8.10.16

Mahasiswi Diperkosa Ketua BEM di Kampus

TobaTimes- Oknum Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cenderawash (Uncen) Jayapura, melakukan percobaan pemerkosaan terhadap mahasiswi di dalam kampus.

Ilustrasi.
Kejadian memalukan itu terjadi Senin (3/10) lalu dan kini menjadi perhatian serius civitas akademika Uncen. Apalagi pelaku percobaan pemerkosaan merupakan Ketua BEM yang seharusnya menjadi contoh teladan yang baik bagi mahasiswa dan mahasiswi lainnya.

“Kami pikir ini harus segera disikapi, tidak bisa dibiarkan, karena kami menganggap ini serius. Saya pikir dalam waktu dekat unsur pimpinan akan bertemu dan membahas ini,” kata Pembantu Rektor IV Uncen, Julius Ary Molet dikutip dari Cenderawasih Pos, Kamis (6/10).

Menurut dia, perbuatan yang dilakukan pelaku adalah murni kriminal dan tidak berkaitan dengan kampus, sehingga dia menyerahkan semua proses ditempuh dengan jalur hukum.

“Kami sendiri kaget mengapa kejadian seperti ini bisa terjadi di dalam kampus. Tapi sekali lagi ini bentuk kriminal murni,” kata Molet.

Dia membenarkan, pelaku adalah Ketua BEM FISIP yang selama ini terlihat vokal melakukan berbagai aksi orasi memprotes pemerintah.

Setelah kejadian itu, pihak Rektorat berencana akan kembali melakukan MoU dengan Polda Papua menyangkut keamanan kampus.

Kapolsek Abepura Kompol Arnolis Korowa menyampaikan bahwa Polsek belum memiliki Unit perlindungan Perempuan dan Anak, sehingga kasus percobaan perkosaan ini ditangani oleh Polres. Pelaku kini sudah ditangkap dan dibawa ke Polres.

Kasus percobaan pemerkosaan di Kampus Uncen ini juga menjadi perhatian serius pengurus BEM FISIP. Mereka mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang melibatkan Ketua BEM FISIP Uncen, YW.

“Atas nama BEM FISIP, kami menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan juga keluarga korban atas perbuatan YW yang merupakan Ketua BEM FISIP,” ungkap Freddy Waliangen, Wakil Ketua BEM FISIP Uncen didampingi mantan Waket BEM FISIP Periode 2013-2014 Stenly Salamahu dan alumni FISIP, Kevin Rontokahu.

Menurut Freddy, ini merupakan pelajaran berharga bagi BEM Fisip dan organisasi kemahasiswaan lainnya, khususnya di Uncen, untuk lebih hati-hati dalam menentukan pemimpin organisasi di Kampus.

Baik Freddy maupun Stenly, menyatakan bahwa YW ini ada indikasi gangguan syaraf atau mental kejiwaan. Sebab, sebelumnya pelaku juga pernah merusak sekretariat BEM FISIP tanpa alasan jelas.

“Makanya, kalau ada kegiatan kampus, kami mencoba antisipasi perilakunya, jangan sampai kambuh,” ujar Stenly yang berharap ke depan bagi calon pemimpin organisasi di kampus juga perlu ada seleksi kesehatan mentalnya. (TT/int)

Semoga Pilkades Sidimpuan Segera Digelar

 
Ilustrasi.

TobaTimes, Sidimpuan - Masyarakat merasa gembira mendengar kabar penyampaian hasil penyempurnaan evaluasi Gubernur tentang Peraturan Daerah (Perda) terkait Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa yang belum juga diundangkan.
Apalagi, masyarakat sudah lama menunggu Pemilihan Kepala Desa (pilkades) secepatnya digelar.

“Sudah lama kita tunggu, cuma alasannya selalu karena belum ada Perda. Mendengar kabar ini, tentu kita sangat gembira agar pelaksanaan Pilkades segera terlaksana,” ujar R Harahap, salah seorang warga kepada Harian Metro Tabagsel, beberapa waktu lalu.

Hal serupa diinginkan masyarakat lainnya. ”Pilkades sudah lama tidak dilaksanakan. Mendengar informasi terbaru dari gubernur tentang pilkades tentu kita sangat gembira. Mudah-mudahan pilkades di daerah ini cepat terlaksana,” ujar U Hasibuan, warga lainnya.

Sementara, Ketua Pemuda Mahasiswa Peduli Lingkungan dan Pemerintah  (PMPL-P) Nasrul P Iskandar Siregar mengatakan, masalah Ranperda ini sebenarnya sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat agar secepatnya rampung. Apalagi pelaksanaan Pilkades serentak ini sudah sempat berjalan.

Untuk itu, seluruh pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkades nantinya diimbau agar lebih mengutamakan amanah ketimbang kepentingan lainnya. Hal itu bertujuan untuk mewujudkan Pilkades sesuai dengan harapan masyarakat.

“Harapan kita begitu, dan tidak ada masalah yang bikin rumit,” sebutnya.

Sebelumnya, DPRD Padangsidimpuan melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah akhirnya menyampaikan hasil penyempurnaan evaluasi Gubernur Sumatera Utara terhadap Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan tentang Pemilihan Kepala Desa. (TT/int)

Anak di Bawah Umur Balapan Sepedamotor, Salah Siapa?

TobaTimes, Paluta - Saat ini semakin banyak anak di bawah umur mengendarai sepedamotor dan terkadang bergaya ala pembalap. Mereka tidak peduli dengan keselamatan, bahkan membahayakan para pengguna jalan lainnya. Salah siapakah ini?

Pengendara di bawah umur distop anggota Polantas Padang Bolak di Gunung Tua.
Di Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), misalnya, kondisi ini makin memprihatinkan lantaran anak di bawah umur sudah banyak mengendarai sepedamotor.

Banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan pengendara di bawah umur, diduga disebabkan oleh orang tuanya sendiri. Seperti orang bijak berpesan bahwa 'Kasih sayang yang diberikan dalam bentuk yang salah dapat menjadi bumerang bagi si anak maupun orang tua sendiri'.

Zaman sekarang ini, bukan hal mengejutkan lagi melihat anak-anak dan remaja di bawah umur mengendarai sepedamotor di jalan raya. Mereka berkendara tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM). Padahal setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki lisensi tersebut.

Kesempatan itu tidak lepas dari peran orangtua yang membiarkan anak-anaknya mengemudikan sepeda motor meski masih di bawah umur. Bahkan mereka bangga dan menganggap anak-anaknya hebat karena bisa berkendara dalam usia muda.

Selain peran orangtua, masyarakat sekitar juga terlihat acuh dengan kondisi yang menyalahi undang-undang tersebut. Ini terbukti tak ada teguran dari orang dewasa saat para remaja di bawah umur itu melintas dengan sepedamotor di lingkungan tempat tinggal mereka.

Menyaksikan remaja di bawah umur mengendarai sepeda motor sudah merupakan pemandangan sehari-hari. Jika dilihat dari segi fisik mereka memang mirip dengan orang dewasa akibat pertumbuhan badan yang lebih pesat dari generasi sebelumnya.

Bahkan kemahiran membawa kendaraan pun tak kalah dengan orang-orang yang sudah berhak memiliki SIM. Akan tetapi mengemudikan kendaraan bermotor bukan hanya soal mahir atau besaran fisik yang sudah seperti orang dewasa. Berkendara juga menyangkut etika serta keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Memang masih banyak ditemukan para orangtua yang memberikan izin kepada anak-anaknya untuk berkendara. Padahal itu membahayakan si anak," kata penggiat sosial Ramlan Pulungan SH, Sabtu (8/10) menyikapi persoalan maraknya para remaja berkendara dengan ugal-ugalan tanpa menghiraukan keselamatannya.

Menurut Ramlan, Anak-anak yang masih di bawah umur itu melintas di jalan raya dengan kecepatan tinggi, tidak mengenakan helm, melanggar rambu-rambu lalu lintas serta kurang peduli pada keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

Masih kata Ramlan, pengendara di bawah umur juga sering menjadi korban laka lantas. Banyak diantara mereka yang mengalami luka-luka. Mulai dari luka ringan, berat, cacat bahkan meninggal dunia. Ini tentunya membuat masa depan anak-anak tersebut terhambat bahkan menjadi suram. Sayangnya hal itu tidak menyurutkan minat mereka untuk berkendara di jalan raya. Terbukti semakin hari pengendara kendaraan bermotor di bawah umur semakin bertambah.

"Seharusnya orangtua bersikap tegas pada anak-anaknya. Apapun alasannya seorang anak di bawah umur hendaknya tidak diberi kesempatan berkendara. Jangan pula memanjakan mereka dengan memberi hadiah sepeda motor meski secara ekonomi memang mampu. Tunggulah sampai anak-anak berhak memiliki SIM," ujarnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 81, untuk memiliki SIM seseorang harus memenuhi syarat usia paling rendah yakni 17 tahun. Di samping itu masih ada syarat administratif, kesehatan juga lulus ujian.

Untuk mengatasi maraknya pengendara di bawah umur, Ramlan juga menyarankan agar orangtua, sekolah, masyarakat serta kepolisian bahu membahu memberi pengetahuan serta pemahaman secara terus menerus mengenai aturan dasar berkendara di jalan raya.

Dan alangkah lebih baiknya jika penyuluhan ini dimulai dari anak-anak TK hingga SMA. Selain itu mereka juga perlu diberi pengertian tentang resiko yang harus dihadapi karena melanggar Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sehingga timbul kesadaran untuk tidak mengemudikan kendaraan bermotor saat usia belum cukup agar tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas khususnya di Kabupaten Paluta. Karena anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bangsa yang kelak akan memimpin negeri ini.

Terpisah Kanit Lantas Polsek Padang Bolak, Ipda Eka Wahyudi menyatakan, kesadaran masyarakat pengendara dalam berlalu lintas di daerah Paluta mulai berkurang karena banyak pengedara yang masih di bawah umur.

"Saya perhatikan kesadaran berlalu lintas sangat kurang, karena banyak orangtua yang membiarkan anaknya belum cukup umur mengendarai sepeda motor yang tidak memahami aturan," katanya di Gunung Tua.

Di lapangan, pengendara di bawah umur sering melanggar aturan berlalu lintas dengan tidak mengenakan helm, melakukan aksi kebut-kebutan dan berkendara ugal-ugalan.

Ia mengatakan, maraknya pengendara sepeda motor anak di bawah umur di Paluta ini tidak lepas dari sikap orangtua yang mendukung terjadinya pelanggaran tersebut.

"Orangtua sepertinya bangga kalau anaknya tadi bisa mengendarai sepeda motor, padahal itu berbahaya bagi anaknya," katanya.

Kanit menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) A minimal 17 tahun, SIM B I dan II 20 tahun, SIM C dan D 16 tahun serta SIM umum 21 tahun.

"Jadi, mengizinkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan itu sangat berbahaya, karena anak di bawah umur masih belum mengerti dan cenderung ugal-ugalan karena emosi yang sering tidak terkontrol.

Pada kesempatan ini, Kanit Lantas Ipda Eka Wahyudi juga menyesalkan banyaknya peristiwa kecelakaan lalu lintas di Paluta yang melibatkan pengendara di bawah umur. Padahal laka lantas bagi anak di bawah umur bisa di cegah bersama jika orangtua tegas dan tidak memberikan izin kepada anaknya untuk mengendarai sepedamotor.

"Kalau sudah seperti itu maka yang paling dirugikan adalah keluarganya sendiri. Kita tidak ingin hal itu terulang kembali, dan orangtua jangan berbangga diri membiarkan anak mengendarai sepeda motor tanpa mengerti resiko yang bakal menimpa sang anak," sebutnya. (TT/int)

Inong, Nga Matutung Be Na Pinungkamon...


TobaTimes, Doloksanggul - Nga matutung nabinukkamon, inong...! (Sudah ludes terbakar rumah peningalanmu ini, Ibu). Tangisan itu terlontar dari kesedihan Marnala Lumbanbatu, warga Doloksanggul, setelah melihat rumah peninggalan orang tuanya di jalan Pemuda Doloksanggul, ludes terbakar, Sabtu (8/10) dinihari pukul 04.00 WIB.

