19.11.16

Bensin Tumpah, Menjalar ke Dapur, Kompor Sedang Hidup, Dan...


TobaTimes, Simalungun - Satu unit rumah milik Sihar Sitinjak (40), warga Huta I Nagori Bandar Rakyat, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, ludes dilalap sijago merah, Jumat (18/11) sekira pukul 09.00 WIB.
Ilustrasi.
Menurut informasi, saat itu istri Sihar Sitinjak, Eva br Simanjuntak (37) sedang mengisi bensin ke dalam botol- botol miniral untuk dijual kembali secara ketengan. Ketika asyik dengan pekerjaannya itu, tiba-tiba datang tamu seorang laki-laki bermarga Simangunsong warga Mariah Bandar untuk mengundang korban agar datang kepestanya.

Kemudian Eva pun meninggalkan pekerjaannya yang sedang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin ke botol Aqua dan menemui tamunya itu, diduga tanpa mengamankan terlebih dahulu keadaan BBM yang ditinggalkannya itu. Sehingga diduga BBM yang ditinggalkan tersebut ada yang tertumpah.

Saat berbicara dengan tamunya tersebut, tiba-tiba, anaknya Perdinan Sitinjak dari dalam rumah menemui ibunya itu memberitahukan bahwa BBM sudah tumpah di lantai. Selanjutnya Eva pun masuk ke dalam rumah untuk mengelap minyak yang bertumpahan di lantai.

Namun ternyata tumpahan BBM sudah mengalir mendekati ruang dapur rumah tersebut, padahal kompor Gas mereka sedang menyala, tak disangka Eva, api pun langsung menjilat tumpahan BBM tersebut. Dekatnya jarak api dengan tumpahan BBM yang diduga sudah banyak itu, kontan dalam waktu hitungan detik api membesar dan membakar seisi rumah tersebut.

Mengetahui keadaan sudah tidak terkendali lagi Eva pun menjerit berusaha meminta bantuan. Warga yang berdekatan dengan rumah korban langsung memberikan pertolongan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Tak lama kemudian datang satu unit pemadam kebakaran ke lokasi kejadian dan berupaya memadamkan api yang sudah membesar tersebut. Kemudian api pun dapat dipadamkan, namun sayang seluruh isi rumah korban tak ada yang bisa diselamatkan.

Bukan sekedar seisi rumahnya saja yang ludes, kedua anak korban pun terluka. Renanda Sitinjak (5) mengalami luka bakar di punggung dan kaki kiri, sedangkan Perdinan Sitinjak (4) mengalami luka bakar pada punggung dan kaki kiri. Keduanya kini dirawat di RSUD Perdagangan.

Akibat kejadian tersebut selain melukai dua orang anak korban, kerugian materialpun mencapai seratus juta rupiah karena tidak ada satupun barang serta harta benda korban dapat diselamatkan. Sementara itu setelah api padam warga tampak masih membantu membersihkan puing-puing kayu yang terbakar dan mengevakuasi barang-barang yang sudah hangus.

Kapolsek Perdagangan AKP Asmara didampingi Kanit Reskrim Ipda TL Simamora tampak di lokasi kejadian dan turut membantu prosesi pemadaman bersama warga. Kemudian kapolsek mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan kejadian kebakaran tersebut. (TT/int)

Terminal Baru Bandara Silangit Belum Bisa Difungsikan


TobaTimes, Humbahas - Terminal kedatangan dan keberangkatan yang saat ini masih dalam proses pembangunan di Bandara Silangit masih dalam tahap pengerjaan dan sedang dikebut pihak rekanan pengelola proyek. Diprediksi proyek itu belum dapat difungsikan akhir tahun ini.

Bandara Silangit.
Memang awalnya pengelola bandara menargetkan terminal tersebut sudah akan bisa melayani penerbangan pada saat hari besar keagamaan pada Desember mendatang.

Kepala Bandara Silangit Hotasi Manalu kepada wartawan mengatakan, jika mengacu pada kontrak kerja, pembangunan terminal tersebut harus selesai pada Maret 2017. Namun pihak bandara sempat mengupayakan percepatan pengerjaan agar mampu melayani lonjakan penumpang yang diprediksi akan terjadi pada saat natal dan tahun baru mendatang.

“Namun karena faktor cuaca, percepatan pengerjaan itu tidak dapat dilakukan. Karena itu untuk pelayanan Desember masih tetap menggunakan terminal lama,” terangnya.

Dia juga mengatakan, secara umum tidak ada kendala pada pelaksanaan proyek senilai Rp16,5 miliar tersebut. Sedangkan metode pengerjaan dari pelaksanaan proyek tersebut tetap mengedepakan keselamatan kerja.

Disinggung soal antisipasi kemungkinan terjadi lonjakan penumpang mengingat Natal Nasional dipusatkan di Doloksanggul, Humbahas, hal itu tidak akan mempengaruhi pelayanan pihak Angkasa Pura II.

“Seluruh fasilitas pelayanan tetap dapat difungsikan di terminal lama. Hanya saja kita selaku pihak bandara akan melakukan penataan jadwal penerbangan agar tidak terjadi kepadatan penumpang di ruang keberangkatan,” paparnya.

Terkait dengan rencana penambahan penerbangan ke Silangit, Hotasi menjelaskan, sampai saat ini belum ada pihak maskapai yang mengajukan.

“Sejauh ini belum ada pengajuan penambahan penerbangan ke Silangit dari pihak maskapai. Namun demikian, kita memprediksi akan ada pengajuan sepuluh hari sebelum pelaksanaan natal,” tandasnya.

Lagi pula, apabila ada penambahan penerbangan, terminal yang ada sekarang masih tetap dapat menampung penumpang yang datang maupun yang berangkat. (TT/int)

5 Menit Ditinggal, Sepedamotor Langsung Hilang


TobaTimes, Rantauprapat - Sepedamotor Vario 125 raib milik Muklis (36), hilang di parkiran panglong Jalan Sirandorung Ujung, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Jumat (18/11).

Ilustrasi curanmor.
Ketika membuat laporan di Polres Labuhanbatu Muklis menceritakan bahwa dirinya hendak membeli tali horden di panglong di Jalan Sirandorung Ujung. Saat keluar dari panglong dirinya terkejut melihat sepeda motor Vario 125 BK 5512 YBD yang baru ditinggalnya lima menit telah dibawa kabur oleh orang yang tak dikenal.

“Saya terkejut melihat kreta di bawa kabur, padahal baru lima menit ditinggalkan. Dugaan saya pelakunya kawanan begal,” katanya.

Menurutnya, pelaku ketika itu memiliki ciri bertubuh cungkring dan memakai topi, sehingga wajahnya terlihat kurang jelas yang langsung tancap gas menuju Jalan Baru Kota Rantauprapat.

“Tadinya saya sempat berteriak untuk meminta pertolongan warga setempat, tapi pelakunya langsung kabur tancap gas. Makanya saya membuat pengaduan kelihangan kreta ke Polres Labuhanbatu,” terangnya.

Istri Muklis menambahkan, korban berharap pihak kepolisian Resort Labuhanbatu dapat menangkap pelaku dan menemukan sepedamotornya. “Iya saya berharap kereta kami dapat ditemukan oleh petugas sekaligus agar masyarakat berhati hati memarkirkan sepedamotor,” ungkapnya dengan nada sedih.

Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani via ponselnya mengaku bahwa ada laporan warga yang bernama Muklis kehilangan sepedamotor yang saat ini dalam pemeriksaan,” katanya. (TT/int)

Dendam, Anak Buah Bunuh Toke, Digonikan


TobaTimes, Medan - Senin 17 Oktober lalu, warga Desa Ampolu, Kecamatan Sosa, geger, setelah penemuan mayat dalam goni di bawah Jembatan Paya Kambing. Dan, belum genap sebulan setelah mayat bernama Asiong itu ditemukan, kawanan pembunuhnya diringkus.

