12.11.16

Kubunuh Karena Dia Mengucapkan Kalimat Cabul pada Putriku


TobaTimes, Nias - Sehari pasca pembunuhan sadis Sibaya Gamari (40), pelaku yang ternyata adalah kepala dusun menyerahkan diri ke Polres Nias, Kamis (10/11). Pelaku berinisial SW itu mengaku menghabisi korban karena korban mengucapkan kalimat tak senonoh kepada anaknya.

Ilustrasi.
Dan, begitu pelaku menyerahkan diri, dia langsung dibawa ke RSUD Gunungsitoli karena penyakit darah tinggi (hipertensi) yang dialaminya. Kemudian, pada Jumat (11/11), Kapolres Nias AKBP Bazawato Zebua SH MH datang menjenguk menjenguk SW.

Kapolres kemudian bertanya kepada pelaku perihal kejadian tersebut. SW pun menerangkan kronologis peristiwa yang menewaskan pria yang masih tetangganya di Dusun 2, Desa Hiliwa`ele II, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias itu.

Ayah 9 anak ini mengatakan bahwa kejadian tersebut tiba-tiba saja terjadi. Sore itu, ia menerima telepon dari anaknya bahwa korban (Sibaya Gamari) mendatangi rumah mereka dan mendobrak pintu. Saat itu, pelaku sedang berada di kebun.

Menerima telepon dari anaknya, pelaku kemudian bergegas pulang. Dan, saat tiba di halaman rumahnya, pelaku melihat Sibaya Gamari memegang sebilah parang. Pelaku kemudian bertanya mengapa Sibaya Gamari mendobrak pintu rumah mereka hingga mengganggu putrinya.

Dan, dari perdebatan itu diketahuilah bahwa korban mengucapkan kalimat tak senonoh kepada anak pelaku yang saat itu berada di rumah.
‘’No egebua ami sa`e tola nifake (kalian udah mulai dewasa, sudah bisa (maaf) dipake),” ujar korban kepada anak pelaku, seperti yang ditirukan pelaku kepada Kapolres.

Bahkan, korban malah marah dengan pertanyaan pelaku, lalu mendekat, kemudian melayangkan parang di tangannya ke arah pelaku.

Namun, bacokan itu tak melukai pelaku. Dia berhasil mengelak dan secara refleks mengambil parang yang terletak di dekatnya. Diketahui, parang tersebut adalah parang yang dibawanya sepulang dari kebun. Spontan dia menusuk Sibaya Gamari, kemudian membacoknya lagi.

Saat itu, Sibaya Gamari masih sempat melarikan diri. Namun, SW yang sudah geram melihatnya terus mengejar dan berhasil mendekati korban. SW kemudian membacok korban dan mengenai punggungnya.

Saat itu korban masih sanggup berlari menuju jalan besar dan lagi-lagi pelaku berhasil mengejar dan saat itulah dia membacok tengkuk serta lengan sehingga korban jatuh dan terkapar bersimbah darah.

Kepada kapolres, pelaku mengakui bahwa selama ini dia tidak pernah ada masalah dengan korban. Dia mengatakan mengenal betul siapa korban.

Dikatakan, korban adalah seorang kepala dusun, tetapi juga seorang pemabuk. SW mengaku, begitu peristiwa pembunuhan itu, ia sebenarnya mau menyerahkan diri kepada polisi, tetapi bukan saat polisi berada di tempat kejadian perkara (TKP), melainkan ia ingin menyerahkan diri ke Polres. Tetapi, saat itu tidak ada ojek yang mau mengantarkannya ke Polres.

Dan, pada Kamis (10/11), kebetulan ada salah seorang kerabatnya yang menyarankan agar dia menyerahkan diri dan kerabatnya itulah yang mengantarkan dirinya ke Polres Nias.

Kapolres mengimbau kepada keluarga korban agar tidak dendam atas kejadian tersebut dan biarlah pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut di depan hukum.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis kembali terjadi di Kepulauan Nias. Kali ini terjadi di Desa Hiliwa`ele II, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias. Korbannya adalah Sibaya Gamari (40), yang tewas akibat ditombak dan dibacok oleh pelaku yang diduga berjumlah dua orang.

Kepada wartawan, Kamis (10/11), Kapolsek Hiliduho AKP Arif Harefa melalui Ps Paur Humas Polres Nias Aiptu O Daeli menjelaskan, sesuai dengan keterangan para saksi yang melihat kejadian itu, salah satunya Devi (15), awal keributan terjadi pada Rabu (9/11) sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu korban keluar dari dalam rumahnya, diduga karena ada yang memanggil. Dan, tak jauh dari rumah itu, saksi Devi mendengar ada suara orang yang memaki-maki. Beberapa saksi lain juga melihat Ucok (51) dan Dama (17) berada di lokasi kejadian membawa tombak dan parang yang diduga digunakan untuk menghabisi korban. Mereka berdua diketahui masih sekampung dengan korban.

Dan, tak lama terdengar suara saling maki, suasana kembali hening dan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Di sana, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan beberapa luka parah di tubuhnya. Di bagian rusuknya tersangkut sejenis tombak dan di bagian bahunya ada beberapa luka menganga bekas bacokan. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment