26.11.16

NGERI! Terlindas Bus, Kaki Mahasiswa Remuk


TobaTimes, Siantar - Irpansyah Siregar (18), Mahasiswa Universitas Amir Hamzah-Medan, harus dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar setelah mengalami kecelakaan di Jalan SM Raja, tepatnya di Jembatan Rindam depan Pondok Wisata, Kelurahan Nagahuta, Kecamatan Siantar Marimbun, Jumat (25/11) sekira pukul 15.30 WIB.

Ilustrasi.
Irpansyah mengalami luka parah di bagian kaki sebelah kanan akibat terlindas ban mobil belakang bus pariwisata. Menurut informasi, peristiwa kecelakaan itu bermula saat korban bersama tiga temannya yang mengendarai dua sepedamotor berboncengan dari arah Simpang Dua melintas di Jembatan dekat Rindam  Jalan SM Raja depan Pondok Wisata (PW). Keempat pemuda ini adalah Mahasiswa di Universitas Amir Hamzah Jalan pancing Medan, semester pertama.

Saat itu korban mengendarai Honda Vario warna BK 4641 AGE berboncengan dengan Edi Sinaga alias Ucok (18). Dan 2 temannya yang lain yakni Azhari Syahri Saadi (20) mengendarai sepedamotor CB 150 R nopol 5625 AGJ  berboncengan dengan Ardiansyah Pratama (18)

Saat menyalip, sepedamotor yang dikemudikan korban malah menabrak ban belakang sepedamotor yang di depannya yakni sepedamotor CB 150 R, warna merah BK 5625 AGJ, yang dikendarai temannya sendiri yakni, Azhari Syahri.

Ketika terjatuh, korban Irpansyah Siregar tak sempat menghindar datangnya bus pariwisata yang dikemudikan Amir (54), warga Simpang Limun-Medan, yang sebelumnya mereka dahului. Akibatnya, kaki kanan korban remuk terlindas ban mobil. Sementara teman yang diboncengnya Edi Sinaga alias Ucok berhasil menghindar. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar tak jauh dari lokasi kecelakaan. Kondisi kaki korban parah.

“Saya dari parapat mau menuju Medan, ditengah jembatan itu sepedamotor depannya bertabrakan sesama dia, buang lalu jatuh kekanan dan kaki korban kena lindas oleh ban belakang bus” ucap supir bus pariwisata nopol DK 9241 C, yang mengaku baru pulang dari Parapat, hendak pulang menuju Medan, mengantarkan sewanya sebanyak 10 orang, yang merupakan turis luar negeri dari Malaysia.

Tidak berapa lama, petugas laka dari Polres Siantar  Bripka R Sihombing bersama rekannya turun kelokasi dan langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan data, serta mengamankan barang bukti.

“Saat menyalip, sepeda motor korban malah bersenggolan dengan sepeda motor temannya sendiri yang searah yang di depannya. Irphansyah pun jatuh. Sementara pengendara motor yang bersenggolan dengan motor korban tidak apa-apa. "Motor korban oleng dan keduanya jatuh," kata Bripka R Sihombing.

Rifai, abang ipar Edi Sinaga alias Ucok mengaku mengetahui kejadian laka itu karena dihubungi oleh adik iparnya.

“Mereka berempat baru pulang jalan-jalan dari Parapat. Mereka pergi ke Parapat Kamis (24/11) kemarin. Dan tadi Jumat (25/11) mereka hendak balik ke Medan. Keempat orang itu Mahasiswa di Universitas Amir Hamjah Jalan Pancing, tepatnya depan Unimed Medan, semester pertama,” ujar Guru SMA N 4 Pematangsiantar itu.

“Padahal semalam adik  ipar saya itu sudah dilarang dan sudah diingatkan oleh keluarga, tapi tidak digubrisnya. Lalu saat mereka berangkat, keluarga juga sudah berpesan, jika sudah sampai di Siantar agar singgah ke rumah,” ujarnya. (TT/int)

Di Pasar Horas, 2 Pelajar Dipalak Anak Punk


TobaTimes, Siantar - Saat nunggu angkot di Pasar Horas Kota Pematangsiantar, dua pelajar SMP Negeri 1 Panei Tongah Kabupaten Simalungun menjadi korban pemalakan anak punk.
Ilustrasi.

Kedua korban adalah Lambert Rizky Syah Putra Sigiro (15) dan Herianto Damanik (14), keduanya warga Panei Tongah, Kelurahan Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun.

Keduanya menjadi korban pemalakan usai beribadah Minggu (20/11) di Gereja Khatolik Jalan Bali. Selanjutnya mereka pergi ke Pasar Horas, sesampai di Pasar Horas kedua korban pun makan mie. Usai makan mie, selanjutnya kedua korban berencana pulang ke rumah mereka dan pergi ke halte Gok Prima menunggu bus.

Namun, saat menunggu bus di halte Gok Prima, seorang pria yang dikenal Herianto Damanik bernama Firman Simanjuntak (17), pelajar SMA, warga Panei Tongah, Kelurahan Panei Tongah, Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun memanggil kedua korban.

“Saat kami hendak naik bus Gok Prima, tiba-tiba kami dipanggil oleh pelaku Firman Simanjuntak yang merupakan anak punk itu. Kami pun dibawa mereka ke Gang. kemudian ia dan teman-temannya meminta agar melihat handpone (HP) Oppo milik saya, saya menolaknya,” ungkap korban Rizki Silalahi (15).

Selanjutnya, terlapor beserta temannya mendekati korban dan mengambil paksa HP milik korban dari dalam baju. Terjadilah perlawanan, namun terlapor bersama temannya berhasil mengambil HP Oppo milik korban.

Akibat pemalakan tersebut korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp1,5 juta. Dan pada Jumat (25/11), sekira pukul 12.30 WIB, kedua korban bersama orang tuanya mendatangi kantor Polres Siantar guna melaporkan kasus pemalakan tersebut.

Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer, melalui Kanit I SPKT Ipda Zulkarnain membenarkan kejadian itu. “Benar, laporan korban sudah kita terima, sesuai LP/479/XI/2016/SU/STR. Dan kasusnya dalam lidik kita guna mengejar pelakunya,” katanya. (TT/int)
 

PNS Dipolisikan Karena Tidak Bayar Utang Rp94,5 Juta




TobaTimes, Siantar - Abdul Hasan (48), mendatangi Mapolres Pematangsiantar, Jumat (25/11) sekira pukul 16.00 WIB. Kedatangan warga Bah Bayu, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun itu ke Polres Siantar guna melaporkan Ir Wesly Sidabutar (53).

Ilustrasi.
Wesly merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Bina Marga Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Ade Irma Suriyani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara.

Abdul Hasan, mengaku telah ditipu oleh Ir Wesly Sidabutar sebesar Rp94,5 juta. Untuk itu, dia meminta pihak kepolisian agar segera menindak lanjuti laporan pengaduannya dan menangkap pelaku yang berdomisili di Padang Bulan Kota Medan dan Jalan Sakti Lubis No 7 R Medan Amplas Kota Medan.

Kepada petugas, Hasan menceritakan, penipuan bermula pada Rabu (5/9), sekira pukul 10.00 WIB, ia (korban Abdul Hasan) pergi ke kantor UPTD Pematangsiantar, yang terletak di Jalan Ade Irma Suriyani, untuk melaksanakan rapat pengerjaan proyek.

Lalu, sekira pukul 11.00 WIB,  pelapor selesai rapat, yang pada pada saat itu terlapor mengajak pelapor ke ruangan kerjanya. Setelah berada di dalam ruangan, terlapor mengatakan kepada pelapor “Pinjam dulu uang Pak Hasan, minta tolong dulu Pak Hasan nanti saya kembalikan”.

Pelapor menjawab “Berapa yang mau dipakai? Jawab terlapor “Rp100 juta dan pasti saya kembalikan dua minggu lagi”. Pelapor menjawab “Saya tidak ada uang kontan, yang ada cek kontan, itu pun hanya Rp94,5 juta,” dijawab terlapor.

Selanjutnya,  pelapor menyerahkan cek kontan dari Bank Sumut dengan No seri, CI454929 senilai Rp94,5 juta yang disaksikan oleh saksi Mhd Chaidir.

Setelah dua minggu kemudian pelapor mendatangi terlapor untuk menagih uangnya. Namun pada saat itu terlapor mengatakan kepada terlapor ”Sabar Pak Hasan, bulan depan pasti saya bayarkan”. Namun hingga sampai saat ini, terlapor belum juga mengembalikan uang pelapor tersebut.

Kasubag Humas Polres Pematangsiantar AKP Isril Noer, melalui Kanit I SPKT Ipda Zulkarnain  membenarkan telah menerima laporan pelapor.

“Benar laporan korban sudah kita terima. Kini kasusnya dalam penyelidikan kita, dengan meminta keterangan pelapor dan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan. (TT/int)

 

Sepasang Kekasih Curi Sepedamotor Karena Tak Ada Uang


TobaTimes, Siantar - Sepasang kekasih kompak mencuri sepedamotor. Mereka sering beraksi di Kota Pematangsiantar.

Ilustrasi.
Mereka berhasil ditangkap, Jumat (25/11/16). Kedua pelaku itu merupakan sepasang kekasih, bernama Dodi Armando (17), warga Lorong 2 Parluasan, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara dan Lina Sitorus (15), warga Kampung Tempel, Belakang GOR, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur.

“Sedangkan seorang pelaku lainnya bernama Rudi (17), warga Jalan Rakutta Sembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba masih dalam pengejaran, karena berhasil melarikan diri dengan membawa sepedamotor yang dicurinya,” ujar Kapolsek Siantar Barat Iptu Davit Sinaga.

Ia menuturkan, sebelumnya sepedamotor Suzuki Spin BK.3181 TAK milik korban Ade Kurniawan yang diparkirkan di depan warnet di Jalan Mataram 1, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, Kamis (24/11) sekira pukul 01.00 WIB, diambil oleh ketiga pelaku pada pukul 04.00 WIB.

“Diketahui korban saat hendak pulang ke rumah dan melihat sepedamotor miliknya sudah tidak ada lagi. Kemudian korban melaporkan ke Polsek Siantar Barat. Selanjutnya piket jaga membuka rekaman CCTV dan mengenal ciri-ciri wajah pelaku adalah anak punk yang sudah beberapa kali diamankan,” ungkap Iptu Davit Sinaga

Selanjutnya personel polsek  Siantar Barat menangkap dua orang pelaku yang sedang mangkal di warung tuak di dekat bantaran rel KA. Namun seorang lagi tersangka sedang membawa sepedamotor tersebut untuk dijual karena tidak ada uang,” jelasnya. (TT/int)

25.11.16

Saat Asyik Makan Siang, Kaca Mobil Pegawai Bank Dihancurkan


TobaTimes, Siantar - Pencurian dengan modus pecah kaca mobil kembali beraksi. Kali ini korbannya adalah seorang wanita berinisial TM (39), pegawai Bank Mandiri Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar.
Ilustrasi.
Akibatnya, tas sandang warna coklat berisikan kosmetik, ATM dan surat-surat penting miliknya raib dibawa lari pelaku, Kamis (24/11), sekira pukul 13.30 WIB.

Ditemui di Polres Siantar, korban TM, warga Jalan H Ulakma Sinaga-Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun itu menuturkan, peristiwa itu terjadi saat ia dan temannya, yang juga seorang wanita, pegawai Bank BTN, Boru Girsang tengah lagi asik makan siang di rumah makan kas Batak di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat Kota Siantar.

“Karena halaman parkir rumah makan Khas Batak tersebut padat, korban pun memarkirkan mobil Avanza BK 1205 WB warna merah maron miliknya di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya depan rumah makan ayam peyet Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, lebih kurang 100 meter dari kantor Polres Pematangsiantar,” aku korban yang memakai baju dinas kemeja warna biru

Selanjutnya, ia dan temannya itu masuk ke dalam rumah makan Khas Batak tersebut guna untuk makan siang. Dan saat lagi asik makan, sambung TM, tiba-tiba alarm mobilnya berbunyi dibarengi teriakan warga yang saat itu melintas kepada pelaku yang diduga mengambil sesuatu dari dalam mobil itu

“Kaca depan pintu mobil sebelah kiri pecah, tas sandang warna coklat berisi kosmetik, ATM dan surat-surat penting, yang ditaruh di jok mobil dibawa lari pelaku. Untung saja uang dan Handponku kuambil dari dalam tas tersebut dan ku kantongi,"sambungnya.

Selanjutnya, korban ditemani temannya, naik ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan lokasi kajadian mendatangi kantor Polres Siantar, yang jaraknya kurang lebih 100 meter. Namun, kedatangan korban ke kantor Polres Siantar bukan untuk membuat laporan pengaduan, melainkan guna mengurus surat-surat penting yang hilang tersebut.

“Pelaku mengambil tas sandang warna coklat milik saya, yang berisikan kosmetik ATM dan surat penting lainnya. Tidak ada uang di dalam tas tersebut. Karena uang dan handpone saya tadi sudah saya ambil dan kantongi. Kedatangan saya ke kantor Polres ini bukan untuk melapor, tapi hanya untuk mengurus surat-surat penting milik saya yang hilang,” ujar korban.

Kasubbag Humas Polres Siantar, AKP Isril Noer, melalui Kanit II Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Aipda Hotmen Saragih membenarkan kejadian itu.

“Benar kejadian itu, tapi korban tidak membuat laporan pengaduan. Korban hanya mengurus surat atas surat-surat penting yang hilang miliknya itu,” ujar petugas SPKT Polres Siantar.

“Walaupun korban tidak membuat laporan pengaduan, Polisi tetap menyelidiki kasus tersebut, sejumlah saksi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah kita mintai keterangannya,” ungkap Saragih. (TT/int)

Mobil Rombongan Polisi Tabrak Pohon dan Terbalik


TobaTimes, Simalungun  - Bripda Dedi Saputra Waruwu (22), Ipda Irsan Bakti Harahap (51) dan Bripka Edu R Sitopu (33), ketiganya bertugas di Polresta Padangsidimpuan.
Mobil polisi terbalik.
Dua di antara mereka terpaksa dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar setelah mobil yang mereka tumpangi menabrak pagar Mapolsek Tiga Balata, Simalungun.

Kecelakaan lalu lintas itu terjadi diduga karena sang supir mengantuk. Akibatnya, mobil Kijang Innova yang mereka tumpangi menabrak pohon palem lalu menghantam pagar Mapolsek Tiga Balata, pada Kamis (24/11) dini hari sekira pukul 03.15 WIB.

Saat kejadian, mobil Innova BK 700 JY yang dikemudikan Bripda Dedi Saputra Waruwu (22), warga Asrama Polisi Polres Padangsidimpuan datang dari arah Parapat menuju Pematangsiantar.

Tiba di lokasi kejadian, entah mengapa ban sebelah kiri ke luar dari badan jalan, sehingga pengemudi membanting setir ke kanan sehingga mobil oleng ke beram jalan.

Karena sudah tidak terkendali lagi, mobil tersebut menabrak pohon palem dan pagar Polsek Tiga Balata, hingga akhirnya terbalik. Dan, benturan yang cukup keras menyebabkan dua penumpang mobil tersebut mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Kedua penumpang yang mengalami luka-luka juga merupakan anggota Polresta Padangsidimpuan, Ipda Irsan Bakti Harahap (51) dan Bripka Edu R Sitopu (33). Keduanya dilarikan oleh Petugas Piket Mapolsek Tiga Balata bersama warga yang datang membantu ke Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar.

Ipda Irsan Bakti Harahap mengalami luka ringan dan sesak pada bagian dadanya, sementara itu Bripka Edu R. Sitopu mengalami luka patah bahu pada bagian kiri dan harus menjalami perawatan secara intensif, sementara Bripda Dedi Saputra Waruwu tidak mengalami luka-luka.

Warga di sekitar lokasi menyebut, tidak mengetahui secara pasti bagaimana kejadian tersebut. Mereka hanya mendengar suara benturan seperti tabrakan. "Kurasa yang mengantuk supirnya itu," ucap warga.

Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Sonny Harsono SIK melalui Kanit Laka Ipda J. Silalahi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini kedua korban dirawat RS Vita Insani Pematangsiantar, sementara barang bukti sudah diamankan. (TT/int)

Kuli Bangunan Cabuli Siswi SMP


TobaTimes, Siantar - Seorang kuli bangunan berhasil merayu seorang siswi SMP berinisial NI (14). MS (21), kuli itu, berjanji bertanggung jawab sehingg MI pasrah diacbulinya.
Iustrasi.
Menurut informasi, peristiwa itu berlangsung pada Minggu (11/11) sekira pukul 13.30 WIB. Awalnya, MS mengajak NI jalan-jalan di ladang seputaran kampung mereka dekat Kantor Lurah Pondak Sayur, Kecamatan Siantar Martoba. Sesampainya di ladang, MS membujuk NI agar bersedia melakukan hubungan layaknya suami istri. Namun, NI menolak ajakan tersebut.

Meski sudah ditolak, namun tidak membuat upaya MS langsung kandas. Bahkan, MS semakin ‘mempertajam’ bujuk rayunya agar NI melayani permintaan MS.

Setelah MS melontarkan kata-kata akan bertanggungjawab atas perbuatannya, MS pun berhasil melampiskan niatnya itu.

Singkat cerita, tak berapa lama hubungan tersebut tercium sampai kepada keluarga NI. Keluarga NI yang tidak terima putrinya dicabuli, lalu menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke Polres Siantar.

Kanit PPA Polres Siantar Iptu Malon Siagian, mengatakan, tersangka sudah diamankan pada Kamis (24/11) dari tempatnya bekerja. Saat diamankan tersangka tidak melakukan perlawanan.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat pasal 81 dan 82 UU RI nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. (TT/int)

24.11.16

Kasus Bansos, Gatot Pujo Nugroho Divonis 6 Tahun Penjara


TobaTimes - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho dijatuhi hukuman enam tahun penjara di Pengadilan Tipikor, Medan, Kamis (24/11) siang.
Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya.
Gatot dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dana hibah dan Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah Provinsi Sumut tahun anggaran 2012-2013 yang merugikan negara Rp4,034 miliar.

Selain hukuman badan, Gatot juga dikenakan denda Rp200 Juta subsider 4 bulan kurungan. Gatot terlihat menundukan kepala sepanjang majelis hakim membacakan vonis terdakwa.

Dalam sidang yang diketuai Majelis Hakim Djaniko Girsang tersebut, JPU telah menghadirkan 48 saksi dari unsur pejabat Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu), Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD), lembaga penerima dana serta 3 saksi ahli dari dari pihak JPU dan terdakwa.

Dalam dakwaan JPU yang dibacakan pada persidangan sebelumnya, mantan Gubernur Sumut ini didakwa telah menitipkan sejumlah nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk diberikan kucuran dana hibah dan bansos dari tahun anggaran 2012-2013.

Gatot juga diduga telah menginstruksikan bawahannya untuk meloloskan 14 LSM fiktif sehingga menerima dana hibah bansos.

Berdasarkan dakwaan tersebut, JPU menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman 8 (delapan) tahun penjara dan denda Rp. 250 juta subsider 6 (enam) bulan kurungan serta uang pengganti senilai Rp. 2,89 Miliar subsider 4 (empat) tahun kurungan.

JPU juga mendakwa Gatot telah melanggar perbuatan sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat 1 juncto pasal 18 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 juncto pasal 51 ayat 1 KUHP. (TT/int)

Rumah Anggota DPRD Dibakar Orang Suruhan


TobaTimes, Medan - Peristiwa heboh mengejutkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Deliserdang, Tahan Sembiring. Kamis (24/11/2016) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, rumahnya dibakar oleh orang tak dikenal yang mengaku suruhan.
Ilustrasi.
Rumah di Dusun V, Desa Namoriam, Pancurbatu terbakar dan beruntungnya tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Rumah saya dibakar atas suruhan dari oknum Kepala Desa,” kata Tahan Sembiring, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Hal diperoleh Tahan dari salah seorang dari tiga pelaku, yang berhasil diciduk warga, dan kemudian diserahkan ke Polsekta Pancurbatu. Nama pelaku itu adalah Aditya Bangun, warga Tanah Karo. Berdasarkan interogasi warga kepada Aditya, pelaku mendapatkan upah Rp2 juta dari yang menyuruhnya. Saat ini, baru Rp1 juta dipanjar.

Dia menambahkan, kasus kebakaran yang disuruh ini, dipercayakannya kepada Polsekta Pancurbatu.

“Rumah saya yang terbakar itu dihuni anak saya nomor dua, Randi Alhadi (22), beserta isteri serta anaknya yang masih berusia dua tahun. Selain itu, ada juga Ivan, anak saya yang nomor tiga,” ujar dia.

Hasil pemeriksaan, gudang pembuatan pintu dan jendela yang sudah jadi, ludes terbakar. “Sekitar 80 persen gudang itu terbakar,” katanya.

Kapolsekta Pancurbatu Kompol Frido Gultom membenarkan peristiwa kebakaran yang dialami oleh Tahan Sembiring.

Menurutnya, motif aksi pembakaran yang diduga dilakukan tiga orang ini, masih didalami Polsekta Pancurbatu. “Ya, Aditya adalah sopir truk. Yang terbakar panglong (sekaligus rumah) milik Tahan Sembiring, anggota DPRD Deliserdang,” ujarnya. (TT/int)

Buni Yani Tidak Ditahan, Tapi Dicekal


Buni Yani.

TobaTimes, Jakarta - Penetapan Buni Yani sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan SARA dengan menyebarkan video pidato Basuki Tjahaja Purnawa alias Ahok di media sosial ramai dibincangkan publik. Terlebih Buni sempat ditahan semalam, tak seperti Ahok yang bisa langsung keluar dari Mabes Polri dengan status tersangka tanpa ditahan.

Nah, hari ini, Kamis (24/11/2016), Buni Yani akhirnya juga tidak ditahan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan bahwa penyidik menilai Buni cukup kooperatif. Sehingga, yang bersangkutan dibebaskan.

"Barusan pukul 16.00 WIB, pemeriksaan tersangka selesai dan untuk selanjutnya yang bersangkutan tidak dilakukan penahanan,” kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/11/16).

Awi menjelaskan, penyidik dalam membebaskan Buni berdasarkan dua aspek. Aspek itu ialah objektif dan subjektif penyidik. “Alasan objektif pertama yang bersangkutan kooperatif. Kedua, BY menjawab pertanyaan dengan baik,” kata Awi.

Sedangkan alasan subjektifnya, lantaran penyidik sudah melayangkan surat cekal terhadap Buni. Kemudian, penyidik menilai Buni tidak mengulangi perbuatannya.

“Barang bukti juga sudah kami amankan semua,” tandas Awi. (TT/int)


Terima Suap Rp1,5 Miliar, Anak Buah Maruli Hutagalung Ditangkap


Ilustrasi.
TobaTimes - Seorang Oknum jaksa penyidik Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur ditangkap tim khusus Kejaksaan Agung saat menerima suap. Kabarnya tim menyita barang bukti uang sebesar Rp 1,5 miliar dari tangan anak buah Kajati Jatim, Maruli Hutagalung tersebut.

Berdasarkan informasi, operasi tangkap tangan itu dilakukan oleh tim khusus bentukan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung. Tim tersebut mendengar informasi bahwa akan ada penyerahan uang suap terkait dengan kasus yang sedang diusut di Kejati Jatim.

Petugas kemudian menguntit jaksa tersebut sejak bertolak dari Pengadilan Negeri Surabaya. Sebab jaksa tersebut sejak kemarin pagi hingga tengah hari, menyidangkan perkara di pengadilan di yang berlokasi di Jalan Arjuno.

Tim langsung melakukan penangkapan ketika jaksa tersebut menerima duit dari penyuap. Sampai berita ini ditulis, belum jelas siapa penyuapnya. Hanya saja, suap tersebut dikabarkan terkait dengan penggunaan anggaran di Pemprov Jatim.

Sempat beredar kabar bahwa operasi tangkat tangan itu sebenarnya akan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk). Lembaga antirasuah itu juga sudah mendengar informasi tersebut dan melakukan penyelidikan. Hanya saja, Tim khusus Kejaksaan Agung lebih dulu melakukan penangkapan. Sampai saat ini penangkapan itu masih ditangani Kejaksaan Agung. (TT/int)

Ribuan Pelajar Paluta Meriahkan HUT ke-9 Pramuka


TobaTimes, Paluta - Wakil Bupati Paluta H Riskon Hasibuan membuka perkemahan pada HUT ke-9 Pramuka dan Pameran Pendidikan di Bumi Perkemahan Gedung Olah Raga (GOR) di Desa Purba Sinomba, Kecamatan Padang Bolak, Selasa (22/11).

Wabup Paluta H Riskon Hasibuan menyematkan tanda kepada perwakilan peserta Bumi Perkemahan.
Kegiatan ini diikuti 3.810 peserta yang terdiri dari penggalang dan siaga yang dirangkai dengan pameran Pendidikan oleh puluhan stand tingkat SD, SMP dan SMA/SMK yang turut menambah suasana kemeriahan dalam rangka hari HUT Pramuka dan hari jadi Paluta ke-9 tahun.

Pada pembukaan tersebut, Wakil Bupati berharap Pramuka menjadi pelopor dan garda terdepan terhadap pelaku perubahan pembentukan karakter kaum muda termasuk penyalahgunaan Narkoba.

Sehingga generasi muda dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian pramuka untuk mempercepat pembentukan karakter generasi muda penerus bangsa.

Riskon juga berharap kepada anggota pramuka agar dapat mengikuti kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dengan semangat dan disiplin yang baik.

Usai membuka membuka acara, Wakil Bupati didampingi Ketua DPRD Mukhlis Harahap bersama rombongan berjalan berkeliling mengunjungi puluhan stand dan kemah siaga dan penggalang yang mengitari bumi perkemahan di sekitar GOR.

Sementara, Kadis Pendidikan Paluta Drs  Umar Pohan didampingi Ketua panitia Hakimuddin Siregar mengatakan, perkemahan Pramuka dan pameran pendidikan berlangsung dari tanggal 22-27 November mendatang.

Pada stand yang disediakan, setiap pengunjung bisa melihat dan mengetahui kemajuan dunia pendidikan di daerah ini. (TT/int)

Gubsu T Engku Erry Nuradi Diberi Marga Harahap


TobaTimes, Paluta - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi dinobatkan sebagai marga Harahap oleh Lembaga Adat dan Budaya Kabupaten Paluta. Penobatan dilakukan saat Gubsu melakukan kunjungan untuk peresmian kantor Bupati Paluta, Rabu (23/11).
Gubsu diberi marga Harahap.
Ketua Lembaga Adat dan Budaya Kabupaten Paluta Tongku Parlaungan Harahap menyampaikan rasa bangga atas penobatan Gubsu sebagai marga Harahap dengan maksud bahwa Gubsu secara resmi sudah menjadi bagian dari adat masyarakat Kabupaten Paluta dengan gelar atau nama raja, Tongku.

Pemberian gelar yang sama dengan dirinya kepada Gubsu yakni Tongku Parlaungan Harahap memiliki sebuah makna yakni tempat bernaung atau berteduh sekaligus pengayom untuk masyarakat di seluruh wilayah Sumut.

“Gubsu sudah menjadi bagian dari masyarakat Paluta. Gelar Tongku Parlaungan Harahap memiliki arti sebagai tempat bernaung dan berteduh bagi masyarakat Sumut,” ujarnya.

Harapannya, dengan diberikannya marga Harahap kepada Gubsu ini akan menjadi salah satu langkah mempererat dan mendekatkan jalinan silaturrahmi dan kekeluargaan dari masyarakat kepada Gubsu khususnya masyarakat Paluta.

Sementara, Bupati Paluta Drs H Bachrum Harahap mengaku bangga atas inisiatif dari tokoh adat yang telah memberikan marga dan gelar adat kepada Gubsu.

Pemberian marga Harahap ini dinilai sebagai rasa syukur serta rasa kedekatan dan kekeluargaan dari masyarakat khususnya kepada Gubsu sebagai pemimpin di Sumut yang dianggap sebagai tempat bernaung dan pengayom bagi mereka selama ini.

“Ini salah satu bukti bahwa masyarakat percaya dan dekat kepada Gubernur yang dianggap sebagai tempat bernaung dan pengayom dalam pemerintahan,” katanya.

Bupati berharap dengan pemberian marga sekaligus gelar ini akan menjalin kedekatan jalinan silaturrahmi dan kepercayaan masyarakat kepada Gubsu untuk meningkatkan pembangunan di wilayah Sumut serta meningkatkan perhatian dan kepeduliannya kepada masyarakat yang ada di daerah itu.

Menanggapi hal itu, Gubsu Tengku Erry Nuradi dengan nama adat Tongku Parlaungan Harahap usai dinobatkan sebagai marga Harahap mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menyandang marga Harahap.

Pemberian marga Harahap serta gelar Tongku Parlaungan Harahap ini akan menjadi amanah bagi dirinya untuk menjalankan pemerintahan sesuai dengan harapan masyarakat yakni pemimpin tempat bernaung dan pengayom bagi masyarakat di seluruh wilayah Sumut.

Ia juga mengatakan, dengan diberikannya marga Harahap kepada dirinya mengartikan bahwa saat ini ia sudah diterima dan menjadi bagian dari masyarakat dan berharap ini akan terus terjalin ke depannya.

“Semoga dengan pemberian marga Harahap dan gelar ini akan menjadi berkah dan doa bagi saya. Mudah-mudahan ditarimo Tondi dohot Badan ma (diterima jiwa dan raga). Jadi mulai sekarang saya sudah bisa dipanggil dengan nama Pak Harahap ya,” katanya dengan nada bergurau dan disambut tepuk tangan dari seluruh undangan yang hadir. (TT/int)

PA GMNI Tabagsel Segera Dibentuk


TobaTimes, Madina - Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) akan segera dibentuk di kawasan Tabagel.

Sadrak dan PA GMNI
Hal itu diungkapkan Sadrak Pasaribu kepada wartawan di Panyabungan, Rabu (23/11) terkait rencana pembentukan DPC AP GMNI tersebut.

Sadrak mengatakan, rencana pembentukan itu setelah adanya instruksi dari Ketua DPD PA GMNI Sumut Ir Lancar Siahaan yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut beberapa hari lalu, agar segera melakukan langkah-langkah pembentukan DPC PA GMNI di Tabagel.

Mantan Ketua DPC GMNI Kota Medan itu mengungkapkan, instruksi ketua DPD PA GMNI Sumut agar segera menginisiasi pertemuan awal sesama alumni GMNI yang tersebar di Tabagsel dalam rangka konsolidasi dan membicarakan rencana DPC PA GMNI di wilayah Tabagsel.

”Yang melatarbelakangi pembentukan ini karena sejauh ini PA GMNI di wilayah Tabagsel belum memiliki cabang organisasinya. Sedangkan alumni telah tersebar di kawasan ini,” ujarnya.

Berdasar itu, Sadrak dihunjuk DPD PA GMNI Sumut sebagai inisiator pertemuan dan konsolidasi bagi pembentukan DPC PA GMNI di wilayah Tabagsel.
Sadrak saat ini sedang melakukan pendataan kembali alumni GMNI di wilayah Tabagsel. Dia juga berharap kepada seluruh rekan-rekan alumni GMNI yang berdomisili di wilayah Tabagsel melakukan konfirmasi kepadanya melalui telepon 081260013056.

Sadrak mengatakan, alumni-alumni GMNI memiliki potensi  dan sumbangsih solusi konstruktif kepada pemerintah daerah dalam dinamika perjalanan pembangunan di wilayah Tabagsel di segala bidang, baik ekonomi, sosial dan budaya, memupuk kebhinekaan dalam dinamika berbangsa dan bernegara. Secara internal juga sebagai penyambung rasa sesama kader pedjoeang pemikir-pemikir pedjoeang.

“Pasca ber-GMNI, perjuangan ideologis, yakni membumikan Marhaenisme di tengah-tengah rakyat adalah hutang sejarah yang harus dilunasi sampai sosialisme Indonesia tercapai, yakni massyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan tujuan Pancasila,” pungkasnya. (TT/int)

Gubsu Resmikan Kantor Bupati Paluta


TobaTimes, Paluta - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi meresmikan gedung Kantor Bupati Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) di Jalan Lintas Gunung Tua-Psp, KM 3, Rabu (23/11).
Gubsu resmikan Kantor Bupati Paluta.
H Tengku Erry Nuradi datang ke Paluta didampingi Wakil Ketua DPRD Sumut Parlinsyah Harahap dengan menggunakan Helikopter milik Polda Sumut.

Dia tiba di Paluta sekitar pukul 09.30 WIB yang landas di lapangan tobat, Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak dan disambut langsung oleh Bupati Paluta Drs H Bachrum Harahap, Walikota Psp Andar Amin Harahap SSTP, Ketua DPRD Muklis Harahap, Wakil Bupati Riskon Hasibuan, Kapolres Tapsel AKBP Ronny Samtana, Dandim 0212/TS Letkol (INF) Septa Viandi dan undangan lainnya.

Bupati Paluta Drs H Bachrum Harahap menyampaikan, kantor Bupati Paluta berdiri sejak 2014 lalu dan baru tahun ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara.

Kehadiran Gubsu di daerah itu, bupati berharap agar Paluta dibantu melalui APBD Sumut untuk menyiapkan pembangunan insfrastruktur di daerah ini.

Menyikapi hal itu, Gubsu Tengku Erry Nuradi mengaku bangga melihat antusiasnya masyarakat menghadiri peresmian kantor bupati yang begitu megah itu. “Kalau tidaklah karena cinta, tidaklah mungkin saya hadir di sini,” kata Gubsu disambut tepuk tangan dari tamu undangan.

Gubsu juga mengatakan bahwa bupati merupakan tokoh senior Sumut yang harus dihormati dan merupakan sosok pejuang yang harus dijadikan contoh dan panutan. “Meski saya gubernur dan beliau bupati. Pak Bachrum adalah guru saya,” katanya.

Dengan diresmikannya kantor bupati yang megah ini diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat baik itu pelayanan bidang pemerintahan maupun pelayanan dalam bidang pembangunan. (TT/int)

Kasus Dugaan Penipuan Bupati Madina di-SP3


TobaTimes, Madina - Kapolres Madina AKBP Rudi Rifani SIK menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan (SKP2) atas kasus dugaan penipuan atau penggelapan terlapor Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution.

Kuasa hukum Bupati Madina Ridwan Rangkuti menerima SKP2 penghentian penyidikan kasus dugaan penipuan.
SP3 tersebut bernomor S-Tap/177.b/XI/2016/RESKRIM tertanggal 21 November 2016 tentang Penghentian Penyidikan ditandatangani Kapolres Madina AKBP Rudi Rifani SIk.

Kapolres Madina AKBP Rudi Rifani membenarkan pihaknya telah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan. “Iya benar, prosesnya sudah dihentikan, karena (uangnya) sudah dikembalikan,” sebut Rudi.

Sementara kuasa hukum Bupati Madina yakni Ridwan Rangkuti menjelaskan, SKP2 tersebut diterbitkan pada tanggal 21 November dan telah diserahkan penyidik kepada pihaknya di ruang kerja wakil bupati disaksikan sendiri oleh Wakil Bupati M Ja’far Sukhairi Nasution dan Kasat Reskrim AKP Henro Sutarno.

Menurut Ridwan, SKP2 tersebut diterbitkan dan ditandatangani Kapolres setelah semua saksi-saksi diperiksa termasuk saksi korban yaitu H Tahjudin Pardosi.

Kasus yang bermula dari berkas perkara pengaduan pengacara yaitu H Tahjudin Pardosi, yakni Razman Arif Nasution terhadap Dahlan Hasan Nasution tentang dugaan penipuan atau penggelapan uang sebesar Rp700 juta yang dipinjam Dahlan Hasan dari Tahjudin Pardosi. Razman melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri.

“Ini perkara pengaduan Razman Arif ke Mabes Polri, lalu dilimpahkan ke penyidik Polda Sumut kemudian ke Polres Madina. Penyidik Polres Madina langsung melakukan pemanggilan saksi-saksi yang kami ajukan, yaitu orang-orang suruhan Bupati untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Mereka itu adalah Ikhwan Lubis, Imbalo Nasution, Ahmad Sukhairi Nasution alias Lian HBN, Hj Nurhayati Lubis (istri saksi korban Tahjudin Pardosi), Nukmah Marsela Lubis, Iqbal Ansari Lubis, dan saksi lainnya,” bebernya.

Penyidik juga telah memeriksa Habibi Pardosi (anak kandung Tahjudin) dan keluarga Tahjudin yang ikut menyaksikan pengembalian pinjaman tersebut jauh sebelum Razman membuat laporan ke Mabes Polri.

“Berdasarkan keterangan para saksi, ditemukan fakta hukum bahwa benar Dahlan Hasan Nasution telah mengembalikan sebagian besar pinjaman,” ungkap Ridwan.

Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) mewilayahi Tabagsel itu juga menjelaskan, awalnya, penyidik Polres Madina mendatangi Tahjudin Pardosi di kediamannya di Desa Hutabargot Nauli. Saat itu, Tahjudin merasa kaget karena Polisi mendatanginya.

Tahjudin tidak mengetahui bahwa kuasa yang diberikannya kepada Razman Arif Nasution untuk menagih hutang kepada Dahlan Hasan telah menimbulkan dampak yang cukup besar. Sehingga Tahjudin Pardosi menyatakan permasalahan pinjaman uang tersebut telah selesai sesuai dengan butir-butir kesepakatan antara Tahjudin Tahjudin Pardosi dengan Dahlan Hasan Nasution dan disaksikan para saksi-saksi dari kedua belah pihak.

“Kemudian penyidik melakukan gelar perkara. Dalam gelar perkara tersebut, penyidik berkesimpulan bahwa pengaduan Razman Arif Nasution tidak cukup bukti menurut hukum dan penyidikannya dihentikan. Sebagai kuasa hukum Bupati, sejak awal saya berkeyakinan bahwa penyidik akan menghentikan penyidikan perkara karena tidak ada kerugian yang diderita oleh Tahjudin Pardosi. Sehingga tidak terpenuhi unsur penipuan atau penggelapan,” jelasnya.

Ridwan mengatakan, keputusan Kapolres menghentikan penyidikan perkara tersebut tanpa intervensi, dan semua proses penyidikan perkara telah berjalan secara terbuka, transparan, dan independen.

“Saya berharap masyarakat menghormati keputusan penyidik karena mereka pasti sudah bertindak profesional, transparan dan tanpa tekanan dalam mengambil keputusan menghentikan penyidikan perkara,” pungkasnya. (TT/int)


Mahasiswa Madina Dapat Beasiswa Rp5 Juta per Orang


TobaTimes, Madina - Kabar gembira bagi mahasiswa kurang mampu khususnya mereka yang berprestasi.  Pasalnya, tidak lama lagi Pemkab Madina akan menyalurkan subsidi berupa beasiswa bagi mahasiswa miskin berprestasi asal Madina yang kuliah di PTN di seluruh Indonesia.

Ilustrasi.
Hanya saja, dalam seleksinya, selain memenuhi semua persyaratan, tim seleksi akan mengutamakan latar belakang ekonomi miskin ketimbang rangking. Sementara, mahasiswa yang berhak mengikuti seleksi penerima beasiswa ini harus memenuhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,0 untuk program eksakta dan 3,20 untuk non eksakta.

"Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa calon penerima beasiswa ini, yaitu mahasiswanya berasal dari Kabupaten Madina dan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri dimanapun kampusnya. Kemudian, latar belakang ekonomi orangtua miskin, dan tentunya syarat IPK nya telah memenuhi," sebut Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Madina, M Yasir Nasution, Rabu (23/11/16).

Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan M Husin SPd mengatakan, bagi mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan, maka pihaknya akan menurunkan tim seleksi ke alamat semua mahasiswa calon penerima beasiswa.

Hal ini untuk membuktikan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa calon penerima beasiswa apakah memang benar latar belakang ekonomi lemah atau sebaliknya.

"Kalau semua syarat sudah terpenuhi, tim kami akan turun langsung ke alamat semua mahasiswa yang lulus administrasi. Tim seleksi akan melihat secara nyata kondisi kehidupan keluarga mahasiswa. Kita ingin beasiswa ini tepat sasaran bagi mahasiswa yang benar-benar miskin dan berprestasi. Seleksinya bukan melalui rangking, tapi mengutamakan ekonomi keluarga yang benar miskin," jelasnya.

Husin menuturkan, jadwal pendaftaran sudah ditutup. Dari jumlah calon mahasiswa yang akan menerima beasiswa ini sebanyak 290 orang, yang telah mendaftar ada sekitar 800an orang  lebih. Dan mahasiswa yang lulus seleksi nantinya akan menerima beasiswa sebesar Rp5 juta per orang.

"Tim seleksi masih sedang menghitung jumlah keseluruhan baik dari eksakta maupun non eksakta. Kalau tidak salah sekitar 800-an orang yang ikut seleksi tahun ini," ujarnya. (TT/int)

23.11.16

Tak Kuat Menjanda, Dokter Tua Kebelet Dinikahi Duda


TobaTimes - Hmmm...! Kakek asal Kedung Baru Surabaya, sebut saja namanya Unto (69), agak sedang mengalami masa keemasan. Usianya sudah kepala tujuh, punya 12 cucu, berniat menikah lagi dengan sahabatnya yang pensiunan dokter.
Ilustrasi.
Supaya anaknya tidak lagi mengurusi kehidupannya kelak. Ia pun memilih membagi warisannya terlebih dulu. Unto ingin adil selagi masih hidup.

Oleh karena itu, ia tak mau menunda waktu untuk membagi warisan berupa rumah, tanah dan kebun di kawasan Batu sebelum meninggal. Namun yang membuatnya kuat melangkahkan kaki ke Pengadilan Agama (PA) klas 1A Surabaya, Senin (21/11), adalah keinginannya menikah dengan sahabat lamanya, sebut Mela (67).

”Masa tua kini dirawat sama pembantu. Anak-anak sudah sibuk dengan keluarga barunya. Saya mau mengisi hari-hari dengan istri saya nanti,” kata duda beranak empat itu.

Dengan tubuh yang terlihat segar dan kulit bersih, Unto memang terlihat lebih muda jika dibandingkan dengan umurnya. ”Saya olahraga rajin, sepedaan. Tidak merokok. Makan sayuran,” tandas dia dengan senyum lepas.


Menurut pensiunan BUMN itu, dia ingin membagi warisan sebesar Rp 7 miliar ke anak­anaknya. Warisan itu kecuali rumah mewah yang kini ia tempati. Bagi Donwori, rumah itu adalah rumah yang sangat ia sayangi. Hasil kerja kerasnya menjadi seorang pegawai sekaligus pengusaha batu­bara.

Rumah itu pula yang membuat keempat anaknya kini sukses bekerja di perusahan dunia, baik bidang telekomunikasi, perbankan, dan sebagainya.

”Ketemu anak setahun sekali. Saya  tidak mau susah  dan nelongso hidup sendiri. Kebetulan tahun lalu ketemu teman SMA, mantan dokter,” kata Unto.

Mela yang juga seorang dokter memiliki dua anak yang kini tinggal di Autralia. 15 tahun lalu, suaminya meninggal terkena serangan jantung. Sementara Unto ditinggal istrinya untuk selama­lamanya tujuh tahun lalu. Istrinya meninggal karena komplikasi diabetes.

Sementara itu, anak bungsu Unto bernama Mira (40), yang bisa mendampingi ayahnya menyatakan tak bisa lagi berbuat apa­apa. Sebenarnya, Mira sangat berharap ayahnya tidak menikah lagi. Apalagi, ia melihat ayahnya dulu sangat mencintai ibunya.

”Saya kerja di Jakarta. Mau gimana lagi, tidak mungkin juga saya PP Surabaya­Jakarta tiap minggu nemenin ayah. Anak dan suami di Jakarta. Ini saya cuti sampai waktu masuk kerja saja diteleponin terus sama kantor,” kata Mira.

Soal harta warisan yang lebih dulu diberikan ayah, Mira mengaku tidak terlalu memikirkannya. Begitu pula dengan ketiga kakaknya. Bila pun mendapatkan warisan itu, Sephia berniat akan menjadikannya aset dan tidak akan menjualnya.

”Kalau bisa sih nambah terus asetnya,” kata akuntan publik di Jakarta itu. (TT/int)

Siswi Cantik SMA Ditabrak Mobil saat Pelajaran Olahraga


TobaTimes, Rantauprapat - Seorang siswi SMAN 2 Rantau Utara tertabrak mobil saat mengikuti kegiatan mata pelajaran olahraga di Kompleks Stadion Bina Raga jalan Bina Raga Rantauprapat, Senin (21/11).
Welisia dirawat di rumah sakit.
Adalah Welisia (18) merupakan siswi Kelas III SMA 2 Rantau Utara, sempat tak sadarkan diri ketika dievakuasi ke RSUD Rantauprapat. Kronologi kejadian, ketika itu korban bersama para siswa lainnya sedang mengikuti olahraga jalan santai, naas sebuah mobil yang masuk ke komplek stadion menyerempet korban.

“Saat pelajaran olahraga berupa jalan santai. Tiba-tiba mobil dari perusahaan distributor jajanan menghantam anak saya,” ungkap Kolala Laoli, warga Desa Sibargot, Kecamatan Bilah Barat, Selasa (22/11).

Tubuh korban bahkan nyaris terlindas ban depan mobil tersebut. Saat ini, korban mengalami trauma dan mesti mendapat perawatan medis dan dirawat di RSUD Rantauprapat.

Kanit Patroli Iptu Sahrial Sirait saat dikonfirmasi via ponsel mengatakan sedang memproses kasus tersebut. “Memang ada laporan masyarakat, saat ini masih melakukan olah TKP,” tandasnya.

Sementara itu, pihak pegiat olahraga di Labuhanbatu mengharapkan kedepannya, komplek itu tidak lagi dilintasi kenderaan. Sebab, selain membahayakan jiwa juga terjadinya polusi udara di lokasi itu.

Ketua KONI Labuhanbatu Ali Akbar Hasibuan mengatakan hal senada. Dia menghimbau kepada pihak Dinas Perhubungan dan Infokom Labuhanbatu agar melarang kendaraan bermotor memasuki komplek Stadion Bina Raga Rantauprapat. “Dishub agar memasang tanda pelarangan kendaraan masuk di komplek itu,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak KONI Labuhanbatu juga nantinya mengharapkan kepada pihak Pemkab Labuhanbatu agar mengeluarkan Perbup untuk mengatur ketertiban di lokasi itu. "Kita punya agenda ke arah sana,” tandasnya. (TT/int)

Ali Tambunan Terpilih Lagi Pimpin Golkar Labura


TobaTimes, Aek Kanopan - Ali Tambunan kembali terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD Partai Golkar (PG) Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Musyawarah Daerah (Musda) II PG Labura yang berlangsung di Aula Hotel Anugerah Leidong Timur, Minggu (20/11).

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gokar (PG) H Ngogesa Sitepu turut hadir dan membuka Musyawarah Daerah (Musda) II PG Labuhanbatu Utara (Labura) ini. Demikian juga hadir Ketua DPP PG H Rambe Kamarul Zaman, Wakil Ketua DPD PG Sumut yang juga merupakan Bupati Labura H Kharuddin Syah, Wakil Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, sejumlah ketua DPD PG dari kabupaten tetangga dan undangan lainnya.

Dalam arahannya, Ngogesa menyebutkan musda merupakan wadah untuk mengambil keputusan tertinggi di tingkat kabupaten. Melalui musda diharapkan lahir program yang akan membesarkan partai di masa yang akan datang.

Ia juga berharap agar pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Labura dapat bekerja keras untuk membesarkan Partai Golkar di Kabupaten Labura. Sebelumnya Ngogesa juga mengapresiasi kepada seluruh peserta Musda karena dapat berjalan lancar dan ketua terpilih secara aklamasi.

Sementara Bupati Labura H Kharuddin Syah yang juga Wakil Ketua DPD PG Sumut dalam sambutannya menyatakan, Partai Golkar DPD II Kabupaten Labura berhasil menambah 1 kursi dari 5 kursi yang diperoleh periode sebelumnya.

Ia juga optimis jika ada kerja sama yang baik antara semua elemen, PG Labura pada pemilihan umum 2019 mendatang dapat meraih 12 kursi. "Saya optimis, Partai Golkar Labura akan meraih 12 kursi pada pemilu yang akan datang," katanya.

Turut memberikan sambutan Ketua DPD PG Labura H Ali Tambunan, Ketua Panitia Musda II PG Labura Johannes Harianja dan Ketua DPP PG H Rambe Kamarul Zaman MSc MM.

Hadir dalam acara itu sejumlah Ketua DPD kabupaten lain seperti Benteng Panjaitan (Asahan) dan H Parinsal Siregar (Labuhanbatu). Selain itu nampak hadir sejuah pimpinan partai politik lain seperti Syahrul Siagian (PAN), Irwanto (Gerindra) dan Misno serta HM Rulis Harahap dari NasDem. (TT/int)

Di Palas, 109 ASN Diangkat Jadi Penjabat Kades


TobaTimes, Palas - Sebanyak 109 aparatur sipil negara (ASN) atau biasa disebut PNS ditetapkan menjadi penjabat kepala desa (Kades) di Kabupaten Palas.
Ilustrasi.
Mereka ditetapkan sebagai penjabat karena masa jabatan kades sebelumnya sudah habis dan akan melaksanakan pilkades serentak dalam waktu dekat.

Penetapan itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Palas H Ali Sutan Harahap. ASN yang diangkat berasal dari pegawai UPTD, pegawai Kantor Camat, dan Sekdes yang sudah PNS.

Plt Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Pemmas dan Pemdes) Palas GT Hamonangan Daulay mengatakan, mereka yang diangkat sebagai penjabat itu bukan sebagai Camat, Sekcam, maupun Kasi Pemerintahan di kecamatan masing-masing.

"Kita memberikan kesempatan kepada ASN yang berdomisili di desa maupun di kecamatan,” ungkapnya.

Diterangkan, masa tugas ASN yang diangkat sebagai penjabat Kades itu kurang lebih satu bulan. Terhitung mulai habis jabatan Kades sampai terpilihnya Kades yang baru pada tanggal 17 Desember dan sampai pelantikan 23 Desember  mendatang.

“Pengangkatan penjabat Kades itu sebenarnya bertujuan untuk mengisi vakum of power (kekosongan kepemimpinan) di tingkat desa, karena Kades di desa bersangkutan telah habis masa jabatannya, bukan karena Kades itu bermasalah,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Asistem Pemerintahan Palas itu.

Untuk itu, kata GT, pihaknya mengimbau kepada seluruh penjabat Kades supaya melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dengan azas langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta jujur dan adil.

“Penjabat kades diharapkan netral tanpa berpihak kepada salah satu pasangan calon. Mereka (penjabat kades, red) harus bisa mengantarkan pesta demokrasi di desa itu dengan aman dan kondusif,” pungkasnya. (TT/int)

Proyek Jalan di Sipaho Makin Hancur


TobaTimes, Paluta - Pekerjaan proyek peningkatan jalan di Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Paluta sudah mulai hancur dan sangat mengecewakan.
Proyek jalan di Sipaho.
Kondisi jalan yang bersumber dari dari Dana Alokasi Umum (DAU) itu sudah pecah dan bergelombang serta berlobang. Pekerjaan tersebut diduga asal jadi. Bahkan, masyarakat memprediksi bahwa proyek tersebut tidak akan bertahan lama.

Informasi dari Dinas PU dan PE Paluta diketahui, proyek jalan yang berada di Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan itu dikerjakan oleh CV Andesron dengan nilai proyek Rp1,4 miliar.

Usnan Harahap, seorang warga mengatakan, kondisi badan jalan yang baru selesai dikerjakan itu sudah mulai hancur dan hasilnya pun sangat mengecewakan.

Pasalnya, ketika musim hujan, badan jalan selalu digenangi air sehingga merusak permukaan badan jalan yang disebabkan tipisnya lapisan aspal.

“Gimana tidak rusak, sekali hujan saja badan jalan ini langsung rusak dan berlobang. Lapisan aspalnya sepertinya tipis sekali,” kata Usnan Harahap, Selasa (22/11).

Hal senada disampaikan warga lainya Tohar Bayo Angin. Katanya, kualitas pengaspalan yang asal-asalan membuat warga setempat geram. Proyek tersebut diduga tidak sesuai RAB. Ketebalan jalan setelah pengaspalan hanya dua sentimeter saja.

“Ketebalan aspal cuma dua sentimeter, berarti tidak ada batu pecahnya. Hanya sirtu (pasir batu) lalu di sirami aspal saja,” tambahnya.

Terpisah Kadis PU dan PE Kabupaten Paluta Ramlan ST melalui Kabid Bina Marga M Nuh Pulungan melalui selulernya mengatakan, proyek jalan di Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan itu sudah diserahterimakan atau Provisional Hand Over (PHO).

Namun ketika disinggung kondisi jalan yang kini sudah berlobang, M Nuh Pulungan mengatakan, kerusakan tersebut masih tanggungjawab kontraktor sepenuhnya.

Sebab pekerjaan kontraktor belum sepenuhnya dibayar 100 persen, melainkan hanya 95 persen. Sedangkan yang 5 persen lagi merupakan biaya pemeliharaan pekerjaan.

“Masih ada biaya pemeliharaan. Nanti kerusakannya akan diperbaiki lagi oleh kontraktor dan itu juga tanggungjawab mereka (kontraktor),” jelasnya.

Menanggapi pernyataan Kabid Bina Marga, Ketua LSM Gempar Sumut Aman Sudirman Harahap menyayangkan sikap Dinas PU dan PE yang begitu mudah mengeluarkan Provisional Hand Over (PHO).

“Kalau masalah biaya pemeliharaan itu kan sudah kewajiban pelaksana. Yang kita soroti disini masalah pengawasan. Masa pengerjaan seperti itu kualitasnya sudah diterima (PHO) oleh Dinas PU,” ujar Aman Harahap. (TT/int)

Hore, Harga Sawit Terus Membaik


TobaTimes, Palas - Harga tandan buah segar (TBS) sawit terus menunjukkan angka menggembirakan bagi petani di Kabupaten Padang Lawas. Kemarin (22/11), harga sawit di peron UD Sawit Makmur sudah berada di level Rp1.730 per kg.
Kelapa sawit.
Kenaikan harga ini menjadi angin segar bagi petani. Terlebih musim hujan seperti sekarang ini.

"Kalau harga dan buahnya naik, tenanglah kita," kata Nasir, seorang petani sawit usai menjualkan TBS miliknya kemarin.

Hal senada juga diungkapkan Amran, warga lainnya. Dikatakan, harga yang terus naik membuat petani rajin merawat kebun mereka. Seperti melakukan pemupukan. "Maunya sampai dua ribu lah ya per kilo," tambahnya lalu tertawa kecil.

Dalam kesempatan berbeda, seorang toke pengumpul sawit Karnen Hasibuan juga mengaku, harga sawit semakin membaik. "Bolehlah kalau untuk harga sawit. Hampir tiap minggu ada kenaikan," kata Karnen.

Harga beli di tingkat petani sudah berkisar Rp1.500 hingga Rp1.600 per kg. Tergantung kualitas buah dan besar TBS-nya.

Apa yang disampaikan Karnen memang tidak jauh beda dengan pengumuman harga yang terlihat di peron Sawit Makmur di Sibuhuan. Harga beli sawit di peron ini sudah mencapai Rp1.500 per kilogram.

Memang harga di peron dengan di tingkat petani yang langsung dijemput tandan buah segar (TBS-nya) ke lokasi akan berbeda. Perbedaan harganya tergantung jauh atau dekatnya lokasi penjemputan. (TT/int)

Kisah Wanita Miskin, Benjolan di Payudara Pecah dan Membusuk


TobaTimes, Palas - Diduga menderita kanker payudara, Sima br Hasibuan (52) warga Desa Tobing Julu, Kecamatan Huristak, Kabupaten Palas langsung syok. Betapa tidak, kanker payudara dikenal sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia.
Ilustarasi.
Namun, kehidupan yang serba kekurangan mengurungkan niatnya berobat ke rumah sakit. Padahal, penyakit ini seharusnya cepat ditangani. Dua tahun sudah ia menderita penyakit ini.    

Awalnya dia mengeluh sakit di bagian payudara sebelah kanan. Kemudian menyampaikan keluhan tersebut kepada keluarga termasuk suaminya, Sutan Harahap. Namun, lagi-lagi, keterbatasan ekonomi membuat keluarga tidak membawanya berobat ke dokter spesialis. Kemudian oleh keluarga memutuskan ibu enam anak ini hanya berobat kampung.

Memang, hingga kemarin (22/11) belum ada diangnosa yang mengatakan bahwa penyakit yang ia derita adalah kanker payudara karena sama sekali belum pernah ditangani dokter spesialis.

Hal itu dibenarkan Yunus Harahap, tetangga Sima br Hasibuan. Didampingi suami Sima, Sutan Harahap, Selasa (22/11) Yunus mengaku prihatin terhadap keluarga ini. Akibat keterbatasan biaya, penyakit yang diderita tetangganya itu semakin memprihatinkan, bahkan nyaris membusuk.

"Sampai sekarang dia belum ditangani dokter spesialis. Dia belum pernah berobat ke rumah sakit. Mereka tidak punya uang. Untuk biaya hidup saja mereka susah, gimana mau berobat," kata Yunus Harahap.

Yunus menceritakan, awalnya sekitar dua tahun lalu. Muncul benjolan pada payudara sebelah kanan dan mengaku sering sakit nyeri. Lalu dicek ke Puskesmas Huristak.

Saat itu pihak puskesmas menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Sibuhuan. Di RSUD Sibuhuan, wanita ini diminta agar berobat ke Medan.
Seiring berjalannya waktu, penyakitnya dibiarkan karena keterbatasan biaya. Pendapatan keluarga sebagai buruh tani dinilai tidak mampu membawa berobat ke Medan. Bahkan karena keterbatasan biaya hidup, dua anak mereka dari enam bersaudara terpaksa putus sekolah.

Namun, sekitar empat bulan lalu, benjolan di payudara itu pecah. Lalu kemarin, wanita ini dibawa ke klinik dr Irwan di Simpang Huristak. "Sampai saat ini masih dirawat di klinik dr Irwan. Dokter sudah menyarankan dibawa ke Medan, tapi itu tadi, masalah biaya yang tidak ada,” jelas Yunus.

Dia berharap ada dermawan berbaik hati menolong keluarga Sima br Hasibuan. “Mereka sangat berharap bantuan pemerintah dan dermawan. Sebagai manusia, mari sama-sama meringankan beban keluarga ini. Kita berharap, ibu ini bisa dibawa berobat ke rumah sakit. Kasihan ibu ini, selalu merintih kesakitan,” bebernya diamini suami Sima br Hasibuan.

Sementara Kadis Kesehatan Pemkab Palas Leli Ramayulis saat dimintai keterangannya terkait penyakit yang diderita Sima br Hasibuan mengaku, dulu, pihaknya sudah pernah merujuk Sima ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan. (TT/int)

22.11.16

Kapolri: Demo 212 akan Dibubarkan Jika Mengganggu Ketertiban Publik

Kapolri Tito Karnavian.
TobaTimes, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) telah memastikan kembali turun ke jalan melakukan aksi damai pada Jumat, 2 Desember 2016.

Aksi kali ini bertepatan dengan Jumat kubro dan Maulid Akbar, karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada 18 November 2016, Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq mengatakan aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 bukan sekadar aksi damai, tapi super damai.

"Karena saat itu kita akan melaksanakan salat Jumat di sepanjang Soedirman -Thamrin, dari Semanggi sampai Istana, dengan posisi Imam dan khatib di Bundaran HI," kata Rizieq dalam konferensi pers di AQL Center, Tebet Utara, Jumat (18/11/16).

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyanyangkan rencana aksi salat Jumat berjamaah menutup jalan utama di ibukota.

Menurut Tito, seharusnya salat Jumat digelar di masjid-masjid, tidak menutup jalan protokol yang akan merugikan masyarakat luas.

"Kalau mau salat Jumat di Istiqal, Monas, Lapangan Banteng, monggo. Tapi kalau di jalan raya yang menutup di jalan vital, strategis, tidak bisa. Bikin Jakarta macet, menggganggu ketertiban publik," katanya seperti diberitakan RMOL.

Peringatan keras ia sampaikan kepada para perencana aksi dan masyarakat yang berniat mengikutinya.

"Kami akan melarang kegiatan itu. Kalau dilaksanakan, akan kami bubarkan. Kalau melawan, akan kami tindak," tegas mantan Kapolda Metro Jaya tersebut. (RMOL/int/TT)

Irene: Suami Saya Berubah Sejak Kenal Bella

Bella Shofie.
TobaTimes, Jakarta - Irene Pricilya merasa sakit hati atas kelakukan suaminya. Saat melihat suami dan ayah anak-anaknya jatuh ke pelukan wanita lain yaitu Bella Shofie, ia sangat kecewa.

Apalagi perempuan tersebut datang saat suaminya tengah berjaya.

"Siapapun perempuan akan sakit hati bila suaminya bermesraan dengan perempuan lain. Bela Shofie sudah merenggut kebahagiaan saya dan anak-anak," kata Irene, istri sah Daniel Rigan.

Daniel adalah pengusaha yang dikabarkan jadi kekasih Be‎la. Irena mengatakan, jarak membuat Daniel jarang berkumpul dengan keluarganya di Manado. Namun, selama ini Daniel masih rajin mengunjungi Irene dan anak-anaknya.

Sejak pertengahan 2016, Daniel tidak peduli lagi dengan keluarganya.

"Jangankan datang, telepon saja nggak pernah sejak Daniel kenal Bella. Saya baru dengar suara Daniel karena mempertanyakan hubungannya dengan Bella, tapi dibantah Daniel," katanya. (TT/int)

Bella Shofie Terancam Dipolisikan Karena Pacari Pria Beristri

Bella Shofie.
TobaTimes, Jakarta - Artis sensasional Bella Shofie sepertinya tak pernah lepas dari sensasi. Saat ini ia dikabarkan memacari pria yang memiliki istri, Daniel Rigan.

Terkait hal ini, sang istri Daniel Rigan, Irene Pricilya, angkat bicara. Dia mengatakan, ia tidak terima jika Bella merusak rumah tangganya dengan Daniel.

Jika Bella tetap nekat, Irene mengaku tidak akan segan-segan melaporkan mantan istri Suryono ini ke polisi. “Saya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk bahan pelaporan ke polisi,” kata Irene dalam Go Spot, Selasa (22/11/16).

Irene mengatakan, suaminya memang membantah hubungannya dengan Bella. Namun dari hasil penelusurannya, Daniel dan Bella memang memiliki hubungan spesial.

"Saya sudah cek ke Balikpapan dan Banjarmasin semuanya membe‎narkan. Saya dan anak-anak kecewa berat kepada suami saya,” katanya. (TT/int)

Pria Beristri Bikin Bella Shofie Bergairah

Bella Shofie.
TobaTimes, Jakarta - Bella Shofie membantah dirinya menggaet pria beristri. Apalagi bila rumah tangga si pria dalam keadaan harmonis dan bahagia.

"Ya nggak lah, saya pasti tidak akan cari pria beristri dan merusak rumah tangga orang. Kecuali kalau kondisi rumah tangganya nggak harmonis, ada masalah, dan lain-lain, kan nggak apa-apa didekati,"‎ kata Bella.

‎Namun, ia tak menampik saat ini tengah dekat dengan seorang pengusaha yang masih disembunyikan identitasnya.

Menurut Bella, si pengusaha itu mampu membuat dirinya bangkit lagi dari keterpurukan.

"Dia bikin saya bergairah lagi, bikin saya move on. Namun kami masih teman dekat kok belum pacaran," ujarnya cekikikan.

Bella dikabarkan dekat dengan Daniel Rigan, pengusaha asal Manado yang masih berstatus suami Irene Pricilya. Akibat hubungan terlarang itu, Irene berencana mempolisikan Bella. (TT/int)