6.8.16

Ini Posisi Bercinta yang Disukai Wanita

TobaTimes-Konon seorang wanita lebih sulit mencapai orgasme. Untuk memuaskan wanita, seorang pria sebaiknya mengetahui posisi yang tepat saat bercinta. Pasalnya, hasil bercinta yang hebat hanya akan terjadi ketika ada keseimbangan antara kenikmatan dan kenyamanan. Ini dia beberapa posisi bercinta yang diimpikan para wanita, seperti dilansir laman Yourtango:


1. The Snake

Bagi wanita yang ingin mencapai orgasme selama bercinta, The Snake cenderung menjadi posisi yang menguntungkan. Anda berbaring dan pasangan berbaring di atas Anda melakukan gerakan serupa woman on top. Namun, kali ini dengan bantuan tangan Anda di Miss V.

2. Tripod

Sambil berdiri dekat dinding, pasangan Anda memegang salah satu lutut Anda dengan satu tangan dan kemudian menciumi seluruh wajah Anda. Sementara tangan lainnya bebas untuk menjelajahi dan membelai kedua tubuh Anda. Hal ini memungkinkan dia melakukan penetrasi lebih dalam.

3. Kucing

Dalam posisi ini, Anda berbaring sementara pasangan memegang pergelangan kaki Anda dengan tangan kanan mereka dan mengangkatnya tinggi. Pasangan bisa sambil melakukan penetrasi sambil menggosok wajah, leher dan dada dengan tangan yang lain.

4. Cowgirl

Posisi ini sangat bagus untuk wanita yang berjuang mencapai orgasme. Sekali lagi, kesalahpahaman umum adalah bahwa orgasme harus dan hanya bisa dicapai melalui penetrasi, tapi ini hampir tidak terjadi untuk kebanyakan wanita.

Kebanyakan wanita membutuhkan stimulasi klitoris dan cowgirl sangat baik untuk ini. Ketika Anda berada di atas pasangan Anda, bergerak lambat, menghabiskan waktu pada gerakan pinggul Anda yang maju dan mundur dan benar-benar menemukan keseimbangan sempurna dari gesekan.(net)

Bersepeda Yuk, Nikmati Danau Toba

TobaTimes-Sebuah tur sepeda non-kompetisi, Toba Gran Fondo (TGF) yang akan digelar pada 20-21 Agustus 2016. Even itu akan menjadi ajang touring sepeda jarak jauh penuh gengsi dengan rute yang istimewa.


Para peserta akan digiring mengelilingi Danau Toba, danau kaldera terbesar di Asia Tenggara yang telah banyak menyita perhatian wisatawan dari negara-negara Eropa. “Mengapa Danau Toba dijadikan salah satu dari 10 top destinasi prioritas? Karena keindahan alamnya sendiri sudah berkelas dunia,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Selain itu, Danau Toba adalah destinasi yang dulu pernah hebat dan dikenal di seluruh dunia. Tetapi karena pengelolaan yang tidak pas, akhirnya jumlah wisatawan mancanegara ke Danau Toba terus turun.

Oleh karena itu, Danau Toba termasuk dalam 5 dari 10 destinasi wisata yang direhabilitasi. Yakni Danau Toba, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo dan Labuan Bajo.

Menurut Arief, kelima destinasi itu berkelas dunia. “Secara material sudah kuat. Kini kami concern untuk menata kembali agar target wisman tercapai. Jadi, tidak salah TGF memilih Danau Toba sebagai venue,” katanya.

TGF memang menawarkan sensasi berbeda. Wisatawan yang sudah bosan dengan berjalan kaki menelusuri pantai, menapaki hutan atau mendaki gunung bisa mencoba TGF.

Pengunjung bida bersepeda, berolahraga, sambil berwisata sekaligus. Akan ada rute sejauh 200 kilometer dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas permukaan laut yang siap dijelajahi. Even itu juga terbuka untuk semua usia dan semua jenis roadbike, domestik dan internasional.

Bagaimana dengan rute dan medan yang akan dilalui? Dengan latar belakang kaldera raksasa dari letusan gunung supervulkanik Toba,  Danau Toba dikelilingi oleh area wisata yang indah. Semua dibalut nuansa pegunungan dan pedesaan yang asri dengan hamparan pemandangan yang cantik.

Pada hari pertama TGF 2016, para peserta akan dihadapkan pada medan yang menantang. Dari mulai kawasan kota tua, medan jalan yang berkelok-kelok, hingga tanjakan yang memicu adrenalin.

Hari berikutnya, para peserta akan dimanjakan dengan pemandangan luar biasa. Nuansa perbukitan dengan banyak pepohonan dan perkebunan nan hijau terhampar sejauh mata memandang dipastikan siap menyapa.

Endingnya adalah view eksotis panorama Danau Toba. Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar, Raseno Arya mengatakan, panorama Toba indah sekali sehingga sangat layak untuk dieksplorasi.

“Kami sudah melakukan tes rute dan akan ada banyak kesan menawan yang takkan terlupakan bila ikut Toba Gran Fondo. Khususnya kepada para peserta dari mancanegara,” katanya.

Raseno menyebut sport tourism seperti ini akan menaikkan pamor Danau Toba sebagai salah satu destinasi utama pariwisata Indonesia. “Ini kesempatan untuk berpromosi tentang atraksi Danau Toba yang komplet. Yang penasaran dengan isi surga, silahkan datang ke Danau Toba,” ajaknya.

Raseno menjelaskan, seluruh rute yang akan dijelajahi beraspal mulus. Atraksi, akses maupun amenitas sudah dipersiapkan dengan baik. Dari mulai penginapan, konsumsi, jersey, booth information, serta fasilitas antar-jemput di Bandara Internasional Kualanamu di untuk kemudahan akomodasi para pegowes, sudah siap menyambut peserta TGF.

“Persiapan sudah sekitar 90 persen.Target kami membawa Danau Toba makin dikenal dunia," ungkap Raseno.(Sumber:jpnn)

Masyarakat Toba Berterimakasih kepada Rizal Ramli

TobaTimes-Masyarakat Sumatera Utara menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih kepada mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Mereka menilai apa yang dilakukan tokoh nasional tersebut telah memberi landasan dan arah pengelolaan Danau Toba bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat.


"Kedatangan kami ke sini untuk menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Rizal Ramli. Karena jasa-jasa beliau, Danau Toba kembali dikenal secara luas oleh rakyat Indonesia dan dunia. Lebih daripada itu, karena jasa pak Rizal, pemerintah memberi perhatian besar terhadap pengembangan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata utama," ujar Ketua Yayasan Masyarakat Cinta Danau Toba (MCDT) Maraup Siahaan di Jakarta, Jumat 5 Agustus 2016.

Maraup bersama sejumlah pengurus yayasan sengaja menyambangi Rizal Ramli di kantornya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Mereka juga menyampaikan empati dan penyesalan yang mendalam atas dicopotnya pria yang dikenal gigih membela kepentingan rakyat kecil itu dari Kabinet Kerja. Menurut mereka, tindakan Presiden Joko Widodo adalah satu kesalahan besar yang sangat merugikan bangsa.

Dia juga berharap segala yang dilakukan Rizal Ramli terhadap pelestarian Danau Toba dan sembilan destinasi wisata utama lainnya adalah bentuk komitmen pejabat negara. Artinya, kendati pria yang telah menjadi aktivis sejak mahasiswa itu tidak lagi menjadi menko maka pejabat penggantinya harus tetap melanjutkan serta merealisasikan gagasan dan langkah nyata Rizal Ramli.

"Di tangan pak Rizal, Danau Toba bagaikan snow ball yang terus menggelinding dan semakin besar. Bapak telah membuat Danau Toba seperti gadis cantik yang banyak dilirik. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami benar-benar berharap, walau sudah tidak di pemerintahan, bapak tetap memberikan masukan dan arahan bagi pengembangan Danau Toba ke depan," papar Payaman Simanjutak selaku pengurus yayasan.

Menurutnya, masyakarat Sumut menyadari bahwa salah satu kendala utama pembangunan dan pengembangan Danau Toba adalah pencemaran parah yang dilakukan sejumlah perusahaan. Di sana, perusahaan menebar banyak keramba ikan sehingga menimbulkan limbah tingkat tinggi.

Ketua Tim Litigasi Yayasan Masyarakat Cinta Danau Toba (MCDT) Paruhum Siahaan menambahkan, pernyataan Rizal Ramli yang akan mengepret perusahaan-perusahaan pencemar Danau Toba telah menyentak jiwa masyarakat Sumut. Sehingga tumbuh kesadaran dan keberanian untuk bertindak. Untuk itu, yayasan telah membentuk tim advokat untuk menuntut mereka secara pidana.

"Kami para pengacara muda sangat terinsipirasi terhadap keberanian dan ketegasan pak Rizal. Untuk itu, kami siap beracara melawan perusahaan-perusahaan yang telah mengotori Danau Toba," bebernya.

Menanggapi pernyataan masyarakat Sumut, Rizal Ramli sendiri menyatakan sangat menghargai dan bersyukur. Apa yang dilakukannya di jajaran pemerintahan walau hanya singkat ternyata memberi manfaat berarti bagi masyarakat sekitar Danau Toba khususnya, dan rakyat Indonesia pada umumnya.

"Allah Yang Maha Kuasa telah menganugerahi kita alam yang luar biasa indahnya. Sayangnya kita tidak punya cukup dana untuk mengembangkan semuanya secara bersamaan. Itulah sebabnya kita pilih 10 prioritas. Saya percaya dengan teori angsa terbang, yaitu serombongan angsa yang terbang dengan seekor di paling depan. Nah, kalau Danau Toba bisa kita kembangkan dan terbang lebih tinggi maka akan diikuti dengan daerah-daerah lain di sekitarnya," jelasnya.

Menurutnya, anggaran pemerintah amat terbatas. Dengan melesetnya target penerimaan pajak, maka akan lebih banyak lagi pemangkasan anggaran. Untuk itu, agar pengembangan 10 destinasi utama tidak terganggu, Rizal Ramlli sudah berhasil meyakinkan Bank Dunia untuk membantu pembiayaannya.

Bermodal jaringan internasional yang luas dan kemampuan lobi yang mumpuni, mantan penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tersebut berhasil memperoleh komitmen pinjaman hingga USD 3,8 miliar. Namun karena jumlahnya cukup besar, dana itu merupakan hasil sindikasi Bank Dunia dan sejumlah lembaga keuangan lain seperti Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), Asean Infrastcuture Development Bank (AIDB).

Pada titik ini, keandalan Rizal Ramli kembali terbukti. Dia berhasil memperoleh pinjaman yang besar itu nyaris tanpa syarat, apalagi yang memberatkan. Para kreditor itu bahkan bersedia memangkas proses yang biasanya memakan waktu 1,5 tahun menjadi hanya enam bulan. Selain itu, Rizal Ramli juga sukses memaksa para kreditor agar berkomitmen tidak ada dana yang digunakan membiayai bermacam konsultan untuk studi dan survei.

"Biasanya sekitar lima persen dana habis untuk macam-macam konsultan. Kita tidak perlu itu. lha wong semuanya sudah jelas. Lagi pula, semua masterplan dan rincian konsep pengembangannya sudah kita lakukan sendiri. Untuk apa lagi. Alhamdulillah, Bank Dunia dan yang lainnya setuju," ungkap Rizal Ramli. (sumber: rmol)

Ajak Cewek Check-in, Kakek Kejang-kejang, Lalu Mati

TobaTimes-Suasana gempar tiba-tiba terjadi di Hotel Moronyoto di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Kamis 4 Agustus 2016 lalu. Pasalnya, seorang kakek bernama Widodo ditemukan meninggal di kamar yang disewanya.



Mulut pria 70 tahun itu berbusa. Informasi yang dihimpun Radar Bromo, pria asal Desa Krajan, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang itu check in bersama perempuan bernama Wiwin (34).

Wiwin mengatakan, tak lama setelah masuk kamar, Widodo minum obat generik. “Setelah minum, beberapa menit kemudian mengalami kejang. Dia juga mengeluh pusing,” terangnya.

Melihat kondisi Widodo, Wiwin lantas memanggil petugas hotel. Petugas hotel lainnya langsung menghubungi Puskesmas Ketapang yang berjarak sekitar 500 meter. Namun, nyawa Widodo tak selamat.

Ia tewas dalam perjalanan menuju puskesmas. “Korban lantas kami bawa ke RSUD dr Mohammad Saleh untuk diperiksa,” ujar Kompol Kasman, Kapolsek Kademangan.

Setelah itu, korban dibawa ke kamar mayat RSUD setempat. Menurut keterangan salah satu petugas kamar mayat, korban memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru.

“Belum jelas apakah obat generik itu yang membuat penyakit jantungnya tiba-tiba kambuh. Soalnya, dokter pemeriksa sudah tidak ada di tempat,” ujar penjaga kamar mayat yang enggan namanya dikorankan. (sumber: jpnn)

Justin Bieber Foto Telanjang dengan Model Australia

Penyanyi fenomenal Justin Bieber kembali bikin heboh netizen. Foto telanjangnya saat liburan di Hawaii jadi viral hari ini.


Bukan hanya karena Justin telanjang, melainkan model yang ditemaninya juga ikut bertelanjang dada. Keduanya terlihat asyik menikmati liburannya di Hawaii.

Justin Bieber menghabiskan akhir pekannya dengan seorang model asal Australia bernama Sahara Ray. Model berambut pirang ini dikenal dengan keseksiannya. Ia kerap memamerkan tubuhnya di akun jejaring sosial.

Jika melihat akun SnapChat dan akun Instagramnya, Sahara Ray kerap bertelanjang dada atau berpose topless.

Netter menilai Justin Bieber memiliki hubungan spesial dengan Sahara. Namun, ada juga yang menilai Justin berlibur dan berpose telanjang untuk meniru Orlando Bloom.

Seperti diketahui Justin dan Orlando memiliki hubungan yang tidak sehat. Keduanya sempat terlibat perkelahian karena Justin menuduh Orlando merebut Selena Gomez darinya. (net)

Kisah Pembuat Batu Nisan di Kuburan Preman, Ngeri!

TobaTimes-Edi Ibrahim, pria kelahiran Makassar 5 Januari 1965 ini mengaku telah membuat batu nisan sejak 2008. Awalnya, hanya ukuran kecil yang diperuntukan bagi pusara anak-anak. Lama kelamaan, mulai membuat untuk orang dewasa.

 

Sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan waktu itu membuat pria tiga anak ini mencoba peruntungan melalui kerajinan batu nisan.

Hasil buatannya hanya dipajang di pinggir Jalan Hasanuddin, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Harganya juga masih berkisar Rp 100 ribu hingga 300 ribu per unit.

Kini jalan tersebut sudah sepi, jarang dilalui kendaraan masyarakat. Sebab, jalan yang merupakan satu-satunya penghubung antara Kecamatan Nunukan dengan Nunukan Selatan itu telah ditutup akibat adanya proyek penambahan landasan pacu Bandar Udara (Bandara) Nunukan.

“Sebenarnya gampang saja buatnya karena tidak menggunakan batu gunung. Makanya harganya juga terbilang murah dibanding batu nisan batu gunung. Apalagi di Nunukan ini tidak mudah temukan batu gunung ukuran besar,” ungkapnya.

Salah satunya ketika batu nisan lama yang terbuat dari kayu tidak ingin tercabut. Padahal, dirinya telah menggali dan ujung kayu yang tertanam telah terlihat dan bergoyang. Anehnya, selama 5 jam tidak bisa dipindahkan.

“Saya heran juga. Sempat termenung melihatnya. Tapi, karena saya perbaiki niat awal saya, akhirnya tercabut juga. Yang punya kuburan katanya preman dan mati terbunuh,” ceritanya.

Belum lagi ketika mengerjakan pesanan pelanggan hingga malam hari di kuburan. Dengan ditemani penerangan seadanya pekerjaan tetap dilanjutkan.

Ia mengaku, ketika membuatkan batu nisan di salah satu pemakaman kuburan yang ada di Kecamatan Nunukan, dirinya sempat melihat mahkluk halus melintas di depannya. Bahkan, terasa ada yang mengawasinya sejak awal mengerjakan batu nisan.

Apalagi batu nisan untuk kuburan yang dikerjakan itu baru sepekan ditempati. Sehingga suasananya menyeramkan. Bahkan, terkadang mencium aroma tidak sedap di sekitar kuburan.

“Sebenarnya saya takut. Tapi karena tuntutan ekonomi, pekerjaan ini tetap saya lakoni. Anak saya terpaksa hanya sampai tingkat SMA saja sekolahnya. Semuanya karena terbentur biaya. Tapi, syukurnya sekarang dua anak saya sudah bekerja,” ujarnya.

Disebutkan, untuk 1 unit ukuran besar dengan panjang 1,25 meter dan tinggi 1,30 meter itu dihargai Rp 2 juta. Untuk ukuran kecil hanya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per unit.

“Biasanya saya juga melihat pembelinya. Jika tergolong orang mampu, harganya tetap. Tapi kalau termasuk kurang mampu, saya justru niatkan untuk sumbangan saja. Batu nisan ini baru ramai dipesan setelah hari raya,” akunya.

Suami dari Sitti Malaya ini menceritakan sejumlah pengalamannya selama menekuni bisnis yang berbau dengan kematian ini. Menurutnya, selama tujuh tahun menjalani bisnisnya, pengalaman mistis juga ikut dialami. Utamanya ketika ada pesanan dari keluarga pemilik pusara yang ingin dibuatkan di kuburan.

“Kalau saya buatnya di rumah, Alhamdulillah tidak pernah ada yang aneh atau hal-hal yang mistis. Semuanya biasanya saja. Seperti saya membangun sebuah bangunan rumah. Tapi, yang menyeramkan itu ketika dikerjakan di kuburan. Banyak kejadian yang saya alami,” aku Edi.

Batu nisan produksi Edi ini bukan termasuk batu ukiran dari batu gunung. Namun, proses pembuatannya hanya menggunakan cetakan.

Sehingga untuk proses pengerjaan satu unit batu nisan tidak memerlukan waktu yang lama. Biasanya, dalam seharinya Edi mampu menghasilkan dua unit siap jual. Temasuk proses penghalusan dan pengecetan.

“Warnanya perak seperti asli batu gunung karena dicat. Kalau diukir menggunakan batu gunung, harganya bisa puluhan juta juga. Jadi, hanya orang tertentu saja yang bisa memilikinya,” ujarnya.

Dikatakan, selama menekuni pekerjaan tersebut, sering terlintas dipikirannya tentang dirinya ketika meninggal. Apakah menggunakan batu nisan buatannya atau seperti apa. Namun, menurutnya dirinya telah meminta ke keluarganya agar dibuatkan batu nisan yang sederhana. Tidak perlu terlalu besar.

“Kasihan yang di samping kuburan saya kalau besar. Nanti tetangga saya tidak dapat bagian juga. Cukup yang kecil biar ada tempat juga bagi orang lain,” ujarnya. (syamsulbahri/jpnn)

3 PNS Perkosa Siswi Magang di Kantor Walikota

TobaTimes-Yiga oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilaporkan ke polisi. Ini lantaran ketiga PNS yang bekerja di kantor Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) itu diduga mencabuli salah satu siswi SMA di Jakarta.


Kejadian itu berlangsung ketika korban sedang magang di kantor Wali Kota Jakpus. Korban pun melaporkannya ke Polres Jakpus.

Kasubag Humas Polres Jakpus Kompol Suyanto membenarkan adanya laporan pencabulan oleh oknum PSN tersebut. “Memang betul ada laporan. Sejauh ini kasusnya masih diselidiki Unit PPA Polres Jakarta Pusat,” ujar Suyanto, Jumat 5 Agustus 2016.

Berdasarkan informasi, korban menyambangi kantor polisi bersama ibunya pada Rabu 3 Agustus lalu. Dalam pelaporannya itu, korban mengaku telah dicabuli oleh tiga oknum PNS ketika dirinya sedang magang di kantor Wali Kota Jakpus.

Awalnya, korban dibawa oleh oknum PNS itu ke sebuah ruangan kosong lalu dicabuli hingga pingsan. Korban tersadar ketika seorang seorang lainnya mengolesi minyak angin pada hidungnya.

Meski awalnya hanya dua orang yang diduga mencabuli gadis belia ini, namun orang tua korban tetap mempolisikan tiga oknum PNS. Pasalnya, oknum PNS ketiga yang menyadarkan korban diduga ikut dalam aksi pencabulan tersebut.

“Sampai sekarang penyidik masih memeriksa saksi-saksi. Hasil visumnya belum keluar,” jelas Suyatno. (sumber: pojoksatu)

5.8.16

Buku Ulos Sorpi, Raih Hadiah Rancage 2016

TobaTimes-Yayasan Rancage kembali memberikan hadiah sastra pada delapan sastrawan yang menulis dalam bahasa ibu Sunda, Jawa, Bali, dan Batak. Pengumuman dan penyerahan piagam dan hadiah uang masing-masing Rp 5 juta dilakukan di sela pembukaan Kongres Bahasa Daerah Nusantara di Gedung Merdeka, Bandung, Senin, 2 Agustus 2016.


Ketua Yayasan Rancage Rachmat Taufiq Hidayat mengatakan, tahun ini hadiah Rancage bahasa ibu Banjar dan Lampung tidak diberikan karena tidak ada buku yang terbit dalam bahasa ibu itu tahun lalu. “Gayo sudah mulai mengirim naskahnya pada kami. Tahun depan mungkin kita pertimbangkan,” kata dia, Senin, 2 Agustus 2016.

Rachmat mengatakan hadiah Rancage tahun ini juga masih diberikan pada karya sastra bahasa Batak yang terhitung baru diberikan dua tahun terakhir menyusul bahasa ibu dari Sunda, Jawa, dan Bali. “Sastra dalam bentuk moderen bahasa Batak ini terinspirasi Saut Poltak Simbolon, penulis novel tahun 78 yang sangat laris kala itu, kemudian mengadvokasi sastra batak dalam bentuk tertulis,” kata dia.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, Ajip Rosidi dalam tulisan laporan keputusan pemberian hadiah Rancage itu itu mengatakan, pemberian hadiah Rancage 2016 untuk sastra sunda diberikan pada buku kumpulan cerita pendek “Nadran” karya Ahmad Bakri terbitan Kiblat Buku Utama Bandung. Sementara hadiah Rancage 2016 untuk jasa dalam sastra Sunda diberikan pada Adang S, pensiuann tentara yang aktif mengarang, serta mendirikan berbagai komunitas diantaranya komunitas Harupat, serta Caraka.

Ajip mengatakan, ada dua kandidat penerima hadiah Rancage tahun ini untuk buku sastra Sunda. Tapi buku Nadran karya Ahmad Bakri menyisihkan “Mun Tulus jadi Randa” (Kalau Terlaksana jadi Janda) karya Holisoh ME, kedua buku tersebut sama-sama buku kumpulan cerita pendek. Yayasan Rancage menerima seluruhnya 24 judul buku sastra Sunda yang dinilai untuk mendapat hadiah Rancage.

Hadiah Rancage 2016 untuk sastra Jawa diberikan pada buku”Alun Samodra Rasa” karya Ardini Pangastuti terbitan Surya Samudra. Ajip mengatakan, terdapat 18 buku sastra Jawa yang terbit selama 2015. Dari jumlah itu 4 judul masuk dalam nominasi hadiah Rancage yakni roman “Ing Satengahing Alas Brongkos” karya Tiwiek SA, kumpulan guritan “Lintang Gumiwang” karya JFX Hoery, “Warung Poci” karya Maufur, serta roman “Alun Samudra Rosa” yang akhirnya memenangkan hadiah Rancage.

Ajip mengatakan hadiah Rancage 2016 untuk bidang jasa dalam sastra Jawa diserahkan pada Sri Setyowati alias Trinil, dosen Universitas Negeri Surabaya. Pegiat Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya (PPSJS) ini mepergunakan bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran. “Karena ia ingin menunjukkan budaya Jawa yang tidak melulu berpusat di keraton,” kata dia.

Hadiah Rancage 2016 untuk buku sastra bahasa Bali diberikan pada buku “Swecan Widhi” karya I Komang Alit Juliartha. Buku yang berisi 15 cerita pendek yang dibuat pengarangnya antara tahun 2013-2015 itu menyisihkan 17 judul karya sastra Bahasa Bali yang terbit sepanjang tahun 2015. “Lebih banyak 5 judul dibandingkan yang terbit tahun sebelumnya,” kata Ajip. Belasan buku itu terdiri dari 6 kumpulan puisi, 6 roman, dan 5 kumpulan cerita pendek.

Ajip mengatakan, hadiah Rancage 2016 untuk jasa dalam sastra Bahasa Bali diberikan pada I Gede Gita Purnama Arsa Putra. “Hampir 10 tahun terakhir Gede Gita aktif dalam pembinaan bahasa dan sastra Bali serta memperjuangkan nasib bahasa Bali dalam proses marjinalisasi yang nampak dalam penerbitan buku sastra Bali moderen dan aktivitasnya dalam perjuangan pembinaan bahasa Bali terutama pada generasi muda,” kata dia.

Sementara hadiah Rancage 2016 untuk sastra Batak diberikan pada buku “Ulos Sorpi” atau Kain Ulos Terlipat karya Rose Lumbantoruan, terbitan Selasar Pena Talenta, Jakarta. Ajip mengatakan, ada tiga karya buku terbit sepanjang 2015 dalam bahasa Batak. Satu buku tidak dinilai karena berisi kumpulan karya bersama yakni “Embas Sian Dakdanak” (Tari Gembira Anak-Anak), sehingga hanya dua buku yang dinilai yakni “Manigar Sihol” (Mengajuk Rindu) karya S Mida Silaban, serta Ulos Sorpi yang kemudian terpilih memenangkan hadiah Rancage 2016.

Ketua Tim Penilai hadiah Rancage 2016 sastra berbahasa Batak, Parkitri T Simbolon mengatakan, belum bisa mengusulkan penerima hadiah Rancage 2016 untuk jasanya dalam pengembangan Bahas Batak. “Calon banyak, tapi untuk itu perlu tenaga untuk menelitinya dengan baik. Semoga tahun depan hal itu bisa dilaksanakan,” kata dia dalam penjelasannya pada penilaian karya itu.

Yayasan Rancage juga memberikan hadiah Samsudi 2016 pada karya buku bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda. Tiga buku mendapat nominasi yakni “Ngala Jangkrik” karya Holisoh ME, “Pengkolan Jalan Cikajang” karya Usep Romli HM, dan “Bentang Hariring”m karya Dian Hedrayana. Hadiah Samsudi berupa piagam dan uang Rp 5 juta akhirnya diserahkan pada buku “Bentang Hariring” karya Dian Hedrayana, terbitan KSB Rawayan Bandung.

Sri Setyowati, alias Trinil pemenang hadiah Rancage 2016 untuk jasanya dalam sastra Jawa, mengatakan, di Jawa Timur berkembang bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran yang berbeda dari bentuk bakunya yang berpusat di keraton. Perkembangan bahas ibu Jawa dengan dialiek Jawa Timuran dinilainya tersendat karena ketakutan penggunanya sendiri. “Mereka jadi takut salah, kalau tidak pakai bahasa (Jawa) yang halus nanti salah,” kata dia, Selasa, 2 Agustus 2016.

Sri mengaku, sengaja menulis sastra Jawa dengan dialek Jawa Timuran yang akrab dipergunakan oleh warga Surabaya dan sekitarnya. Niatnya, untuk mengenalkan bahasa Jawa dialek Suroboyo itu bisa dipergunakan membuat puisi hingga guritan. Materi sastra bahasa Jawa dialek Jawa Timuran itu juga menjadi contoh karya bagi para guru sekolah. “Aku seneng guruku ayu, guruku apil senenge mulange aku, itu kasih A saja, supaya siswa gak takut,” kata dia mencontohkan. Pemerintah Surabaya akhirnya memasukkan basa daerah bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran itu dalam kurikulum muatan lokal sekolah. (ahmadfikri.tempo.co)

Ulos Batak akan Didaftarkan ke UNESCO

TobaTimes-Para tokoh adat batak kunjungi Redaksi Kompas Gramedia jalan K.H Wahid Hasyim No 37 Medan, Kamis 4 Agustus 2016.


Dalam kunjungannya, para tokoh adat batak berdiskusi mengenai rencana mendaftarkan ulos sebagai warisan dunia ke UNESCO.

Terlihat diantara tokoh yang hadir yakni anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumatera Utara Parlindungan Purba, Mantan Sekretaris Daerah Sumatera Utara RE Nainggolan dan Direktur Pascasarjana USU Prof Robert Sibarani dan tokoh Batak lainnya.

Dalam diskusi ini, Parlindungan Purba mengatakan mendukung pendaftaran ulos ke UNESCO. Ia juga menyebutkan pernah berbicara dengan pimpinan DPD mengenai keunikan ulos.

"Saya senang kalau ulos didaftarkan menjadi warisan dunia ke UNESCO. Apalagi jika terpilih, dunia akan mengenal ulos. Saya sudah berbicara dengan pak Irman Gusman, dan akan segera dilanjutkan," Kata Parlindungan Purba.

Tidak ketinggalan, RE Nainggolan juga terlihat antusias dengan rencana pendaftaran ulos ke UNESCO. Ia meminta masyarakat batak untuk bersatu.

"Pasti bisa. Ke depan kita harus bersatu. Masyarakat batak punya beragam perspektif, ini yang barus disatukan terlebih dahulu. Kita harus menerima pikiran dan mengembangkanya. UNESCO tidak akan menerima ulos kalau kita belum bersatu. Ini awal gerakan yang bagus," sebut RE Nainggolan.

Sedangkan Robert Sibarani memberikan saran untuk segera melaksanakan musyawarah besar. Ia menyebutkan musyawarah ini bertujuan menyatukan perspektif masyarakat batak mengenai ulos.

"Kita perlu kongres Kebudayaan Batak. Kedepannya bukan sekedar melestarikan atau melindungi ulos tapi harus mengembangkan. Berikutnya kita kaji pemanfaatannya," pungkas Robert. (sumber: tribunnews.com)

Torang: Ulos Kalian Itu Sampah, Seharga Keset Kaki

TobaTimes-Para tokoh Batak berdiskusi mengenai rencana pengajuan ulos sebagai warisan dunia ke UNESCO di Ruang Redaksi Kompas Gramedia jalan KH Wahid Hasyim No 37 Medan, Kamis 4 Agustus 2016.

Perancang busana internasional dan kolektor ulos Torang Sitorus juga terlihat hadir dalam diskusi ini. Bahkan, Torang membawa berbagai jenis ulos untuk ditunjukkan kepada tokoh batak lainnya.

"Ini barang yang berharga sekali. Jujur saya tidak pernah bercerita ulos di kalangan orang batak. Sebenarnya ulos lebih tinggi dari sebuah lukisan. Banyak jenis ulos dengan motif dan filosofi yang berbeda," sebut Torang sembari memperlihatkan koleksinya.

Torang menyebutkan bahwa orang batak tidak mengetahui apa itu ulos. Tanpa diduga Ia berbicara lantang bahwa ulos yang dipakai tokoh Batak yang hadir adalah sampah.

"Dulu ulos tidak diperjualbelikan. Hanya sekadar pakaian, dan berkembang menjadi lambang kasih sayang (adat). Tapi sekarang ulos sudah jadi sampah. Termasuk yang bapak pakai itu sampah," sebut Torang yang mengejutkan forum diskusi.

Bukan tanpa alasan. Torang mengutarakan kali pertama diproduksi mesin, ulos telah menjadi sampah.

"Orang bataklah yang menghancurkan ulos. Mereka tak pertimbangkan motif dan filosofi yang ada pada ulos. Diproduksi masal lalu dijual seharga Rp 10 ribu seharga keset kaki," sambungnya.

Menilik kondisi yang tak lazim. Kini Torang sedang fokus dalam mengembalikan nilai ulos. Ia menyebutkan tengah mendampingi penenun di berbagai daerah.

"Saya sedang mendampingi beberapa penenun untuk mengembalikan semangat ulos seperti dulu. Saya juga akan ke Itali untuk mempromosikan ulos. Sebelumnya saya sudah membawa ulos ke Jerman dan Belanda," pungkas Torang. (sumber: tribunnews.com)

4.8.16

Bahan Pengawet Mummi Firaun Berasal dari Barus


Para raja dan ratu Mesir Kuno meyakini rempah-rempah punya kekuatan magis untuk memberikan kecakapan dan wewangian seperti dewa-dewi.


Bahkan di kehidupan setelah kematian, rakyat Mesir Kuno juga percaya bahwa lada dapat menahan dewa kematian yang akan menggerogoti tubuh.

Ketika Firaun Ramses II meninggal pada 12 Juli 1224 SM, "para abdinya menjejali lubang hidung Sang Firaun dengan biji lada," tutur Singgih Tri Sulistiyono, sejarawan dari Universitas Diponegoro, Semarang.

Penggunaan lada dimaksudkan untuk pengawetan mayat yang sudah merupakan tradisi bagi para Firaun di Mesir.

Di Tiongkok, para raja Dinasti Han mewajibkan siapa pun yang akan menghadapnya harus mengunyah cengkeh, agar nafas mereka wangi ketika bicara. Nah, di manakah mereka mendapatkan rempah? 

Barus!

Antropolog dari Universitas Indonesia, Rusmin Tumanggor menceritakan, pada zaman dahulu di Barus ada pelabuhan yang sangat terkenal di dunia.

Pelabuhan di pantai Barat Sumatera ini mengekspor kapur Barus, minyak umbil, lada, kunyit, buah pala, cengkeh, kemenyan, kelapa, durian, pisang, tebu, duku, langsat, petai hingga jengkol.

"Barus pernah berhubungan dagang dan obat-obatan dengan Arab, Cina, Yahudi dan India," ungkap Rusmin yang 3,5 tahun meneliti teknik pengobatan Barus untuk disertasinya.

Merujuk hasil penelitian Rusmin, dalam Sipele Sumangot--kitab suci agama setempat--ada mantra dan jampi pengobatan yang terkait dengan ungkapan reliji dari Arab, Cina, Yahudi dan India.

"Dari bukti ini, jika dihipotesiskan, sekitar 5000 tahun hingga sekarang atau 250 tahun sebelum masehi, Barus sudah punya hubungan dengan negeri-negeri tersebut."

Dan yang patut dicatat, kabarnya, negeri-negeri di Eropa baru mengenal rempah di abad pertengahan. Dan begitu mereka mendapati kepulauan rempah di Run, Banda, Ternate, Tidore dan lain pulau di negeri yang hari ini bernama Indonesia, tatanan dunia pun berubah.

Sejarah mencatat, temuan "harta karun" ini bertaut-paut dengan perkembangan kapitalisme yang melahirkan imperialisme dan kolonialisme di muka bumi ini. Lakonnya antara lain Portugis, Spanyol dan Belanda. 

Ilmuwan Barus

Kembali ke hubungan para ilmuwan Barus dalam hal pengobatan dengan para ilmuwan Arab, Cina, Yahudi dan India, sebagaimana dijelaskan Rusmin Tumanggor di pangkal cerita ini.

Ilmu pengobatan Barus amatlah kesohor. Dari dulu hingga sekarang, ilmuwan di bidang medis oleh orang Barus disebut Datu.

Rusmin menjelaskan, Datu adalah orang yang memiliki ilmu, ketrampilan serta akhlak dalam memahami penyakit dan pengobatan terhadap penderita penyakit angin (sakit biasa) dan penyakit gaib.

Datu Barus ada tiga sebutan. Datu Bolon atau dukun besar mampu mengobati 120 macam penyakit dan memiliki 60-an mantera.

Kemudian Datu Gelleng atau dukun kecil yang mampu mengobati 1 hingga 10 jenis penyakit dan punya mantera sebanyak 1 hingga 10 pula.

Lalu Datu Parangas-angas. Ini dukun yang bisa mengobati penyakit berat dan parah alias kronis.

Saat akan mengobati, sebagaimana diutarakan Rusmin, seorang datu memanggil makhluk halus pujaan ilmunya dengan rempah tertentu untuk memahami penyakit pasiennya.

Sebelum mengobati, datu terlebih dahulu berkonsentrasi dan permisi kepada arwah gurunya.

Nah, rupanya ada pula etika dalam perdatuan. Setinggi apa pun ilmu datu, ia tak boleh mengobati apabila tidak diminta.

Seorang datu hendaklah rendah diri. Ia tidak boleh memasang tarif, meski pun tiap mengobati, pasien wajib membayar syarat. Jika tidak maka datu akan sakit. Kuncinya ikhlas!

Setelah mendiagnosa pasiennya, selain mantera dan jampi, untuk mengobati diracikkan obat yang lazimnya dari rempah-rempah.

Agar tak sekadar beromantisme pada sejarah masa lalu, pria 68 tahun itu mengingatkan bahwa saat ini rempah Indonesia telah dibudidayakan di banyak negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika.

Selanjutnya, kata dia, masing-masing negara berupaya serius meneliti khasiatnya dan mematenkan sebagai haknya serta memasarkan produksinya.

Dan seperti yang sudah-sudah, Indonesia menjadi pengekspor bahan baku yang tersisa dan menerima import produksi bahan jadi dalam bentuk makanan, minuman, obat-obatan dengan harga mahal. 

Bila itu terjadi, pada masa yang akan datang, Indonesia hanya akan memproduksi dan menjual tulisan-tulisan di buku, majalah, jurnal tentang kehebatan pengobatan dan rempah Indonesia masa lalu yang tinggal kenangan.

Menurut Rusmin, negeri ini kaya rempah. Namun sayang tak diurus. "Kebijakan penguasa umumnya berpihak pada keuntungan picisan komisi dan upeti dari perdagangan orang asing yang mengeruk-kuras alam dan memperbudak manusia Indonesia di negerinya sendiri." (Wenri Wanhar/jppn.com)

Kapten Bongsu Pasaribu, Dikenang Lewat Lagu

TobaTimes-Banyak orang tidak tahu, ada Pahlawan Nasional asal Tapanuli Tengah (Tapteng) bernama Kapten Bongsu Pasaribu. Namun pamornya kian redup. Karena itulah artis Batak Binsar Pasaribu dalam kelompok Pisces Trio mempopulerkan lagu Kapten Bongsu lewat video Yutube dengan judul Kapten Bongsu Pasaribu.
Cucu Kapten Bongsu Pasaribu, Revolida Pasaribu, mengatakan, inisiatif dari artis Batak mempopulerkan lagu pahlawan itu sangat bagus dan bertujan mengenang jasa-jasa Kapten Bongsu Pasaribu yang telah gugur di medan perang dalam pertempuran mengusir penjajah Belanda di tanah Batak, ujarnya kepada wartawan Minggu, 17 Juli 2016 lalu.

"Kami sangat berterimakasih kepada para artis batak. Dengan lagu itu sehingga anak-anak muda kembali bisa mengapresiasi lagu-lagu nasional Indonesia. Semoga dengan ini pemerintah bisa lebih peduli dengan jasa jasa para pahlawan," katanya. 

Siapakah Kapten Bongsu Pasaribu?

Tahun 1945, usianya masih relatif muda. Baru 22-an tahun. Tapi Kapten Bongsu Pasaribu sudah tampil sebagai Komandan Kompani (Kompi). Dua tahun kemudian, saat Agresi Belanda II pecah, Kesatuan Harimau Mengganas Tapanuli yang dipimpinnya sukses membuat pasukan Belanda kocar-kacir. Sayang, ia tertembak dan tewas dipenggal Belanda di Harakka, Barus, tanggal 3 Maret 1947.

Ia gugur pada usia 24 tahun. Enam puluh satu tahun kemudian, barulah kisahnya dibukukan. Saat berhasil dibunuh, kepala Kapten Bongsu Pasaribu dipertontonkan di Barus 3 Maret 1949.

Pahlawan Dr. Ferdinan Lumban Tobing dan Jenderal Maraden Panggabean adalah seperjuangan Kapten Bongsu Pasaribu dalam melawan Belanda pada saat Agresi itu.

Untuk mengenang jasa pahlawan kapten Bongsu Pasaribu, para tentara veteran membuat nama-nama jalan dan jembatan dengan nama Kapten Bongsu Pasaribu di Kota Sibolga dan Kab. TapanuliTengah. (berbagai sumber)

Tak Ada Sinyal, Warga Harus ke Kuburan Kalau Ingin Menelepon

TobaTimes-Saat ini perkembangan teknologi sulit dibendung. Terutama, Handphone (Hp) selular menjadi alat komunikasi yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penghubung komunikasi. Namun, siapa sangka masih banyak daerah yang kesulitan mendapatkan sinyal, jangankan bermain internet menggunakan HP pun sulit.

Inilah yang dirasakan masyarakat di beberapa desa di Desa Parapat, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padanglawas (Palas). Di desa ini, sinyal telepon selular belum ada, hingga informasi dari dan ke luar daerah, warga masih sangat kesulitan.

Desa Parapat memang termasuk desa terpencil di Kabupaten Padang Lawas. Akses menuju desa ini juga masih sulit, karena masih belum jalan bebatuan yang belum diaspal. Meskipun sudah ada jalan yang diaspal, tapi masih sebagian kecil di ujung atau mendekati desa ini. Tak hanya itu, karena desa terhalangi perbukitan, sinyal telepon saja masih sulit. Karena itu, ketika diperlukan komunikasi lewat seluler, warga harus mencari tempat tinggi di perbukitan yang lokasinya tentu di luar desa ini.

“Kalau sudah di sini, kami tak bisa dapat telepon,” kata Nur Hayati, seorang warga yang tempat tinggalnya saat ini berada dekat Desa Parapat, tepatnya salah satu perkebunan di dekat desa itu.

Tidak hanya di perkebunan itu, di Desa Parapat sendiri masih sangat sulit komunikasi menggunakan telepon. Bahkan, karena di bagian perbukitan desa ini ada kuburan, warga kadang harus lari ke lokasi pemakaman (kuburan).

“Kalau mau menelepon harus ke kuburan. Kebetulan di bagian perbukitan itu ada kuburan,” kata Basuki, seorang pendamping program pemerintah yang bolak-balik setiap bulan ke desa ini.

Untuk melakukan pertemuan saja dengan warga, ia terpaksa dua kali mendatangi desa itu. Pertama, untuk menyampaikan jadwal pertemuan, dan kedua mengecek apakah warga yang ditemui sudah berkumpul atau tidak.

Mengingat desa masih tertinggal, warga berharap bisa mendapatkan fasilitas untuk mempermudah layanan komunikasi telepon. Terlebih, beberapa tahun lalu, sempat ada program Desa Berdering dari Kementerian Perhubungan dan Telekomunikasi.

Hanya saja, harapan ini belum bisa dijawab oleh pihak terkait. Namun, beberapa waktu lalu, Kabid Kominfo Dishubkominfo Palas Pardamean mengatakan, pihaknya akan terus mempermudah komunikasi masyarakat terkait dengan penggunaan jaringan telekomunikasi.

Bahkan, saat itu dikatakannya, semua sekolah yang ada di Palas khususnya tingkat SMP dan SMA serta Aliyah dan Tsanawiyah, juga diusahakan akan masuk internet. (sumber: metrotabagsel.com)

9 Wanita Cantik Ini Dibunuh Usai Disetubuhi

Kasus pembunuhan wanita cantik usai  dikencani teman prianya masih sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Motifnya pun beragam, mulai dari cemburu, sakit hati dikatai bau badan, teman kencan tidak puas, hingga tarif kencan tidak sesuai perjanjian awal. Berikut 12 wanita dibunuh teman kencan usai berhubungan badan yang dirangkum pojoksatu.id dari berbagai sumber: 


1. Cemburu, Bella Oktaviani Dibunuh Usai Bercinta

Bella Oktaviani (20) dibunuh teman kencannya, MF (23) di kamar Hotel Sentra Boutique, Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Agustus 2016.

Sebelum dibunuh, mahasiswi cantik ini sempat melayani birahi pelaku. Setelah berhubungan badan, keduanya cekcok karena korban cemburu melihat pelaku chat dengan wanita lain.

“Sempat berhubungan badan. Pas abis itu mereka cekcok karena korban cemburu melihat ada chat dari perempuan lain di HP pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Eko Hadi Santoso. 

2. Bu Dosen Sebut Pria Lain Saat Indehoi, Tewas

Oknum dosen universitas negeri di Manado, NP (47) tewas dianiaya kekasihnya, ISN alias Irfan di dalam kamar Hotel Sahid Manado bernomor 307, Sabtu malam, 23 Julis 2016  sekitar pukul 19.00 wita.

Berdasarkan pengakuan pelaku di hadapan polisi, ia bertemu dengan korban di hotel sore sekitar pukul 15.30 Wita. Pasangan ini rencananya akan melangsungkan pernikahan pada Februari 2017 itu.

Saat bertemu, keduanya langsung memadu kasih. Namun, saat sedang berhubungan badan, korban tanpa sengaja menyebut nama pria lain. Hal ini membuat pelaku yang merupakan guru matematika di salah satu SMK ternama di Kota Manado, berang dan langsung melayangkan tinju ke arah korban hingga tewas.

Farah dibunuh di Apartemen Mediterania Marina Tower B, lantai 27 unit BJ, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Juli 2016.

Calvin membunuh Farah karena sakit hati dikatai ‘kamu keluarnya cepet, ngapain diterusin lagi, lagian saya juga sudah dicari orangtua saya’. Ucapan itu terlontar dari mulut Farah saat Calvin mengajaknya berhubungan badan untuk yang kedua kalinya.  

3. Arif Bunuh Alika karena Kesal Dikatai Bau Kingkong

Kartika alias Alika alias Elika (25) dibunuh dibunuh teman kencannya Syahril Sidik alias Arif (29) lantaran kesal disebut bau badan seperti kingkong.

Syahril menghabisi nyawa Alika di kamar hotel Elysta, Koja Jakarta Utara, Selasa petang (12/7/2016). Syahril dan Alika chek in di Hotel Elysta pukul 16:30 WIB.

Ketika masuk ke kamar hotel, Syahril dan Alika langsung memadu kasih. Saat sedang asyik berhubungan badan, Alika menyebut Syahril bau badan dan memiliki banyak bulu, seperti kingkong.

Syahril pun emosi hingga birahinya hilang seketika. Syahril lantas mengambil pisau dan menggorok leher Alika hingga nyaris putus. 

4. Eno Parinah Dibunuh Pacar dan Teman Kerja

Eno Parinah, karyawan Polyta Global Mandiri di Kosambi, Tangerang Banten dibunuh teman prianya yang masih berstatus siswa SMP dan dua rekan kerjanya. Eno Parihah dibunuh di Mes PT Polyta Global Mandiri pada Kamis malam (12/5/2016).

Pembunuhan itu bermula ketika Eno janjian tengah malam dengan teman prianya yang masih SMP, RA. Pelaku masuk ke kamar Eno jelang tengah malam. Keduanya sempat bercumbu. Namun, ketika RA mengajak berhubungan badan, Eno menolak. Penolakan itu membuat RA kesal, lalu keluar dari kamar.

Tak berselang lama, RA kembali datang bersama dua pria lain yang tak lain adalah rekan kerja Eno. Mereka lantas memperkosa Eno Parinah. Selanjutnya, pelaku menusuk kemaluan Eno dengan menggunakan gagang cangkul hingga tembus dada. Eno pun tewas dengan konsisi cangat mengenaskan.  

5. Cewek Panggilan Dibantai Teman Kencan Saat Bulan Purnama

Cewek panggilan Ni Luh Putu Tety Ramuna alias Bella (24) dibantai teman kencannya saat bulan purnama. Cewek panggilan di Bali itu dihabisi oleh pelanggannya, Komang Arim Sujana (23). Pria asal Banjar Sanda, Desa Selulung, Kintamani, Bangli itu menghabisi nyawa Bella usai berhubungan badan.

Komang nekat membunuh Bella karena emosi lantaran korban mengingkari kesepakatan. Yakni korban menagih Rp 5 juta dari harga Rp 3 juta yang disepakati untuk servis selama tiga jam. Ternyata, setelah diselidiki, itu cuma alibi.

Hal ini terkuak setelah polisi mendalami insiden temuan mayat korban di lantai 2 kamar nomor 5 Pemondokan Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI No. 5 Banjar Sedana Merta, Kelurahan Ubung, Denpasar Barat, Rabu (20/7/2016) sekitar pukul 07.00.  

6. Tata Chubby Dibunuh Saat Indehoi dengan Gaya Doggy Style

PSK cantik bernama Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby dibunuh saat berhubungan badan dengan gaya doggy style bersama pelanggannya, Prio Santoso. Prio membunuh Tata Chubby karena sakit hati dikatai bau badan.

“Bau lu, mau muntah gue,” ucap Tata Chubby saat melayani birahi Prio Santoso, pada tanggal 10 April 2015 malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Perkataan Tata Chubby tersebut membuat Rio tersinggung dan emosi. Rio kemudian mencekik korban dan mejeratnya dengan kabel catokan rambut yang posisinya tercolok ke kabel rol hingga tewas. Setelah memastikan Tata Chubby tewas, Rio mengambil barang-barang dan uang milik korban.  

7. Istri Simpanan Dicor Semen di Samping Rumah

Istri simpanan bernama Atni dibunuh dan dicor dengan semen di Desa Hujan Mas, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Jenazah wanita 26 tahun itu ditemukan kepolisian terkubur di samping rumah pada Kamis (14/1/2016) sekitar pukul 17.00 Wita.

“Banyak yang mengatakan kalau Atni adalah istri simpanan Udin, mereka sudah nikah secara siri. Namun tidak ada keluarga yang mengetahui hal ini,” ujar kerabat Atni, Rahli (35).

Dikatakan Rahli, keduanya memang terlihat sangat akrab selama beberapa tahun terakhir. Atni dan Udin terkesan memiliki hubungan khusus. Bahkan Atni rela menjual emas 25 gram untuk membantu Udin membuka usaha kandang ayam.

“Malam sebelum menghilang, Atni sempat mengirim SMS ke salah seorang temannya kalau dia mau menginap di tempat Udin,” papar Rahli. 

8. PSK Jember Tewas di Saluran Irigasi Usai Kencan

Seorang PSK di Jember, tepatnya di Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji ditemukan tewas di saluran irigasi. Dia ditemukan warga tertelungkup tanpa busana.

Korban dibunuh usai melayani nafsu syahwat teman kencannya. Korban diketahui bernama Leha, usianya sekitar 30 tahun. Leha tercatat sebagai warga Desa Curah Kates, Kecamatan Panti.

Korban dikenal sebagai PSK yang kerap mangkal di warung remang-remang di sekitar gudang pupuk setempat. Selain melayani pembeli kopi, dia juga melayani hasrat para hidung belang. Korban ditemukan tewas tanpa busana pada 15 Februari 2012.   

9. PSK Bekasi Tewas di Kos Teman Kencannya

PSK Bekasi ditemukan tewas dalam kondisi nyaris tanpa busana pada tanggal 9 Oktober 2013 malam. Korban tewas di rumah teman kencannya. Kirno di Kampung Utan, Desa Wanajaya RT2/29, Kecamatan Cibitung.

PSK tersebut ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumah teman kencannya, dalam kondisi telungkup. Korban mengalami luka di bagian kepala akibat dianiaya. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan bra dan celana dalam.

Sebelum ditemukan tewas, warga sekitar mendengar teriakan perempuan sekitar pukul 19.00 WIB. Perempuan itu berteriak meminta tolong. Namun, penghuni kontrakan bernama Kirno (18) tidak membuka pintu saat warga berdatangan. (sumber: pojoksatu)

Anak Bunuh Ibu Demi Uang Asuransi

TobaTimes-Polisi masih menyelidiki kematian Ratina br Tampubolon (54) yang diduga sengaja ditabrak anak kandungnya, Rikardo Parinando Pardede (26). Namun, berkembang dugaan di masyarakat bahwa RPP nekat membunuh ibunya demi mendapatkan uang asuransi ibunya. Diketahui, ibunya merupakan nasabah salah satu asuransi jiwa.



“Sejahat apapun seorang ibu kepada anaknya, tidak pernah seorang anak tega membunuh sadis ibu kandungnya,” demikian penuturan sejumlah ibu-ibu warga sekitar rumah korban ketika ditemui wartawan, Rabu 3 Agustus 2016.

Warga yang sudah mengenal betul keluarga itu mengatakan tak percaya jika motif pembunuhan itu dikarenakan sakit hati Rikardo kepada ibunya, sesuai pengakuannya kepada polisi.

Warga mengatakan, almarhum Ratina beberapa bulan lalu masuk salah satu asuransi. Dan, diketahui bahwa jika anggota asuransi meninggal, pewaris akan mendapat santunan kematian yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Belum lagi jika peristiwa yang menyebabkan korban meninggal adalah karena kecelakaan lalulintas, dimana akan ada puluhan juta asuransi Jasaraharja yang akan diterima keluarga atau pewaris. Dan, alasan itulah yang diyakini warga lingkungan kediaman korban.

Masih kata warga, kecurigaan itupun semakin mengerucut jika dikaitkan dengan kondisi keuangan Rikardo. Sepengetahuan warga, kredit mobil Rikardo sudah menunggak beberapa bulan.

Kecurigaan yang sama juga dirasakan P Pardede dengan istrinya R br Siahaan, yang masih keluarga dekat alamarhum. “Jika itu (pembunuhan berencana, red) benar dilakukan Rikardo, kemungkinan besar alasannya adalah uang,” katanya.

Mereka menerangkan, almarhum Ratina memiliki 4 anak. Dari suaminya pertama, dikarunai 2 anak laki-laki dan 1 perempuan. Kemudian, dari suami kedua, yakni almarhum Raja Pardede, dikaruniai 1 anak, yakni Rikardo Parinando Pardede.

Anak perempuan almarhum saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan selalu memperhatikan ibunya, Ratina br Tampubolon. Bahkan, dia memasukkan ibunya menjadi anggota asuransi. “Kalau tidak salah, premi iuran per bulan mencapai Rp1 juta. Dan, kalau meninggal dunia, pewaris menerima sekitar Rp350 juta,” terang R br Sihaan.

Selain itu, anak perempuan almarhum juga memberikan modal usaha kepada adiknya, Rikardo. “Informasi yang kami dengar, uang itu dikirim Rp45 juta. Tapi yang dibayar Rikardo untuk DP mobil hanya sekitar Rp25 juta. Entah dikemanakan sisa uang itu. Padahal, kredit mobilnya kudengar sudah 3 bulan nunggak,” timpal P Pardede.

Di balik itu, mereka menerangkan kalau selama ini almarhum sering mengeluh akan tingkah laku anak dan menantunya. “Hampir tiap hari pulang jualan kacang, selalu saja singgah di rumah ini. Dan, selalu pula cerita tingkah laku buruk anaknya, Rikardo. Sering dipukul katanya. Tapi karena terlalu sering cerita begitu, kami tidak terlalu ambil hati,” kata R br Siahaan.

Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian menerangkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya juga masih memeriksa beberapa saksi. Ditanya kebenaran dugaan warga itu, kapolres mengatakan pihaknya masih menyelidiki lebih dalam. “Untuk sementara, RPP belum bersedia diwawancarai,” tandasnya.

Ratina br Tampubolon yang ditemukan tewas ditabrak pada Jumat (29/7) malam, ternyata ditabrak oleh anak kandungnya sendiri, Rikardo Parinando Pardede (RPP). Semula, RPP merekayasa bahwa ibunya tewas akibat ditabrak lari.

Sebelumnya, Ratina yang merupakan penjual kacang rebus ditemukan tewas tertabrak saat berjalan kaki sepulang jualan kacang di Jalinsum Balige-Tarutung, tepatnya di Desa Longat, Kecamatan Balige, Toba Samosir (Tobasa), Jumat (29/7) sekira pukul 20.30 WIB.

Korban ditemukan dengan kondisi sangat tragis, dengan luka robek di bagian kening, luka di mulut dan pinggul remuk. Petugas kepolisian yang melakukan olah TKP saat itu mengatakan bahwa pengendara yang menabrak korban adalah pengendara mobil Suzuki, namun tidak diketahui keberadaannya dan diduga melarikan diri.

Malam itu juga, tak jauh dari lokasi kejadian, petugas kepolisian menemukan mobil pick-up BK 8044 DD yang masuk ke parit, namun pemilik mobil tak ditemukan. Setelah ditelusuri, polisi mengetahui bahwa mobil itu adalah milik anak kandung korban yang tewas ditabrak lari itu. Meski curiga, namun polisi tidak begitu saja menduga, namun melakukan penyelidikan lebih dalam.

Dan, kematian Ratina pun sebenarnya sudah menuai kecurigaan warga Desa Hauma Bange, Kecamatan Balige, yang merupakan tempat tinggal korban. Banyak masyarakat menduga kalau RPP adalah pelakunya. Sebab, rentetan kejadian kematian korban dengan tingkah laku anaknya, RPP, dianggap tidak wajar. (sumber: metrosiantar.com)

Setiap ke Toba, Keindahannya Terasa Berbeda

Ketika para geolog dunia menemukan bukti bahwa Danau Toba terjadi dari empat kali letusan gunung dan letusannya mampu mengubah dunia, kekaguman orang akan keindahan Toba semakin menjadi.

Setiap kali datang ke Toba, sarjana geografi itu selalu kagum karena keindahan yang didapatkannya di Toba selalu berbeda.

Perbukitan hasil aktivitas vulkanik dan tektonik ribuan tahun berdiri indah mengelilingi air biru kehijauan seluas 1.100 kilometer persegi. Dengan kondisi bentang alam yang didukung kuatnya budaya warga di sekelilingnya, mengunjungi Danau Toba bak melakukan penziarahan.

Empat letusan Toba terjadi pada 1,2 juta tahun lalu hingga 74.000 tahun lalu. Letusan-letusan dahsyat itu menghasilkan kaldera Haranggaol, Parapat, Porsea, Silalahi, dan Sibandang.

Letusan terakhir yang terdahsyat. Sebanyak 2.800 kilometer kubik piroklastik silika terlontar dari perut bumi, terbang hingga menutupi Asia Selatan, Arab, India, dan Laut Tiongkok Selatan. Letusan itu tercatat 35 kali lebih dahsyat dibandingkan Tambora, 150 kali lebih hebat daripada Krakatau, dan 50.000 kali kekuatan bom Hiroshima hingga menabalkan nama Super Volcano Toba.

Akibat letusan itu, bumi gelap selama enam tahun, suhu udara turun hingga 5 derajat celsius. Migrasi manusia terhenti dan nyaris melenyapkan peradaban manusia seperti diceritakan Ahmad Arif, dkk dalam Ekspedisi Cincin Api Kompas, Toba Mengubah Dunia.

Daratan Sumatera juga tidak diam membentuk danau. Aktivitas tektonik Sumatera membuat danau berbentuk tak beraturan. Gerakan magma dari sisa letusan terakhir dan gerakan lempeng Indo Australia yang memengaruhi sesar Sumatera mendorong naiknya perut bumi dari dalam danau 33.000 tahun lalu. Daratan baru terbentuk seluas 1.481 kilometer persegi yang kemudian disebut Pulau Samosir.

Proses alam itu menciptakan panorama luar biasa indah yang dikagumi Yustinus. Panorama danau di Parapat menyuguhkan danau yang luas. Di Desa Sigaol Simbolon, Samosir, Danau Toba lebih mirip sungai lebar karena jarak Pulau Samosir dan Sumatera yang pendek.

Jernihnya air terjun Sipiso-piso di Karo berbeda dengan air terjun di Desa Bonan Dolok, Pangururan, yang airnya mirip air teh. Pesona terasering dengan batu besar terserak di Desa Sabulan, Samosir, berbeda dengan hamparan padi di Balige, Toba Samosir.

Pemandangan menawan juga terhampar ketika menyusuri danau dengan kapal. Susunan bukit tufa (yang terbentuk akibat letusan gunung berapi) dari Balige hingga Pulau Sibandang di Tapanuli Utara atau dari Pangururan menuju Silalahi membuat pengunjung takjub.

Ungkapan rasa itu ditunjukkan Sebastian Hutabarat (45), warga Balige, dengan tak henti menyanyikan lagu ”O Tao Toba, Rajani Sudena Tao (Danau Toba, Raja Segala Danau)”, karya Nahum Situmorang, pencipta lagu legendaris dari Tapanuli, saat mengelilingi danau. 

Budaya megalitik

Tahun 2014, arkeolog Balai Arkeologi Medan, Ketut Wiradnyana, melakukan penggalian di kampung Si Raja Batak di Sianjur Mula-Mula, Samosir, yang dipercaya sebagai asal-usul orang Batak. Penggalian itu menemukan bahwa kawasan itu baru didiami sekitar 1.000 tahun lalu.

Migrasi manusia ke Toba diduga melalui Barus di pantai barat Sumatera dan pantai timur menyusuri Sungai Asahan yang menghubungkan Danau Toba dengan Selat Malaka. Mereka membawa kebudayaan megalitik yang tinggi, mengenal pertanian, perahu, bahasa, huruf, dan tulisan.

Sisa budaya megalitik itu dapat disaksikan di kampung-kampung di Samosir. Di Kampung Simarmata di Sihotang, misalnya, benteng batu setinggi 2 meter mengelilingi. Sarkofagus (tempat penyimpan jenazah dari batu) besar yang terukir rapi berdiri di tengah kampung bersama lumpang batu besar untuk menumbuk padi.

Padi tumbuh subur di sawah bertingkat bersama batu-batu besar sisa letusan gunung yang berserakan. Air jernih muncul dari lereng pegunungan yang mengitari danau. Tak heran, Sihotang terkenal dengan beras yang enak, terutama beras merah.

Dalam tradisi megalitik, gunung atau tempat tinggi dipercaya sebagai jalan menuju ke dunia tempat asal-usul manusia. Demikian pula suku Batak yang mendiami sekeliling danau memercayai bahwa asal-usul mereka dari Gunung Pusuk Buhit, gunung api muda Toba. Padi dan ternak dari lembah-lembah danau pun dipersembahkan di Pusuk Buhit sebagai bagian dari adat.

Rumah-rumah panggung beratap melengkung mirip perahu— beberapa berukir warna merah-hitam indah dan berdiri gagah—masih banyak ditemukan di tepi danau. Penghuninya ramah penuh kehangatan.

Keluarga Tahiran br Purba (81) di Desa Sabulan, Samosir, misalnya, segera menanak nasi merah untuk menyuguhi tamunya. Arsik ikan mas berbumbu rempah ditambah petai hasil kebun dan air jahe hangat menemani.

Suhu udara di malam hari yang mencapai 10 derajat celsius kalah oleh hidangan sederhana-lezat dan kehangatan keluarga yang mengobrol ramah di samping perapian di ruang tengah.

Pariwisata Danau Toba mencapai puncaknya pada 1996 dengan jumlah kunjungan wisata 249.656 orang. Kejayaan itu meredup diterpa krisis global, alasan keamanan, hingga buruknya pengelolaan pariwisata. Kawasan Tuktuk, misalnya, pada 1995 hidup selama 24 jam dan dipenuhi wisatawan asing. Kini pukul 21.00 kawasan itu bak kota mati. Aliran listrik pun sering padam.

Rencana pemerintah membangun pariwisata Toba disambut gembira oleh warga, tetapi juga kekhawatiran. Hilangnya hak atas tanah adat, narkoba, prostitusi, perjudian, dan rusaknya lingkungan Toba menghantui. Mereka meminta Toba bukan untuk dieksploitasi, tetapi dijaga karena di sana mahakarya bumi berdiri. (Aufrida Wismi W/Nobertus Arya Dwiangga M/kompas.com)

3.8.16

Anggota Dewan Cantik Berzina dengan Dosen di Hotel

TobaTimes-Seorang anggota DPRD Kota Bengkulu diduga berzina di hotel dengan seorang dosen fakultas hukum di salah satu Universitas Negeri di Bengkulu. Anggota DPRD cantik itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka.


Anggota DPRD cantik berinisial MD dan dosen berinisial ET menjadi tersangka atas laporan suami MD ke Polres Bengkulu beberapa waktu lalu. Keduanya dijerat pasal perzinahan.

Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan, penetapan tersangka terhadap ET dilakukan setelah MD lebih dulu menjadi tersangka. MD merupakan salah satu ketua Komisi di DPRD Kota Bengkulu. Anggota DPRD cantik itu merupakan politisi Partai Golkar.

Ardian mengatakan, ET ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti-bukti dan keterangan dari saksi. Ardian mengatakan, ET sudah diperiksa, sedangkan MD sudah dua kali mangkir dari pemanggilan polisi.

“MD hingga panggilan kedua tetap tidak datang,” ujar Ardian kepada wartawan, Selasa 2 Agustus 2016.

Meski ET dan MD sudah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi keduanya belum ditahan. Jika MD tetap mangkir pada pemanggilan ketiga, polisi bakal melakukan pemanggilan paksa dan melakukan penahanan.

Sementara, kuasa hukum ET, Firnandes Maurisa, menganggap kliennya sebagai tersangka tidak sah karena cacat prosedur. Karena itu, pihaknya langsung mendaftarkan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Kota Bengkulu.

Kasus perzinahan ini bermula ketika suami MD berinisial HR mengetahui istrinya bersama ET, dosen bergelar doktor sedang berduaan di salah satu kamar hotel di kawasan Pantai Panjang, Kota Bengkulu, pada Senin, 19 Oktober 2015. HR lantas melaporkan perselingkuhan itu ke Mapolres Bengkulu. (sumber: jpnn)

Gadis Cantik Dibunuh Teman Kencan, Ditemukan Bugil di Hotel

TobaTimes-Jajaran kepolisian mengungkap kasus pembunuhan wanita cantik bernama Bella Oktaviani (20) di kamar Hotel Sentra Boutique di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bella Oktaviani diduga dibunuh teman kencannya. Bella ditemukan bugil di kamar hotel dalam kondisi tak bernyawa, Selasa 2 Agustus 2016 petang.


“Kemungkinan pelaku teman kencan korban, bisa saja. Kasusnya masih kami selidiki,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Eko Hadi Santoso.

Eko Hadi menambahkan, korban pertama kali ditemukan oleh petugas house keeping sekitar pukul 14.00. Saksi tersebut hendak membersihkan kamar 301 karena sudah saatnya penyewa check out.

