29.10.16

34 Mahasiswa Politeknik Bisnis Indonesia Diwisuda

TobaTimes, Siantar - Politeknik Bisnis Indonesia Kota Siantar menggelar Wisuda Ahli Madya ke- III. Sedikitnya, 34 mahasiswa dan mahasiswi mengikuti wisuda. Dan 10 wisudawan terbaik langsung dipekerjakan.
Foto bersama.
Acara wisuda tersebut berlangsung pada Sabtu (29/10) di Aula Politeknik Bisnis Indonesia Kota Siantar, Jalan Sriwijaya, Siantar Utara. Sejak awal hingga akhir, acara berlangsung dengan lancar dan sukses. Acara pun diisi dengan tarian dan paduan suara dari mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Bisnis Indonesia Kota Siantar.

Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik Bisnis Indonesia Kota Siantar MR Erikson Damanik memaparkan bahwa 34 wisudawan tersebut terdiri dari 18 wisudawan dari jurusan Teknik Komputer dan 16 wisudawan dari Komputerisasi Akuntansi.

"Dari 34 wisudawan dan wisudawati itu, ada 10 yang terbaik. Lima dari jurusan Teknik Komputer dan lima dari jurusan Komputerisasi Akuntansi. Sepuluh wisudawan terbaik itu langsung kita tempatkan di perusahaan Wilmar Group, seperti di Padang, Inalum, Rumah Sakit Murni Teguh di Medan dan yang lainnya," paparnya.

Masih di lokasi yang sama, Direktur Politeknik Bisnis Indonesia Calen SE MM, dalam sambutannya menuturkan bahwa wisuda merupakan awal menuju kehidupan nyata dan penuh tantangan.

"Para wisudawan dan wisudawati harus senantiasa bersyukur dengan apa yang sudah didapatkan, belajarlah dari pengalaman demi mencapai sukses," ujarnya.

Koordinator Kopertis wilayah I Medan Sultan Lubis yang turut hadir dalam acara itu, berharap agar seluruh wisudawan menjadi manusia yang berkarakter dan inovatif.

"Jadilah manusia yang berkarakter dan inovatif, itu yang paling penting. Kalian harus memiliki kompetensi dan mampu bersaing," katanya.
Penjabat Walikota Siantar Jumsadi Damanik yang diwakili oleh Asisten II Pemko Siantar, M Akhir Harahap, juga menyampaikan harapannya kepada para wisudawan.

"Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Semoga ilmu yg diperoleh dapat diterapkan di dunia kerja dan untuk pembangunan Kota Siantar," harapnya.

Selain itu, salah seorang perwakilan wisudawan pun menyampaikan sedikit sambutannya. "Terimakasih karena saya diberi kesempatan untuk mewakili teman-teman. Hari ini adalah langkah awal dari langkah-langkah besar, ini awal perjuangan kita. Jangan sia-siakan hidup kita, mari lakukan yang terbaik agar kita meraih masa depan yang gemilang," ucap Yerisme Welly, salah seorang wisudawati.

Di akhir acara, ucapan selamat juga dilontarkan oleh Yayasan Pendidikan Bina Usaha Indonesia, Dr Mutiara MKT.

"Politeknik ini memang kualitas terbaik di Siantar, dengan adanya ini orang-orang Siantar tidak perlu lagi sekolah ke luar kota. Selamat untuk yang sudah wisuda, dan untuk yang belum tetap semangat dan terus belajar. Dan semoga wisudawan dan wisudawati bisa mendapat pekerjaan yang cocok, tepat, yang membuat kita semakin hari semakin maju," ucapnya. (TT/int)

4 Paslon Pilkada Tapteng Deklarasi Kampanye Damai


TobaTimes, Tapteng - Empat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Tapanuli Tengah, deklarasi kampanye berintegritas dan damai pada Pilkada serentak 2017 yang diselenggarakan oleh KPU Tapteng, Sabtu (29/10) di Gedung Olahraga Pandan.

Ilustrasi.
Setelah keempat Paslon Pilkada Tapteng menandatangani deklarasi kampanye berintegritas dan damai, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar kampanye damai oleh keempat paslon.

Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Tapteng Halomoan F Lumbantobing dalam sambutannya, mengatakan deklarasi kampanye berintegritas dan damai tersebut bertujuan untuk mengedepankan jiwa kebersamaan saat berkampanye nanti, demi menjaga kondusifitas di Tapanuli Tengah.

"Sesuai tahapan PKPU, kampanye pasangan calon sudah dimulai 28 Oktober 2016. Tujuan deklarasi kampanye berintegritas dan damai ini, agar semua pasangan calon dan tim serta pendukung pasangan calon, mempunyai kesepakatan bersama dan tujuan bersama. Saat kampanye nanti, utamakan kebersamaan, menjaga kondusifitas keamanan Tapanuli Tengah, dengan berpegang teguh kepada pancasila, UUD 1945, serta NKRI yang berbhineka Tunggal Ika," ucapnya.

Selain itu, Halomoan juga mengimbau kepada seluruh pasangan calon, tim kampanye dan pendukung masing-masing untuk tidak menimbulkan SARA dan tidak melakukan cara kampanye hitam yang tentunya bisa mengganggu ketertiban dan keamanan Tapteng.

"Mari kita menyambut pesta demokrasi ini dengan hati yang gembira, pikiran yang tercerahkan disertai energi positif untuk merebut hati rakyat menggaet sebanyak-banyaknya suara pemilih," imbaunya.

Usai deklarasi kampanye berintegritas dan damai, KPU Tapanuli Tengah dan keempat pasangan calon, bersama dengan massa pendukung masing–masing, melakukan konvoi kendaraan, dengan titik start dan finishnya, di depan gedung olahraga Pandan. (TT/int)

Ini Peringatan Ruhut Sitompul kepada SBY dan PD

 
Ruhut Sitompul.

TobaTimes, Jakarta - Ruhut Sitompul tampaknya sudah bertekad bulat meninggalkan statusnya sebagai anggota DPR usai masa reses kali ini. Namun, anggota Komisi III DPR itu mewanti-wanti agar keanggotannya di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tak diganggu gugat.

"DPR kita tunggu setelah reses ini. Tapi ingat, jangan ganggu keanggotaan gue," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10).

Andaikan nanti dipecat dari PD, Ruhut menginginkan keputusan itu memang atas kehendak SBY. "Aku tunggu kalau memang dipecat," tuturnya.

Namun, politikus nyentrik itu mewanti-wanti elite partainya bahwa ada risiko besar jika sampai memecatnya. "Kalau aku dipecat hati-hati partai yang memecat, Ruhut loh. Oplahnya gede," katanya lagi.

Ruhut mengklaim saat ini sudah banyak partai yang membujuknya meninggalkan PD. Namun, pria yang beken dengan sebutan Si Poltak itu memilih menempatkan PD sebagai partainya yang terakhir.

"Tapi aku katakan, Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," sambungnya.

Lantas partai mana yang sudah mengajak Ruhut bergabung? "Aku nggak enak bilangnya. Tapi sekarang sudah enam atau tujuh. Bayangkan dan kalian tebaklah mana partai itu," pungkas dia.(TT/int)

Gara-gara Bibit Kelapa, Adik Bacok Leher Abang


TobaTimes, Tobasa - Gara-gara pertikaian kecil, Bahal Panjaitan (56) warga Desa Sitorang I, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa, menjadi korban pembacokan oleh adik kandung sendiri berinisial RP (54), Kamis (27/10).

Ilustrasi.
Dalam insiden itu, korban mengalami luka serius di bagian kiri leher dan jari manis tangan sebelah kiri putus akibat di tebas menggunakan parang.

Korban dan pelaku merupakan saudara kandung dari 8 bersaudara. Korban anak pertama dan tersangka RP anak kedua.

Menurut Bahal Panjaitan, kejadian itu berawal saat ia baru pulang dari Pekanbaru pada hari Kamis sekitar pukul 08.00 WIB. Tak berapa lama, ia pergi ke sawah  dan melihat bibit kelapa miliknya hilang.

Lalu, ia menanyakan bibit kelapa yang hilang kepada adiknya RP yang juga tinggal berdekatan. Tak terima ditanya soal bibit tersebut, sang adik marah dan terjadi kesalahpahaman hingga cekcok.

Awalnya, RP mengancam Bahal akan dihabisi. Namun tidak begitu dihiraukan. Tiba-tiba RP tambah emosi mengambil parang dari belakang pintu rumahnya dan menyerang abangnya. Bahal mengalami luka bacok serius di leher sebelah kiri dan jari manis tangan kiri putus.

Mengetahui kejadian itu, tetangga lainnya melarikan Bahal yang berlumuran darah ke klinik terdekat. Namun lantaran kondisinya parah, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Porsea.

Bahal mengalami luka di leher dengan lebar 20 cm dan kemudian dijait dengan 14 jahitan. Sedangkan jari tengah kiri mendapat empat jahitan.

Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian membenarkan kejadian itu. Diterangkan, saat ini RP ditahan dan ditetapkan tersangka.

"Tersangka RP saat ini ditahan di RTP Mapolsek Silaen guna mempertanggung jawabkan perbuatannya," ujar Kapolres. (TT/int)

Warga Siboruangin Antusias Saksikan Pemutaran Film KB

 
Foto bersama petugas bersama warga sebelum pemutaran Film KB.

TobaTimes, Paluta - Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Paluta bekerjasama dengan UTPD Kecamatan Halongonan menggelar pemutaran film Keluarga Berencana (KB).

Pemutaran film tersebut menggunakan Mobil Unit Penerangan (Mupen) di depan Lapangan Masjid Desa Siboruangin, Kecamatan Halongonan, Senin (24/10) malam.

Pemutaran film tersebut dihadiri puluhan masyarakat Desa Siboruangin, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Pemutaran film ini dilakukan karena kesadaran masyarakat terhadap pentingnya program Keluarga Berencana (KB) masih sangat rendah dan lemah. Sehingga masih perlu diberikan pemahaman.

Sekretaris Hilal Daulay didampingi Kasubbag Data Erwin Daulay dan Kepala UTPD Kecamatan Halongonan Yusmanidar Agustina Siregar di sela-sela pemutaran film berharap, melalui pemutaran film tersebut, wawasan masyarakat jadi terbuka. Sehingga capaian terhadap peserta KB di daerah terpencil termasuk Desa Siboruangin meningkat.

Pada pemutaran film ini turut hadir Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Halongonan. Tim ini sangat aktif dalam membina dan memberikan konseling bagi masyarakat. Sehingga kesadaran masyarakat menjadi peserta KB terus meningkat.

Sementara Kepala Desa Siboruangin Adel menyambut baik dan memberikan apresiasi atas pemutaran film tentang kesadaran KB di wilayahnya. Adel mengatakan, pemutaran film tersebut disambut antusias masyarakat. Sebab kegiatan seperti itu jarang dilakukan di desanya. (TT/int)

Bupati Tapsel Buka Kejurda Motorcross Seri 7

 
Bupati Tapsel buka Kejurda Motorcross.

TobaTimes, Tapsel - Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu membuka Kejurda Motorcross & Grasstrack IMI Sumut 2016 seri ketujuh di Sirkuit Pargarutan Batu, Angkola Timur, Sabtu (29/10).

Pada kesempatan itu, Bupati mengapresiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi ajang peningkatan prestasi ke depannya.

Syahrul juga meminta agar seluruh peserta mengedepankan keselamatan dalam kegiatan tersebut.

Ketua Panitia Khairul Arif mengatakan, kejuaraan tersebut memperebutkan trofi Bupati Tapsel dan Ketua DPD AMPI Tapsel Ismail Fahmi Ritonga.
Selain motocross dan grasstrack, event juga memperlombakan kelas becak cross.

Ketua DPD AMPI Tapsel Ismail Fahmi Ritonga mengatakan, kegiatan ini tak lepas dari dukungan Pemkab Tapsel, dan instansi serta masyarakat lainnya. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah pembinaan para pemuda yang punya bakat dan hobby di arena cross.

Selain itu, juga untuk menghindari aksi balap liar dan bahaya narkoba. (TT/int)

22 Ekor Lembur Mati dan Terkapar Disambar Petir


TobaTimes, Simalungun - Kehebohan terjadi di Nagori Sibunga-bunga dan Nagori Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, 22 ekor lembu milik warga ditemukan terkapar dan mati di kandangnya, Jumat (28/10).

Lembu-lembu mati disambar petir.
Awalnya warga sempat bingung menyaksikan kematian lembu-lembu yang tampak misterius itu. Tapi diselidiki, warga menduga lembu-lembu itu mati akibat disambar petir.

Kapolsek Balata AKP B Pakpahan mengatakan, kejadian itu persis terjadi di kandang lembu yang berada di komplek Afdeling III Blok CR perkebunan sawit milik PTPN IV Bah Birung Ulu di Dusun Bukit Dua Nagori Panambean Hutaurung, Kecamatan Jorlang Hataran.

Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara. “Sebanyak 22 ekor lembu yang mati, 19 di antaranya merupakan lembu betina, sisanya jantan,” ujar B Pakpahan seperti diberitaka Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

Dugaan lembu di sambar petir, karena pada malam sebelum kejadian, hujan deras disertai petir yang kuat melanda sekitar lokasi. Tanda-tanda adanya sambaran petir karena pelepah dan batang pohon sawit sekitar kandang juga terbakar.

Kejadian itu pertama kali diketahui Rimin, yang bertugas mengangon lembu. Adapun pemilik lembu yakni Misran (54), Tri (42), Hendri (37), Tarno (49) dan M Simbolon.

Pangulu Nagori Parmonangan Prayetno langsung turun ke lokasi. Para korban juga meyakini kematian lembu mereka murni akibat disambar petir. Para pemilik ternak diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 150 juta.(TT/int)

Cinta Kandas, Suami-istri Kompak Sama-sama Selingkuh


TobaTimes - Suami istri ini mungkin sudah sama-sama tidak cinta. Sudah 4 mereka asyik dengan selingkuhan masing-masing meski setiap hari masih saling sapa.

Ilustrasi
Si suami sebut saja namanya Unto (35), dan istrinya bernama Mela (34). Mereka yang bekerja sebagai sales motor memilih  ngekos bersama selingkuhan masing-masing. Keduanya kompak dan seakan sudah tidak mau tahu dengan urusan masing-masing.

Uniknya, setiap hari keduanya tetap bertemu dan saling sapa. Tapi rasa cinta di hati Unto dan Mela sepertinya sudah lenyap tak berbekas. Uniknya lagi, mereka sama-sama selingkuh dengan teman mereka sesama sales.

"Suami dulu yang mulai. Dia selingkuh dulu, ya mana bisa aku biarkan. Akhirnya saya selingkuh juga sama teman dia yang sama-sama sales,” kata Mela di sela-sela gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Jumat (28/10) lalu.

Mela mengaku sangat bangga dengan pekerjaannya sebagai sales. Bagi dia, pekerjaan sales sangat menyenangkan dan memiliki banyak tantangan. Apalagi, sales menjadi pekerjaan secara turun menurun. Orang tua Mela juga dulunya bekerja sebagai sales.

Perkenalan Unto dan Mela juga karena mereka sering bertemu di kantor. Karena menikah, Mela akhirnya resign dari kantornya dan pindah ke dealer lain.

Setelah setahun menikah, Mela mulai kepincut dengan sales satu dealernya. Tapi awalnya dia tidak berani untuk selingkuh karena takut ketahuan suaminya.

Akan tetapi, wanita asal Manukan itu mulai sering mendengar bahwa suaminya jalan dengan sales lama yang juga sahabatnya.

”Dua kali saya lihat mereka jalan. Tengkar terus isinya, ya karena dia ketahuan selingkuh ya akhirnya saya juga selingkuh,” kata ibu satu anak itu.

Sebulan kemudian Unto mengetahui istrinya selingkuh. Tak terima, Mela menantang pula kalau dirinya menggugat cerai.

”Suami tidak berani. Karena saya tidak suka lagi sama suami, ya sudah saya ngekos sama pacar saya. Lha seminggu kemudian, suami kok ikut sekamar dengan pacarnya. Satu kos pula dengan saya,” kata Mela.

Unto pun mengaku dia dan istrinya satu tembok kamar kos. Kebetulan, anak mereka dititipkan di rumah orang tuanya. Makanya, mereka jarang bertemu orang tua mereka.

”Kadang suara begitu (berhubungan badan, Red) kedengaran. Biarin aja. Ini saya digugat karena istri mau kawin sama pacarnya,” kata Unto. (TT/int)

Gara-gara Ketagihan Dugem, Ibu Muda Ini Jadi Begini...


TobaTimes - Dunia makin edan. Seorang ibu muda bernama Siti Nur Aini (22), telanjur ketagihan menikmati gemerlapnya dunia malam. Akhirnya, saat uang tidak punya, warga Jalan Rajawali Nomor 47 Surabaya, ini nekat menggelapkan motor Honda Beat warna hitam Nopol L 4289 BA, milik temannya.
Ilustrasi.
Korbannya bernama Eka Mei Wulandari (23), warga yang tinggal di Jalan Menur Gang V Nomor 39 Surabaya. Akibat aksinya itu, kini tersangka yang memiliki satu anak tersebut ditangkap dan dijebloskan di sel tahanan Polsek Tambaksari.

Dia ditangkap saat sedang asyik dugem di lantai dansa di Diskotik Station yang berada di Tunjungan Surabaya, pada Selasa (18/10) sekira pukul 02.30 Wib. Ibu muda ini, tak berkutik saat digelandang ke kantor polisi.

Menurut pengakuan dia, penggelapan motor dilakukan dengan suaminya Paodi, 23, yang sekarang telah ditahan di Mapolsek Tegalsari dalam kasus yang sama yakni penggelapan motor.

"Motor itu digadaikan sama suami saya di Madura senilai Rp 4 juta. Uangnya sudah habis buat dugem," kata Siti Nur Aini, Jumat (28/10).

Modus yang dilakukan tersangka yakni berpura-pura meminjam motor ke teman yang sudah dikenalnya selama dua tahun untuk mengambil uang ke saudaranya di Tanjung Bumi Bangkalan, Madura.

Tak curiga, korban memberikan kunci kontak plus STNK. Namun tersangka yang sudah berniat jahat itu akhirnya menyerahkan motor tersebut kepada suami sirinya.

"Tugas saya hanya disuruh pinjam motor sama suami saya. Setelah dapat, motor saya berikan ke suami terus saya menunggu di dalam kamar kos," bebernya.

Kapolsek Tambaksari Ajun Komisaris Polisi (AKP) David Triyo Prasojo mengatakan, setelah mendapat laporan dari korban jika motornya telah dibawa kabur oleh tersangka, anggota Reskrim di bawah komando Kanit Reskrim AKP Nadiar segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku.

Mantan Kasatlantas Polres Kota Malang ini menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, uang hasil penggelapan digunakan untuk biaya kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk bersenang-senang di diskotik.

"Atas perbuatannya, tersangka bakal dijerat dengan pasal 378 KUHP dan 372 KUHP tentang penipuan dan pengelapan dengan ancaman paling lama limar tahun kurungan penjara," tandas polisi asal Jakarta ini. (TT/int)

November, Palas Gelar Pilkades Serentak


TobaTimes, Palas - Sebanyak 109 desa di Kabupaten Padang Lawas (Palas) akan melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak. Hal itu sesuai dengan Keputusan Bupati Palas Nomor : 144/447/KPTS/2016 tentang penetapan desa Pilkades dalam Kabupaten Palas tahun 2016.
Ilustrasi.
Plt Kaban Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (Pemdes dan Pemmas) Palas GT Hamonangan Daulay melalui Kabid Pemdes Agussalim Nasution saat ditemui, Jumat (28/10) mengatakan, desa yang menyelenggarakan Pilkades itu tersebar di 12 kecamatan se-Kabupaten Palas.

Dari data yang ada, untuk kecamatan Sosopan, desa yang mengikuti Pilkades, yakni Desa Pagaran Bira Julu, Siundol Dolok, Hutabaru Siundol, Ulu Aer, Sihaporas, Hutabaru Sosopan. Kemudian, untuk Kecamatan Lubuk Barumun, yakni Desa Tanggabosi, Hutanopan, Batang Tanggal baru, dan Gunung Manabot.

Adapun untuk Kecamatan Barumun Tengah sebanyak 14 desa. Ke-14 desa itu yakni desa Aek Tunjang, Gunung Manaon, Gunung Baringin, PP Makmur, Siboris Lombang, Sibatu Loting, Sihaborgoan Dalan, Siparau, Tandihat, Unte Rudang, Gading, Sidongdong, Sisalean, dan desa Sibontar.
Berikutnya, untuk Kecamatan Hutaraja Tinggi,yakni Desa Pir Trans Sosa Ia, Pir Trans Sosa Ib, Pir Trans Sosa IIIb, Pir Trans Sosa IV, Pir Trans Sosa V, Sigala-gala, Tanjung Ale, Ujung Batu III, Ujung Batu IV, Ujung Batu V, Sungai Korang, Aliaga, dan Mananti Sosa Jae.

Sementara, Kecamatan Huristak yakni Desa Gunung Manaon, Sialagundi, Tanjung baringin, Sigading, Ganal, Tarutung Sihoda-hoda, dan Desa Galabonang. Dan Kecamatan Aek Nabara Barumun yakni desa Aek Nabara Julu, Aek Bonban, Hdd Pintu Padang, Sayur Mahincat, Sipagabu, Tanjung, dan desa Tanjung Rokan.

Kecamatan Sihapas Barumun, termasuk Desa Lubuk Gonting, Padang Hasior Lombang, Sitada-tada, dan desa Silenjeng. Kecamatan Ulu Barumun Desa Tapian Nauli, Desa Subulussalam, dan Desa Aek Hayuara. Kecamatan Barumun Selatan Desa Panarian, dan Desa Banua Tonga.

Kecamatan Barumun, kata Agussalim termasuk Desa Janjilobi, Limbong, Handis Julu, Sibuhuan Julu, Hutarimbaru, Purba Tua, Sabarimba, Binabo jae, Sitarolo Julu, Sabahotang, Tano Bato, dan Desa Simaninggir.

Kecamatan Batang Lubu Sutam termasuk Desa Papaso, Muara Tige, Huta Baru, Tangga Batu, Tanjung, Tanjung Botung, Manggis, Tanjung Barani, Muara Malinto Baru, Pagaran Baringin, Siadam, Gunung Manaon, Siojo, dan desa Pagaran Tayas.

Di Kecamatan Sosa termasuk Desa Batu Gajah, Harang Julu, Handio, Mandian, Parapat, Pasir Jae, Roburan, Ampolu, Aer Bale, Rao-Rao Dolok, Janji Raja, Ujung Batu, Tanjung Botung S Jae, Gunung Baringin, Hutaraja Lama, Aek Tinga, Mondang, Plasma Mondang, Sisoama, Siborna Bunut, dan Desa Tanjung.

Seluruh desa yang mengikuti Pilkades serentak itu merupakan tindak lanjut dari kepala desa yang masa jabatannya sudah berakhir, ditambah dengan desa yang kepala desanya sudah diangkat penjabat.

“Tahapan Pilkades itu dimulai dari bulan November sampai Desember 2016. Dimulai pelaksanaan Pilkades tanggal 7 sampai 9 November 2016, dan pelantikan Kades terpilih dijadwalkan pertengahan bulan Desember 2016,” terangnya.

“Tahapan Pilkades itu dimulai dari bulan November sampai Desember 2016. Dimulai pelaksanaan santiaji atau pemberian petunjuk pelaksanaan Pilkades tanggal 7 sampai 9 November 2016, dan pelantikan Kades terpilih dijadwalkan pertengahan bulan Desember 2016,” terangnya. Sementara, untuk hari H pelaksanaan Pilkades belum ditentukan. Namun, diperkirakan digelar akhir November. (TT/int)

Dian Sastro Bikin Petisi kepada DPR


TobaTimes - Jumat (28/10) merupakan hari yang begitu spesial bagi rakyat Indonesia. Bagaimana tidak? Tepat di hari inilah rakyat Indonesia memperingati keputusan Sumpah Pemuda yang dibuat oleh Moehammad Yamin pada 88 tahun yang lalu.
Dian Sastro.
Melalui sumpah tersebut, para pemuda Indonesia yang sebelumnya berdiri sendiri untuk membela panji daerahnya masing-masing kemudian membulatkan tekadnya untuk menjadi satu.

Satu yang dimaksud ini adalah menjadi Indonesia untuk mengusir penjajahan dari bumi pertiwi ini.

Lewat Sumpah Pemuda inilah, perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi merdeka pun kian kuat hingga pada akhirnya melahirkan proklamasi.
Spirit bersatu untuk memakzulkan penganiayaan terhadap kaum yang lemah inilah yang juga dirasakan oleh aktris cantik Dian Sastro.

Meskipun penjajahan ala kolonialisme Belanda sudah tidak ada di tanah nusantara lagi, Dian tetap memiliki semangat yang sama dengan sumpah pemuda melalui petisi yang satu ini.

Dikutip dari change.org, petisi yang dibuat oleh Dian Sastro ini sendiri berisikan gugahan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk tidak menunda-nunda lagi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang menurutnya harus diprioritaskan.
Melalui pengesahan RUU ini, Dian mengharapkan terciptanya terobosan dalam hal perlindungan atas korban kekerasan seksual terutama bagi kaum hawa.

Berikut adalah isinya:

Tak terasa telah 6 bulan sejak kita pertama kali mendengar kisah Y - gadis 14 tahun yang tewas secara menyedihkan setelah diperkosa bergilir oleh 14 orang.

Sejak itu, kasus-kasus lain muncul. Satu demi satu korban melaporkan kasusnya dan mulai bicara.

Sejak itu pula, DPR setuju memasukkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual dalam daftar prioritas untuk disahkan.

Itu enam bulan lalu!

Kita berharap undang-undang tersebut tidak perlu menunggu lebih lama lagi.

Ini sangat penting karena memuat terobosan perlindungan, penanganan dan pemulihan korban kekerasan seksual. Aturan yang belum ada selama ini.

Lewat petisi yang diinisiasi Lentera IndonesiaJangan diam, ayo kita #MulaiBicara, sudah ada 76 ribu orang yang mendukung agar DPR segera membahas dan mengesahkan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Namun, jumlah ini belum cukup. Kita perlu suara lebih banyak lagi.

Jumat, 28 Oktober, DPR akan bersidang. Ini saatnya kita bersuara lebih keras lagi.
Saya ingin ajak kamu bergabung bersama saya untuk dukung dan sebar petisi ini. Satu suaramu sangat berarti untuk mengakhiri kekerasan seksual di Indonesia.

Jangan diam, ayo kita #MulaiBicara. (TT/int)

Aniaya Anak Kos, Pria Pengangguran Dipolisikan


TobaTimes, Siantar - Seorang pria pengangguran berinisal TS (23), warga Lorong Tujuh Parluasan, Kecamatan Siantar Utara Kota Siantar, terpaksa harus berurusan dengan penyidik reserse dan kriminal umum (Reskrimum) Polresta Pematangsiantar.
Ilustrasi.
Ia dilaporkan oleh RS (18), warga Jalan Semangka III, Nagori Sitalasari, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar, terkait dugaan penganiayaan. Laporan tersebut sesuai LP/446/X/2016/SU/STR.

Informasi diperoleh dari kepolisian, penganiayaan itu terjadi Rabu (26/10) sekira pukul 21.00 WIB, di Jalan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba. Dan dilaporkan korban ke Mapolres Siantar pada Kamis (27/10) sekira pukul 01.30 WIB.

Dalam laporannya kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), korban RS mengatakan, awalnya Rabu (26/10), sekira pukul 20.30 WIB, korban sampai di kos-kosan Reysen yang berada di Jalan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, untuk menemui saksi Anggita Sirait.

Sesampainya di kos-kosan tersebut korban bersama saksi bercerita-cerita di depan kamar kos saksi. Selanjutnya,  sekitar 10 menit kemudian, pelaku TS datang menghampiri korban namun langsung pergi.

Dan sekitar 5 menit kemudian pelaku kembali lagi menemui korban dan mengatakan dengan nada yang tinggi ”Apanya yang kau bilang sama ku tadi” dan langsung memukul korban dibagian wajah secara berulang-ulang menggunakan kedua tangan dan juga menendang korban.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar dibagian wajah dan juga luka robek dibagian tangan sebelah kanan. Atas kejadian tersebut korban melaporkan ke Polres Kota Siantar guna proses hukum lebih lanjut.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kasubag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer ketika dikonfirmasi, Jumat (28/10), membenarkan kejadian itu.

“Benar laporan pengaduannya sudah kita terima dan kasusnya kini ditangani, dan akan memanggil saksi untuk dimintai keterangannya,” ujar Noer. (TT/int)

28.10.16

Guru Olahraga Raba-raba Siswinya


Ilustrasi.
TobaTimes - Tak bermoral. Seorang oknum guru sekolah dasar di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diduga berbuat cabul terhadap sejumlah muridnya.

Oknum guru olahraga itu telah dilaporkan sejumlah orang tua wali murid pada pihak sekolah.

Oknum guru berinisial M, diduga cabul terhadap dua siswi yang duduk di bangku kelas 3 dan kelas 4.

Pihak sekolah dasar sendiri membenarkan, telah menerima laporan dugaan pelecehan seksual dari orang tua murid.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun sekolah, pelecehan seksual itu terjadi ketika kegiatan olah raga berlangsung.

Oknum guru bejat itu melakukan perbuatan tak senonoh dengan memegangi area pribadi kedua siswinya.

"Belum diketahui pasti berapa kali perbuatan tak senonoh itu berlangsung," ujar Poncjo Siswojo, Kepala Sekolah.

Kasus dugaan pelecehan yang dialami  dua siswi sekolah dasar ini membuat heboh masyarakat setempat.

Warga tak menyangka seorang guru sebagai panutan siswa-siswinya justru melakukan aksi yang sangat tak terpuji.(TT/int)

Siswinya Sakit, Pak Guru Datang Mengobati, tapi...

Ilustrasi.
TobaTimes - Seorang oknum guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) bernama Muthoi (54), ditangkap jajaran Polda Lampung karena mencabuli gadis belia berinisial LM (15), yang tak lain adalah muridnya sendiri.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/10) pagi di perkemahaan Cendikia Prokimal Kecamatan Kotabumi Utara. Saat itu korban warga Tanjung Aman Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) sedang berkemah bersama rekan-rekannya.

“Namun, pagi itu tiba-tiba LM sakit, kemudian oknum guru tersebut hendak mengobati, lalu terjadilah aksi pencabulan itu,” ujar Kasat Reskrim AKP Supriyanto Husin seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.

Supriyanto mengatakan, korban berdiam saja saat aksi pencabulan berlangsung karena korban takut berteriak. ”Pencabulan itu terjadi dalam tenda, pelaku pura-pura mengobati korban. Saat ini anggota masih menyelidiki kasus tersebut,” kata dia.

Sementara itu, Muthoi, oknum guru MAN 1 Kotabumi, Lampung Utara (Lampura), enggan meladeni pertanyaan wartawan terkait kasus itu. Dia mengaku sedang dalam kondisi sakit, dan menolak berkomentar atas kasus yang membelitnya itu.

”Saya lagi sakit. Saya belum bisa komentar,” katanya. (TT/int)

27.10.16

Buntut Pencoretan Warga, Camat dan Kades Dilaporkan ke Polisi


TobaTimes, Paluta - Metmet Arraji Harahap, warga yang statusnya dicoret sebagai warga Desa Sihapas-hapas meminta pihak kepolisian menindaklanjuti laporannya pada Jumat (21/10) lalu.

Metmet yang dicoret status kewargaaannya.
Dalam laporan tersebut, Metmet melaporkan Camat Padang Bolak dan oknum Kepala Desa Sihapas-hapas ke Polsek Padang Bolak dengan Nomor Pol: LP/332/X/2016/SU/TPS.BOLAK.

Metmet sendiri terpaksa menempuh jalur hukum. Dia tidak menerima kebijakan camat, kepala desa, sekdes dan BPD yang dinilai menzoliminya selaku warga desa yang sah secara administrasi. Aparatur pemerintahan desa katanya sudah melakukan rapat dengan hasil ‘tidak mengakui dirinya’ sebagai warga setempat. Hal itulah yang membuat Metmet kecewa terhadap kinerja Camat yang turut mendukung keputusan rapat tersebut.

Ketua LSM Gempar Sumut Aman Sudirman Harahap yang turut mendampingi Metmet Arraji Harahap memberikan laporan meminta pihak kepolisian agar serius menangani kasus yang dilaporkan Metmet Arraji.

Katanya, pihak aparatur pemerintahan desa dan Camat diduga sudah melakukan tindak pidana. Sebab dalam kasus ini, Metmet merasa kehormatannya bersama keluarga besar sudah diinjak-injak.

Harga diri dimaksud yakni Metmet dikeluarkan dan tidak dibenarkan lagi sebagai warga Desa Sihapas-hapas, Kecamatan Padang Bolak. Padahal status kependudukan Metmet sah secara hukum.

Hal itu dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan 1220042708770002 yang dikeluarkan oleh Disdukcapil Paluta.

Sementara, Kapolsek Padang Bolak AKP S Siregar saat ditanya perihal laporan tersebut mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan bernomor Pol: LP/332/X/2016/SU/TPS.BOLAK tersebut, dan akan memeriksa serta meminta keterangan saksi-saksi.

“Tetap akan ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. Kita tunggu saja perkembangannya ya,” ujar AKP S Siregar.

Sebelumnya, Metmet Arroji Harahap melaporkan Camat Padang Bolak Ali Ja’far Harahap ke Polsek Padang Bolak, Jumat (21/10) lalu. Dia tidak terima namanya dicoret dari warga Desa Sihapas-hapas.  Selain melaporkan Camat, kades, dia juga melaporkan Sekretaris Desa dan Ketua BPD Sihapas-hapas. (TT/int)

Tukang Botot Babak Belur Dihajar Massa, Diduga Mencuri


TobaTimes, Siantar - Roland Simbolon (35), warga Jalan Kertas Koran, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, babak belur dihajar massa.

Ilustrasi.
Ia dituduh hendak melakukan pencurian di Gereja HKBP Johansen Tampubolon di Kecamatan Siantar Martoba.

Peristiwa itu berlangsung pada Kamis (27/10) sekira pukul 14.00 WIB. Oleh warga sekitar, tersangka kemudian diserahkan ke Polsek Siantar Martoba untuk diproses hukum.

Saat ditemui di Polsek Siantar Martoba, Roland membantah tuduhan warga tersebut. “Saya memang tukang botot. Saya tidak ada mencuri, Bang. Saya tinggal di Jalan Kertas. Punya anak dua dari istri bernama Nurhazizah Silalahi. Anak saya dua, paling besar kelas lima SD dan paling kecil masih TK,” bebernya.

Ia mengaku masih tiga bulan sebagai tukang botot. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kernet mobil. “Sebelumnya, saya tadi baru siap jual botot kaleng dan alumanium seharga Rp14 ribu di toke Jalan Bali. Karena hanya mendapat uang segitu, saya pun lanjutkan lagi berbotot,” katanya.

“Saya pun berbotot ke belakang Gereja HKBP itu. Sampai di kamar mandi, saya buang air kecil. Kemudian, karena saya kelelahan, saya tidur sebentar di depan kamar mandi gereja itu. Saat saya terbangun dan hendak jalan, ada warga yang menanyai saya. Saya disuruh nggak usah dulu pergi, saya pun mau. Tapi, tiba-tiba orang itu memukul saya pakai broti. Makanya saya lari ke arah Perumahan Bersatu Maju. Disitulah saya diteriaki maling, dan saya pun ditangkap dekat Perumahan Bersatu Maju,” bebernya.

Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, warga mengamankan seorang pria yang terduga pencuri. Saat ini kita masih meminta keterangan dari terduga,” ujarnya. (TT/int)

Diduga Stres, Lelaki Tua Bakar Rumah Sendiri


TobaTimes, Siantar - Seorang duda berinisial WG (65), warga Jalan Viyata Wuda Ujung, Kelurahan Tozai Baru, Kecamatan Siantar Sitalasari, membuat warga sekitar tempat tinggalnya heboh. Saat orang sedang bersiap diri untuk beraktifitas, rumah miliknya dibakarnya sendiri, Kamis (27/10) sekitar pukul 6.45 WIB.

Petugas berusaha memadamkan api.
Rumah yang memiliki dua kamar tidur dengan cepat ludes terbakar. Upaya pemadaman sempat dilakukan ratusan warga menggunakan air di ember dan peralatan lainnya, namun semuannya sia-sia lantaran botol minuman berisikan bensin terletak tidak jauh dari asal api.

Saat diamankan polisi, WG hanya memberikan keterangan singkat. Ia mengaku kesal karena uang pensiun istrinya dan gajinya sebagai tukang kebersihan tidak pernah didapatkan.

“Saya sudah tidak makan, dan gaji pensiun juga tidak ada kelihatan,” teranngya kepada polisi sembari memegang berkas penting.

Menurut warga, WG sempat pergi meninggalkan rumahnya beberapa saat berselang api muncul. Sejumlah dokumen penting ikut ia bawah. Bahkan saat orang sedang sibuk berusaha memadamkan api, Wilson malah duduk santai di pojok gedung gereja HKBP Anugerah, seolah tidak ada peristiwa apapun.

Jaraknya ke rumahnya bernomor 210 itu hanya sekitar 150 meter.  Hal itulah yang membuat warga curiga jika ada unsur kesengajaan membakar rumah.

Masih menurut warga sekitar, WG sudah sering meresahkan. Beberapa kali juga mengancam akan membakar gereja dan juga rumah warga lainnya. Pria yang dikarunia dua anak diharapkan untuk tidak kembali lagi di sana supaya tidak memunculkan masalah yang sama. Sejauh ini polisi sudah mengamankan WG. Biar demikian, WG tetap terlihat santai. Hanya saja, saat beberapa warga dan polisi bertanya, WG hanya bercerita soal kekecewaannya atas gaji pensiunan almarhum istrinya.

“Selama ini yang bersangkutan sudah sering melantur dan menyampaikan perkataan yang tidak sepantasnya termasuk menuntut upah yang seyogiahnya tidak ada seperti upah kebersihan gereja, dan gaji pensiunan istrinya. Siapa rupanya yang pernah mempekerjakannya di gereja dan siapa yang tahu soal gajinya. Kalau kita kasih dia makan, malah kita juga yang dimarahi. Makanya kita heran lihat sikapnya,” terang warga sekitar.

Warga sempat kesal dan ingin menghakimi WG saat dijumpai di gedung gereja. Warga mengaku bahwa selama ini Wilson hanya tinggal sendirian karena anak laki-lakinya sudah menikah dan menetap di Papua, sementara anak perempuannya yang tinggal di daerah Kota Siantar memilih tinggal terpisah. Diduga, sikap anak-anaknya meninggalkanya tidak lepas dari kelakukan yang tidak lazim itu.

Dijumpai di lokasi kejadian, Lurah Bah Kapul Bahrum Damanik menceritakan, persoalan yang dikeluhkan warga sudah pernah disampaikan kepada keluarga WG. Namun sampai peristiwa ini tidak ada solusi. (TT/int)

Jessica Dihukum 20 Tahun Penjara


TobaTimes - Setelah penantian melelahkan, akhirnya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Jessica Kumala Wongso bersalah sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU). Hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Jessica karena dinyatakan terbukti membunuh Wayan Mirna Salihin dengan kopi bersianida.

Jessica Kumala Wongso
"Menyatakan terdakwa Jessica Kumala Wongso terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana," kata Kisworo selaku pimpinan majelis saat membacakan amar putusan di PN Jakpus, Kamis (27/10).

Hukuman dari majelis itu sama dengan tuntutan yang diajukan JPU. Majelis memerintahkan Jessica tetap ditahan.

Dalam menjatuhkan vonis, hakim memiliki pertimbangan yang meringankan dan memberatkan. Yang memberatkan, perbuatan Jessica yang telah mengakibatkan meninggalnya Mirna merupakan tindakan sadis. Majelis juga menganggap Jessica tidak menyesali perbuatannya.

"Yang meringankan, terdakwa masih berusia muda dan diharapkan bisa memperbaiki diri di masa yang akan datang," ujar Kisworo.

Hakim menyatakan unsur pembunuhan berencana yang dilakukan Jessica sudah terpenuhi. Anggota majelis hakim, Binsar Gultom yang membacakan sebagian putusan setebal 377 halaman mengatakan, unsur perbuatan pembunuhan berencana itu ditunjukkan dengan tindakan terdakwa memesan es kopi Vietnam sebelum korban tiba di Kafe Olivier.

"Menimbang sebagai bukti bahwa terdakwa sudah merencanakan pembunuhan ini secara matang. Menimbang dari perencanaan, terdakwa mengatur waktu dalam waktu yang singkat untuk memanfaatkan rencana reuni untuk melakukan pertemuan dengan Mirna dengan memesan kopi lebih dulu," kata hakim Binsar Gultom.

"Dengan begitu menurut majelis hakim unsur pembunuhan berencana telah sah," lanjut Binsar.

Majelis hakim berkeyakinan bahwa Jessica merupakan sosok yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya Mirna. Sebab, Jessica sempatmenguasai keberadaan es kopi Vietnam dalam waktu lama.

"Majelis hakim berkeyakinan bahwa yang paling menguasai gelas kopi adalah terdakwa. Menimbang berdasarkan fakta, majelis hakim menilai dan menimbang terdakwa sudah memikirkan secara tenang," lanjut Binsar.

Hakim juga menyebut cara Jessica membayar minuman lebih dahulu adalah hal yang tidak lazim. "Terdakwa sudah melakukan pembayaran saat Mirna belum datang, itu merupakan keanehan. Ada apa di balik itu kerena menurut kelaziman pertemanan, bukankah lebih enak bersama-sama," ujar dia.

Binsar juga mengatakan, Jessica menjadi pihak yang paling memungkinkan punya kesempatan memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna. Sebab, Jessica jadi orang yang paling lama menguasai es kopi Vietnam yang akhirnya diseruput Mirna.

Selain Jessica, pihak lain yang punya peluang menuangkan sianida adalah penyaji di Kafe Olivier dan penyidik Polri. "Ini sama-sama berpeluang memasukan sianida," kata Binsar.

Selanjutnya majelis memerinci potensi ketiga kelompok itu untuk dinyatakan sebagai pihak yang paling memungkinkan memasukkan sianida ke gelas kopi.

Menurut logika, kata Binsar, kelompok penyaji kopi tidak masuk akal jika memasukkan sianida ke es kopi Vietnam Mirna. Sebab, jika sianida sudah dimasukkan lebih dulu, pada saat menyajikan kopi di depan Jessica, tentu akan ada perubahan pada kopi tersebut.

"Menurut tayangan CCTV, ketika disajikan tanpa adanya perubahan warna kopi," kata Binsar. (TT/int)

Dihamili Dua Pacar, Tak Satupun Mau Tanggungjawab


TobaTimes- Nasib gadis belia cantik, sebut saja Mela, sungguh begitu pilu. Gadis yang masih berusia 17 tahun itu digauli oleh dua pacarnya hingga hamil.Dua pacar Mawar itu adalah Andri Septiawan (19), Warga Jalan Sidoyoso dan Lucky (21), warga Jalan Tambak Asri, Surabaya.

Ilustrasi.

Keduanya telah ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Lily Djafar menjelaskan kasus persetubuhan itu bermula saat korban berkenalan dengan tersangka Andri pada Juli lalu. Saat itu korban dikenalkan kepada tersangka melalui temannya. Setelah berkenalan, keduanya akhirnya menjalin hubungan.

“Setelah berhubungan itu, tersangka lantas menyetubuhi korban. Hal itu pertama kali dilakukan tersangka Andri di rumah korban ketika orang tuannya sedang berada di Bali,” ungkap Kompol Lily.

Lily mengatakan setelah pertama melakukan persetubuhan itu, Andri lantas ketagihan hingga akhirnya sering mengajak korban untuk melampiaskan nafsunya.

Bahkan tidak hanya di rumah korban, Andri juga menyetubuhi korban di salah satu kos di Jalan Rembang, Surabaya. “Dalam sebulan menjalani hubungan itu, setidaknya korban sudah digauli hingga 15 kali oleh tersangka,” jelasnya.

Mantan kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini menambahkan setelah berulangkali digauli, korban akhirnya hamil.

Mengetahui hal itu, Andri lantas panik hingga akhirnya meninggalkan korban dan tidak mau bertanggung jawab. “Tersangka ini langsung menghindar setelah berulangkali ditagih oleh korban untuk segera bertangung jawab,” ujarnya.

Belum selesai penderitannya, korban mendapat perlakuan yang sama ketika menjalin hubungan dengan tersangka Lucky. Meski baru kenal seminggu, namun korban sudah digauli setiap hari di sebuah kos di Jalan Benowo. Sikap Lucky pun berubah setelah mengetahui jika korban hamil. Dia juga berniat melarikan diri, namun keburu ditangkap polisi.

“Korban mengenal Lucky melalui salah sambung telepon,” terangnya.

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban mengetahui gelagat aneh korban yang nampak murung dan ketakutan. Setelah diselidiki dan ditanya, korban mengaku jika dirinya hamil. Mengetahui hal itu, orang tua yang tidak terima langsung melaporkan kasus ini ke polisi.

Saat diperiksa, Andri membantah jika dirinya tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Sebab menurutnya Mawarlah yang meninggalkannya dengan alasan ikut pria lain yang lebih mantap dan bertangung jawab. Padahal dia juga siap bertanggung jawab atas perbuatannya.

“Saya sudah siap bertanggung jawab, tapi dia malah memilih pria lain,” terangnya.

Sementara itu, Lucky mengaku tidak tahu jika korban sudah mengandung anak Andri. Dia juga tidak mengenal Andri. Untuk itulah dia akhirnya mengajak pacaran dan menyetubuhi korban setiap hari selama seminggu.

“Saya baru mengetahui korban hamil dan mengenal Andri setelah saya ditangkap ini,” jelasnya. (TT/int)

Bus ALS Terbalik, Penumpang Luka-luka


TobaTimes, Paluta - Bus penumpang Antar Lintas Sumatera (ALS) terguling dan nyaris menabrak rumah warga di kawasan Paranginan, Desa Huta Lombang, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta, Rabu (26/10) sekira pukul 04.00 WIB dini hari.

Bus ALS terbalik.
Bus penumpang dengan nopol BK 7815 UI jurusan Medan-Jember ini dikemudikan Arma Nasution (42). Dia membawa sembilan penumpang.

Beruntung dari keseluruhan penumpang hanya mengalami luka ringan dan lecet. Sementara sopir mengalami terkilir di bagian kaki dan tangan.

Menurut salah seorang saksi A Simamora (40) pemilik rumah yang hampir di seruduk bus tersebut mengatakan, ia juga kurang tahu persis bagaimana kronologis kejadian terbaliknya bus ALS itu, sebab saat itu ia dan keluarga sudah tidur lelap.

Ia mengetahui kejadian tersebut saat mendengar suara gemuruh seperti suara sesuatu yang terjatuh dan teriakan dari para penumpang bus. Seketika itu, ia keluar rumah dan melihat bus ALS sudah dalam kondisi terguling persis di depan rumahnya. Sementara penumpang berteriak dan berusaha keluar dari bus.

“Saya juga tidak tahu persis seperti apa kejadiannya. Tiba-tiba saya dengar suara keras seperti tabrakan dan teriakan orang. Mendengar teriakan itu, saya keluar. Saya terkejut karena bus itu sudah dalam kondisi terguling. Penumpangnya berteriak dan berusaha keluar dari dalam bus,” ujarnya sambil menunjukkan bus yang masih tergeletak dengan posisi terguling di depan rumahnya, Rabu (26/10).

Melihat kondisi tersebut, ia hanya berusaha menolong penumpang dan memanggil orang lain untuk memberikan pertolongan serta menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut.

Sementara, Kanit Lantas Ipda Eka Wahyudi kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan kejadian tersebut sekitar pukul 04.15 dini hari dan langsung menurunkan personel untuk melakukan evakuasi dan olah TKP.

Sejauh ini, kecelakaan tersebut merupakan laka tunggal yang diduga akibat sopir mengantuk. Dari hasil olah TKP, tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang bus tidak ada yang mengalami luka parah.

Sedangkan pengemudi bus, Arma Nasution mengalami luka terkilir di bagian tangan dan kaki.

Sementara pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi serta seluruh penumpang juga langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus lain. Sedangkan sopir bus ALS hingga berita ini diturunkan masih diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (TT/int)

Tim Kreatif Presiden Survei Bukit Inspirasi di Doloksanggul


TobaTimes, Dolok Sanggul - Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor melalui Kabag Humas Jonny Gultom mengatakan, tim kreatif Presiden RI Joko Widodo dari Jakarta sudah melakukan survei perkantoran bupati di Bukit Inspirasi, Doloksanggul. Pasalnya,  lokasi itu akan dijadikan tempat perayaan Natal Nasional tahun 2016.
Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor mendampingi tim kreatif Presiden.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan tempat pelaksanaan perayaan Natal Nasional di Doloksanggul yang merupakan bagian dari Tanah Batak.

“Perayaan Natal Nasional sepenuhnya adalah kewenangan pemerintah pusat. Pemkab Humbahas siap menerima dan melaksanakan apapun yang menjadi keputusan pemerintah pusat,” ujar Jonny.

Perayaan Natal Nasional 2016 nanti akan diawali dari Doloksanggul, Humbahas pada 26 Desember dan berlanjut ke Manado, Sulawesi Utara pada 27 Desember mendatang.

“Perayaan Natal ini berlangsung dua hari di dua tempat berbeda. Pertama di Humbahas dan kedua di Manado,” terangnya.

Terkait perayaan Natal Nasional di Doloksanggul, pihaknya sedang mempersiapkan segala sesuatunya demi kesuksesan penyelenggaraan hajatan tersebut.

“Berbagai persiapan untuk mendukung perayaan Natal Nasional 26 Desember di daerah kita ini sedang dipersiapkan. Bahkan tim kreatif Presiden, Senin (24/10) kemarin sudah mensurvei perkantoran bupati,” terang Jonny Gultom saat dihubungi NEW TAPANULI, Rabu (26/10).

Menurutnya, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor menyambut hangat tim kreatif yang melakukan di aula mini kantor bupati setempat.
Rombongan personel tim kreatif ada tiga orang, diantaranya Jay Subiakto, Dhani Pete dan Harla.

Dan untuk menetapkan lokasi pelaksanaan, lokasi perkantoran Bupati Humbahas di Bukit Inspirasi masuk dalam proyeksi sebagai salah satu lokasi yang kemungkinan besar menjadi tempat pelaksanaan perayaan Natal Nasional 26 Desember nanti.

“Memang lokasi pelaksanaan Natal Nasional 2016 sementara masih disurvei dan Bukit Inspirasi Doloksanggul menjadi salah satu lokasi yang disurvei. Kita berdoa saja agar tepilih sebagai lokasi pelaksanaan, karena hal itu bergantung pada keputusan pusat,” ujar Jonny.

Menurutnya, melihat dari fasilitas yang dimiliki lokasi perkantoran bupati di Bukit Inspirasi ini sangat memenuhi kriteria sebagai lokasi pelaksanaan Natal Nasional.

Pasalnya, lokasi ini mampu menampung lebih dari 30 hingga 50 ribu orang hingga lapangan perkantoran Dinsosnaker.
“Selain itu, akses ruas jalan ke areal itu sangat memadai, demikian juga untuk areal parkir di seputaran itu sangat layak karena cukup luas untuk menampung ribuan kendaraan,” tandasnya.(TT/int)

26.10.16

Brak...! Suzuki Katana Tabrak Truk Tangki

 
Ilustrasi.

TobaTimes, Parapat - Kecelakaan lalulintas (lakalantas) terjadi di Jalan SM Raja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon tepatnya di Kilometer 47,5. Satu unit mobil Suzuki Katana BB 1701 LH menabrak truk tangki Fuso BK 9803 BH yang datang dari berlawanan arah.

Peristiwa itu berlangsung Selasa (26/10) sore. Akibat kejadian tersebut supir Katana Supriadi (47) dan seorang penumpang Anysh (46), warga Kota Medan, mengalami luka-luka. Sedangkan supir truk tangki bernama Rusli mengalami syok.

Berdasarkan informasi, saat itu mobil Suzuki Katana datang dari arah Pematangsiantar menuju Balige. Setiba di lokasi kejadian, diduga supir Katana kurang hati-hati dan melaju dengan kecepatan tinggi menabrak truk tangki yang datang dari arah berlawanan.

Plh Kapolsek Parapat AKP H Sihombing, mengatakan, setelah mengetahui adanya kecelakaan tersebut petugas langsung tiba dilokasi dan mengevakuasi korban yang kemudian dibawa berobat ke rumah sakit Parapat.

“Korban sudah kita bawa ke rumah sakit. Sedangkan kedua kendaraan diamankan di Polsek Parapat,” katanya. (TT/int)

Kaca Mobil PNS Dipecah Rampok, Surat-surat Berharga Raib

TobaTimes, Siantar - Aksi pencurian dengan cara memecah kaca mobil kembali terjadi di Pematangsiantar. Kali ini korban S Manullang (40), Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian (Distan) Pemko Siantar.

Ilustrasi.
Akibatnya, tas warna hitam berisi surat-surat penting milik warga perumahan Bersatu Maju, Jalan Rondahaim, Kecamatan Siantar Martoba itu raib dibawa lari pelaku, Rabu (26/10).

korban S Manullang mengatakan, peristiwa ini terjadi saat korban hendak membayar tagihan listrik ke loket resmi pembayaran listrik di Jalan MH Sitorus Blok A No 1, Kelurahan Timbanggalung, Kecamatan Siantar Barat.

“Usai mengantar anak saya ke sekolah sekira pukul 08.00 WIB saya pergi ke Jalan MH Sitorus hendak membayar rekening listrik,” ujarnya

Di Jalan MH Sitorus, dia memarkirkan mobil Chevrolet warna silver BK 808 SG di beram sebelah kanan jalan, tepatnya di depan kantor Pajak Wilayah DJP Sumut. Kemudian dia meninggalkan mobil dalam kondisi pintu terkunci dan kaca tertutup, lalu beranjak menuju kantor pembayaran listrik.

"Karena kantor pembayaran listrik tampak masih tutup, saya pun singgah ke NC Club, sambil menunggu kantor pembayaran listrik tersebut buka,” katanya.

Karena keasikan ngobrol, korban baru keluar dari NC Club sekira pukul 12.00 WIB. Selanjutnya korban menuju mobilnya hendak mengambil uang di dalam tas warna merah yang ditinggal di dalam mobilnya, yang mana uang tersebut untuk membayar tunggakan rekening listriknya. Tiba-tiba korban menjerit, saat melihat kaca mobil sebelah kanan belakang pecah.

