9.9.16

Pengawasan di Perairan Tanjungbalai-Asahan Diperketat

TobaTimes-Pengawasan di perairan Tanjungbalai-Asahan diperketat. TNI-Polri dan instansi terkait melakukan operasi gabungan untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal dan juga praktik ilegal fishing.

Operasi gabungan di perairan Tanjungbalai-Asahan, Rabu (7/9).
Operasi gabungan ini terdiri personil Polres Asahan, Lanal Tanjungbalai-Asahan, Kodim 0208/As, Pol Airud Tanjungbalai, Diskanla Asahan, Diskanla Kota Tanjungbalai, Dinas Perhubungan Asahan dan PSD KP Tanjungbalai. Jumlah keseluruhan sebanyak 70 personil. Kegiatan ini menggunakan 7 unit kapal.

Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK menjelaskan, operasi gabungan akan dilakukan berkesinambungan di wilayah perairan Asahan-Tanjungbalai. Operasi ini untuk menertibkan kapal-kapal yang menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai peraturan dan perundang undangan, seperti kapal pukat trawl dan pukat tarik.

“Bila nanti ada yang tertangkap, akan diproses sesuai hukum berlaku," tegas Tatan, Rabu (7/9).

Tatan menyebutkan, operasi ini dibagi dua kelompok. Kelompok pertama, operasi di wilayah Selatan, sedangkan kelompok lainnya di wilayah Utara. Operasi ini sekaligus menindaklanjuti permintaan nelayan tradisional yang meminta agar kapal pukat trawl dan tarik segera ditertibkan.

Ia mengatakan, selama operasi berlangsung, petugas gabungan telah memeriksa 18 kapal yang dicurigai menggunakan alat tangkap yang dilarang undang-undang. Namun setelah diperiksa, tidak ditemukan kapal yang menggunakan pukat trawl dan pukat tarik.

Melainkan petugas hanya menemukan tiga kapal yang tidak lengkap administrasi dalam berlayar, seperti ijin berlayar dan lainnya. “Setelah kita imbau untuk melengkapi administrasi dan diserahkan ke petugas PSD KP, mereka kembali berlayar," tukas Tatan.

Danlanal Tanjungbalai-Asahan Letkol Teguh sangat mendukung penuh operasi gabungan ini. Selain akan memperkuat tim dalam melakukan mencegahan illegal fishing, juga untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal serta narkoba dari perairan yang dibawa dari negara tetangga.

Teguh mengungkapkan bahwa pelabuhan kecil atau tikus di pinggiran perairan Asahan-Tanjungbalai sangat banyak, sehingga dengan adanya operasi gabungan maka dapat meminimalisir kegiatan yang dilarang undang-undang tersebut.

Nelayan tradisional, menurut Teguh juga sangat mendukung langkah yang dilakukan petugas, khususnya Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja.

"Ya baguslah ada razia ini, biar kapal pukat trawl itu tak lagi mengganggu kehidupan nelayan kecil seperti kami. Apalagi sudah jelas alat tangkap yang mereka gunakan dilarang negara," timpal Andra Simangunsong, saat menyaksikan operasi dari Panton Asahan. (TT/int)
 

0 comments:

Post a Comment