10.9.16

Ini Nama-nama Balon Ketum dan Wakil Ketum PSSI



TobaTimes-Kongres PSSI akan digelar 17 Oktober mendatang. Komite Pemilihan Kongres mengumumkan nama-nama bakal calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Executive Committe (Exco) PSSI. Dari sebelas nama, hanya delapan yang lolos sebagai bakal calon Ketum.

Menurut Ketua KP Agum Gumelar, nama-nama ini belum final. Mereka yang tak lolos masih ada kesempatan banding kepada Komite Banding Pemilihan (KBP).

"‎Bagi yang merasa memenuhi syarat tapi tak bisa lolos, bisa banding melalui komite banding, yang bekerja pada 17 sampai 18 September. Nanti 19 September akan diumumkan calon tetap final, tidak bisa dibanding lagi," tegas Agum.

Selain bakal calon Ketum yang berjumlah delapan orang, ada juga calon Waketum yang berjumlah 17 orang. Sementara calon anggota Exco berjumlah  57 nama. Berikut daftar balon ketum wakil ketum.

Bakal Calon Ketua Umum

1. Berhard Limbong
2. Dohar Arifin Husin
3. Eddy Rumpoko
4. Tonny Aprilani
5. Edy Rahmayadi
6. Moeldoko
7. Erwin Aksa
8. Kurniawan Dwi Yulianto

Bakal Calon Wakil Ketua Umum   

1. Juni Ardianto Rachman
2. Hadiyandra
3. Yesayas Oktavianus
4. Sihar PH Sitorus
5. Dodi Reza Alex Noerdin
6. Gatot Hariyo Sutejo
7. Llano Mahardika S
8. Iwan Budianto
9. Joko Driyono
10. Hinca IP Panjaitan
11. Subardi
12. Erwin Dwi Budiawan
13. Andi Rukmana Karumpa
14. Eddy Rumpoko
15. Toni Aprilani
16. Erwin Aksa
17. Kurniawan Dwi Yulianto

(TT/int)

Puluhan Tahun Suami Bawa PSK ke Kamar, Istri Rela Demi...

TobaTimes-Selama bertahun-tahun, Mela pura-pura tidak tahu tinggkah suaminya, sebut saja Unto (60), membawa PSK (pekerja seks komersil) keluar-masuk ke kamar pribadinya. Kenapa Mela bisa bertahan.

Ilustrasi.
Setelah 35 tahun, terungkap bahwa Mela rela diperlakukan seperti hanya demi warisan, warisan dan warisan. Jumlah warisan Unto memang cukup besar, konon hampir Rp 10 miliar. Karena bermimpi menikmati harta besar itulah Mela menutup mata dan hati selama 35 tahun terhadap ulah nakal suaminya. Dia membiarkan suami memasukkan PSK-PSK tiap hari.

“Suamiku itu dulu suka mabuk, main perempuan tiap hari. Judi juga. Biasalah sudah kaya raya. Jadi manja,” ujar Mela ketika mengurus surat warisan di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jumat 9 September 2016 kemarin.

Mela menceritakan, pernikahannya dengan Unto memang atas perjodohan orangtua. Awaknya Mela menolak menolak, namun lambat-laun Mela mulai realistis dan akhirnya menerima perjodohan itu. Ia butuh materi untuk menunjang kebutuhannya, apalagi Mela adalah anak pertama dari lima bersaudara, yang harus bisa menyekolahkan adik-adiknya.

Mela menikah dengan Unto saat usianya 20 tahun. Pada awalnya, Unto sudah sering main perempuan, namun ia tak berani blak-blakan di depan Mela. Tahun pertama pernikahan, Unto mulai terang-terangan memasukkan selingkuhannya ke rumah. Unto merasa berkuasa karena rumah itu adalah rumah warisan orangtuanya.

"Mau marah tidak bisa, soalnya saya harus bertahan supaya bisa menyekolahkan adik-adik saya,” kata Mela.

Dan Unto makin nakal karena Mela tak kunjung hamil, bahkan setelah usia pernikahan mereka menginjak tahun keempat. Pada tahun keenam, Mela hamil, namun kenakalan Unto bukannya berhenti, malah makin menjadi. Hampir tiap hari Unto memasukkan PSK di rumahnya.

“Saya hanya nangis dalam hati. Pikiran saya sudah telanjur sakit hati, tidak ada hasilnya. Saya biarkan, mungkin nanti tobat. Paling tidak, saya bisa hidup gratis dan enak tinggal di rumah mewah,” ujar Mela.


Mela akhirnya pasrah, dia akan membiarkan kelakukan suaminya, menutup hati rapat-rapat. Dia mengisi hari-hari sambil mengelola bisnis perhiasan dan jalan-jalan dengan uang suaminya yang melimpah. Awalnya, urusan keuangan tetap dipegang orangtua Unto. Tapi tahun 2003, orangtua Unto meninggal, Mela akhirnya bisa mengelola materi itu.

Tapi sayang, semua warisan itu masih atas nama suaminya sehingga ia hanya bisa memanfaatkannya. Akhir 2015, Unto terkena serangan stroke, dan hanya bisa tidur di ranjang tanpa bisa berbuat apa-apa. Mela mulai membuka rahasia kesabarannya. 

Karin pun mulai membuka rahasia kesabarannya selama ini. Ia meminta Unto menandatangani seluruh harta warisannya atas nama dirinya.

“Ya maulah. Dia tidak bisa apa-apa. Nanti kalau sudah selesai urusannya, suami saya taruh di panti jombo. Repot ngurusin suami tua renta,” ujar Mela. Kejam rasanya. Tapi rasanya wajar juga. Puluhan tahun ia menderita dan tak pernah dihargai. Kini, Mela tinggal di Perumahan Purimas Rungkut, Surabaya. (TT/int)

Bayi Abnormal Asal Tapteng Butuh Uluran Kasih Dermawan

TobaTimes-Bayi berusia 3 minggu yang terlahir dengan kondisi cacat pada tangan dan kaki di Kelurahan Hutanabolon, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), membutuhkan bantuan dan uluran tangan para dermawan.

Suryani menunjukkan kondisi bayinya.

Kondisi ekonomi Hotmasari Mendrofa (33) dan Suryani br Lase (33), memang sangat sulit. Hotmasari sebagai kepala keluarga bekerja menyadap getah ke kebun yang harus ditempuh selama 3 jam pulang-pergi setiap hari. Sementara Suryani, mengurusi ladang sepetak berisi padi yang kini gagal panen.

Akibat kondisi ekonomi itu, Suryani yang melahirkan 3 minggu lalu, sejak Senin (5/9) lalu sudah harus bekerja dan membawa bayinya ke ladang di tengah hutan sekitar 1 Kilometer dari rumahnya di Lorong V, lingkungan Siantar Gunung, Kelurahan Hutanabolon.

“Suami kerja menderesnya, jauh, jalan kaki saja satu setengah jam ke kebun, susah kali kehidupan disini, ya gitulah pencarian disini, menderes (menyadap getah,red), berkebun-kebun. Makanya, lahir si Ucok ini beginilah kondisinya, gak terurus padi, cabai di bawah sanalah yang sedang diusahakan,”kata Suryani saat dikunjungi wartawan, Rabu (7/9) di pondok di tengah ladang miliknya.

Sembari menggendong buah hati, ibu dari 4 putra dan 2 putri berharap agar bayinya terawat dengan baik. “Tapi terpaksa bawa dia ke ladang. Apa mau kami pakai untuk kebutuhan? Abang (suami, red) paling dapat seminggu 50 kilo, dengan harga getah Rp5 ribu, beli susu tidak ada, makan juga sulit," ujar Suryani.

Soal janji operasi yang akan dilakukan kepada Ucok jika sudah berusia 2 tahun, Suryani mengaku pasrah. Ia mengaku tidak dapat membayangkan. Jika besar nanti, mental buah hatinya itu pasti terpukul menyaksikan teman-temannya bisa berlari dan bermain. (TT/int)

Baca Selengkapnya: Bayi Abnormal Lahir, Tangan Tanpa Jari-jari, Kaki Buntung

Kodim 0211/TT Buka Jalan di Tapteng, 2 Desa Terhubung

TobaTimes-Jajarn Kodim 0211/TT melakukan program pra TMMD ke-97 (Tentara Manunggal Membangun Desa) membuka jalan baru yang menghubungkan 2 desa terpencil sepanjang 8,5 kilometer. Jalan baru yang juga jalan pintas itu, menghubungkan Desa Aek Gambir dengan Desa Masundung, Kecamatan Lumut, Tapanuli Tengah (Tapteng).
Personel TNI dari Kodim 0211/TT melaksanakan TMMD, Rabu (7/9) lalu.
Dandim 0211/TT Letkol Inf Corry Sigalingging mengatakan, TMMD dilaksanakan jajaran Kodim 0211/TT telah dimulai 30 Agustus, yaitu pra TMMD ke- 97.

“Pembukaan jalan baru sepanjang 8,5 kilometer dengan lebar 8 meter serta 15 unit jembatan. Dimulai dari Desa Aek Gambir ke Desa Masundung, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapteng. Dengan jalan baru itu, Kami berharap akses warga semakin dekat, apalagi jalan yang baru dibuka merupakan jalan pintas menuju Kecamatan Lumut atau ke jalan besar,” ujarnya.

Dikatakan, pembukaan jalan baru itu sangat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat. Di Desa Masundung ada sekitar 1000-an orang warga yang bermukim dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani karet. Selama ini, warga selalu kesulitan menjual hasil produksi karet akibat sulitnya akses jalan, termasuk mencapai fasilitas lain di kecamatan seperti pendidikan dan kesehatan.

“Selama ini masyarakat harus menempuh jarak sekitar 30 kilometar dengan waktu tempuh 1 jam. Dengan pembukaan jalan baru ini, akses lebih dekat, hanya berkisar 8,5 kilometer dan dapat ditempuh 6 -10 menit. Menjual hasil karet juga makin dekat,” ungkapnya.

Pembukaan jalan baru itu mendapat apresiasi dari warga sekitar. “Terima kasih buat TNI dan Pemerintah atas pembukaan jalan baru ini. Dengan jalan baru ini, kami semakin lebih dekat, lebih lancar dan lebih cepat mengurus sesuatu. Kami sangat terbantu dalam segala bidang," ujar F Harefa (48), warga sekitar.

7 Bupati Kawasan Danau Toba Perlu Bikin Even Setiap Bulan

Gubsu pada pembukaan FDT 2016 di Muara.
TobaTimes-Jika ingin pariwisata Danau Toba sukses, tujuh bupati se-kawasan Danau Toba membuat even setiap bulan, atau paling tidak sekali setahun. Even acara itu itu tentu berbasis prmosi.

Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi di Muara, Jumat (9/9).

"Tujuh bupati se-kawasan Danau Toba perlu setiap tahun atau setiap bulan mengagendakan even dengan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke kawasan ini. Bisa bekerjasama dengan Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah Pusat," ujar Gubsu.


Dia mengatakan, infrastruktur saat ini sudah mulai baik, sudah ada Bandara Silangit, dan menyusul Bandara Sibisa di Tobasa. Bandara Kualanamu bahkan sudah kelas internasional.

"Dukungan infrastruktur itu harus didukung masyarakat, bisa memanfaatkan untuk bisnis akomodasi seperti homestay, restoran, konter souvenir. Transportasi dari Bandara Sulangit ke Muara belum ada pendukung, ini tantangan bagi masyarakat," ujarnya.

"Bagaimana masyarakat menyambut tamu-tamu kita, itu penting agar wisatawan itu menjadi raja. Itu bagian tugas dari kita semua," katanya lagi.

Festival Danau Toba 2016 diresmikan Gubsu T Erry Nuradi, Bupati Taput Nikson Nababan, staf Menteri Pariwisata Hari Guntoro, DPR RI Sukur Nababan, Ketua DPRD Sumut Fernando Sumanjuntak, Danrem Sibolga Richad Tampubolon dan tokoh masyarakat. (TT/int)


 

Deddy Corbuzier: Stop Bullshit, Mario...


 
TobaTimes-Pengakuan Ario Kiswinar sebagai anak Mario Teguh memang dasyat dan mengguncangkan Indonesia. Tak ada yang menyangka, sebab Mario Teguh betapa anggunnya di panggung sebagai motivator ulung.

Mentalis Indonesia, Deddy Corbuzier, juga terlihat emosi. Seperti diketahui Ario Kiswinar kali pertama mengungkapkan dirinya putra sang motivator di acara yang dipandu Deddy Corbuzier, Hitam Putih.

Deddy tampaknya masih kesal dengan perlakuan sang inspirator Mario Teguh pada putranya. Sebab, hingga detik ini Mario Teguh tetap bersikukuh Kiswinar bukan darah dagingnya.

Duda anak satu itu pun mengekspresikan kekesalan dalam akun Instagram pribadinya. Deddy mengunggah video bersama putranya Azka dan berbincang tentang kecintaannya pada anaknya. Sepintas terdengar seperti obrolan biasa. Namun, dengan caption di bawah video itu, jelas Deddy sedang menyindir Mario.

Pesan tuk Sang Inspirator. Family is BOND by LOVE NOT by BLOOD. kalau Azka bukan anak saya….kalau Azka anak dari orang lain…i will still love him..no Matter what…karena Azka pun still love me…stop giving Bullshit” tulis Deddy di Instagram-nya.

Video unggahan Deddy ini langsung mendapat acungan jempol dari netizens. Banyak yang memuji kemesraan Deddy dan Azka di video itu. Mereka juga memuji sikap Deddy yang membela Kiswinar.

“Mas Deddy memang paling hebat di Indonesia. Aku ngefans banget,” tulis netizen.

Namun, ada juga yang tidak sependapat dengan Deddy. Sebagian netizen mengingatkan Deddy untuk tidak ikut campur masalah keluarga Mario. Apalagi sampai menggunakan acaranya untuk membuka aib keluarga orang lain.

Sementara itu, Mario Teguh juga kesal dengan tingkah Kiswinar yang menempatkan diri sebagai anak yang ditelantarkan.

“Soal Ario, dia sudah bukan anak-anak. Dia sudah bapak-bapak. Kamu (Ario) pasang citra anak yang ditelantarkan, padahal kamu bapak-bapak yang menelantarkan diri sendiri, tapi you mencitrakan anak yang ditelantarkan dan sukses,” sesal Mario. (int)

Mario Teguh: Ariana Itu Lady Evil

Ario Kiswinar
TobaTimes-Seolah meledak, Mario Teguh mengumbar kisah hidupnya di masa lalu terkait pengakuan Ario Kiswinar. Dia tak hanya merasa dikhianati sang mantan istri, tapi Arini Sunarto juga merasa dipermainkan perasaannya dengan cara santai namun kejam.

Menurut Mario, selama sembilan tahun hidup bersama, mantan istrinya itu diam-diam menjalin hubungan dengan pria lain, sampai memiliki buah hati. Anak itu yakni Ario Kiswinar, yang mengaku sebagai anak yang tak dianggap oleh Mario.

Sang motivator sukses yang kini berusia 60 tahun ini tak menyangka, bisa Arini menyampaikan bahwa Ario bukan anak kandungnya dengan wajah yang bahagia.

“Dan seperti mempermainkan (perasaan) saya sambil ketawa-ketawa mengatakan dia (Ario) bukan anakmu,” ucap Mario kemarin.

Mario bahkan sampai memberikan julukan khusus di kontak handphone-nya.

“Ibunya agak sensitif tentang dia menghubungi saya, sampai saya kasih nama ditelepon lady evil. Bu Ariana itu pejabat di Oil Company, mobilnya Eropa,” ujar Mario. (int)

Jangan Ada Copot Mencopot di RSUD Djasamen, Itu Tak Menyelesaikan Masalah

TobaTimes-Beredar kabar bahwa tiga dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Siantar diusulkan untuk dikeluarkan. Namun Penjabat (Pj) Walikota Siantar Jumsadi Damanik menolak usulan itu.
 

Ketiga dokter yang diusulkan adalah dr Harlen Saragih, dr Eva Siboro serta dr Lenni Tampubolon. Usulan tersebut dilayangkan oleh dr Ria Telambanua selaku Direktur Utama (Dirut) RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar.

Jumat (9/9), dr Harlen yang juga Wakil Direktur (Wadir) II RSUD Djasamen Saragih membenarkan hal tersebut. "Ya memang ada suratnya. Itu suratnya dikeluarkan tanggal 2 September yang lalu dan sudah dilayangkan ke Pj Walikota. Tiga dokter yang diusulkan dr Ria untuk dikeluarkan termasuk saya," ungkapnya. 

Harlen melanjutkan bahwa surat tersebut dikeluarkan tanpa sepengetahuan mereka. "Surat itu dibuat tanpa sepengetahuan kami. Diam-diam dia buatnya. Tembusannya pun nggak ada sama kami," ujarnya.

Ketika ditanya apa alasan dr Ria mengeluarkan usulan itu, Harlen menduga bahwa hal itu dikarenakan adanya gejolak di RSUD. "Mungkin ya karena gejolak itulah. Ya kami nggak terimalah karena selama ini kan pelayanan nggak terganggu. Nggak ada alasannya mengeluarkan kami dan kami pun nggak tau kenapa jadi seperti itu," bebernya.

Menanggapi hal itu, Jumsadi mengatakan bahwa dia menolak adanya pencopotan dokter di RSUD. "Saya tidak sepakat dengan usulan dari dr Ria yang ingin mengeluarkan tiga dokter dari rumah sakit," tegasnya.

Jumsadi berpendapat, jika pencopotan itu terjadi maka gejolakdi RSUD tak akan selesai. "Kalau itu terjadi, masalah di sana tidak akan selesai. Kalau copot mencopot yang ada nantinya jadi unsur balas dendam," katanya.

Jumsadi pun mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan yakni pembenahan RSUD. "Yang perlu dilakukan itu adalah pembenahan manajemen secara menyeluruh agar masyarakat dapat merasakan manfaat rumah sakit itu," ujarnya.

"Semua yang ada di rumah sakit harusnya bekerja sesuai porsinya. Pimpinan tetaplah jadi pimpinan, dokter tetap lah jadi dokter dan staf tetaplah jadi staf supaya semua dapat berjalan baik. Bukan copot mencopot," imbuhnya. (TT/int)

Bisnis Esek-esek, Gadis Imut Dijual Rp1,2 Juta

TobaTimes-Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Kalbar mengamankan seorang muncikari dan dua gadis panggilan di sebuah hotel di Jalan Jenderal Urip, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/9).

Ilustrasi.
Ini merupakan pembongkaran kesekian praktek prostitusi online yang semakin marak dan meresahkan. Sang muncikari ialah EDS (30). Sedangkan dua gadis panggilan ialah Fit (21) dan AF (19). Fit dan AF sama-sama memiliki tubuh seksi dan wajah imut-imut.

Saat diinterogasi polisi wanita di Ruangan Sub Direktorat Remaja, Anak da Wanita Polda Kalbar, dua gadis itu terlihat malu-malu. Keduanya dalam keadaan tidak berbusana ketika ditangkap.  "Mereka hanya mengenakan handuk dan pakaian dalam," ungkap Direktur Dit Reskrimum Polda Kalbar Kombes Pol Krisnandi.

Krisnandi mengatakan, kasus itu terungkap berdasarkan informasi dari masyrakat bahwa ada seorang muncikari menjualan anak asuhnya secara online. Lalu, anggota Dit Reskrimsus melakukan hidden buyer (menyamar) sebagai konsumen.

"Tidak lama kemudian tersangka EDS mengirim foto enam orang wanita usia muda antara 19 sampai 21 tahun melalui BBM (blackberry messenger),” paparnya.

Belakangan diketahui, ada empat perempuan lain yang ditawarkan satu indekos dengan Fit dan AF. Kesepakatan pun tercapai. Dua polisi yang menyamar dan Edi sepakat bertransaksi di Hotel G, Kamis (8/9) pukul 23.45 WITA. "Pesan kamar nomor 311 dan 315. Dengan harga pesanan Rp 2,4 juta (per orang Rp 1,2 juta)," beber Krisnandi.

Kasus tersebut masih dalam penyidikan kepolisian. "Sekarang kita masih investigasi Edi-nya dulu, juga Fit dan AF. Keempat rekan Fit dan AF yang sempat ditawarkan juga itu nanti akan diperiksa sejauh mana keterlibatan mereka," ujar Krisnandi. (TT/int)

Pemakaman Dibangun Dekat Pemukiman, Warga Sumber Jaya Marah

Warga protes pekuburan musyawah di Kantor Lurah.
TobaTimes-Puluhan warga RT 004/RW 02 Blok Gadung, Kelurahan Sumber Jaya, Siantar Martoba, mendatangi kantor Lurah Sumber Jaya untuk menyampaikan penolakan atas berdirinya pekuburan di daerah mereka.

Di kantor lurah tersebut, Jumat (9/9) sekira pukul 10.30 WIB, kedatangan mereka diterima langsung oleh Plt Lurah Sumber Jaya Ucok Valdi Saragih SH. Kepada lurah, sejumlah warga mengaku kecewa karena protes yang pernah mereka sampaikan sebelumnya melalui surat, yakni sekitar awal Mei 2016 lalu, tak juga ditanggapi pihak kelurahan. Karena itulah mereka memutuskan untuk datang langsung menemui lurah.

“Kami sudah pernah menyampaikan keberatan pada bulan Mei lalu, tapi tak juga ada tanggapan. Karena itulah kami datang langsung kemari,” ujar Antonius Sihite (51), salah seorang warga.

Disampaikan, salah seorang warga di pemukiman mereka bernama M Munthe, mendirikan pekuburan komersil milik pribadi di sana. Mereka pun tak setuju atas pendirian pemakaman itu hingga warga mengumpulkan tanda tangan menyatakan menolak dan disampaikan kepada lurah. Dan, tindak lanjut dari lurah itulah yang mereka minta hingga datang mendatangi kantor kelurahan.

Dalam pertemuan itu, Sobiran Sinaga, tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa pemerintah harus tegas dalam menegakkan peraturan. Dikatakan bahwa dalam pendirian pemakaman, harus mengikuti ketentuan yang berlaku dan memperhatikan azas kepentingan masyarakat.

Dikatakan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987 ada disebutkan bahwa dalam pengelolaan tempat pemakaman umum, pemerintah daerah mengusahakan agar tidak memberatkan warga masyarakat dan bagi pengelolaan tempat pemakaman bukan umum tidak dibenarkan dikekola secara komersial.

“Di peraturan itu ada semua tertera. Jadi, bukan soal setuju dan tidak setuju, namun ini soal penegakan peraturan,” tegas Sobiran Sinaga.
Senada dikatakan Mbah Samijah, warga yang rumahnya berbatasan langsung dengan tanah pekuburan. Dia mengaku sangat kesal karena harus berdampingan dengan pemakaman. “Saya sudah tua, namun harus menghadapi kondisi seperti ini. Saya harap pemerintah mau menindaklanjuti keberatan kami ini,” ujarnya.

Sejumlah warga juga mengaku kesal karena dalam pendirian pemakaman itu, si pemilik lahan melampirkan surat persetujuan warga yang dibubuhi dengan tanda tangan. Padahal, tanda tangan itu adalah tanda tangan warga yang tempat tinggalnya jauh dari lahan pekuburan. “Kamilah yang paling dekat dengan lahan pekuburan ini. Jadi kami yang paling merasakan keberatan,” ujar sejumlah warga.

Lebih lanjut Antonius Sihite mengatakan bahwa pendirian pekuburan ini akan berdampak panjang, dimana semua warga akan nekat membuat pemakaman sendiri di dekat rumahmya. “Kalau pemerintah tak tegas atau membiarkan pekuburan itu tetap ada, maka semua warga juga akan melakukan hal yang sama. Ini akan berdampak buruk ke depan,” ujarnya.

Plt Lurah Sumber Jaya Ucok Valdi Saragih SH mengatakan bahwa dirinya akan mengundang pihak terkait untuk melakukan pertemuan bersama-sama dengan warga untuk membahas hal tersebut. “Maaf bapak ibu sekalian. Saya belum bisa memutuskan langsung. Tapi saya akan undang pihak terkait, seperti camat, dinas sosial, kepolisian serta si pemilik lahan, untuk kita bicarakan bersama-sama,” ujarnya.

Petugas Satpol PP yang juga hadir pada pertemuan itu juga mengimbau hal demikian. Mereka menyampaikan agar warga tetap bersabar menunggu keputusan yang akan ditentukan nantinya dan tetap berlandaskan peraturan tanpa bertindak anarkis. (TT/int)

Bu Guru SMK Dipecat Secara Sepihak tanpa Pesangon

Suasana mediasi sedang berlangsung di kantor Dinsosnaker Kota Siantar, Jumat (9/9).
TobaTimes-Salah seorang guru honorer di SMK Muhammadiyah dipecat tanpa alasan yang jelas. Usnita Sinaga, nama guru itu, bahkan dipecat tanpa diberikan pesangon.

Usnita kemudian melaporkan masalahnya ke Forum Guru Siantar (FGS) dan melalui FGS permasalahan itu kemudian dilaporkan ke Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) kota Sianttar.

Selanjutnya, Jumat (9/9) pagi, Usnita FGS, menggelar mediasi di kantor Dinsosnaker Jalan Dahlia, Siantar Barat untuk mencari solusi atas permasalahan itu. Esron Saragih selaku Kepala Bidang (Kabid) Pensosmas Dinsosnaker kota Siantar hadir sebagai mediator dalam pertemuan tersebut.

Usai mediasi, Usnita menjelaskan bahwa pemecatan terhadap dirinya berlangsung pada bulan Februari 2016. "Saya dipecat bulan Februari tahun ini tanpa ada alasan yang jelas kenapa saya dipecat. Katanya karena nggak bisa ngurus SK. Saya pun nggak tau SK apa maksudnya," jelasnya.

Usnita menuturkan, selama 10 tahun menjadi guru honorer di SMK Muhammadiyah, dia dia hanya digaji Rp300 ribu.

"Sudah 10 tahun saya bekerja di sana tapi sampai saat ini saya belum sertifikasi. Saya hanya digaji Rp300 ribu per bulan. Saya pernah minta izin membuka les di sekolah dan dikasih izin. Tapi tiba-tiba dibilang anak-anak tidak boleh ikut les padahal saya hanya minta bayaran Rp15 ribu per jam kepada anak-anak," paparnya.

Usnita berharap berharap agar segala hak-haknya dipenuhi. "Saya mau pesangon saya diberikan, itu saja. Kalau untuk bekerja di sana saya tidak mau karena saya sudah mengajar di sekolah yang lain," ujarnya.

Ketua FGS Kota Siantar Eastman Napitupulu mengatakan, belum ada solusi konkrit atas permasalahan tersebut. "Kita masih menunggu, mereka bilang masih mempelajari masalah itu. Jadi mereka minta waktu untuk berkomunikasi. Kita minta supaya ada penyelesaian," ujarnya.

Eastmen menambahkan bahwa solusi terbaik adalah pihak SMK Muhammadiyah memberikan pesangon kepada Usnita. "Kita menuntut hak berupa pesangon karena dia dipecat bukan mengundurkan diri," lanjutnya.

Dan atas permasalahan itu, kata Eastmen, pihak SMK Muhammadiyah sudah melanggar Undang-Undang (UU) No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Pematangsiantar, Sugiarto, mengatakan bahwa pihaknya masih mencari solusi terbaik atas permasalahan itu. "Kita masih mencari solusi yang bermartabat dan terbaik atas masalah ini. Kita akan membicarakan masalah ini dan akan kita selesaikan secepatnya," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Esron Saragih pun berharap agar permasalahan itu dapat selesai secepatnya. "Kita tadi sudah mediasi. Mudah-mudahanlah permasalahan itu cepat selesai," harapnya.
(TT/int)

Bawa Solar Subsidi, Supir Angkot Ditangkap

Ilustrasi.
TobaTimes-Seorang pria berinisial SS (27), warga Huta Bagasan, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, diamankan polisi. Pasalnya pelaku diduga mengangkut bahan bakar minyak dan gas bumi dengan menggunakan mobil angkot Sinarta BK 1524 TV di Jalan Pdt Justin Sihombing Siantar Timur, Rabu (7/9), sekira pukul 18.30 WIB.

Menurut informasi, pihak kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang melakukan pengangkutan hasil olahan niaga bahan bakar minyak dan gas bumi di Jalan Pdt Justin Sihombing Siantar Timur, Rabu (7/9).

Mendapatkan informasi itu, petugas turun ke lokasi untuk memastikan dan langsung melakukan olah TKP, guna melakukan penyelidikan. Setiba dilokasi Jalan Pdt Justin Sihombing ternyata informasi benar. Ternyata benar, seorang lelaki sedang mengangkut bahan bakar minyak dengan menggunakan mobil angkot Sinarta.

Melihat tindakan pelaku, petugas pun lalu memberhentikan mobil angkot Sinarta yang dikemudikan pelaku berinisial SS. Kemudian petugas menginterogasi pelaku. Dan hasilnya SS mengakui bahwa dirinya telah melakukan pencurian pengangkutan barang bakar minyak jenis Solar.

Setelah mengakui kesalahannya, SS bersama barang bukti diamankan petugas. Turut diamankan dari mobil angkot Sinarta 14 buah jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Saat diinterogasi kemana rencananya bahan bakar minyak tersebut akan dibawa pelaku, dianya mengatakan rencanannya bahan bakar minyak akan dibawanya ke Mandoge Kabupaten Asahan untuk dijual.

Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer ketika dikonfirmasi, Jumat (9/9) membenarkan bahwa seorang pria diamankan petugas Sat Reskrim Polres Siantar terkait dugaan pengangkutan BBM jenis Solar. "Pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Siantar," katanya. (TT/int)

Toko Indomaret Digasak Maling

Kondisi toko berantakan digasak maling.
TobaTimes-Aksi kawanan maling kembali beraksi di toko Indomaret. Kali ini toko Indomaret yang berlokasi di Jalan Ade Irma Siantar Utara yang menjadi sasaran. Alhasil kawanan maling berhasil membawa sejumlah barang jualan.

Peristiwa itu pertama kali diketahui karyawan bernama Marwan (23) setelah membuka Toko Indomaret tepatnya Jumat (9/8) sekira pukul 06.30 WIB. Usai menerima laporan dari pihak pengelola Indomaret, personel kepolisian langsung olah TKP di lokasi Toko Indomaret Jalan Ade Irma.

Manager Toko Indomaret Edwin ketika dikonfirmasi di lokasi menerangkan aksi pencurian itu baru diketahui seorang karyawan setelah membuka toko pada pagi hari.

Ketika ditanya dari mana pelaku masuk ke toko, dianya menerangkan pelakunya diduga masuk dari pintu depan, karena tak ada kerusakan bangunan dan pintu sedikit pun. “Ini dia yang kita lihat pelakunya cukup terbilang profesional," katanya.

Masih kata dia, terkait barang toko saat ini belum bisa ditaksasi karena masih dilakukan pengecekan jenis-jenis barang yang dibawa kawanan pencuri tersebut.

Kepala Toko Tari (25) menerangkan, setiap hari toko buka setiap pukul 06.30 WIB. Di situlah karyawan mengetahui bahwa toko disatroni maling akibat barang toko berantakan. Setelah dicek barang seperti rokok hilang dibawa maling.

Sementara Kapolsek Siantar Utara Poltak Simatupang ketika dikonfirmasi mengatakan petugas sudah olah TKP dan telah meminta keterangan dari pemilik toko. "Kita masih mendalami motif pencurian dan siapa dalang pelakunya," tandasnya. (TT/int)
 

Mantan Wakil Bupati Simalungun Divonis 4 Bulan Penjara, tapi Langsung Bebas

 
Ilustrasi.

TobaTimes-Setelah ditahan sejak 15 Juni lalu, Mantan Wakil Bupati Simalungun Pardamean Siregar diperkirakan akan bebas 5 hari lagi dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II Pematangsiantar.

Hal ini diketahui setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalugun membacakan putusan terhadap Pardamean Siregar selama 4 bulan penjara, Kamis (8/9). Putusan yang dibacakan Majelis Hakim Tiares Sirait, Justiar Ronal dan Novariana itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) selama 6 bulan penjara.

Majelis hakim menyatakan bahwa terdakwa terbukti melanggar Pasal 263 (1) KUH-Pidana tentang pemalsuan dokumen.

Panitera Pengganti mengatakan bahwa Perdamean Siregar diperkirakan akan bebas 15 September 2016 ini. “Dia sudah hampir menjalani hukuman di penjara selama 4 bulan,” ungkapnya, Jumat (9/9) kemarin.

Sebagaimana diketahui, Pardamean membuat surat jual beli tanah dengan suadara kandungnya Tumpak Siregar atas objek berupa tanah dan bangunan di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Pada Januari 2012 silam, surat jual beli itu dibuat seolah-olah Tumpak Siregar menjual tanah kepada terdakwa Pardamean Siregar. Padahal berdasarkan keterangan saksi-saksi sesuai berkas dari penyidik polisi, surat tersebut tidak mengandung kebenaran, saksi korban Tumpak Siregar tidak pernah menandatangani surat jual beli tersebut. (TT/int)

IPK Gelar Ibadah Penguatan Bersama Korban Isu Begu Ganjang

Foto bersama usai kebaktian.
TobaTimes-Keluarga Simpang Sembiring, korban isu begu ganjang di Pematangsiantar, mengadakan kebaktian bersama dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pemuda Karya (DPD IPK) Pematangsiantar. Kebaktian ini bentuk kepedulian IPK kepada masyarakat. Ceramah disampaikan Pdt  Robert Siahaan di sekertariat IPK Jalan Pattimura, Kecamatan Siantar Timur, Jumat (9/9).

Pdt Robert Siahaan mengatakan bahwa kasus isu begu ganjang tidak sepatutnya terjadi jika masyarakat memahami ajaran agama dengan baik. Ia menyanyangkan pandangan masyarakat yang sangat sensitif dengan setan, tetapi dengan Tuhan kurang sensitif. Untuk masalah ini, Robert Siahaan menguatkan keluarga Simpang Sembering agar tetap kuat, sebagaimana kehidupan Daud yang difirmankan Tuhan dari nast Alkitab Mazmur 116.

"Ini menceritakan pengalaman Daud. Apa yang dialami Daud tidak sebanding dengan apa yang kita alami. Dari kecil Daud sudah mengalami banyak diskriminasi. Meskipun banyak gosip, Daud berkata, Tuhan, aku mengasihi Engkau. Intinya adalah Daud mengasihi Tuhan karena ia mengenal Tuhan. Bagaimana orang dapat mengasihi Tuhan kalau tidak mengenalNya," ucapnya.

Robert Siahaan menekankan, mestinya manusia harus belajar dari alam semesta tentang Tuhan dan belajar dari Alkitab. "Karena di situ ditulis dan dimuat tentang Tuhan, sehingga kalau ada yang memperkenalkan hal lain kepada kita, maka kita bisa mengenal Tuhan yang sesunguhnya. Bacalah Alkitab. Darimana lagi kita belajar tentang Tuhan, yaitu dari diri kita sendiri. Kita disainsnya Tuhan, maka kita harus bangga dengan hidup kita ini. Tuhan punya rancangan terhadap pribadi manusia. Kemudian kita harus belajar mengenal Tuhan dari Salib. Itu (Salib) bukan asesoris semata. Itu bukti tentang kehadiran Tuhan," jelasnya.

Masih menurut Siahaan, isu itu telah menimbulkan trauma bagi keluarga Simpang Sembiring. Ia menyayangkan isu yang dikaitkan dengan begu ganjang setiap ada warga kesurupan. "Seolah-olah kita lebih hebat dari Tuhan. Hari pertama dilempar 3 kali, di hari kedua 1 kali dilempar. Saya pas makan tiba-tiba sudah datang massa. Itulah sedikit kronologis pada tanggal 4 itu. Untuk ada hujan, kalau tidak, mungkin akan fatal masalahnya,” katanya.

Sementara Simpang Sembiring berharap agar Polisi terus melakukan pengusutan atas kasus ini sampai ada titik terangnya. “Harapan saya ini bisa cepat selesai sehingga saya bisa beraktivitas dengan nyaman dan tenang,” ujarnya.

“Kami sekeluarga sudah telah tinggal di Jalan Lapangan Bola Bawah selama 33 tahun dan belum pernah sekalipun diperlakukan semena-mena seperti ini. Kami juga sering melakukan kegiatan sosial. Dan saya juga aktif di perkumpulan Karo dan mengikuti organisasi lain, termasuk menjadi ketua Persada Merga Silima Siantar-Simalungun. saya juga dulu ketua koperasi CU Bina Kasih,” ujarnya.


Ketua DPD IPK Pematangsiantar Daniel Silalahi didampingi sejumlah pengurus lain mengaku sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada keluarga Simpang Sembiring. Ia juga menyayangkan minimnya perhatian pemerintah. “Saya lihat belum ada tindakan kongkrit dari pemerintah. Harusnya pemerintah menjamin keselamatan dan kenyamanan. Dengan ini kita mengundang keluarga ini ikut kebaktian agar bisa lebih termotivasi dan tidak perlu takut,” ujar Daniel.

“Intinya kita dari IPK adalah memberikan semangat ke Pak Sembiring, dia tidak sendiri dan kita berusaha mengeluarkan rasa takut itu dari dirinya dan keluarga,” katanya. (TT/int)

Amran Sinaga Pulang, Istri Berurai Air Mata

JR Saragih menjemput Amran dari Lapas.
TobaTimes-Wakil Bupati Simalungun terpilih Amran Sinaga akhir bebas dari Lapas Kelas II Pematangsiantar menyusul keputusan Mahkamah Agung yang membebaskannya. Ia disambut istri dengan uraian air mata.

"Sebelumnya kami tidak tau kalau Bapak (Amran Sinaga, red) sudah bebas. Saya gembira, saya senang dan terharu," ujar Nurita Damanik sambil menangis haru menyambut kebebasan sang suami.

Amran sendiri keluar dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II Pematangsiantar, Jumat (9/9) sekira pukul 14.00 WIB.

Nurita mengatakan, bebasnya Amran Sinaga adalah kekuatan doa. Bahwa kebenaran akan kekal selamanya. "Selama ini kegiatan saya hanya kerja ke ladang dan mengaji. Saya selalu berdoa untuk kami dan Simalungun," katanya.

Amran Sinaga juga sesekali meneteskan air mata setelah masyarakat menyalami, memeluk dan mengucapkan selamat kepadanya. Setelah tiba di kediamannya di Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, ratusan warga berdatangan dan menyalami Amran Sinaga.

Beristirahat beberapa menit, mereka kemudian menggelar acara singkat menyampaikan rasa syukur dan memanjatkan doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, Bupati Simalungun yang sebelumnya ikut mengantar Amran Sinaga, kembali ke Ibukota Kabupaten Simalungun, Pematangraya, bersama rombongan. (TT/int)

Ini Dia, Rivalitas Panas Pelatih Liga Inggris


Mou dan Pep.
TobaTimes-Sabtu 10 September 2016 malam, Derby Menchester dipastikan menjadi tontonan menarik bagi pecinta sepak bola. Suguhan adu taktik antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola akan menyedot perhatian. Kedua pelatih ini sudah jadi panas sejak lama.

Persaingan keduanya yang sudah terlahir sejak menukangi Real Madrid dan Barcelona, kini berlanjut ke Liga Inggris. Sesungguhnya, rivalitas Mourinho dan Guardiola ini bukan hal pertama di Premier League. Rivalitas Arsene Wenger dan Alex Fergusson juga selalu menyuguhkan cerita asyik.

Berikut ini 5 rivalitas antar pelatih yang paling seru utamanya di Liga Inggris:

1. Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson

Manchester United memiliki sejarah persaingan tinggi dengan Arsenal. Kedatangan Arsene Wenger sebagai manajer The Gunners pada 1996 membuka babak baru dalam persaingan antara kedua tim. Wenger dan Sir Alex Ferguson sering berselisih di dalam dan di luar lapangan, terutama mengenai keputusan wasit pada pertandingan antara kedua tim.

2. Jose Mourinho dan Arsene Wenger

Ketika Jose Mourinho menjadi manajer Chelsea tahun 2004, warna baru menyemarakkan sepak bola Inggris. Lembaran baru persaingan berbagai manajer memasuki babak baru. Mourinho cukup sering beradu argumen dengan Arsene Wenger, terutama dari segi gaya bermain yang mereka gunakan, juga keputusan wasit di lapangan.

3. Rafael Benitez dan Sam Allardyce

Rafael Benitez datang ke Premier League membidani Liverpool pada 2004, dan tentu dengan tim berkualitas seperti The Reds pada saat itu, ia sering menang atas tim-tim asuhan Sam Allardyce. Namun Allardyce sering kali memberikan kejutan, dan hal ini menyebabkan manajer asal Spanyol ini menganggapnya hanya mengandalkan gaya bermain bola panjang.

4. Rafael Benitez dan Sir Alex Ferguson

Fergusson dan Benitez.
Persaingan antara Liverpool dan Manchester United merupakan salah satu persaingan terpanas dalam sejarah sepak bola Inggris. Kedatangan Rafael Benitez sebagai manajer The Reds menambah api yang memang sudah menyala. Benitez sering merasa kesal dengan keputusan-keputusan wasit yang dianggap menguntungkan Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson.

5. Pep Guardiola dan Jose Mourinho

Sepanjang kariernya sebagai manajer, Jose Mourinho tidak mengalami kesulitan menemukan pesaing, mulai dari adu mulut di konferensi pers hingga perselisihan keras di lapangan. Dalam kariernya di Spanyol bersama Real Madrid, persaingan antara Mourinho dan Pep Guardiola yang saat itu melatih Barcelona, menjadi lembaran yang dianggap gelap dalam sejarah persaingan kedua manajer. (TT/int)

Senyum, Sapa dan Salam untuk Danau Toba Kita

 
Bupati Taput berangkatkan karnaval mobil hias FDT 2016.
TobaTimes
-Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi membuka secara resmi Festival Danau Toba (FDT) yang berlangsung mulai 9 hingga 12 September di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

T Erry mengatakan, Danau Toba adalah destinasi penting di Indonesia, bahkan di mancanegara. Dan untuk tujuan itulah dibentuk  Otorita Danau Toba untuk memperlancar pembangunan kawasan Danau Toba yang bersinggung dengan tujuh kabupaten di Sumatera Utara.

“Sesuai data, pada tahun 2015, pengunjung mencapai 229 ribu dan itu harus dimanfaatkan," kata Gubsu.

Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat mengambil peran, antara lain meningkatkan kreativitas dan penyediaan suvenir pariwisata. Ini penting untuk memajukan dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Selain itu, masyarakat kawasan juga diminta melestarikan budaya dan alam, sebab keduanya itu adalah daya tarik dan hiburan yang akan membuat wisatawan betah di kawasan Danau Toba.

“Sangat penting membuat even berskala nasional maupun lokal untuk menarik wisatawan. Masyarakat juga diharapkan menerapkan konsep 3S, yakni senyum, sapa dan salam," ujarnya.

Sementara, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pembenahan kawasan Danau Toba menjadi destinasi warisan dunia dengan keragaman Kaldera Toba.

Anggota DPR RI Sukur Nababan yang turut hadir menyampaikan bahwa FDT adalah sarana mewujudkan masyarakat yang berdikari. Oleh karena itu, wilayah kawasan Danau Toba yang mencakup 7 kabupaten harus ditanggungjawabi Provinsi Sumatera Utara.

"Menjadikan program nyata bekerjasama dengan pusat karena Danau Toba adalah warisan dunia. Diminta agar membangun infrastruktur ke daerah wisata Danau Toba. Ini juga sebagai langkah mengembalikan sejarah di Indonesia," ujarnya.

Staf Menteri Pariwisata Hari Guntoro mengatakan, budaya dan sejarah Danau Toba adalah potensi bagi 7 kabupaten untuk dipromosikan. (TT/int)

9.9.16

Sambil Menangis, Gadis Itu Berkata: Aku Pingin Sandal Itu, tapi Tak Punya Uang


TobaTimes-Kasihan SM (13), gadis remaja yang sudah putus sekolah ini. Ia ditangkap saat mencuri sandal di Siantar Plaza, dan menjadi tontonan pengunjung. Sandal yang ingin dicurinya itu bermerek Chello, tepatnya di toko Noli Aprian, Jumat (9/9) siang.
Ilustrasi.
 Warga Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, ini pun harus menanggung malu malu. Awalnya SM datang ke Siantar Palza bersama kakaknya RM dan kedua adiknya. Saat berada di toko Noil Aprian di lantai I, dia pura-pura menjadi pembeli dengan melihat-lihat sepatu dan sandal di toko tersebut.

Ketika melihat-lihat sandal, ia menyukai sepasang sandal merek Chello. Sayangnya, dia tak punya uang, lalu muncul niat di hatinya mencuri. Melihat pelayan toko sibuk melayani pembeli lain, dia memberanikan diri mencuri sandal itu dengan mengganti sandal dipakainya dengan sandal sandal Chello, lalu perlahan kekuar dari toko.

Namun, setelah berjalan beberapa meter, salah seorang pelayan toko curiga melihat sandal yang dipakai tersangka, dan langsung mengejar SM. Mengetahui dirinya dikejar, SM berusaha lari. Tapi tepat di arel parkir, dia berhasil ditangkap Satpam. SM lalu diamankan di dalam toko Noli Aprian itu sehingga mengundang perhatian pengunjung.

Tidak lama kemudian, Bhabinkamtibmas Kelurahan Proklamasi Bripka Ungkap Simatupang datang ke toko tersebut dan membawa SM ke kantor administrasi Siantar Plaza di lantai III untuk menyelesaikan kasus pencurian secara kekeluargaan.

RM, kakak kandung tersangka yang turut menemani ke lantai III, langsung memutuskan pulang ke rumah untuk memanggil orangtuanya. Ipo mewakili pemilik toko Noli Aprian menyatakan tersangka harus bertanggung jawab atas perbuatan dengan mengganti rugi sesuai peraturan berlaku di Siantar Plaza. "Harga sendal itu Rp35 ribu. Kami mau ganti rugi sesuai peraturan berlaku di Siantar Plaza ini,” ujarnya.

SM menangis mengakui perbuatannya. Ia mengaku nekat karena sangat menginginkan sendal itu sedangkan uangnya tidak ada. "Saya pingin kali sendal itu tapi saya tidak punya uang," ujarnya tak henti menangis. Sedih menyaksikannya. (TT/int)

Suami Tak Mau Lepas Kondom, Istri Menangis Histeris

TobaTimes-Perempuan manapun pasti sedih dan menangis jika mengalami hal seperti dialami Mela (34). Dia sangat ingin punya anak, tapi sang suami, sebut saja Unto (38), selalu pakai kondon saat berhubungan intin. Mela minta dilepas, tapi Unto menolak.
Ilustrasi.
Tentu saja Mela merasa terhina dan dilecehkan, dan dia memutuskan mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA), Surabaya, awal Juni lalu. Pada sidang mediasi, Kamis (8/9), Mela akhirnya mengetahui bahwa suaminya terkena penyakit menular. Makin hancur hatinya.

“Suami keceplosan ngomong di ruang mediasi. Padahal, selama ini dia nuduh saya punya HIV/AIDS,” kata Mela usai sidang mediasi.

Mereka melakukan proses mediasi sekitar 1 jamn. Dalam ruang mediasi, Mela dan Unto terdengar bertengkar. Mela sempat menjerit dan menangis. Unto hanya tertunduk malu. Usai sidang, Unto langsung pergi dari PA dengan naik sepedamotor.

Sementara Mela tampak sedih dan trauma atas ucapan suaminya. Dia berniat cek darah melihat penyakit dalam tubuhnya. “Ngeri jugalah. Inginnya cerai, tahu-tahu ketularan HIV/AIDS,” katanya.

Hal itu membuat Mela sangat terpukul. Selama ini, ternyata Unto sudah menyebar isu di keluarga dan masyarakat bahwa Mela punya penyakit HIV/AIDS. Alasannya, Mela dulu memang penyanyi kafe. “Ya karena saya penyanyi kafe itu, suami kalau berhubungan badan selalu pakai kondom,” katanya.

“Saya diobrak-obrak keluarga  dan suami. Bilang kalau saya mandul atau apalah. Mereka tidak tahu apa kalau yang bikin saya tidak hamil itu anak mereka sendiri. Gimana mau hamil, begituan dipasang sarung terus,”  katanya lagi.

Tak hanya kesal, kini giliran Mela yang takut dirinya ketularan  HIV/AIDS dari Unto yang bekerja sebagai satpam.  “Sejak awal nikah sih belum pernah buka itu. Mungkin tidaklah sampai menular. Ya ga tahu juga, kan belum cek," katanya sangat resah. (int)

Mario Teguh: Ario Anak Mantan Istri Saya dari Pria Lain

TobaTimes-Gonjang-ganjing isu Mario Teguh yang tidak mengakui anak, mulai menemui titik terang. Mario Teguh mengatakan, Ario Kiswinar bukan darah dagingnya.

Mario mengakui, ketika menikah dengan Linna Teguh pada 1995, dia memang sudah status duda. Sebelumnya, ia pernah menikah dengan Ariani Sunarto pada 1984. Sayangnya, pernikahan dengan Ariani tak berjalan mulus. Mereka bercerai pada Mei 1993.

“Saya menikahi Ariani Sunarto pada 13 Maret 1984, bercerai Mei 1993,” ujar Mario dalam sebuah talkshow, Jumat (9/9/2016).

Mario mengakui, selama pernikahan itu ada seorang anak yang lahir, yakni Ario Kiswinar. Namun, Mario tetap bersikukuh dia bukan darah dagingnya.

Menurut Mario, Ario adalah anak mantan istrinya dengan pria lain. Dan hal itu sudah Mario sampaikan langsung kepada Ario saat ia berumur 17 tahun. Karena pengkhiatan mantan istrinya dengan pria lain itu jugalah yang menjadi alasan pria 60 tahun ini lantas memilih menyudahi rumah tangganya dengan Ariani.

“Bagaimana saya bisa ikhlas menerima kenyataan itu? Saya menerima kenyataan itu. Kuswinar, kamu membuka kesimpulan bahwa ibumu berbagi dengan laki-laki lain,” kata Mario.

“Setelah usia 17 tahun, saya kasih tahu tentang ibu dia. ‘Ibumu (Ariani) mengasih tahu saya berkali-kali bahwa kamu (Ario) bukan anak saya’,” ungkap Mario menggulang perkataan yang dia sampaikan kepada Ario.

Mario pun menegaskan siap untuk tes DNA untuk memastikan semuanya. “Tes DNA inilah yang sudah saya sampaikan seperempat abad lalu,” tegasnya. (TT/int)

Festival Danau Toba Dimulai, Bupati Lepas Karnaval

Bupati Nikson Nababan melepas karnaval mobil hias.
TobaTimes-Festival Danau Toba (FDT) tahun 2016 resmi dibuka dan dimulai Jumat (9/9/2016) hari ini. Dalam acara pembukaan, Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan dan Nyonya Satika Nikson Nababan, melepas Karnaval FDT tahun 2016 dari Kota Tarutung menuju Muara.

Tampak juga hadir pada acara pelepasan Wakil Bupati Taput Mauliate Simorangkir, Ketua DPRD Ottoniyer Simanjumta, dan sejumlah tokoh masyarakat. Ribuan masyarakat Taput juga tumpah di Jalan Sisingamangara Tarutung menyaksikan karnaval yang diwarnai musik tortor dan gondang Batak.

"Semoga Tuhan menyertai pelaksnaan FDT ini dan mendapat dukungan dari masyarakat," ujar Nikson Nababan ketika melepas karnaval mobil hias.

Salah seorang tokoh masyarakat B Hutabarat mengatakan, pelaksanaan FDT akan menjadikan Taput sebagai ikon wisata nasional di Indonesia dan akan berkenalan dengan budaya Batak.

"Sebagai masyarakat Taput, kita mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang mendukung FDT dilaksanakan di Muara. Juga kita sampaikan terimakasih kepada para sponsor, berbagai elemen masyarakat, dan para perantau yang turut berpartisipasi memajukan Tapanuli Utara," katanya. (TT/int)


Walikota Tanjungbalai Teken Komitmen Gratifikasi


TobaTimes-Walikota Tanjungbalai M Syahrial SH MH menandatangani Komitmen Implementasi Pengendalian Gratifikasi Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Kota se-Sumatera Utara (Sumut).
Walikota Tanjungbalai Syahrial

Penandatanganan tersebut bersama dengan 32 Kabupaten/Kota se-Sumut disaksikan Gubernur Sumut T Erry Nuradi MSi dan Kepala Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan serta seluruh unsur FKPD Sumatera Utara di Aula Martabe Lantai II Kantor Gubernur Sumatera Utara di Medan, Rabu (7/9).

Dalam penandatanganan tersebut, Walikota Tanjungbalai M Syahrial didampingi oleh Seketaris Daerah, Ka Inspektorat, Kadis PPKA, Plt Kadis Perhubungan dan Kominfo Kota Tanjungbalai.

Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi dan supervisi pencegahan korupsi di pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara.

Kabag Humas Pemko Tanjungbalai Nurmalini Marpaung mengatakan, dalam penandatangan tersebut, Gubernur Sumatera Utara telah mengungkapkan bahwa Pemprovsu telah menerbitkan Keputusan Gubernur tertanggal 4 Mei 2016 tentang Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi, terintegrasi yang memuat sembilan rencana aksi.

Gubernur berharap agar kesembilan aksi tersebut dapat dilaksanakan oleh seluruh Kabupaten/Kota se Sumatera Utara sehingga Sumatera Utara benar-benar bisa menjadi Propinsi yang bersih dan terhindar dari isu negatif yang sampai saat ini masih melekat.

Sementara, Pahala Nainggolan, Deputi Pencegahan KPK berharap, agar ke-33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dapat bergerak searah dalam melaksanakan rencana aksi sesuai dengan Komitmen Implementasi Pengendalian Gratifikasi Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara. (TT/int)

Bupati Labura Resmikan Pabrik Kelapa Sawit PT KMS

TobaTimes- Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kurnia Mitra Sawit (KMS) resmi beroperasi, Kamis (8/9). Peresmian langsung dilakukan Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE, dengan penanda tanganan di batu prasasti dan pengguntingan pita di Dusun Pasar Baru,  Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Labura.
Bupati Labura H Kharuddin Syah SE dan Dirut PT KMS H Abdul Gani resmikan PKS PT KMS.
"Kami masyarakat desa Terang Bulan merasa bersukur atas keberadaan pabrik kelapa sawit di desa ini. Selain mengurangi pengangguran dengan terbuka nya lapangan kerja, juga menambah penghasilan ekonomi masyarakat, khusus di desa ini. Untuk itu kami sangat mendukung pengoperasian pabrik ini. Mari kita bawa/jual hasil sawit kita ke pabrik ini agar produksi maksimal. Dengan kehadiran pabrik ini, harga sawit bisa lebih kompetitif/mahal," ucap tokoh masyarakat desa Terang Bula, Zainal Bahri Munthe yang juga mantan DPRD Labura.

Di samping itu , H Abdul Gani selaku Direktur Utama PKS PT KMS yang juga Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Na-IX-X Labura ini, mengucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat, tokoh agama dan anak yatim piatu. Dengan beroperasinya perusahaan ini, semoga menambah penghasilan ekonomi bagi masyarakat dan menambah semangat untuk bekerja di kebun sawitnya masing-masing untuk dapat membawa hasil kebunnya ke perusahaan ini.

“Saya berniat untuk pro rakyat miskin, pro pengangguran dan meningkat kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dikesempatan itu, Bupati Labura H Kharuddin Syah SE menyampaikan ucapan sukur Alhamdulillah atas berdirinya PKS PT KMS. Selain adanya lowongan kerja, kejahatan pun berkurang. Dengan dioperasikan nya pabrik ini, berarti jumlah perusahaan yang sudah beroperasi di Labura sebanyak 21 PKS. Tentunya menyerap pengangguran dan terbukanya lapangan pekerjaan. PT KMS ini pendirinya adalah putra daerah Labura.

Masih kata Bupati, PKS untuk pengolahan minyak sangatlah dibutuhkan. Karena dengan keberadaan PKS ini, maka kelapa sawit yang dihasilkan oleh kebun yang telah kita kerjakan dengan susah payah dan memakan biaya yang tidak kecil, dapat diolah oleh pabrik ini menjadi minyak kelapa sawit.  Pabrik yang dibangun putra daerah ini, menunjukkan bahwa kita tidak saja mampu mengolah hasil-hasil perkebunan menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, tetapi bahkan telah mampu membuat pabrik yang mengolah hasil perkebunan. Ini merupakan satu langkah maju yang membesarkan hati dalam pembangunan industri kita.

"Daerah maju dan masyarakat Labura sejahtera. Kehadiran pabrik ini merupakan jawabannya. Tanah basimpul kuat babontuk elok. Ini menjadi daerah yang menarik dan kondusif untuk berinvestasi. Kekondusifan daerah memang menjadi poin utama bagi para investor. Peluang investasi di Labura terbuka lebar, karena banyak potensi yang bisa dikembangkan. Potensi sektor perkebunan yang bila dieksploitasi akan mendatangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan menjalankan peraturan dengan tanggung jawab sosial, maka dapat meningkatkan Citra perusahaan menjadi meningkat,” ucapnya.

Bupati juga menberi aplus kepada pimpinan perusahaan, karyawan PT KMS karena telah dapat membangun pabrik kelapa sawit di desa Terang Bulan ini. Karena itu, peresmian pabrik ini menjadi lembaran baru bagi berkembangnya budi daya kelapa sawit di daerah Labura ini pada umumnya.

Pada acara peresmian PKS PT KMS ini, juga dilakukan penyantunan kepada puluhan anak yatim dan piatu. Usai menyampaikan kata sambutan peresmian itu, dilakukan pengguntingan pita merah dan berjalan meninjau mesin pengolahan kelapa sawit didampingi pimpinan perusahan, tokoh agama, Uspika, Kadisnaker, dan Kepala BLH. Selain jajaran pemkab Labura, turut hadir juga Wakil Bupati Labuhanbatu Induk Andi Suhaimi Dalimunthe ST,MT, Ketua DPRD Labusel , MPC Pemuda Pancasila Labura dan pimpinan PAC PP se-Labura dan juga pemimpin BRI wilayah provinsi Sumut Frans Hari Sistiyasa, serta masyarakat sekitar.(TT/int)


TobaTimes- Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kurnia Mitra Sawit (KMS) resmi beroperasi, Kamis (8/9). Peresmian langsung dilakukan Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE, dengan penanda tanganan di batu prasasti dan pengguntingan pita di Dusun Pasar Baru,  Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Labura.

"Kami masyarakat desa Terang Bulan merasa bersukur atas keberadaan pabrik kelapa sawit di desa ini. Selain mengurangi pengangguran dengan terbuka nya lapangan kerja, juga menambah penghasilan ekonomi masyarakat, khusus di desa ini. Untuk itu kami sangat mendukung pengoperasian pabrik ini. Mari kita bawa/jual hasil sawit kita ke pabrik ini agar produksi maksimal. Dengan kehadiran pabrik ini, harga sawit bisa lebih kompetitif/mahal," ucap tokoh masyarakat desa Terang Bula, Zainal Bahri Munthe yang juga mantan DPRD Labura.

Di samping itu , H Abdul Gani selaku Direktur Utama PKS PT KMS yang juga Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Na-IX-X Labura ini, mengucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat, tokoh agama dan anak yatim piatu. Dengan beroperasinya perusahaan ini, semoga menambah penghasilan ekonomi bagi masyarakat dan menambah semangat untuk bekerja di kebun sawitnya masing-masing untuk dapat membawa hasil kebunnya ke perusahaan ini.

“Saya berniat untuk pro rakyat miskin, pro pengangguran dan meningkat kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dikesempatan itu, Bupati Labura H Kharuddin Syah SE menyampaikan ucapan sukur Alhamdulillah atas berdirinya PKS PT KMS. Selain adanya lowongan kerja, kejahatan pun berkurang. Dengan dioperasikan nya pabrik ini, berarti jumlah perusahaan yang sudah beroperasi di Labura sebanyak 21 PKS. Tentunya menyerap pengangguran dan terbukanya lapangan pekerjaan. PT KMS ini pendirinya adalah putra daerah Labura.

Masih kata Bupati, PKS untuk pengolahan minyak sangatlah dibutuhkan. Karena dengan keberadaan PKS ini, maka kelapa sawit yang dihasilkan oleh kebun yang telah kita kerjakan dengan susah payah dan memakan biaya yang tidak kecil, dapat diolah oleh pabrik ini menjadi minyak kelapa sawit.  Pabrik yang dibangun putra daerah ini, menunjukkan bahwa kita tidak saja mampu mengolah hasil-hasil perkebunan menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, tetapi bahkan telah mampu membuat pabrik yang mengolah hasil perkebunan. Ini merupakan satu langkah maju yang membesarkan hati dalam pembangunan industri kita.

"Daerah maju dan masyarakat Labura sejahtera. Kehadiran pabrik ini merupakan jawabannya. Tanah basimpul kuat babontuk elok. Ini menjadi daerah yang menarik dan kondusif untuk berinvestasi. Kekondusifan daerah memang menjadi poin utama bagi para investor. Peluang investasi di Labura terbuka lebar, karena banyak potensi yang bisa dikembangkan. Potensi sektor perkebunan yang bila dieksploitasi akan mendatangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan menjalankan peraturan dengan tanggung jawab sosial, maka dapat meningkatkan Citra perusahaan menjadi meningkat,” ucapnya.

Bupati juga menberi aplus kepada pimpinan perusahaan, karyawan PT KMS karena telah dapat membangun pabrik kelapa sawit di desa Terang Bulan ini. Karena itu, peresmian pabrik ini menjadi lembaran baru bagi berkembangnya budi daya kelapa sawit di daerah Labura ini pada umumnya.

Pada acara peresmian PKS PT KMS ini, juga dilakukan penyantunan kepada puluhan anak yatim dan piatu. Usai menyampaikan kata sambutan peresmian itu, dilakukan pengguntingan pita merah dan berjalan meninjau mesin pengolahan kelapa sawit didampingi pimpinan perusahan, tokoh agama, Uspika, Kadisnaker, dan Kepala BLH. Selain jajaran pemkab Labura, turut hadir juga Wakil Bupati Labuhanbatu Induk Andi Suhaimi Dalimunthe ST,MT, Ketua DPRD Labusel , MPC Pemuda Pancasila Labura dan pimpinan PAC PP se-Labura dan juga pemimpin BRI wilayah provinsi Sumut Frans Hari Sistiyasa, serta masyarakat sekitar.(TT/int)

Bayi Abnormal Lahir, Tangan Tanpa Jari-jari, Kaki Buntung


TobaTimes-Seorang bayi di Lorong V, Lingkungan Siantar Gunung, Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah (Tapteng) terlahir dengan kondisi tangan dan kaki tidak normal.

Suryani menunjukkan kondisi bayinya.
Ucok, panggilan sementara buah hati pasangan suami istri Hotmasari Mendrofa (33) dan Suryani br Lase (33) ini, mengalami cacat pada kedua kaki dan tangannya. Pada kaki kiri memiliki sedikit telapak dan berbentuk pipih, jari-jari hanya berbentuk seperti daging-daging kecil yang muncul dari pangkal kaki. Sementara, kaki sebelah kanan terlihat buntung dan tak mengeluarkan jari-jari sama sekali.

Kondisi berbeda pada bagian tangan, dimana jari dan telapak sebelah kanan memang nyaris sempurna, hanya saja jari telunjuk dan jari tengah sedikit menyatu, begitu juga jari manis dan kelingking yang disatukan kulit berbentuk selaput. Sementara itu, tangan sebelah kiri tidak sesempurna bagian kanan. Jari-jari kiri bayi ini tampak kecil-kecil membentuk capit dan tak berfungsi sempurna.

Saat dikunjungi wartawan, Rabu (7/9) siang, Ucok yang terlahir lahir 19 Agustus 2016 lalu atau baru berusia sekitar 3 minggu itu agaknya tidak semujur bayi seusianya yang seharusnya berada di tempat nyaman dan hangat. Tidak ada pilihan, Ucok terpaksa dibawa ibunya, Suryani ke tengah hutan perbukitan sejarak 1 kilometer dari rumahnya yang harus ditempuh berjalan kaki di jalan setapak mendaki. Di sana, Suryani memang berladang padi dan cabai.

Berada di gendongan ibunya dalam pondok terbuka beratap rumbia, Ucok yang mungil belum merasakan kekurangan yang ia alami. Ia tetap lincah bertenaga. Meski tak sempurna, gerak tangan dan kaki, serta tangisannya di tengah hutan itu seolah menegaskan dirinya sebenarnya baik-baik saja.

“Sehat dan lincah, minum ASI juga kuat. Cuma itu, waktu lahir si Ucok, kaki dan tangannya sudah begini,” ujar Suryani menunjukkan kondisi kaki dan tangan anaknya itu.

Menurut ibu dari empat anak laki-laki dan dua perempuan ini, saat melahirkan anak laki-laki terakhirnya itu, persalinan berjalan normal. “Prosesnya cepat, normal, gak ada apa-apa,” katanya.

Hanya saja, Suryani mengakui, di usia kehamilan 8 bulan, ia memang mengalami pendarahan parah dan berlangsung selama 3 minggu. Meski menurut dia, pendarahan itu agaknya tidak mempengaruhi proses kelahiran.

“Hamil delapan bulan, saya mengalami pendaharan selama tiga minggu. Mungkin karena pendarahan itulah ya, seperti dipaksa lahir, tapi bukan kurang umur ya, karena lahir normalnya, artinya pendarahan itu sudah sembuh baru lahir,” katanya.

Penuturan Suryani, kehamilan Ucok sebenarnya tak terencana. Walau tak menggunakan alat kontrasepsi maupun mengikuti program KB, sebenarnya ia dan sang suami sudah menggunakan jasa tukang urut kampung untuk menjaga agar tidak terjadi kehamilan. Namun, Suryani tetap saja hamil.

“Kami kan tidak KB, makanya pakai tukang urut dan disarankan dikusuk, tapi ya begini, tetap saja hamil,” katanya.

Soal jarak antara kelahiran anak ke 5 dan kehamilan anak terakhirnya itu memang tak begitu jauh, hanya berselang 4 bulan saja. “Memang 4 bulan saya melahirkan, sudah hamil lagi,” katanya.

Meski sempat terkejut atas kondisi struktur tubuh Ucok, belakangan Suryani dan suaminya Hotmasari akhirnya mengaku ikhlas. Apalagi saat kelahiran, Ucok sebenarnya memiliki kelebihan dan berbeda dengan kelahiran bayi lainnya, yakni sudah tumbuh 2 gigi bagian bawah, serta terlahir dengan kulit ari menyelimuti bagian kepala membentuk topi.

“Sudah ada dua giginya di bawah, dan waktu lahir ada ‘topi’ nya, saluran dari pusat itu seperti bercabang, dan cabangnya itu sampai ke kepala dan seperti ada topinya, dibawa waktu lahir. Katanya sih membawa rejeki,” kisah Suryani.

Lebih jauh Suryani menuturkan, atas kondisi Ucok, bidan setempat Boru Siringoringo memang telah memberikan penanganan yang baik sejak proses persalinan hingga kelahiran.

Oleh Bidan juga sudah dijanjikan, jika sudah berumur sekitar 2 tahun Ucok akan dibawa ke Medan untuk menjalani operasi, terkhusus pada bagian tangan. Meski, Bidan belum mendiskusikan soal biaya yang akan digunakan jika operasi itu dijalankan.

“Katanya (Bidan,red) sudah di daftar ke dokter, katanya di bawa ke Medan untuk operasi, tapi katanya, biar dua tahun dulu baru dioperasi, entahlah. (Soal biaya,red) itu belum tentu pemerintah membayar, atau bisa jadi risiko orangtua, soal biaya, gak cerita lagi Bidan,”tutur Suryani. (TT/int)
 

Mantap, Ada Bus dan Posko Kesehatan Gratis di Festival Danau Toba


TobaTimes-Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) selaku tuan rumah pelaksanaan Festival Danau Toba (FDT) 2016, menyediakan empat bus Damri untuk mengangkut para pengunjung secara gratis yang ditempatkan di sekitar Bandara Silangit.
Tortor Sipitu Cawan, salah satu kekayaaan budaya Batak yang dipertunjukkan di FDT..
"Kita akan menyediakan empat unit bus Damri untuk mengangkut para pengunjung yang akan menyaksikan Festival Danau Toba di Muara," kata Kepala Dinas Perhubungan Tapanuli Utara, Erikson Siagian.

Erikson menjelaskan, keempat bus itu akan ditempatkan di dua lokasi. Pertama, di sekitaran Bandara Silangit atau Simpang Bandara Silangit dan Kota Muara. "Semua bus dimaksud akan beroperasi setiap setengah jam, mengangkut para pengunjung selama pelaksanaan FDT berlangsung," sebut Erikson.

Dia juga menyampaikan, agar selama pelaksanaan FDT para pengunjung yang menggunakan kendaraan memarkirkan kendaraan di tempat-tempat (kantong) parkir yang sudah ditentukan panitia. Sehingga pelaksanaan acara tidak terganggu nantinya. Begitu juga para pengunjung yang menumpang bus, agar naik dengan tertib dari tempat-tempat yang sudah disediakan.

"Kita mengimbau seluruh pengunjung jangan memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan dalam Kota Muara, sehingga tidak mengganggu pengunjung lainnya. Juga agar tetap memarkirkan kendaraan di tempat-tempat parkir yang sudah ditentukan," ujarnya.

Selain menyediakan bus secara gratis, Pemkab Taput juga menyiapkan 40 pos pelayanan kesehatan secara gratis. Pos-pos itu ditempatkan di sepanjang jalan, mulai 500 meter dari lokasi Bandara Silangit hingga sepanjang jalan menuju Kota Muara. Dinas Kesehatan Tapanuli Utara akan menerjunkan 130 tenaga medis, meliputi 10 dokter dan 120 perawat/bidan dan 15 unit ambulan.

"Selain Posko Kesehatan gratis, kita juga melibatkan Puskesmas yang ada di Muara, supaya jika ada pengunjung yang sakit mendadak, bisa tertangani dengan baik dan cepat," jelas Kepala Dinas Kesehatan Dr Janri Nababan sembari menambahkan pelayanan medis yang disediakan itu akan beroperasi pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB selama pelaksanaan FDT. (TT/int)


Kemendagri Siap Lantik Amran jadi Wakil Bupati Simalungun


TobaTimes-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap melantik Amran Sinaga sebagai Wakil Bupati Simalungun terpilih, kalau memang ada putusan hukum berkekuatan final dan mengikat, terkait perkara hukum yang dihadapi selama ini.

JR Saragih dan Amran Sinaga.
Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono, karena pada prinsipnya pemerintah pusat tunduk dan taat pada perintah aturan hukum yang ada. "Prinsipnya, Kemendagri tunduk pada putusan peradilan. Kalau ada putusan inkrah dan memerintahkan untuk dilantik, akan dilantik," ujar Sumarsono kepada koran ini saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (8/9).

Karena tunduk pada perintah undang-undang, maka Kemendagri kata Sumarsono, tentu membutuhkan bukti yang kuat untuk memproses pelantikan Amran. Paling tidak, harus ada salinan putusan dari Mahkamah Agung. Untuk kemudian mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

"Jadi kalau memang ada putusannya, kami menunggu salinannya. Ini penting sebagai landasan keputusan yang akan diambil," ujar Sumarsono.
Sebelumnya, beredar kabar Majelis Hakim Mahkamah Agung memutuskan mengabulkan Pengajuan Kembali (PK) Amran Sinaga, setelah pada tingkat kasasi divonis empat tahun penjara. Karena dinilai sengaja menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan UU tata ruang, dalam kapasitasnya sebagai pejabat pemerintah.

Atas putusan PK tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan juga mengaku telah mendengarnya. Namun demikian pihaknya belum memperoleh salinannya. Amran merupakan wakil bupati terpilih yang sebelumnya diusung PD berpasangan dengan Bupati terpilih JR Saragih.
"Saya mendapat berita, PK dikabulkan. Seandainya itu benar, ini membuktikan Amran sama sekali tak bersalah. Karena itu harus dikembalikan kedudukannya seperti semula," ujar Hinca kepada koran ini beberapa waktu lalu.

Menurut Hinca, Amran harus segera dilantik, demi kepastian hukum. Karena selama ini masih tercatat sebagai Wakil Bupati terpilih. Bahkan sebagai warga negara yang taat hukum, dengan tulus menjalani proses hukum yang ada.

"Makanya, dia (Amran,red) harus mendapatkan keadilan. Partai Demokrat kan mengusung keduanya. Karena itu sejak awal, kami terus melakukan berbagai upaya hukum, sampai betul-betul kembali ke tempatnya semula. Jadi ini berita gembira bagi masyarakat Simalungun, karena bupati dan wakil sudah ada, kalau enggak kan pincang," ujar Hinca.

Meski demikian, Hinca menyadari, pelantikan Amran kemungkinan baru dapat dilakukan setelah proses administrasi hukum pascaputusan MA, selesai dilakukan. "Tentu semua orang tahu, salinan putusan akan turun, PN Simalungun mengeksekusi dan melepaskannya. Jadi proses hukumnya dulu, setelah itu kami akan megurusnya sebagaimana peraturan perundang-undangan," ujar Hinca.

Nantinya, Partai Demokrat kata Hinca, akan menjemput Amran langsung dari tempat di mana selama ini dia menjalani masa penahanan. Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud syukur atas kemenangan masyarakat Simalungun. "Saya sudah kontak, sudah menelpon, dia (Amran,red) terharu, saya bilang sabar, tunggu putusan. Saya juga sudah kontak JR (Bupati Simalungun,red). Nanti kami koordinasikan. Kami merencanakan saat eksekusi, akan menjemputnya langsung," ujar Hinca.

Sementara Amran Sinaga yang sempat diwawancarai beberapa waktu lalu terkait kabar dikabulkannya Peninjauan Kembali (PK) perkaranya, mengaku sudah mengetahui hal itu. “Sudah dengar, tapi kan suratnya belum turun. Selalunya ada harapan. Kita berharap agar suratnya itu segera turun supaya kita bisa segera dilantik,” ujarnya sembari tersenyum.

Amran melanjutkan bahwa dirinya mengetahui informasi itu ketika Kuasa Hukumnya Mariah SM Purba menghubunginya via telepon seluler pada Kamis (1/9) lalu. “Jam dua siang saya diberitahu. Mariah yang nelpon saya. Banyak juga yang nelpon-nelpon saya. Dan sebelumnya saya sendiri belum tau soal itu,” lanjutnya.

Terkait dikabulkannya permohonan PK yang nantinya merujuk pada putusan Pengadilan Negeri Simalungun, yakni vonis bebas, Amran pun mengucapkan terimasih atas doa dari pendukungnya. “Doa masyarakat Simalungun yang membantu saya. Pendukung saya datang kemari terus berdoa supaya dibebaskan dari segala tuntutan. Banyak harapan ke depannya, salah satunya mendampingi Pak JR membangun Simalungun,” ungkapnya.

“Terimakasih kepada masyarakat Simalungun, terutama para pendukung saya. Ketika saya dieksekusi, pendukung saya menangis. Kok bisa begini? Mereka bilang. Terus saya bilang doakan saya. Ini ujian buat saya untuk lebih baik ke depannya. Semua hukuman inipun saya terima, mungkin ini teguran, mungkin jalan hidup saya harus begini. Ini untuk mengingatkan saya baahwa yang pahit seperti ini, ini semua kekuatan Tuhan,” imbuhnya. (TT/int)

Jalan Lingkar Utara Tanjungbalai Diperbaiki, Biaya Rp50 Miliar


TobaTimes-Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tanjungbalai yang sempat terhenti kembali akan dilanjutkan. Pemerintah pusat dalam APBN menganggarkan dana sebesar Rp50 miliar pada tahun ini. Diperkirakan akan rampung tahun depan.

Perbaikan jalan lingkar utara Tanjungbalai.
Pembangunan jalan tersebut sepanjang 14 kilometer dari batas Kota Kecamatan Datuk Bandar menuju pelabuhan Teluk Nibung. Selain jalan, juga terdapat tujuh jembatan yang juga harus diperbaiki mengingat kondisinya rusak parah dan mengakibatkan sejumlah lokasi pemukiman warga terisolir.

"Pembangunan jalan dan jembatan di Lingkar Utara Tanjungbalai ini akan dilanjutkan dengan menggunakan dana APBN cukup besar. Pengerjaannya bertahap, diperkirakan selesai hingga tahun depan," ujar Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial, Rabu (7/9).

Saat ini, para pekerja tengah melakukan pengerjaan bagian dasar jalan berupa pemadatan pasir dan pengerasan. Sebagian jalan juga sudah diratakan dengan alat berat. Meskipun begitu, masih banyak jalan terlihat rusak dan segera diperbaiki. "Kita yakini jalan itu bisa terselesaikan, sebab kita percayakan pengerjaaan menggunakan rekanan pemborong yang profesionlal," ujarnya.

Dengan dilanjutkannya pembanguann Jalan Lingkar Utara Kota Tanjungbalai ini, masalah kemacetan dapat teratasi. Apalagi jalur ini merupakan pintu masuk ke kota kerang itu. Ditambah lagi, tidak sedikit pendatang yang masuk melalui Pelabuhan Teluk Nibung, sehingga memberikan kesan positif melihat kondisi infrastruktur kota.

"Dengan kondisi infrastruktur yang baik, tentu para tamu dan investor yang datang berniat ingin menanam modal dan berinfestasi di Tanjungbalai tidak lagi sungkan. Mereka akan percaya jika melihat jalan yang bagus, lingkungan yang baik dan indah sejalan dengan perolehan Adipura. Tentu kita pertahankan terutama kebersihan dan lingkungan serasi dan asri," kata Syahrial.

Kadis Pekerjaan Umum (PU) Tanjungbalai Mulkan ST, pihaknya sangat mengapresiasi kelanjutan pembangunan Jalan Lingkar Utara. Sebab sejak 2010 lalu, pembangunannya sempat terhenti. Sebagian dana yang dikucurkan pada pembangunan jalan dan jembatan, tak kunjung bisa menyelesaikan.

"Mudah-mudahan pembangunan jalan itu dapat terselesaikan dengan benar, diharapkan para rekanan yang mengerjakan proyek besar itu dapat melaksanakan dengan baik dengan tujuan dapat dinikmati sampai anak dan cucu. (TT/int)

Camat: Gimana Mau Selingkuh, Anuku Tak Hidup Lagi


TobaTimes-Seorang oknum camat di Simalungun dituding selingkuh dengan istri orang dan dilaporkan ke polisi. Sesuai inisial yang disebut-sebut, oknum tersebut mengarah pada Plt Camat Gunung Maligas berinisial SP. SP mengaku difitnah dan tak mungkin baginya selingkuh.

Ilustrasi.
“Nggak benar. Itu fitnah! Gimana mau selingkuh, anuku saja nggak hidup lagi. Daripada selingkuh, lebih baik uangnya kuberikan sama anakku,” ujar SP menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (8/9).

Ditanya terkait pengaduan itu, dengan nada santai ia menjawab tidak akan memperpanjang masalah itu. “Biar saja saya difitnah. Biar saja polisi yang bekerja kalau memang saya bisa dibuktikan. Saya bisa saja membuat pengaduan balik tentang pencemaran nama baik, tapi saya tak mau. Biarkan saja, nanti juga dia akan capek sendiri,” jelas mantan Sekcam Gunung Maligas ini.

SP mengatakan, wanita yang mengaku berhubungan badan dengannya sebenarnya bermasalah dengan ajudannya berinisial Ja. Namun, bagaimana kronologis permasalahan ajudannya itu, dia mengaku tidak tahu persis. “Sebenarnya, mereka bermasalah dengan ajudanku. Tapi, jadi aku yang diserang. Kita lihat sajalah, bagaimana tanggapan polisi mengenai kasus ini,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Simalungun DR JR Saragih yang dikonfirmasi melalui Kadis Kominfo Akmal Siregar mengatakan, Bupati Simalungun menghormati proses hukum yang tengah berlangsung. “Saat ini kasusnya sedang ditangani kepolisian, maka kita hormati proses hukumnya,” ujarnya.

Ditanya bagaimana sikap bupati apabila SP terbukti bersalah, Akmal mengaku tidak mau berandai-andai. “Kita biarkan hukum yang bicara. Kalau benar, ya pasti dihukum sesuai perundang-undangan. Tapi kalau dia tidak bersalah, harus dipublikasikan juga yang sebenarnya. Kita tidak boleh memvonis apabila belum terbukti bersalah. Itu pencemaran nama baik,” jelasnya.

Sementara itu Kanit PPA Polres Pematangsiantar Aiptu Malon Siagian mengungkapkan, sejauh ini yang dilaporkan atas dugaan perzinaan adalah Ja, pegawai honor di kantor Kecamatan Gunung Maligas. “Saat ini, laporan pengaduannya sudah kita terima.Dan untuk melakukan pemeriksaan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) akan menyurati Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM,” ujarnya.

Dia menambahkan, meski yang dilaporkan adalah Ja, pihaknya juga akan memeriksa SP, oknum Plt Camat Gunung Maligas.

“Nah, karena jabatannya camat, makanya Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM kita surati untuk menghadirkan oknum camat tersebut. SP akan kita panggil melalui bupati, walaupun yang dugaan pidana yang dilakukan adalah kejahatan pribadi,” tandasnya.

Malon menuturkan, pemanggilan terhadap oknum Plt Camat Gunung Maligas tersebut sejauh ini masih sebagai saksi untuk dimintai keterangannya soal dugaan perzinaan yang dilaporkan oleh Su (38), warga Huta IV Marihat Tempel, Kelurahan Pematang Sahkuda, Kecamatan Gunung Malela sesuai LP/376/IX/2016/SU/STR tertanggal 7 September 2016. (TT/int)

Baca Berita Sebelumnya: Istri 'Dipake' Camat, Suami Lapor Polisi

Bawahan Kritik Kadishub Siantar, Pedas Bah...!


TobaTimes-Seorang bawahan mengkritik Kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Siantar di bawah kepemimpinan Posma Sitorus yang tidak maksimal. Kadis dinilai justru menghalangi kinerja para kepala seksi menjalankan tugas kerja.

Ilustrasi.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Angkutan Dishub Kota Siantar Ferdinan Pasaribu, Rabu (7/9). Ferdinan mengatakan, kuota angkot yang beroperasi di Kota Siantar masih sesuai dengan jumlah dalam izin trayeknya. Namun, yang membuat sulit dilakukan pendataan, karena nomor angkot tersebut tidak berurutan.

“Di sinilah kelemahan Dishub. Ketika kita hendak melakukan razia untuk mobil angkot, tapi Kadis selalui menghalanginya. Nggak tahu apa penyebabnya,” ujar Ferdinan.

Menurutnya, sesuai izin di Siantar terdapat 1.300 mobil angkot yang tergabung dalam 25 merek. “Warna angkot juga sudah tidak seragam lagi meski satu merek. Satu merek sudah ada beda warna. Supir angkot juga diwajibkan menggunakan seragam. Ini diatur dalam Permenhub Tahun 1998 tentang standar pelayanan minimal,” terangnya.

Persoalan ini diakui akibat adanya ketidakharmonisan antaran Kadishub Posma Sitorus dengan anggotanya khususnya di bidang angkutan darat. “Dampak ketidak harmonisan ini berpengaruh kepada laporan. Karena begini, tupoksi kita dikangkangi mereka (Kadishub). Ada proses pengurusan izin tidak melalui kami namun dilakukan melalui Kadis. Kemudian Kadis mengunjuk seseroang. Laporan itu menjadi tidak singkron. Mana yang kami proses itulah yang kami laporkan. Inikan menjadi dua kubuh. Yang kami proses saja kami pertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Ferdinan Pasaribu mengutarakan, pihaknya juga terhambat melakukan razia atas perintah yang dilakukan oleh pimpinanya mereka.

“Kita juga melakukan razia tetapi selalu diberhentikan oleh Kadis. Akibatnya juga adalah target menurun. Saat ini banyak angkot yang tidak layak jalan yang seharusnya sudah di remajakan. Tetapi di sini ada pengusaha yang perlu kita tertibkan tetapi jika seperti ini sikap pimpinan maka kita tidak bisa bertindak banyak,” terangnya. (TT/int)
 

Habis Nyabu di Mobil, Dua Pria Ditangkap

TobaTimes-Tiga pemakai sabu diringkus petugas satuan reserse narkoba Polres Siantar dari salah satu rumah kontrakan di Jalan SM Raja, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kamis (8/9) sekira pukul 05.30 WIB.

Ilustrasi.
Mereka adalah M Andry El Hamdi als Andry (29), warga Jalan Bali Bawah Pondok Tengah Gang Puskesmas, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba; dan Andi Suherman (34), warga Jalan Jawa Gang Ganefo, Kelurahan Banten Kecamatan Siantar Barat. Mereka diringkus usai mengonsumsi sabu di dalam mobil Kijang Kapsul BK 1020 LT yang terparkir di depan pekarangan rumah.

Satu pelaku lain, Jamaludin Saragih (43), warga Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari diringkus di rumahnya.

Selain menyita alat bong dari pelaku Andry dan rekannya Andi, setelah dikembangkan, dari Jamaludin Saragih kembali petugas mendapati sisa sabu sebanyak satu paket.

Awalnya petugas lebih dahulu meringkus Andry serta rekannya Andi dari dalam mobil yang tengah parkir depan pekarangan rumahnya. Soalnya Andi dan Andre baru saja mengonsumsi sabu di dalam mobil. Saat hendak ditangkap, Andry bersama rekannya Andi yang mengetahui kedatangan sejumlah petugas, sempat melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri keluar dari mobil.

Tapi petugas berhasil melumpuhkan Andry bersama rekannya Andi, kemudian tangannya langsung dikalungi pakai borgol. Selanjutnya petugas melangkah masuk ke dalam rumah.

Begitu petugas hendak masuk ke dalam rumah, ternyata rekannya Jamal berusaha hendak kabur keluar dari dalam rumah.Tapi Jamal berhasil ditangkap dan dari tangannya disita sabu siap edar sebanyak satu paket.

Kasat Narkoba Polres Siantar AKP Bambang Suryo Waskito saat dikonfirmasi, membenarkan penangkapan ketiga pelaku. "Benar pihak kita memang ada melakukan penangkapan tiga pelaku penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Saat ini ketiga pelaku sedang dalam pemeriksaan," tegas Bambang. (TT/int)
 

Suami-istri Kena Tipu, Habis Rp135 Juta, Ninja RR Juga Lewong


TobaTimes-Modus mengurus pangkalan gas elpiji, Taufik (38) berhasil meraup uang kontan sebesar Rp135 juta dan satu unit sepedamotor jenis Kawasaki Ninja dari pasangan suami-istri asal Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.
Ilustrasi.
Suami-istri itu, Fitriadi Widia Nurhayani Nasution, ingin membuka usaha pangkalan gas elpiji di kediamannya. Tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya, sehingga membutuhkan jasa pengurusan. Edi, salah seorang teman Fitriadi, kemudian menyarankan supaya pengurusan ditangani seorang pria bernama Taufik.

Singkat cerita, pertemuan pun berlangsung di rumah Edi. Saat itu Taufik berjanji dapat mengurus pangkalan gas tersebut dengan biaya Rp150 juta dan pengurusan akan dilakukan lewat PT Miduk Arta. Dalam pertemuan itu Fitriadi pun meminta agar dilakukan pembayaran secara bertahap.

“Kejadian Tahun 2014. Kami cicili uangnya. Karena uang cash segitu gak ada,” cerita Widia saat ditemui dirumahnya, Kamis (8/9).

Uang tunai sebesar Rp135 juta sudah dicicil selama empat kali dalam satu tahun. Demi menggenapkan biaya pengurusan elpiji yang ditarif Rp150 juta, Taufik mendesak Widia dan suaminya agar menjual sepedamotor jenis Kawasaki Ninja miliknya. Tanpa pikir panjang, Widia menyerahkan bulat bulat satu unit sepedamotor miliknya lengkap BPKB kepada Taufik.

Selama transaksi, Taufik tak pernah memberikan bukti tanda terima atau kwitansi pembayaran. Apalagi saat menjual sepedamotor kesayangannya yang dibeli seharga puluhan juta itu. “Gak ada dikasi kwitansinya, selembar pun gak ada. Apalagi pas kutanya berapa harga kreta itu dijual. Hanya dibilang dia (Taufik) yang penting biaya pengurusannya sudah genap,” ungkap Widia.

Pembayaran lunas,  kembali Widia menagih janji kepada Taufik. Namun Taufik selalu mengelak dan beralasan bahwa pengurusan masih dalam proses. Widia tidak lagi percaya dengan sikap dan janji Taufik, sehingga pada November 2015 Widia berinisiatif mengunjungi PT Miduk Arta yang disebut-sebut Taufik sebagai tempat pengurusan pangkalan gas elpiji. Salah seorang pegawai agen elpiji itu mengaku tidak kenal dengan nama Taufik, apalagi soal pengurusan pangkalan gas.

“Kutelepon setelah dari PT Miduk Arta, Taufik kembali berdalih ngurusnya ke Medan. Gak ngurus ke Miduk arta lagi,” ucap Widia menirukan perkataan Taufik saat itu.

Tak sampai di situ kekesalan Widia, Widia meminta kwitansi dari setiap pembayaran cicilan yang disetorkan kepada Taufik. “November 2015 dia membuat kwintasi sebanyak dua buah masing dibubuhkan setoran Rp75 juta,” katanya.

Merasa tak mendapat keadilan, Widia melakukan pengaduan ke Polres Simalungun dan beberapa bulan kemudian kasus tersebut dilimpahkan ke kejaksaan dan dinyatakan P19. Awal November, pihak kepolisian melakukan gelar perkara dan hingga kini nasib korban tak jelas. Uang ratusan juta dan sepedamotor tak kunjung dikembalikan atau pangkalan elpiji tak kunjung terealisasi.

Humas Polres Simalungun AKP J Sinaga mengatakan kasus tersebut sedang dalam penyelidikan. “Untuk pastinya coba tanyakan ke polsek,” ucapnya. Sementara, Kanit Reskrim Polsek Serbelawan Iptu Subakir menyampaikan bahwa berkas perkara tahap I sudah sampai ke jaksa. “BP udah tahap I di jaksa, nunggu P21. Selanjutnya segera tahap 2,” tulisnya lewat pesan singkat. (TT/int)