Mendengar jeritan korban, seorang anak SMP mendatangi korban dan mengatakan bahwa kaca mobilnya dipecah oleh dua orang pria menumpangisepedamotor Vixion warna merah hitam.

“Menurut informasi anak SMP itu tadi pelakunya dua orang, satu orang nunggu di atas kreta dan satu orang yang agak tua turun dan memecah kaca mobil korban. Anak sekolah itu melihatnya, namun ia diam karena takut. Setelah berhasil mengambil tas warna hitam milik korban, kedua pelaku kabur ke arah Jalan Kartini,” jelasnya.

“Kaca mobil sebelah kanan dipecah. Pelaku mengambil tas warna hitam yang berisikan surat-surat penting, yang saya taruh di jok belakang mobil. Di tas warna hitam tersebut tidak ada uang. Uang saya simpan di dalam tas warna merah ini. Tas merah ini tadinya saya taruh di tengah jok depan mobil saya, tapu pelakunya mengambil tas warna hitam itu aja,” sambungnya.

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut, sejumlah saksi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dimintai keterangan. (TT/int)

Satu Polisi Positif Narkoba, Satu Dipecat

TobaTimes, Sibolga - Seorang oknum perwira polisi dan seorang lagi bintara di Polres Sibolga masuk dalam catatan hitam. Si perwira dinyatakan positif narkoba saat berlangsungnya tes urine mendadak, sementara si bintara dipecat karena tidak disiplin.

Ilustrasi.
Pada Selasa (25/10), Polres Sibolga melaksanakan tes narkoba dengan pengambilan sample urine secara mendadak kepada para perwira. Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu melalui Kasubag Humas Ipda R Sormin mengatakan, Kapolres secara dadakan memerintahkan untuk pelaksanaan tes urine bagi seluruh perwira Polres Sibolga bersama dengan personel lainnya yang diambil secara acak, yang dicurigai terindikasi pengguna narkoba.

Dan, dari hasil tes urine dari personel sebanyak 39 orang, hasilnya, sebanyak 38 orang dinyatakan negatif, namun satu orang perwira yang inisialnya dirahasiakan, positif mengandung narkoba jenis sabu-sabu.

“Polres Sibolga sendiri sudah menekankan kepada seluruh personel agar tidak sekali-kali mendekati ataupun mencoba yang namanya narkoba. Sesuai arahan dari Kapolri bahwa apabila personel kepolisian terlibat dengan narkoba, maka ancamannya pemberhentian dengan secara tidak hormat,” ujarnya.

Namun, bagi personel Polres Sibolga yang positif pengguna narkoba, Kapolres telah memerintahkan bagian unit Provost untuk melakukan pemeriksaan kelanjutan dari hasil tes narkoba itu, dengan maksud apakah nantinya ini akan diberi sanksi atau lainnya.

“Kita tunggu saja hasil pemeriksaan nantinya terhadap personel yang positif menggunakan narkoba,” pungkasnya.
Dikatakan, dari beberapa kali tes urine yang telah dilaksanakan secara dadakan, memang sebelumnya ada yang positif dan Kapolres Sibolga memerintahkan agar tetap dilakukan proses penyidikan atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh personel tersebut.

“Namun untuk datanya, saya konfirmasi dulu dengan pihak Provost, ada berapa orang,” ujarnya.

Di hari yang sama, Polres Sibolga  juga memecat seorang anggotanya yang terbukti tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya, yakni Bripka Aldo Riza Atmaja Siregar, yang selama ini memegang jabatan sebagai Brigadir Pembinaan Provost Polres Sibolga.

Pemecatan ini dilakukan dalam upacara tanpa dihadiri yang bersangkutan, dengan inspektur upacara Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu dan komandan upacara Kanit Res Polsek Sibolga Sambas Ipda Penedi Sitohang.

Kapolres menyampaikan bahwa upacara yang dilaksanakan ini merupakan upacara penyerahan petikan keputusan Kapoldasu tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) personel atas nama Bripka Aldo Riza Atmaja Siregar yang seharusnya hadir dalam pelaksanaan upacara ini.

“Namun hingga saat ini yang bersangkutan belum diketahui keberadaannya,” ujarnya.

Menurutnya, pemberhentian dengan tidak hormat ini merupakan realisasi PP RI No1 tahun 2003 pada Pasal 14 ayat 1 huruf a yang berbunyi “anggota Polri diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Polri apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 hari kerja secara berturut-turut.”

Kemudian, Peraturan Kapolri No14 tahun 2011 pasal 21 ayat 3 huruf e tentang kode etik profesi Polri, sanksi administrasi berupa rekomendasi PTDH dikenakan kepada pelanggar kode etik profesi Polri yang melakukan pelanggaran.

Dikatakan, peraturan tersebut merupakan wujud implementasi tindakan tegas yang dilaksanakan pimpinan kepada personel yang bersangkutan yang selalu melakukan pelanggaran disiplin secara berulang-ulang.

Kasubag Humas Polres Sibolga Ipda R Sormin yang dikonfirmasi usai pelaksanaan upacara mengatakan  bahwa Bripka Aldo sudah sejak 30 September 2016 diberhentikan secara tidak hormat dari dinas kepolisian berdasarkan surat keputusan Kapoldasu No Kept/796/IX/2016 yang dikeluarkan di Medan tanggal  13 september 2016 ditandatangani Kapolda Sumut tertanda Ir Jend Pol. R Budi Winarso dan petikannya ditandatangani oleh Kepala Biro SDM Poldasu Kombes Nugroho S Wibowo.

“Untuk itu, kami mengimbau kepada seluruh personel Polres Sibolga agar tidak melanggar norma-norma peraturan ataupun aturan-aturan yang berlaku. Mari kita jalankan tugas dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti aturan yang berlaku,” ajaknya.(TT/int)

Jual HP untuk Biaya Berobat Anak, tapi Dibayar Pakai Uang Palsu


TobaTimes, Kisaran - Seorang ibu bernama Masni (46), terpaksa menjual handphone miliknya melalui untuk biaya anaknya yang sakit. Ia menawarkan HP itu di salah satu grup jual-beli di Facebook.

Ilustrasi.
Tak lama kemudian muncul peminat dan disepakati harga jual sebesar Rp2,7 juta. Tapi sialnya, handphone kesayangannya dibayar pakai uang palsu. Masni baru menyadari telah menjadi korban penipuan saat hendak membayar biaya perobatan anaknya di salahsatu klinik di Kota Kisaran.

Warga Dusun IB, Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Asahan, ini lalu melaporkan kejadian yang ia alami ke Mapolres Asahan, pada Selasa 26 Juli lalu.

Kepada polisi Masni menceritakan, kasus penipuan itu bermula ketika ia hendak menjual handphone-nya lewat situs facebook. Kemudian Masni mendapat penawaran dari tersangka DK (26), warga Desa Huta Ginjang, Kecamatan Air Batu, dengan harga jual seharga Rp2,7 juta. Keduanya kemudian sepakat jumpa di Lapangan Parasamya Kisaran, Selasa 26, Juli 2016, malam sekira pukul 20.30 WIB. Korban Masni datang bersama dengan anaknya. Sementara DK hanya seorang diri.

Setelah bertemu, pelaku kemudian mengajak korban melakukan transaksi penjualan HP Samsung tersebut di tempat yang gelap. Lalu, pelaku menyerahkan uang sebesar Rp2,7 juta kepada korban. Tapi sebelum diserahkan, pelaku sempat menghitung uang tersebut sebanyak dua kali. Selesai dihitung, uang diterima korban dan langsung memasukkannya ke dalam dompetnya.

“Jadi korban baru menyadari uang itu palsu saat hendak membayar biaya perobatan anaknya,” kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Bayu Putra Samara SIK.

Setelah mendapat laporan korban, Bayu langsung memerintahkan timnya melakukan penyelidikan. Upaya polisi pun membuahkan hasil. Handphone korban tersebut ternyata kembali dijual di media online dalam situs niaga OLX.

Tim Jatanras Polres Asahan yang dipimpin IPDA Komaini kemudian melakukan transaksi dengan Jepri (26), warga Dusun VII, Desa

Danau Sijabut, Kecamatan Air Batu, yang menawarkan HP tersebut, pada Senin (24/10) malam sekira pukul 20.30 WIB.

Setelah disepakati, polisi yang menyamar sebagai pembeli itu langsung membuka casing handphone genggam tersebut dan melihat nomor seri IMMEI telepon genggam tersebut sama persis dengan yang dilaporkan oleh korban beberapa bulan lalu.

Lalu polisi langsung mengamankan Jepri. Kepada polisi, Jepri mengaku mendapatkan barang tersebut dari tersangka DK. Kemudian dilakukan pengejaran ke Dusun V, Desa Huta Ginjang, Kecamatan Air Batu, tempat tinggal DK selama ini. Tapi DK tidak berhasil ditemukan di lokasi.

Namun, dari kediaman tersangka DK, polisi menemukan barang bukti berupa 131 lembar uang palsu pecahan seratus ribu, dengan nomor seri yang sama yaitu 2JG888808, 16 lembar uang palsu cetakan di kertas F4 belum dipotong, 26 lembar uang palsu rusak pecahan seratus ribu.

Kemudian 2 unit printer merek Canon warna hitam, 1 unit printer merek PIXMA warna hitam, 1 unit mouse merek Logitech, 2 unit gunting warna hitam, 1 unit borgol, 1 unit flashdisk warna hitam, 1 unit modem merek Cyrus warna hitam, 200 lembar kertas kosong F4, 2 buku tabungan BRI Simpedes atas nama Edianto dan Sumarno, 1 buku tabungan Permata Bank atas nama Surianto.

Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Bayu Putra Samara SIK, didampingi Kanit Jatanras IPDA M Khomaini STK, dalam keterangan pres realease di halaman belakang Mapolres Asahan, Selasa (25/10), tersangka dikenakan Pasal 24 ayat 2 dan Pasal 26 ayat 3 dari UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Tindak Pidana pemalsuan uang dengan ancaman hukuman penjara paling sedikit 15 tahun. (TT/int)

25.10.16

Gawat! Nenek 60 Tahun Tergoda Cowok-cowok SMA

TobaTimes - Ini kisah nyata, tapi seolah seperti mimpi. Seorang wanita yang sesungguhnya sudah layak disebut nenek-nenek, tergoda pada pesona siswa SMA.

Ilustrasi.
Sebut saja wanita itu Mela (60) tahun.  Sudah empat kali dia tergoda siswa SMA. Bahkan, demi melestarikan kebiasaannya, nenek dua cucu ini menggugat cerai suaminya, Unto (60). Akan tetapi, Unto tidak tinggal diam.

Dia berusaha mempertahankan biduk rumahtangganya karena merasa tua dan tidak mau aneh-aneh lagi. “Ya inginnya saya sampai akhirat bareng, sudah tua lagi buat apa pusing-pusing mikirin pisah gini. Malas ah,” kata Unto di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya.

Proses gugat cerai itu memang ribet. Hampir setahun lamanya, proses gugatan belum juga dikabulkan. Unto bersikukuh tidak bercerai. Sementara Mela sudah tak pernah peduli dan minggat dari rumahnya.

Menurut warga asal Gunungsari itu, proses gugatan cerainya makin ruwet saja karena ia masih mempermasalahkan harta gono gini. Unto mengatakan, jumlah harta yang dikumpulkan semenjak menikah dengan Sephia selama 42 tahun sudah mencapai Rp 5 miliar lebih.

Dalam proses gugatan, Mela meminta harta warisan dibagi dua. Sedangkan pensiunan BUMN dan bisnis batu bata itu menginginkan seluruh hartanya diberikan kepada anak-anaknya.

“Istri maunya dibagi dua, biar dia bisa manfaatkan untuk foya foya sama anak SMA. Saya mikir aneh banget istri itu pacaran kok sama dengan cucunya, aneh banget,” kata Unto.

Mela menyatakan sudah lama tidak cinta dengan suaminya. Dia mengaku sudah berpacaran dengan banyak siswa SMA.

“Ya seneng aja. Kayak aku masih muda dulu, enak kalau pacaran sama anak SMA, jalan jalan terus. Sekarang sih pacar anak SMA saya empat, tapi yang aku seriusi hanya satu kok. Kalau cerai aku akan segera menikah dengannya," harap Mela. (TT/int)

Punya Dua Pacar, Gadis Hamil, Siapa Ayah Anaknya?


TobaTimes - Seorang gadis berumur 17 tahun, sebut saja Mawar, hamil karena perbuatan dua pria yang menjadi pacarnya. Dua pria itu adalah Andri Sepetiawan (19), Warga Jalan Sidoyoso dan Lucky (21), warga Jalan Tambak Asri, Surabaya.

Ilustrasi.
Kedua tersangka ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreksrim Polrestabes Surabaya.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Lily Djafar menjelaskan kasus  bermula saat korban berkenalan dengan tersangka Andri pada Juli lalu.

Saat itu korban dikenalkan kepada tersangka melalui temannya. Setelah berkenalan, keduanya akhirnya menjalin hubungan. "Hal itu pertama kali dilakukan tersangka Andri di rumah korban ketika orang tuannya sedang berada di Bali," ujar Kompol Lily.

Lily mengatakan setelah pertama melakukan persetubuhan itu, Andri lantas ketagihan hingga akhirnya sering mengajak korban untuk melampiaskan nafsunya. Bahkan tidak hanya di rumah korban, Andri juga menyetubuhi korban di salah satu kos di Jalan Rembang, Surabaya.

"Dalam sebulan menjalani hubungan itu, setidaknya korban sudah disetubuhi hingga 15 kali oleh tersangka,” jelasnya.

Mantan kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini  menambahkan setelah berulangkali disetubuhi, korban akhirnya hamil. Mengetahui hal itu, Andri lantas panik hingga akhirnya meninggalkan korban dan tidak mau bertanggung jawab.

"Tersangka ini langsung menghindar setelah berulangkali ditagih oleh korban untuk segera bertangung jawab,” katanya.

Belum selesai penderitannya, korban mendapat perlakuan yang sama ketika menjalin hubungan dengan tersangka Lucky. Meski baru kenal seminggu, namun korban sudah disetubuhi setiap hari di sebuah kos di Jalan Benowo. Sikap Lucky pun berubah setelah mengetahui jika korban hamil.

Dia juga berniat melarikan diri, namun keburu ditangkap polisi. “Korban mengenal Lucky melalui salah sambung telepon,” terangnya.

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban mengetahui gelagat aneh korban yang nampak murung dan ketakutan.

Setelah diselidiki dan ditanya, korban mengaku jika dirinya hamil. Mengetahui hal itu, orang tua yang tidak terima langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Saat diperiksa, Andri membantah jika dirinya tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Sebab menurutnya Mawarlah yang meninggalkannya dengan alasan ikut pria lain yang lebih mantap dan bertangung jawab. Padahal dia juga siap bertanggung jawab atas perbuatannya. “Saya sudah siap bertanggung jawab, tapi dia malah memilih pria lain,” terangnya.

Sementara itu, Lucky mengaku tidak tahu jika korban sudah mengandung anaknya Andri. Dia juga tidak mengenal Andri. Untuk itulah dia akhirnya mengajak pacaran dan menyetubuhi korban setiap hari selama seminggu. “Saya baru mengetahui korban hamil dan mengenal Andri setelah saya ditangkap ini,” jelasnya. (TT/int)

Hamili Mahasiswi, Pria Pengangguran Ditangkap


TobaTimes, Siantar - Seorang pria berinisial JS (21), warga Jalan Rondahaim, Kecamatan Siantar Martoba, tidak melakukan perlawanan ketika diringkus polisi dari kediamannya, Senin (24/10).
 
Ilustrasi.
Ia diringkus atas laporan NS (45) yang tak lain merupakan orangtua pacarnya IS (19) mahasiswi salah satu Universitas di Pematangsiantar.

NS melaporkan JS setelah mendengar pengakuan putrinya IS yang telah hamil satu bulan dibuat oleh pacarnya. Peristiwa itu pertama diketahui NS saat putrinya mual-mual seminggu terakhir. Setelah dibawa ke Puskesmas dekat rumahnya di Rambung Merah, Kabupaten Simalungun, baru diketahui bahwa IS telah hamil satu bulan.

“Partama dia (IS) mual-mual, saya hanya mengoleskan minyak angin ke perutnya. Tapi, lama kelamaan mual itu semakin parah meski sudah dioleskan minyak angin. Terakhir kami bawa ke Puskesmas baru diketahui kalau dia sudah hamil satu bulan. Begitu terkejutnya kami,” ungkap NS di Mapolres Siantar.

Setelah didesak pihak keluarga, IS mengaku bahwa yang membuatnya hamil adalah JS yang tak lain pacarnya. Menurut pengakuan IS, bahwa hubungan terlarang itu pertama mereka lakukan di rumah JS. Saat itu IS diajak JS jalan-jalan ke rumahnya. Suasana rumah saat itu sedang sepi, JS pun mengajak IS ke dalam kamar.

“JS itu mantan karyawan Rumah Makan Miramar Medan. Sekarang tidak ada pekerjaannya. Katanya mereka sudah dua kali gituan,” ujarnya.

Masih kata pihak keluarga korban, tidak akan menikahkan korban sama pelaku. Alasannya, korban masih tetap harus melanjutnya perkuliahnnya yang masih sampai semester tiga.

“Pelaku tidak ada kerjanya. Kami masih akan sekolah anak kami. Biarlah proses hukum yang bertindak sama pelaku,” katanya.

Kasubag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer, membenarkan telah mengamankan pelaku. Sementara, pihaknya masih memeriksa korban dan saksi-saksi atas kejadian tersebut. Setelah itu, kemudian memeriksa pelaku yang telah diamankan di Polres Siantar. (TT/int)

24.10.16

Akhirnya, Sumut Punya Wakil Gubernur, Namanya Nurhajizah Marpaung


TobaTimes, Medan - Akhirnya, pemilihan Wakil Gubernur Sumatera Utara berhasil dilaksanakan. Dari dua calon, Brigjen TNI Purnawirawan Nuhajizah Marpaung akhirnya terpilih mendampingi Gubernur Tengku Erry Nuradi.
Dua calon wakil gubernur Sumut.
Dia terpilih mengungguli calon lainnya Muhammad Idris Lutfi dalam pemilihan digelar DPRD Sumut, Senin (24/10).  Nuhajizah memperoleh 68 suara dari 87 suara sah, sedangkan Idris Lutfi hanya meraih 19 suara dan ada satu suara tidak sah. Nurhajizah yang lahir Asahan ini merupakan ajuan dari Partai Hanura. Sementara Muhammad Idris Lutfi didukung PKS.

“Kalau sampai satu tahun delapan bulan ini tidak ada perubahan, tentu wartawan akan marah sama saya. Kok begini juga, padahal sudah ada ibu-ibu. Kan ibu-ibu paling bisa minta ke bapaknya. Nanti kita akan berupaya minta ke bapak-bapak di pemeritah pusat,” kata mantan Kepala Biro Hukum Setjen Kemenhan ini ini seperti dilansir Merdeka.

Nuhajizah bakal menjadi Wagub perempuan pertama di Sumut. Ditanya soal itu, dia mengaku bersyukur dan berharap dapat dicontoh perempuan lainnya di masa akan datang. “Karena perempuan itu kan lebih apik mengurus anak-anaknya, ngurus rumah, ngurus suami, samalah nanti juga dengan di sini (Pemprov Sumut) nanti,” ujarnya.

Sejatinya pemilihan hari ini tak berjalan dengan mudah. Lantaran diwarnai kontroversi karena ada surat dari PTUN Jakarta yang meminta proses itu dihentikan. Penyebabnya, PKNU mengajukan gugatan karena tidak dilibatkan untuk mengusulkan nama calon wagub.

Pemicunya lainnya laporan Pansus Wagubsu DPRD Sumut halaman 12 poin 9 yang menyatakan dasar hukum pemilihan yakni pasal 176 ayat 1,2, dan 4 UU No 10 tahun 2016, karena belum adanya peraturan pelaksana berupa peraturan pemilihan kepala daerah khusus untuk pengisian jabatan wakil Gubernur Sumut yang kosong.

Terkait kontroversi itu, salah seorang anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan (PDIP), sempat protes dan menyatakan proses pemilihan cacat hukum. Dia kemudian memilih keluar ruang paripurna.

Sutrisno pangaribuan mengatakan, jika mendasarkan pada UU 176 tersebut, maka pengajuan calon wakil gubernUr harus diajukan bersama-sama oleh partai politik atau gabungan partai politik.

“Saya minta penjelasan dari pimpinan dasar undang-u dang yang mana yang kita pakai dalam pemilihan ini? Jangan sampai kita ikut melanggar aturan,” katanya saat interupsi. (TT/int)

23.10.16

Sengaja Mencuri, Lebih Enak Dipenjara, Bisa Makan


TobaTimes, Siantar - Sungguh memprihatinkan aksi Ronaldo Sidauruk (20) warga Nagori Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, ini. Ia sengaja mencuri tape mobil dan membobol kios agar bisa masuk penjara. Ia mengaku lebih enak dipenjara karena bisa makan gratis.

Ilustrasi.
Sabtu (22/10) sekira pukul 01.00 WIB, Ronaldo mencuri Tape merek Audio Link dari mobil Jeep Wilis milit Net Boyer Nainggolan yang sedang parkir di lokasi proyek Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Naga Huta timur, Kecamatan Siantar Timur.

Karena aksinya itu tidak ketahuan warga, Ronaldo pun kembali beraksi dengan membobol kios di Jalan Gereja. Dengan harapan, saat membobol kios tersebut Ronaldo bisa ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.

Ronaldo berharap saat membobol kios tersebut Ronaldo ditangkap warga. Dan hal itupun terjadi. Ia tak melawan, Ronaldo diamankan warga dan diserahkan ke Polsek Siantar Marihat.

Ronaldo mengaku sengaja melakukan pencurian dengan harapan bisa membawanya ke sel tahanan lembaga permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pematangsiantar.

“Sudah dua hari aku kelaparan. Sejak keluar dari penjara aku dua minggu lalu aku jarang makan,” ujarnya.

Ronaldo mengatakan, tanggal 5 Oktober lalu ia baru keluar dari penjara. Pengadilan Negeri Pematangsiantar menjatuhkan hukuman 14 bulan penjara atas kasus pencurian. Sejak keluar dari penjara, ia tidak pulang ke rumah, melainkan hidup dijalanan. Setiap malam ia pun tidur di Lapangan H Adam Malik.

“Aku 14 bulan dipenjara. Lebih enak tinggal dipenjara bisa dapat makan gratis. Ketimbang aku hidup dijalanan aku kelaparan,” ungkapnya.

Terpisah, Net Boyer Nainggolan, mengatakan, awalnya mobil Jeep Wilis diparkir di lokasi proyek sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah mobil parkir ia tidur di tempat jaga malam.

“Saat terbangun sekitar pukul 04.30 WIB, aku mengecek keamanan lokasi proyek. Aku terkejut karena tidak melihat lagi Tape mobil. Aku mengetahui pelakunya sudah ditangkap karena diberitahu petugas Polsek Siantar Timur,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Siantar Timur Ipda M Situmorang, membenarkan pelaku diserahkan warga ke Polsek Siantar Timur karena tertangkap membobol kios. Ternyata, setelah diperiksa pelaku mengaku baru mencuri Tape mobil. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHPidana,” tukasnya. (TT/int)

Hujan Jarang Turun, Air Danau Toba Surut 2,5 Meter

 
Kondisi Pantai Bulbul tampak mengering.

TobaTimes, Tobasa - Musim kemarau yang berkepanjangan beberapa minggu terakhir di kawasan Danau Toba, menyebabkan debit air danau terluas itu terus berkurang. Minggu (23/10), air diperkirakan surut hingga 2,5 Meter.

"Saat ini kita perkirakan terjadi penurunan debit air Danau Toba mencapai 2,5 Meter dari sebelumnya. Kondisi itu sangat menganggu aktifitas pengangkutan danau. Seluruh dermaga di wilayah Tobasa tidak bisa berfungsi dengan baik. Kapal-kapal tidak bisa lagi bersandar di dermaga," ujar Kadishubkominfo Tobasa Ir Pargaulan Sianipar kepada wartawan, Minggu (23/10).

Dia menyakini, kondisi itu terjadi akibat kemarau panjang di daerah itu yang sudah berlangsung sejak Januari lalu. "Sejak Januari, lebih panjang musim kemaraunya. Jarang hujan. Seingat saya, baru kali ini kondisi separah ini terjadi di Danau Toba," ujarnya.

Sianipar mengatakan, kondisi itu juga berdampak pada sektor pariwisata pantai. Di pantai Lumban Bulbul di Balige, misalnya, pendangkalan bibir pantai mencapai 10 hingga 20 meter. "Sudah ada 20 meter pantai ini surut," ujar boru Simangunsong, pedagang di pantai Lumban Bulbul sambari mengaku kondisi itu mengurangi kenyamanan pengunjung.

Tak hanya itu, kemarau juga sangat mempengaruhi penghasilan petani di daerah itu. Lahan perkebunan khususnya perkebunan darat seperti Kopi, andaliman, jahe, kunyit, cokelat, kentang, cabai, tomat dan tanaman lainnya umumnya mengalami penurunan produksi yang signifikan.

Sejumlah areal atau lahan perkebunan juga tidak dapat diolah akibat minimnya sumber air. (TT/int)

Ibu Tiri Hantam Jari Anaknya dengan Martil, Remuk


TobaTimes - Seorang anak perempuan berinisial An (9), warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami penyiksaan sadis dari ibu tirinya bernama Rusni. Dengan martil, Rusni membuat jari tengah dan kelingking kiri An remuk.

Ilustrasi.
Peristiwa itu dilakukan wanita 33 tahun di rumahnya di Jalan Sentosa Dalam II, RT 29, Sungai Pinang, Senin (17/10) lalu. Saat melakukan penyiksaan tersebut, Rusni tengah hamil muda. Namun dia bisa begitu sadis melakukan penyiksaan terhadap An.

Ironisnya lagi, ayah kandung An justru tak membela putrinya sama sekali. Terbukti ketika Rusni dijemput Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda, suami Rusni justru mencoba menghalang-halangi.

Meski begitu, ibu "penyiksa" itupun berhasil dikeler ke Mapolresta Samarinda, Jumat (21/10). Tak hanya Rusni, polisi juga mengamankan tiga buah palu yang diduga dijadikan alat menganiaya An. Wanita berhijab itupun selanjutnya dibawa masuk ke ruang PPA untuk menjalani pemeriksaan.

Entah apa yang memicu jiwa keibuan Rusni seketika berubah menjadi monster.

Berdasarkan informasi, An sudah sering disiksa. Namun sang ayah hanya diam membisu. Kekerasan yang dialami An dilakukan pukul 17.00 Wita. Sebelumnya Rusni memarahi dan memukul di bagian kaki serta wajah An hingga menyebabkan lebam.

Peganiayaan diakhiri dengan palu yang dipukulkan ke jari An. Sakit teramat sangat terpaksa ditahan An. Air matanya tak henti menetes. Bocah ingusan itupun mencoba bertahan bahkan tetap masuk sekolah dengan kondisi kedua jari mulai membengkak.

Penderitaan An rupanya menyayat hati gurunya. Tanpa basa basi, pihak sekolah langsung meminta bantuan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Kaltim agar Rusni diseret ke penjara.

Kekerasan yang dilakukan Rusni itupun sempat meghebohkan media sosial (medsos). Banyak yang mengutuk perbuatannya. Bahkan meminta Rusni diperlakukan sama seperti ia meyiksa anak tirinya itu.

Kasus ini pun menjadi atensi khusus Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Dwi Putro. Perwira melati tiga itu memerintahkan jajaranya mengejar dan meringkus Rusni.

Pukul 14.30 Wita, Rusni diciduk di rumahnya dengan pengawalan ketat Opsnal Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda.

"Dia (Rusni, Red) kami amankan karena laporan kekerasan terhadap anak tirinya (Ajeng, Red). Untuk lebih lengkapnya, kami masih lakukan pemeriksaan terhadap pelaku," terang Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Dwi Putro, melalui Kasatreskrim Kompol Sudarsono didampingi Kanit PPA AKP Sekar Wijayanti.

Sekar membeberkan, tiga buah palu yang diamankan itu nantinya akan diperlihatkan kepada Rusni untuk memperjelas palu mana yang digunakan untuk menganiaya An. "Kami masih melakukan pendalaman penyelidikan," katanya. (TT/int)

Seru! Walikota Nyamar Kernet Truk, Kena Pungli Pegawai Dishub


TobaTimes - Walikota Jambi Sy Fasha melakukan sidak ke terminal truk dikawasan paal 10 Kota Jambi. Ia menyamar menjadi kernet Truk batu bara melintasi titik yang menjadi lahan praktik pungli tersebut.

Ilustrasi.
Duduk pesis di samping sang supir, Wali Kota mulai bergerak dari perempatan paal 10 menuju terminal truk di kawasan paal 10 Kota Jambi. Menaiki trukc BH 8*1* XU yang bermuatan batu bara, Wali Kota yang super aktif itu melihat langsung aksi anak buahnya.

Di terminal paal 10, Fasha menangkap tangan aksi Pungli yang dilakukan anak buahnya. Para pegawai Dinas Perhubungan Kota Jambi memungut retribusi di luar terminal. Parahnya mereka tidak memberikan karcis kepada para supir. Hal tersebut disaksikan langsung oleh Walikota Jambi Sy Fasha. Usai memberikan uang retribusi, Walikota Jambi Sy Fasha langsung turun dari truk.

Begitu melihat Walikota turun, dua pegawai Dishub terkejut. Terlihat wajah kaku dan cemas menghadapi orang nomor satu di Kota Jambi tersebut. "Ngapain kamu di sini. Ngapo truk dak masuk ke terminal," kata Fasha.

Dengan berbagai alasan, sang pegawai yang diketahui Tenaga Kerja Kontrak (TKK) itu mengelak. Beragam alasan ia sampaikan dengan raut wajah cemas sambil menunduk. Ia berdalih terminal belum bisa berfungsi karena lagi dalam tahap renovasi.

Fasha melakukan interogasi terhadap pegawai tersebut. Ternyata diketahui yang berjaga pada malam itu ada 4 orang, ada juga pegawai PNS. Sua pegawai TKK itu mengaku bahwa mereka bergiliran jaga, ada dua orang lagi istrahat di suatu pos terminal.

"Coba lihat karcis kamu. Tadi kenapa tidak diberikan karcis," kata Fasha.

Fasha melanjutkan kembali perjalanannya menyisiri titik Pungli yang sudah ia kantongi. Perjalanan selanjutnya dilakukan Fasha ke Jembatan Auduri I.

Dia melakukan hal yang berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya menyamar menjadi kernet truk, namun untuk ke Audiri dia mengikuti truk dengan mengendarai Xenia Putih.

Hal yang sama tetap terjadi. Truk angkutan barang yang berada didepannya langsung disetop oleh dua orang pegawai Dishub berseragam lengkap. Dan terlihat jelas sang sopir truk memberikan uang, namun petugas tidak meberikan karcis.

Sontak saja, Fasha langsung turun dan menuju arah sang pegawai. Tentu saja sang pegawai tersebut terkejut dan cemas, terlihat jelas raut wajahnya berubah menjadi pucat.

"Gawat kamu ni, lah digaji negara, kamu malah begini. Karcis dak kamu kasih duit kamu ambek," cetus Fasha.

Kepada sejumlah wartawan Fasha mengatakan Sidak yang ia lakukan untuk menindaklanjuti tanggapaan miring masyarakat terhadap pungli di Kota Jambi. "Tadi saya sengaja naik truk batu bara. Memang tertangkap tangan oknum pegawai Dishub mengambil Pungli. Mereka ngambil uang supir Rp 2000, karcis tidak diberikan," katanya.

Seharusnya, kata Fasha mobil tersebut masuk terminal, namun oleh pegawai dishub mobil tidak diarahkan ke dalam terminal.

Para petugas dishub memungut retribusi di depan terminal.  Seharusnya para supir membayar retribusi dengan besaran variatif, tergantung besar kecilnya truk. “Seharusnya truk bayar empat sampai enam ribu,” ujarnya.

Fasha mengungkapkan, meskipun nilainya pungli yang dilakukam oknum petugas Dishub tersebut kecil, namun jika yang melintas satu malam ada 500 truk, mereka bisa mendapatkan uang Rp 1 juta. "Saya perkirakan ada sekitas empat ratus sampai lima ratus truk yang melintas setiap malam," sebutnya.

Fasha menuturkan, ada juga kejanggalan lain di terminal truk paal 10. Lampu terminal tidak menyala, padahal lampu jalan di sebelahnya tetap menyala. “Jadi memang agak gelap. Nanti itu harus dinyalakan,” ujarnya. (TT/int)