12.11.16

Ngeri! Petani Tewas Diterkam Buaya, Kaki Putus


TobaTimes, Riau - Peristiwa mengerikan terjadi di Riau. Seorang petani warga Desa Usul, Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu, tewas diterkam buaya di Sungai Batang Gangsal.
Ilustrasi. Buaya siap menerkam.
Menurut informasi, petani bernama Sunardi (28) itu ditemukan mengambang di atas sungai, lalu tubuhnya menghilang lagi karena diseret buaya ke dasar sungai.

Pahumas Polres Indragiri Hulu Iptu Yarmen Djambak mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/11/16). Sunardi memang rutin menyeberangi sungai jika hendak ke kebun. “Korban selalu berenang menyeberangi sungai,” kata Yarmen, Sabtu (12/11/16).

Pada saat kejadian, korban tidak pulang ke rumah sehingga keluarga kecarian. Dua petani lain, Wahyudi dan Meggi, akhirnya secara tidak sengaja melihat benda mencurigakan muncul dari sungai. Benda itu mirip tubuh manusia.

Karena penasaran, keduanya mendekat menggunakan perahu. Setelah diperhatikan, ternyata benar sosok manusia dalam keadaan telungkup. “Saat ditemukan itu sebagian badan dari kaki hingga pinggang seperti tersangkut di Batang kayu,” kata Yarmen.

Mereka lalu melapor ke Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Brigadir Syukri. Mendapat laporan itu, polisi datang ke lokasi dan berusaha mengevakuasi tubuh korban. Saat itulah buaya bergerak dan menarik tubuh korban ke dasar sungai. “Ternyata kaki korban berada dalam mulut buaya,” ujar Yarmen.

Lalu, polisi dibantu Tim SAR Indragiri Hulu turun ke sungai untuk mencari jenazah Sunardi. Jasad korban akhirnya ditemukan pada Sabtu subuh sekitar pukul 05.30. “Saat ini korban telah disemayamkan di rumah duka,” kata Yarmen. (TT/int)


Angkot Tabrak Gerobak Pedagang Goreng


TobaTimes, Siantar - Angkot bernomor polisi BK 1132 TAN menabrak sepedamotor Mega Pro BK 6986 TAN yang dikendarai marga Tumanggor dan boncengan dengan marga Silalahi. Setelah menabrak sepedamotor, angkot tersebut juga menabrak Gerobak Sorong penjual gorengan.

Ilustrasi.
Peristiwa itu berlangsung di Jalan Sutomo tepatnya di depan RSUD dr Djasamen Saragih, Jumat (11/11) sekira pukul 16.30 WIB. Akibat kejadian tersebut, Tumanggor dan Silalahi mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih.

Sementara supir Pepabri yang belum diketahui identitasnya melarikan diri dan meninggalkan mobil di lokasi kejadian.

Angkot Pepabri dengan nomor pintu 28 itu diduga ugal-ugalan melaju dari arah Jalan Asahan menuju Pasar Horas. Setiba di lokasi kejadian, supir tidak memperhatikan sepedamotor yang melaju searah di depannya, sehingga sepedamotor tersebut ditabrak dari belakang.

Setelah menabrak sepedamotor, Pepabri banting stir ke kiri dan menabrak Gerobok Sorong penjual gorengan.

Menurut warga sekitar, mobil Pepabri tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan. Setiba di lokasi kejadian, supir Pepabri tidak bisa mengendalikan mobil sehingga terjadi kecelakaan. Pasca kejadian tersebut, supir langsung melarikan diri dengan meninggalkan mobil di lokasi kejadian.

Kanit Laka Lantas Polres Siantar Ipda Jahrona Sinaga, membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Mobil angkot Pepabri dan sepedamotor korban sudah diamankan di Polres Siantar. (TT/int)

Pengusaha Ditipu Polisi Gadungan, Rp27 Juta Raib


TobaTimes, Siantar - Tindak penipuan terjadi terhadap seorang pengusaha bernama Robert Tan (29), Direktur CV Utama warga Jalan Cipto No 139, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat.
Ilustrasi.
Ia ditipu oknum yang mengaku polisi. Dan kini kasus tersebut telah dilaporkan ke Mapolres Siantar atas nama pelapor  Chandra Janual (37), warga Margumulio, Kelurahan Silulu, Kecamatan Gunung Malela, yang tak lain karyawan korban.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/11) lalu sekira pukul 16.30 WIB, di Jalan Ade Irma Suryani, tepatnya di depan Kuburan Cina.

Awalnya, pelapor Chandra Janual bersama saksi bernama Ujang Egi (25), warga Jalan Bandung, diberhentikan oleh orang tak dikenal yang mengaku polisi. Kemudian meminta surat-surat kendaraan yang dibawa pelapor milik korban Robert Tan.

Setelah terjadi tanya jawab antara pelapor dengan terlapor, selanjutnya pelapor dibawa oleh terlapor yang dikatakan akan dibawa ke kantor polisi. Dan sampai di Jalan MH Sitorus pelapor merasa salah arah dan mulai tidak konsentrasi di atas sepedamotor milik terlapor.

Dan ketika sepedamotor tersebut berjalan pelan, pelapor melompat di depan Restoran Internasional. Kemudian terlapor langsung meninggalkan pelapor. Selanjutnya korban bertemu dengan Ujang Egi dan meminta tas yang dipegangnya.

Lalu terlapor membawa Ujang Egi ke SMPN 4 dan kemudian ditinggalkan tepat di depan gerbang sekolah tersebut. Sekira pukul 17.00 WIB pelapor dan saksi bertemu di mobil tersebut dan melihat tas yang berisi uang senilai Rp27 juta raib digondol oknum yang mengaku polisi tersebut

Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer, ketika dikonfirmasi, Jumat (11/11), membenarkan kejadian tersebut.

“Benar, laporan korban sudah kita terima sesuai dengan LP/464/XI/2016/SU/STR. Dan pelaku dalam lidik kita,” ujar Noer. (TT/int)

Kubunuh Karena Dia Mengucapkan Kalimat Cabul pada Putriku


TobaTimes, Nias - Sehari pasca pembunuhan sadis Sibaya Gamari (40), pelaku yang ternyata adalah kepala dusun menyerahkan diri ke Polres Nias, Kamis (10/11). Pelaku berinisial SW itu mengaku menghabisi korban karena korban mengucapkan kalimat tak senonoh kepada anaknya.

Ilustrasi.
Dan, begitu pelaku menyerahkan diri, dia langsung dibawa ke RSUD Gunungsitoli karena penyakit darah tinggi (hipertensi) yang dialaminya. Kemudian, pada Jumat (11/11), Kapolres Nias AKBP Bazawato Zebua SH MH datang menjenguk menjenguk SW.

Kapolres kemudian bertanya kepada pelaku perihal kejadian tersebut. SW pun menerangkan kronologis peristiwa yang menewaskan pria yang masih tetangganya di Dusun 2, Desa Hiliwa`ele II, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias itu.

Ayah 9 anak ini mengatakan bahwa kejadian tersebut tiba-tiba saja terjadi. Sore itu, ia menerima telepon dari anaknya bahwa korban (Sibaya Gamari) mendatangi rumah mereka dan mendobrak pintu. Saat itu, pelaku sedang berada di kebun.

Menerima telepon dari anaknya, pelaku kemudian bergegas pulang. Dan, saat tiba di halaman rumahnya, pelaku melihat Sibaya Gamari memegang sebilah parang. Pelaku kemudian bertanya mengapa Sibaya Gamari mendobrak pintu rumah mereka hingga mengganggu putrinya.

Dan, dari perdebatan itu diketahuilah bahwa korban mengucapkan kalimat tak senonoh kepada anak pelaku yang saat itu berada di rumah.
‘’No egebua ami sa`e tola nifake (kalian udah mulai dewasa, sudah bisa (maaf) dipake),” ujar korban kepada anak pelaku, seperti yang ditirukan pelaku kepada Kapolres.

Bahkan, korban malah marah dengan pertanyaan pelaku, lalu mendekat, kemudian melayangkan parang di tangannya ke arah pelaku.

Namun, bacokan itu tak melukai pelaku. Dia berhasil mengelak dan secara refleks mengambil parang yang terletak di dekatnya. Diketahui, parang tersebut adalah parang yang dibawanya sepulang dari kebun. Spontan dia menusuk Sibaya Gamari, kemudian membacoknya lagi.

Saat itu, Sibaya Gamari masih sempat melarikan diri. Namun, SW yang sudah geram melihatnya terus mengejar dan berhasil mendekati korban. SW kemudian membacok korban dan mengenai punggungnya.

Saat itu korban masih sanggup berlari menuju jalan besar dan lagi-lagi pelaku berhasil mengejar dan saat itulah dia membacok tengkuk serta lengan sehingga korban jatuh dan terkapar bersimbah darah.

Kepada kapolres, pelaku mengakui bahwa selama ini dia tidak pernah ada masalah dengan korban. Dia mengatakan mengenal betul siapa korban.

Dikatakan, korban adalah seorang kepala dusun, tetapi juga seorang pemabuk. SW mengaku, begitu peristiwa pembunuhan itu, ia sebenarnya mau menyerahkan diri kepada polisi, tetapi bukan saat polisi berada di tempat kejadian perkara (TKP), melainkan ia ingin menyerahkan diri ke Polres. Tetapi, saat itu tidak ada ojek yang mau mengantarkannya ke Polres.

Dan, pada Kamis (10/11), kebetulan ada salah seorang kerabatnya yang menyarankan agar dia menyerahkan diri dan kerabatnya itulah yang mengantarkan dirinya ke Polres Nias.

Kapolres mengimbau kepada keluarga korban agar tidak dendam atas kejadian tersebut dan biarlah pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut di depan hukum.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis kembali terjadi di Kepulauan Nias. Kali ini terjadi di Desa Hiliwa`ele II, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias. Korbannya adalah Sibaya Gamari (40), yang tewas akibat ditombak dan dibacok oleh pelaku yang diduga berjumlah dua orang.

Kepada wartawan, Kamis (10/11), Kapolsek Hiliduho AKP Arif Harefa melalui Ps Paur Humas Polres Nias Aiptu O Daeli menjelaskan, sesuai dengan keterangan para saksi yang melihat kejadian itu, salah satunya Devi (15), awal keributan terjadi pada Rabu (9/11) sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu korban keluar dari dalam rumahnya, diduga karena ada yang memanggil. Dan, tak jauh dari rumah itu, saksi Devi mendengar ada suara orang yang memaki-maki. Beberapa saksi lain juga melihat Ucok (51) dan Dama (17) berada di lokasi kejadian membawa tombak dan parang yang diduga digunakan untuk menghabisi korban. Mereka berdua diketahui masih sekampung dengan korban.

Dan, tak lama terdengar suara saling maki, suasana kembali hening dan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Di sana, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan beberapa luka parah di tubuhnya. Di bagian rusuknya tersangkut sejenis tombak dan di bagian bahunya ada beberapa luka menganga bekas bacokan. (TT/int)

Banjir di Tinggi Raja Perlahan Surut, Warga Mulai Tenang


Tobatimes, Asahan - Meski sejumlah titik masih tergenang termasuk pekarangan rumah warga di desa-desa Kecamatan Tinggi Raja, namun pada Sabtu (12/11) pagi, air sudah mulai surut dan sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kondisi beberapa desa yang dilanda banjir.
Sebagai diberitakan, banjir terjadi di tiga desa; Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Asahan, sudah mulai surut sejak Jumat subuh sekira pukul 04.00 WIB. Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), petugas TNI-Polri, pegawai kecamatan dan relawan dari PDI Perjuangan bahu membahu membersihkan rumah-rumah warga yang sempat terendam banjir.

Tapi kekhawatiran dampak banjir bergeser ke warga di Desa Tinggi Raja. Meski banjir tidak separah yang dialami warga Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu, tapi di Desa Tinggi Raja, sedikitnya ada 773 warga terkena dampak banjir tersebut.

Camat Tinggi Raja Armansyah menyebutkan, pihaknya sampai pukul 04.00 WIB masih berada di lapangan. Namun, alhamdulillah kini air mulai surut, sehingga warga merasa tenang.

Meski demikian, Armansyah tetap mengajak warga agar melakukan gotong royong membersihkan batu-batuan, kayu yang tertinggal akibat dibawa air di jalan besar Piasa Ulu, jalan yang menghubungkan dua desa, Desa Teladan dan Sidomulyo. Kemudian mengajak warga gotong royong membersihkan rumah-rumah warga.

Untuk mengantisipasi warga terkena penyakit, pihaknya tetap menyiagakan petugas medis di posko yang telah disiapkan. Kemudian petugas dari BPBD, Satuan Tagana dari BNPB dan juga relawan dari PDI Perjuangan Asahan masih standby di lokasi banjir.

Selain ikut gotong rotong, relawan PDI Perjuangan bersama BPBD Asahan tanpa lelah menyalurkan bantuan bahan makanan dan bantuan pengobatan terhadap para korban banjir.

Sekretaris PDI Perjuangan Asahan Rosmansyah STP meminta pemerintah tegas dan menghentikan penebangan di bagian hulu Sungai Asahan. Menurut Rosmansyah, banjir ini akibat kawasan tangkapan air sudah gundul.
Solusi lain, menurut Anggota Komisi D DPRD Asahan ini, pengerukan segera dilakukan terhadap Sungai Piasa di Desa Piasa Ulu dan anak sungai Hiayang.

“Melihat kondisi ini, maka sudah seharusnya dilakulan normalisasi terhadap sungai di Desa Sei Piasa dan Sungai Hiayang,” ujarnya. (TT/int)

Bapak Tindih Siswi SMK, Dipergoki Istri, Makin Beringas, Stop Setelah Orgasme


TobaTimes -Seorang gadis cantik yang masih siswi SMK, inisialnya EN (16), ditindih bapak kandungnya sendiri, Wag (54).

Ilustrasi.
Aksi bejat itu diketahui ibu kandung EN, Msd (50). Msd melihat langsung anak gadisnya digoyang di atas ranjang. Saat berusaha menghentikan aksi tak senonoh itu, suaminya malah makan hot dan baru berhenti ketika orgasme.

Akibat perbuatannya, Wag harus merasakan pengapnya penjara. Dia dilaporkan oleh istri Msd ke polisi. Msd mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 26 Oktober lalu.

Saat itu, Msd pergi mencuci baju di sumur tetangga sekitar pukul 07.00. Dia pun pulang ke rumah pukul 10.00. Saat tiba di rumah, Msd menyaksikan suaminya menyetubuhi anaknya sendiri di atas ranjang. "Suami saya sedang menyetubuhi EN di atas tempat tidur,” ungkapnya.

Saat itu, kata dia, rumah memang dalam keadaan sepi. Di dalam rumah cuma ada pelaku dan korban. “Anak-anak lain sedang sekolah, EN yang masih kelas 1 SMK kebetulan sedang di rumah dan hanya berdua dengan ayahnya,” ujarnya.

Msd menceritakan, setelah selesai mencuci dan menjemur baju, dia pulang ke rumah. Saat hendak masuk melalui pintu depan ternyata terkunci dari dalam, sehingga dia memutuskan masuk lewat pintu samping sebelah barat.

"Awalnya agak curiga, kenapa pintu depan terkunci dari dalam. Padahal masih pagi dan di rumah ada bapak sama anak,” paparnya.

Msd terperanjat, ketika masuk ke kamar ternyata di dalam kamar anak kandungnya sedang disetubuhi oleh ayah kandungnya sendiri. Melihat aksi bejat suaminya, dia berusaha menghentikan perbuatan biadab itu.

“Tapi Wag tidak mau berhenti, justru semakin beringas. Dia baru berhenti ketika sudah puas dan orgasme,” ungkapnya.

Usai kejadian itu, Wag mengancam istri dan anaknya untuk tidak menceritakan hal itu kepada orang lain. Namun, Minggu 6 November lalu, Msd bersama EN memberanikan diri untuk melapor ke polisi.

Kapolsek Tambak AKP Agustinus Krisdwiantoro mengatakan, berdasarkan pengaduan ibu korban, polisi melakukan penyelidikan. Setelah penyelidikan hingga proses penyidikan berjalan, polisi langsung menangkap tersangka.

Berdasarkan hasil interogasi, tersangka mengakui perbuatannya. Selama ini, dia mengaku setidaknya sudah melakukan pencabulan selama enam kali. Tindakan pencabulannya dilakukan dengan tindak kekerasan serta ancaman kekerasan. “Akibat perbuatan bejat tersangka, korban sudah hamil selama 12 minggu,” tegasnya. (TT/int)

Makin Bahaya, Istri Anggota Brimob Pun Dijambret


TobaTimes, Siantar - Seorang wanita berinisial PA (38), istri anggota Brimob, menjadi korban penjambretan di Jalan Sutomo, persisnya daerah Makam Pahlawan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Jumat ( 11/11) sekira pukul 09.30 WIB.

Ilustrasi.
Korban Ibu dua anak ini yang berdomisili di Jalan Medan Gang Air Bersih, Kelurahan Naga Pitu, Kecamatan Siantar Martoba, harus kehilangan tas sandang kotak-kotak berwarna kuning miliknya. Di dalam tas tersebut terdapat uang Rp1 juta, kartu ATM, handphone, kartu identitas dan surat penting lainnya.

“Usai tas saya dijambret, saya sempat mengejar, di depan Suzuya saya kehilangan jejak,” ujar PA.

Namun, setelah tiga jam kejadian, saat di Mapolres Siantar guna membuat laporan pengaduan, tiba-tiba korban mendapat telepon dari keluarganya, seorang tukang cari rumput, yang saat itu sedang menyabit rumput di daerah terminal Tanjung Pinggir mengaku menemukan kartu ATM, kartu identitas dan surat penting lainnya.

Kepada polisi, korban mengatakan sebelum dijambret, dia baru saja pulang dari Bank Syariah Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat. Selanjutnya, dengan mengendarai sepedamotor Suzuki Nex BK 5659 WAB, korban berencana langsung menuju ke tempat kerjanya, yakni Toko Colombia, di Jalan Pantaoan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur.

Saat berjalan di Jalan Sutomo Makam Pahlawan menuju ke toko perabotan tempat ia bekerja, tiba-tiba ada dua pria berbadan kekar berboncengan mengendarai sepedamotor Suzuki FU tanpa plat dan mengenakan helm tertutup.

"Barangkali saya telah menjadi incaran mereka karena beberapa saat setelah saya keluar dari bank dan menuju ke kantor, saya langsung dijambret," kata wanita berkerudung itu.

“Baru kita dapat kabar dari saudara melalui telepon, saat mencari rumput di terminal Tanjung Pinggir, saudara kita ada menemukan surat-surat atas nama istri saya. Sedangkan tas dan uang tidak ditemukan lagi. Mungkin surat-surat penting istri saya dibuang di daerah termnial Tanjung Pinggir,” akunya.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA, Melalui Kasubbag Humas AKP Isril Noer, membenarkan kejadian tersebut. “Benar kejadian itu, laporan korban sudah kita terima dan kasusnya kini dalam lidik kita,” imbuhnya. (TT/int)

Sebelum Kecelakaan Hebat, Ibunya Berpesan: Hati-hati Bawa Truknya, Ya Nak...


TobaTimes, Kisaran - Detak jantung Suprayetno (50) berdebar tidak beraturan saat pertama kali ia mendapat kabar jika anaknya Endon (21) terlibat kecelakaan hebat, Jumat (11/10) pagi. Ia langsung bergegas lokasi kejadian.

Kondisi truk tabrakan.
Sampai di tempat kejadian perkara (TKP) jalinsum Medan-Rantauparapat, persis di depan Kampus Universitas Asahan (UNA), jantungnya berdegup makin kencang saat melihat kondisi dump truk dengan nomor polisi BM 9661 FG terbalik di badan jalan. Kemudian ia melihat kondisi di bagian kemudi dump truk rusak berat. Seluruh bagian depan dump truk hancur.

Pagi itu, Suprayetno tampak pasrah. Matanya juga berkaca-kaca. Tapi, dia tetap berusaha tegar.

Setelah mendapat informasi bahwa sopir dump truk BM 9661 FG telah dibawa ke rumah sakit terdekat, Suprayetno bergegas meninggalkan lokasi. Di sepanjang jalan, ia terus berdoa semoga anaknya Endon diberikan keselamatan.

Begitu tiba di UGD Rumah Sakit Wira Husada, Suprayetno sedikit mulai merasa tenang, setelah petugas mengatakan bahwa anaknya telah mendapat penanganan medis dan selamat.

Suprayetno menuturkan, dia sama sekali tidak merasa ada tanda-tanda maupun firasat buruk sebelum kecelakaan hebat itu menimpa anaknya. Seperti biasa, anaknya Endon selalu pamit sebelum berangkat bekerja. Dan, dia juga tidak lupa mengingatkan supaya anaknya itu tetap berhati-hati.

‘’Hati-hati ya nak kalau bawa motor (dum truk, red). Itu nasihat saya,” kata Suprayetno di Ruang Tunggu UGD Rumah Sakit Wira Husada.

Menurut dia, anaknya Endon sudah lama jadi sopir dump truk pengangkut tanah maupun pasir. “Endon ini anak kedua saya. Nama lengkapnya Rudi Amatu Rahman. Endon itu panggilan aja,” terang Suprayetno, warga Jalan Gergaji, Lingkungan VI, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.

Menurut dokter jaga Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Wira Husada dr Rahmad Fuad, kondisi pasien tiba dalam keadaan sadar. Namun, mengalami luka cukup serius pada kedua kaki serta tangan. Tapi mereka sudah melakukan tindakan medis.

‘’Luka cukup serius di bagian kakinya. Tapi kami sudah mengambil tindakan medis,” sebut dr Rahmad Fuad.

Informasi dari TKP menyebutkan kecelakaan itu terjadi Jumat (11/11) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Mengenai penyebabnya, kejadian itu bermula ketika dua unit dump truk termasuk truk yang dikemudikan korban melaju kencang dari arah Medan.

Tapi begitu tiba di depan kampus UNA, dump truk yang berada di bagian depan tiba-tiba mengurangi kecepatannya dan mengakibatkan dump truk yang dikemudikan Endon yang saat itu berada di bagian belakang hilang kendali dan menabrak dump truk lain yang ada depannya.

Selanjutnya dump truk yang dikemudikan Endon mental ke sisi kanan lalu menabrak truk tronton bernomor polisi B 6065 PXR, yang datang dari arah berlawanan. Setelah itu, dump truk BM 9661 FG terbalik dengan kondisi bagian depan rusak berat.

Tak lama berselang, sopir truk keluar dari kemudi dan tergeletak beberapa menit. Setelah itu dia bangkit kemudian mengutip sejumlah berkas yang berserak di sekitar lokasi kejadian. Oleh petugas yang berada di sekitar lokasi kejadian, Endon kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

‘’Sopirnya sempat tergeletak sekitar 15 menit, baru bangkit mengutip tas yang berisikan surat-surat kendaraannya,” kata salahseorang warga yang melihat kejadian.

Sopir truk tronton B 6065 PXR bernama Edu Manullang (49) mengungkapkan, sebelum dump truk itu menabrak truk yang ia kemudikan terlebih dulu menabrak dump truk lain di depannya. Kemudian dump truk itu mental ke kanan dan menabrak truknya.

“Yang ditabrak bak truk saya. Untung saja tidak laga kambing (maksudnya yang ditabrak bagian depan, red). Kalau sempat laga kambing, habis awak,” tutur sopir yang beralamat di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.  

Dia menuturkan, dari kejadian ia mengaku sudah melihat dua unit dump truk termasuk yang menabrak truk yang dia kemudikan melaju ugal-ugalan. Ia mengatakan sangat menyesalkan kejadian itu. Menurutnya, ia telah nahas terlibat kecelakaan akibat ulah orang lain yang melaju ugal-ugalan di jalan raya. 

‘’Ini nahas bang. Gara-gara sopir yang ugal-ugalan, saya jadi korban,” keluh Edu Manullang, yang mengaku berangkat dari Jakarta dengan tujuan Medan.

Kasat Lantas Polres Asahan AKP Rikki Ramadhan SIK, melalui Kanit Laka IPDA S Tambunan mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, dua unit truk diamankan.
Sementara dump truk yang sempat diseruduk dump truk yang dikemudikan korban masih dalam penyelidikan petugas. ‘’Sementara masih dua unit yang terlibat tabrakan diamankan, yang satunya lagi masih dilakukan penelusuran," kata Tambunan. (TT/int)

Pengurus KONI Madina Dilantik


TobaTimes, Madina - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Utara H Gus Irawan Pasaribu melantik pengurus KONI Kabupaten Madina periode 2016-2020 di Lapangan Tapian Siri-Siri Syariah Panyabungan, Kamis (10/11).

Gus Irawan lantik pengurus KONI Madian.
Pelantikan ini sekaligus pengukuhan pengurus Koordinator KONI di  tingkat kecamatan se-Kabupaten Madina oleh Ketua Umum Miswaruddin Daulay.

Dalam sambutannya, Gus Irawan Pasaribu menekankan kepada seluruh pengurus KONI agar memiliki prinsif dan niat tulus, kerja keras dalam membangun olahraga dalam mencapai prestasi gemilang ke depan. “Tanamkan niat yang tulus, kerja keras untuk mewujudkan prestasi olahraga yang lebih baik,” ujar Gus Irawan.

Ia juga mengingatkan agar semua pengurus berkerjasama dan saling koordinasi, apalagi tantangan olahraga ke depan semakin serius. Ia juga meminta Pemkab Madina turut berperan dalam membangun dunia olahraga di semua pengcab yang ada di Madina.

“Jika semua pihak turut membantu, kita yakin semangat olahraga ke depan akan lebih baik,” sebut Ketua Komisi VII DPR RI itu.

Sementara, Ketua KONI Kabupaten Madina Miswaruddin Daulay dalam sambutannya mengatakan, semua pengurus sudah sama-sama punya komitmen untuk membangkitkan semangat olahraga ke depannya.

Miswaruddin juga optimis dalam kepengurusan mereka akan menghasilkan prestasi-prestasi olahraga dan melahirkan atlet-atlet handal dalam menyongsong semua kompetisi olahraga di semua tingkatan.

“Dan kami yakin, selama kepengurusan ini, atlet Madina bisa bertarung di PON yang akan datang. Namun, untuk mewujudkan keinginan kita itu, perlu kerja sama yang baik dengan semua stakeholder khususnya kerjasama yang baik di internal organisasi,” ujar Calon Wakil Bupati Madina di Pilkada 2015 lalu itu.

Sementara, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dalam arahannya mengatakan, pengurus KONI diharapkan memberikan sumbangsih dan kontribusi pemikiran dan ide dalam membangun dunia olahraga di daerah itu. (TT/int)

UMK Palas Tahun 2017 Segera Ditetapkan


TobaTimes, Palas - Besaran Upah Minimun Kabupaten (UMK) Palas untuk 2017 hingga kemarin belum ditetapkan. Rencananya, akhir November ini, penetapan sudah dilakukan lewat rapat dewan pengupahan.

Ilustrasi.
Seperti diketahui, Gubernur Sumut (Gubsu) sudah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) Sumut tahun 2017 sebesar 8,25% atau sebesar Rp1,92 juta.

"Kita sudah diinstruksikan agar segera mengusulkan kenaikan UMK Kabupaten Palas tahun 2017 selambatnya pada tanggal 22 November nanti," sebut Kepala Disnakertrans Palas Bustami Harahap melalui Kasi Hubungan Industrial (HI), Ahmad Alkindi, kemarin (10/11).

Penetapan kenaikan UMK tahun 2017 menggunakan rumus yang ada. Di antaranya, dengan memperhatikan besaran UMK tahun berjalan, pertumbuhan ekonomi dan kondisi inflasi yang terjadi. "Saat ini kita sedang dalam tahap survei lapangan," ujarnya.

Kegiatan survei harga ke lapangan dilakukan bersama-sama dengan dewan pengupahan. "Sebagai acuan dalam menetapkan UMK, kita tetap mengacu kepada PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Karena pemerintah Pusat dan Pemprovsu juga mengacu kepada PP Nomor 78 Tahun 2015," terangnya.

Berapa kira-kira kenaikan UMK? Alkindi menegaskan, pihaknya akan tetap memperhatikan kemampuan pengusaha.

"Nanti kalau kita buat UMK-nya tinggi, perusahaan nggak sanggup bayar. Kita lihat dari rapat nantilah. Tapi, perkiraan saya paling maksimal UMK Palas tahun 2017 di kisaran Rp2,1 jutaan," sebutnya.

Sekretaris KC FSPMI Kabupaten Palas Uluan Pardomuan Pane mengatakan, dalam menetapkan kenaikan UMK, pihaknya meminta kepada pemkab melalui Disnakertrans dan Dewan Pengupahan agar tidak menggunakan PP 78 Tahun 2015 yang dinilai tidak memperhatikan kepentingan buruh.

"Sebenarnya, pemkab atau Disnakertrans tidak harus mengacu kepada PP 78 Tahun 2015 untuk menetapkan kenaikan UMK 2017. Karena kami menilai, PP tentang pengupahan tersebut tidak memperjuangkan kepentingan buruh dan tidak mempertimbangkan aspek KHL bagi pekerja, seperti yang diamanatkan oleh undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," terangnya.

Pihaknya dari KC FSPMI Palas dengan tegas menyatakan sikap, menolak PP 78 Tahun 2015 sebagai acuan dalam menetapkan kenaikan UMK tahun 2017. “Pemkab Palas diminta agar lebih memandang dan menggunakan UU Nomor 13 Tahun 2003 dalam menetapkan kenaikan UMK nanti," tambahnya. (TT/int)

Bandar Ganja Diciduk dari Rumah


TobaTimes, Simalungun - Sahrudin Sidabutar alias Udin Pelor (40), tak berkutik ketika polisi menangkapnya di rumahnya di Huta III, Nagori Bandar Pulo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (10/11) sekira pukul 18.00 WIB.

Ilustrasi ganja.
Saat penggerebekan tersebut polisi disaksikan aparat desa setempat mengamankan satu bungkusan ganja kering seharga Rp100 ribu. Kini Udin harus mendekap di sel penjara untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Informasi yang dihimpun, penggerebekan itu berawal dari informasi masyarakat yang mengaku resah dengan maraknya peredaran narkoba di wilayah tersebut. Atas dasar laporan itu, Kapolsek Perdagangan AKP Asmara mengajak personelnya melakukan penyelidikan.

Ketika polisi melakukan penyelidikan, Udin sedang berada di rumah. Udin merupakan target operasional kepolisian yang sudah lama diincar.

Setelah melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat, polisi langsung membekuk Udin dan kemudian melakukan penggeledagan di rumahnya. Dari rumah Udin polisi menemukan ganja kering seharga Rp100 ribu dan kertas tiktak.

Bersama barang bukti, Udin diboyong ke Polsek Perdagangan. Kepada penyidik, Udin mengaku bahwa masih ada delapan paket ganja yang belum diamankan dari rumahnya.
Setelah mendengar pengakuan Udin, selanjutnya polisi mengajak Udin dan aparat desa untuk melakukan penggeledahan kembali di rumahnya. Delapan paket ganja kering yang dibungkus koran seharga Rp10 ribu per paket pun diamankan.

“Udin saat ini masih dimintai keterangan. Sementara barang bukti telah diamankan. Setelah pemberkasan sudah tuntas, Udin kemudian dilimpahkan ke Sat Narkoba Polres Simalungun untuk diproses hukum,” ujar AKP Asmara. (TT/int)

Nelayan Tewas Disambar Petir di Tengah Laut


TobaTimes, Batubara - Warga Pangkalan Dodek, Pagurawan, Batubara, geger karena seorang nelayan disambar petir saat tengah melaut, Jumat (11/11) subuh. Nelayan bernama Zainudin (50) itu akhirnya tewas.

Ilustrasi.
Rekannya Azuari (39), juga mengalami luka bakar di tubuhnya. Malam sebelum kejadian Kamis (10/11), ketika Zainudin cs berangkat melaut, cuaca tidak sedang hujan. Namun ketika malam semakin larut, cuaca di laut Batubara mulai tidak bersahabat. Selain hujan lebat, petir juga menggelegar hebat.

Zainuddin cs dan rekannya sesama nelayan kepiting pun menghentikan aktivitas menangkap ikan di tengah laut. Tapi nahas, kapal nelayan yang ditumpangi Zainuddin disambar petir.

Seketika Zainuddin roboh. Rekannya Azuari, warga Desa Pematang Nibung, Kecamatan Medang Deras, Batubara, juga ikut terkena kilatan petir dan mengakibatkan luka bakar di bagian bokong dan betisnya.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Azuari kemudian berusaha membawa kapal mereka ke daratan berharap agar segera mendapat pertolongan medis.

Begitu sampai di darat, Azuari langsung berteriak meminta tolong bantuan warga nelayan. Kemudian dia dan Zainuddin langsung dievakuasi ke Puskesmas Pagurawan.

Tapi nahas, Zainuddin ternyata sudah meninggal dunia. Kemudian jasadnya disemayamkan ke rumah duka di Jalan Teluk, Kelurahan Pangkalan Dodek, Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, Batubara. Dan, pada hari itu juga jasad korban dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat.

Sementara Azuari harus menjalani perawatan medis karena luka bakar di tubuhnya. ‘’Kejadian disambar petir itu sekira pukul pukul 05.00 WIB. Saat itu hujan lebat dan petir menggelegar,” kata Azuari, ketika ditemui di Puskesmas Pagurawan.

Salahseorang warga Pagurawan bernama Usuf (30), mengatakan, kejadian disambar petir itu terjadi Jumat (11/11) subuh, saat korban tengah melaut. ‘’Mereka itu nelayan kepiting. Mereka perginya malam hari dan biasanya pulang pagi,” ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Medang Deras AIPDA Trisman Siagian membenarkan kejadian tersebut. Trisman menyebutkan, korban Zainudin meninggal dunia akibat tersambar petir saat pergi melaut. (TT/int)

11.11.16

Heboh! Bak Truk Kontainer Lepas, Nyaris Hantam Rumah Warga


TobaTimes, Siantar - Kehebohan terjadi Jalan Medan KM 5,5 Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, Kamis (10/11) pagi. Bak mobil truk kontainer bermuatan keramik terlepas dari kendaraan dan hampir menghantam rumah warga.

Bak truk kontainer lepas.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu  namun membuat arus lalu lintas sempat macet. Beberapa saat berselang, personel Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Siantar yang mendapatkan informasi itu langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan lalu lintas.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian, insiden itu bermula ketika Truk Kontainer BK 8316 BP tersebut melaju dari arah Medan menuju Siantar.

Setibanya di lokasi kejadian, truk yang dikendarai Mulyadi, supir truk yang merupakan warga Kota Medan, oleng dan seketika bak terguling. Truk itupun menghantam pagar rumah warga serta lampu jalan. Setelah itu, arus lalu lintas pun langsung macet.

"Kami dari Medan mau ke Siantar," ucap Arif, kernet Truk singkat tanpa menyebutkan muatan yang ada di dalam truk tersebut.

Sementara itu, sejumlah warga sekitar yang ditanyai wartawan, menuturkan bahwa mereka hanya melihat truk itu oleng dan langsung terguling. "Nggak tau gara-gara apa. Mungkin ngantuk supirnya itu," jelas warga.

Bripka Erdi, salah satu personel Sat Lantas Polres Siantar mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab terjadinya insiden itu.

"Masih kita selidiki penyebab pastinya. Truk sudah kita amankan. Supir dan Kernetnya juga akan kita mintai keterangan lebih lanjut," terangnya.

Erdi pun membenarkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. "Nggak ada korban. Supir dan Kernetnya itu sehat. Hanya pagar rumah dan lampu jalan saja yang rusak," tambahnya.(TT/int)

Satu Tahun Pacaran, Siswi SMA 12 Kali Digituin


TobaTimes, Simalungun - Seorang pria berinisial alias Sipit (23) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencabulan anak di bawah umur berinisial SN (16).

Ilustrasi.
Cipit mengaku, selama setahun pacaran, dia sudah berhubungan intim dengan siswi cantik itu sebanyak 12 kali.

Ketika ditemui di ruang Unit PPA Satreskrim Polres Simalungun, Cipit tampak tertunduk lesu usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Pria ini duduk termenung usai diperiksa penyidik.

Kepada wartawan, warga Warga Pasar I, Kecamatan Gunung Maligas ini menceritakan kisah romantisnya bersama SN yang diketahui masih berstatus pelajar di salah satu sekolah Pematangsiantar.

"Kami sudah 12 kali begituan, Bang. Kami melakukannya di kebun sawit dekat kampung kami di Karang Anyer," ujarnya.

Dia mengatakan, hubungan layaknya suami istri dengan SN dilakukan atas kemauan bersama karena keduanya saling cinta. Tindakan mereka akhirnya diketahui orangtua SN dan melaporkannya ke polisi.

Lalu pada Kamis (10/11) sekira pukul 10.00 WIB saat menemani ibunya belanja ke warung, polisi datang menghampiri dan langsung menangkapnya. "Aku terkejut. Langsung dibawa ke sini (Satreskrim)," ujarnya.

Setelah diperiksa, kepada penyidik Cipit mengakui perbuataannya dan mengaku siap bertanggungjawab. Namun, karena pihak keluarga korban tidak bersedia, akhirnya dia pasrah menerima hukuman penjara. "Mau gimana lagi, Bang. Dijalani sajalah," ungkapnya.

Kanit PPA Satreskrim mengatakan, terhadap pelaku telah dilakukan pemeriksaan dan telah memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka.

"Dia sudah mengakui perbuatannya. Dia telah terbukti bersalah dan saat ini sudah ditahan," katanya.(TT/int)

Sungai Asahan Meluap, 573 Rumah Terendam Banjir


TobaTimes, Asahan - Sungai Asahan meluap, Kamis (10/11). Ketinggian air diperkirakan mencapai 1,5 meter. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja.

Banjir akibat luapan Sungai Asahan.
Ada ratusan rumah terendam banjir. Banjir tersebar di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja, Asahan, yakni ; Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu.

Menurut warga Desa Piasa Ulu bernama Muliono (40) dan Paimin (37), kepada METRO ASAHAN, banjir diperkirakan mulai pukul 06.00 WIB. Namun banjir terparah mulai pukul 08.00 WIB. Pagi itu, air datang secara bergelombang dengan membawa kayu dan batu-batuan.

‘’Ini banjir kiriman datang dari Bandar Pulau dan Mandoge,” ujar keduanya.

Melihat ketinggian air mencapai 1,5 meter, warga bahu membahu mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.

Namun proses evakuasi barang-barang sempat terkendala karena akses jalan dari desa ke desa lumpuh. Hampir seluruh akses jalan terendam banjir. Dan, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Untuk memperlancar proses evakuasi, mereka dibantu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan. Seluruh barang-barang berharga dievakuasi menggunakan perahu karet milik BPBD.

Menurut keduanya, banjir kali ini merupakan yang terbesar kedua setelah banjir yang terjadi tahun 1989. Pada tahun 1989, ketinggian banjir hampir 2 meter. 

Soal bantuan, Pemkab Asahan langsung bergerak cepat dan tanggap membantu masyarakat dengan memberikan sembako kepada masyarakat. Petugas BPBD juga turut membantu proses evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.

‘’Kita berharap banjir segera surut agar kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” harap keduanya.
Menurut data dari pihak Kecamatan Tinggi Raja, jumlah warga terdampak banjir sebanyak 573 kepala keluarga (KK)dan sebanyak 25 orang terpaksa diungsikan. Untuk penanganan korban banjir Pemkab Asahan telah mendirikan posko bantuan di empat lokasi, tersebar di Desa Teladan dan Desa Sidomulyo.

Selain mengevakuasi barang-barang berharga, warga juga tampak mengungsikan ternak mengantisipasi adanya banjir susulan. Apalagi belakangan ini curah hujan sangat tinggi.

Camat Tinggi Raja Armansyah, yang ditemui di lokasi banjir menuturkan, begitu mendapat laporan warga ada banjir pada Kamis pagi, saat itu juga ia langsung menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan. Selanjutnya mereka bersama petugas dari BPBD langsung turun ke lokasi memberikan bantuan terhadap para korban banjir.

Menurut data mereka, ada 573 KK terkena dampak. Para korban tersebar di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja. (TT/int)

Lemon Potensial Dikembangkan di Tapanuli Utara


TobaTimes, Taput - Karakter dan kultur teknis lemon sangat berpotensi dikembangkan di Tapanuli, khususnya di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Luas lahan di daerah itu juga sangat cocok untuk menanam lemon dengan hasil yang menjanjikan.

Asam Lemon.
Hal itu disampaikan Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Purnawirawan (Purn) Victor Edison Simanjuntak saat kunjungan kerja kepada masyarakat setempat.

“Bertanam lemon sangat membantu penghasilan para petani. Melihat dari potensi lokasi lahan, luas tanah kosong di Taput untuk berpola tanam lemon cukup menjanjikan,” ungkapnya.

Dia mengimbau masyarakat mengembangkan tanaman lemon. "Mari berkebun lemon karena harganya cukup menjanjikan dan menjadi salah satu andalan untuk menambah penghasilan," katanya.

Victor mengatakan, sekitar 50 juta orang di Indonesia mengonsumsi lemon setiap hari karena lemon dapat mengobati beberapa penyakit seperti stroke dan virus di tubuh.

"Sekarang Indonesia masih impor lemon. Aku pikir sekarang ada 50 juta orang di Indonesia yang makan lemon setiap harinya, kenapa? Karena banyak penyakit bisa diobati dengan lemon seperti stroke dan dapat mencuci virus dari tubuh," terangnya.

Victor berharap agar ketika timnya datang untuk memberikan pelajaran tentang budidaya lemon, para kelompok tani dapat menerapkannya.

"Ada sesuatu yang bisa kita olah di sini, makanya saya mau datang lagi dan itu nanti akan kita buktikan. Saya harap itu dapat ditelateni nantinya, apa yang dilatih oleh tim ahli supaya didengar dan dilaksanakan," ucap pria berusia 59 tahun ini.

Tidak hanya itu, menurut Victor, tidak sejahteranya petani yang hidup di desa tidak terlepas dari murahnya hasil-hasil pertanian. (TT/int)

SBY Dilaporkan ke Bareskrim Polri


TobaTimes, Jakarta - Sekelompok yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (FSA HMI) melaporkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri, Kamis (10/11). Namun laporan itu belum teregister di Bareskrim Polri.

SBY
Ketua Koordinator FSA HMI Mustaghfirien menyampaikan bahwa pihaknya memperkarakan pidato SBY di kediamannya pada 2 November lalu. Menurutnya, pidato tersebut cenderung memprovokasi umat muslim sehingga terjadinya demo 4 November.

‎"Penyampaian pidato SBY memberikan kesan cinta damai dan menolak kerusuhan. Namun setelah dipelajari kembali, ternyata terdapat pernyataan yang diduga dapat dikualifikasi sebagai bentuk mengandung hasutan dan penyebaran kebencian terhadap etnis dalam hal ini Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) selaku kandidat calon Gubernur DKI," kata dia usai mengadukan SBY ke kantor sementara Bareskrim Polri, kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat.

Mustaghfirien menilai, pidato SBY terkesan mendorong umat muslim untuk tetap berdemo jika kasus Ahok tidak ditindaklanjuti. Dia juga menggarisbawahi penggunaan kata 'Lebaran Kuda' dalam pidato SBY.

"Hal ini bisa dilihat dari perumpamaan kata lebaran kuda yang digunakan sebagai padanan yang tidak mungkin berhenti menuntut apabila keinginan demonstran tidak didengar," imbuh dia.

Hal tersebut, lanjut dia, sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh seorang yang pernah menjabat presiden. Sebab, sebagai salah satu pemimpin bangsa, SBY seharusnya bertindak mententeramkan bangsa.

"Padahal negara ini adalah negara hukum. Di mana proses hukum harus dijalankan dulu dan Ahok belum dinyatakan sebagai tersangka. SBY juga menyampaikan pernyataan agar 200 juta masyarakat Indonesia jangan sampai tersandera oleh satu orang, yang dimaksud adalah Ahok," jelas dia.

Dia juga menuding bahwa pidato SBY terkesan politis untuk kepentingan kandidat tertentu di Pilkada DKI khususnya. Karena itu, dia mengadukan SBY ke Bareskrim dengan mengajukan Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan Dengan Lisan.

‎"Dia menyampaikan lebaran kuda, sampai lebaran kuda pendemo akan tetap berdemonstrasi kalau Ahok tidak diadili. Menurut saya ini harus diusut karena sangat politis, karena itu jadi rusuh dan ada adik-adik kami yang ditangkap dengan dalih memprovokasi," jelasnya.

Namun demikian, dia mengakui bahwa Bareskrim belum menerima laporan yang diajukan. Dia berdalih, Bareskrim Polri akan menerima laporannya setelah polemik penistaan agama Ahok mereda.

"Baru diterima laporan kami. Belum laporan, baru diterima, mengingat situasi dan kondisi yang terjadi di sini. Sudah terlalu banyak laporan. Barang buktinya berupa video pidato," tandas dia.

Menanggapi hal ini, Waketum Demokrat Syarief Hasan menyatakan pihaknya siap menghadapi langkah hukum yang ditempuh para alumni HMI itu.

"Pertama menyangkut masalah kenapa demo itu terjadi. Kemudian solusinya bagaimana. Tapi kalau diartikan provokasi ya itu hak mereka. Tapi kalau mereka terus ambil langkah hukum, kita siap untuk menghadapi," kata Syarief di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).

Syarief membantah jika pernyataan SBY memprovokasi. SBY, katanya, justru memberikan penjelasan mengenai akar masalah mengapa demonstrasi terjadi. Sekaligus, menyampaikan solusi atas desakan ratusan ribu orang dari ormas keagamaan.

Oleh sebab itu, anggota Komisi I ini menilai para alumni HMI itu salah persepsi dan menafsirkan pernyataan SBY.

"Itu mungkin salah persepsi justru SBY mengingatkan pemerintah. Tapi kalau dia menafsirkan yang berbeda ya itu hak mereka sendiri simpulkan demikian. Tapi intinya untuk mengingatkan," tegasnya. (TT/int)

10.11.16

Kejatisu Geledah Kantor Dinkes Batubara


TobaTimes, Batubara - Sejumlah personil dari Tim Khusus (Timsus) Pemberantasan Korupsi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Batubara menggeledah Kantor Dinas Kesehatan Batubara, Rabu (9/11).

Timsus Kejatisu saat tiba di kantor Dinkes Batubara.
Penggeledahan itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat-alat kesehatan dan laundry tahun anggaran 2013. Lebih kurang 12 orang Timsus Kejatisu memakai seragam rompi hitam. Mereka datang menggunakan tiga mobil dan mendapat pengawalan personil Polres Batubara.

Tiba di Kantor Dinas Kesehatan Batubara, mereka langsung menggeledah beberapa ruangan. Penggeledahan selama hampir dua jam, dimulai sekira pukul 10.30 WIB.

Kemudian sekira pukul 12.10 WIB, para penyidik keluar membawa dua koper besar berwarna hitam yang diperkirakan memuat berkas arsip berkaitan dengan kasus tersebut.
Tapi sayang, ketika awak media cetak ini menyambangi, timsus enggan memberikan komentar banyak. Mereka hanya bilang bahwa saat ini tim yang turun sudah menyita beberapa berkas penting yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pada Dinas Kesehatan Batubara.

‘’Nanti keterangannya langsung di kantor aja ya," kata tim tersebut sembari masuk ke mobil meninggalkan awak media.

Kajari Batubara Eko Adhyaksono SH MH membenarkan bahwa penggeledahan yang dilakukan timsus tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laundry.
‘’Ya itu soal laundry,” ujarnya singkat.

Kasi Intel Asef Amaruddin, saat dihubungi melalui telepon selulernya, menambahkan bahwa penggeledahan di Kantor Dinas Kesehatan Batubara itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alkes, mesin laundry dan radiologi Tahun Anggaran 2013.

Dalam kasus ini Kejari sudah menetapkan seorang tersangka berinisial dr H, yang saat itu menjabat sebagai PPK (pejabat pembuat komitmen).
‘’Kasus ini masih kita dalami,” terang Asef Amaruddin.

Ia menyebutkan, selain ke Kantor Dinas Kesehatan, pihaknya juga ke Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Batubara untuk mengetahui bentuk transaksi pencairan keuangan atas kasus itu.

Asef menambahkan bahwa saat ini Kejari Batubara sedang melakukan pengembangan dalam penyelidikan agar kasus tersebut dapat tuntas sampai ke akar-akarnya. "Dalam kasus ini, baru satu orang tersangka yang kita tetapkan. Namun untuk pengembangan lebih lanjut, itu akan terus kita lakukan," tegasnya.

Salah seorang pegawai Kantor BPKAD Batubara membenarkan jika di kantor tempatnya bertugas sedang dilakukan penggeledahan oleh timsus kejaksaan. "Kaban BPKAD tidak berada di kantor. Tadi memang masuk, tapi sekarang sudah keluar,” kata pegawai yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan.

"Nggak tahu, mungkin ada tugas lain," katanya lagi ketika ditanya Kepala BPKAD pergi untuk urusan apa.

Sementara, Kepala BPKAD Batubara Ahmad Hunainsyah SE, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon, tidak berhasil dikonfirmasi.

Untuk diketahui, 2 unit mesin laundry di RSUD Batubara, sudah tiga tahun mangkrak. Mesin pencuci dan mesin pengering di dalam ruangan laundry Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batubara itu terkesan hanya jadi pajangan. Sudah tiga tahun keberadaan mesin tersebut tapi hingga kini tidak berfungsi.

Menurut sumber terpercaya di RSUD Batubara yang meminta namanya tidak ditulis menyebutkan, sejak dibeli sekitar tiga tahun lalu, kedua mesin tersebut tidak pernah difungsikan sehingga proses mencuci terpaksa dilakukan secara manual. Tidak cuma mesin laundry, mesin penggosok pakaian juga ‘mangrak’ bak pajangan.

‘’Iya, semua mesin tidak berfungsi,” katanya, Kamis (20/10) lalu.
Selain mesin mangkrak, kadang-kadang deterjen juga sering tidak ada.Mereka juga pernah meminta agar pengadaan sarung tangan tapi tidak pernah terealisasi.

‘’Rinso sering tak ada. Minta sarung tangan sampai sekarang tidak dikasih,” imbuhnya. (TT/int)

Pejabat Ditahan Karena Cabuli Siswi SMK

Ilustrasi.

TobaTimes - Seorang pejabat di Pemrintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat, berinisial HR, akhirnya ditahan polisi karena diduga mencabuli siswi SMK.

HR  merupakan Kepala Sub Bidang Penghargaan dan Kesejahteraan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur. HR ditahan di Mapolres Cianjur sejak Senin (7/11/16).

Menurut informasi, HR dan siswi tersebut memang mempunyai hubungan pertemanan yang baik, karena siswi tersebut pernah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di lingkungan BKPPD.

Kemudian pada Jumat (4/11/16), siswi yang bersekolah di Kecamatan Pagelaran itu sedang berada di Kecamatan Cianjur, dan mencoba menghubungi HR dengan tujuan meminta pertolongan. Siswi SMK itu meminta tolong karena sudah mengenal HR dengan baik.

“Menurut informasi yang berkembang, karena siswi itu meminta dijemput oleh HR, datanglah HR ini. Karena tidak memungkinkan untuk dibawa ke kantor, akhirnya HR membawanya ke suatu tempat di daerah Cipanas. Di sana saya tidak mengetahui apa yang terjadi,” beber Kepala Bidang Pembinaan Disiplin dan Penghargaan, BKPPD Kabupaten Cianjur, Deden Supriyadi.

Namun menurut Deden, HR merupakan seseorang yang kental dengan ajaran agama. Karena itu, Deden tidak yakin HR mencabuli HR.

“Bukan melakukan pembelaan. Tetapi kalau sepengetahuan saya di lingkungan BKPPD, HR itu orang yang rajin beribadah dan sulit dipercaya untuk melakukan hal tidak senonoh seperti itu,” tambah Deden.

Saat ini, lanjut Deden, pihaknya tengah menunggu pemeriksaan dari pihak aparat kepolisian untuk turut melakukan sanksi terhadap HR.

“Jika memang alat bukti yang diadukan pelapor itu kuat dan terbukti, maka kami akan melakukan penindakan sesuai dengan perintah Bupati Cianjur dan aturan yang berlaku,” tegas Deden. (TT/int)

Soal Info Demo 25 November, Habib Rizieq: Revolusi Jadi Solusi


TobaTimes, Jakarta - Informasi yang menyatakan akan ada aksi demo 25 November sebagai kelanjutan dari demo 4 November, menjadi perbincangan ramai di media sosial (medsos). Demo 25 November akan dilakukan jika polisi tidak menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Habib Rizieq.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tak membantah demo lanjutan 4 November. Namun, Habib Rizieq menegaskan bahwa sampai saat ini belum ditetapkan tanggalnya.

“Tanggal aksi bela Islam III belum ditetapkan GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI). Tapi memang akan digelar jika penista Al-Qur’an tetap dilindungi dan dibela oleh rezim penguasa,” ujar Habib Rizieq melalui website pribadinya.

Habib Rizieq menyerukan agar umat Islam di seluruh penjuru negeri melakukan persiapan untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa jika penegakan hukum terhadap penista agama tetap mandul.

“Jika aksi belas Islam I & II tetap tidak digubris rezim penguasa dan penegakan hukum tetap mandul, maka revolusi bela Islam akan jadi solusinya,” tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga menyerukan agar umat Islam di daerah-daerah tetap melakukan aksi untuk menjaga semangat umat Islam membela Alquran.

Hal senada dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, KH Muhyiddin Junaidi. Menurut Muhyiddin, jika penegakan hukum terhadap Ahok tetap mandul, bukan tidak mungkin ratusan ribu umat Islam kembali melakukan unjuk rasa.

“Kalau demo jilid III terjadi, maka aparat keamanan harus lebih waspada. Sebab, potensi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan lebih terbuka. Selain karena waktunya semakin dekat dengan Pilkada DKI, juga karena umat merasa kecewa demo jilid I dan II kurang direspon,” ujar Muhyiddin.

Muhyiddin berharap Presiden Jokowi mendengar aspirasi ulama dan habaib serta ratusan ribu umat Islam. “Kita tahu Pak Jokowi dekat dengan Ahok. Tapi ini realita, banyak yang mendesak agar Ahok diproses hukum. Jangan sampai hanya demi menjaga satu orang, ratusan ribu orang tersakiti,” tegas Muhyiddin.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sudah mendapat informasi bahwa akan ada aksi unjuk rasa pada 25 November 2016 mendatang. “Sudah ada informasi itu,” kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11/16).

Tito mengatakan, Polri akan melakukan upaya antisipasi agar aksi unjuk rasa pada 25 November berlangsung dengan tertib dan kondusif.

Menurut Tito, hingga kini belum ada permintaan izin resmi yang masuk ke pihak kepolisian terkait aksi unjuk rasa pada 25 November itu. (sumber: pojoksatu/int/TT)

Antasari Azhar Bebas, Disambut Teriakan: Merdeka! Merdeka!


TobaTimes, Jakarta - Antasari Azhar akhirnya bebas bersyarat setelah menjalani masa penjara bertahun-tahun. Suasana sangat mengharukan di LP Tangerang. Kamis (10/11/16) Antasari bebas mengenakan kopiah hitam dengan pin bendera Merah-Putih.
Antasari Azhar.
Ia langsung memeluk cucu dan menciuminya. "Merdeka!!! Merdeka!!!" teriak masyarakat yang ikut hadir.

Istri Antasari, Ida tampak tersenyum bahagia. Mengenakan jaket hitam dan kemeja merah, Antasari tidak henti-hentinya mengumbar senyum sambil menggendong sang cucu.

Selepas keluar, Antasari langsung menuju ruang pertemuan di LP untuk memberikan keterangan pers.

Sebagaimana diketahui, Antasari dihukum 18 tahun penjara karena dinilai menjadi otak pembunuhan Nasrudin. Motifnya adalah cinta segi tiga antara Antasari-Rani-Nasrudin. Antasari curhat ke Sigit Haryo Wibisono dan kemudian Sigit meminta bantuan perwira menengah Kombes Wiliardi Wizard. Setelah itu, Williardi mencari tim eksekutor yaitu Edo dkk.

Akhirnya Antasari dinilai bersalah di semua tingkatan hukum. Dari 3 hakim tingkat pertama, 3 hakim tingkat banding dan 8 hakim agung, satu hakim agung yang memutuskan Antasari Azhar bebas murni dan tidak terlibat kasus pembunuhan tersebut. Hakim agung itu adalah Prof Dr Surya Jaya yang menyatakan bahwa benar Antasari pernah curhat soal kasusnya dengan Sigit Haryo. Tetapi tidak ada satu pun kata dan kalimat yang menyuruh Sigit Haryo Wibisono untuk menghabisi nyawa Nasrudin.

Salah satu misteri kematian Nasrudin adalah baju yang ia pakai saat tertembak. Setelah tertembak, Nasrudin dibawa ke RS Mayapada untuk ditangani dan diteruskan ke RSCM. Tapi hingga hari ini, baju Nasrudin itu tidak pernah sampai ke persidangan, padahal merupakan bukti kuat di kasus ini. Antasari pun menggugat RS Mayapada dan masih diproses di tingkat kasasi. (dtc/TT/int)

Haha...! Anggota DPRD Dibentak Staf Bappeda


TobaTimes, Kisaran - Seorang anggota DPRD Asahan bernama Pajar Prianto SH dibentak seorang PNS yang bekerja sebagai staf di Bappeda Pemkab Asahan bernama M Siregar.

Ilustrasi.
Dia merasa dilecehkan. Wibawanya hilang. Kejadian itu bermula sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu (9/11), saat Pajar Prianto berkunjung ke Kantor Bappeda Asahan. Setelah memarkirkan kendaraannya, Pajar Prianto langsung bergegas ke ruangan Kantor Bappeda.

Dia kemudian menyampaikan maksud kedatangannya, lalu diarahkan bertemu langsung dengan M Siregar, Staf Pengelolaan Data Bappeda Kabupaten Asahan. Pajar Prianto bertemu orang yang dia maksud.

Lalu Pajar Prianto meminta tolong agar diperlihatkan apakah usulan pembangunan jalan Pasar Baru menuju Tambun Tulang, masuk proyek tahun anggaran 2017. Pajar Prianto bilang bahwa usulan itu sudah melalui Musrembang pada Januari 2016 lalu.

"Itu skala prioritas masyarakat dan telah diusulkan melalui Musrembang bulan Januari lalu,” kata Pajar Prianto ke M Siregar.

Ternyata respon M Siregar di luar dugaan. Dengan suara keras, M Siregar mempersilahkan Pajar Prianto menanyakan langsung ke Dinas PU. "Bapak tanya ke Dinas PU saja,” kata M Siregar ketus.

Dijawab begitu, Pajar Prianto kembali meminta agar berkas proyek tahun anggaran 2017 diperlihatkan padanya. "Tolonglah, Pak, diperlihatkan," ujar Pajar Prianto.

Sikap Pajar Prianto itu ternyata membuat M Siregar emosi. Pajar Prianto kemudian dibentaknya. Sudah dibentak, sang wakil rakyat bukannya pergi. Pajar Prianto kemudian menjelaskan bahwa dia dari Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Asahan. Tapi, M Siregar tak peduli.

"Kalau dari Fraksi Golkar, kenapa rupanya?” tantang M Siregar dengan nada tinggi.

Melihat situasi sudah tidak kondusif, Pajar Prianto balik kanan meninggalkan Kantor Bappeda. (TT/int)

Dengar Istri Mau Kawin Lagi, Pria Ini Bunuh Diri di Penjara


TobaTimes, Medan - Seorang pria yang ditahan polisi karena melakukan penggelapan sepedamotor, sebut saja Adi (31), bunuh diri di penjara.

Ilustrasi.
Sesuai informasi, Adi stres lantaran mendengar kabar bahwa istrinya akan kawin lagi. Pria gelap mata. Di sel tahanan Polsek Medan Labuhan, ia memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Dalam kondisi leher terikat kain, penemuan jasadnya membuat para tahanan lain geger.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/11/16) lalu. Adi diketahui sudah tewas sekitar pukul 05.50 WIB saat Zainal (34), tahanan satu sel dengannya, bangun. Ia mendapati jasad temannya, warga Dusun 19 Desa Klambir 5 Kecamatan Hamparan Perak.

Zainal lantas berteriak. Personil kepolisian yang mengetahuinya lalu membuka pintu sel tahanan, oleh petugas jasad, Adi yang tergantung dengan kondisi leher terjerat kain dan disimpulkannya pada sela-sela lubang ventilasi, kemudian diturunkan serta dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan, untuk visum.

Zainal menceritakan, perbuatan nekat korban diduga terjadi karena ia kecewa pada istrinya Irianti (28) istrinya yang dikabarkan akan menikah lagi dengan pria lain. “Dua hari lalu ada orang yang membesuk dia, memberitahu istrinya mau kawin lagi, mungkin karena itu dia stres,” katanya.

Sejak mendengar kabar itu, Adi mulai sering termenung dan menyendiri, dan tidak mau berkomunikasi dengan tahanan lain. “Aku sempat kaget begitu melihat mayatnya. Maka aku menjerit,” ungkap Zainal.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Tri Setyadi Arnoto mengatakan, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan, dari pengecekan jasad, Adi tidak ditemukan adanya bekas tindak kekerasan.

“Dia murni bunuh diri. Mayatnya sudah dibawa untuk divisum, untuk motif korban bunuh diri sedang dalam lidik,” ujar Kapolres. (TT/int)

9.11.16

Ibunya Melihat Celana Dalam Siswi SD Itu Berdarah


TobaTimes, Tobasa - Seorang murid SD mengalami tragedi yang sangat memilukan. Anak yang masih berusia 9 tahun ini sudah tiga kali dicabuli tetangganya berinisial RT (36), seorang ayah dengan dua anak.

Ilustrasi.
Untunglah perlakuan sadis itu diketahui orangtua VAH dan langsung melapor ke polisi. RT pun diamankan dan ditahan sebagai tersangka sejak Senin (7/11).

"Dari hasil penyidikan diketahui bahwa kejadian itu sudah berulangkali. RT telah menyetubuhi korban sebanyak tiga  kali, yaitu pada Desember 2015, September 2016 dan terakhir pada Selasa (1/11)," ujar Kasatreskrim AKP Manson Nainggolan SH, Selasa (8/11).

Dijelaskan, setiap kali tersangka menyetubuhi korban sepulang sekolah. Pelaku menunggu kkorban lalu dicegat dan ditangkap, kemudian digendong ke rumah tersangka di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

"Di rumah, korban diikat dan disetubuhi. Pelaku kemudian mengancam korban untuk tidak memberitahukan perbuatan itu kepada orang lain dan memberikan uang Rp3 ribu kepada korban," terangnya.

Kejadian pertama, korban pulang dari sekolah, dan RT menunggu di depan rumahnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah korban. Saat itu, pelaku  memanggil korban. Awalnya korban tidak mau. Pelaku kemudian mengejar dan menangkapnya. Selanjutnya dibawa ke kamarnya dengan cara membekap mulut korban.

Usai melakukan perbuatan bejat itu, RT mengancam korban agar jangan memberitahukan perbuatan itu kepada orangtuanya lalu diberikan uang. Berselang setahun kemudian, pelaku kembali melakukan perbuatan yang sama sekira 1 September 2016.

"Aksi ini kemudian dilakukan lagi 1 November 2016. Waktu itu pelaku mengancam akan membunuh bapak dan ibunya jika melakukan perbuatan itu," katanya.

Pencabulan yang dilakukan tersangka selama ini selalu dirahasikan korban kepada orangtuanya. Kasus itu baru terungkap ketika ibu korban melihat celana dalam korban berdarah. Ibu korban yang mulai curiga menanyakan darah yang ada di celananya. Namun korban menjawab bahwa darah tersebut akibat kena paku saat main-main. Tak percaya dengan jawaban korban, ibunya langsung memeriksa ke bidan yang ada di desanya. Karena didesak terus, korban mengaku telah dicabuli pelaku.

Mengetahui perbuatan itu, tersangka dilaporkan ke Polres Tobasa. Dan dalam penyelidikan petugas, TR ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di RTP Mapolres Tobasa.

Pelaku dijerat Pasal 81 subdider Pasal 82 UU Perlindungan Anak Jo Pasal 64 dari KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara. (TT/int)

Donald Trump Terpilih jadi Presiden AS, Ini Tanggapan Selebritis Hollywood

Hasil sementara Pilpres AS.

TobaTimes - Secara mengejutkan, Donald Trump keluar sebagai pemenang di Pemilu Amerika Serikat 2016, mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Kemenangan Trump ini banyak menuai protes dari pendukung Hillary, termasuk para selebriti Hollywood, seperti halnya Katy Perry. Lewat akun Twitter-nya, Katy Perry menuliskan status bernada emosional. Dia bahkan menyerukan kepada follower-nya untuk tidak tinggal diam.

"We will never be silenced. #LOVETRUMPSHATE,” tulisnya. Lebih jauh ia menulis, "Jangan duduk diam. Jangan menangis. Bergeraklah. Kita bukan bangsa yang akan membiarkan kebencian memimpin kita,” lanjutnya.

Sementara penyanyi Jennifer Lopez tetap memberikan dukungan untuk Hillary. “That’s My Girl! #NewYork #ImWithHer,” tulisnya. (TT/int)

Selebriti lain yang juga terlihat kecewa adalah Lady Gaga. Seorang pemilik akun gagamonster96 memposting foto Lady Gaga menangis di dalam mobil usai kabar kepastian tersebut.

“Lady Gaga menangis di mobilnya hari ini di Kota New York, usai menerima kabar bahwa Donald Trump menang dalam pemilihan presiden. #ElectionNight #LoveTrumpsHate,” tulis gagamonster96. (TT/int)

Ngeri Bah! Diseruduk, Tewas di Kolong Truk


TobaTimes, Asahan - Kecelakaan lalu-lintas membuat warga gempar di jalan lintas Sumatera, tak jauh dari Pos Lantas Simpang Katarina, Kisaran, Selasa (8/11). Bambang (35) diseruduk dump truk lalu tewas di kolong truk tersebut.

Tewas di kolong truk.
Sesuai informasi, warga Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, ini sempat terseret hingga 20 meter dari lokasi awal. Dump truk dengan nomor polisi BM 9904 AG menabrak, baru terhenti setelah terperosok ke parit.

Setelah dump truk terhenti, warga yang melihat kejadian berusaha mengeluarkan tubuh Bambang dari bawah kolong truk. Tapi proses evakuasi tubuh korban tidak mudah.

Warga sudah berusaha mengungkit kolong truk dengan broti, tapi upaya warga untuk mengeluarkan tubuh korban tetap saja tidak berjalan mulus. Tubuh korban sulit dikeluarkan karena terjepit di kolong truk. Proses evakuasi terhadap tubuh korban baru berjalan lancar, setelah truk derek datang ke lokasi.

Sementara Bambang tidak tertolong lagi. Korban diduga tewas di tempat tak lama setelah tubuhnya diseret truk. Polisi lalu lintas kemudian mengevakuasi korban dan menyerahkannya ke keluarga untuk disemayamkan di rumah duka di Desa Bunut Seberang.

Sebelum kejadian itu, korban sedang memperbaiki dump truk BK 9194 YI yang dikemudikannya di depan bengkel milik marga Butarbutar. Posisi dump truknya saat itu parkir di tepi jalan lintas Sumatera, persis di depan bengkel Butarbutar.

Seusai melakukan perbaikan, Bambang bermaksud ingin menaiki dump truknya untuk lanjut mengangkut tanah orderannya. Tapi nahas, rencana itu gagal. Tubuhnya disambar dump truk lain yang melaju kencang dari arah Medan ke arah Rantauprapat dan korban terseret sejauh kurang lebih 20 meter. Korban pun tewas di tempat.

Menurut keterangan warga sekitar, dump truk BM 9904 AG yang menabrak korban sempat oleng karena mengalami pecah ban. Karena lajunya kencang, si sopir hilang kendali sehingga menabrak korban Bambang yang saat itu hendak menaiki dump truk yang dikemudikannya. 

"Saat itu, korban mau naik ke dump truk, tiba-tiba dari arah Medan ada dump truk lain melaju kencang dan menabrak tubuh korban,” ujar salahseorang warga di sekitar lokasi.

Menurut salah seorang mekanik di bengkel milik Butarbutar, sebelum menabrak korban, itu dump truk BM 9904 AG mengalami pecah ban. Sehingga lajunya tidak terkendali dan menabrak tubuh korban Bambang.

"Itu ban saat kita tengok sudah pecah. Kemudian benang ban depan dump truk yang menabrak korban juga sudah kelihatan jelas,” ujarnya.

Kasat Lantas Polres Asahan AKP Rikki Ramadhan SIK, melalui Kanit Laka S Tambunan menyebutkan, kasusnya masih dalam penyelidikan polisi. Sementara sopir dump truk yang menabrak korban tidak ditemukan berada di lokasi.  “Sopir yang menabrak Bambang kabur. Kita masih memintai keterangan para saksi," ujar Tambunan. (TT/int)

Rumah Camat Dirampok, Kerugian Rp60 Juta


TobaTimes, Simalungun - Rumah tinggal Camat Dolok Pardamean Rediana Naibaho di Huta Sipintu Angin, Nagori Parit Sabungan, Kecamatan Dolok Pardamean, dirampok. Uang sebesar Rp18 juta, emas 20 mayam, dan 2 unit handphone dan jam tangan miliknya raib diembat maling.

Ilustrasi.
Aksi pencurian itu terjadi pada Minggu (6/11) lalu sekira pukul 09.00 WIB. Sesuai hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian, pelaku diduga masuk melalui jendela rumah. Hal ini mengingat jerajak dan jendela rumah camat itu ditemukan dalam kondisi rusak.

Kapolsek Dolok Pardamean AKP MT Aritonang menerangkan, sesuai keterangan Rediana Naibaho dan sejumlah saksi lainnya, kronologis kejadian itu berawal pada saat Camat Rediana Naibaho dan suaminya pergi ke Gereja sekira pukul 08.30 WIB.

Saat pergi ke gereja, rumah ditinggal dalam kondisi pintu terkunci dengan baik. Kemudian, sepulang dari gereja, setibanya di rumah, camat dan suaminya J Saragih seketika terkejut setelah menemukan lemari kamar mereka dalam kondisi terbuka.

Laci lemari telah berada di atas tempat tidur. Setelah diperiksa, ternyata barang-barang berharga mereka berupa emas 20 mayam, uang Rp18 juta, Handphone dan jam tangan sudah raib. "Kerugian diperkirakan sekitar Rp 60 juta," kata Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, laporan pengaduan korban telah diterima oleh pihaknya pada hari minggu lalu dengan nomor: LP/18/XI/2016/SU/SIMAL/SEK DAME.

"Pelaku belum ditemukan. Saat ini kita masih berupaya mencari pelaku dengan melakukan penyelidikan. Kalau sudah ditemukan, kami akan informasikan," ujar Kapolsek. (TT/int)

8.11.16

11 Guru Perkosa 12 Siswi, 3 Hamil


TobaTimes - Sebuah laporan diturunkan DNA yang dirangkum Deccan Chronicle, Senin (7/11). Laporan itu berisi, polisi telah menangkap sebelas guru karena diduga telah memperkosa 12 siswi sebuah sekolah di desa Hivarkheda, Distrik Buldhana, sekitar 15 km dari Mumbai, India.

Ilustrasi.
Tiga dari gadis-gadis berusia antara 12-14 tahun itu bahkan dilaporkan sudah hamil.

“Peristiwa itu terjadi tepat sebelum Festival Cahaya Diwali. Kami telah mengirim petugas polisi perempuan untuk berbicara dengan para korban dan mengambil pernyataan mereka. Sejauh ini, ada yang sudah menjadi tersangka,” kata Inspektur Polisi Buldhana, Baviskar.

Tindakan amoral itu terungkap ketika tiga dari 12 gadis itu pulang ke desa masing-masing. Mereka mengeluh sakit perut, dan merasa seakan ada sesuatu di dalam perut mereka. Dampak dari peristiwa ini menjadi luas. Siswi lain di sekolah tersebut hingga kini menolak kembali ke sekolah.

“Jika orangtua saya memaksa kembali ke sekolah, saya akan mengakhiri hidup saya, bunuh diri. Mengakhiri hidup lebih baik daripada belajar di sekolah di mana saudara-saudara kami dianiaya dan diperkosa,” ujar salah seorang siswi kelas 6.

Sejumlah warga desa membenarkan putri-putri mereka kini trauma kembali ke sekolah tersebut. “Anak kami adalah generasi pertama yang pergi ke sekolah. Saya ingin dia menjadi anggota keluarga yang bebas dari buta huruf.

“Saya bermimpi dia belajar, kemudian bekerja dan mungkin menjadi guru, dokter atau yang jelas lebih baik dari kami. Sekarang, semua harapan itu sepertinya putus,” ujar salah seorang warga desa

Seorang siswi mengaku, di sekolah tersebut beberapa guru datang ke sekolah dalam keadaan mabuk, bahkan sempat pernah mereka dapatkan guru yang tiba-tiba pingsan sebekum kelas dimulai.

Di asrama, siswi tidur di ruang terbuka tanpa ada dinding penyekat. Kadang, di malam hari, terdengar ketukan keras di pintu.

Orang di balik pintu memaksa untuk membuka pintu. Kalau tidak dibuka, berondongan batu dilempar membuat siswi ketakutan, dalam suasana mencekam.

Kasus ini juga telah menjadi perhatian kelompok aktivis anak dan perempuan. Mereka bahkan telah meminta menteri perempuan dan anak India untuk mundur dari jabatannya. (TT/int)

Nyanyi di Panggung Bersama Calon Walikota, Kapolsek Dicopot


TobaTimes - Nasib sial menimpa Kapolsek Mantrijeron, Jogyakarta, Kompol Suwantoro. Gara-gara bernyanyi di atas panggung pada acara kampanye salah satu pasangan calon Wali Kota Jogja, Minggu (6/11/16), dia langsung dicopot dari jabatannya sebagai polisi nomor satu di daerah itu.

Perwira dengan satu mawar di pundak itu dianggap mencederai kode etik dan netralitas Polri. Kini penyidik Polda DIJ masih mencari bukti adanya unsur pelanggaran yang dilakukan Suwantoro.

"Yang bersangkutan kami tempatkan di Polda. Untuk sementara di non job-kan sampai menunggu sanksi disiplin yang diberikan,” kata Wakapolda DIJ Kombes Pol Teguh Sarwono usai memimpin upacara serah terima jabatan Kapolsek Mantrijeron di Mapolresta Jogja kemarin (7/11).

Teguh mengatakan, saat kampanye tersebut, aksi Suwantoro diduga melanggar kode etik profesi polisi pasal 12 huruf (e) tentang netralitas aparat dalam kegiatan politik.

Jadi, tak menutup kemungkinan Suwantoro akan dijatuhu sanksi berat jika dalam pemeriksaan nanti terbukti melakukan politik praktis.

Kompol Agus Setya Budi ditunjuk sebagai pengganti Suwantoro. Sebelumnya Agus menjabat sebagai analis kebijakan pertama Bagops Polresta Jogja.

Dalam kesempatan itu, Teguh mewanti-wanti seluruh jajarannya agar selalu bersikap netral dalam setiap perhelatan politik. Khususnya dalam masa kampanye. (TT/int)

7.11.16

Danau Toba akan Dipasarkan Secara Digital


TobaTimes, Jakarta - Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar) terus membenahi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 'Bali Baru' yang diprogramkan pemerintah. Kini Kemenpar siap memasarkan Danau Toba secara digital.

Danau Toba.
Menpar Arief Yahya juga selalu memantau perkembangan dengan kacamata 3A, yaitu atraksi, akses dan amenitas.

Atraksi terus dipoles. Dicarikan sisi paling kuat sebagai magnit untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke sana. "Tidak mungkin hanya danau-nya, sebab itu harus dinemukan kombinasi cantik antara nature (alam), culture (budaya) dan man made (kreasi manusia). Inilah nanti didesain secara integrated oleh Badan Otorita di sana," ujar Mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.

Sedangkan akses, katanya, percepatan perpanjangan landasan pesawat di bandara Silangit dari 2200 meter menjadi 2.650 meter. Pelebaran runaway dari 30 meter menjadi 45 meter, pembangunan terminal, yang semula didesain untuk kapasitas 100 ribu penumpang setahun, sekarang per bulan sudah 15 ribu dan per tahun 180 ribu.

"Sudah overloaded, sehingga harus sekalian di desain untuk 10-20 tahun yang akan datang. Silangit tidak lama lagi harus sudah menjadi international airport," katanya.

Jalan dari Silangit ke Parapat sudah diperlebar di kanan kiri. Outer ring road di Samosir sedang dalam proses oleh Kemen PU PR. Jalan tol dari Kuala Namu ke Tebing TInggi, lanjut ke Pematang Siantar. Lalu pelebaran jalan dari Siantar ke Parapat.

"Ditambah lagi aka nada aktivasi kereta api dari Medan ke Pematang Siantar. Itu akan sangat membantu pengembangan akses menuju danau terdalam di dunia tersebut," ungkapnya.

Terakhir Amenitas. Arief Yahya mengatakan, amenitas membangun fasilitas hotel, akomodasi, resort, restoran, cafĂ© dan lainnya. Salah satu tugas BOP Danau Toba adalah membentuk KEK –Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata seperti Nusa Dua Bali-nya Danau Toba. "Saya tidak terlalu khawatir, karena sekarang sudah banyak investor yang siap masuk ke kawasan Danau Toba," paparnya.

Lalu bagaimana memasarkan Danau Toba agar bisa menjangkau semua?

"Tidak ada cara lain, Go Digital! Customers kita sudah digital lifestyle, sudah bergaya hidup digital. 70 persen orang search and share dengan digital. Karena itu kita tidak boleh menggunakan cara konvensional untuk menjaring mereka. Ketika customers sudah berubah, maka kita sebagai penyedia jasa juga haru berubah pula," tegasnya.

Ringkasnya, Kemenpar akan menyediakan pasar digital, lalu para pelaku industry dan pebisnis menggunakan pasar itu untuk berjualan. Pasar itu tidak tampak mata, tetapi berada di dunia maya, atau istilahnya Digital Market Place. (TT/dtc/int)

Hmm...! Guru Peluk Siswi SMA dari Belakang


TobaTimes - Seorang oknum guru di SMA Negeri di Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, melakukan tindakan tak terpuji. Pasalnya, guru pria berinisial MA (35) itu tega mencabuli siswinya.

Ilustrasi.
MA mencoba gagahi siswinya layaknya suami terhadap istri, sebut siswi itu bernama Mela, yang masih berusia 16 tahun.

Peristiwa itu terjadi saat jam pelajaran sekolah. Awalnya, MA sengaja memanggil Mela ke ruang seni. Di situlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) itu memeluk tubuh Mela dari belakang.

Orangtua Mela, US, mengatakan, putrinya melaporkan kelakuan MA tersebut kepada mereka.

"Cerita anak saya, saat berada di ruangan tiba-tiba dia dipeluk dari belakang oleh oknum guru tersebut. Bahkan sampai melakukan tindakan yang tidak senonoh," ujar US.

Untung saja Meli saat dipeluk langsung berteriak sehingga mengundang perhatian rekan-rekannya di luar ruangan. Teriakan itu menyelamatkan Mela dari tindakan cabul sang guru.

“Usai mendengar teriakan anak saya, beberapa teman-temannya masuk. Sehingga tindakan yang lebih jauh pun tidak sampai terjadi.”

Meski begitu, tambah US, dirinya sebagai orang tua tetap akan meminta penjelasan pihak sekolah. Ini dilakukannya supaya mental dan psikologis anaknya tidak trauma. Selain itu, US juga meminta pihak sekolah menghukum MA.

Humas SMA Negeri Pangkah, Ani Murniati mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan guru-guru lainnya terkait kejadian itu. Bahkan, pihak sekolah juga telah meminta keterangan pelaku dan korban.

Menurutnya, pelaku sudah mengakui perbuatannya. "Namun, dia (MA) katanya hanya memeluk korban. Tidak lebih dari itu," paparnya. (TT/int)

Konser DEWA Batal Karena Ahmad Dhani Dilaporkan Hina Presiden

Ahmad Dhani.
TobaTimes, Jakarta - Konser grup band DEWA yang rencananya dilaksanakan di Palembang dan Jakarta terpaksa dibatalkan. Itu karena Ahmad Dhani tak mendapat izin dari polisi.

“Dua konser pada tanggal 9 dan 11 dibatalkan karena ditarik izinnya,” ujar Dhani pada saat konferensi pers di rumahnya, Pondok Indah, Jakarta, Senin (7/11).

Dhani mengatakan, akibat pembatalan konser tersebut, ia mengalami kerugian besar. Semua dikarenakan dirinya dilaporkan atas dugaan melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.

Dugaan Dhani melakukan penghinaan terhadap Jokowi berkaitan dengan orasi yang ia sampaikan pada saat Aksi Bela Islam II di depan Istana pada 4 November lalu. ‎

Akibatnya, Dhani dilaporkan oleh Laskar Rakyat Jokowi dan Projo ‎ke Polda Metro Jaya, Jakarta pada Minggu kemarin. (TT/int)