6.9.16

Perangi Narkoba, ASN Sibolga Tes Urine Berkala

TobaTimes-Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk mengatakan, saat ini dan ke depan, Pemko Sibolga serius memerangi narkoba. Bagi pegawai ASN maupun THL yang positif sebagai pengguna ataupun pemakai narkoba akan diberikan sanksi keras.

Ilustrasi.
“Pegawai ASN yang positif narkoba telah diberi sanksi berupa penurunan pangkat dan dibebas tugaskan dari jabatan atau kedudukannya. Sedangkan tenaga honorer dan THL, langsung kita pecat, tidak ada ampun,” ujar Syarfi Hutauruk di sela kegiatan tes urine lanjutan, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga, Senin (5/9) kemarin.

Tes urine yang berlangsung mendadak dan sangat rahasia tersebut diikuti sebanyak 196 dari total 124 orang personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga. Tetapi, hasilnya belum dapat diumumkan.

Menurut Syarfi, perang terhadap narkoba harus dilakukan, karena peredaran dan pemakaian narkoba di Indonesia khususnya di Kota Sibolga sudah sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Maka itu, genderang perang narkoba harus mampu mencapai target zero persen (0%) khususnya di lingkungan Pemko Sibolga.

Dia mengatakan, pada pelaksanaan tes urine beberapa waktu lalu, sebanyak 38 orang dinyatakan positif sebagai pengguna atau pemakai narkoba. Dari angka itu, 17 orang di antaranya adalah pegawai ASN, dan 21 orang lainnya tenaga harian lepas (THL) dan honorer. “Kita sangat prihatin, banyak laporan, ada PNS Pemko Sibolga yang tak masuk kerja sampai enam bulan, tidak pulang ke keluarganya, berantam dengan keluarganya serta proses minta cerai. Sebelum diambil tindakan, kita minta inspektorat melakukan penyelidikan perihal kasus tersebut. Ternyata, ada di antaranya yang disebabkan kasus penggunaan narkoba,” bebernya.

Syarfi berharap, DPRD Sibolga mendukung penambahan anggaran untuk kegiatan pemeriksaan (tes) narkoba bagi Dinkes Sibolga, baik di APBD Perubahan 2016 maupun di APBD 2017 mendatang. “Bila tidak dilakukan secara rutin dan terus menerus, kita khawatir pegawai ASN atau honorer yang bukan pengguna atau pemakai narkoba malah terkontaminasi. Sehingga kinerja dan program pembangunan daerah akan terganggu,” pungkasnya.

Pelaksana Kepala BPBD Sibolga, Thamrin Hutagalung, mengungkapkan, tes urine tersebut dilakukan mendadak dan rahasia. Bahkan, dia selaku pimpinan BPBD sama sekali tidak mengetahui. “Saya juga ikut di tes urine," ujar Syarfi. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment