TobaTimes - Presiden Philipina Rodrigo Duterte kembali menyampaikan pernyataan menakutkan. Saat perang terhadap narkoba yang dilakukan mendapat kecaman di sana sini, dia memulai perang baru melawan koruptor.
|
Rodrigo Duterte. |
Presiden nyentrik itu sudah menyiapkan hukuman, yakni melempar koruptor dari helikopter yang mengudara.
"Jika kalian korupsi, saya akan menjemputmu dengan helikopter (untuk terbang) ke Manila dan saya akan melemparkanmu ke luar. Saya pernah melakukannya dan mengapa saya tidak akan melakukannya lagi sekarang?" ujarnya ketika berpidato di depan korban topan Nock-Ten, Selasa (27/12/16).
Pria yang kerap disapa Digong tersebut menjelaskan, orang yang pernah dilempar ke luar dari helikopternya adalah seorang pria Tiongkok yang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Namun, pemimpin 71 tahun itu tidak menjelaskan secara detail kejadiannya.
Saat diwawancarai ABS-CBN soal pernyataannya itu, Duterte enggan mengakui. "Melempar orang dari helikopter? Jika itu benar, saya tidak akan mengakuinya," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara Duterte, Ernesto Abella, menegaskan bahwa ucapan atasannya tersebut seperti urban legend, hanya dibesar-besarkan.
Itu bukan kali pertama Duterte mengaku pernah membunuh orang. Beberapa minggu lalu presiden ke-16 Filipina itu juga mengaku telah membunuh tiga orang saat menjadi wali kota Davao dulu.
Sebelum Natal lalu, Duterte juga membuat video ucapan selamat Natal untuk para pengedar narkoba, penjahat, dan koruptor.
Di akhir video, Duterte menegaskan bahwa itu akan menjadi Natal terakhir mereka jika tidak segera tobat.
Terlepas dari benar atau tidaknya Duterte telah membunuh orang, ancamannya tetap harus diperhitungkan. Sebab, Duterte tidak segan menyuruh untuk membunuh orang. Hingga kini, kampanye antinarkoba yang digagasnya telah menelan lebih dari 6 ribu nyawa sejak dia menjabat presiden.
Sementara itu, terjadi serangan bom di dua lokasi berbeda di Filipina. Sebanyak 39 orang terluka akibat serangan tersebut. Insiden pertama terjadi di Hilongos, Provinsi Leyte.
Dua bom meledak pada Rabu (28/12). Sebanyak 33 orang yang tengah melihat pertandingan tinju terluka. "Bom lainnya yang tidak meledak telah berhasil ditemukan," ujar Wali Kota Hilongos Albert Villahermosa.
Sejam setelah kejadian tersebut, sebuah bom juga meledak di Aleosan, Provinsi Cotabato. Enam orang mengalami luka-luka akibat serangan itu.
Pihak kepolisian mengungkapkan, belum ada petunjuk apakah dua ledakan tersebut masih berhubungan. Alasan peledakan juga belum diketahui.
"Masih terlalu awal untuk menyimpulkan motif pelaku." kata Letkol Edgar Delos Reyes.
(AFP/TT/int)