TobaTimes-Banyak orang tidak tahu, ada Pahlawan Nasional asal Tapanuli Tengah (Tapteng) bernama Kapten Bongsu Pasaribu. Namun pamornya kian redup. Karena itulah artis Batak Binsar Pasaribu dalam kelompok Pisces Trio mempopulerkan lagu Kapten Bongsu lewat video Yutube dengan judul Kapten Bongsu Pasaribu.
Cucu Kapten Bongsu Pasaribu, Revolida Pasaribu, mengatakan, inisiatif dari artis Batak mempopulerkan lagu pahlawan itu sangat bagus dan bertujan mengenang jasa-jasa Kapten Bongsu Pasaribu yang telah gugur di medan perang dalam pertempuran mengusir penjajah Belanda di tanah Batak, ujarnya kepada wartawan Minggu, 17 Juli 2016 lalu.
"Kami sangat berterimakasih kepada para artis batak. Dengan lagu itu sehingga anak-anak muda kembali bisa mengapresiasi lagu-lagu nasional Indonesia. Semoga dengan ini pemerintah bisa lebih peduli dengan jasa jasa para pahlawan," katanya.
Siapakah Kapten Bongsu Pasaribu?
Tahun 1945, usianya masih relatif muda. Baru 22-an tahun. Tapi Kapten Bongsu Pasaribu sudah tampil sebagai Komandan Kompani (Kompi). Dua tahun kemudian, saat Agresi Belanda II pecah, Kesatuan Harimau Mengganas Tapanuli yang dipimpinnya sukses membuat pasukan Belanda kocar-kacir. Sayang, ia tertembak dan tewas dipenggal Belanda di Harakka, Barus, tanggal 3 Maret 1947.
Ia gugur pada usia 24 tahun. Enam puluh satu tahun kemudian, barulah kisahnya dibukukan. Saat berhasil dibunuh, kepala Kapten Bongsu Pasaribu dipertontonkan di Barus 3 Maret 1949.
Pahlawan Dr. Ferdinan Lumban Tobing dan Jenderal Maraden Panggabean adalah seperjuangan Kapten Bongsu Pasaribu dalam melawan Belanda pada saat Agresi itu.
Untuk mengenang jasa pahlawan kapten Bongsu Pasaribu, para tentara veteran membuat nama-nama jalan dan jembatan dengan nama Kapten Bongsu Pasaribu di Kota Sibolga dan Kab. TapanuliTengah. (berbagai sumber)
Cucu Kapten Bongsu Pasaribu, Revolida Pasaribu, mengatakan, inisiatif dari artis Batak mempopulerkan lagu pahlawan itu sangat bagus dan bertujan mengenang jasa-jasa Kapten Bongsu Pasaribu yang telah gugur di medan perang dalam pertempuran mengusir penjajah Belanda di tanah Batak, ujarnya kepada wartawan Minggu, 17 Juli 2016 lalu.
"Kami sangat berterimakasih kepada para artis batak. Dengan lagu itu sehingga anak-anak muda kembali bisa mengapresiasi lagu-lagu nasional Indonesia. Semoga dengan ini pemerintah bisa lebih peduli dengan jasa jasa para pahlawan," katanya.
Siapakah Kapten Bongsu Pasaribu?
Tahun 1945, usianya masih relatif muda. Baru 22-an tahun. Tapi Kapten Bongsu Pasaribu sudah tampil sebagai Komandan Kompani (Kompi). Dua tahun kemudian, saat Agresi Belanda II pecah, Kesatuan Harimau Mengganas Tapanuli yang dipimpinnya sukses membuat pasukan Belanda kocar-kacir. Sayang, ia tertembak dan tewas dipenggal Belanda di Harakka, Barus, tanggal 3 Maret 1947.
Ia gugur pada usia 24 tahun. Enam puluh satu tahun kemudian, barulah kisahnya dibukukan. Saat berhasil dibunuh, kepala Kapten Bongsu Pasaribu dipertontonkan di Barus 3 Maret 1949.
Pahlawan Dr. Ferdinan Lumban Tobing dan Jenderal Maraden Panggabean adalah seperjuangan Kapten Bongsu Pasaribu dalam melawan Belanda pada saat Agresi itu.
Untuk mengenang jasa pahlawan kapten Bongsu Pasaribu, para tentara veteran membuat nama-nama jalan dan jembatan dengan nama Kapten Bongsu Pasaribu di Kota Sibolga dan Kab. TapanuliTengah. (berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment