Lagi-lagi Pembantaian, Dilihatnya Istri Bersama Pria Lain
TobaTimes - Kasus pembantaian terjadi lagi di Kabupaten Tapsel. Motif hampir sama, penyebabnya diduga tentang perselingkuhan. Pembantaian terjadi di Huta Pardomuan, Aek Badak, Kecamatan Sayurmatinggi, Tapsel.
Dalam peristiwa itu, HS (40) warga Huta Pardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi kritis usai dibantai pelaku IL (34) warga Desa Sayur Matinggi, Jumat (6/10) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Korban pembantaian saat ditangis para medis. |
Informasi dihimpun dari Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Isma Wansa, pembantaian itu terjadi saat korban ketahuan tengah berduaan dengan istri pelaku berinisial I br H.
Saat itu, korban yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini sedang berada dalam kamar rumah korban bersama istri pelaku.
Menurut I br H kepada polisi, dia sudah lama pisah ranjang dengan pelaku atau sekitar Juni 2017 lalu. Sebelumnya, Kamis (5/10) sekira pukul 19.00 WIB, dia mendatangi rumah korban. Tidak hanya I br H. Temannya berinisial H br N bersama selingkuhannya juga berada di rumah itu.
Tepatnya Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB, pelaku mengetahui perselingkuhan istrinya dan mendatangi kediaman korban. Dia langsung mendobrak pintu.
Melihat istrinya bersama pria lain, pelaku kalap dan langsung membantai korban pakai parang dan gunting. Aksi brutal pelaku tidak berhenti sampai di situ. Dia kemudian mengambil botol dan menghantam kepala korban. Korban lalu terjatuh. Dia tersungkur bersimbah darah. Melihat itu, pelaku langsung melarikan diri.
“Korban mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit (RSUD Kota Padangsidimpuan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Isma Wansa.
Untuk motif pembantaian, sesuai pengakuan istri pelaku yang kini dijadikan sebagai saksi, pelaku merasa cemburu karena mendengar istrinya akan menikah lagi dengan korban.
“Sampai saat ini unit Reskrim Polsek Batang Angkola dan Buser Polres Tapsel sedang melakukan pengejaran untuk menangkap pelaku,” pungkasnya.
Korban tak menyangka, hubungannya dengan I br H membawa petaka. Apalagi peristiwa berdarah itu terjadi dini hari dan di rumanya sendiri, saat dia sedang terlelap.
Menurut korban, wanita yang dicintainya itu sudah ditalak III oleh suami sah-nya (pelkau, red). Dengan alasan itu pula, korban mengaku lebih leluasa berhubungan dengan istri pelaku.
“Dia kan sudah cerai, talak tiga, tinggal jidarnya bulan tiga ini,” katanya menyampaikan alibi dalam menjalin hubungan terlarang dengan istri pelaku.
Ditanya bagaimana cara pelaku masuk ke dalam rumah, korban mengaku dengan cara mencongkel pintu. “Saat dia masuk, saya masih tidur. Saya kaget dia langsung menghantamkan parang ke saya. Saat itu istrinya masih nangis-nangis,” tambanya.
Korban juga mendapat sabetan pada punggung dan hantaman benda tumpul pada mata kirinya. Saat peristiwa itu terjadi, tak ada yang melerai hingga korban kritis dan dilarikan ke rumah sakit. (bbs/int)