TobaTimes-Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan (KAM) menyatakan kesiapan berpartisipasi dan bersinergi dengan Pemerintah untuk membangun pariwisata di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
"Sejak dahulu KAM sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh realitas kehidupan dan perkembangan masyarakat di kawasan Danau Toba," kata Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap, Senin 1 Agustus 2016.
Hal itu disampaikan pada penutupan pesta perayaan peringatan Jubileum 75 Tahun Gereja Katolik Paroki Santo Mikael Pangururan di Kabupaten Samosir.
Menurut Uskup Agung Medan, program pengembangan pariwisata akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat, baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, budaya, maupun kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, Uskup Agung Medan berharap Pemerintah melibatkan masyarakat tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi secara holistik, sejak perencanaan pengembangan itu dimulai.
"Pemerintah harus memberi ruang partisipasi bagi masyarakat setempat dan komponen civil society," ujar Uskup Agung Medan.
Sementara umat Katolik diminta bersama mendukung program pemerintah untuk melakukan pengembangan pariwisata di Danau Toba, dengan mengedepankan "soft tourism" (pariwisata lembut) yang bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
"Menolak hard tourism non damai dan yang tidak sensitif terhadap alam, berorientasi jangka pendek dan tidak memberdayakan masyarakat lokal," tegas Uskup Agung Medan.
Selain itu, pengembangan pariwisata juga mesti mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, adil dan menjunjung tinggi martabat manusia serta adat setempat. (sumber: antaranews.com)
"Sejak dahulu KAM sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh realitas kehidupan dan perkembangan masyarakat di kawasan Danau Toba," kata Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap, Senin 1 Agustus 2016.
Hal itu disampaikan pada penutupan pesta perayaan peringatan Jubileum 75 Tahun Gereja Katolik Paroki Santo Mikael Pangururan di Kabupaten Samosir.
Menurut Uskup Agung Medan, program pengembangan pariwisata akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat, baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, budaya, maupun kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, Uskup Agung Medan berharap Pemerintah melibatkan masyarakat tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi secara holistik, sejak perencanaan pengembangan itu dimulai.
"Pemerintah harus memberi ruang partisipasi bagi masyarakat setempat dan komponen civil society," ujar Uskup Agung Medan.
Sementara umat Katolik diminta bersama mendukung program pemerintah untuk melakukan pengembangan pariwisata di Danau Toba, dengan mengedepankan "soft tourism" (pariwisata lembut) yang bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
"Menolak hard tourism non damai dan yang tidak sensitif terhadap alam, berorientasi jangka pendek dan tidak memberdayakan masyarakat lokal," tegas Uskup Agung Medan.
Selain itu, pengembangan pariwisata juga mesti mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, adil dan menjunjung tinggi martabat manusia serta adat setempat. (sumber: antaranews.com)
0 comments:
Post a Comment