20.7.19

Kisah Jamian Ambarita: Mate Nama Au Lae, Nungnga Huminum Be...


TobaTimes - Seorang pria paruh baya bernama Jamian Ambarita (41), warga Huta III Silobosar Nagori Bosar Nauli, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, tewas setelah minum rumput jenis gramoksone, Kamis (18/7/19) sekira Pukul 17.00 WIB.

Jamian disemayamkan di rumah duka.
Salah seorang warga setempat, Elpin Napitu (47), menceritakan, sore itu dia sedang menderes tuak aren miliknya, tidak jauh dari gubuk korban.

Saat berada di atas pohon aren yang disadapnya, Elpin mendengar Jamian menangis sambil berkata, "Mate nama au lae, nga huinum be racun gromokson (matilah aku lae, sudah kuminum racun gromokson)."

Sambil mengatakan hal itu, Jamian berusahan berjalan di bawah pohon aren yang dideresnya, menuju sebuah sungai di sekitar itu.

Mendengar perkataan korban, Elpin pun langsung turun dari pohon aren dan mengikuti korban ke arah sungai. Di sana Elpin melihat Jamian menggaruk-garuk kelaminnya dengan tangannya sendiri.

Entah apa maksud korban, Elpin tidak tahu, tetapi Elpin langsung berlari ke pemukiman penduduk untuk memanggil warga se kampung.

Tak lama kemudian, warga heboh berbondong-bondong datang ke gubuk miliknya dan melihat korban dalam keadaan tergeletak telungkup dan kondisi bagian kelamin bersimbah darah dan bercampur kotoran korban.

Warga kemudian membawa korban ke Puskesmas Titi Beton untuk pertolongan pertama, namun korban meronta-ronta kesakitan.

Selanjutnya warga membawa korban ke rumah Sakit Harapan, lalu dirujuk kerumah Sakit Umum, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia.

Kapolsek Tanah Jawa Kompol Hasudungan Panggabean membenarkan kejadian tersebut. "Ya benar, kita sudah ke melakukan cek dan olah TKP, jenazah korban disemayamkan di rumah duka," katanya.

Kapolsek menerangkan bahwa korban murni bunuh diri dengan meminum racun gramoksone.

"Dari TKP kita menemukan satu botol Gramoksone ukuran satu liter, korban meninggal dunia karena minum racun. Kita sudah menyarankan kepada keluarga korban agar membuat surat pernyataan tidak keberatan dan tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap korban atas kejadian tersebut," katanya. (bbs/int)

19.7.19

Gudang Obat RS Horas Insani Siantar Terbakar, Pasien Panik



TobaTimes - Pasien di Rumah Sakit Horas Insani mendadak panik dan berlari keluar setelah mengetahui terjadi kebakaran di gudang farmasi, Kamis (18/7) sekira pukul 00.30 WIB.

Gudang Obat RS Horas Insani Siantar Terbakar, Pasien Panik
Kebakaran itu diduga akibat adanya arus pendek dari ruang farmasi dan kamar mayat. Menurut pengakuan saksi mata yang merupaka keluarga pasien di rumah sakit tersebut menceritakan, awalnya ia melihat kepulan asap yang cukup besar dari salah satu ruangan gedung warna putih berlantai tiga tepatnya di samping IGD. Ruangan itu merupakan tempat penyimpanan obat-obatan farmasi dan penyimpanan jenazah.

Melihat ada asap tebal, spontan saja ada teriakan kebakaran dan menghebohkan penghuni rumah sakit. Sementara pihak rumah sakit dengan cepat menelepon petugas pemadam kebakaran Pemko Siantar dan STTC.

Beberapa menit kemudian, sedikitnya enam unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Mereka langsung memadamkan api dari ruangan sumber api.

Sedangkan sejumlah pasien dan keluarga pasien tampak keluar dari gedung karena takut terjadi apa-apa.

Sementara para perawat juga sibuk mengevakuasi pasien. "Tuhan tolong lah kami Tuhan. Cepat-cepat lah padamkan apinya,” ujar salah satu keluarga pasien yang histeris melihat peristiwa itu.
Tidak beberapa lama, api di ruangan farmasi berhasil dipadamkan dan tidak sempat mengenai ruangan lainnya.

Menurut salah seorang pegawai RS Horas Insani, sumber api itu berasal dari ruang farmasi. Pada saat kejadian, ruangan itu dalam keadan kosong dan hanya berisi obat-obatan dan buku-buku.

Kapolsek Siantar Martoba Iptu Resbon Gultum membenarkan kejadian tersebut. (bbs/int)

18.7.19

Tragedi Lapo Tuak, Agustin Pardede Sekarat Disayat Onser Pardede


TobaTimes - Onser Pardede (56) warga Jalan Marimbun, Kelurahan Simarimbun, Siantar Marimbun terpaksa mendekam di Sel Polsek Siantar Marihat. Onser ditangkap karena menganiaya temannya semarga yaitu Herman Agustin Pardede (31) dengan menyayat perutnya.

Korban saat dirawat di RS.
Menurut informasi yang dihimpun, penganiayaan itu terjadi di Lapo Tuak milik Boru Sirait,  Senin (15/7/19) sekitar pukul 22.30 WIB.

Perkelahian berawal saat korban sedang bercerita dengan pelaku. Keduanya juga masih keluarga dekat. Saat itu keduanya membahas tentang keikutserta panitia di kampung. 
Waktu itu, pelaku menyuruh korban untuk mengerjakan pekerjaan yang ingin diselesaikan. Namun korban menolak.

Pelaku kemudian menasehati korban karena dia merasa lebih tua. Namun karena merasa tidak dipedulikan, pelaku kesal dan mencoba memukul korban. Beruntung saat itu masih bisa dilerai oleh warga.

Selanjutnya, pelaku pergi ke lapo tuak yang tak jauh dari rumah korban. Sekira pukul 22.30 WIB, korban berencana pulang ke rumah dan kemudian bertemu dengan pelaku.

Keduanya pun kemudian cecok mulut dan tiba-tiba pelaku mengambil pisau dan menyayat perut korban.

Korban yang sudah berlumuran darah selanjutnya ditolong warga dan membawanya ke rumah sakit.

Kanit Reskrim Polsek Siantar Marihat Onijan Damanik membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan telah menangkap pelaku dan langsung ditahan. (bbs/int)

17.7.19

Horas Amang, Tonton Kami di Layar Lebar ya...


TT - Budaya dan adat istiadat Batak kembali diangkat ke layar lebar. Horas Amang, sebuah film bergenre drama keluarga akan hadir di sejumlah bioskop tanah air.

Film yang disutradarai Steve Wantania dan Irham Acho Bachtiar ini telah menyelesaikan masa shooting.

Foto bersama para kru film Horas Amang.
"Meski berlatar kebudayaan Batak, film Horas Amang tidak hanya bisa dinikmati orang Batak. Ceritanya terbuka, bukan hanya soal Batak, tapi tentang kita semua," kata Steve, di Medan, Selasa (16/7/19) didampingi Parulian Tampubolon, Komisioner KPID Sumut yang turut bermain dalam film tersebut.

Horas Amang diangkat dari kisah berjudul sama yang dipentaskan oleh Teater Legiun pada 2016 di Taman Ismail Marzuki.

Naskahnya ditulis oleh Ibas Aragi, sebagai sutradara dan penulis dalam pementasan tersebut. Naskah teater yang diadaptasi menjadi skenario film terasa menantang karena harus memangkas versi tayangnya 4 jam menjadi versi 1,5 jam.

Mengangkat tema keluarga, film ini membawa kita pada arti penting sebuah keluarga. Apalagi semangat Amang dalam film ini sangat gigih menjadikan tiga anaknya yang hidup di perantauan agar meraih kesuksesan.

"Dunia modern sekarang ini yang super sibuk membuat anak-anak jadi mengabaikan orangtua juga melupakan budaya dan adat istiadat dalam keluarga," ujar Steve.

Lebih lanjut Steve mengatakan, aktor Cok Simbara yang memerankan Amang menggunakan cara yang tidak biasa agar anak-anaknya kembali saling mengasihi dalam keluarga dan menyayangi orangtua.

"Edukasi yang ada di film ini akan sangat bermanfaat, terlebih lagi bagi anak usia sekolah," kata Steve.

Pesan moral yang diangkat dalam film ini juga terbilang dalam. Bagi seorang anak perantauan, kita diajak untuk selalu menyayangi orangtua dan tidak melupakan adat budaya maupun kampung halaman.

Selain Cok Simbara, aktor lain yang turut bermain dalam film ini di antaranya Tanta Ginting, Dendi Tambunan, Jack Marpaung, Novita Dewi Marpaung hingga Piet Pagau.

"Karakter yang ditampilkan di film ini tidak melulu  orang Batak, ada juga Dodi Epen Cupen dari Papua," terang Parulian Tampubolon.

Film yang akan tayang pada Agustus dan September 2019 ini diproduksi pada awal Februari di Pulau Samosir dan Danau Toba serta Jakarta.

Khas budaya Batak juga diperlihatkan lewat lagu termasuk "Anakku Naburju", musik Gondang dan dialog-dialog berbahasa Batak. (bbs/ant/int)

Parsaoran Hutagalung Dilantik jadi Pj Sekda Taput


TT - Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan melantik Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung, Selasa (16/7/19).

Bupati Taput Nikson Nababan melantik Parsaoran Hutagalung sebagai Penjabat Sekda.
Dalam arahan Bupati berpesan agar Penjabat yang baru dilantik mampu melaksanakan tugas dengan baik dan cepat dan mampu menjadi pemersatu.

"Kiranya Penjabat Sekda dapat bekerja dengan maksimal, mampu menata seluruh elemen masyarakat agar bersatu padu dan saling menolong. Sebagai Penjabat Sekda harus cepat tanggap terhadap permasalahan. Saya akan memberi teguran apabila ada hasil pekerjaan yang tidak tepat," kata Bupati usai pengambilan Sumpah/Janji Penjabat.

Pelantikan dihadiri para Staf Ahli Bupati, Asisten dan seluruh pimpinan OPD. Pelantikan dilakukan berdasarkan SK Bupati Tapanuli Utara Nomor 425 Tahun 2019 dengan dasar Surat Gubernur Sumatera Utara. (bbs/int)