TobaTimes - Dua gadis muda masing-masing berinisial W (13) dan A (15), diselamatkan dari lokalisasi Peleman di Suradadi, Kabupaten Tegal, belum lama ini. Keduanya dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Ilustrasi. |
W mengaku sama sekali tak mengira akan dijebloskan ke lembah dosa. Sebab, saat pertama kali bertemu P yang tak lain tetangga sendiri, W dijanjikan bakal bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan.
"Katanya mau dipekerjakan di warung makan, tapi malah dibawa ke lokalisasi. Saya juga disuruh melayani tamu yang datang," katanya.
W mengaku sempat melayani tamu sekali. Dia dibayar Rp 750.000, kemudian dipotong sang muncikari. "Cuma sekali mas, itu pun terpaksa karena kalau tidak mau saya diancam. Uangnya dipotong sama mami, katanya untuk sewa kamar," ujarnya.
Sesuai informasi, W masih bersekolah di bangku kelas 7 SMP di Pemalang itu mengaku tak bisa menolak perintah sang muncikari. “Kalau kerja tidak benar dimarahi sama maminya," ujarnya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment