TobaTimes-M Ricky Sihombing (17) hilang terseret arus, Senin (12/9) sore. Adik korban yang melihat kejadian sempat berusaha menyelamatkan Ricky. Namun ia pun nyaris tenggelam sebelum akhirnya melepas tangan sang abang.
Ilustrasi. |
Ketika para pengunjung berusaha menolong, separuh badan Ricky sudah masuk ke air. Pasir dan bebatuan yang semula diinjaknya seakan amblas dan korban tersedot oleh arus bawah tanah.
Melihat kejadian, adik korban Hery Irawan dan teman-temannya yang lain berusaha memberikan pertolongan. Hery yang sempat memegang tangan korban dan ikut menyelam dengan maksud menarik tubuh Ricky.
Namun Hery tak kuasa. Sebab ia merasakan arus air sangat kuat di bawah tanah yang menyedot abangnya. Karena sudah nyaris tenggelam, Hery tak dapat menolong sang abang. Pegangan dengan tangan Ricky pun lepas.
Setelah muncul ke permukaan, Hery tampak lemas, bahkan nyaris pingsan. Tak hanya Hery, teman korban lainnya juga sempat ikut menyelam untuk menolong Ricky. Namun usaha yang mereka lakukan tak membuahkan hasil.
"Kami pun heran. Kenapa bisa seolah-olah ditelan air dan tak terlihat. Si korban ini seperti disedot dari bawah. Tapi hanya dia saja, yang lainnya tidak apa-apa,” ujar salah seorang pengunjung air terjun itu.
Selanjutnya rombongan yang berusaha mencari keberadaan korban semakin cemas. Setelah sekian lama menelusuri ‘danau’ itu, korban tak juga terlihat. Mengingat waktu yang semakin sore, rombongan kemudian memutuskan Hery dievakuasi ke rumah penduduk terdekat, tepatnya di kediaman Oppung Buana Sinaga.
Sedangkan rekan-rekan korban lainnya bertahan di sekitar air terjun, menunggu munculnya tubuh Ricky. Namun hingga tadi malam pukul 22.00 WIB, tubuh korban tak muncul juga. Beberapa warga Pansur kemudian ikut berjaga-jaga di lokasi hingga matahari terbit. Itu setelah Pangulu Bayu Bagasan, Linton Sinurat mengajak warga memasang jaring di aliran sungai air terjun tersebut, dengan harapan tubuh korban akan sangkut di jaring. (TT/int).
0 comments:
Post a Comment