17.9.16

Oknum Anggota DPRD Nyabu Divonis 9 Bulan Penjara


TobaTimes-Majelis hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat menjatuhkan vonis 9 bulan penjara kepada terdakwa Suparji, anggota DPRD Labuhanbatu yang didakwa memakai sabu.
Ilustrasi.
Putusan yang sama dijatuhkan majelis hakim diketuai Dominggus Silaban kepada terdakwa Edi Trulin Bangun, Rustam Efendi, Suprapto dan Mursidi. Sedangkan kepada terdakwa Hendrik, majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 20 bulan dan terdakwa Habibi divonis 4 tahun dari tuntutan 6 tahun.

Putusan tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), dimana terdakwa Suparji, Edi Trulin Bangun, Rustam Efendi, Suprapto dan Mursidi dituntut selama 2 tahun penjara. Sementara terdakwa Hendrik dituntut selama 2 tahun 6 bulan penjara dan terdakwa Habibi dituntut 6 tahun penjara.

Domingus Silaban yang juga Ketua PN Rantauprapat bersama Dharma P Simbolon SH dan Rinaldi SH dalam pembacaan vonis tersebut, mengatakan tidak sependapat dengan tuntutan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam persidangan sebelumnya.

Menurut Dominggus, terdakwa Suparji, Edi Trulin Bangun, Rustam Efendi, Suprapto dan Mursidi adalah korban sekaligus pelaku penyalahgunaan narkoba dan hukumannya bukan penjara. Tetapi, meski demikian, majelis hakim tetap saja menjatuhkan vonis pidana penjara.

Dalam persidangan sebelumnya terdakwa Suparji dalam keterangannya mengaku mengenal sabu hampir 1 tahun lamanya setelah dilantik menjadi anggota DPRD Labuhanbatu dan mengenal sabu setelah dikenalkan dan diberikan temannya.

JPU Maulita Sari SH  mengatakan, akan mengajukan banding atas putusan majelis hakim.

Terdakwa Suparji, anggota DPRD Labuhanbatu dari PDIP dan teman-temannya ditangkap polisi saat melakukan pesta sabu di mess perkebunan swasta di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan, awal April 2016.

Suparji dan kawan-kawan dijerat jaksa  melanggar pasal 114, 112 dan 127 undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Sebab, setelah dites urine mereka dinyatakan positif mengandung metamfetamine. (TT/int)

Tingkatkan Mutu, Pemkab Labura Teken MoU Dengan IPB


TobaTimes-Pemkab Labuhanbatu Utara menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ditandai dengan penandatanganan MoU di ruang kerja Rektor IPB, Jumat (16/9).

Bupati Labura Kharuddin Syah dan Rektor IPB.
Sebelumnya Pemkab Labura melakukan kerjasama dengan tiga perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

“Pemkab Labura melakukan kerja sama MoU dengan IPB untuk mewujudkan generasi emas dari Labura untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta menambah SDM masyarakat Labura,” ujar Kabag Humas Muhammad Ikhsan SSTP MAP.

Penanda tanganan MoU dengan IPB langsung dilakukan Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE didampingi asisten pemerinthan H Habibbudin Siregar SSTP MAP, Kabag Humas Muhammad Ikhsan SSTP MAP dan Kabag Sosial Mamen Sampurna MA. Kunjungan Bupati Labura disambut langsung oleh rektor IPB Prof DR Ir Herry Suhardiyanto Msc dan beberapa civitas akademika IPB.

Dalam kesempatan tersebut H Kharuddin Syah mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak IPB yang telah bersedia bekerjasama dengan Pemkab Labura. Tujuan kerjasama ini adalah upaya meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dimana setiap tahunnya Pemkab Labura akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Labura yang lolos seleksi melalui jalur mahasiswa utusan daerah.

H Kharuddin Syah juga menyampaikan bahwa Kabupaten Labura merupakan daerah pertanian dan perkebunan. “Masyarakat kami mayoritas bekerja sebagai petani, pada tahun 1970an Kabupaten Labura yang pada saat itu masih bergabung dengan Kabupaten Labuhanbatu pernah menjadi lumbung padi di propinsi Sumatera Utara. Tetapi pada saat ini jumlah produksi petani terus menurun sehingga banyak lahan pertanian padi beralih fungsi menjadi perkebunan sawit, saya memiliki mimpi ingin mengembalikan kejayaan Kabupaten Labura sebagai lumbung padinya Sumatera Utara. Saya memohon bapak rektor IPB dapat membantu saya mewujudkan mimpi saya tersebut,” ujar H Kharuddin Syah.

Sementara itu Rektor IPB Prof Herry berjanji akan membantu Pemkab Labura dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.

“Jika Pemkab Labura memiliki semangat yang luar biasa dalam peningkatan pendidikan maka kami sebagai lembaga pendidik harus lebih semangat lagi membantu Pemkab Labura. Untuk mimpi bupati tadi pihak IPB dengan senang hati akan membantu mewujudkan Labura menjadi lumbung padi bagi propinsi Sumatera Utara. Dalam waktu dekat akan kita kirim tim ke Labura untuk melakukan survey sehingga nantinya kami dapat memberikan rekomendasi kepada bupati,” ucap rektor.

Di akhir pertemuan, rektor membawa rombongan bupati berkeliling di kampus IPB dan melihat beberapa hasil inovasi dari IPB itu. (TT/int)

Perambahan Hutan Hatapang Labura Kian Merajalela


TobaTimes-Setelah menelusuri lokasi penebangan kayu gelondongan di Hutan Hatapang yang diduga dilakukan  HT, warga Hatapang menilai aksi perambahan hutan tersebut dibekingi aparat.
Kondisi penebangan liar di Hutan Hatapang.
Warga Desa Hatapang menelusuri lokasi penumpangan kayu gelondongan dari Hutan Hatapang dengan cara mendaki dan berjalan hingga puluhan kilometer. Kayu gelondongan biasanya akan dibawa ke Kabupaten Asahan.

“Kami menelusuri lokasi penebangan kayu gelondongan. Penebangan dihentikan setelah warga melakukan penyetopan terhadap truk pengangkut kayu gelondongan,” jelas Sana dan Ali, Jumat 15/9.

Warga pun tercengang melihat kondisi hutan tombak yang belum pernah di jamah orang , kini sempraut. Sebelum dijamah Hutan Hatapang itu tampak indah dan hijau dan terasa tiupan angin yang  segar.

”Belakangan ini kami sering mendengar suara bebatuan jatuh dari gunung /bukit sehingga tidur pun tidak nyaman,” ungkap DS (46) warga Hatapang.

Selama tinggal di kampung ini sudah puluhan tahun  mengandalkan sumber kehidupan dari air sungai itu, baik mencuci pakaian, mandi dan air minum kini kami tidak dapat memanfaatkan air sungai itu. Jika dimanfaatkan untuk mandi kepala berpasir karena tidak ada lagi air untuk di mandikan terpaksa kami gunakan.

“Anak kami yang bersekolah mandi pagi menggunakan air sungai itu walau di bagian kepala meninggalkan pasir , sedangkan untuk air minum kami terpaksa berjalan kaki lebih jauh lagi ke anak/alur sungai yang belum tercemar keruh,” ujar bermarga Sipahutar.

Darwin Marpaung, Koodinator Rimbauwan Labuhanbatu Utara mengatakan hal senada. “Masyarakat Desa Hatapang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam serta ekosistem di dalamnya. Kenapa pemerintah melalui dinas terkait seolah terkesan tidak mau tau atau tutup mata. Kami menduga aparat terlibat dalam membacking penebangan Hutan Hatapang.

Warga akan buat laporan  ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  RI agar semua yang terlibat diproses hukum termasuk para pejabat daerah dan kepala daerahnya karena diduga telah melakukan suatu tindakan pembiaran terhadap perambahan hutan. Kami meminta pemerintah dapat tegas menindak pelaku dan otak pelaku perambahan Hutan Hatapang. Apakah pekerjaan aktivitas penebangan kayu itu sesuai dengan UU nomor 18 tentang kehutanan, dan perundang-undangan lainnya,” tandas Darwin. (TT/int)

TNI Bangun Jamban Warga, Stop BAB Sembarangan

Koramil 05/BD Kodim 0209/Labuhanbatu bangun jamban warga.
TobaTimes-Koramil 05/BD Kodim 0209/Labuhanbatu melaksanakan kegiatan program Jambanisasi. Pembuatan jamban untuk warga tersebut merupakan program sanitasi total berbasis masyarakat di seluruh Desa Kampung Yaman, Kecamatan Aeknatas, Kabupaten Labuhanbatu Utara, pekan lalu.

Anggota Babinsa Kopda D Siagian mengatakan, program ini merupakan program penyediaan sarana sanitasi jamban sehat berbasis masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk stop buang air besar (BAB) sembarangan.

“Program stop BAB sembarangan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan yang bersifat edutainment untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dan pembuatan jamban,” terang Kopda D Siagian dalam siaran persnya.

Seperti yang dilakukan Babinsa bersama dengan warga masyarakat, Anggota Babinsa memimpin pelaksanaan pembuatan jamban di rumah warga setempat. Kegiatan pembuatan dimulai dengan penggalian lubang septic tank milik warga, seorang warga yang belum memiliki jamban.

Menanggapi program sejuta jamban yang dicanangkan pemerintah, warga masyarakat setempat merespon dengan ucapan terimakasih dan menyambutnya dengan antusias untuk membantu menyukseskan program tersebut. Sebab, sebelumnya warga setempat terbiasa BAB di sembarang tempat. Sehingga kebiasaan tersebut menciptakan lingkungan yang kurang sehat.

“Saya sangat senang dan berterimakasih mendapat bantuan pembuatan jamban, sehingga kami tidak perlu lagi buang air di sungai,” kata salah seorang warga setempat. (TT/int)

Karena Menganggur, Nekad Jual Sabu di SPBU

Ilustrasi.
TobaTimes-Seorang pria pengangguran bernama Bima (20), Kamis (15/9) sekitar pukul 19.00 WIB diringkus polisi karena kedapatan saat bertransaksi narkotika jenis sabu-sabu di SPBU Jalan Yossudarso Tanjungbalai.

Informasi yang diproleh, Bima merupakan seorang pengangguran, warga Gang Labas, Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai. Bima diringkus dari kamar mandi SPBU di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK melalui Kasat Narkoba AKP MHD Yunus Tarigan SH melalui KBO Ipda R.Saragih mebenarkan penangkapan tersebut.

Kepada wartawan Saragih menjelaskan, penangkapan terhadap Bima berdasarkan laporan masyarakat. Di mana pelaku diduga akan bertransaksi sabu-sabu di sebuah SPBU di Jalan Yossudarso. Atas informasi tersebut, petugas Sat Narkoba melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka.

"Awalnya kita mendapat informasi dari masyarakat yang dapat dipercaya bahwa  pelaku akan melakukan transaksi narkotika. Guna menindak lanjuti laporan tersebut kita  melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku," kata Saragih.

Dikatakan Saragih, dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti berupa satu paket sabu dengan  berat 1,05 gram serta satu unit HP yang disimpan pelaku di saku celananya.

Dijelaskan Saragih, untuk proses hukum lebih lanjut tersangka kini masih dalam penyidikan petugas guna mengungkap dari mana pelaku mendapat barang haram tersebut.

"Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 112 dan 114 ayat Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya kini tersangka meringkuk di sel tahanan Mapolres Tanjungbalai," jelas Saragih. (TT/int)

Blangko Cukup, Warga Tanjungbalai Diimbau Urus e-KTP

TobaTimes-Kepada seluruh warga Kota Tanjungbalai yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), diimbau untuk segera mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil) Kota Tanjungbalai.
Warga melakukan perekaman pembuatan e-KTP.

Imbauan tersebut diungkapkan Kepala Disdukcatpil Kota Tanjungbalai Hj Hasbah Aryanti SE, Jumat (16/9).

"Hingga saat ini, walaupun pengurusannya gratis atau tanpa pungutan biaya, namun masih banyak dari warga Kota Tanjungbalai yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik. Selain itu, ada sekitar 20 ribu jiwa yang sudah melakukan perekaman data di tingkat kecamatan, namun belum datang menjemput e-KTP nya ke Disdukcatpil," ujar Hasbah Aryanti.

Meskipun demikian, Hasbah Aryanti belum bisa memastikan total jumlah warga yang belum melakukan perekaman data kependudukan atau belum memiliki fisik kartu tanda penduduk elektronik.

Untuk Hasbah Aryanti berharap kepada seluruh warga Kota Tanjungbalai khususnya yang berusia 15 tahun ke atas, agar segera datang ke Kantor Disdukcatpil guna melakukan perekaman data sebelum akhir September 2016 ini.

Mengenai ketersediaan blangko e-KTP, yang pada umumnya menjadi kendala di sejumlah daerah, Hasbah Aryanti mengatakan, stok blangko e-KTP di Disdukcatpil Kota Tanjungbalai sangat mencukupi.

Sementara itu, keterangan lain yang diperoleh wartawan mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah memperpanjang batas waktu perekaman data e-KTP hingga pertengahan tahun 2017. Alasannya, karena hingga saat ini, masih banyak warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP, yang total jumlahnya mencapai sekitar 22 juta orang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Sehingga, Kementerian Dalam Negeri mengundurkan batas waktu perekaman data e-KTP yang semula adalah akhir September 2016 ini, menjadi pertengahan 2017 mendatang guna memberikan kesempatan bagi yang belum melaksanakan perekaman data. (TT/int)

150 Goni Bawang Merah asal Malaysia Ditangkap




TobaTimes-Petugas Sat Reskrim Mapolres Tanjungbalai mengamankan satu unit mobil L300 yang bermuatan 150 goni bawang merah ilegal asal Malaysia.

Mobil L300 bermuatan bawang merah illegal tersebut ditangkap saat melintas di Jalan Sudirman Kota Tanjungbalai, Kamis malam  (15/9) sekira pukul 21.30 WIB.

Informasi diproleh, penangkapan mobil L300 BK 8351 VQ tersebut, bermula saat petugas tim opsnal yang di pimpin oleh Ipda Michael sedang melaksanakan patroli rutin di Jalan Sudirman. Di mana petugas melihat mobil L300 tersebut ditutupi terpal. Lalu  petugas yang curiga melakukan pemeriksaan dan ditemukan 150 goni bawang merah ilegal.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Yayang Risky Pratama SIK membenarkan hal tersebut. 

Yayang mengatakan, mobil tersebut dikendarai oleh IMM (34) dan rekannya HS (31) warga Jalan Jenahan, Lingkungan III,  Kelurahan Sei Merbau, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.  "Mobil tersebut dikendarai IMM dan HS," ujarnya.

Dikatakan Yayang, berdasarkan penyelidikan, bawang tersebut akan dikirim ke kota Kisaran dan  barang bukti akan diserahkan kepihak Bea dan Cukai Teluk Nibung.

"Berdasarkan keterangan IMM dan HS bawang tersebut akan diantar ke Kota Kisaran dan saat ini kita sedang menyelidiki siapa pemilik bawang tersebut dan besok kita akan serahkan barang bukti ke pihak Bea dan Cukai Teluk Nibung," jelasnya.  (TT/int)

Semester I, Serapan APBD Tanjungbalai Rp331 M

 
Ilustrasi.

TobaTimes-Terhitung sejak Januari hingga September, serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tanjungbalai 2016 pada semester pertama mencapai Rp331 miliar lebih atau 47 persen dari total APBD Tanjungbalai Rp719 miliar lebih.

Hal itu disampaikan oleh H Irwan Sakti Nasution SH, Kepala Dinas Pengelola Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Jumat (16/9).

"Serapan anggaran hingga 31 Agustus 2016, masih sekitar 47 persen," katanya.

Namun Irwan Sakti Nasution mengakui bahwa serapan anggaran yang hanya sebesar 47 persen tersebut, bukan karena lemahnya kinerja aparatur pemerintah. Akan tetapi, hal itu disebabkan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2016 disahkan oleh DPRD pada bulan April 2016.

"Seharusnya, serapan APBD itu pada semester pertama minimal adalah sebesar 58 persen. Namun, karena APBD Kota Tanjungbalai tahun 2016 baru disahkan pada bulan April 2016, maka serapan sebesar 47 persen tersebut sudah termasuk luar biasa," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Irwan Sakti juga mengakui bahwa dari total serapan anggaran sebesar 47 persen tersebut, belanja aparatur masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan belanja publik. Namun demikian, Irwan Sakti optimis, belanja publik tersebut dalam waktu dekat ini akan dapat ditingkatkan apabila Dinas Pekerjaan Umum (PU) dapat merealisasikan seluruh kegiatannya.

"Soalnya, Dinas Pekerjaan Umum adalah pengelola anggaran terbesar, disusul Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan," imbuh Irwan Sakti Nasution.

Seperti diketahui, anggaran belanja daerah dalam APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2016 disahkan pada posisi Rp719 miliar lebih, dengan pendapatan daerah sebesar Rp673 miliar lebih. Hal itu menyebabkan, APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2016 disahkan pada posisi defisit anggaran sebesar Rp45 miliar lebih. (TT/int)

Mobil Pegawai LP Hantam Rumah Warga, Lalu Terbalik ke Jurang


TobaTimes-Kecelakaan lalu-lintas menghebohkan warga di Desa Sibalanga, Jalan Tarutung-Sibolga KM 32, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara (Taput), Kamis (15/9) lalu. Sebuah mobil mengantam rumah warga.
Mobil hantam rumah warga dan terbalik.
Mobil itu adalah milik pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kota Sibolga bernomor polisi BK 669 VB. Setelah menghantam rumah warga, mobil tersebut kemudian tebalik dan masuk jurang rendah di samping rumah.

Pengemudi yang mengaku sebagai pemilik mobil bermarga Ginting, mengaku mengantuk saat mengemudi sehingga kehilangan kendali dan menabrak rumah milik J. Hutauruk.

Petugas kepolisian dari Satlantas Polsek Adiankoting TP Hutasoit yang turun ke TKP menyebutkan, kejadian Laka Lantas itu telah mengakibatkan kerugian materiel kepada korban pemilik rumah dan tidak ada korban jiwa.

"Kendaraan yang masuk ke dalam jurang itu ditarik mobil Derek yang didatangkan dari kota Sibolga kemudian diamankan di Polsek setempat," terangnya.

J Hutauruk mengatakan, dia sangat terkejut  mendengar benturan suara keras dan  melihat sebuah mobil sudah menabrak rumahnya dan terjungkal dalam jurang.

"Untung mobil itu tersangkut,” ujar Hutauruk sembari mengucap syukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Marsihol Hutabarat, warga setempat, menGatakan prihatin atas peristiwa. "umumnya lakalantas di daerah ini terjadi karena supir mengantuk. "Kita berharap agar pengendara selalu berhati-hati," ujarnya. (TT/int)

Penerimaan CPNS akan Memprioritaskan Lulusan Cumlaude

Ilustrasi.
TobaTimes-Hingga saat ini belum ada kepastian kapan rekrutmen CPNS jalur umum akan dilakukan. Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur sudah menyampaikan gagasannya terkait penerimaan CPNS.

Dia berencana memrioritaskan pelamar umum dari lulusan terbaik di perguruan tinggi se- Indonesia. "PNS itu mesin birokrasi negara. Negara maju atau tidak, salah satunya ditentukan kualitas PNS. Semakin banyak PNS memiliki keahlian, negara lebih cepat maju," kata Asman, Jumat (16/9).

‎Untuk mendapatkan PNS berkompetensi tinggi, lanjutnya, ditentukan dari pola rekrutmen serta persyaratan pelamar.

Dia berkeinginan, para pelamar CPNS didominasi lulusan terbaik dari perguruan tinggi. "Peran perguruan tinggi sangat besar dalam melahirkan para calon PNS unggul.‎ Saya punya rencana memprioritaskan lulusan terbaik perguruan tinggi yang menjadi PNS. Dengan harapan mereka menjadi pegawai profesional dan memiliki jiwa melayani tinggi," paparnya.‎

Sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan, pemerintah telah mengajukan usulan kuota CPNS dari jalur umum sebanyak 13 ribu orang. Sekitar 2.000 di antaranya lulusan cumlaude.

Menurut Bima, sudah saatnya  birokrasi diisi oleh lulusan-lusan terbaik. Bahkan dia menyebutkan, kebutuhan lulusan terbaik sebanyak 100 ribu orang.

"Mestinya jumlahnya 100 ribu orang, tapi karena anggaran terbatas, cukup 2000-an saja. Kalau ada instansi yang tidak mau menerima lulusan cumlaude, BKN siap menampung mereka," tandasnya. (TT/int)

Warga Siantar Datang ke Kisaran Curi Sepedamotor


TobaTimes-Dengan menumpangi bus, Sardi Ginting (35), datang ke Kota Kisaran. Dia datang melancarkan aksi mencuri sepedamotor. Tapi gagal memetik hasil. Warga Jalan Sisingamangaraja, Pematangsiantar, ini dipergoki korbannya saat hendak membawa kabur sepedamotor curiannya Suzuki FU 150 warna hitam BK 4731 QZ.
Ilustrasi.
Aksi pencurian sepedamotor itu dilakukan Sardi di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan. Tepatnya di depan sebuah ruko (rumah toko) kosong samping Irian Market.

Hendri Ramayanto (35) mengatakan, setiap hari dia selalu memarkirkan sepeda motor di Toko Listrik Gotong Royong. Kemudian, dia menyeberang ke toko lain tempat dia bekerja masih di Jalan Imam Bonjol.

Tapi saat itu, ia melihat ada gerak-gerik mencurigakan dari seorang pria yang duduk-duduk di atas sepedamotornya.  “Saya melihat seorang lelaki duduk di atas sepedamotorku dan aku lihat berusaha membongkar kunci stangnya," ujar Hendri.

Selanjutnya, ia meminta bantuan rekan sekerjanya untuk melihat kendaraannya. Dan, benar setelah Syarif Harahap mendekati kendaraannya pelaku langsung membuang anak kunci cadangan yang sengaja dibawa oleh pelaku ke bawah mobil Toyota Agya, warna merah yang diparkir dekat dengan sepeda motornya.

Melihat aksi yang dilakukan Sardi Ginting, Syarif Harahap berteriak meminta bantuan dengan mengatakan pencuri. "Lalu Amin, pemilik Toko Gotong royong berlari menghampiri dan mengamankan pelaku ke Pos Lantas Kota Kisaran. Namun massa yang datang begitu banyak mengerumi serta memukuli pelaku," ucap Syarif.

Kapolsekta Kisaran IPTU Tombak Samosir, didampingi Kanit Reskrim Polsekta IPDA F Sibarani saat dikonfirmasi membenarkan adanya upaya pencurian kendaraan sepedamotor Suzuki FU 150 warna hitam BK.4137 QZ milik Hendri Ramayanto yang sedang diparkir di depan ruko kosong dekat Irian Market, samping Sekretariat KNPI Asahan, Jalan Imam Bonjol Kisaran. Pelaku juga sempat dimassakan.

Samosir menuturkan, pelaku ditengarai merupakan penjahat spesialis kendaraan roda dua. "Ini dilihat, tersangka mengantongi empat buah anak kunci kendaraan roda dua. Tersangka juga sudah membongkar kunci kendaraan tersebut dan sedikit menggeser posisi kendaraan dengan maksud agar perbuatannya tidak dicurigai oleh sekitarnya," kata Kapolsek Kota Kisaran.

Ditambahkan Samosir, tersangka juga membuang tiga buah anak kunci ke bawah kolong mobil yang diparkir dekat sepedamotor tersebut saat saksi mendekati tersangka. Yang lebih fatal lagi, tersangka sudah berhasil membobol kunci kendaraan dengan kunci palsu yang dibawanya, serta tersangka sudah merubah posisi tiang standart sepedamotor.

"Perbuatan tersangka sudah jelas terlaksana. Hanya tinggal membawa kabur sepedamotor tersebut dan dalam kantong saku celana tersangka juga banyak kartu identitas orang lain. Diduga kartu identitas tersebut milik korban yang telah menjadi mangsanya," kata Kapolsek Kota Kisaran Iptu Tombak Samosir.

Dijelaskan Kapolsek Kota, tersangka dapat dijerat dengan pasal 363 dengan pemberatan subsider pasal 362 KUH Pidana dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. Terhadap tersangka dan barang bukti saat ini sudah diamankan di Mapolsekta Kisaran. (TT/int)

Sering Pesta Sabu, Pedagang Gas Ditangkap

Ilustrasi sabu-sabu.

TobaTimes-Ahmad Lutfi Pane (47) ditangkap Sat Narkoba Polres Siantar di Jalan Nagur, Kelurahan Martoba, Jumat (16/9), sekira pukul 01.00 WIB. Pedagang gas elpiji ini ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.

Berdasarkan informasi, tersangka disebut sering pesta sabu di rumahnya. Hal itu didukung dari penggeledahan personel Sat Narkoba yang menemukan barang bukti 1 paket diduga narkotika jenis sabu, 1 buah bong kaca lengkap dengan pipa kaca bekas dibakar, 7 pipet, 1 buah kompeng karet, 2 buah plastik klip diduga bekas bungkus sabu-sabu.

“Penangkapan terhadap pria yang diketahui merupakan adik kandung berisial RP (Rizal Pane) di Jalan Nagur, bermula dari laporan warga sekitar yang resah dengan maraknya peredaran narkoba di daerah mereka,” ucap Kasat Narkoba Polres Siantar AKP Bambang Suryo Waskito.

Bambang menuturkan, setelah pihaknya mendapat informasi kalau ada dugaan sedang pesta sabu, beberapa anggotanya segera turun ke lokasi dan menggerebek rumah tersangka.

Saat itu ditemukan tersangka tengah pesta sabu di rumahnya, tepatnya di ruang dapur. Setelah tersangka diamankan, polisi menggeledah dan berhasil menemukan sejumlah barang bukti.

“Usai mengumpulkan barang bukti, tersangka bersama barang bukti kemudian kita gelandang ke Sat Narkoba Polres Siantar untuk diinterogas dan diproses lebih lanjut. Tersangka dijerat pasal 114 ayat (1) subs Pasal 112 ayat (1) Undang-undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” tegasnya.

Sampai saat ini, tersangka belum dapat diwawancarai. Ia masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Sat Narkoba. (TT/int)

Besok, Ephorus dan Sekjend HKBP Dilantik


TobaTimes-Pdt David Farel Sibuea terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjend) HKBP periode 2016-2020 dengan perolehan suara 770. Sedangkan pesaingnya, Pdt Maulinus Siregar meraih 740 suara dan yang batal sebanyak 12 suara.
Ephorus terpilih Pdt Darwin Lumbantobing.
Sebelumnya, pada Sinode Godang HKBP ke-63 dengan agenda pemilihan sekjend yang berlangsung di Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara (Taput), Jumat (16/9) malam, ada enam calon  terpilih yang sudah dipanggil panitia setelah hasil putaran pertama, yaitu Pdt David Sibuea, Pdt Maulinus Siregar, Pdt Daniel Harahap, Pdt Martonggo Sitinjak, Pdt Frins Sihombing dan Pdt Midian Sirait. Namun keempat Pendeta tersebut mundur, sehingga Pdt David Sibua dan Pdt Maulinus yang maju pada pemilihan Sekjend.

Memang, terpilihnya Pdt David Sibuea jadi kejutan dalam Sinode Godang HKBP karena dia adalah calon Ephorus. Di putaran pertama pemilihan Ephorus, Pdt David Sibuea masuk dalam tiga besar, namun ia mengundurkan diri di putaran kedua.

Sekretaris Umum Panita Sinode Godang HKBP Pdt Nekson Simanjuntak yang ditanya terkait hal ini mengatakan bahwa tidak ada tata tertib yang melarang calon Ephorus mendaftar sebagai calon Sekjen.

"Puji Tuhan, Sekretaris Jenderal HKBP terpilih adalah Pdt David Farel Sibuea menggantikan Pdt Mori Sihombing. Pdt David mendapatkan 770 suara, mengalahkan Pdt Maulinus Siregar dengan 744 suara. Tidak ada tata tertib yang melarang pencalonan Pdt David Farel Sibuea sebagai Sekjend," sebut Nekson Simanjuntak.

Besok Dilantik

Semua pihak menyatakan syukur atas suksesnya Sinode Godang agenda pemilihan Ephorus dan Sekjend HKBP periode 2016-2020. Dan, selanjutnya akan dilaksanakan pelantikan yang dijadwalkan berlangsung Minggu (18/9) di di Kompleks Seminarium Sipoholon.

“Sinode Godang telah memilih Pdt Dr Darwin Lumbantobing sebagai Ephorus HKBP 2016-2020. Saya ucapkan selamat. Semoga Allah memberkati beliau dan HKBP,” ujar salah seorang pendeta, Pdt Daniel Taruliasi Harahap.

Setelah Sinode Godang selesai dilaksanakan, maka akan dilanjutkan dengan pelantikan pimpinan HKBP terpilih yang direncanakan pada Minggu, 18 September di HKBP Pearaja, Tarutung.

sementara, pelantikan pharaeses, sesuai dengan Juklak Aturan dan Peraturan HKBP Setelah Amandemen II, akan ditentukan paling lambat 2 minggu setelah serah terima dari Pimpinan HKBP periode 2012-2016 kepada Pimpinan HKBP Periode 2016-2020 di suatu ibadah minggu. (TT/int)

Oknum Polisi Jambak dan Tampar Istri, Dilaporkan


TobaTimes-Seorang oknum perwira Polisi berpangkat Ipda yang bertugas di Polres Simalungun, berinisial JWS (45), dilaporkan oleh istrinya, JG (44) atas kasus penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga.

Ilustrasi.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (15/9), sekira pukul 12.30 WIB di Jalan Pelopor, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, tepatnya di teras rumah saksi EA (41).

Peristiwa penganiyaan diduga karena JG tidak mau diajak JS ke salah satu Bank untuk urusan pinjam. Tidak menerima perlakukan JWS, korban JG ditemani saksi EA mendatangi Polres Siantar hari itu juga, membuat laporan pengaduan secara resmi.

Dalam laporannya kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polres Siantar, korban JG menuturkan kronologis kejadiannya. Saat itu, sekira pukul 12.00 WIB, dia (korban) sedang mengobrol di teras rumah saksi EA, bersama dengan kedua saksi lainnya. Tiba-tiba terlapor JWS datang menemui korban lalu mengajak korban ke bank untuk urusan pinjam sambil menarik tangan sebelah kanan korban.

Namun korban menolak untuk pergi ke bank. Kemudian korban dan terlapor bertengkar dan perang mulut, namun korban tetap tidak mau diajak JWS. Tia-tiba JWS langsung menjambak rambut korban hingga menampar wajah korban. Merasa terancam, korban langsung melarikan diri.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami rasa sakit di bagian kepala dan juga tangan sebelah kanan. Korban JG berharap JWS dapat diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

Setelah membuat laporan pengaduan, sorenya, Kasi Propam Polres Simalungun Ipda Alwan datang ke Polresta Siantar dan disusul Ipda JWS beberapa menit kemudian.

Namun ketika hendak dikonfirmasi terkait peristiwa yang dituduhkan kepadanya, JWS hanya diam alias tidak mau berkomentar. Begitu juga dengan Kasi Propam Polres Simalungun Ipda Alwan belum mau memberikan keterangannya terkait peristiwa tersebut. Dia pun langsung membawa keduanya (korban dan terlapor) ke salah satu ruangan untuk dimediasi secara kekeluargaan.

Namun, informasi yang dihimpun, mediasi yang dilakukan oleh Kasi Propam Polres Simalungun Ipda Alwan tersebut tampaknya gagal, korban JG yang merupakan istri dari terlapor itu tetap ngotot untuk melaporkan terlapor Ipda berinisial JS itu, sesuai LP/387/IX/2016/SU/STR.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kasubag Humas AKP Isril Noer membenarkan telah menerima laporan tersebut. Saat ini pihaknya masih menyelidiki laporan yang dituduhkan kepada perwira menengah Polres Simalungun tersebut. (TT/int)

Usai Ritual, Jasad Fasko Muncul di Permukaan Air


TobaTimes-Setelah dilakukan pencarian berhari-hari, akhirnya harapan warga dan keluarga terkabulkan. Fasko Tamara, yang hilang tenggalam di Sungai Lubang Nagori Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar, berhasil ditemukan pada Jumat (16/9) sekira pukul 13.50 WIB.
Jasad Fasko muncul ke atas permukaan air.
Kemunculan jasad Fasko dari dalam mata air Sungai Lubang itu mencengangkan ribuan warga yang menunggu sejak pukul 10.00 WIB. Warga yang hadir datang dari luar kecamatan Pematang Bandar bahkan dari Pematangsiantar.

Warga tadinya menunggu dan ingin menyaksikan upaya pencarian dengan penyelaman oleh TNI-POLRI serta warga, Namun tak disangka sekira pukul 13.50 WIB, Jasad Fasko muncul dengan tiba-tiba dari mata air Sungai Lubang.

Warga pun teriak histeris saat menyaksikan kemunculan jasad korban dan sontak seluruh personil TNI-POLRI serta Uspika Pematang Bandar dan Bandar yang tadinya belum fokus, langsung berlari turun ke air. Upaya evakuasi langsung dilakukan oleh personil Polsek Perdagangan yang dipimpin Kapolsek Perdagangan AKP Asmara.

Tampak dari radius 3 meter, awak koran ini melihat kondisi jasad yang mengambang di permukaan air itu dengan posisi telungkup dan sudah membengkak. Sementara itu tampak pada bagian punggung luka dan memar memerah, dan sudah menebarkan aroma yang menyengat.

Tak lama kemudian dengan dibungkus kantong mayat yang sudah disediakan oleh Basarnas Parapat, jasad Fasko dibawa ke Puskesmas Pematang Bandar dengan diangkut Ambulance Puskesmas yang sudah standby sejak kejadian pada Rabu (14/9) lalu.

Di Puskesmas, jenazah Fasko diserahkan Kapolsek Perdagangan dan Uspika kepada keluarga korban untuk disemayamkan di rumah keluarga korban di Nagori Sidotani II Kecamatan Bandar. Kapolsek Perdagangan, AKP Asmara mengatakan bahwa atas permintaan keluarga jenazah Fasko tidak diautopsi, cukup visum luar saja karena keluarga dan warga tahu memang Fasko meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Lubang.

Sementara itu, setibanya di rumah duka, jenazah korban disambut dengan tangisan dari keluarga besar Fasko dan kerabat. Kemudian keluarga dan warga melaksanakan fardhu kifayah (memandikan, mengkafani dan mensholatkan) terhadap jenazah Fasko. Sekira pukul 17.00 WIB, jenazah Fasko dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum di nagori tersebut.

Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk berbagai ritual dan penaburan aneka bunga. Konon dipercaya sebagai persembahan permohonan kepada penunggu Sungai Lubang agar jasad Fasko bisa dievakuasi dari dalam air.

Percaya tidak percaya, pada hari ketiga, Jumat (16/9) sekira pukul 13.00 WIB, tampak dibatu yang ada di dalam permukaan air Sungai Lubang, sebuah benda yang bahasa jawanya disebut Gagar Mayang dengan ditaburi bermacam benda lainya di sekitar gagar mayang tersebut.

Konon menurut warga, hal ini dilakukan karena korban masih perjaka dan ritual tersebut dilakukan oleh "orang pintar" yang tidak boleh disebutkan namanya oleh warga. Di sebelah utara, gagar mayang ada juga dibuat bangunan seperti gubuk namun kecil, tapi tidak diketahui tujuannya. Kemudian, di atas permukaan air, tepatnya di atas mata air, tampak tertabur bunga beraneka rupa mengambang berputar-putar seakan tidak mau mengikuti arah arus air.

Memang di luar akal manusia rasanya, tepat pukul 13.50 WIB, seperti dilemparkan dari dalam mata air Sungai Lubang itu, jasad Fasko terlempar ke atas permukaan dengan posisi setengah membungkuk (kepala di atas) dan ke arah wajah mengahadap ke matarahari terbenam, bahkan tampak oleh ribuan pasang mata, separuh jasad Fasko melewati permukaan air.

Kemudian jasad itupun jatuh ke air dengan posisi telungkup menghadap ke dalam air. Saat itulah jeritan histeris warga yang menyaksikan secara nyata kemunculan  jasad Fasko di permukaan air. (TT/int)

AKP Rahmadhani Jabat Kasat Reskrim Polres Batubara

Upacara serah terima jabatan Kasat Reskrim Polres Batubara.

TobaTimes-Jabatan Kasat Reskrim Polres Batubara resmi berganti. AKP M Arif Batubara akan menempati posisi baru sebagai Kasat Sabhara Polres Tebing Tinggi. Sementara, posisinya terdahulu ditempati AKP Rahmadhani.

AKP Rahmadhani sebelumnya menjabat Kapolsek Sei Kepayang Polres Asahan.Mutasi jabatan di lingkungan Polres Batubara ini sesuai Surat Telegram Kapoda Sumut Nomor: ST/1033/IX/2016, tertanggal 9 September 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Polda Sumut.

Acara serah terima jabatan (sertijab) Kasat Reskrim Polres Batubara dari AKP M Arif Batubara ke AKP Rahmadhani dipimpin langsung Kapolres AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, Jumat (16/9), bertempat di Mapolres Batubara.

Bonaparte menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada AKP M Arif Batubara, selama ini telah memberikan pengabdian terbaik pada Polres Batubara.

Kapolres juga menyampaikan bahwa mutasi itu hal wajar dan biasa dalam suatu organisasi. Mutasi dan rotasi dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan kerja kepolisian demi kepentingan organisasi dan pembinaan karir.

Hadir dalam acara sertijab itu, Wakapolres Kompol Juliani Prihartini SIK, para Kabag, Kasat, Kapolsek dan personil Polres Batubara. (TT/int)


Katanya Mau Ngutip Kopi, tapi Bunuh Diri di Pohon Alpukat


TobaTimes-Diduga karena kondisi ekonomi yang kurang memadai, Rusdi Purba (63), mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon Alpukat di ladangnya.
Warga dan polisi membawa jenazah dari ladang.
Peristiwa yang terjadi di Huta Urung, Nagori Bahapal Raya, Kecamatan Raya ini, pertama kalinya disaksikan warga setempat Jawanter Purba bersama istrinya, Herlina Sinaga saat berada di ladangnya, Jumat (16/9).

Saat itu Jawanter bersama istrinya rencananya hendak mengambil bambu. Tapi saat itu, mereka melihat ada sosok manusia tergantung di pohon alpukat. Seketika mereka langsung mengabari warga sekitar dan selanjutnya disampaikan kepada pihak kepolisian. Dalam hitungan menit, sejumlah warga bersama personel kepolisian Sektor Raya tiba di lokasi.

Saat itu korban terlihat sudah tergantung dengan tali terikat di lehernya. Bahkan di pohon tersebut, ada satu buah papan berdiri bertuliskan ‘Inilah yang terbaik dalam hidupku dari pada aku lebih tersiksa. Tulisan ini diduga dibuat korban dengan menggunakan arang sisa bakaran kayu.

Sementara itu, tali yang digunakan korban untuk menjerat lehernya adalah tali nilon yang dipadukan dengan kabel tembaga. Setelah kepolisian menurunkan korban dan melakukan olah TKP, korban selanjutnya dibawa ke RSUD Tuan Rondahaim untuk divisium.

Berdasarkan keterangan kepolisian, dari hasil olah TKP, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga korban disimpulkan murni bunuh diri. Dan setelah pihak keluarga juga memastikan korban murni bunuh diri, jasad korban selanjutnya di bawa ke rumah duka yang disambut isak tangis keluarga.


Dame Sitompul, istri korban tak kuasa menahan tangis setelah melihat suaminya terbujur kaku. Dalam tangisannya, Dame mengungkapkan kekesalannya atas pilihan suaminya.

“Kenapa harus dengan cara seperti ini kau pergi? Kau bilang mau mengotip (memetik) kopinya, rupanya ininya maksud mu ini,” ujar Dame dalam tangisnya.

Sembari menangis, kepada sanak keluarga, Dame menceritakan bahwa sebelum kejadian, suaminya sudah bangun pukul 05.00 WIB. Korban meminta Dame untuk membuat teh manis. Lalu, Dame membuatkannya dan menyediakan roti untuk serapan pagi.

Setelah minumnya habis, koban kemudian berkata mau pergi ke ladang untuk memetik kopi. Tapi, korban berpesan, agar istrinya tidak usah cepat menyusul ke ladang. “Disuruhnya aku memetik kopi di depan rumah dan setelah selesai baru aku ke ladang,” cerita Dame tentang aktivitas mereka sebelum ada kejadian.

Perkataan korban pun dituruti Dame tanpa ada curiga sama sekali. Tapi ternyata beberapa jam kemdudian ia mendapat kabar jika suaminya telah gantung diri. “Rupanya itu maksudnya supaya dia pergi duluan ke ladang. Kalau taunya seperti ini, kenapa tidak ikut saja aku,” ungkap Dame lagi.

Dame kemudian melanjutkan ceritanya jika koban berperilaku aneh beberapa hari terakhir. Diterangkan, jika mereka mempunyai pergumulan tentang ekonomi. Di mana dua anaknya yakni Monang Purba dan  Ruth Oktavia Purba sedang kuliah di Universitas Pelita Harapan. Mereka meminta dibelikan laptop untuk keperluan kuliah.

Tapi karena tidak ada uang, Dame berusaha meminjam kepada keluarga. Lantaran tidak ada hasil, korban semakin bingung untuk memenuhi permintaan anaknya itu.

Bahkan, pada Kamis (15/9) kemarin, korban melayangkan pesan singkat kepada anaknya. “Masih makan kalian, kalau tidak makan, pulang ajalah ke kampung," ujar Dame mengisahkan pesan singkat yang dikirimkan korban. Itu diketahui Dame setelah anaknya langsung menelepon Dame setelah mendapat sms korban.

"Mak, kenapa kayak gitu sms Bapak? lalu kujawablah, udahlah, gak usah kau pikirkan itu. Yang penting rajin kalian sekolah, kalau laptop itu, bisanya kami beli itu," terang Dame menerangkan percakapan dengan anaknya.

Masih di hari yang sama, Dame melihat korban bertingkah aneh. Biasanya, korban malas jika diajak memetik kopi. Tapi pada hari itu, korban tumben mau ke ladang dan memetik kopi. “Biasanya dia paling malas kalau memanen kopi.

Namun sebelumnya, dia telah mengaku gelisah. Katanya, ‘sudah bosan aku hidup, pengen mati saja aku’. Lalu kujawablah, kenapa seperti itu Pak, kan yang ber Tuhan nya kita. Udahlah, gak usah Bapak pikirkan kali. Bagaimana nanti anak-anak kita itu. Kalo laptop anak kita itu kan, udahnya kita minta tolong sama keluarga kita. Udahlah Pak, berdoa aja lah kita,” kata Dame mengisahkan percakapannya dengan korban.

Sementara itu, menurut pengakuan warga sekitar Kornelis Saragih, korban dikenal cukup baik bahkan pintar ber bahasa Inggris dan ilmu Matematika.

“Sebelumnya tidak ada kita mendengar adanya perselisihan atau perkelahian di kampung ini. Tapi tindakan dia ini cukup disayangkan, anak-anak nya semangat, udah masuk bebas testing ke Universitas Pelita Harapan, namun ternyata dia tidak,” ungkap Kornelis. (TT/int)

16.9.16

Mantap Bah! Istri 3, Anak 13, S2 Semua, 4 Jadi Dokter


TobaTimes-Hebat Bapak ini, sebut saja namanya Unto (66 tahun). Kerjanya tukang jagal sapi. Pria kekar Warga Kedinding, Surabaya, ini punya tiga istri. Anaknya 13 orang, semua berhasil dikualiahkan hingga jenjang magister atau S2.
Ilustrasi.
Saat proses kepengurusan warisan di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa pengacara dan pengunjung tampak menyepelekan Unto. Mereka melirik sinis. Maklum, tampilan Unto memang agak amburadul dan acak-acakan.

Dia mengenakan kaos oblong bewarna hitam yang kumal dan sarung yang dilipat di perut. Rambutnya yang kribo acak-acakan seolah tak pernah disisir. “cepat, jangan lama-lama,” kata Unto kepada pengacaranya.

Sang pengacara, Abdul Kadir, segera menyelesaikan tugasnya. Unto lalu sembari merokok. Beberapa menit kemudian, sopirnya datang meminta uang. Unto tak banyak kata. Dia mengeluarkan uang dari lipatan sarungnya.

Semua orang yang berada di sekitar itu terpukau. Di lipatan sarung itu terdapat ratusan ribuan. “Ini,” ujar Unto segepok uang kepada sang sopir, lalu pergi.

Unto tak banyak bercerita soal dirinya. Dia hanya berkisah bahwa dirinya sudah tua. Sudah saatnya dia membagi 50 hektar tanah yang ada di Madura, Probolinggo dan Pasuruan untuk dibagi kepada 13 anaknya.

“Dibagi rata. Kalau tidak terima ya tidak saya kasih,” ujar dia dengan logat madura.

Sejak dulu, Unto memang selalu adil dengan anak-anaknya. Baik anak dari istri pertama maupun yang terakhir. Ketiga istrinya juga diberikan rumah lengkap dengan bisnisnya. Istri pertama bisnis butik di ITS, istri kedua di Pasuruan jadi penjual daging. Istri ketiga di Probolinggo juga punya bisnis sepatu dan peralatan olahraga.

Unto sendiri bekerja sebagai distributor daging. Dia punya beberapa ternak sapi di Madura dan Probolinggo.

“Harta itu titipan. Kalau saya meninggal, harta habis diambil Gusti Allah. Anak-anak dikasih harta bisa habis. Kalau dikasih ilmu ya nanti mereka bisa nambah usaha sendiri. Makanya saya yang tidak lulus SD ini menyekolahkan anak sampai S2 semua,” katanya.

Abdul Kadir mengatakan, diapernah bertemu anak-anaknya saat berkunjung ke rumahnya. “Yang bungsu studi S2 di Unair. Lainnya sudah beres. Sudah menikah.  Empat anaknya jadi dokter. Ada yang jadi kepala KUA, dosen, nerusin bisnis daging ayahnya,” kata Kadir.

Sementara itu, sopir Unto bernama Ahmad Misri (30), mengatakan, Abah Unto memang terlihat garang dan keras. Bicaranya juga ceplas ceplos. "Saya juga heran, anak-anaknya diam dan nurut-nurut. Tidak ada yang berani sama Abah. Lihat Abah semuanya nunduk,” kata Ahmad.

Di kampungnya, Abah Unto terkenal sebagai ahli amal. Setiap malam Jumat, dia menggelar pengajian dan membagikan uang kepada tetangga yang miskin dan janda. Itupula yang dilakukan anak-anaknya sekarang. Di beberapa daerah, anak-anaknya yang sukses menjadi dokter selalu mengadakan pengajian tiap bulan.

“Abah itu lucu, sekarang dua bulan sekali, dia gelar arisan keluarga. Giliran dari rumah anak ke anak. Kan ke-13 anaknya sudah dibelikan rumah semua. Jadi bergilir dari rumah anak satu ke anak lainnya,” kata Ahmad. (sumber:jpnn)

Setelah Dipecat, Mantan Anggota TNI Mengedar Sabu

TobaTimes-Setelah tak lagi berdinas di TNI, S terjerat kasus narkoba. Mantan prajurit TNI dengan pangkat terakhir praka (prajurit kepala) ini diamankan polisi karena terlibat kasus peredaran narkoba jenis sabu di Pulau Raja.
Para tersangka diamankan polisi.
Penangkapan terhadap S bermula dari penangkapan WN (16) saat melintas di jalan umum Afdeling IV Perkebunan PTPN IV Pulau Raja. Kanit Reskrim Polsek Pulau Raja IPDA Gunung Silaban yang memimpin penangkapan saat itu menggeledah tubuh WN. Sebab sejak awal polisi sudah mencurigai gerak-gerik tersangka, sehingga distop dan dilakukan penggeledahan.

Upaya polisi pun membuahkan hasil. Dari kantong celana WN, polisi menemukan satu bungkus plastik kecil (paket) diduga berisi narkotika jenis sabu.

Selanjutnya polisi menginterogasi WN. Kepada polisi, WN mengaku mendapatkan barang haram itu dari BS (28) dan S (30). Polisi kemudian langsung bergerak cepat dan mengamankan BS, S dan H (27) dari Afdeling IV Perkebunan PTPN IV Pulau Raja.

Keempat tersangka kemudian digelendang ke Mapolres Polsek Pulau Raja. Setelah dilakukan pemeriksaan salah seorang tersangka inisial S mengaku oknum mantan prajurit TNI.

Kemudian polisi melakukan cek and ricek ke Pom TNI dan benar saja bahwa S pernah berdinas di TNI dengan pangkat terakhir praka. Tapi kemudian diberhentikan tidak dengan hormat, dengan Skep Kasad Nomor: 952-10/XII/2015.

“Kita sudah cek ke Pom TNI, S itu benar mantan anggota TNI dengan pangkat terakhir praka,” terang Kapolsek Pulau Raja AKP Dahrun Harahap, saat dikonfirmasi METRO ASAHAN, Kamis (15/9).

Harahap mengungkapkan penangkapan terhadap keempat tersangka bermula dari informasi masyarakat bahwa di Desa Padang Mahondang, akan dilakukan transaksi narkoba dengan ciri–ciri pelaku yang telah dikantongi.

Selanjutnya, personel Unit Reskrim Polsek Pulau Raja dipimpin IPDA Gunung Silaban langsung memburu pelakunya saat melintas di jalan umum Afdeling IV Perkebunan PTPN IV Pulau Raja. Setelah digeledah, petugas mendapati satu bungkus paket kecil berisi narkoba jenis sabu dari dalam kantong celana milik WN. Setelah diinterogasi, WN mengaku mendapatkan barang haram itu dari tersangka BS dan S.

Akibat perbuatannya, para tersangka bakal dijerat Pasal 112 ayat 1 UU RI No. 35/2009 tentang Narkotika dengan hukuman penjara 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp8 miliar. Kini, kasus itu ditangani Sat Reskrim Polres Asahan. (TT/int)

OKI Siantar Apresiasi Sukses Pawai Obor

TobaTimes-Sukses pelaksanaan pawai 15 ribu obor yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Siantar saat malam takbiran memperingati Hari Raya Idul Adha Tahun 2016, Minggu (11/9) silam, Organisasi Kepemudaan Islam (OKI) Kota Siantar mengapresiasi kinerja Penjabat (Pj) Walikota Siantar Drs Jumsadi Damanik.
 
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Siantar Faidil Siregar.

Faidil mengatakan, pihaknya sangat mengapreasi atas berlangsung pawai obor yang aman dan lancar. Apresiasi itu muncul karena sebelum pelaksanaan pawai obor tepatnya pada 26 Agustus silam, Jumsadi mengundang OKI untuk ke Rumah Dinas Walikota Siantar untuk membicarakan hal tersebut.

Kala itu, pertemuan dihadiri oleh BKPRMI Kota Siantar, Pemuda Muslimin Indonesia Kota Siantar, Fatayat NU Kota Siantar, Gerakan Pemuda Al Washliyah Kota Siantar, GP Ansor Kota Siantar, HIMMAH Kota Siantar, Ikatan Pelajar Al Washliyah Kota Siantar serta GP Ka’bah Kota Siantar. Dalam pertemuan itu, Jumsadi juga didampingi Kabag Kesra Pemko Siantar Syah Amsyah.

"Dalam pertemuan OKI itu, Jumsadi menyampaikan beberapa hal penting, antara lain pemuda harus tampil di depan dalam rangka memajukan Kota Siantar melalui kegiatan–kegiatan yang positif, sehingga dapat mencegah generasi muda dari penyalah gunaan narkoba. Beliau juga berjanji akan mendukung penuh kegiatan kepemudaan," ujarnya.

Ketika pertemuan itu, lanjutnya, Jumsadi pun berharap agar OKI turut serta mensukseskan pelaksanaan pawai pawai obor. "Saat pertemuan itu juga, Jumsadi juga mengajak kita untuk mensukseskan pawai obor itu termasuk untuk pengadaan obor," lanjutnya.

"Makanya ketika pelaksanaan pawai obor itu, kita semua hadir di sana. Kita sangat mengapresiasi suksesnya acara itu karena bapak Walikota dan jajarannya sudah bersusah payah untuk itu," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Faidil juga menegaskan bahwa OKI mendukung sepenuhnya kebijakan-kebijakan dan program Pemko untuk kemajuan Kota Siantar.
"Tidak hanya apresiasi, kita juga siap di depan untuk mengawal kebijakan dan program Pemko Siantar," katanya. (TT/int)

Jangan Gara-gara Saya Tak Tahu Hukum, Dibodoh-bodohi

TobaTimes-Rusmala Br Silalahi (42), korban penganiayaan yang tinggal di Saribudolok, Kecamatan Silima Kuta, Simalungun, emosional karena jaksa tak bisa menghadirkan terdakwa dalam sidang putusan yang dijadwalkan digelar di Pengadilan Negeri Simalungun, Kamis (15/9) kemarin.
Ilustrasi.
Rusmala semakin dirugikan karena ketidakhadiran terdakwa, sidang ditunda tanpa pemberitahuan, sehingga perjalanan korban dari Saribudolok ke Siantar menjadi sia-sia.

Rusmala Br Silalahi mengatakan, ia hanya butuh keadilan ditegakkan oleh Jaksa Penuntut Umum Viktor Purba SH. Kalau memang alasan terdakwa anaknya sakit, surat sakitnya harusnya ditunjukkan.

“Saya sendiri tadi melihat terdakwa Lamtiur Br Simbolon (36)  berada di rumahnya dan menggendong anaknya. Tak ada terlihat mengalami sakit. Saya sangat kecewa terhadap kinerja jaksa,”katanya.

Padahal kata dia, pada sidang sebelumnya, majelis hakim sudah memerintahkan kepada jaksa untuk menghadirkan terdakwa di persidangan dengan agenda putusan.

Penundaan sidang sudah dua kali karena alas an terdakwa tidak hadir di persidangan. “Waktu saya habis dan saya rugi di materi. Bukannya dekat dari Seribudolok ke Siantar, setiap kali persidangan dari dulu sampai sekarang perkara saya ini tak tuntas,” katanya.

Dia berharap perkara yang menimpanya segera tuntas. “Jangan gara-gara saya tak tau hukum, ditokoh-tokohi. Jangan dibuat menderita rakyat jelata ini. Belum lagi saya melapor ke sana-ke sini,” ujarnya.

Dia memohon agar jaksa memberikan penjelasan soal seringnya sidang tersebut ditunda. Selain itu, dia juga minta jaksa memberikan solusi agar terdakwa bisa hadir di persidangan dan bisa diputuskan hukuman terhadap terdakwa yang memukulinya.

Mirisnya lagi, Rusmala tidak berjumpa lagi dengan jaksa saat jadwal sidang sudah tiba. Dia mengetahui sidang ditunda saat menanyakan hal itu kepada panitera. Padahal, pada sidang sebelumnya, jaksa penuntut umum menyatakan kepada korban untuk menghadiri sidang putusan.

“Saya sangat kesal dan kesal, sudah habis waktu. Sementara terdakwa Lamtiur Simbolon tenang-tenang di kediamnya dekat rumah saya. Kalau ia menyatakan anaknya sakit, kok bisa ke ladang,” kata korban.

Korban mengaku mengetahui bahwa alasan terdakwa anaknya sakit tidak benar. "Kediaman saya sangat dekat dengan terdakwa di Saribudolok. Saya harap terdakwa diproses dengan hukum sedail-adilnya agar tak menjadi korban bagi orang lain dengan perbuatan demikian juga,” katanya.

Di hadapan jaksa, korban tak mampu menahan air mata karena membayangkan perjuangannya datang ke persidangan. Dia harus meninggalkan pekerjaan di rumah. Di sisi lain, dia tidak sanggup mendengarkan cemohon tetangga setiap hari karena melihat terdakwa berkeliaran seolah tidak ada persoalan hukum.

“Waktu itu jaksa sudah menuntut terdakwa selama hukuman 6 bulan penjara, kok malah saat putusan terdakwa tak bisa hadir? Apa bisa dengan sesuka hati. Alasan terdakwa anaknya sakit, nyatanya tidak sakit,“ katanya sambil menangis.

Peristiwa penganiyaan itu terjadi pada Oktober 2015. Korban menemui terdakwa di rumah tetangga untuk menagih utang terdakwa Rp25 juta. Ketika korban menanyakan kapan pembayaran utang tersebut, terdakwa berjanji akan segera membayar karena dia sedang mengajukan pinjaman ke bank Rp500 juta. Saat itu terjadi pertengkaran yang berujung penganiayaan terdakwa kepada korban. Korban sempat pingsan sementara terdakwa dalam keadaan hamil. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan Polsek Seribudolok hingga bergulir ke Pengadilan. (TT/int)

Pemborong Ditikam Teman Sekampung

TobaTimes-Raja Mula Tua Sibagariang (55), seorang pemborong (kontraktor) di Kota Sibolga dilarikan ke rumah sakit akibat luka tikaman di telapak tangan kanannya, Rabu (14/9) malam. Pelaku adalah warga sekampungnya, Jonri Simanjuntak (43).
Ilustrasi.
Akibat tikaman dengan sebilah pisau, telapak tangan kanan Raja Sibagaring mendapat 12 jahitan. Diduga permasalahan itu dipicu persoalan tanah antara pelaku dengan korban.

Berdasarkan informasi, saat itu Raja Sibagariang hendak memarkirkan mobil Colt Diesel berwarna kuning di depan rumahnya di Jalan Rajawali ujung, lorong IV Pasir Bidang, Kelurahan Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Tiba-tiba Jonri Simanjuntak menghampirinya dan terjadi adu mulut. Jonri lalu mengeluarkan sebilah pisau yang terselip di pinggang dan langsung menikam berkali- kali ke arah Raja Sibagariang.

Akibat menangkis serangan Jonri, telapak tangan Raja Sibagariang terkena tikaman. Tikaman selanjutnya berhasil dihindari sembari berteriak mengundang perhatian warga. Melihat warga telah ramai, pelaku meninggalkan korban yang terluka parah di telapak tangannya.

Warga segera membantu korban dan membawanya ke RS Metamedika.Pihak medis harus memberikan 12 jaitan untuk menutupi luka Raja Sibagariang yang menganga. Korban masih menjalani perawatan intensif di kamar 405 Mettamedika 1 Sibolga. Sementara pelaku melarikan diri dan masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

“Korban Raja Sibagariang telah membuat laporan resmi. Tersangkanya masih dalam pencarian,” ujar Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu SIK melalui Kapolsek Sibolga Selatan AKP Suteja Atmaja.

Sejumlah pejabat Pemko Sibolga dan rekan-rekan korban terlihat datang untuk menjenguk, antara lain Wakil Walikota Sibolga Edi Polo Sitanggang beserta istri, juga Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori SH. (TT/int)

Pdt Darwin Lumbantobing Terpilih Jadi Ephorus HKBP

Pdt Darwin Lumbantobing disambut peserta sinode.

TobaTimes-Sinode Godang HKBP ke 63 di Gedung Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), akhirnya berhasil memilih Ephorus HKBP untuk periode selanjutnya.

Ya, Pendeta Darwin Lumbantobing terpilih menjadi Ephorus HKBP untuk periode 2016-2020, Kamis 15 September 2016.

Pdt Darwin Lumbantobing mengalahkan Pdt Robinson Butar-butar di putaran kedua.

Perolehan suara diraih Darwin Lumban Tobing sebanyak 942 suara, sementara Pendeta Robinson 641 suara. Suara batal sebanyak 7 suara.

Usai terpilih, Ephorus disambut meriah dan hangat ribuan peserta yang hadir mulai pendeta, sintua, vorhanger, guru huria dan para bibelvrow. Peserta Naposo bulung HKBP turut menyambut hangat terpilih Pdt Darwin Lumbantobing‎. (TT/int)

 

15.9.16

Siswa SMA Tewas Gantung Diri di Kamarnya


TobaTimes-Seorang siswa kelas XI di salah SMK di Tapteng berinisial BS (17), ditemukan tewas di kamar tidurnya dengan posisi gantung diri, Rabu (14/9) malam sekira pukul 21.30 WIB.
Ilustrasi
Warga Lingkungan II, Kelurahan Lubuk Tukko Baru, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, itu pertama kali ditemukan tewas ibu korban. Saat itu, Sariani Harahap, ibu korban, baru tiba di rumah dan ingin melihat korban yang memang sejak pagi sudah uring-uringan.

Alangkah terkejutnya, Sariani menyaksikan anaknya telah tergantung di tiang kamar itu. Ia kontan berteriak minta tolong. Tak lama berselang, warga berbondong-bondong ke kediaman Sariani untuk melihat apa yang terjadi. Warga kemudian melapor kepada perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Pandan.

“Setelah kami lakukan olah TKP dan pemeriksaan oleh tim medis di rumah duka, korban murni meninggal dunia karena gantung diri. Di tubuhnya tidak ditemukan tanda penganiayaan,” ujar Kapolsek.

Sambil terisak, Sariani mengatakan, pagi itu anaknya malas pergi sekolah. "Tadi pagi saya bangunkan dia untuk pergi sekolah, dia malah marah-marah sama saya. Cuma karena saya bujuk, dia pergi sekolah,” kata Sariani terisak.

Sariani mengatakan, sepekan sebelum peristiwa itu, dia pernah bermimpi atap rumahnya diterbangkan angin kencang dan rumah digenangi air. Setelah kejadian, dia sadar itu pertanda. “Saya pernah mimpi rumah kami ini terbang dan banjir rumah ini, rupanya inilah yang terjadi. Kasian anakku ini, dia yang menanggung,” ucap Sariani.

Sariani mengaku sangat sedih karena beberapa kali anaknya itu melontarkan kata-kata tak wajar. Dan itu bermula setelah anaknya pulang berobat tradisional akibat sakit pada bagian kepala saat menyambut Bulan Suci Ramadhan lalu.

“Waktu balimau-limau kemarin, dia sakit dan kami bawa berobat ke tempat saudara di Binanga. Ada satu bulan dia tinggal di sana. Seminggu Lebaran dia baru pulang ke sini, dan sehat-sehat. Tapi setelah pulang, dia pernah bilang ingin terbang sangat jauh, jauhlah pokoknya. Mendengar itu nangis,” tuturnya.

Korban juga kerap mengaku bertemu dan berkumpul dengan kakek-neneknya yang telah lama meninggal.

“Kadang saya lihat dia merokok sambil termenung, saya tanya mengapa, dia jawab sedang berkumpul dengan nenek dan kakek,” kisahnya. (TT/int)

Aturan Baru BPJS Kesehatan, Telat Bayar Langsung Di...

TobaTimes-BPJS Kesehatan mengeluarkan aturan baru tentang sanksi bagi peserta layanan yang telat membayar. Telat membayar satu bulan saja, peserta langsung dinon-aktifkan sementara.

Hal itu dikatakan Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi. Menurutnya, kebijakan itu sesuai dengan peraturan presiden (Perpres) nomot 19 2016, dan berlaku 1 Juli lalu.

“Dalam regulasi baru, peserta BPJS Kesehatan yang terlambat membayar iuran dalam satu bulan tidak akan dikenakan denda keterlambatan. Tetapi, kepesertaan langsung dinon-aktifkan,’’ ungkapnya di Jakarta, Kamis 14 September 2016.

Dikatakan, regulasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kedisplinan peserta. Karena itu, aturan ini berlaku baik bagi peserta penerima upah (PPU) maupun peserta bukan penerima upah (PBPU). Dengan begitu, mereka tak akan bisa menggunakan fasilitas kesehatan dari BPJS jika tak taat dalam melunasi iuran setiap bulannya.

"Ini mengubah ketentuan lama yakni pengenaan denda sebanyak dua persen dari total tunggakan. Dan, masa toleransinya menjadi tiga bulan menjadi hanya satu bulan," ungkapnya.

Kepesertaan masyarakat baru bisa aktif kembali apabila peserta penjaminan membayarkan iuran dengan jumlah yang tertunggak. Dan, pelayanan isa dilakukan jika status aktif yang dijamin BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rawat jalan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Dia menambahkan, denda baru akan dikenakan jika peserta mengaktifkan kembali kepesertaanya untuk mendapatkan fasilitas pelayanan rawat inap. Mereka akan dikenakan denda 2,5 persen dari total diagnosis biaya kesehatan dikalikan jumlah bulan tertunggak. "Tunggakan itu kami batasi maksimal 12 bulan saja," katanya.

Sementara itu, Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan, kebijakan baru ini langkah yang tak tepat bagi BPJS Kesehatan. Pasalnya, hal tersebut tak serta merta membuat peserta disiplin untuk membayar. Dengan karakter masyarakat yang jarang menggunakan fasilitas kesehatan, hal tersebut jelas membuat mereka tak punya urgensi untuk membayar iuran.

"Kalau saya cermati, peraturan ini diubah karena permintaan MUI soal riba. Namun, belum tentu hal ini meningkatkan ketaatan peserta,"  ungkapnya.

Menurutnya, ketentuan tersebut justru memberatkan peserta. Pasalnya, denda jika mereka rawat inap justru lebih besar. Misalnya, seorang pasien sudah telat membayar dua bulan dan didiagnosa perlu rawat inap senilai Rp6 juta. Maka orang tersebut harus membayar Rp 300ribu.

"Dan peserta harus membayar dulu baru bisa memperoleh pelayanan. Bayangkan, jika dia harus dioperasi tapi terhalang administrasi," tegasnya. (TT/int)

Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Kepergok Selingkuh di Apartemen


TobaTimes-Beberapa waktu lalu, gosip Raffi Ahmad selingkuh dengan Ayu Ting Ting muncul ke permukaan. Kini mencuat lagi, Raffi dan Ayu Ting Ting bahkan kepergok selingkuh di apartemen.

Menurut kabar, Ayu Ting Ting menjemput Raffi Ahmad di parkiran Capital Apartemen, Sudirman, Jakarta Pusat. Pada saat bersamaan, adik kandung Nagita Slavina bernama Caca Tengker, tiba di tempat parkir dan melihat mobil Ayu Ting Ting.

Tak lama kemudian, Caca melihat Raffi Ahmad keluar dari lift apartemen. Caca lalu mengikuti Raffi. Dan alangkah terkejutnya Caca, dia melihat kakak iparnya masuk ke mobil Ayu Ting Ting.

Caca mencoba menahan dan melontarkan pertanyaan dengan suara keras. Namun, bukannya memberi penjelasan, Raffi malah mendorong Caca dan meninggalkannya begitu saja.

Saat kabar tersebut ditanyakan kepada Raffi, ayah Rafatar Malik Ahmad itu membantah. Raffi menyebut dia syuting sampai jam pukul 02.00 dini hari. “Ada-ada aja, lo tanya aja sama Gigi. Semalam gue sama Gigi, ditemani syuting sampai jam 2 malam,” ucap Raffi, Kamis (15/9/2016).

Raffi mengatakan, aktivitasnya sangat padat sehingga dia tidak mungkin memiliki waktu bersama wanita lain. “Gue syuting kemarin jam 3 pagi, lanjut jam 6 pagi. Setiap hari kayak gitu,” tambah Raffi.

Ayu Ting Ting sendiri tidak bersedia memberikan komentar terkait gosip tersebut. Ayu Ting Ting memilih pergi membelah kerumunan wartawan yang telah menunggunya sejak tadi pagi. (TT/int)