31.3.17

Pengerjaan Jalur Balige By Pass Dimulai Bulan Mei


Balige By Pass.

SOPO - Pengerjaan pembangunan jalur Balige By Pass dari wilayah Tambunan hingga Longat sepanjang 9,8 Km dan lebar 25 meter akan bulan Mei tahun 2017 ini. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah menyiapkan anggaran pembangunan jalan lingkar Kota Balige itu sebesar Rp242 Miliar.


"Informasi yang kami terima, Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 242 Miliar. Kalau berjalan mulus, tahap pertama akan dimulai dikerjakan bulan Mei tahun ini," ujar Tagor Siburian ST Mt, PPK Pengadaan Tanah Balige By Pass yang juga menjabat Kabid Tata Ruang di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pemkab Tobasa, Kamis (30/3/17).

Siburian menjelaskan, tahap pertama mulai Tambunan Meijan sepanjang 2 Km. Pembebasan lahan sudah rampung dibayarkan kepada 116 pemilik lahan dengan total keseluruhan sebesar Rp 120 juta. Untuk membangun, telah disiapkan anggaran Rp30 Miliar.

"Untuk 2 Km ini, saat ini sedang tender. Informasi yang kami terima, sedang dalam tahap evaluasi penawaran. Kalau mulus, Mei sudah mulai pengerjaannya," terangnya.

Terkait sisa lahan belum dilakukan ganti rugi, saat ini tim pengadaan lahan sedang melakukan pendataan. Data sementara ada sebanyak 300 pemilik lahan.

"Untuk ganti rugi disiapkan dari APBD Tobasa sebesar Rp 18,5 Miliar. Kemudian, dari pemerintah pusat Rp 25 Milair. Dengan jumlah anggara tersebut, diperkirakan cukup untuk keseluruhan. Jika memungkinkan, tiga bulan kedepan sudah mulai dibayarkan," katanya. (TT/int)
 

29.3.17

Rumah Dirampok, Ibu Ini Lompat ke Jurang dan Berguling-guling ke Sungai


TobaTimes, Tapteng - Sarina Hutagalung (62), warga Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng) menjadi korban perampokan, Rabu (29/3) sekira pukul 4.00 WIB dini hari. Dinihari itu, komplotan rampok menyatroni rumahnya. Dia lolos karena melompat ke jurang di belakang rumahnya.

Sarina Hutgalung dirawat di RS.

Sarina mengalami luka koyak pada kepala sebelah kiri dan lecet di seluruh tubuh. Kini ia dirawat di rumah sakit Metta Medika Kota Sibolga. Saat ditemui di ruang IGD, Sarina mencoba bercerita kronologis kejadian tersebut. Pada saat kejadian, dia sedang tidur sendiri di rumahnya. Tiga anak laki-lakinya yang berprofesi sebagai supir sedang bekerja ke luar kota.

Sekira pukul 4.00 WIB pagi, dia bangun karena mendengar ketukan di pintu. Namuin dia tidak langsung membuka karena ketukan di pintu seperti dipaksa dan digedor. "Pintu terus ditokok-tokok, tapi tak bisa terbuka karena kugembok dari dalam. Kuambil parang dan cuka untuk jaga-jaga," katanya.

Sesaat kemudian, tidak ada lagi terdengar suara. Dia berfikir perampok sudah pergi. Lalu dia bergerak ke arah belakang. Saat itulah tiba-tiba muncul cahaya dari sela-sela papan rumahnya dan menyorot dirinya. Akibat ketakutan karena ketahuan keberadaannya di rumah, dia membuka jendela dapur dan langsung melompat. Dia sudah tidak befikir lagi bahwa dia melompat ke jurang. Dia jatuh dan berguling-guling ke dalam jurang.

Sambil menahan sakit pada sekujur tubuh, dia mencoba bangkit dan melangkah mencari pertolongan. Awalnya dia masuk ke kebun salak dan dia memandang ke arah jalan dan melihat ada cahaya mengarah padanya. Dia yakin itu bukan lampu kendaraan, melainkan senter perampok yang mencoba memburunya, diapun merunduk agar tidak ketahuan.

Dalam hati dia berkata, dia lebih memilih mati di semak belukar ketimbang mati di tangan para perampok. Diapun mencoba mundur secara perlahan. Tanpa dia sadari, dia terjatuh dan berguling hingga ke sungai. Dia merasakan sakit pada kepalanya. Meski demikian, dia mencoba membaringkan badan di sebuah batu untuk memperoleh kembali tenaganya.

"Aku terus mundur, rupanya ada jurang, jatuhlah aku berguling-guling sampai ke sungai. Ah, tidurlah dulu aku di batu ini, pikirku, karena sudah capek kali aku,” katanya.

Sekira pukul 6.00 WIB, dia terjaga dan melihat hari sudah mulai terang. Dia lalu memaksakan diri berjalan. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah kebun karet yang sudah tersadap. Dia berharap pemilik kebun datang dan dia segera mendapat pertolongan.

Ternyata benar, tak berapa dia melihat seorang wanita teman sekampungnya. Diapun memanggil dan meminta tolong. Akhirnya dia diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

Kapolsek Pandan AKP Parohon Tambunan membantah adanya perampokan. Dari hasil pemeriksaan, diperoleh keterangan dari anaknya bahwa kejadian itu hanya ilusi. Sebab, di daerah itu sedang marak isu perampok alias jogat dalam istilah warga sekitar. Bah, cemananya?

Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. "Tapi, sampai sekarang masih kita selidiki. Yang pasti, tidak ada perampokan, hanya ilusi dia," ujarnya. (TT/int)

28.3.17

Kakek 69 Tahun Raba-raba Siswi Kelas IV SD

 
Ilustrasi.

TobaTimes, Tapteng - Seorang kakek berusia 69 tahun berinisial WS melaukan perbuatan tak senonoh terhadap gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 4 SD. Orangtua korban, LH (37) dan istrinya SS (35) melaporkan kasus itu ke Polsek setempat.

Peristiwa itu terjadi di Barus, Tapanuli Tengah (Tapteng). Korban berinisial AH (11) dicabuli WS dengan pura-pura baik yaitu memberikan uang kepada korban. Hal itu terjadi saat korban hendak berangkat ke sekolah pada Senin (27/3/17) lalu. Setelah memberikan uang itu, korban melakukan niat jahatnya.

Kejadian pertama kali dilakukan di belakang rumah tetangganya sebanyak empat kali, pelaku meraba-raba kemaluan korban. Lalu hal itu terulang di belakang rumah salah seorang warga tak jauh dari rumah korban.

Aksi bejat sang kakek terungkap pada tanggal 23 Maret 2017 pukul pagi 07:20 WIB saat korban hendak berangkat ke sekolah. Dia dicegat tersangka, lalu memberikan uang Rp5000 dan pelaku tetap meraba-raba korban.

Tak Terima atas perlakuan WS, ayah korban mencari tersangka tapi tidak ketemu dan akhirnya melaporkan kejadian itu kepada kepada kepala desa dan selanjutnya ke Polsek Barus.

Jajaran Polsek Barus kemudian mengamankan pelaku untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan berdasarkan pengakuan korban, pelaku sudah melakukan perbuatan tak terpuji itu sebanyak lima kali. (TT/INT)

27.3.17

Dihantam Banjir, Boru Tumorang dan Dua Putrinya Tewas


TobaTimes, Sidimpuan - Kabar duka datang dari Kota Padangsidimpuan, Minggu (26/3/17). Ini setelah banjir bandang menerjang Kelurahan Lubuk Raya, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan.
Ilustrasi.
Akibatnya, satu keluarga terbawa banjir, dan tiga dari keluarga tersebut dinyatakan tewas. “Ketiga mayat yang terdiri ibu dan dua anaknya sudah ditemukan. Ketiganya sudah dibawa ke kediaman mereka di Lingkungan III Kelurahan Lubuk Raya, Padangsidimpuan,” ujar Kapolsek Hutaimbaru AKP Tony Simanjuntak kepada wartawan.

Tony menceritakan, berdasarkan info yang didapat dari masyarakat, sebelum ditemukan tewas, mereka yang menjadi korban sedang berada di ladang yang dekat dengan aliran Sungai Aek Sipogas Kelurahan Setempat. Dan saat hujan turun, mereka bertiga berteduh di gubuk. Tiba-tiba air bah datang dan langsung menyapu para korban.

“Diduga hanyut tersapu arus air bah yang datang dengan tiba-tiba. Dan, jasad ketiganya ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian sekitar pukul delapan malam tadi,” ungkap Tony.

Adapun identitas ketiga jenazah teridentifikasi yaitu Sahriana Situmorang (45) dan dua orang putrinya masing-masing Rafiah (8) serta Sakinah (10), warga Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Raya, Kecamatan Psp Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan. Sempat mau dibawa ke rumah sakit, namun warga dan pihak keluarga tidak mengijinkan,” terangnya.

Selain ketiganya, diduga suami korban juga ada pada saat kejadian dan masih dilakukan pencarian. “Iya, informasinya suami yang juga ayah dari anak-anak korban ikut hilang,” katanya.

Sebelumnya diketahui, selain merenggut korban jiwa, banjir bandang yang menerjang Kota Psp dan sekitarnya juga mengantam puluhan rumah hingga ada yang hanyut dan rusak parah. Tak hanya rumah, sejumlah kendaraan milik warga dinyatakan rusak akibat terseret banjir terbesar sepanjang tahun ini.

Saat ini, untuk sementara dari data yang dihimpun selain tiga korban meninggal, 17 rumah rusak, 17 rumah hanyut, 7 kendaraan hanyut, dan satu korban hilang. (TT/INT)

Modal Rp5 Ribu, Pemuda Ini Cabuli 3 Bocah Tetangga


TobaTimes, Medan - Seorang pemuda berinisial A (19) mencabuli tiga anak tetangganya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan. Pada awalnya, aksi pelaku berjalan mulus. Hanya bermodalkan uang Rp5 ribu, dia berhasil membujuk tiga anak di bawah umur tersebut untuk menuruti kemauannya. Ketiganya disuruh memegang alat vitalnya.

Ilustrasi.
Untung saja tindakan bejat pelaku ketahuan paman korban. Tidak senang dengan perbuatan itu, Minggu (26/3/2017) ditemani orang tua masing-masing korban melaporkan perbuatan A ke Polsekta Medan Labuhan. Dalam laporannya, aksi itu diketahui dilakukan A di belakang lapangan basket. Ketiga korban adalah MU (10), AA (8), dan MS (6).

Menurut para korban, peristiwa terjadi saat pelaku memanggil korban. Kemudian korban diajari merokok dan selanjutnya korban disuruh megang kemaluan pelaku untuk melakukan onani dan diberikan uang Rp5 ribu.

Berdasarkan informasi, Senin (27/3/17) aksi bejat pelaku pun ahirnya diketahui paman dari seorang korban. Dimana saat itu paman korban mencari keberadaan keponakannya yang belum pulang meski hari sudah sore.

Ketika mencari di belakang rumah tepatnya di belakang lapangan basket, didapatilah pelaku bersama tiga orang korban. Paman korban merasa curiga langsung mengintip dari kegelapan.

“Mereka ini diajari merokok, kemudian diberi uang Rp5 ribu dan korban disuruh pegang kemaluannya,” ungkapnya. Setelah dilaporkan kepada orang tua masing-masing, korban pun kemudian membuat laporan.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol Yasir Ahmadi melalui Kanit Reskrim AKP Ponijo kepada wartawan membenarkan laporan tersebut. “Saat ini laporannya sudah ditangani Unit PPA,” katanya. (TT/INT)

Hmmm...! Ajudan Walikota Janjian dengan Pejabat di Hotel


TobaTimes - Perselingkuhan ajudan walikota Kediri dengan pejabat Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terbongkar. Dari chating mesra keduanya, diketahui bahwa ajudan walikota berinisial AL diduga hendak melakukan hubungan suami-istri dengan pejabat Kominfo berinisial RR.

Ilustrasi.
Kasus perselingkuhan ajudan walikota dibongkar oleh suami RR di media sosial Facebook. Sang suami berinisal RD, telah melaporkan perselingkuhan istrinya dengan ajudan walikota ke Polresta Kediri.

RD yang sehari-hari berjualan sepeda ini meminta polisi memproses tindak asusila istrinya dengan AL. Ia tak keberatan istrinya dipecat dari PNS. Lewat curhatnya di Facebook, RD mengatakan perselingkuhan itu terbongkar saat dia bersama anak-anaknya bermain di Taman Baru Pesantren. Saat itu, istrinya malah sibuk chating dengan orang lain.


Tak berselang lama, sang istri pamit dengan alasan ingin ngeprint bahan-bahan untuk acara walikota. RD mulai curiga. Terlebih sang istri yang menjabat sebagai kepala bidang (kabid) di Dinas Kominfo Kediri itu pergi selama berjam-jam.

RD kemudian mengontak istrinya, tetapi ponselnya tidak aktif. Merasa ada sesuatu yang janggal, RD lantas menyusul RD ke tempat ngeprint, tetapi tidak menemukan istrinya di sana. Setelah dua jam menunggu, RD kembali menelepon istrinya. Kali ini tersambung. Namun sang istri justru mengaku sedang OTW ke lokasi penjahit di Pasar Pahing.

Kecurigaan RD semakin bertambah. Ia menyusul ke tempat penjahit di Pasar Pahing. Rupanya sang istri baru datang di tempat itu. RD kemudian merebut HP istrinya. Sempat terjadi tarik-tarikan tangan karena istrinya berusaha untuk mempertahankan HP. Bahkan, RR sempat meneriaki suaminya sebagai jambret karena berusaha merebut ponsel dari tangannya.


RD tak peduli. Ia berlari sambil membawa HP istrinya. RD kemudian membuka chating di HP istrinya. RD kaget melihat chatting mesra dengan panggilan sayang dari ajudan walikota. Bahkan, istrinya ketahuan janjian dengan ajudan walikota di kamar hotel yang ada di Jl Mayor Bismo, tepatnya di kamar D-6.

RD kemudian mengecek ke kamar hotel tersebut. Rupanya kamar itu memang baru ditempati. “Seluruh chating istri saya dengan ajudan sudah saya simpan untuk bukti,” jelas RD.

RD kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Kediri dan Pemkot Kediri. Ia berharap istrinya dan ajudan walikota diberikan sanksi tegas. (TT/INT)

Lebih 50 Persen SMK di Sumut Masih UN Manual


TobaTimes, Medan - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Utara (Sumut) ternyata belum bisa diselenggarakan 100 persen. Sebab, 50 persen lebih SMK di Sumut tak memiliki sarana atau infrastruktur yang memadai.

Ilustrasi.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumut Rosmawati Nadea mengungkapkan, dari sekira 968 SMK negeri dan swasta di Sumut, 50 persen lebih masih harus tetap melaksanakan UN manual dengan tulisan tangan.

Kondisi itu terjadi lantaran keterbatasan sarana dan prasarana pendukung di sekolah-sekolah tersebut, termasuk kurangnya komputer dan jaringan internet. Apalagi di daerah seperti Nias. Sedangkan sisanya, lanjut dia, lebih dari 40% sekolah menyelenggarakan UNBK.

“Program Disdik Sumut ke depan, karena UNBK memang asal dari SMK maka bidang pembinaan sekolah kejuruan akan terus diupayakan secepatnya. Tujuannya, agar semua SMK dapat menggelar UNBK. Sekarang ini, Disdik akan mendata ke seluruh Sumut, berapa banyak lagi SMK yang belum punya server dan PC komputer untuk dicarikan solusinya,” ujar Rosmawati kepada wartawan akhir pekan ini.


Dia mengatakan, untuk pengadaan anggaran atau dananya bisa digunakan dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Bahkan, bila perlu digunakan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan untuk pengadaan perangkat ujian ini.

“Disdik Sumut sudah merancang pertemuan-pertemuan dengan beberapa stakeholder, seperti Pertamina agar bisa membantu dalam suksesnya program UNBK khususnya tingkat SMK di Sumut. Sebab, sistem pendidikan nasional ini bukan hanya tanggung jawab provinsi saja tetapi semua pihak,” katanya.

Dia menuturkan, untuk pelaksanaan UNBK, kota-kota dengan akses internet yang baik seperti di Medan, rata-rata sudah menjadi penyelenggara. Namun kota-kota terpencil seperti Nias akan dikoordinasikan lagi ke pemerintah kabupaten/kota supaya aksesnya dibuka.

Sebagaimana diketahui, waktu pelaksanaan UN maupun UNBK tingkat SMK secara serentak kurang lebih tinggal seminggu lagi. Sesuai hasil rapat koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa waktu lalu, UN/UNBK dijadwalkan pada 3-6 April.

Sedangkan SMA/MA, pada 10-13 April. Sementara, pelaksanaan UN/UNBK SMP dibagi dua gelombang, yakni pada 2-4 Mei dan 15 Mei untuk gelombang pertama. Gelombang kedua, dilaksanakan pada 8-10 Mei dan 16 Mei.

Dalam pelaksanaan tahun ini, mata pelajaran yang akan diujikan yakni untuk jenjang pendidikan SMK yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Untuk SMA, mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. (TT/INT)