TobaTimes, Medan - Sesama Supporter pendukung Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) Kampak FC dan Anak Smeck Brayan (Rasbar) bentrok di Jalan KL Yos Sudarso Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.
Ilustrasi. |
Informasi diperoleh Sumut Pos (grup Metro Asahan), kejadian berawal saat korban, Ardianto bersama rombongan supporter Kampak PSMS usai menonton pertandingan di Stadion Teladan Medan, bermaksud menuju pulang ke rumah masing-masing.
Namun, ketika melintas di jalan tersebut atau persisnya di depan SPBU, mobil angkot (angkutan kota) yang ditumpangi korban bersama rekannya dihadang dan dilempari batu oleh supporter Smeck hingga terjadi bentrokan.
Akibat pertikaian antar kedua supporter sepak bola menyebabkan korban mengalami cedera dan kritis akibat terkena lemparan benda keras. Dalam kondisi sekarat, pelajar kelas dua SMP Harapan Mekar di Marelan ini dibawa ke RSU Mitra Medika di Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.
"Sempat dibawa ke RSU Mitra Medika, tapi karena lukanya cukup parah korban dirujuk ke RS Bhayangkara Medan," ujar Radiman (63) ayah korban.
Keadaannya yang kian memburuk membuat remaja berdomisili di Jalan Marelan Raya Pasar 2, Lingkungan 24, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, ini meninggal dunia. Atas kejadian itu, orangtua korban membuat pengaduan ke Polres Pelabuhan Belawan.
"Anak saya dianiaya hingga tewas. Saya minta polisi mengusut dan menangkap para pelaku," ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Edi Safari membenarkan adanya bentrokan fisik antar supporter PSMS yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Saat ini kata, Edi polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Orangtua korban sudah buat pengaduan. Kasusnya masih dalam penyelidikan polisi," ujar Edi. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment