TobaTimes-Situasi di perairan Tanjungbalai-Asahan, Selasa (13/9), sudah kembali kondusif. Tapi, para nelayan tradisional masih was-was sewaktu-waktu ada serangan balik dari pengusaha pukat trawl.
Oleh karena itu, mereka berharap agar TNI-Polri tetap melakukan penjagaan ketat terutama di sejumlah titik rawan terjadi konflik di perairan Tanjungbalai-Asahan.
"Kita lihat memang sudah aman, tapi gak ada salahnya petugas tetap melakukan patroli rutin, siapa tahu ada balasan dari pukat trawl,” tutur Inal, salah seorang nelayan tradisional, Selasa (13/9).
Inal sendiri mengaku sudah pergi melaut karena melihat situasi telah aman. Meski demikian, dia dan rekan-rekannya sesama nelayan tradisional masih was-was sewaktu-waktu ada serangan balik dari pihak pukat trawl.
Dalam berita sebelumnya, Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Zulfikar, Minggu (10/9), menyebutkan sedikitnya 200-an pasukan keamanan dari personil Brimob disiagakan di beberapa titik rawan terjadi kerusuhan.
Penugasan terhadap 200-an pasukan Brimob ini mengantisipasi adanya kerusuhan susulan pasca pembakaran terhadap empat unit kapal pukat trawl.
"Pasukan akan ditempatkan untuk beberapa hari kedepan sampai kondisi benar-benar telah kondusif,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, situasi di Tanjungbalai-Asahan, dua hari pasca pembakaran terhadap empat unit pukat trawl sudah kembali kondusif.(TT/int)
0 comments:
Post a Comment