Warga menyaksikan puing-puing rumah yang terbakar.
Dia dan beberapa keluarga korban kebakaran yang menghanguskan gudang milik toko milik Dorma dan 7 Rumah semi permanen itu tidak banyak bercerita dan masih terlihat syok. Dia juga menyebutkan kalau semua harta benda orang tuanya itu ikut terbakar.

“Tidak ada yang bisa kami selamatkan, semua telah ludes terbakar dalam sekejap, padahal dirumah ini saya dan bersama abang, adik dan kakak saya dibesarkan sejak tahun 1960 silam,” isak Marnala memandangi arang sisa kebakaran.

Tanpa daya, para keluarga korban hanya bisa menangis melihat rumahnya itu dijilati api hingga ludes terbakar. Bahkan ada yang sempat pingsan setelah mengetahui rumah dan harta benda miliknya sudah tiada. Namun dia segera dipapah kerabatnya sembari turut menangis.

Bunyi sirene mobil pemadam kebakran yang nyaring terdengar seakan membuat keluarga korban makin histeris. Begitu juga dengan warga sekitar ikut menjerit jerit jerit minta tolong dan memanggil Tuhan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, akan tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Gudang yang terbakar itu disebut-sebut milik Dorma Pasaribu, kemudian 1 unit rumah milik A. Torang Pura, 1 pintu milik A Duma Simamora, 1 pintu rumah milik Marnala Lumbanbatu. Kemudian 1 pintu rumah milik A Loren Samosir, 1 puntu milik Op Taripar Manalu, 1 pintu rumah milik A Oslen Purba dan satu pintu rumah milik Togi Lumbangaol.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu namun menurut informasi, api diduga berasal dari salah satu dapur arah rumah korban atas nama A Duma Simamora. Kondisi rumah yang gandeng dan berbahan kayu itu, menyebabkan kobaran api begitu cepat membesar dan menjalar ke rumah disekitarnya.

Empat unit mobil pemadam kebakaran yang datang sempat jadi sasaran cemoohan warga karena dinilai terlambat kedatangan ke lokasi. Petugas sempat kewalahan menjinakkan sijago merah karena saat kejadian angin begitu kencang ditambah kepanikan warga yang berteriak teriak.

Warga dan petugas pemadam berjibaku menyemprotkanair. Banyaknya warga yang berkerumun menonton peristiwa kebakaran itu menghambat laju mobil pemadam ke titik api. Sekitar satu jam kemudian api berhasil dipadamkan.

Togi Lumbangaol salah seorang korban lain mengatakan, saat kejadian ia berada di dalam rumah. Karena ada teriakan kebakaran ia pun langsung keluar. “Apinya cepat membesar. Kita semua kewalahan memadamkan api yg sudah menjalar kemana-mana,” terangnya.

Kasubag Humas Polres Humbahas IPDA R Sianipar mengatakan, penyebab kebakaran belum diketahui dan masih dalam penyelidikan pihaknya dengan memintai keterangan dari sejumlah saksi. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan telah mengamankan sebagian bahan bangunan yang hangus terbakar sebagai barang bukti.

“Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan apa yang menjadi penyebab kebakaran tersebut, namun begitu kita langsung melakukan olah TKP mengecek dan mengamankan TKP. Dari hasil cek TKP diperkirakan kerugian materia mencapai ratusan juta rupiah,” ucapnya.

Sementara, Kepolisian memasang garis polisi di seputar lokasi kebakaran. Mereka masih menyelidiki penyebab peristiwa itu. (TT/int)

7.10.16

Ikkon Tinggalhononmu Ma Hape Au, Anakku...

TobaTimes, Siantar - Nungga susah au mangalului ho. Hape na ditabrak motor do hape ho. Ikkon tinggalhononmu ma au ate anakku. (Sudah susah aku mencari kau. Rupanya yang ditabrak mobilnya kau. Kau tinggalkanlah aku ya anakku).

Ilustrasi.
Demikian tangisan Resmian br Manurung (70) sembari memeluk jasad anaknya Markopolo Sidauruk (40) saat berada di Kamar Forensik RSUD dr Djasamen Saragih.

Markopolo diduga menjadi korban tabrak lari. Kamis (6/10) pagi, Markopolo ditemukan tewas bersimbah darah dan luka-luka di pinggir Jalinsum Siantar-Medan KM 15, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Resmian mengatakan, sehari sebelum kejadian tersebut tepatnya sekira pukul 13.40 WIB, korban pergi dari rumah tanpa ada pemberitahuan. Mengingat korban mengidap penyakit ayan, Resmian pun berusaha mencari keberadaan bapak dua orang anak itu. Selama seharian itu dilakukan pencarian, korban tak kunjung berhasil ditemukan.

“Anakku ini mulai semalam siang sudah keluar dari rumah. Sampai tengah malam aku mencarinya tak juga ketemu. Rupanya sekarang dia sudah jadi mayat,” ujar Resmian, dan mengatakan korban sudah lama mengidap penyakit ayan.

Korban sudah 13 tahun tinggal bersamanya. Tepatnya, setelah korban dipecat dari tempat kerjanya sebagai Satpam Bank Mandala Jakarta. Korban dipecat karena saat bekerja tiba-tiba penyakit ayannya kambuh.

“Sekitar 13 tahun lalu anak saya pulang ke kampung ini. Anak saya diserahkan pada saat itu dalam kondisi luka-luka, tangan diborgol, dan kaki diikat tali,” katanya.

“Saya sudah berusaha membawa anak saya ini berobat kemana-mana, tapi penyakitnya tak sembuh-sembuh juga,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Informasi dihimpun dari warga sekitar lokasi kejadian, saat itu korban berjalan kaki tepi jalan dari arah Siantar. Tiba-tiba datang mobil dengan kecepatan tinggi dari arah belakangnya dan menabrak korban. Setelah kejadian itu, mobil tersebut langsung tancap gas melarikan diri ke arah Medan.

Kerry, saksi mata yang pertama kali menemukan jasad korban, mengaku terkejut melihat jasad korban bersimbah darah tanpa ada pertolongan. Di lokasi kejadian, korban sudah tidak bernyawa. Selanjutnya, Kerry pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Serbelawan dan Poslantas Dolok Merangir.

Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Sony Hartono melalui Pjs Kanit Laka Iptu Amir Mahmud, membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Ia mengatakan, korban tabrak lari itu kini sudah divisum di RS dr Djasamen Saragih.

Terpisah, dr Forensik RS dr Djasamen Saragih dr Reinhart Hutahean, mengatakan sesuai hasil pemeriksaan ditubuh korban ditemukan loka robek di bagian kepala, luka lecet pada bagian punggung dan dada serta perut. Kemudian luka pada bagian kaki, luka gugus dan luka memar. “Korban diduga tewas sekitar pukul 07.00 WIB. Dari luka yang dialaminya, korban merupakan korban laka lantas,” bebernya. (TT/int)

5.10.16

Setahun Jembatan Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki

TobaTimes, Asahan - Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Aek Songsongan dengan Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, hingga kini belum mendapat perbaikan. Informasi masyarakat menyebutkan, jembatan itu ambruk pada 15 September 2015 lalu.
Seorang warga mengatur lalu-lintas di jembatan amruk.
Saat itu hujan deras. Air meluap sampai ke badan jalan. Dan, di saat bersamaan melintas dump truk bermuatan sekitar 25 ton tanah putih. Tak lama kemudian jembatan itu ambruk.

“Sejak itu sampai sekarang, jembatan itu belum pernah diperbaiki,” sebut salahseorang warga di lokasi jembatan rusak, Rabu (5/10).

Lalu warga berinisiatif membangun jembatan darurat. Untuk dana perawatan, mereka mempersilahkan setiap sopir truk yang melintas memberikan seikhlas hati kepada petugas jaga di jembatan tersebut. Besarannya beragam, mulai dari Rp2 ribu sampai Rp5 ribu per truk.

“Namanya juga seikhlas hati. Tapi tolong ini dicatat, bukan pungli ya,” tegas Iyan Tobing, warga Aek Songsongan selaku Koordinator Pembangunan Jembatan Alternatif, Selasa (4/10).

Iyan menjelaskan, mereka tidak ada mengutip uang dengan cara pemaksaan. Pengutipan dilakukan antara lain untuk biaya menjaga jembatan agar kendaraan yang melintasi tertib, jangan sampai terjadi antrean panjang.

“Sebagai warga Aek Songsongan, kami sangat mengharapkan Dinas Jembatan dan Jalan Provinsi Sumatera Utara, secepatnya memperbaikinya karena jembatan adalah urat nadi perekonomian 3 kabupaten,” ungkapnya.

Untuk diketahui bahwa jembatan itu merupakan akses yang menghubungkan tiga kabupaten, yakni Asahan, Labuhanbatu Utara (Labura) dan Porsea Kabupaten Tobasa.

Kapolsek Bandar Pulau AKP Amdi Karna, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kutipan terhadap sopir truk, tetapi itu dilakukan bukan dengan paksaan.

“Kita juga mengingatkan warga jangan memaksa. Kita juga meminta agar dijaga ketertiban bersama,” tandasnya. (TT/int)

Gawat, Banyak Pelajar SMP dan SMA Terinfeksi Penyakit Kelamin

TobaTimes, Banjarbaru - Selama tiga bulan terakhir, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banjarbaru mencatat ada puluhan kasus penyakit kelamin atau Infeksi Menular Seksual (IMS). Bahkan dalam dua bulan berturut-turut jumlahnya selalu di atas 40 kasus.

Ilustrasi.
Sekretaris KPA Banjarbaru Edi Sampana mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan di beberapa Puskesmas di Banjarbaru kasus penyakit kelamin mulai mengalami peningkatan cukup signifikan pada bulan Agustus dan September.

“Menurut keterangan salah satu dokter di Puskesmas, dalam satu bulan di Banjarbaru ditemukan 40 kasus IMS atau penyakit kelamin,” katanya.

Ia mengatakan, pasien yang ditangani Puskesmas sebagian besar remaja yang masih bersekolah di tingkat SMP dan SMA. Serta sebagian lagi mahasiswa semester awal. “Ini cukup mengkhawatirkan, masih remaja sudah menderita IMS, ” ungkapnya.

Kuat dugaan, meningkatnya penderita IMS diakibatkan oleh semakin maraknya pergaulan bebas. Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya konten-konten porno yang bermunculan di media sosial dan internet. “Orangtua sekarang selalu ingin membahagiakan anaknya dengan cara memberikan HP Android. Padahal HP tersebutlah yang menjerumuskan anak mereka,” ujar Edi.

Untuk menyikapi banyaknya pelajar menderita IMS, KPA Kota Banjarbaru punya program sosialisasi fungsi kondom sebagai pencegah infeksi menular seksual pada pelajar. Namun diakui Edi terkadang ada pihak yang menentang program ini.

Ia menambahkan, perilaku seks bebas di Banjarbaru sebenarnya sudah pada taraf mengkhawatirkan. Menurut survei Kemenkes, ada lebih dari 6 ribu lelaki di Banjarbaru yang pernah melakukan hubungan seks dengan wanita tuna susila atau wanita selain pasangannya. Dari jumlah itu, 3 ribu diantaranya sudah memiliki istri.

“Artinya ada kemungkinan lelaki tidak setia ini menular penyakit kepada istri, ini yang berbahaya dan mayoritas lelaki tidak setia ini selalu menutupi dan tidak mau terbuka kepada petugas,” imbuhnya.

Meningkatnya penderita penyakit kelamin dibenarkan oleh salah satu dokter di Puskesmas Banjarbaru. Ia mengungkapkan, jumlah kasus IMS meningkat tajam sejak bulan Agustus hingga sekarang.

“Barusan (kemarin) ada pasien baru, keluhan  kencing nanah lagi. Lalu saya periksa darah dan urin dia menolak. Dia hanya minta obat saja, saat saya edukasi tetap menolak,” ujarnya.

Dokter yang menolak namanya dikorankan dengan alasan privasi ini mengaku miris melihat para generasi muda mulai marak melakukan pergaulan bebas. “Apalagi tidak menggunakan kondom, maka risiko penularan penyakit kelamin sangat tinggi, ” pungkasnya. (TT/int)

Dengan Ilmu Hitam, Berhasil Menggauli 3 Istri Tetangga

TobaTimes, Dumai - Pria berinisial TN di Dumai, Riau, nyaris jadi sasaran massa dan rumah hampir dibakar. Pria tersebut diduga telah menggauli tiga istri tetangganya. Beruntung ada polisi, amuk massa dapat diredam.

Ilustrasi.
Sesuai informasi, aksi asusila TN berjalan mulus lantaran pria 40 tahun warga Bumi Ayu, Dumai Selatan, itu disebut-sebut punya ilmu hitam. Menurut salah seorang korban, perbuatan itu sudah berlangsung sejak tahun 2013. Semuanya dilakukan di bawah alam sadar korban. Baru mengetahui telah dinodai ketika perbuatan bejat tersebut selesai dilakukan.

Warga yang mengaku sebagai korban antara lain EN (38), EV (35) dan MT (40).  Kabarnya, aksi asusila itu berlangsung di rumah TN, bahkan tidak jarang berlangsung di rumah para korbannya. Warga kemudian berkumpul pada Minggu (2/10) pukul 20.00 WIB dan mendatangi kediaman TN dan berencana mengusirnya.

Beruntung malam itu ada polisi. Aksi massa diredam. Polisi langsung mengamankan TN dan membawanya ke kantor polisi. Sementara warga yang mengaku jadi korban disarankan membuat laporan.

Warga sekitar berinisial Vsf (25) mengatakan bahwa malam itu warga sudah emosi. “Pelaku yang diketahui merupakan seorang kontraktor, dibawa oknum polisi hingga berhasil menyelamatkan diri,” ujar Vsf.

Vsf mengatakan, kasus asusila itu sudah menjadi buah bibir di masyarakat. “Yang sudah berani ngomong ada tiga orang. Diyakini masih ada korban lain karena sudah berlangsung sejak tahun 2013,” ujarnya.

Malam itu, sebagian warga membawa senjata tajam jenis parang. Bahkan ada yang sempat berteriak bakar, namun diredam pihak kepolisian dan ketua RT setempat.

EN, salah seorang korban, mengaku, saat kejadian dia tidak sadar dan hanya bisa menurut. “Saat dibawa saya tidak sadar,” ujar EN singkat.

Fa, suami EN, mengaku sangat geram dengan apa yang terjadi. Dia meminta pelaku dihukum dan diusir dari kampung.

“Dari pengakuan istri saya, ada beberapa orang lain yang juga sudah jadi korban, namun tak berani ngaku. Ini aib, saya berani melaporkan kejadian ini karena kasihan dengan istri.”

“Dia lemah dan mudah kerasukan mahkluk halus. Malam tadi saja istri saya kerasukan ketika kami mendatangi rumah TN,” ujarnya seraya meminta agar TN ditindak tegas.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Herfio Zaki SIK membenarkan bahwa TN telah diamankan. “Atas laporan dugaan persetubuhan yang dilakukan TN terhadap tiga korbannya. Penyidikan masih berlangsung,” ujar Herfio Zaki. (TT/int)

4.10.16

PDIP Sambut Baik Ruhut Sitompul

TobaTimes, Jakarta - PDI Perjuangan merespons positif Ruhut Sitompul yang lantang mendukung dan membela Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta.

Ruhut Sitompul
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri bahkan membuka kesempatan untuk politikus Partai Demokrat (PD) tersebut untuk duduk dalam tim pemenangan Ahok.

Menurut Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira, pihaknya membuka pintu bagi Ruhut untuk bergabung dalam tim pemenangan Ahok. Apalagi, Ruhut selama ini konsisten membela Ahok yang berpasangan dengan kader PDIP, Djarot S Hidayat.

"‎Welcome lah. Dari awal Pak Ruhut memang punya sikap sendiri kan. Saya kira, ya untuk tim pemenangan dan dukungan, saya kira terbuka lah," ujar  Andreas di Jakarta, Selasa (4/10).

Ia menambahkan, masih ada perbaikan pada tim pemenangan Ahok-Djarot. Ruhut, kata Andreas, juga memiliki hak politik untuk secara resmi masuk dalam tim pemenangan duet incumbent itu.

"Sebagai individu dia punya ‎hak poltiik. Kita lihat lah," ujar legislator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.(TT/int)

Soal Pengalihan SMA/SMK ke Provinsi, Disdik Sumut Bahas Pembentukan UPT Baru‬

TobaTimes, Medan - Menyusul pengalihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut akan membentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) baru sebagai pengelola.

Ilustrasi.
Kabid Menengah Dinas Pendidikan Sumut Nurhamidah menuturkan, seluruh kabupaten/kota sudah menyerah data yang harus dilimpahkan ke Disdik Sumut. Proses pengalihan pun kini sedang berjalan.

“Pengalihan SMA/SMK baru sebatas pemindahan data. Sedangkan mengenai aset masih di masing-masing kabupaten/kota,” ujar Nurhamidah kepada wartawan, Selasa (4/10/2016).

Dia mengatakan, daerah yang menyerahkan data terakhir adalah Kabupaten Simalungun. Jadi, saat ini sudah 33 kabupaten/kota sudah menyerahkan data.

“Selanjutnya Pemprov Sumut akan mengundang seluruh kepala daerah, baik bupati dan wali kota untuk membahas pembentukan UPT. Sekarang, Disdik Sumut sedang mengatur jadwal dalam pelaksanaan kegiatan. Kita lihat jadwal Gubernur, jika bisa dalam minggu ini akan dilaksanakan pertemuan untuk membahas pembentukan UPT tersebut,” katanya.

Nurhamidah menjelaskan, dalam rencana yang sudah disusun, UPT akan dibuat di sekitar 14 kabupaten/kota dengan melihat besar kecil daerah.

Kehadiran UPT-UPT ini, diharapkan akan mempermudah proses kerja pasca pengalihan SMA/SMK ke Disdik Provinsi Sumut. “Meski wewenang SMA/SMK sudah di bawah Dinas Pendidikan Sumut, tetapi untuk penggajian hingga akhir tahun nanti masih di bawah wewenang masing-masing kabupaten/kota. Jadi, baru nanti di Januari 2017 sudah di bawah Disdik Sumut,” paparnya.

Nurhamidah berjanji, jika nantinya SMA/SMK sudah di bawah wewenang Disdik Sumut, maka kecurangan-kecurangan yang selama ini terjadi, seperti pungutan liar (pungli) ini yang terjadi, sesuai perintah Gubernur Sumut, akan ditindak langsung. Sehingga bisa memberikan efek jera.

“Memang permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini kita dengar di SMA/SMK. Karena itu, kita wajib turun ke lapangan. Kalau tidak begitu, akan sulit ditindak,” cetusnya.

Dia menambahkan, disadari selama otonomi daerah banyak terjadi permasalahan di bidang pendidikan. Namun, Disdik Sumut sulit mengambil tindakan karena belum di bawah wewenang pemerintah provinsi.

“Diharapkan karena ini sudah sesuai UU yakni akan dikembalikan ke Disdik provinsi, maka setelah sertijab nanti barulah dapat kita tindak. Tetapi hanya yang di bawah wewenang saja, tingkat SMA dan SMK,” pungkasnya. (TT/pojoksatu/int)

Waduh, Kepala Sekolah Cabuli 8 Siswa


TobaTimes, Jawabarat - Seorang Kepala sekolah (Kepsek) berinisial SA mencabuli 8 siswanya. Dia ditangkap setelah tiga bulan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kepsek SD Bumitama Wilayah 7 Desa Seriam, Kecamatan Kendawangan bernama Achmad Safei itu ditangkap tim Buser Polres Ketapang.

Ilustrasi.




Pria 28 tahun ini ditangkap di Perumahan Mangun Jaya Lestari 2, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kamis (29/9) sekitar pukul 00.15 WIB.

Safei telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencabulan terhadap 8 siswanya. Safei sempat melarikan diri setelah salah satu orang tua korban melaporkannya ke Polsek Kendawangan.

Kapolres Ketapang AKBP Sunario mengatakan, tersangka dilaporkan oleh salah satu orang tua korban, Mubakir pada 27 Juli lalu. “Kejadiannya 4 Juni lalu di perumahan karyawan Estate PRYE PT ASM Dusun Badak Berendam Desa Seriam Kecamatan Kendawangan,” kata Sunario, Sabtu (1/10).

Ia mengatakan, delapan siswa dicabuli Safei. Beberapa di antaranya mengalami luka di organ vital akibat digigit Safei hingga berdarah. “Kemaluan korban digigit sampai luka dan mengeluarkan nanah,” jelas Sunario.

Dia menambahkan, pencabulan tersebut terjadi saat pelaku mengajak siswanya datang ke rumah dinasnya di Estate PRYE PT ASM (BGA Group) di Dusun Badak Berendam, Desa Seriam, Kecamatan Kendawangan.

Para korban datang untuk belajar dan menginap di rumah tersangka. “Korban dicabuli saat mereka tidur,” ungkap perwira polisi dengan dua melati di pundaknya itu.

Perbuatan tersangka baru terungkap pada 25 Juni 2016. Saat itu, sekitar pukul 22.00 WIB, orang tua SA curiga karena sang anak mengalami sakit di kelamin. “Saat dicek, kelamin SA telah membengkak dan mengeluarkan darah serta nanah,” ungkap Sunario. (TT/int)


Macan Muncul di Pemukiman, Warga Heboh


TobaTimes, Samarinda - Tiba-tiba kehebohan terjadi di Jalan DI Pandjaitan, Kota Samarinda. Pasalnya, seekor macan masuk ke permukiman. Peristiwa itu terjadi Minggu (2/10) malam. Untunglah hewan itu berhasil ditangkap dan dibawa ke Lembaga Konservasi Golden di Palaran.

Ilustrasi.




Menurut informasi, awalnya warga sempat melihat hewan itu keluar dari mobil berjenis multi-purpose vehicle. Karena cahaya minim, warga mengira itu hanya kucing biasa. Namun, dugaan warga salah.

Salah satu warga Anto melihat macan dahan melompat di atap rumah. "Setelah saya dekati ternyata benar macan, langsung panggil warga," ungkap Anto, Senin (3/10). 

Warga lantas menggiring hewan itu ke kamar mandi milik salah satu penduduk, kemudian dimasukkan ke bak air plastik.

Sementara itu, Kasi II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Tarsisius Krisdiyanto menuturkan, khusus di Samarinda, tidak ada habitat macan dahan. Bahkan, di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) saja tidak terdaftar sebagai satwa penghuni. "Kami juga tak ingin mengandai-andai," ungkapnya.

Macan tersebut diduga merupakan peliharaan seseorang yang terlepas. Namun, petugas BKSDA juga tak melihat ada tanda bekas tali di leher atau bagian lain.

Krisdiyanto memaparkan, habitat macan dahan lebih banyak berada di kawasan Kutai Barat dan Kutai Timur. Sejauh ini, petugas juga belum menemukan asal hewan itu.  Dia menambahkan, pada hakikatnya, habitat macan dahan di hutan.

Seiring perkembangan zaman dan banyaknya pembukaan lahan tambang dan perkebunan, tempat tinggal hewan yang dilindungi itu habis. "Itu kemungkinan membuat mereka mencari makan hingga ke permukiman warga," tambah Krisdiyanto. (TT/int)

Kejar-Kejaran dengan Polisi, Sabu-sabu Dibuang ke Sungai

TobaTimes, Kisaran - Satuan Narkoba Polres Asahan mengamankan 4 orang pengguna narkoba, Senin (3/10).

Ilustrasi.
Mereka adalah HN (25), warga Jalan Sei Asahan, Kisaran, Sf (24), warga Jalan Gatot Subroto, Lingkungan III, Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi, Mf (25), warga Jalan Panglima Polem, Gang Sei Asahan, Kelurahan Tegal Sari, Kisaran dan YL (48), warga Jalan Sei Asahan Haji Miskin Kisaran.

Petugas berhasil mengamankan barang bukti 1 buah bantal berbentuk love warna pink, 1 buah dompet kecil warna hijau, 4 bungkus plastik klip yg berisikan butiran kristal yang di duga sabu sabu, 2 buah pisau lipat, 2 buah scope fari pipet plastik, 1 buah kaca pirek, 1 buah mancis, 1 buah buku notes bon penjualan sabu dan 2 buah plastik klip kosong dari rumah YL.

Informasi dihimpun menyebutkan, mereka diamankan petugas sedang asyik menggunakan sabu. Penangkapan keempat tersangka atas laporan masyarakat yang sudah resah jika rumah YL sering digunakan mengonsumsi sabu-sabu. Petugas yang mendapat laporan tersebut langsung turun ke lokasi kejadian.

Untuk selanjutnya, petugas Tim Sat Narkoba Polres Asahan bergerak cepat menuju rumah HN, anak kandung YL. Selanjutnya tim melakukan pengintaian ke rumah HN yang diduga sebagai pengedar. Karena HN dikenal licin, pengintaian petugas pun berulang-ulang untuk meyakinkan HN di rumahnya.

Setelah yakin tersangka HN sudah berada di dalam rumah, tim langsung merangsek masuk. Selain HN, petugas mengamankan Sf, Mf dan YL ibu kandung HN.

Penangkapan tersebut sempat terjadi kejar-kejaran karena HN saat akan ditangkap sempat melarikan diri. Namun berkat kesigapan tim Sat Narkoba, akhirnya HN tertangkap.

HN saat melarikan diri juga sempat membuang barang bukti sabu-sabu namun berhasil ditemukan petugas. Akhirnya setelah mengamankan para tersangka petugas selanjutnya membawa barang bukti ke Sat Narkoba Polres Asahan guna keperluan penyelidikan.

Kanit I Narkoba IPDA Syamsul Adhar membenarkan penangkapan tersebut dan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap keempat tersangka.

“Setelah beberapa hari sebelumnya kita sudah melakukan pengamatan. Selanjutnya setelah yakin HN ada di rumah kami pun merangsek masuk dan berhasil menangkap HN dan mengamankan 3 orang lagi yang saat itu berada di lokasi. Memang HN sempat melarikan diri dan membuang BB di sungai, namun HN berhasil kita tangkap bersama barang bukti yang dibuangnya," jelas Kasat  Narkoba AKP Syofian, didampingi Kanit Narkoba Ipda Syamsul Adhar. (TT/int)

Desember, Separuh TKS Dirumahkan

TobaTimes, Batubara - Pemkab Batubara berencana melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja sukarela (TKS). Dari total TKS sebanyak 1.661 orang, hampir separuhnya bakal dirumahkan pada Desember mendatang.

Ilustrasi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batubara Saut Siahaan SE menjelaskan pengurangan dilakukan mengingat jumlah tenaga kerja sukarela saat ini dinilai terlalu banyak. Ia mengungkapkan, total TKS sebanyak 1.661 orang itu tersebar di Kantor SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), Kantor Camat, Kantor Kelurahan dan intansi lainnya.

Jumlah tenaga sukarela yang terlalu banyak tentu sangat membebani APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Oleh sebab itu, dilakukan pengurangan.

Ditanya tata cara pengurangan TKS, Saut mengungkapkan akan dilakukan seleksi, baik secara disiplin misalnya kehadiran, secara wawasan nasional dan kedaerahan juga akan dilihat dari disiplin ilmunya. “Seleksi itu juga akan dilakukan secara tertulis di suatu tempat yang nanti akan ditentukan," ungkapnya.

Pengurangan tenaga kerja sukarela akan dilakukan secepatnya. Rencananya dilakukan akhir tahun 2016. “Rencananya akhir tahun ini akan kita lakukan, supaya tahun depan bisa bagus. Kita belum tahu pasti berapa jumlah TKS yang akan dikurangi itu. Namun akan dilakukan pengurangan sekitar 35 hingga 40 persen dari jumlah yang ada itu," katanya.

Saut juga mengatakan bahwa pihak BKD Batubara sudah memberitahukan kepada para pimpinan SKPD Batubara agar mempersiapkan tenaga TKS-nya untuk mengikuti seleksi tersebut.

"Sudah dua minggu pemberitahuan itu kita sampaikan kepada para SKPD-nya agar mempersiapkan diri TKS-ya mengikuti seleksi itu. Pelaksanaan seleksi itu sendiri akan dilakukan oleh pihak ketiga. Seleksi itu perlu dilakukan karena kalau jumlahnya terlalu banyak tentu kinerjanya kurang efektif juga," jelasnya.

Sedangkan tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Batubara, Kepala BKD Saut Siahaan menyebutkan jumlahnya mencapai 4.719 orang. "Mengingat jumlah pegawai negeri sebanyak 4.719 yang terdiri dari tenaga teknis, guru dan tenaga kesehatan, maka di seluruh SKPD dibutuhkan tenaga honorer. Namun jika terlalu banyak, maka kurang efektip juga. Kita berharap dengan seleksi ini maka akan diperoleh para TKS yang berkompeten dan berkemauan tinggi untuk bekerja," tandasnya.

Sebelumnya, Bupati OK Arya Zulkarnain sebenarnya sudah mengungkapkan rencana pengurangan tenaga kerja sukarela itu saat. Menurutnya, jumlah TKS yang terlalu banyak hanya akan membebani APBD.

"TKS sudah terlalu banyak jumlahnya. Rencananya akan kita kurangi," ungkap Bupati OK Arya Zulkarnain, saat berbincang dengan Pimpinan Koran Harian Metro Asahan; Muhidin Hasibuan (Pimred), Chandro Purba (Redpel), Dumaria N (Manager Keuangan) dan Jamot Nainggolan (Manager Iklan), serta Kabag Humas Andri Rahadian, di ruangan Kantor Bupati Batubara, Jumat (30/9) lalu. (TT/int)

2.10.16

Ini Ciri-ciri Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diketahui


TobaTimes, Medan - Lebih dari 100 warga tampak antusias memeriksakan diri pada kegiatan pemeriksaan EKG gratis memperingati World Atrial Fibrillation Day, kerjasama RS USU-Perki dan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Jumat (29/7) lalu.
Ilustrasi.
Kondisi itu menunjukkan bahwa warga makin peduli arti pentingnya kesehatan jantung. Warga yang mendaftar pada kegiatan itu mencapai 120 orang, dari target awal 100 orang.

Salah seorang warga asal Jalan Pintu Air, Padangbulan, Medan Johor, Agustono, dia mengetahui kegiatan dari pemberitaan di beberapa media. Bersama rekannya, Agustono datang untuk ikut kegiatan dimaksud. Baik Agustono maupun rekannya berharap kegiatan sosial seperti ini terus dilaksanakan pihak RS USU.‬

Hal yang sama juga disampaikan Cut Faziletni, warga di kawasan Jalan Gajah Mada Medan. Memeriksakan kesehatan khususnya jantung dapat mendeteksi kemungkinan adanya penyakit jantung.

Dia menyampaikan terima kasih atas kepedulian pihak RS USU dan penyelenggara kegiatan lainnya yang sudah menyelenggarakan kegiatan dimaksud.‬

‪Direktur Utama RS USU Dr Azwan Hakmi Lubis, SpA MKes didampingi Prof dr Abdullah Afif Siregar SpA(K) SpJp(K), unsur panitia, dr Yolandi Sumadio dan Humas Muhammad Zeinizen, mengatakan, kegiatan dimaksud untuk lebih mengingatkan kepada masyarakat awam tentang bahaya gagal jantung hingga penyakit stroke.

Sementara, Prof dr Abdullah Afif Siregar menyebutkan, gagal jantung terjadi akibat gangguan pada serambi jantung sehingga hanya bergetar secara tidak teratur. Hal ini menyebabkan darah terkumpul di serambi jantung dan membentuk bekuan darah.

Lalu, bekuan darah yang mengalir di pembuluh darah membentuk sumbatan hingga berujung pada stroke.

Kemudian, gangguan pompa jantung yakni ketidakmampuan jantung memenuhi kebutuhan aliran darah ke seluruh tubuh hingga menyebabkan gagal jantung.

“Gejala penyakit tersebut diawali dengan sesak napas dan mudah lelah. Selain itu, jantung berdebar tidak teratur, nyeri dada seperti tertekan beban berat, pusing berputar hingga pingsan, dan sering buang air kecil‬,” sebutnya.

Untuk itu, apa yang perlu dilakukan yaitu rutin memeriksakan kesehatan jantung. Hindari faktor risiko dengan gaya hidup sehat, jangan takut dan panik, segera temui dokter untuk berkonsultasi. (TT/int)

PNS Ngamar dengan Gadis Karaoke, Digerebek Istri

 
Ilustrasi.

TobaTimes-Seorang pria yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), benar-benar sial dan kena batunya.

Pria berinisial HR (36) itu digerebek ketika sedang bersama sang selingkuhan SP (20) di indekos di Jalan Jalan Samudin Aman, Palangka Raya, Sabtu (1/10) malam.

HR yang bekerja sebagai PNS di Pemkab Barito Selatan itu, digerebek sang istri YL, didampingi beberapa anggota keluarga dan ketua RT setempat.

Keributan pecah. YL yang emosi langsung melabrak HR. Namun, HR tak diam saja. Pria yang juga menjadi sopir kepala dinas di Pemkab Barsel itu balik melabrak sang istri. Keduanya bahkan sempat terlibat adu fisik. Namun, perkelahian itu reda setelah keduanya dipisah.

“Saya kena cakar di lengan kanan,” kata LY Polres Palangka Raya sambil menunjukkan lengannya yang lebam.

Hati YL makin hancur setelah menemukan beberapa barang di kamar itu. di antaranya ialah hasil tes kehamilan.

SP, selingkuhannya itu, yang bekerja sebagai pemandu karaoke di salah satu pusat hiburan, ternyata sudah berbadan dua. Kasus itu kini ditangani kepolisian setempat. (TT/int)

Sedih Juga, Mario Teguh Akhirnya Pamit

TobaTimes, Jakarta - Akhirnya, motivator Mario Teguh pamit. Dalam akun instagramnya, pria sarjana pendidikan jebolan IKIP Malang, Jawa Timur itu mengumumkan mengakhiri program acaranya di salah satu stasiun televisi swasta.


Beragam tanggapan yang disampaikan netizen. Ada yang mengucapkan terima kasih, tapi tak sedikit yang mengaku sedih atas keputusan itu.

“Sedih bgt, padahal acara ini selalu saya tunggu2. semoga bapa sehat selalu ya pa, love you pa terimakasih atas motivasi2nya,” tulis pemilik akun nia_wibo beberapa saat yang lalu.

Demikian halnya dengan pemilik akun hary_purnama25. Sambil mengucapkan terima kasih, dia mengungkapkan bahwa motivasi Mario Teguh telah memberikan inspirasi dan bahkan telah mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.

“Terimakasih atas motivasi selama ini Pak @marioteguh, motivasi2nya banyak menginspirasi sy, menjadi perenungan, mengubah sebagian hidup sy, terima kasih banyak, Gusti Allh sing mbales,” katanya.

Sementara itu, sebagian netizen juga menghubungkan keputusan Mario Teguh pamit karena perseteruannya dengan Ario Kiswinar.

Kiswinar mengaku sebagai anak kandungnya Mario Teguh. Karena tak ada titik temu, masalah ini pun menjadi rumit.

Bersama dengan ibunya, Aryani, Kiswinar melaporkan Mario Teguh ke Polda Metro Jaya pada Jumat (30/9).

Netizen pun mendoakan agar masalah Mario dengan Kiswinar segera tuntas dan berharap program acaranya tetap disiarkan di masa mendatang.

“Semoga masalahnya cepat selesai...semoga acara nya ada lagi, motivasi punya dampak positif untuk saya ...salam super,” tulis felina_20.

Seperti diketahui, Pria kelahiran Makassar ini memutuskan mengakhiri kegiatan memberikan pelayanan motivasi melalui layar televisi.

Hal itu disampaikan Mario melalui akun Instagram miliknya @marioteguh, Sabtu (1/10).

Ia menulis acara Mario Teguh Golden Ways yang ditayangkan di Kompas TV hari ini pukul 19.30-21.00 WIB, merupakan yang terakhir.

"Sahabat saya yang baik hatinya, malam ini kami NOBAR TERAKHIR MTGW - Saranghaeyo. KOMPAS TV Sabtu, 1 Oktober 20w6 19.30-21.00 WIB," tulis Mario.

Mario menuliskan, atas nama MTSC Management Team dan Crew, ia menyampaikan permohonan pamit untuk mengakhiri pelayanan motivasional di layar televisi, yang sudah hampir 11 tahun dilakoninya.

"Kami sudah menyampaikan pengunduran diri kami dari Kompas TV, sehingga hari Sabtu ini, 1 Oktober 2016 adalah episode MTGW terakhir yang akan tayang di Kompas TV," tulis Mario. (TT/int)