Bella Oktaviani diketahui check in di kamar hotel tersebut sehari sebelumnya, pada Senin (1/8) sekitar pukul 23.00. Saat saksi membuka pintu kamar 301 itu, dia melihat korban terbaring di atas kasur ditutupi selimut. Dia pun mengira korban masih lelap tidur.

Karena tamu belum keluar, house keeping tersebut kemudian memberitahukan kepada temannya, hingga akhirnya kamar tersebut kembali dicek pada pukul 13.00 WIB.

Kedua saksi mencoba mengetuk pintu, namun perempuan tersebut tidak menjawab. Sebab curiga, kemudian dilaporkan kepada manager hotel yang kemudian memeriksa kamar tersebut.

Guna memastikan apakah korban masih hidup atau tidak, saksi mencoba memanggil-manggil korban. Tetapi tetap tidak ada jawaban, sehingga langsung dicek kondisinya dan ternyata sudah tidak bernyawa.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tanpa mengenakan sehelai pakaian alias bugil dan posisi telungkup. Bahu hingga bagian tubuh ke bawah korban tertutup selimut, sementara wajahnya tertutup rambut dan bantal.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Beberapa saksi-saksi pun tengah dimintai keterangan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Selatan. Kini Kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan perempuan belia tersebut. (sumber: pojoksatu)

2.8.16

Siapakah Kepala Badan Otorita Toba?

TobaTimes-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan segera menunjuk Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba pertengahan Agustus ini.

"Pak Menteri (Pariwisata) Arief akan segera memutuskan Kepala Badan Otoritanya setelah tanggal 14 Agustus," kata Luhut seusai rapat dengan empat kementerian di bawah koordinasinya di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2016.

Menurut Luhut, penunjukan kepala badan otorita diputuskan lebih dulu sebelum kunjungan Presiden Jokowi di Danau Toba pada 20 Agustus mendatang.

Pemerintah, lanjut Luhut, juga masih akan terus melakukan kajian lingkungan dan lainnya agar mendapat kepastian bahwa destinasi wisata itu benar-benar ramah lingkungan.

"Kalau tidak ramah lingkungan, orang juga tidak akan mau datang ke sana nanti," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba akan dipilih pada 16 Agustus 2016. "Nanti tanggal 16 Agustus (diputuskan)," ujarnya.

Dalam keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang sebelumnya, Rizal Ramli, diputuskan bahwa Badan Otorita Pariwisata Danau Toba akan berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang nantinya akan diaudit oleh firma akunting.

Badan otorita pariwisata akan dibentuk di 10 destinasi wisata prioritas. Selain Danau Toba, badan otorita juga akan dibentuk untuk sembilan destinasi yakni Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo (Jawa Timur), Candi Borobudur, Tanjung Lesung (Banten) dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta). (sumber: antaranews.com)

Perusahaan Diminta Jaga Kelestarian Lingkungan Danau Toba

TobaTimes-Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta sejumlah perusahaan atau korporasi yang berada di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara, menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membuang limbah sembarangan di perairan itu.

“Pencemaran lingkungan di Danau Toba semakin parah dan sangat menghawatirkan, serta tidak boleh lagi dibiarkan begitu saja,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Utara Kusnadi di Medan, Selasa 02 Agustus 2016.

Pemerintah Pusat dan instansi terkait lainnya, menurut dia, harus tetap memperhatikan lebih serius kerusakan dan pencemaran Dabau Toba tersebut. “Danau Toba itu akan dijadikan Monaco Asia dan destinasi bagi wisatawan mancanegara, serta jangan sampai mengalami pencemaran oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab,” ujar Kusnadi.

Ia menyebutkan perusahaan swasta yang tidak mau mematuhi ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, dapat diberikan sanksi dan tidak usah memperpanjang izin operasional, serta dikenakan denda.

Hal ini harus diberlakukan secara tegas untuk menyelamatkan objek wisata Danau Toba yang terkenal di dunia dan Asia Tenggara itu. “Danau Toba harus tetap dilestarikan pemerintah dan masyarakat, serta dijaga kesinambungannya, karena merupakan salah satu objek wisata kebanggaan yang dimiliki Sumatera Utara,” ucapnya.

Kusnadi mengatakan pemerintah saat ini terus berusaha memajukan dan membangun kawasan Danau Toba menjadi objek wisata berkelas dunia.

Oleh karena itu, katanya, perusahaan swasta yang memproduksi bubur kertas dan mengelola budi daya ikan di perairan Danau Toba tersebut, jangan melakukan pelanggaran dengan membuang limbah sembarangan.

“Pemerintah harus mengevaluasi perusahaan yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku, karena hal ini adalah merusak lingkungan Danau Toba,” kata pemerhati lingkungan itu.

Sebelumnya pencemaran yang terjadi di Danau Toba yang ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata nasional dinilai luar biasa sehingga diperlukan penanganan serius untuk mengatasinya.

Dalam dialog nasional di Medan, Menko Maritim Luhut Panjaitan mengatakan jika tidak disiapkan langkah yang serius dan tegas dikhawatirkan pencemaran tersebut akan sulit diatasi dengan cepat.

Pihaknya mendukung Pemprov Sumut yang telah menyiapkan sejumlah rencana aksi untuk mengatasi pencemaran tersebut, terutama untuk mendukung program pengembangan Danau Toba.

“Karena lintas kabupaten, tidak usah ragu, saya dukung,” katanya dalam dialog dengan tema “peranan tokoh masyarakat dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI itu. (sumber: beritasore.com)

Jokowi akan ke Toba, Buka Festival Khatulistiwa


TobaTimes-Presiden RI Joko Widodo direncanakan membuka Festival Khatulistiwa yang digelar di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.


"Seringnya Presiden dan Wapres ke Sumut menunjukkan keseriusan pemerintah pusat mendorong pembangunan khususnya pariwisata di Sumut dan itu harus disadari dan didukung masyarakat Sumut," kata Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Selasa 8 Agustus 2016.

Menurut dia, banyaknya proyek pembangunan khususnya infrastruktur akan sangat membantu Sumut lebih berkembang dalam perekonomian. Dengan jalan bagus, maka biaya transportasi bisa lebih murah sehingga harga produksi barang juga bisa lebih ditekan. Infrastruktur yang bagus juga akan mendorong daya tarik objek wisata di Sumut.

"Sumut sendiri harus berbangga dan senang karena Danau Toba sudah dijadikan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia dengan pemberian segala dukungan," katanya.

Acara Festival Khatulistiwa berupa kapal hias di Danau Toba misalnya yang akan dihadiri seluruh provinsi di Indonesia tentunya akan menjad promosi gratis dan baik untuk Danau Toba dan objek wisata Sumut lainnya.

"Dukungan kuat secara terus menerus oleh pemerintah pusat harus disahuti oleh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di masing-masing dinas dengan bekerja lebih maksimal dan termasuk masyarakat melalui penjagaan kekondusifan Sumut," katanya.

Kalau Sumut tidak aman, ujar Erry Nuradi, bagaimana investor mau berinvestasi dan wisatawan mau berkunjung.

"Momentum dijadikannya Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia harus bisa dimanfaatkan Sumut sebagai pendorong kuat perekonomian Sumut yang selama ini masih mengandalkan devisa dari ekspor," kata Gubernur Sumut itu. (sumber: antaranews.com)

Otorita Bentuk Ketidakpercayaan kepada Pemda

TobaTimes-Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) Effendi Muara Sakti Simbolon kurang sependapat dengan adanya otorita Danau Toba. Dia menilai bahwa otorita itu merupakanbentuk ketidakpercayaan pemerintah pusat kepada daerah.


"Saya kurang sependapat dengan otorita, ngapain sih? Seperti tidak percaya dengan pemerintah kabupaten ini. Di mana daerah otorita yang berhasil?" kata Effendi di sela-sela acara Musyawarah Masyarakat Adat Batak (MMAB) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2016 di Parapat, Sumatera Utara, 29-31 Juli 2016.

Ia mencontohkan Batam. Menurut Effendi, pembentukan otorita hanya bagi-bagi di bawah kertas dan selalu diberikan kepada daerah. Ia menganggap salah pemerintah jika hanya menyusun rencana di Jakarta, tetapi tidak memahami masalah yang terjadi di daerah.

Oleh sebab itu, Effendi meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menginap di Danau Toba untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

Ia mendorong agar lingkungan sekitar Danau Toba dibenahi terlebih dulu lingkungan seiring dengan perbaikan infrastruktur. Setelah itu, barulah pemerintah memikirkan hal-hal yang menunjang program pariwisata.

"Enggak ada gunanya dijor-jorin pariwisata, makanya konsep kita di musyawarah ini mendukung pariwisata, tapi fokus pada pembenahan restorasi lingkungan. Enggak ada yang peduli di situ, semua asyik bikin konsep. LSM bikin semua bagaimana Danau Toba mau dijual. Apanya yang mau dijual?" kata dia.

Effendi juga menyoroti soal masyarakat adat di Nusantara. Menurut Effendi, MMAB menjadi wadah untuk memenuhi keingintahuan masyarakat adat, khususnnya suku Batak, terhadap pandangan negara atau pemerintah atas kepemilikan tanah berdasarkan hak tradisional dan komunal.

Dia menilai bahwa banyak masalah hak-hak atas tanah berujung perdata dan pidana yang diselesaikan di Mahkamah Agung (MA). Padahal, MA bertanya kenapa tidak diselesaikan di tataran masyarakat adat saja.

"Kalau semua konflik adat dibawa ke MA, di mana keberadaan masyarakat adat itu? Padahal sebelum negara ini ada, itu (hukum adat) sudah menjadi hukum juga," kata Effendi yang mengetuai komunitas 3.000-an orang marga Simbolon.

Ia mengatakan, pertemuan yang baru pertama kali dilakukan itu dapat mencegah konflik yang muncul akibat hal-hal yang sangat prinsip dan menimbulkan ketidakpuasan warga. (sumber: kompas.com)

Jalan Tol Siantar-Parapat Akan Dibangun

TobaTimes-Ini kabar gembira bagi warga Indonesia, khususnya bagi pecinta Danau Toba. Pemerintah akan membangun dua ruas tol baru di Sumatera Utara, tol tersebut adalah Tebing Tinggi-Siantar dan Siantar-Parapat. Proyek tersebut saat ini sedang dalam tahap uji kelayakan, dan rencananya akan mulai dibangun pada 2017.

"Kedua ruas tersebut akan menghemat waktu sampai dengan kurang lebih satu jam dari Tebing Tinggi menuju Danau Toba," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto Dardak, dikutip dari situs Kementerian PUPR, Selasa 2 Agustus 2016.

Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung pengembangan kawasan Danau Toba, yang akan menjadi basis pariwisata pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Metro Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru.

Dardak menyampaikan, beberapa jalan di sekitar kawasan Danau Toba statusnya akan ditingkatkan menjadi jalan nasional, salah satunya adalah jalan lingkar luar di sekitar Danau Toba sepanjang 360 kilometer (km). "Hal ini merupakan wahana peningkatan pelayanan pengembangan Danau Toba sebagai wisata nasional maupun kelas dunia," kata Dardak.

Untuk kawasan sekitar Danau Toba, saat ini di Kabupaten Samosir akan dibangun Jembatan Tano Ponggol, yang menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera. Jembatan Tano Ponggol ini potensial untuk pengembangan perekonomian warga yang berada di Pulau Samosir.

"Kami merancang konsep jembatan ini dengan tiga pilar yang sesuai dengan estetika adat dan budaya Sumatera," kata Dardak.

Kemudian Kementerian PUPR juga memiliki beberapa program pendukung, seperti normalisasi saluran Tano Ponggol, pembersihan eceng gondok di Danau Toba dan nantinya akan ada cruise atau pelayaran yang dapat membawa wisatawan mengelilingi Pulau Samosir.

Dardak menambahkan, Kementerian PUPR akan terus memantau pembangunan infrastruktur yang mendukung kawasan pariwisata, termasuk rencana pembangunan livable city atau kota layak huni di sekitar kawasan Danau Toba. (sumber: detik.com)

1.8.16

Balige Punya Hamparan Sawah yang Mempesona

TobaTimes-Obyek wisata Bukit Tarabunga di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara memang tak boleh dilewatkan wisatawan. Khususnya bagi penggemar lanskap hamparan sawah.
Obyek wisata Bukit Tarabunga di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara memang tidak boleh dilewatkan wisatawan. Khususnya bagi anda penggemar pemandangan alam pematang sawah seperti yang berada di Ubud, Bali.

Pemandangan sawah bertingkat menjadi pemandangan yang tidak boleh dilewatkan untuk berfoto ria sebelum atau sesudah anda mendokumentasikan sudut terbaik Danau Toba yang berada di sisi lainnya pemandangan persawahan.

Bukit Tarabunga kaya akan spot foto menarik. Terutama di pagi dan sore hari, wisatawan akan mendapatkan foto yang bagus karena jika mengambil foto di siang hari, langit terlalu terang dan silau sehingga cahaya menutupi keindahan padi.

Jika beruntung, alias cuaca sedang tidak berkabut, pemandangan Kota Balige juga dapat terlihat dan membuat mata takjub akan keindahan Kota Balige.

Elfa, wisatawan, menuturkan, pemandangan sawah di Bukit Tarabunga cukup mencuri perhatian.

"Padahal padinya baru dipanen sehingga tidak terlalu hijau, tapi pemandangan sawahnya tetap indah, entah karena view sekitar yang juga banyak bukit menambah nilai plus view tersebut," katanya.

"Untuk mencapainya juga tidak susah," sambung Elfa.

Dari simpang jalan menuju pusat kota Balige, pamflet nama Jalan Tarabunga sudah terpampang. Tinggal jalan terus mengikuti jalan menuju ke puncak.

"Setelah sekitar 3 kilometer akan ada simpang tiga yang akan membuat bingung karena tidak ada petunjuk arahnya, tapi satu jalan menuju ke atas dan jalan satunya menurun. Karena saya mau ke puncak tentu mengambil belokan yang ke atas. Setelah itu tinggal terus, dan menemukan pemandangan persawahan, anda sudah sampai di Bukit Tarabunga. Karena di dekat persawahan tepatnya, ada lapangan yang sering kali didatangi pengunjung untuk melihat view Danau Toba dari sudut yang masih jarang terekspos," jelasnya.

Bukit Tarabunga tak jauh dari pusat ibu kota Kabupaten Tobasa, Balige, sekitar 5 kilometer saja. Bukit ini pun hanya 2 kilometer dari kantor Kecamatan Tampahan.

Tidak jauh dari Kantor Dinas Pariwisata Daerah Balige, kawasan Bukit Tarabunga memiliki akses jalan yang bagus hingga ke puncak.

Sehingga wisatawan cukup mudah menjangkau obyek wisata tersebut tanpa harus kesulitan. Namun, jalannya tidak terlalu besar, alias tidak cukup untuk 2 mobil berpapasan. (sumber: nationalgeographic.co.id)

Samosir Targetkan Kunjungan Wisawatan Naik 20 Persen

TobaTimes-Untuk menyokong konsep Monaco of Asia yang dicanangkan pemerintah, Kadis Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro mengatakan, pihaknya yakin, target peningkatan jumlah wisatawan bisa diraih.


"Ini sudah dicanangkan pemerintah, kami pun menaikkan target kunjungan wisatawan pada 2016 ini. Target kami ingin meningkatkan 20 persen tingkat kunjungan wisatawan, baik itu dari lokal hingga mancanegara," katanya saat dihubungi, Senin 1 Agustus 2016).

Diterangkan, sepanjang tahun 2015 yang lalu, pihaknya mencatat sebanyak 175 ribu wisatawan memadati Kabupaten Samosir. Ia pun yakin, target yang ditentukan untuk tahun 2016 bisa terealisasi.

"Kami optimistis mencapai target. Kunjungan ke Samosir pada tahun ini sudah mencapai 60 persen dari target. Nah, ini kan masih awal Agustus. Masih ada waktu, dan puncaknya itu nanti di Natal dan tahun baru," terangnya.

Konsep Monaco of Asia yang sudah diwacanakan pemerintah terhadap pembangunan kawasan Danau Toba, belum mendapat respons positif dari wisatawan mancanegara (Wisman). Sebab, melalui rilis yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), kunjungan wisman ke Sumut mengalami penurunan.

Kepala BPS Sumut Wien Kusditmono mengatakan, jumlah kunjungan wisman pada bulan Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 14,43 persen, dengan jumlah kunjungan 15.084 orang. Jika dibanding dari bulan Mei 2016, jumlah wisman mencapai 17.628 kunjungan. (Sumber: tribun-medan.com)

Rumah Bolon, Rumah Adat Batak

TobaTimes-Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera Utara. Rumah ini terbagi atas dua bagian yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan adalah tempat penyimpanan barang. Tempat ini juga terkadang dipakai sebagai tempat untuk pembicaraan terkait dengan hal-hal adat. Jabu bolon adalah rumah keluarga besar. Rumah ini tidak memiliki sekat atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur bersama. Rumah Balai Batak Toba juga dikenal sebagai Rumah Bolon.

Bagi masyarakat Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri. Pembangunan rumah adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Batak. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga.Tiang penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu.

Rumah Balai Batak Toba mempunyai bahan dasar dari kayu. Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda. Bagian pertama yaitu atap rumah yang diyakini mencerminkan dunia para dewa.Bagian kedua yaitu lantai rumah yang diyakini mencerminkan dunia manusia. Bagian yang ketiga adalah bagian bawah rumah atau kolong rumah yang mencerminkan dunia kematian.

Rumah Bolon adalah rumah adat suku batak di Sumatera Utara. Pada zaman dahulu kala, rumah bolon adalah merupakan tempat tinggal raja-raja di Sumatera Utara, dimana tercatat ada 14 raja antara lain: Pangultop-ultop 1624-1648 ; Ranjinman (1648 –  1669),  Nanggaraia (1670 – 1692), Butiran (1692 – 1717), Bakkararaja (1738-1738), Baringin (1738-1769), Bona Batu (1769-1780), Raja Ulan (1781-1769), Atian (1800-1825), Horma Bulan (1826-1856), Raondop (1856-1886), Rahalim (1886-1921), Karel Tanjung (1921-1931) dan Mogang (1933-1947).

Rumah Bolon terdiri dari beberapa jenis, dan rumah adat yang dapat ditemuan di masyarakat Batak yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak dan rumah Bolon Angkola. Setiap rumah mempunyai ciri khasnya masing-masing Sayangnya, rumah Bolon saat ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis rumah Bolon bahkan sulit ditemukan.

Rumah Bolon berbentuk panggung dengan tiang-tiang bulat bergaris tengah sekitar 40 cm menjadi penyangganya. Di sebelah kiri dan kanan tiang rumah ada ukiran yang menggambarkan payudara sebagai lambang kesuburan (odap-odap). Ada juga ukiran cicak sebagai lambang penjaga dan pelindung rumah (boraspati). Dinding rumah bolon berupa papan setebal 15 cm dihiasi ornamen khas Simalungun warna merah, hitam, dan putih yang menampilkan pandangan kosmologis dan filosofis budaya Batak. Ukiran khas Batak yang disebut gorga adalah ornamen yang mengandung unsur mistis  penolak bala. Ukiran gorga ditempatkan di dinding rumah bagian luar. umumnya ukiran itu berbentuk lukisan hewan seperti cicak, ular ataupun kerbau. Padi  dan leher simbol kerbau yang terpasang di ujung bubungan atap, diikatkan seutas tali menggantung dua tatabu (labu berisi ramuan magis) disebut tanjung banu yang berfungsi untuk menangkal petir dan api. Sedangkan atap rumah terbuat dari ijuk.

Rumah bolon terdiri dari beberapa bagian. Bagian depan (lopou). menjadi tempat puang pardahan (isteri raja pemasak makanan tamu) dan puang poso (pemasak nasi raja). Di sisi kanannya, terdapat kamar tidur raja dengan bentuk layaknya rumah kecil yang memiliki atap, dinding dan pintu. Sedangkan dikolong kamar tidur tersebut, ada sebuah kamar ajudan raja yang dikebiri (ikasihkon).

Di dinding sebelah kanan ada dua gong (ogung) dan jika anak raja lahir putri, gong ini dipalu dalam bilangan genap. Sebaliknya, lahir putra, bedil untuk upacara adat tersimpan agak ke dalam diletuskan dalam bilangan ganjil.

Karena raja sering kawin, lopou pun menjadi sempit, sehing¬ga diperluas ke belakang dan di-beri nama (Rumah Bolon). Inilah yang dihuni puang parorot (istri raja penjaga anak).

Puang paninggiran (pimpinan upacara kesurupan), puang pamokkot (pimpinan upacara me-masuki rumah baru), puang siappar apei (pengatur ruangan dan memasang tikar), puang siombah bajut (pimpinan pembawa peralatan makan sirih), puang bona, puang bolon (permaisuri), puang panakkut (bertugas di rumah bolon) dan puang juma bolang (istri raja memimpin perladangan).

Di sini juga, ada tiang pan raja, tempat peletakan tanduk kerbau tanda penabalan raja. Ada 13 jumlah tanduk kerbau, menyatakan banyaknya raja.

Rumah bolon didirikan oleh Raja Tuan Rahalim, raja yang gagah perkasa dan memiliki 24 istri. Tapi, yang tinggal di istana hanya puang bolon (permaisuri) dan 11 orang nasi puang (selir) serta anaknya sebanyak 46 orang. Yang 12 orang lagi tinggal dikampung-kampung di wilayah kerajaannya. Sedangkan raja terakhir yang menempati Rumah bolon adalah Tuan Mogang Purba, dimana setelah Kemerdekaan RI yaitu pada tahun 1947 berakhir pula kedaulatan raja dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1961, pewaris Rumah Bolon menyerahkan rumah bolon beserta perangkatnya kepada Pemerintah Daerah Sumatera Utara/Pemda Simalungun. (sumber:netralnews.com)

Tahukah Anda Tulila, Alat Musik Batak yang Nyaris Punah

TobaTimes-Tidak banyak yang tahu apa itu Tulila. Satu di antara pemusik batak, Hardoni Sitohang menyebutkan Tulila bukan sekadar alat musik. Iramanya bagaikan bunyi suara burung yang dipakai sebagai media komunikasi dengan alam dan Tuhan.


"Tulila alat musik spritual suku Batak yang permainannya menyerupai seruling. Nama Tulila bahkan tertulis dalam Alkitab perjanjian lama yang seakan memberikan bukti spritualnya dulu," ujar Hardoni Sitohang kepada wartawan, Minggu 31 Juli 2016 di Medan.

Hardoni mengatakan, kini tak ada lagi seorang pun pemusik Batak memainkan Tulila.

"Dari dulu hingga sekarang gak pernah terlihat ada pemusik batak memainkan Tulila. Saya mengenal Tulila waktu SD. Tersimpan di dalam lemari, lantas bertanya ke bapak bagaimana cara memainkannya. Sudah puluhan tahun saya gak pernah lihat alat musik ini lagi," Kata Hardoni.

Ia juga menyebutkan bahwa sebutan Tulila di setiap daerah berbeda. Seperti halnya di Humbang dan Samosir.

"Mungkin masyarakat Humbang mengenalnya dengan sebutan Salohap. Sedangkan orang Samosir nyebutnya Talatoi. Saya berharap alat musik ini dapat dilestarikan. Saya akan coba memainkannya," katanya. (sumber: tribun-medan.com)

Ini Daftar Lengkap Marga-marga Batak, Jumlahnya Hampir 500


TobaTimes - Sumatera Utara dikenal sebagai tanah Batak yang identik dengan memiliki nama belakang dari keturunan atau disebut marga. Namun terkadang, banyak yang tidak mengetahui keseluruhan marga yang ada, dikarenakan begitu banyaknya marga yang ada di suku Batak.

Selain itu, suku Batak juga memiliki sub suku atau puak seperti Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Karo dan lainnya. Membuat Batak semakin beragam dan dari masing-masing puak memiliki bahasa masing-masing pula.

Tiap puak Batak memiliki salam khasnya masing masing. Meskipun suku Batak terkenal dengan salam Horasnya, namun masih ada dua salam lagi yang kurang populer di masyarakat yakni Mejuah juah dan Njuah juah.

Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing masing berdasarkan puak yang menggunakannya:

1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas, Syalom Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”

Berikut ini daftar marga yang ada di suku Batak:

A.
1. AMBARITA
2. AMPAPAGA (SIAMPAPAGA)
3. AMPUN (NAHAMPUNGAN)
4. ANGKAT
5. ANGKAT SINGKAPAL
6. ARITONANG
7. ARUAN

B.
8. BABIAT
9. BAHO (NAIBAHO)
10. BAKO
11. BANJARNAHOR (NAINGGOLAN)
12. BANJARNAHOR (MARBUN)
13. BANCIN
14. BAKKARA
15. BARINGBING (TAMPUBOLON)
16. BARUARA (TAMBUNAN)
17. BARUTU (SITUMORANG)
18. BARUTU (SINAGA)
19. BATUARA (NAINGGOLAN)
20. BATUBARA
21. BERASA
22. BARAMPU
23. BARINGIN
24. BINJORI
25. BINTANG
26. BOANGMANALU
27. BOLIALA
28. BONDAR
29. BORBOR
30. BUATON
31. BUNUREA (BANUAREA)
32. BUNJORI
33. BUTARBUTAR

D.
34. DABUTAR (SIDABUTAR ?)
35. DAIRI (SIMANULLANG)
36. DAIRI (SINAMBELA)
37. DALIMUNTA (MUNTE ?)
38. DAPARI
39. DAULAE
40. DEBATARAJA (SIMAMORA)
41. DEBATARAJA (RAMBE)
42. DOLOKSARIBU
43. DONGORAN
44. DOSI (PARDOSI)

G.
45. GAJAA
46. GAJADIRI
47. GAJAMANIK
48. GIRSANG
49. GORAT
50. GULTOM
51. GURNING
52. GUSAR

H.
53. HABEAHAN
54. HARAHAP
55. HARIANJA
56. HARO
57. HAROHARO
58. HASIBUAN
59. HASUGIAN
60. HUTABALIAN
61. HUTABARAT
62. HUTAJULU
63. HUTAGALUNG
64. HUTAGAOL (LONTUNG)
65. HUTAGAOL (SUMBA)
66. HUTAHAEAN
67. HUTAPEA
68. HUTASOIT
69. HUTASUHUT
70. HUTATORUAN
71. HUTAURUK

K.
72. KASOGIHAN
73. KUDADIRI

L.
74. LAMBE
75. LIMBONG
76. LINGGA
77. LONTUNG
78. LUBIS
79. LUBIS HATONOPAN
80. LUBIS SINGASORO
81. LUMBANBATU
82. LUMBANDOLOK
83. LUMBANGAOL (MARBUN)
84. LUMBANGAOL (TAMBUNAN)
85. LUMBAN NAHOR (SITUMORANG)
86. LUMBANPANDE (SITUMORANG)
87. LUMBANPANDE (PANDIANGAN)
88. LUMBANPEA (TAMBUNAN)
89. LUMBANRAJA
90. LUMBAN SIANTAR
91. LUMBANTOBING
92. LUMBANTORUAN (SIRINGORINGO)
93. LUMBANTORUAN (SIHOMBING)
94. LUMBANTUNGKUP

M.
95. MAHA
96. MAHABUNGA
97. MAHARAJA
98. MALAU
99. MALIAM
100. MANALU (TOGA SIMAMORA)
101. MANALU-RAMBE
102. MANALU (BOANG)
103. MANIK
104. MANIK URUK
105. MANURUNG
106. MARBUN
107. MARBUN SEHUN
108. MARDOSI
109. MARPAUNG
110. MARTUMPU
111. MATANIARI
112. MATONDANG
113. MEHA
114. MEKAMEKA
115. MISMIS
116. MUKUR
117. MUNGKUR
118. MUNTE (NAIMUNTE?)

N.
119. NABABAN
120. NABUNGKE
121. NADAPDAP
122. NADEAK
123. NAHAMPUN
124. NAHULAE
125. NAIBAHO
126. NAIBORHU
127. NAIMUNTE
128. NAIPOSPOS
130. NAPITU
131. NAPITUPULU
132. NASUTION
133. NASUTION BOTOTAN
134. NASUTION LONCAT
135. NASUTION TANGGA AMBENG
136. NASUTION SIMANGGINTIR
137. NASUTION MANGGIS
138. NASUTION JORING

O.
139. OMPUSUNGGU
140. OMPU MANUNGKOLLANGIT

P.
141. PADANG (SITUMORANG)
142. PADANG (BATANGHARI)
143. PANGARAJI (TAMBUNAN)
144. PAKPAHAN
145. PAMAN
146. PANDEURUK
147. PANDIANGAN-LUMBANPANDE
148. PANDIANGAN SITANGGUBANG
149. PANDIANAGN SITURANGKE
150. PANJAITAN
151. PANE
152. PANGARIBUAN
153. PANGGABEAN
154. PANGKAR
155. PAPAGA
156. PARAPAT
157. PARDABUAN
158. PARDEDE
159. PARDOSI-DAIRI
160. PARDOSI (SIAGIAN)
161. PARHUSIP
162. PASARIBU
163. PASE
164. PASI
165. PINAYUNGAN
166. PINARIK
167. PINTUBATU
168. POHAN
169. PORTI
170. POSPOS
171. PULUNGAN
172. PURBA (TOGA SIMAMORA)
173. PURBA (RAMBE)
174. PUSUK

R.
175. RAJAGUKGUK
176. RAMBE-PURBA
177. RAMBE-MANALU
178. RAMBE-DEBATARAJA
179. RANGKUTI-DANO
180. RANGKUTI-PANE
181. REA
182. RIMOBUNGA
183. RITONGA
184. RUMAHOMBAR
185. RUMAHORBO
186. RUMAPEA
187. RUMASINGAP
188. RUMASONDI

S.
189. SAGALA
190. SAGALA-BANGUNREA
191. SAGALA-HUTABAGAS
192. SAGALA HUTAURAT
193. SAING
194. SAMBO
195. SAMOSIR
196. SAPA
197. SARAGI (SAMOSIR)
198. SARAGIH (SIMALUNGUN)
199. SARAAN (SERAAN)
200. SARUKSUK
201. SARUMPAET
202. SEUN (SEHUN)
203. SIADARI
204. SIAGIAN (SIREGAR)
205. SIAGIAN (TUAN DIBANGARNA)
206. SIAHAAN (NAINGGOLAN)
207. SIAHAAN (TUAN SOMANIMBIL)
208. SIAHAAN HINALANG
209. SIAHAAN BALIGE
210. SIAHAAN LUMBANGORAT
211. SIAHAAN TARABUNGA
212. SIAHAAN SIBUNTUON
213. SIALLAGAN
214. SIAMPAPAGA
215. SIANIPAR
216. SIANTURI
217. SIBANGEBENGE
218. SIBARANI
219. SIBARINGBING
220. SIBORO
221. SIBORUTOROP
222. SIBUEA
223. SIBURIAN
224. SIDABALOK
225. SIDABANG
226. SINABANG
227. SIDEBANG
228. SIDABARIBA
229. SINABARIBA
230. SIDABUNGKE
231. SIDABUTAR (SARAGI)
232. SIDABUTAR (SILAHISABUNGAN)
233. SIDAHAPINTU
234. SIDARI
235. SIDAURUK
236. SIJABAT
237. SIGALINGGING
238. SIGIRO
239. SIHALOHO
240. SIHITE
241. SIHOMBING
242. SIHOTANG
243. SIKETANG
244. SIJABAT
245. SILABAN
246. SILAE
247. SILAEN
248. SILALAHI
249. SILALI
250. SILEANG
251. SILITONGA
252. SILO
253. SIMAIBANG
254. SIMALANGO
255. SIMAMORA
256. SIMANDALAHI
257. SIMANJORANG
258. SIMANJUNTAK
259. SIMANGUNSONG
260. SIMANIHURUK
261. SIMANULLANG
262. SIMANUNGKALIT
263. SIMARANGKIR (SIMORANGKIR)
264. SIMAREMARE
265. SIMARGOLANG
266. SIMARMATA
267. SIMARSOIT
268. SIMATUPANG
269. SIMBIRING-MEHA
270. SEMBIRING-MELIALA
271. SIMBOLON
272. SINABANG
273. SINABARIBA
274. SINAGA
275. SIBAGARIANG
276. SINAMBELA-HUMBANG
277. SINAMBELA DAIRI
278. SINAMO
279. SINGKAPAL
280. SINURAT
281. SIPAHUTAR
282. SIPAYUNG
283. SIPANGKAR
284. SIPANGPANG
285. SIPARDABUAN
286. SIRAIT
287. SIRANDOS
288. SIREGAR
289. SIRINGKIRON
290. SIRINGORINGO
291. SIRUMAPEA
292. SIRUMASONDI
293. SITANGGANG
294. SITANGGUBANG
295. SITARIHORAN
296. SITINDAON
297. SITINJAK
298. SITIO
299. SITOGATOROP
300. SITOHANG URUK
301. SITOHANG TONGATONGA
302. SITOHANG TORUAN
303. SITOMPUL
304. SITORANG (SITUMORANG)
305. SITORBANDOLOK
306. SITORUS
307. SITUMEANG
308. SITUMORANG-LUMBANPANDE
309. SITUMORANG-LUMBAN NAHOR
310. SITUMORANG-SUHUTNIHUTA
311. SITUMORANG-SIRINGORINGO
312. SITUMORANG-SITOGANG URUK
313. SITUMORANG SITOHANG TONGATONGA
314. SITUMORANG SITOHANGTORUAN
315. SITUNGKIR
316. SITURANGKE
317. SOBU
318. SOLIA
319. SOLIN
320. SORGANIMUSU
321. SORMIN
322. SUHUTNIHUTA-SITUMORANG
323. SUHUTNIHUTA-SINAGA
324. SUHUTNIHUTA-PANDIANGAN
325. SUMBA
326. SUNGE
327. SUNGGU

T.
328. TAMBA
329. TAMBAK
330. TAMBUNAN BARUARA
331. TAMBUNAN LUMBANGAOL
332. TAMBUNAN LUMPANPEA
333. TAMBUNAN PAGARAJI
334. TAMBUNAN SUNGE
335. TAMPUBOLON
336. TAMPUBOLON BARIMBING
337. TAMPUBOLON SILAEN
338. TAKKAR
339. TANJUNG
340. TARIHORAN
341. TENDANG
342. TINAMBUNAN
343. TINENDUNG
344. TOGATOROP
345. TOMOK
346. TORBANDOLOK
347. TUMANGGOR
348. TURNIP
349. TURUTAN

Tj ( C).
350. TJAPA (CAPA)
351. TJAMBO (CAMBO)
352. TJIBERO (CIBERO)

U.
353. UJUNG-RIMOBUNGA
354. UJUNG-SARIBU

KAROKARO:
355. KAROKARO BARUS
356. KAROKARO BUKIT
357. KAROKARO GURUSINGA
358. KAROKARO JUNG
359. KAROKARO KALOKO
360. KAROKARO KACARIBU
361. KAR0KARO KESOGIHAN
362. KAROKARO KETAREN
363. KAROKARO KODADIRI
364. KAROKARO PURBA
365. KAROKARO SINURAYA (dari sian raya)
366. KAROKARO SEKALI
367. KAROKARO SIKEMIT
368. KAROKARO SINABULAN
369. KAROKARO SINUAJI
370. KAROKARO SINUKABAN
371. KAROKARO SINULINGGA
372. KAROKARO SIMURA
373. KAROKARO SITEPU
374. KAROKARO SURBAKTI

TARIGAN
375. TARIGAN BANDANG
376. TARIGAN GANAGANA
377. TARIGAN GERNENG
378. TARIGAN GIRSANG
379. TARIGAN JAMPANG
380. TARIGAN PURBA
381. TARIGAN SILANGIT
382. TARIGAN TAMBAK
383. TARIGAN TAMBUN
384. TARIGAN TAGUR
385. TARIGAN TUA
386. TARIGAN CIBERO

PERANGINANGIN
387. PERANGINANGIN-BENJERANG
388. PERANGINANGIN BANGUN
389. PERANGINANGIN KABAK
390. PERANGINANGIN KACINABU
391. PERANGINANGIN KELIAT
392. PERANGINANGIN LAKSA
393. PERANGINANGIN MANO
394. PERANGINANGIN NAMOHAJI
395. PERANGINANGIN PANGGARUN
396. PERANGINANGIN PENCAWAN
397. PERANGINANGIN PARBESI
398. PERANGINANGIN PERASIH
399. PERANGINANGIN PINEM
400. PERANGINANGIN SINUBAYANG
401. PERANGINANGIN SINGARIMBUM
402. PERANGINANGIN SINURAT
403. PERANGINANGIN SUKATENDE
404. PERANGINANGIN ULUJANDI
405. PERANGINANGIN UWIR

GINTING
406. GINTING BAHO
407. GINTING BERAS
408. GINTING GURUPATIH
409. GINTING JADIBATA
410. GINTING JAWAK
411. GINTING MANIK
412. GINTING MUNTE
413. GINTING PASE
414. GINTING SIGARAMATA
415. GINTING SARAGIH
416. GINTING SINUSINGAN
417. GINTING SUGIHEN
418. GINTING SINUSUKA
419. GINTING TUMANGGER
420. GINTING CAPA

SEMBIRING
421. SEMBIRING-BRAHMANA
422. SEMBIRING BUNUHAJI
423. SEMBIRING BUSUK (PU)
424. SEMBIRING DEPARI
425. SEMBIRING GALUK
426. SEMBIRING GURU KINAYA
427. SEMBIRING KELING
428. SEMBIRING KALOKO
429. SEMBIRING KEMBAREN
430. SEMBIRING MELIALA
431. SEMBIRING MUHAM
432. SEMBIRING PANDEBAYANG
433. SEMBIRING PANDIA
434. SEMBIRING PELAWI
435. SEMBIRING SINULAKI
436. SEMBIRING SINUPAYUNG
437. SEMBIRING SINUKAPAR
438. SEMBIRING TAKANG
439. SEMBIRING SOLIA

MARGA SILEBAN MASUK TU BATAK
SINAGA
440. SINAGA NADIHAYANGHOTORAN
441. SINAGA NADIHAYANGBODAT
442. SINAGA SIDABARIBA
443. SINAGA SIDAGURGUR
444. SINAGA SIDAHAPINTU
445. SINAGA SIDAHASUHUT
446. SINAGA SIALLAGAN
447. SINAGA PORTI

DAMANIK
448. DAMANIK-AMBARITA
449. DAMANIK BARIBA
450. DAMANIK GURNING
451. DAMANIK MALAU
452. DAMANIK TOMOK

SARAGI
453. SARAGIH-DJAWAK
454. SARAGIH DAMUNTE
455. SARAGIH DASALAK
456. SARAGIH GARINGGING
457. SARAGIH SIMARMATA
458. SARAGIH SITANGGANG
459. SARAGIH SUMBAYAK
460. SARAGIH TURNIP

PURBA
461. PURBA BAWANG
462. PURBA DAGAMBIR
463. PURBA DASUHA
464. PURBA GIRSANG
465. PURBA PAKPAK
466. PUBA SIIDADOLOK
467. PURBA TAMBAK

HALAK SILEBAN NA MASUK TU MARGA NI BATAK
468. BARAT ( SIAN HUTABARAT)
469. BAUMI (MSRINGAN DI MANDAILING)
470. BULUARA ( MARINGANAN DI SINGKIL)
471. GOCI (MARINGANAN DI SINGKIL)
472. KUMBI (MARINGANAN DI SINGKIL)
473. MASOPANG (DASOPANG) SIAN HASIBUAN
474. MARDIA (MARINGAN DI MANDAILING)
475. MELAYU (Maringan di Singkel) SIAN MALAU
476. NASUTION
477. PALIS ( MARINGAN DI SINGKILDOLOK)
478. RAMIN (MARINGAN DI SINGKIL)
479. RANGKUTI

(Sumber: wikipedia)