13.8.16

Ini Panduan Lengkap Karnaval HUT RI di Danau Toba

TobaTimes-Merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-71 RI pada tanggal 20-21 Agustus 2016, di Parapat dan Balige, Sumatera Utara, digelar "Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba". Ada beragam acara menarik seperti pawai budaya, parade perahu, pentas musik artis Ibu Kota, tarian daerah, opera Batak, dan pesta kuliner.


Bagi Anda yang berminat untuk ikut serta dalam karnaval terbesar di Indonesia ini, berikut panduannya 

1. Transportasi

Diasumsikan Anda berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, maka dapat menggunakan penerbangan langsung menuju Bandara Silangit, yang terletak dekat dengan Danau Toba. Ada empat maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta menuju Silangit, yakni Sriwijaya, Lion Air, Garuda Indonesia, dan Wings Air.

Harga tiket pesawat berkisar dari Rp 700.000 sampai Rp 1 jutaan. Dari bandara menuju Balige berjarak 20 kilometer, sedangkan dari Bandara Silangit menuju Parapat berjarak 77 kilometer.

2. Akomodasi

Ada banyak pilihan akomodasi dari hotel berbintang sampai homestay. Ketua panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Premita Fifi merekomendasikan hotel-hotel yang terletak dekat dengan lokasi karnaval di daerah Parapat, yakni Inna Parapat, Patra Jasa, Hotel Niagara, dan Hotel Pardede.

Selain itu ada pula hotel-hotel di sekitar daerah Toledo dan Tomok, Pulau Samosir yang tak jauh dari lokasi karnaval.

3. Jalur karnaval

Anda akan menempuh jalur karnaval sepanjang 3,5 kilometer dari Soposurung hingga Sibulele, melintasi enam bangunan megah yang dibangun tahun 1930 dengan hiasan ukiran kas Batak. Di depan pasar dibangun panggung khusus bagi para tamu.

4. Kuliner

Jangan lewatkan kuliner khas Batak, seperti arsik, mie gomak, dan saksang. Kabar gembira panitia menyediakan food truck yang dapat menambah petualangan kuliner wisatawan.

5. Busana

Di acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba penonton diharapkan mengenakan ulos dan sortali (tutup kepala tenun) untuk memeriahkan acara. (kompas.com/int)

Liburan, Singgahlah di Rumah Pengasingan Bung Karno di Danau Toba

TobaTimes-Liburan ke Danau Toba di Sumatera utara, ada banyak objek wisata yang bisa dilihat. Bagi traveler pecinta sejarah, bisa mampir ke tumah Bung Karno di Parapat.


Sebagai satu dari 10 destinasi prioritas yang tengah dikembangkan oleh Badan Otoritas Pariwisata, Danau Toba memang dipersiapkan sebagai magnet wisatawan di Sumatera Utara (Sumut). Menariknya, di sekitar Danau Toba juga dapat dijumpai berbagai objek wisata sarat sejarah.

Salah satunya adalah rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Kota Parapat. Berada persis di tepian Danau Toba, traveler bisa napak tilas ke rumah yang menjadi saksi bisu perjuangan Soekarno saat zaman Belanda.

Beralamat persis di Jalan Istana, No 5, Pemerintah Sumut mengalih fungsikan rumah Bung Karno sebagai Mess Pemda. Sayangnya rumah tersebut telah mengalami renovasi, sehingga tidak semua bagian dan perabotnya asli seperti dahulu.

Konon, hanya kursi rotan di lantai 2 yang merupakan furniture asli rumah tersebut. Sisanya merupakan furniture baru. Selain itu, hanya foto-foto Bung Karno, Sjahrir, dan Haji Agus Salim semasa di Parapat yang menjadi bukti sejarah bahwa tempat ini pernah menjadi tempat pengasingan pemimpin Republik Indonesia dahulu kala.

Traveler pun juga bisa naik ke lantai dua, dan memandang Danau Toba dari kejauhan. Dahulu Soekarno pun sangat menyukai pemandangan Danau Toba yang tampak dari lokasi yang sama.

Tentunya Anda tida boleh rumah pengasingan Bung Karno saat liburan ke Danau Toba. Ayo menyimak perjuangan para bapak bangsa di rumah tersebut. (dtc/int)

Industri Asuransi Dukung Pariwisata Danau Toba

TobaTimes-Industri Asuransi Jiwa Mendukung Program Wisata “Wonderful Toba” Pemerintah dengan menggelar Top Agent Award di Medan untuk memperkenalkan keindahan kekayaan dan budaya Medan kepada lebih dari 1000 orang agen dan jajaran manajemen perusahan asuransi jiwa yang hadir.


“Wonderful Toba” merupakan tema dan tujuan besar pariwisata tahun 2016, untuk itulah, Medan didaulat menjadi tuan rumah TAA-AAJI 2016. Pada tanggal 12 Agustus, AAJI menggelar Malam Budaya bertempat di Danau Toba, serta melakukan kunjuangan wisata ke Danau Toba dan Balige pada 13 Agustus.

Di samping itu sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, kota Medan memiliki peluang yang besar bagi industri asuransi jiwa untuk semakin meningkatkan gaungnya di wilayah Indonesia bagian barat.

"Sebagai kota multikultural dengan jumlah penduduk yang berjumlah 13.9 juta jiwa (data BPS Thn 2015) serta pertumbuhan ekonomi yang tercatat cukup tinggi yaitu sebesar 5,1 % menjadikan wilayah SUMUT (Medan dan sekitarnya) merupakan potensi bagi pengembangan asuransi jiwa di wilayah ini.” kata Ketua Umum Asoasiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim dalam siaran persnya.

Sementara itu, Ketua Panitia TAA-AAJI 2016 Rudi Kamdani menambahkan, dalam setiap pelaksanaan TAA AAJI, panitia selalu berupaya membuat kemasan acara yang berbeda dan memiliki nilai tambah, baik untuk seluruh peserta maupun perusahaan asuransi jiwa yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

"Tahun ini kami ingin menampilkan sesuatu yang genuine, baru dan unik/berbeda dalam sajian acara. Selaras dengan tema, kami ingin menampilkan unsur teknologi yang telah menjadi gaya hidup. Dan juga hal ini untuk menarik generasi muda serta menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa mengikuti dan tanggap terhadap perkembangan atau perubahan dengan cepat tanpa meninggalkan profesionalismenya.

Ia juga menambahkan, rangkaian kegiatan diawali dengan Program Tanggung Jawab Sosial Industri (Industry Social Responsibility), dimana tahun ini kegiatan ISR difokuskan dalam bentuk bantuan fasilitas pendidikan bagi sekolah-sekolah di sekitar kota Medan.

Kemudian, pada 10 Agustus 2016 bertempat di Istana Maimoom digelar Motivasi agen dengan konsep Convention, melalui program ini, para peserta secara langsung akan mendapatkan nilai bobot 1 (satu) poin sebagai modul pilihan atau elective dalam program CPD (Continous Profesisonal Development) AAJI. Pada acara Convention ini pula diberikan penghargaan pada beberapa kategori.

Dan acara puncak berupa pemberian penghargaan para agen asuransi jiwa terbaik dalam Awards Night pada 11 Agustus bertempat di Regale International Convention Center "Acara puncak ini mengusung konsep hi tech dengan penampilan artis papan atas Indonesia,” tutur Rudi Kamdani.

"Pada tahun ini, kami menggelar Malam Budaya dan Tour Toba pada tanggal 12-13 Agustus guna mendukung “Wonderful Toba” selaras dengan program pemerintah yang diutarakan oleh Ketua Umum AAJI,” ujar Rudi. (bisnis.com/int)

12.8.16

Toba Monster Pembunuh, Bisa Ngamuk Setiap Saat

TobaTimes-Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh yang bisa mengamuk setiap saat. Ilmuwan meyakini, Toba adalah gunung supervulkan yang jika meletus bisa mengubah wajah Bumi untuk selamanya. Berikut sejumlah fakta tentang Toba seperti dilansir www.dw.com


Api di Perut Bumi

Ledakan supervulkan bisa mengubah wajah Bumi dan menyeret manusia kembali ke zaman batu. Tidak cuma perubahan iklim drastis, ledakan supervulkan bisa memangkas populasi manusia menjadi tinggal segelintir saja. Saat ini terdapat 11 gunung api super di seluruh dunia yang bisa meletus setiap saat. Dan salah satunya terdapat di Indonesia.

Kematian di balik Keindahan

Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh. Sekitar 75.000 tahun silam langit Bumi menghitam oleh abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung Toba. Letusan vulkan purba itu diyakini 100 kali lipat lebih besar ketimbang erupsi terbesar dalam sejarah manusia modern, yakni gunung Tambora, yang menyebabkan tahun tanpa musim panas di langit utara pada 1816.

Hujan Lahar

Letusan Toba adalah erupsi terbesar dalam 2,5 juta tahun terakhir. Jejak abu vulkanik dari ledakan Toba misalnya tersebar di sepanjang Samudera Hindia hingga ke Afrika Timur. Menurut penelitian Michigan Technological University, letusan Toba memuntahkan 2800 kilometer kubik debu vulkanik hingga ketinggian 80 kilometer. Jumlah sebesar itu bisa dipakai buat membangun 19 juta gedung 100 tingkat.

Maut dari Langit

Toba tidak cuma membuat populasi nenek moyang manusia menyusut menjadi tinggal belasan ribu, tetapi juga mengubah iklim Bumi sepenuhnya. Diperkirakan awan vulkanik yang menutupi matahari menyebabkan penurunan suhu global antara 3 hingga 5 derajat Celcius. Ilmuwan mencatat letusan Toba menyebabkan tahun terdingin pada periode glasial terakhir di Eropa.

Kamar Api

Kamar magma Toba kini diyakini telah kembali terisi penuh. Salah satu buktinya adalah pulau Samosir yang tumbuh setinggi 450 meter sejak erupsi dahsyat 75.000 tahun silam. Selain itu sejumlah gempa bumi di kawasan juga menandai aktivitas di kamar magma, seperti gempa bumi tahun 1987 di pantai selatan danau Toba.

Potensi Ledakan

Ilmuwan meyakini danau Toba saat ini berpotensi menjelma menjadi supervulkan. Pasalnya Toba terletak di tepi Patahan Sumatera. Setiap aktivitas seismik pada patahan itu bisa memicu tekanan terhadap ruang magma di perut Toba. Potensi ledakan bertambah besar lantaran gerak lempeng Australia yang mendesak lempeng Sunda sebanyak 5,5 cm per tahun.

Semut di Mata Gajah

Ledakan lain yang mengubah Bumi adalah letusan gunung Krakatau. Berkekuatan 200 megaton TNT atau setara dengan 13.000 kali lipat bom Hiroshima, letusan Krakatau terdengar hingga jarak 4800 kilometer dan menyebabkan gelombang tsunami yang membunuh 36.000 orang. Tapi dibandingkan Toba, gunung Krakatau cuma memuntahkan 25 kilometer kubik abu vulkanik, 200 kali lipat lebih sedikit ketimbang Toba. (Sumber: dw.com)

Pria Bejat, Cabuli 3 Bocah Tetangga

TobaTimes-Slamet (28) mencabuli tiga bocah tetangganya, sebut saja Bunga (6) Mawar (7), dan Melati (8). Sepanjang Januari-Juni, ketiganya dicabuli enam kali oleh Slamet.


Lagi-lagi, kebiasaan menonton video porno menjadi pemicu. Slamet biasa melakukannya setiap hari di rumahnya di Surabaya. Terutama saat rumah sepi. Namun, dia tidak punya pelampiasan. Bunga, Mawar, dan Melati yang kerap bermain di depan rumah Slamet akhirnya menjadi sasaran.

Slamet mencari cara untuk mengajak tiga bocah itu masuk rumah. Ajakan untuk nonton film kartun akhirnya dilontarkan. Tiga bocah tersebut menurut dan masuk ke rumah. Slamet langsung mengunci rumah dari dalam.

Tidak mau gegabah, Slamet melunasi janjinya menyetel film untuk tiga anak tetangganya itu. Namun, bukan film kartun, melainkan video dewasa yang dia putar.

Slamet yang awalnya hanya memeluk lantas mulai meraba dada tiga bocah itu. "Awale nolak, tapi tetap saya paksa. Lama-lama mereka diam," kata Slamet kemarin.

Minggu berikutnya, Slamet mengulangi aksi bejatnya. Bahkan, kali ini dia meminta tiga bocah itu memegang alat kelaminnya dan melakukan perbuatan yang tidak pantas. Aksi tersebut berulang hingga enam kali. Perbuatan bejat Slamet akhirnya tercium orang tua korban yang mendengar cerita pencabulan dari anaknya. Slamet langsung dilaporkan kepada polisi.

Anggota PPA Polrestabes Surabaya bertindak cepat dengan menangkap pria kurus itu sebelum warga bertindak main hakim sendiri. Di kantor polisi, Slamet mengakui perbuatan cabulnya tersebut.(int)

Di Labuhanbatu, ABG Dijual di Salon, Harga Rp250 Ribu

TobaTimes-Kasus penjualan ABG ternyata tak hanya terjadi di Medan. Di kota yang berjarak 288 km atau 5 jam perjalanan darat atau 6 jam perjalanan kereta api, Anda sudah berada di TKP. Tepatnya, Rantauprapat.


Kasus penjualan ABG ini bermula ketika seorang dari dua makelar diringkus tim Resmob Polres Labuhanbatu. Adalah DUH alias Mak Konah (35) yang ditangkap di lokasi prostitusinya di Jalan Imam Bonjol Gang I pada Minggu (7/8) sekira pukul 23.00 WIB.

Dalam beraksi mencari anak perempuan usia 14-15 tahun yang sudah putus dari SMP, Mak Konah memakai jasa Ras (15). Warga Jalan Bakti Lama Kelurahan Binaraga Kecamatan Rantau Utara yang masih pelajar SMP ini mendapat fee setiap berhasil.

“Mak Konah pemilik Salon Markonah dan Ras tengah diperiksa, sedangkan Jan pemilik Salon Valentine sedang diburu. Pelaku diduga melanggar pasal 88 Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,” terang Kasubag Humas Polres Labuhanbatu, AKP Viktor Sibarani.

Penangkapan terhadap Mak Konah dan Ras berawal dari tindak lanjut laporan dugaan eksploitasi anak bernomor: LP/ 1461/VIII/2016/SU/RES-LBH dan LP/1460/VIII/2016/SU/RES-LBH yang kesemuanya warga Rantauprapat.

“Salah satunya laporan dari JM (44) warga Jalan Cendana Atas Kelurahan Cendana Kecamatan Rantau Utara yang merupakan orangtua satu dari tiga anak korban eksploitasi,” ujarnya.

Menurut Viktor Sibarani, kronologis penangkapan Mak Konah dan Ras berawal dari kepiawaian petugas dari Sat Shabara Polres Labuhanbatu yang curiga melihat tiga anak baru gede dan seorang lelaki yang berkeliaran hingga dini hari.

Setelah dilakukan pendekatan ala anak jalanan, diketahui bahwa ketiga wanita yang selayaknya masih dibangku SMP itu merupakan wanita panggilan. Nego punya nego, disepakati untuk sekali show seharga Rp250.000.

Selanjutnya disepakati pertemuannya di salah satu hotel dan live musik di bilangan Jalan H Adam Malik Rantauprapat. “Di sanalah kawan-kawan petugas langsung mengamankan tiga wanita muda belia itu dan seorang lelaki serta dibawa ke komando,” bebernya.

Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan petugas. Belakangan diakui bahwa mereka kerap menjajakan diri dengan ditemani perantara oleh Ras. Sedangkan tempat kencan di Salon Markonah dan Salon Valentine Jalan Imam Bonjol gang III Rantauprapat.

Untuk memutus mata rangkai sindikit penjualan anak di bawah umur tersebut, pihak kepolisian memanggil orangtua masing-masing korban eksploitasi anak serta langsung membuat laporan resmi dari masing-masing orangtua korban guna dikembangkan.

Delapan belas jam setelah diambil keterangan Ras dan tiga anak baru gede itu, diamankan Mak Konah saat berada di salonnya. Sedangkan Jan pemilik salon Valentine melarikan diri.

Berdasarkan pengakuan kedua pelaku, Ras selaku agen pun mendapat cipratan baik dari pemilik lokasi prostitusi, pelanggan maupun wanita yang akan dipakai.

Ras, yang memiliki tugas mencari pelanggan untuk ditemukan dengan wanita penghibur dan mengarahkannya memakai ruangan di Salon Markonah maupun Valentine, biasanya kebagian Rp10.000 dari lelaki pemesan. “Itu fee dari pria hidung belang,” ujar AKP Viktor Sibarani.

Sedangkan dari Mak Konah dan Jan selaju pemilik salon, Ras mendapat imbalan Rp15.000 untuk setiap tamu. Sementara upah dari wanita pelayan, Ras mendapat imbalan Rp20.000 setiap satu orang pelanggan.

Selanjutnya, untuk biaya kamar di salon, baik Mak Konah dan Jan memberikan tarif Rp50.000 untuk setiap sekali kencannya. Dari pengakuan Ras, dia sendiri telah enam kali memanggil anak baru gede tersebut guna melayani tamu.

Lebih jauh dipaparkan Kasubag Humas Polres Labuhanbatu itu, dari kasus eksploitasi anak di bawah umur itu, pihaknya telah mengamankan beberapa barang bukti diantaranya 40 buah kondom, 2 buah bantal, 1 buah kasur, dan 1 buah sprei.

Selanjutnya, 1 unit handphone merek Nokia warna Silver dan 1 unit handphone merek Samsung warna abu-abu yang berisikan pesan masuk dan keluar mengenai pemesanan perempuan. (bbs/int)

Jokowi akan Merayakan Natal di Tanah Karo

TobaTimes-Presiden Joko Widodo telah berencana untuk menghadiri perayaan Natal di Kabupaten Karo bersama-sama dengan pengungsi Gunung Sinabung pada Desember 2016 nanti.


Tentunya hal tersebut menjadi tugas besar, baik untuk BPBD maupun Pemerintah Kabupaten Karo. BPBD dan Pemerintah Kabupaten Karo mesti segera menyelesaikan pembangunan relokasi pengungsi Gunung Sinabung sebelum Natal tiba.

Ketika ditanyai wartawan terkait hal tersebut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karo optimis, pembangunan relokasi segera rampung.

“Kita optimis masalah relokasi selesai sebelum Natal tiba,” katanya  kepada MedanBagus.com di Kabupaten Karo, Jumat 12 Agustus 2016.

Natanael juga mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Karo akan bekerja lebih keras agar rencana Presiden Joko Widodo dapat menghadiri perayaan Natal di Kabupaten Karo.

“Tentu kami akan bekerja lebih keras agar semua masalah selesai dan semua pengungsi mendapat tempat relokasi,” tandasnya. (MBC/int)

Guru Dianiaya dan Ditelanjangi Ortu Murid

TobaTimes-Menyedihkan. Seorang guru dianiaya dan ditelanjangi orang tua siswa, lalu diarak keliling dalam kondisi tanpa busana. Guru itu ditelanjangi lantaran tertangkap basah melakukan hubungan badan dengan seorang siswi.


Aksi pria bermarga Li itu dipergoki orang tua siswa. Tak pelak, para orang tua siswa mengamuk dan menghakimi Li. Mereka menuduh Li sebagai pemerkosa.

Insiden tersebut terjadi di sekolah menengah di Kota Xintai, Provinsi Hebei, China utara. Aksi penganiayaan Li direkam, lalu disebar di media sosial. Dalam waktu singkat, video tersebut langsung menjadi viral.

Dalam video itu, Li terlihat jongkok di dekat komplek perumahan dalam kondisi benar-benar tanpa busana alias telanjang.

Li dipukuli belasan orang tua siswa. Mereka juga merobek pakaian Li. Sang guru berusaha menutupi bagian intimnya dengan tangannya.

Penduduk setempat kemudian menelepon polisi saat melihat Li diarak telanjang dan diteriaki pemerkosa karena selingkuh dengan siswi berusia sekitar 17 tahun.

Petugas keamanan kemudian mengamankan guru tersebut dan menemukan sejumlah luka serius di sekujur tubuhnya. Pemerintah setempat membawa Li ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum ditahan untuk kepentingan penyelidikan.

Pejabat dari Biro Pendidikan di kabupaten itu telah menskorsing Li dan sekarang bekerja sama dengan polisi dalam pemeriksaan yang sedang berlangsung. (bbs/int)

Kampung Diserang Tuyul, Polisi Berjaga-jaga

TobaTimes-Aparat kepolisian berjaga-jaga di Kampung Ciseupan, Pasirjati, Ujungberung, Bandung, sejak Rabu (10/8) malam lalu. Namun pengamanan ketat itu bukan untuk mengantisipasi aksi kriminal yang dilakukan oleh manusia.


Mereka menjaga kampung tersebut dari ancaman makhluk halus berwujud seperti anak kecil berkepala plontos yang kerap mencuri uang milik warga. Ya, makhluk halus yang dimaksud adalah tuyul.

Kapolsek Ujungberung Kompol Dodi Arahmansyah mengatakan, pada Rabu siang pihaknya menerima laporan dari warga Ciseupan mengenai tuyul yang beroperasi di lingkungan mereka. Warga merasa resah lantaran sudah banyak yang jadi korban makhluk tersebut.

“Sehingga, supaya masyarakat lebih tenang sejak kemarin malam (Rabu malam. Red) kami mengerahkan anggota lebih banyak di sana baik anggota tertutup maupun patroli terbuka,” ujar Dodi saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (11/8).

Dodi mengatakan, kejahatan dapat terjadi jika ada niat dan kesempatan. Sehingga, selain membuat warga lebih merasa tenang, kehadiran jajaran kepolisian pun untuk mencegah kasus tersebut kembali terjadi.

“Minimal kami mengantisipasi secara psikis. Kalau pun memang ada orang yang niat melakukan hal-hal mistis, dia mengurungkan niatnya karena polisi sudah sering tampil ke sana,” katanya.

Dodi menuturkan, nantinya anggota polisi rutin melakukan patroli ke Kampung Ciseupan. Anggota Bhabinkamtibmas dan Brigadir RW pun telah diinstruksikan untuk lebih sering datang ke tengah-tengah warga Kampung Ciseupan.

“Kami rutin patroli dua kendaraan pagi dan malam. Sehingga, diharapkan ada pembinaan psikologis lah bahwa Polisi juga memantau,” katanya.

Selain itu, Dodi pun telah meminta masyarakat untuk rutin melakukan ronda malam. “Kami meminta untuk meningkatkan ronda malam. Ditambah Polisi yang sering datang, mudah-mudahan ada perubahan, tidak terjadi kasus lagi,” katanya.

Sebelumnya, warga Kampung Ciseupan dibuat resah lantaran kerap kehilangan uangnya secara misterius. Warga menduga hilangnya sebagian uang warga diakibatkan ulah dari tuyul.

Banyaknya korban, membuat warga berinisitif membuat selebaran yang ditempel dibeberapa tembok rumah warga dan gapura di kampung tersebut.

Selebaran bertuliskan “Waspada.. Tuyul Sedang Berkeliaran” itu ditempel untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati dalam menyimpan uangnya. (bbs/int)

Gila Perempuan Ini, Ketagihan Bercinta dengan Anjing

TobaTimes-Perempuan 39 tahun asal Calhoun County, Negara Bagian Alabama, Amerika Serikat ditangkap polisi. Wanita bernama Kimberly Coggin itu kepergok ho-oh dengan seekor anjing. Foto-foto Coggin bersenggama, menjadi viral di media sosial sekaligus meresahkan warga sebulan terakhir.


Stasiun televisi WBRC, Kamis 11 Agustus 2016,  melaporkan Coggin dijemput polisi pekan lalu. Dia didakwa melakukan hubungan seks tidak lazim, mengganggu ketertiban umum, serta melukai hewan. “Tersangka segera mengakui perbuatannya tak lama setelah ditahan,” kata Sheriff Greg Pollan.

Kepada polisi, Coggin mengaku sudah beberapa kali berhubungan seks dengan anjing. Selain anjing wanita ini mengaku pernah bersenggama bersama hewan-hewan lainnya, tapi tak disebut detail apa saja jenisnya, sepanjang kurun 2014-2016.

Coggin mengaku bersalah di hadapan hakim saat pengadilan digelar kemarin. Dia divonis lima tahun percobaan, serta di KTP-nya akan ditulis status pelaku seks menyimpang.

Kepolisian Calhoun kini menyelidiki bagaimana foto-foto seronok Coggin bisa beredar di jejaring sosial. (bbs/net)

11.8.16

Kenalan di Facebook, Ajak Ketemu, Langsung ke Hotel

TobaTimes-Rico Anggara bakal merasakan dinginnya lantai penjara. Polsek Pontianak Utara berhasil menangkap pria yang melakukan penipuan dengan memanfaatkan Facebook itu.


Kanit Reskrim Polsek Pontianak Utara Iptu I Gusti Bagus Krisna membenarkan bahwa jajarannya telah berhasil mengungkap kasus penggelapan dengan modus berkenalan dengan korban di jejaring sosial.

Kasus penggelapan tersebut, lanjut dia, bermula terjadi ketika korban Bunga (samaran) berkenalan dengan pelaku di Facebook. Setelah berkenalan dengan kurun waktu cukup lama, lalu pelaku mengajak korban untuk bertemu di Hotel Benua Mas, 28 Oktober pada, Jumat, 6 Agutus.

“Ini modus baru, berkenalan, ajak ketemu, diajak kencan lalu membawa kabur harta benda korban,” kata, Bagus, Rabu, (10/8).

Bagus menjelaskan, setelah korban dan pelaku bertemu, keduanya lalu menyawa kamar hoteL. Ketika sudah berdua di dalam kamar, pelaku lalu membujuk korbannya untuk memberikan kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

Karena merasa percaya dengan alasan hendak mengecek uang di dalam ATM, korban menurutinya. Usai mndapatkan yang diinginkan, pelaku lalu pergi meninggalkan korban di dalam kamar dengan alasan hendak memeriksa uang.

Bagus menuturkan, setelah sekian lama menunggu pelaku tak kunjung datang, korban akhirnya tersadar bahwa telah menjadi korban kejahatan. Saat mengecek uang di bank ternyata sejumlah uangnya telah hilang termasuk satu unit telepon  genggam yang dipinjam pelaku.

“Belajar dari kasus ini, tentu masyarakat harus semakin waspada. Tidak mudah percaya  dengan orang yang baru dikenal,” ucapnya.

Bagus mengatakan korban pun langsung membuat laporan polisi terkait kasus kejahatan yang dialaminya. Berdasarkan keterangan korban langsung dilakukan penyelidikan dan penyidikan.

“Berbekal petunjuk, pada Selasa, 9 Agutus kemarin pelaku berhasil ditangkap di perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Seponti, dan saat ini anggota sedang masih dalam perjalanan membawanya menuju Pontianak,” terangnya. (bbs/int)

Diajak Mabuk, Diperkosa, Sadar Ketika Pulang Tak Pakai CD

TobaTimes-Korban pemerkosaan dua pemuda asal Bali, MWS (17), mengungkap fakta mencengangkan soal tindakan cabul dua rekannya, Gomboh (28) dan Gede Morpin (20).


Kepada Polisi, MWS mengaku kalau kasus perkosaan tersebut terjadi lantaran kesalahannya sendiri.

Saat itu, dia mengikuti ajakan Gomboh dan Morpin buat pesta minuman keras. Lokasinya di kediaman Gomboh di Banjar Karangsari, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.

“Ada juga teman lainnya yang ikut pesta (miras),” ujar seorang sumber di Polres Karangasem, kemarin.

Selepas menenggak miras, MWS pun teler berat. Dari sinilah kemudian Gomboh dan Gede menggelar “pesta” keduanya, yakni menggagahi MWS.

“Kemungkinan besar waktu pelaku (Gomboh dan Gede) memperkosa korban tengah malam. TKP nya di kamar Gomboh.” tambah sumber ini.

Di sisi lain, MWS sendiri menjelaskan, dirinya baru sadar diperkosa rekan sejawatnya selepas bangun tidur.

“Saya baru terbangun pukul 05.30 Wita. Tapi, saat itu sudah di rumah dan tidak memakai CD. Karena CD-nya tertinggal di rumah Gomboh,” ujar MWS yang ditemui Jawa Pos Radar Bali di rumah aman di Kota Amlapura.

Sebagaimana diberitakan, MWS menjadi korban pemerkosaan Made Muliarta alias Gomboh, 28, dan Gede Morpin, 20, akhir pekan lalu.

Pemerkosaan terjadi saat dia pesta miras dengan pelaku dan teman-temannya. Dalam kondisi mabuk berat, korban diperkosa oleh Gomboh.

Morpin yang saat kejadian sengaja mengintip aksi kuda lumping Gomboh dan korban, rupanya, ikut tergiur. Dia lalu ikut menggagahi korban.

Namun, aksi keduanya berantakan setelah kakak korban, Gede PS datang sekitar pukul 23.30 wita ke lokasi pesta tuak untuk mencari adiknya.

Korban dicari-cari karena sudah malam tidak juga pulang.

Gede PS dapat kabar kalau ada di pesta tuak di rumah Gomboh. Gede PS sendiri sudah curiga kalau adiknya digagahi pelaku. Begitu melihat kamar Gomboh tertutup langsung didobrak Gede PS.

Morpin sendiri sempat bersembunyi di balik lemari pakaian, namun dia akhirnya menyerah dan mengakui perbuatannya.

Tidak terima dengan ulah pelaku sang kakak langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kubu.

Polisi pun datang dan langsung membubarkan pesta tuak tersebut dan menangkap pelaku.

Atas kejadian ini kedua pelaku dijerat dengan pasal 76 (d) junto pasal 81 (1) UU 35 tahun 2015 tentang perlindungan anak. (bbs/int)

Pekerja Jembatan Tewas, Terhimpit Selama 7 Jam

TobaTimes-Kecelakaan kerja yang menyebabkan korban jiwa terjadi di Jembatan Aek Malombu, Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (9/8).


Adalah Hermansyah Lubis alias Pance (37) yang menjadi korban. Tubuhnya terhimpit bekas jembatan rubuh selama tujuh jam, sebelum akhirnya dapat dievakuasi dengan menggunakan ekskavator.

Kapolsek Batang Toru AKP Rahmad Affandi melalui Kanit Reskrim Ipda S Naibaho menyampaikan, korban kecelakaan kerja atas nama Hermansyah Lubis alias Pance (37) tercatat sebagai warga Jalan Sutan M Arif Kota Padangsidimpuan.

"Kita mendapat laporan adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan meninggalnya satu orang pekerja saat sedang membongkar bekas jembatan lama Aek Malombu, di Desa Bandar Tarutung, Angkola Sangkunur. Korban meninggal akibat terhimpit jembatan yang rubuh dengan kondisi badan bagian dada remuk," jelas Ipda S Naibaho Rabu (10/8) malam.

Naibaho menerangkan, sesuai dengan informasi yang didapat usai kejadian, saat itu Selasa (9/8) sekitar pukul 11.30 WIB, korban melakukan pekerjaan membongkar bekas jembatan Aek Malombu bersama beberapa pekerja lainnya.

Dengan menggunakan alat las, korban memotong besi jembatan yang lama disebabkan, jembatan yang baru sudah ada. Baru memotong beberapa besi, tanpa diketahui lantai jembatan tempat korban bekerja rubuh dan menimpa tubuhnya.

"Jadi saat kejadian, korban sedang membongkar bekas jembatan yang lama dengan cara memotong besi betonnya. Tiba-tiba lantai jembatan rubuh dan langsung menimpa tubuh korban hingga terhimpit," terangnya.

Tubuh korban terhimpit bangunan jembatan, membuat warga dan pihak lainnya kesulitan mengeluarkan jasad korban. Hingga pukul 19.00 WIB, dua alat berat jenis ekskavator diturunkan, barulah korban dapat dievakuasi.

"Korban baru dapat dievakuasi pada pukul 19.00 WIB dengan menggunakan 2 unit beko. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke puskesmas di Batang Toru dan langsung diserahkan ke pihak keluarga korban yang juga sudah datang," terangnya.

Untuk menindaklanjutinya, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengamankan satu buah las karbit yang digunakan korban saat bekerja.

"Kita sudah cek TKP, meminta keterangan saksi dan mengamankan barang bukti. Untuk sementara korban meninggal karena kecelakaan kerja," pungkasnya. (bbs/int)

Pembantu Digaji Tinggi untuk Memuaskan Istri, Gila...

TobaTimes-Semuanya serba berbayar. Baik dengan kredit maupun debet. Jugul juga demikian. Ia  mempersilakan istrinya, Nanti, seranjang dengan pembantunya, sebut saja Dartu. Bahkan, Jugul memberikan tambahan gaji bila Dartu bila mampu memuaskan Nanti.


Tak ada penyesalan dari rauh wajah Jugul. Pria berbadan tegak itu tampak tenang melihat kehadiran Dartu yang menunggu di depan parkir Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Selasa (9/8).

Kehadiran Dartu tetap berstatus sebagai pembantu Jugul dan Nanti. Suami istri itu datang ke PA untuk mengurus ahli waris orang tua mereka.

Jugul akan langsung memberikan warisan kedua orang tuanya pada ketiga anaknya. Itu dilakukan supaya, Nanti tidak menuntut apa-apa di kemudian hari.

Dalam tradisi keluarga biasanya pembagian waris baru dilakukan setelah orang tua mereka meninggal.

Namun, ada pula yang memilih sebelum meninggal membagi warisannya supaya nantinya tidak terjadi konflik atas anak-anak mereka.

Meskipun hanya PNS, Jugul termasuk orang dari keluarga keturunan kaya raya.  Lahannya masih empat hektar lebih di kawasan Surabaya Timur dan Surabaya Barat.

Beberapa lahan dibangun kos-kosan dan ada pula yang dibangun pertokoan dengan sistem sewa. Sementara gaji PNS-nya  selama ini ditabung dan untuk membeli tanah lagi.

“Syukur urusan uang selalu lancar, yang bikin pusing itu sebenarnya urusan istri,” kata Jugul.

Kendati mengaku cuek dengan hubungan Dartu dan Nanti, Jugul tak memungkiri merasa sakit hati dengan hubungan mereka.

Sebab, Dartu tetap meminta gaji berlebih dan jatah pemuas terhadap keluarga Jugul.

“Saya dan istri jadi terikat. Saya tidak berbuat apa-apa. Tidak berani menolak dia di rumah karena takut istri marah. Takut terbongkar, makanya saya memberi uang lebih untuk dia. Kasarannya uang plus lah,” kata Nanti.

“Umur kan yang menentukan Tuhan. Saya tidak tahu, besok meninggal atau tidak. Makanya, biar saya tenang, saya langsung bagi warisan ini,” kata Jugul di sela-sela sidang pembagian waris atas nama anaknya.

Diakui Jugul pembagian waris itu memang terkesan tergesa-gesa.

Donlesi memberi gaji pokok sebesar Rp 2,7 juta per bulan. Nah, biasanya ia menambahkan dua bahkan tiga kali lipat gaji, sekitar Rp 5,4 hingga Rp 7 jutaan.

“Kerjanya sih cuma bersihin mobil atau nyapu. Kan saya punya dua pembantu di rumah,” kata dia.

Nanti tampak diam seribu bahasa. Dia memilih tak berkomunikasi dengan siapa pun, baik dengan Dartu maupun suaminya sendiri.

“Iya nganter suami. Tidak tahu mau meninggal paling, kok sudah mau bagi-bagi warisan,” tandas Nanti kemudian ke salah satu warung.

Tak berbeda pula dengan sikap Dartu. Pria yang sudah berisitri itu pun tak berkomentar apa-apa. Namun, dari aura tatapannya dia begitu tampak perhatian dengan Nanti.

Dia menatap Nanti dengan lembut dan tanpa berujar apapun.

“Nganter majikan saja Mbak,” pungkas dia langsung menutup pintu mobil. (Sumber: jpnn.com)

Ngeri, Lagi Bawa Mayat, Ambulans Masuk Jurang

TobaTimes-Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Karo. Kali ini, mobil ambulans swasta BK 1739 SL milik pengusaha peti mati “Golgota”, masuk ke jurang sedalam 5 meter di jalan menuju Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, Rabu (10/8) sekira pukul 08.00 WIB.


Keterangan yang diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan, mobil ambulans yang dikemudikan Alfred Sembiring, warga Desa Tiga Panah itu, sebelumnya disewa oleh warga dan rencananya mengantarkan jenazah Bertina boru Padang (75) ke kampung halamannya di Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Ceritanya, saat jenazah dibawa, puluhan keluarga berada di dalam ambulans yang hendak dimakamkan tersebut. Namun setibanya di jalan yang menanjak, mobil jenis Mitsubishi L-300 itu tidak mampu melintasi jalan tersebut. Kontan saja, mesin mobil tua itu tiba-tiba padam.

Keadaan itu sontak membuat supir ambulans panik. Mobil tersebut tak dapat dikendalikan hingga akhirnya mundur dan masuk ke dalam jurang. Insiden ini membuat puluhan keluarga yang berada di dalam ambulans menjerit histeris. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh warga hanya mengalami luka-luka dan mobil ditemukan dalam kondisi ringsek.

Adapun para penumpang di dalam mobil ambulans tersebut diantaranya Kenedi Girsang (16), Anes br Girsang (13), Marianna br Tumanggor (37), Dewi Sartika br Situkkir (34), Asirani br Waruwu, Astroni Situkkir (32), Agus Sahat Girsang (40), Prodes Girsang (9). Seluruhnya merupakan warga Desa Barung Kersap. Sedangkan Masron Girsang (42) warga Desa Kuta Gerat.

Kanit Laka Sat Lantas Polres Karo, Ipda Suko Hastadi saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. “Tidak ada korban jiwa. Para korban dirawat di Puskesmas Desa Barung Kersap. Mobil ambulans tersebut sudah diamankan di Pos Lantas Munte. Kasusnya masih dalam penyelidikan,” jelas Suko. (***/int)

Kondisi Eddy Silitonga Membaik Pasca Dikabarkan Meninggal

TobaTimes-Eddy Silitonga sempat menjadi korban pemberitaan kematian hoax. Namun begitu pihak keluarga sudah membantahnya.


Saat ini, Eddy Silitonga dalam penanganan pihak Rumah Sakit Fatmawati. Dirinya mendapat perawatan sejak kemarin.

Berdasarkan penjelasan keluarganya, Mario, kondisi Eddy Silitonga mulai membaik.

“Karena gula darah rendah turun drastis, kondisinya sempat turun. Tapi setelah dirawat mulai membaik,” paparnya.

Dia menyebutkan pihak keluarga mendapat dukungan dari sahabat-sahabat yang merupakan rekan sesama musisi, diantaranya Nia Daniati, Titi Hamzah dan lainnya. Mereka datang menjenguk Eddy Silitonga di rumah sakit.

“Mereka support biar cepat sembuh. Keluarga apalagi, terus ada di samping bapak. Tidak hanya itu, Kami juga minta doa dari semua untuk kesembuhan bapak,” paparnya. (bbs/int)

Dosen Digerebek Istri dan Anak Sedang Selingkuh

TobaTimes-Seorang dosen berinisial T di Universitas Palangka Raya (UPR) Fakultas FKIP jurusan Bahasa Inggris ketahuan sedang kumpul kebo dengan wanita idaman lain M.


Ironisnya, ulah T langsung diketahui sang istri S dan sang anak E. Mereka menggerebek T dan M di sebuah rumah di Jalan Rajawali 6 No 36 Palangka Raya, Senin 8 Agustus 2016.

Pihak fakultas menilai perilaku T tak pantas dilakukan, apalagi ditiru. Jabatannya sebagai Kepala Prodi Bahasa Inggirs juga terancam. Dekan FKIP Bambang TK Garang akan memanggil T untuk dimintai keterangan.

Bambang mengaku baru mengetahui perselingkuhan T melalui media massa. Dia akan mengecek kembali permasalahan tersebut. Untuk sanksi akan dimusyawarahkan bersama pembantu dekan dan struktur pejabat FKIP.

”Nanti, apakah akan dipertahankan atau tidak dipakai lagi, tergantung pemeriksaan,” kata Bambang, Selasa (9/8).

Menurut Bambang, T sebenarnya sosok yang bagus dan memiliki etos kerja sangat baik. Dia merupakan lulusan Strata Dua Bahasa Inggris dan memiliki kompetensi mumpuni dalam memberikan pembelajaran.

”Namun, di sisi lain, ada kelemahan, yakni melakukan perbuatan tak terpuji di luar urusan kampus,” ujarnya.

Bambang menyesalkan perilaku T. Dia berjanji akan melakukan pembinaan dan memeriksa secara intensif tindakan tersebut, meski dia menyadari setiap manusia tidak lepas dari kesalahan.

”Harusnya setia kalau dengan istri. Imam harus kuat, jangan sampai kebablasan,” katanya. (ps/int)

Keluarga Bantah, Tidak Benar Eddy Silitonga Meninggal

TobaTimes-Kabar duka kembali mewarnai industri musik Tanah Air. Setelah Mike Mohede, kini penyanyi senior Eddy Silitonga dikabarkan meninggal dunia, Rabu 10 Agustus 2016.

Kabar duka itu diungkapkan Ronnie Sianturi melalui Facebook-nya. Dalam unggahannya, personel Trio Libels itu turut mengungkapkan duka mendalam atas kepergian penyanyi yang tenar di era 1980-an tersebut.


"Kembali dunia musik Indonesia kehilangan, telah berpulang kepangkuan Bapa disurga, abangku Edy Silitonga dirumah sakit Fatmawati beberapa menit yg lalu, slamat jalan abangku, trima kasih utk karyamu bagi Musik Indonesia," tulis Ronnie Sianturi.

Memang, kondisi Eddy Silitonga masih dikabarkan kritis. Sebelumnya Eddy dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Tapi tentang kabar meninggal, Melalui pihak keluarga, Mario membantah kabar meninggalnya Eddy Silitonga.

"Enggak meninggal, itu kabarnya tidak benar," ucap Mario singkat kepada Okezone malalui sambungan telefon, Kamis (11/8/2016) dini hari.

Mario kembali menambahkan, jika pelantun lagu Biarlah Sendiri itu masih ditangani oleh tim medis Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Masih ditangani tim dokter," tutupnya.

Kabar meninggalnya Eddy Silitonga juga dibantah oleh presenter Ronnie Sianturi. Ia membantah dalam akun Facebook miliknya.

"Mohon maaf informasi sebelumnya dari Ronnie Sianturi bahwa Bang Edi Silitonga meninggal dunia diralat... Kabar terkini dari RS Fatmawati (Ronnie Sianturi) bahwa Bang Edi Silitonga masih dapat diselamatkan nyawanya.. Dimohon dukungan doanya," tulis Ronnie Sianturi.

Hingga saat ini belum ada kabar mengenai penyebab penyakit Eddy Silitonga. Keluarga kini masih mendampingi Eddy Silitonga untuk mendapat hasil dari tim

Penyanyi kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara, 17 November 1949 itu kerap menyanyikan lagu yang melukiskan perasaan orang yang jatuh cinta terhadap lawan jenis. Suara pemilik nama asli Charles Edison Silitonga itu selain merdu dan jernih, juga mampu menaklukkan nada-nada tinggi lagu melankolis.

Selain diputar di radio-radio, sosok Eddy kerap tampil di program acara seperti Aneka Ria Safari dan Telerama yang diputar di TVRI, satu-satunya stasiun televisi pada masa itu.

Lama tak terdengar namanya, rupanya Eddy lebih banyak tampil di luar negeri. Selain di Malaysia, Eddy juga sempat menghibur masyarakat Indonesia yang berada di Singapura, Belanda, Amerika Serikat, dan Kanada.

Eddy diketahui sempat tinggal bersama empat anaknya, si kembar Marco dan Mario, dan si kembar Nafra dan Nadra di kawasan Cilandak. Setiap pagi, penyanyi ini terlihat joging di sekitar tempat tinggalnya. (bbs/net)

Peringatan HUT RI ke-71 Dipusatkan di Toba

TobaTimes-Tahun ini, perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-71 RI tahun 2016 akan dipusatkan di Danau Toba, Sumatera Utara dengan tajuk "Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba".


Beragam acara akan berlangsung dari tanggal 20-21 Agustus 2016 seperti karnaval budaya, parade perahu hias, pertunjukan konser musik, pesona tarian kontemporer, penampilan opera Batak, dan kuliner rakyat.

"Danau Toba adalah satu dari sepuluh prioritas destinasi di Indonesia, dan satu satunya badan otorita yang sudah ditandatangani oleh presiden dan akan menjadi model untuk sembilan destinasi lainnya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.

Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba akan dikuti oleh 26 provinsi, 26 kabupaten dan kotamadya se-Sumatera Utara, serta 7 kabupaten di daerah sekitar Toba, dan 8 sub etnik. Ditargetkan 50.000 pengunjung hadir di Balige (Tobasa) dan Prapat (Simalungun). Tak lupa, Presiden Joko Widodo juga hadir dalam acara perayaan ini.

"Acara ini merupakan rangkaian dari tahun lalu. Ini sejalan dengan perintah presiden, kalau kemeriahan bukan hanya berpusat di Pulau Jawa, yang lain harus merasakan yang sama. Mengapa Danau Toba? Karena kebudayaan tertua di Indonesia dan keindahan alam yang bersaing dengan tingkat dunia," ujar Ketua panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Premita Fifi.

Tahun 2015 perayaan HUT RI dipusatkan di Pontianak, Kalimantan Barat yang dimeriahkan dengan Karnaval Khatulistiwa. Dalam Karnaval Khatulistiwa, lebih dari 4.000 peserta dari 24 provinsi serta dari Malaysia dan Brunei pawai dari rumah betang, rumah khas suku Dayak, menuju Sungai Kapuas. Pawai pun dilaksanakan di Sungai Kapuas dengan 300 kapal hias. (kompas.com/int)

Sebelum Hanyut di Danau Toba, Naomi Suka Menyendiri

TobaTimes-Tim penyelam akhirnya berhasil menemukan jasad Naomi br Lubis (15), Rabu (10/8) pagi sekira pukul 10.30 WIB. Siswi kelas 3 SMP itu ditemukan dengan posisi telungkup didasar danau pada kedalaman 30 meter.

“Kami temukan dikedalam 30 Meter. Dari lokasi awal jatuhnya korban sekitar 50 Meter ketengah. Saat kami temukan, posisinya telungkup di lumpur. Bukan tertimbun,” ujar Jhon Haiden Manurung salah satu penyelam yang diwawancarai bersama tim Basarnas usai melakukan evakuasi.

Menurut pengakuan teman-teman sekelas di Kelas IX E SMP Negeri 4 Laguboti, seminggu sebelum kejadian Naomi suka menyendiri dan tidak ceria. Hal itu diakui teman sekelas almarhum yang datang kerumah duka didampingi para guru-guru dan Kepala  Dinas Pendidikan.

“Yang aneh tidak ada. Namun baru-baru ini, Naomi sukamenyendiri. Biasanya saat istirahat Naomi jajan atau keluar ruangan main-main dengan teman lainnya, tapi terakhir ini, dia di ruangan saja,” ujar Farid Janto, teman sekelasnya.

Hal yang sama diakui Janriko Tambunan, teman sebangku Naomi. “Sabtu kemarin masih masuk kelas. Dia diam saja, tak cerita apa-apa, dan tak keluar dari kelas meski sudah jam istirahat,” katanya.

Pantauan di rumah duka, kedua orangtua almarhum terus menangis dan selalu memeluk peti jenazah almarhum. Para pelayat juga terlihat banyak yang menitikkan airmata, termasuk teman sekolah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Naomi hilang di pantai Lumban Binanga, Minggu (7/8) sore.  Saat itu Naomi datang bersama 6 orang saudara lainnya. Namun yang turun ke pantai hanya Naomi serta adiknya.  Di pantai yang kedalaman airnya hanya selutut, Naomi dan adiknya foto-foto.

Berbagai upaya pencarian dari hari pertama terus dilakukan.  Baik tim Basarnas, BPBD, relawan dan masyarakat sekitar. Adayang melakukan pencarian penyelaman manual, penyelaman dengan  oksigen, hingga penyisiran dengan jaring. Namun pencarian baru membuahkan hasil setelah hari ke empat hilangnya  korban. (bbs/net)

10.8.16

Ini Daftar Jam Sekolah di Beberapa Negara

TobaTimes-Gagasan Mendikbud Muhadjir Effendy yang akan menerapkan model sekolah sehari penuh (full day school) secara nasional, mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Mayoritas masyarakat menolak ide tersebut.


“Saya itu baru jualan ide. Ingin tahu respon masyarakat seperti apa. Kritik itu bagus. Pandangan masyarakat akan kita tampung,” ujar Muhadjir.

Dia juga menilai respon masyarakat sebagai hal positif. “Ya tidak apa-apa. Lebih baik rame di awal. Ketimbang setelah kebijakan keluar, saya nanti di-bully,” imbuhnya. Sebagai perbandingan, berikut jam sekolah di beberapa negara. (sumber: jpnn/int)

Indonesia
SD    : 07.00–12.00
SMP : 07.00–13.00

Singapura
SD    : 07.30–13.00
SMP  : 07.30–15.00

Korea Selatan
SD    : 08.00–13.00
SMP : 08.00–16.30

Tiongkok
SD    : 06.30–15.00
SMP : 06.30–17.00

Jepang
SD    : 08.30–13.00
SMP  : 08.30–15.30

Inggris
First school (Umur 4–9)                  : 09.00–15.00
Middle school (Umur 9–13)              : 08.40–15.30
Upper school (Umur 13–16 ke atas)  : 08.30–15.15

Amerika Serikat
SD        : 08.40–15.15
SMP     : 07.50–14.50
SMA     : 08.15–15.15

Finlandia
SD–SMP    : 4–5 jam per hari. Terdiri atas 45 menit belajar dan 15 menit istirahat per jamnya.
SMA        : Sistem pelajarannya sama dengan kuliah.  Siswa hanya datang pada mata pelajaran yang mereka pilih sesuai dengan kemampuan dan bakat. ***

KPUJ Hantam Avanza, 7 Tewas

TobaTimes-Kecelakaan maut antara mobil Avanza BK 1718 ZK dengan  Bus KUPJ Tour BK 7651 DN terjadi di jalinsum Batubara, Rabu 10 Agustus 2016 sekitar pukul 10.45 WIB. Tujuh nyawa melayang dalam peristiwa itu.


Peristiwa itu terjadi di Km 126-127 Medan-Kisaran, Desa Perkebunan Kwala Gunung, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Tujuh korban meninggal dunia merupakan penumpang mobil Avanza BK 1718 ZK. Seluruhnya masih satu keluarga dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.

Sedangkan penumpang yang ada di bus KUPJ Tour dengan nomor pintu 057, berjumlah 11 orang termasuk sopir. Seluruhnya selamat. Namun diantaranya ada yang mengalami luka berat.

Menurut informasi, mobil Avanza BK 1718 ZK yang dikemudikan Budianto (30), melaju dari arah Medan menuju arah Kisaran. Saat itu, mobil Avanza melaju kencang hendak mendahului mobil pribadi lain di depannya. Tapi Budianto diduga tidak konsentrasi sehingga mobil yang dikemudikannya oleng kemudian melaju ke sisi kanan.

Pada saat bersamaan Bus KUPJ Tour BK 7651 DN yang dikemudikan Suharianto Aritonang (24), datang dari arah berlawanan. Melihat mobil Avanza muncul tiba-tiba, Suharianto yang saat itu hendak ke Medan dengan 10 orang penumpang panik. Saat itu, dia masih sempat berusaha membanting stir ke arah kiri. Namun upayanya tetap tidak bisa menghindari tabrakan.

Suharianto merasakan kakinya terjepit dan melihat mobil Avanza sudah menempel dengan bagian depan bus yang dikemudikannya. Akibat benturan keras itu, kondisi kedua mobil rusak berat. Para penumpang mobil Avanza tampak berserak dengan kondisi luka parah di sekitar lokasi kejadian.

Dalam insiden itu, empat orang penumpang mobil Avanza diketahui meninggal di lokasi kejadian. Sementara penumpang lainnya yang mengalami luka-luka oleh petugas Sat Lantas dibantu warga langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis. Sebagian dilarikan ke Klinik Miftah Hakim. Sebagian lagi dievakuasi ke Puskesmas Limapuluh, Batubara.

Tapi nyawa tiga penumpang mobil Avanza lainnya yang sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas tidak tertolong. Sehingga total penumpang mobil Avanza yang tewas dalam kecelakaan itu berjumlah tujuh orang.

Sopir KUPJ Tour Suharyanto Aritonang ketika diwawancarai koran ini mengatakan, saat itu ia melaju santai. Ia sama sekali tidak menduga jika dari arah berlawanan muncul tiba-tiba mobil Avanza hingga tabrakan tak dapat terhindarkan. “Tadi di dalam mobil saya ada sekitar sepuluh orang penumpang, saat di lokasi mobil itu tiba-tiba muncul dari arah berlawanan dan mengambil jalur saya,” ujarnya.

Ia mengaku masih sempat berusaha banting stir ke kiri, tapi tabrakan tidak terelakkan. “Mungkin kalau tidak saya buang arah kami bisa mati semua,” katanya sambil menahan rasa sakit pada kakinya yang mengalami patah tulang.

Penumpang bus KUPJ bernama Sulasmin (51) juga mengatakan bahwa mobil Avanza itu mengambil jalur Bus KUPJ yang ditumpanginya. “Saat itu saya duduk di bangku nomor dua dan mobil Avanza itu tampak melaju dari arah berlawanan dari arah Medan dan mencoba mendahului mobil pribadi di depannya. Namun mobil itu seperti oleng dan hilang kendali hingga mengambil jalur Bus KUPJ yang saya tumpangi dan tabrakan pun tak dapat dihindari,” ungkapnya sembari mengaku baru sadar ketika berada di Puskesmas ini.

Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, didampingi Kanit Laka IPTU CH Manurung menerangkan, bahwa terjadinya laka lantas itu akibat sopir Avanza bernama Budianto kurang konsentrasi, sehingga keluar jalur arah kanan dan terjadi tabrakan dengan bus KUPJ Tour yang datang dari arah berlawanan.

“Diduga sopir mobil Avanza itu mengantuk,” sebut Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, yang datang langsung ke lokasi memimpin evakuasi para korban.

Ia menyebutkan, seluruh korban langsung dievakuasi agar segera mendapat penanganan medis. Namun, nahas tujuh korban meninggal dunia dalam kejadian itu. Sebagian lagi masih dalam perawatan medis. Sebagian di Puskesmas Limapuluh dan sebagian lagi di Klinik Miftah Hakim.

Nama-nama tujuh orang penumpang mobil Avanza yang tewas, yakni Budianto (sopir) (berusia 30 tahun), Enni (28 tahun), Sarjo (50 tahun), Semi (70 tahun), Akbar (3 tahun), Surianto (35 tahun), Sumarti (70 tahun), Seluruh korban meninggal berasal dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan air Batu, Asahan. (bbs/int)

Gawat, di Bogor Pacar Pun Disewakan

TobaTimes-Pacar pun dibisniskan. Situasi itu di Bogor, khususnya di Desa Cibatok II, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, jawa Barat. Bisnis pacar sewaan ini menggunakan nama Vasha Cipta Mandiri (VCM).


Tawaran jasa pacar sewaan pun merambah ke media sosial, khususnya Facebook. Tak sedikit remaja yang penasaran mencoba layanan bertarif Rp 100 ribu per jam hingga berujung pada kasus hamil di luar nikah dan aborsi.

Maraknya bisnis jasa pacar sewaan membuat buah cinta terlarang ikut tumbuh subur. Bahkan di Kampung Kayumanis, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor Jawa Barat, dalam sehari lima gadis yang masih berstatus pelajar hamil duluan akibat pergaulan bebas.

Berdasarkan pengakuan seorang gadis berinisial TR, ia terpaksa menggugurkan kandungannya yang sudah berusia dua bulan karena takut ketahuan orang tua. Ia mengaku mengenal sang pacar dari aplikasi online jasa sewa pacar.

“Awalnya coba-coba, tapi karena pertama kenal langsung nyambung jadi keterusan deh hubungannya,” ungkap TR.

Ia mengaku menggugurkan kandungannya dengan obat yang dibeli di apotek. “Dia minta saya buat gugurin. Nggak tahu nama obatnya,” ujarnya.

Tak hanya TR, pengakuan lain juga diutarakan seorang pelajar yang akhirnya memilih menikah dini, SN (17). Dia terpaksa menikah dengan lelaki yang dikenalinya lewat jasa pacar sewaan. Sebelumnya, SN tak tahu jika jasa tersebut membuatnya terjerumus.

“Saya diajak buat jadi pacar sewaan. Dikira cuma jadi teman jalan, tapi malah menjurus gitu. Ya sudah, untung dia mau nikahin,” ungkapnya.

Berdasarkan data, pada 2015 total pasangan yang menikah mencapai 7.378. Dari jumlah itu, 369 pasangan melangsungkan pernikahan dini.

Jika dirata-ratakan dalam jumlah hari, setiap harinya ada seorang siswi setingkat SMP dan SMA yang menikah dengan alasan hamil. Pada 2016 diprediksi terjadi peningkatan sepuluh persen hingga menjadi dua siswi per hari.

Sebelumnya, beredar informasi jika praktik jasa pacar sewaan juga berkembang di Kampung Cibeureum, Desa Cibatok II, Kecamatan Cibungbulang, Bogor dengan nama Vasha Cipta Mandiri (VCM). Namun, ketika dilakukan penelusuran, praktik tersebut ternyata dilakukan sembunyi-sembunyi.

Kepala Desa Cibatok II Abdurrohim mengaku sudah mendengar informasi tentang praktik jasa pacar sewaan. Namun, ia menegaskan jika bisnis itu ilegal.

“Kalaupun itu ada, maka ilegal. Karena kami tak pernah memberi izin usaha ataupun izin domisili,” kata lelaki yang akrab disapa Rohim itu.

Rohim mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cibungbulang untuk menyisir praktik tersebut.

“Jelas ini jadi mengganggu nama baik desa. Makanya, informasi ini akan ditindaklanjuti,” tandas Rohim. (pojoksatu/int)

Jasad Siswi yang Hilang di Danau Toba Ditemukan, Ortu Histeris

TobaTimes-Tim penyelam akhirnya berhasil menemukan jasad Naomi br Lubis (15), Rabu 10 Agustus 2016 tadi pagi sekira pukul 10.30 WIB. Siswi kelas 3 SMP itu ditemukan dengan posisi telungkup didasar danau pada kedalaman 30 meter.


“Kami temukan dikedalam 30 Meter. Dari lokasi awal jatuhnya korban sekitar 50 Meter ketengah. Saat kami temukan, posisinya telungkup di lumpur. Bukan tertimbun,” ujar Jhon Haiden Manurung salah satu penyelam yang diwawancarai bersama tim Basarnas usai melakukan evakuasi.

Diterangkan, proses pencarian yang mereka lakukan pagi ini bersama 4 penyelam lainnya tergolong susah, dimana harus memperlebar radius pencarian hingga kedalaman 30 meter. Dimana dalam penyelaman sebelumnya dilakukan dengan menyisir radius 30 meter dari lokasi jatuhnya korban dan kedalaman air mencapay 25 meter.

“Pada kedalaman 30 meter di dasar danau, cahaya tidak tembus. Tekanan semakin tinggi. Sementara jarak pandangpun hanya sekitar 1 meter. Jadi kami harus lebih dekat dan lebih teliti menyisir dasar danau,” terangnya.

Dikatakan, diperkirakan setelah Naomi jatuh terperosok dengan pasir yang labil, kemudian terseret kedasar danau yang struktur dasar danau terjal dan terbawa hingga jarak 50 meter dari lokasi terakhir.

“Melihat kondisi dasar danau yang terjal, kemungkinan Naomi tidak terguling, tapi turun perlahan mengikuti dasar danau yang terjal. Kemudian kandas diposisi terakhir yang struktur dasar danau datar dan tidak lagi bergeser,” paparnya.

Evakuiasi itu disaksikan langsung kedua oranmg tua Naomi, T Lubis dan istrinya E br Hutauruk. Begitu mengetahui putrinya ditemukan, sontak mereka menangis histeris.

Setelah melihat wajah putrinya, tim yang dipimpin Kepala BPBD Tobasa Espon Simanjuntak membawa jasad Naomi yang saat itu mulai membengkak dimasukkan ke kantong mayat dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Laguboti. Disana di lakukan visum luar dan selanjutnya dimasukkan kedalam peti  jenazah dan dibawa ke rumah duka di Desa Haunatas 1, Kecamatan Laguboti. (Sumber: newtapanuli.com)

Di Pasar Senen, Ternyata Banyak Jajanan Khas Batak

TobaTimes-Aneka ragam makanan sampai keperluan adat khas Batak tersedia di Pasar Inpres Senen, Jakarta, tepatnya di tempat khusus yang dinamai Blok Batak.


Begitulah orang menyebutnya, blok Batak. Bukan hanya karena penjualnya yang mayoritas berasal dari suku Batak, tetapi begitu pula barang dagangannya. Anda akan mudah mengenalinya ketika masuk ke blok IV, lagu-lagu dengan musik ciri khas Batak dan orang-orang berkomunikasi dengan bahasa Batak.

Lokasi ini terletak di blok IV, Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat. Pasar ini tepat berseberangan dengan Atrium Senen.

Di blok ini Anda bisa menemukan makanan yang mungkin sulit didapatkan di beberapa daerah di Jakarta, Lampet misalnya. Lampet atau yang biasa diucapkan Lapet merupakan kue khas dari tanah Batak yang terbuat dari tepung beras ataupun ketan. Di sini Anda bisa dengan mudah menemukan kue Lampet.

"Kalau ombus-ombus sama lapet sama. Biasanya kalau ombus-ombus itu kalau masih panas, masih terkukus makanya makannya harus dihembus-hembus," ujar Antin, penjual aneka kue khas Batak di Pasar Senen.

Tidak hanya itu, biasanya di satu toko yang sama akan menjual juga aneka ragam kue lainnya. Seperti Pohulpohul dan ketupat ketan. Pohulpohul merupakan kue khas Tapanuli yang memiliki bentuk seperti kepalan tangan karena proses pencetakannya pun dengan mengepalkan adonan di tangan. Itulah sebabnya diberi nama Pohulpohul yang artinya kepalan tangan.

Sedangkan ketupat ketan merupakan ketupat yang diisi dengan beras ketan. Nantinya ketupat ini dimasak di dalam rebusan santan sampai santan mengering. Ketupat ini enak dimakan langsung atau juga bisa dimakan bersama saksang. Untuk harga dibanderol Rp 2.500 per potong.


Persis di samping toko kue, KompasTravel menemukan toko yang menjual susu horbo. Di dalam bahasa Batak biasanya disebut Dali ni Horbo atau Susu Kerbau. Ini juga merupakan sajian tradisional khas tapanuli yang diperkirakan sudah dilakukan oleh para leluhur. Di Pasar Inpres ini Anda bisa menemukan susu kerbau ini dengan harga Rp 17.000 per porsi.

Namun jangan Anda kira susu horbo ini berbentuk cair seperti susu pada umumnya. Susu horbo ini disajikan dalam bentuk seperti tahu yang sangat lembut. Biasanya susu horbo bisa diolah lagi dengan dimasak dengan rambu (bawang khas Batak) atau juga bisa dimakan mentah.

"Ini biasanya wajib di acara adat. Acara pernikahan biasanya selalu ada," ujar Bapak Tobing, penjual susu horbo di Pasar Inpres Senayan.

Jangan khawatir untuk mencari rambu atau bumbu lainnya. Bumbu-bumbu khas batak seperti andaliman, onje, rambu dapat Anda dapatkan di Pasa Inpres Senen. (kompas.com/int)

Gila, Guru Raba Payudara Siswi di Kelas

TobaTimes-Kekerasan terhadap anak di sekolah kembali terjadi. Kali ini, pelakunya merupakan seorang oknum guru cabul yang bertugas di madrasah di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan Jawa Barat.


Parahnya, guru cabul pensiunan PNS berinisial MS (64) itu kepergok saat melakukan aksinya oleh orangtua korban di dalam kelas.

Saat itu, pelaku mendekati dan duduk di samping korban NZ (9). Sambil duduk, pelaku merangkul korban, tanganya meraba payu dara dan tangan lainnya meraba-raba kemaluan korban. Tak hanya itu, guru cabul ini juga mencolek kemaluan korban beberapa kali.

Tak terima dengan pelecehan yang dialami anaknya, orang tua korban langsung melapor ke aparat desa dan aparat Polsek Mandirancan.

Tak lama kemudian guru cabul tersebut langsung dijemut jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort (Polres) setempat, setelah diamankan terlebih dahulu oleh warga dan aparat desa setempat pada Jumat pekan lalu.

“Tersangka sehari-hari bertugas sebagai tenaga pengajar (guru) di sebuah yayasan di Mandirancan. Pada saat kami melakukan penangkapan, tersangka tertangkap basah oleh orangtua korban sedang melakukan pencabulan, sehingga atas dasar tersebut pelaku langsung diamankan Polsek Mandirancan. Kemudian ditindaklanjuti oleh tim dari unit PPA,” ujar Syahduddi seperti dikutip dari Kabar Cirebon, Selasa (9/8).

Atas aksinya, si guru cabul ini dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan ini bersifat leks spesialis Pasal 76 junto Pasal 82 UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman pidana paling singkat lima tahun penjara, paling lama 15 tahun dengan denda maksimal Rp5 miliar. (ps/int)

Orok Dibuang ke Sungai Bah Bolon

TobaTimes-Warga Jalan Enggang, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Siantar Barat, tiba-tiba geger pada Selasa (9/8) sekira pukul 11.30 WIB. Orok bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan mengapung di aliran sungai Bah Bolon.


Saat ditemukan, orok bayi itu tampak mengalami luka lecet di bagian kepala. “Saya yang melihat pertama kali,” ujar H Tambunan di lokasi temuan.

Menurutnya, saat itu ia turun dan memang hendak ke sungai. Tak lama di pinggiran sungai, ia dikagetkan dengan penampakan mayat tersebut. “Saya lihat bayi itu terapung di sungai. Saya langsung berteriak,” ujarnya. Lanjut dia, setelah melihat bayi terapung, bersama warga lainnya, ia sempat memindahkan orok ke batu yang berada di tengah sungai, agar tidak hanyut terbawa arus.

Setelah itu, Tambunan dan warga lainnya memberitahukan apa yang mereka lihat ke lurah setempat.

Seorang wanita paruh baya yang berada di lokasi juga mengaku miris melihat mayat itu. “Ngeri… Masih orok, masih merah. Tali pusarnya pun masih ada. Benar-benar tega orang yang membuangnya ini,” jelas wanita yang mengenakan baju dan jilbab kuning ini. “Tega sekali orang yang membuang orok itu ke sungai Bah Bolon ini. Seperti tidak ada lagi rasa kemanusiaan itu,” cetus wanita lainnya yang ikut menyaksikan proses evakuasi jenazah.

Tak hanya dari kaum hawa, perasaan geram bercampur emosi pun ditunjukkan beberapa pemuda di sekitar lokasi. “Kami yakin ini bukan ulah warga sekitar sini. Pasti orang luar. Mungkin saja wanita yang tinggal di berbagai kos-kosan dan tak jelas statusnya,” ujar tiga pria muda yang berada di pinggir sungai itu saling menimpali.

Sementara Posan, pria warga Jalan SKI, Kelurahan Aek Nauli, Siantar Selatan, mengaku sempat melihat mayat bayi itu di aliran sungai Bah Bolon. “Memang tadi saya lihat ada seperti bungkusan yang hanyut. Begitu saya perhatikan, memang seperti bentuk manusia,” kata pria berusia sekira 45 tahun ini.

Setelah yakin dengan penglihatannya itu, Posan sempat berteriak dan memberitahukan kepada warga lain yang ada di sungai. “Sungai kami ini kan berseberangan dengan lokasi penemuan. Sungai kami di Jalan SKI, sementara penemuan itu di Jalan Enggang. Jadi tadi begitu saya lihat, saya langsung berteriak dan memberitahukannya kepada warga lain yang sedang mandi,” tambahnya.

Menurutnya, ia dan warga Jalan SKI yang melihat memang tak sempat mengavakuasi mayat itu. “Posisinya kan di seberang. Tidak mungkin kita ke sana. Kita kan mandi di pinggir sini. Ibu-ibu yang sedang mandi di situ juga sempat saya teriaki dan beritahukan. Terakhir saya berteriak ke arah seberang. Mungkin didengar warga Jalan Enggang dan akhirnya mereka menemukan orok bayi itu,” terang Posan.

Lurah Sipinggol-pinggol Lisma Sinambela yang ikut turun bersama personel Polsek Siantar Barat ke lokasi mengaku mengetahui adanya temuan mayat itu setelah diberitahukan warganya.

“Memang warga kita yang menemukan bersama seorang tukang. Setelah itu kita langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Siantar Barat Iptu David Sinaga yang terjun ke lokasi bersama petugas SPKT Polres Pematangsiantar langsung melakukan evakuasi terhadap orok bayi itu. Secara perlahan, orok itu pun diangkat dan dibawa ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih.

“Dugaan sementara, bayi itu baru sehari dilahirkan orangtuanya. Temuan ini sedang dalam penyelidikan kita,” kata Sinaga.

Saat disinggung bagaimana kondisi orok bayi ketika ditemukan dan dievakuasi, ia menerangkan bahwa terdapat luka lecet pada bagian wajah jenazah. Namun ia menduga, itu diakibatkan derasnya air sehingga mayat bayi terseret arus dan terkena bebatuan di sungai. “Kita akan otopsi orok bayi ini di Instalasi Forensik,” ungkap Sinaga.

Di tempat terpisah, Kepala Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih dr Reinhard Hutahaean, membenarkan pihaknya sudah melakukan otopsi terhadap orok bayi tersebut.

“Jenis kelaminnya perempuan dan memiliki berat 440 gram. Sedangkan panjangnya 34 centimeter,” kata Hutahaean.

Menurutnya, usia bayi itu belumlah pantas untuk lahir ke dunia. “Usianya 26-28 minggu atau 6-7 bulan. Jadi memang belum pantas dilahirkan,” jelasnya.

Malah, kata Reinhard, ia memastikan kelahiran bayi karena proses aborsi. “Jelas masuk golongan abortus. Dari usianya saja kan sudah bisa diketahui. Belum lagi dari berbagai sisi yang kita lihat. Termasuk proses penyembuhan di tali pusar bayi.”

Soal lamanya kematian, Reinhard memperkirakan bayi itu sudah tewas 24 jam sebelumnya. “Kondisinya kan sudah membusuk juga. Itu pula yang membuat kita kesulitan memeriksa penyebab kematian dan lainnya,” jelasnya.

Sebab, dengan kondisi yang sudah membusuk itu, tim forensik tidak bisa menentukan si bayi masih sempat bernafas saat lahir atau tidak.

“Jika manusia itu bernafas, terutama bagi bayi baru lahir, tentu udara akan masuk juga ke beberapa bagian tubuhnya. Kita akan mengetahui ada udara di telinga bagian tengah, juga paru-parunya akan menggembung dan berisi udara. Termasuk ada udara di saluran pencernaan,” ungkapnya.

Tapi pada mayat bayi ini, Reinhard mengaku tidak bisa melihat itu semua karena kondisi jenazah sudah membusuk.

“Meskipun si bayi baru sekali bernafas saja, itu sebenarnya sudah bisa kita ketahui jika kondisinya belum membusuk.”

Selain soal kondisi jenazah itu, Reinhard juga mengatakan bahwa saat ditemukan, ada tali pusar pada jasad tersebut. Yang anehnya, tali pusarnya itu diklem (dijepit, red). Penjepit yang digunakan di tali pusar itu juga penjepit yang biasa digunakan oleh tim medis.

“Ya bisa jadi ada petugas medis yang menolong keluarnya bayi dari rahim. Makanya tali pusar sempat dijepit. Mungkin yang menolong itu bermaksud baik. Sebab kalau memang berniat hendak mematikan si bayi, kenapa tali pusarnya harus diklem?”

Tapi menurutnya, yang memiliki penjepit seperti itu tidak harus tim medis. Sebab klem itu juga ada dijual di apotek-apotek.

“Nah, kasusnya kan sedang diselidiki. Kita juga sudah ambil sempel DNA si bayi. Jika saja polisi menemukan orangtua si bayi nantinya, bisa kita cocokkan DNA-nya,” pungkas Reinhard. (Sumber: metrosiantar.com)

Terlempar dari Perahu Karet, Kepala Bocah Terpenggal

TobaTimes-Tewasnya Caleb Thomas Schwab, bocah sepuluh tahun di Schlitterbahn Water Park, jadi sorotan. Hingga kemarin 9 Agustus 2016 kemarin, taman wisata air di Kansas City, Wyandotte County, Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat (AS) itu masih ditutup.


Verruckt Water Slide, wahana yang merenggut nyawa Caleb, menjadi fokus investigasi polisi.  Cameron Morgan, juru bicara kepolisian setempat, menegaskan bahwa kecelakaan yang menewaskan putra Scott Schwab tersebut tidak termasuk kriminalitas.

Oleh karena itu, polisi tidak akan menginvestigasi pengelola taman wisata air tersebut. ”Kami masih berusaha menghimpun informasi sebanyak-banyaknya dari pihak taman wisata air dan para saksi mata,” paparnya.

The Independent melaporkan bahwa Caleb meninggal dunia karena mengalami cedera yang sangat parah pada bagian leher. Bahkan, menurut saksi mata, leher bocah sepuluh tahun itu sampai terpenggal. Namun, polisi maupun pengelola taman wisata air tersebut tidak mau berkomentar tentang hal itu. Berdalih penyelidikan masih berlangsung, mereka memilih bungkam.

Saat kecelakaan terjadi, Caleb menaiki wahana ekstrem yang dinobatkan sebagai seluncuran air tertinggi di dunia itu bersama dua perempuan dewasa. Caleb maupun dua penumpang lain tersebut tidak saling kenal. Mereka hanya kebetulan berada di dalam perahu karet yang sama. Dari puncak seluncuran setinggi 51,38 meter itu, perahu masih ditumpangi tiga orang. Sampai bawah, penumpang perahu tersisa dua orang.

Petugas keamanan langsung panik. Apalagi mereka melihat darah segar di seluncuran air tersebut. Dan, dua perempuan yang naik perahu karet bersama-sama Caleb tidak bisa berhenti berteriak. Dengan sigap, para petugas menghalau kerumunan massa yang mulai berdatangan karena penasaran mendengar teriakan histeris. Saat itu juga, wahana yang mulai beroperasi pada Juli 2014 tersebut ditutup.

”Saya melihat entah celana atau baju renang di ujung seluncuran yang digenangi darah,” kata Leslie Castaneda. Bersama keluarganya, dia juga berkunjung ke taman wisata air yang memiliki dua kolam renang dan 14 seluncuran air tersebut. Kepada The Kansas City Star, dia mengaku sangat sedih ketika melihat saudara laki-laki Caleb menyaksikan tragedi mengerikan tersebut. Bocah itu, menurut dia, berteriak histeris dan menangis.

Esteban Castaneda, suami Leslie, merupakan salah seorang saksi mata yang ikut sibuk mengevakuasi korban. Yakni, dua perempuan di perahu karet yang sama dengan Caleb. ”Mayatnya berada di belakang perahu karet itu. Kepalanya terpenggal,” kata Esteban tentang Caleb. Sementara itu, dua perempuan tersebut masing-masing mengalami cedera cukup serius. Yakni, masing-masing patah tulang rahang dan cedera tulang pipi.

Meski penyebab kecelakaan masih diselidiki, Castaneda menyebut sabuk pengaman sebagai salah satu faktor yang membuat Caleb celaka. Sebab, sebelumnya dia juga naik wahana tersebut. Ketika itu, sabuk pengaman pada bagian depan perahu karet tidak berfungsi maksimal. Jika orang dewasa yang duduk di sana, mungkin masih aman. Tapi, Caleb yang bertubuh kecil justru terlempar dari perahu karet. (ap/theindependent/int)

Naomi Lubis Belum Ditemukan

TobaTimes-Naomi br Lubis (15) yang hilang di Danau Toba, hingga Selasa 9 Agustus 2016 malam, belum ditemukan. Siswi kelas 3 SMP Negeri 4 Laguboti itu diduga tertimbun lumpur di dasar danau sehingga susah ditemukan.


“Pasir dan lumpur di dasar danau sekitar itu memang labil. Kemungkinan besar Naomi tertimbun didasar danau, makanya susah ditemukan,” ujar James Hutajulu yang turut menyelam melakukan pencarian.

James yang mengaku saksimata atas kejadian itu. Dia menceritakan, waktu kejadian ia sedang berada di depan warungnya yang berjarak sekitar 40 meter dari lokasi kejadian. Dia pula yang menyelamatkan adik Naomi, namun Naomi tidak berhasil diselamatkan.

"Saya lihat Naomi dan adiknya terperosok ke dalam pasir. Saya lari dan berusaha menolong. Saya berhasil menarik adiknya. Sedangkan Naomi tercebur dan tidak kelihatan lagi," katanya.

"Sampai hari ini masih nihil. Namun upaya akan terus kita lakukan. Untuk hari ini, kita hentikan pencarian karena sudah hampir malam, namun Tim masih stanbay disini. Besok kita lakukan lagi pencarian," ujar Kepala BPBD Tobasa Espon Simanjuntak.

Di sela-sela pencarian, warga masih menghargai kearifan lokal dengan menggelar kebersihan seluruh pantai. Kemudian bibir pantai di pasang garis agar warga tidak sembarangan keluar masuk. (bbs/int)


9.8.16

Jokowi Akan Pakai Ulos Ragidup Sirara

TobaTimes-Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Widodo akan hadir dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba yang akan diselenggarakan di Balige, Kabupten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu 21 Agustus 2016 mendatang. Jay Wijayanto, Koordinator Pelaksana Karnaval menjelaskan bahwa karnaval ini akan menggunakan jalur sepanjang 3,5 km dari Soposurung hingga Simpang Sibulele.


"Presiden Jokowi beserta Ibu Riana akan berpartisipasi dalam karnaval ini dengan mengenakan ulos Ragidup Sirara dan Ibu Negara mengenakan ulos bermotif Tum-Tum yang dipersiapkan oleh perancang mode Edward Hutabarat," kata Jay kepada wartawan.

Jay menjelaskan bahwa sebanyak 26 provinsi dan 26 kabupaten dan Kotamadya di Provinsi Sumatera Utara dan 7 kabupaten di kawasan danau Toba telah memastikan keikutsertaannya. "Provinsi lain masih ditunggu sampai minggu depan untuk melakukan konfirmasi," ujarnya.

Gaung "Danau Toba" akan semakin meluas lewat acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Toba 2016 yang diselenggarakan pada 20-21 Agustus 2016.

Acara yang mengangkat salah satu dari 10 Top Destinasi Pariwisata Nasional ini akan menghadirkan pertunjukan seni budaya di tengah-tengah wisata alam, geopark dan kawasan wisata water sport Danau Toba.

Dua lokasi berpanorama indah yang sudah disiapkan sebagai titik penyelenggaraan karnaval, yaitu Balige di Kabupaten Tobasa dan Parapat di Simalungun. Balige tidak kalah indah dengan Ubud di Bali.

Pemandangan yang ditawarkan berupa sawah menghijau yang subur dan menyejukkan mata. Sementara itu, Parapat terkenal akan keramahan penduduknya serta budaya lokalnya yang cukup menarik. Presiden Jokowi terus menyorot Danau Toba sebagai salah satu destinasi prioritas.

Terkait dengan penyelenggaraan Karnaval Kemerdekaan Pesona Toba 2016, sebelumnya pada 17 Agustus, Danau Toba juga ditunjuk oleh Jokowi menjadi pusat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71.

Menurut Raseno Arya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar, penempatan panggung direncanakan menyatu dengan alam.

Akan dibuat panggung terapung berukuran raksasa yang didirikan di perairan Danau Toba, persisnya di Pantai Bebas Parapat.

Panggung yang memiliki panjang 24 meter, lebar 12 meter dan tinggi 6 meter itu akan disebut-sebut sebagai panggung terapung pertama terbesar di Danau Toba.

Grup musik Slank, Sammy Simorangkir serta artis-artis ibukota lainnya akan mengisi kemeriahan panggung tersebut. (Sumber: tribunnews.com)

Menghayati Ulang Dalihan Na Tolu

TobaTimes-Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya yakni yang dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu. Dalihan Na Tolu sebagai sistem kekerabatan orang batak mempunyai nilai yang tidak kalah penting dengan sistem lain yang sangat populer saat ini, yaitu demokrasi.
Dalihan Na Tolu ini melambangkan sikap hidup orang batak dalam bermasyarakat. Sistem kekerabatan orang Batak menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak dilahirkan hingga meninggal dalam 3 posisi yang disebut Dalihan na Tolu. Dalihan dapat diterjemahkan sebagai “tungku” yang mengandung arti yang sama, ‘3 Posisi Penting’ dalam kekerabatan orang Batak.

Dulu, untuk keperluan memasak beras (boras) menjadi nasi (indahan) orang Batak menggunakan periuk tanah (hudon tano) yang dipanaskan di atas suatu tungku yang unik.

Tungku unik itu tersusun atas tiga batu besar berukuran sama. Bagaimanakah tiga batu itu bisa menjadi sebuah tungku? Ketiga batu berukuran sama itu diletakkan dalam satu lingkaran dengan jarak sama satu dengan lainnya sehingga posisi ketiganya seimbang untuk menopang periuk atau kuali di atasnya.

Tentu, batu itu adalah batu pilihan yang kokoh dan tidak mudah pecah oleh panas. Kemudian, di antara kaki-kaki batu itu ditaruh kayu bakar dan nyala api akan memanaskan periuk tanah yang berisi beras dan air di atas ketiga batu itu.

Nama tungku yang terbuat dari tiga batu itu adalah Dalihan Na Tolu. Dalihan = tungku, Na = yang, Tolu = tiga (Tungku yang tiga)

Rupanya Dalihan Na Tolu itu menjadi filsafat utama orang Batak yang bertahan sampai saat ini dan menjadi pegangan dalam interaksi sesama orang Batak. Ketiga batu yang sama kuat itu dilambangkan sebagai tiga pihak yang sama kuat dan menjadi satu kesatuan yang seimbang, yang terdiri dari: Somba Marhula-hula,Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru. 

1. Somba Marhula-hula (hormat kepada pihak Hula-hula)

Somba = hormat. Hulahula/Mora adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak) sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula). 

2. Manat mardongan tubu (hati-hati kepada pihak semarga)

Manat = hati-hati. Dongan Tubu/Hahanggi disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya kadang-kadang saling gesek. Namun, pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu. 

3. Elek marboru (membujuk/ melindungi pihak Boru)

Elek= bujuk. Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun berfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.

Adat Batak menentukan sikap terhadap ketiga kelompok tersebut, yaitu Somba, Manat, dan Elek. Kita bisa menjadi bagian dari masing-masing pihak dalam perjalanan hidup kita menghadapi orang Batak lainnya. Dengan demikian, semua orang Batak dapat menduduki salah satu posisi tsb, tidak selalu dalam posisi Boru atau posisi Dongan Tubu. Semua posisi itu sama kuatnya dan sama pentingnya serta saling melengkapi satu sama lainnya seperti ketiga batu yang membentuk tungku itu di masa lalu.

Dalihan Na Tolu ini menjadi pedoman hidup orang Batak dalam kehidupan bermasyarakat. Dalihan Na tolu bukanlah kasta karena setiap orang Batak memiliki ketiga posisi tersebut: ada saatnya menjadi Hula hula, ada saatnya menempati posisi Dongan Tubu dan ada saatnya menjadi BORU. Dengan Dalihan Na tolu, adat Batak tidak memandang posisi seseorang berdasarkan pangkat, harta atau status seseorang. Dalam sebuah acara adat, seorang Jenderal harus siap bekerja untuk melayani dan mensukseskan ulaon keluarga pihak istri yang kebetulan seorang Kapten. Itulah realitas kehidupan orang Batak yang sesungguhnya. Lebih tepat dikatakan bahwa Dalihan Na tolu merupakan sistem demokrasi orang Batak karena sesungguhnya mengandung nilai nilai yang universal.

Ada sebuah kalimat bijak yang mengatakan bahwa roda kehidupan akan selalu berputar. Setiap orang tidak selamanya di atas dan tidak pula selamanya di bawah dalam seluruh perjalanan hidupnya. Begitulah filosofi roda berputar itu telah melekat dan menyatu kedalam filosofi adat masyarakat Batak yang domninan berasal dari Danau Toba Sumatera Utara.

Filosofi adat Batak yang telah beratus tahun menjadi sebuah kearifan lokal masyarakat batak tersebut adalah Adat Dalihan Na Tolu. Dalihan Na Tolu yang berarti tungku yang berkaki tiga merupakan filosofi kedua dalam kehidupan masyarakat Batak setelah keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa berkaki tiga? Hal itu agar supaya terjadi sebuah keseimbangan yang tetap menjaga keharmonisan hubungan dalam tungku kekeluargaan.

Ketiga istilah dalam Dalihan Na Tolu tersebut melekat pada diri setiap orang Batak. Setiap orang Batak pada suatu waktu akan berposisi sebagai salah satu diantara hula-hula, atau berposisi sebagai boru dan atau berposisi sebagai dongan tubu. Hal itu tergantung sebagai apa posisinya dalam adat pada waktu sebuah pesta adat dilaksanakan. Contohnya pada sebuah acara perkawinan, saya akan berposisi sebagai hula-hula terhadap saudara perempuan saya, namun dilain pihak saya beserta istri juga akan berposisi sebagai boru terhadap saudara laki-laki dari pihak istri. Dan saya akan berposisi sebagai dongan tubu ketika saya bertemu dengan saudara yang semarga dengan saya.

Meskipun terlihat sederhana, namun ketika dirunut dalam sebuah pesta besar maka akan sangat sulit dan hanya raja adat dan para orang tualah biasanya yang sudah memahaminya dengan benar. Untuk prosesi pelaksanaan acara adat, selalu disesuaikan fungsi seseorang dalam acara adat tersebut. Terciptanya pola pikir demikian, karena relasi kekerabatan ditata dalam sistem dalihan na tolu yang diwariskan turun temurun. Apabila melanggar tatanan adat, berarti melanggar petuah leluhur yang berarti pula menentang kehendak masyarakat sekitarnya yang tentu saja dapat menjadi bahan pembicaraan, atau dikucilkan dari lingkungan masyarakatnya.

Setiap orang Batak dalam sebuah pesta/acara adat pasti akan berposisi diantara salah satunya yaitu mungkin akan melakoni sebagai hula-hula, atau boru atau dongan tubu. Itulah sebabnya diawal saya menyatakannya sebagai sebuah “roda yang berputar“ atau sebagai tungku yang berkaki tiga. Dengan adat yang kompleks seperti itu, Tak salah jika orang Batak disebut sebagai sebuah bangsa karena memiliki dan menjujung adat Dalihan Na Tolu yang terkenal hingga keluar negeri.

Kearifan lokal adat Batak ini sampai sekarang masih tetap terjaga keharmonisannya ditengah keberagaman Indonesia. Bangso Batak selain menjaga keharmonisan Adatnya namun tetap mengutamakan nilai kebhinekaan Indonesia. Bahkan bangso batak dapat dikatakan menjadi katalis yang menjadikan Indonesia juga terkenal di dunia soal keragaman dan keunikan budayanya sehingga budaya lokal batak tersebar kepenjuru dunia lewat orang-orang batak yang merantau. Dengan demikian, kearifan lokal dalihan na tolu nyata memiliki potensi kuat merajut hubungan dengan siapapun apalagi jika dijadikan ciri khas dalam dunia kepariwisataan Indonesia terkhususnya Sumatera Utara yang tentunya akan memancing wisatawan berkunjung. (Sumber: netralnews.com/int)

Mayat dalam Goni Terapung-apung di Sungai

TobaTimes-Senin petang sekira pukul 17.30 WIB, masyarakat Jalan Pematang Sei Baru, Dusun II Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan dibuat geger. Pasalnya, mayat pria ditemukan di dalam goni dengan posisi tangan dan kaki diikat tali plastik terapung di pingiran anak sungai di desa tersebut.


Kondisi mayat ditemukan tanpa identitas dan kondisinya sudah membusuk diduga korban pembunuhan dan sengaja dibuang ke anak sungai tersebut.

Informasi dihimpun dari warga sekitar, mayat korban pertama kali ditemukan seorang warga sekitar yang bernama Samsul Fajri. Ia curiga saat mengendus bau busuk di anak sungai sekitar pukul 17.30 WIB. Saat dilihat, Samsul mengira bahwa di dalam goni tersebut adalah bangkai hewan. Namun setelah diperhatikan, ternyata terlihat kepala manusia. Samsul langsung berteriak dan memanggil warga sekitar. Selanjutnya warga melaporkan hal tersebut kepihak kepolisian.

“Ada bau busuk. Kemudian saudara Samsul turun ke anak sungai mendekati sebuah karung yang diduga asal bau busuk. Setelah didekati, dia kira bangkai hewan. Namun setelah diperhatikan lebih jelas, terlihat kepala manusia yang sedikit keluar dari karung. Sontak saja dia memberitahu warga lainnya dan melaporkan hal tersebut kepihak kepolisian,” ujar Budi warga yang ditemui di lokasi penemuan.

Pantauan wartawan, setelah kedatangan pihak kepolisian, mayat selanjutnya dievakuasi ke RSUD Dr Tengku Masyur Kota Tanjungbalai untuk dilakukan visum.

Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Admaja SIK melalui Kapolsek Sei Kepayang AKP Hamdani yang ditemui RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai mengatakan, diperkirakan mayat ini sudah lebih tiga hari di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan kasus tersebut

Dikatakan Dani, mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. Dimana tangan diikat tali plastik warna hitam ke belakang. Kemudian kaki diikat hingga ke leher. Ciri-ciri korban, tinggi badan ± 173 cm, rambut lurus, memakai kemeja lengan pendek merk SVWU, celana jeans warna biru merk BB dan memakai singlet warna putih.

Kemudian di pipi kanan terdapat luka lecet, kepala sebelah kiri luka robek, dan dagu kanan. “Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Hamdani. (bbs/int)

PSK Tewas Mengenaskan Usai Layani Tamu Selama 3 Hari

TobaTimes-Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) tewas di Batam. Namanya Fira (30), ia ditemuakan tak bernyawa lagi setelah berkali-kali memperpanjang waktu menginap di kamar 203 Wisma Mitra In di kawasan Mitra Mall, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).


Mayat PSK ini pertama kali ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu malam lalu. Warga yang menginap di wisma tersebut dibuat geger oleh penemuan mayat Fira. Mereka keluar berhamburan dari kamar.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi penyebab PSK tewas karena masih tunggu hasil visumnya. Jenazah korban pun sudah dibawa ke rumah sakit otorita Batam (RSOB) Sekupang, Batam.

PSK tewas diduga lantaran pengaruh berat minuman alkohol. Sebab ditemukan sejumlah kaleng minuman keras di kamar wisma tersebut saat pihak kepolisian melakukan olah TKP.

“Memang korban suka minum dan sering gonta-ganti tamunya selama nginap di wisma itu,” ujar seorang sumber seperti dikutip Haluan Kepri, Senin 8 Agustus 2016.

Disebutkan pula, bahwa dalam tiga hari terakhir, PSK tewas tersebut membawa masuk tamu pria ke kamar wismanya untuk memberi pelayanan seks berbayar yang memang sudah menjadi pekerjaannya.

“Korban terakhir masuk kamarnya pada Sabtu, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Setelah itu dia tak keluar kamar lagi dan sampai ditemukan meninggal semalam,” tuturnya.

Awal penemuan mayat Fira ketika petugas wisma masuk ke kamar hendak menagih tarif sewa wisma. Petugas wisma kaget bukan kepalang melihat wanita malam itu sudah tewas dalam keadaan telentang.

Kanit Reskrim Polsek Batuaji, AKP Muhammad Said membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia juga mengatakan kalau PSK tewas itu sudah empat hari menginap di wisma tersebut.

“Sudah empat hari nginap di wisma itu. Bahkan, setiap malam dia harus bayar jika ingin perpanjang lagi, namun pada malam itu petugas menemukan korban sudah tewas pada saat mau menagih biaya sewa kamarnya itu, tapi saat digedor pintu tak dibuka-buka,” ujar Said.

Polsek Batuaji bersama tim Inafis dari Mapolresta Barelang yang melakukan olah TKP tidak mendapati tanda-tanda kekerasan di tubuh PSK tewas itu. (ps/int)