Ilustrasi.
Adalah Petugas Subdit III/Jahtanras Dit Reskrimum Polda Sumut yang membekuk dua tersangka pembunuhan berencana dan pencurian. Motifnya, dendam.

Informasi dihimpun, korban Hendrik alias Asiong (38), warga negara asing, merupakan pengusaha penampung barang bekas di Jalan Siak/Leton II II, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.

Dia dihabisi oleh tiga pelaku. Namun, polisi baru berhasil meringkus dua tersangka; Amsarudin Siregar alias Regar (45), warga Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau dan Usman Hakim Nasution alias Usman (50), warga Jalan Mahang Raya, Blok B1, RT 004/RW 007, Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Riau. Keduanya merupakan anak buah korban yang bertugas mengumpulkan barang bekas.

Menurut Dir Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nurfallah, ketiga tersangka ditangkap dari lokasi tepisah. Pengungkapan kasus itu, bermula dari penemuan mayat tersebut. Oleh polisi, kemudian melakukan penyelidikan.

Upaya mereka disebut membuahkan hasil. "Tersangka Amsarudin Siregar ditangkap di rumahnya, Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar Riau," ujar Nurfallah didampingi Kabid Humas Kombes Pol Rina Sari Ginting, Kamis (17/11) petang.

Berdasarkan pengakuan Amsarudin, polisi menemukan petunjuk baru. Diperoleh tiga nama tersangka lainnya. "Usman dan Yodi Putra (penadah barang-barang milik korban) juga berhasil kita tangkap. Satu lagi, yang merupakan eksekutor Erwinsyah alias Erwin masih dalam pengejaran," tambah Fallah.

Kata Fallah, pembunuhan yang dilakukan oleh mereka bermotif dendam. Sebab, tersangka sering dimarahi dan dimaki-maki. Selain itu, korban juga sering menjelek-jelekan orangtua pelaku.

Bermula dari itu, pelaku kemudian merencanakan dan berniat mengahabisi nyawa korban. Untuk memuluskan aksinya, pelaku mengajak tersangka Usman, Yudi Putra dan Erwin melakukan pembunuhan terhadap korban pada 8 Oktober 2016 lalu. Sayangnya, rencana itu gagal.

Lantaran gagal, para tersangka kembali melancarkan rencana dan mencobanya. Tepat Sabtu (15/10) pukul 08.00 WIB, tersangka dan korban berjanji untuk bertemu di Kedai Kopi Toss, Jalan Riau, Pekanbaru.

Kala itu, tersangka mengelabui korban kalau ada barang-barang bekas di PT Permata Hijau Sawit (PHS). Namun, korban tidak diperbolehkan masuk ke pabrik tersebut. Padahal, barang-barang bekas tersebut lumayan banyak.

Karena tak diperbolehkan padahal barang banyak, korban semakin penasaran hingga akhirrnya tertarik. Alhasil, tersangka dan korban sepakat untuk berangkat ke PT PHS.

Lantas, di salah satu warung di Desa Meranti, Kecamatan Sosa, mobil yang kemudian mereka tumpangi berhenti untuk istirahat. Tepat pukul 02.00 WIB, mereka melanjutkan keesokan harinya.

Singkat cerita, saat mau melanjutkan perjalanan, tersangka Usman berpura-pura mengatakan ban mobil sebelah kiri yang mereka tumpangi kempes. Usman pun meminta dongkrak kepada korban. Sementara Usman mencari alat untuk memukul korban.

Setelah mendapatkan alat itu, Erwin yang melihat korban tengah menunduk saat memperhatikan tersangka Usman memperbaiki mobil ban, langsung memukulkan alat yang dipegangnya itu ke bagian belakang kepala korban. Mendarat pukulan itu, korban langsung tersungkur dan tewas di tempat.

"Mereka sudah pernah merencanakan pembunuhan, tapi gagal. Dan yang terakhir ini baru berhasil," sebut Nurfallah.

Melihat korbannya tak bernyawa, ketiga tersangka memasukkan mayat korban ke karung goni yang ada di mobil tersebut. Selanjutnya, mayat korban dibuang di bawah Jembatan Payah Kambing, Kecamatan Sosa.

Usai membuang jasad korban, ketiga tersangka melanjutkan perjalanan ke Sibuhuan, Palas, untuk menemui Yodi Putra.

Kepada Yodi Putra mobil L300 milik korban dijual, pada Kamis (20/10). Sementara Yodi Putra, ditangkap petugas dua hari setelah Amsarudin Siregar ditangkap petugas, pada Kamis (13/10) di kediamannya di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). (TT/int)

Taput Peringkat 5 Lakalantas di Sumut


TobaTimes, Taput - Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) masuk peringkat lima tertinggi kasus kecelakaan dari 27 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut). Dinas Kesehatan pun mengambil langkah dengan melakukan sosialisasi program Public Safety Center (PSC) 119.
Ilustrasi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Taput dr Janri Nababan saat melakukan sosialisasi PSC yang dilaksanakan di Puskesmas Siborongborong.

Menurutnya, PSC merupakan bentuk pelayanan reaksi cepat terhadap pelayanan masyarakat akan permasalahan medis, seperti kecelakaan lalu lintas, korban kebakaran, memidahkan pasien dari rumah ke fasilitas puskesmas dan RSUD Tarutung serta pusat informasi kesehatan dan pengaduan masyarakat.

Dia berharap dengan adanya sosialisasi tersebut, Puskesmas Siborongborong dapat membentuk personel PSC 119 di puskesmas yang dapat membantu mempercepat penanganan dan pertolongan pada korban yang membutuhkan di sekitar wilayah kerja Puskesmas Siborongborong.

"Sebagai contoh bila ada masyarakat mengalami kecelakaan di wilayah Siborongborong, maka tim PSC 119 yang di Puskesmas Siborongborong yang bergerak mengingat akan jarak tempuh yang lebih dekat. Namun untuk itu tim PSC 119 yang di Dinas Kesehatan tidak lepas tangan, tetap akan turun ke tempat kejadian," ujarnya.

Dia mensosialisasikan cara pengaduan yang baik dan yang benar agar si pengadu atau pemberi informasi dapat memberikan nama, kejadian apa, dan lokasi kejadian.

"Layanan 119 ini kedepannya akan teritegrasi dengan layanan kepolisian dan kebakaran. Kita berharap agar program PSC 119 ini berjalan dengan baik mengingat Taput nomor 5 tingkat kecelakaan paling tinggi di 27 kabupaten/kota di Sumut," ujarnya. (TT/int)

Coba Lihat, Ini Pengantin Terpendek di Dunia


TobaTimes - Pasangan pengantin ini memecahkan rekor dunia karena tinggi badan mereka yang tak sampai 100 cm. Keduanya dinyatakan pasangan pengantin terpendek di dunia.
Paulo dan Katyucia 
Rekor yang dicatat oleh Guinness World Records ini dibuat Paulo Gabriel da Silva Barros dan Katyucia Lie Hoshino Barros pada Kamis (17/11/20) kemarin. Pada hari itu di London, keduanya dinyatakan resmi sebagai pasangan menikah terpendek di dunia.

Pada upacara penobatan itu, Paulo dan Katyucia tampil seperti pengantin, memakai tuxedo dan gaun pengantin. Sebelumnya upacara pernikahan telah dilangsungkan keduanya di kampung halaman mereka di Brazil pada September 2016.

Penobatan resmi dari Guinness World Records ini pun menjadi hadiah pernikahan terindah untuk keduanya yang memang sudah mereka incar. Dengan gelar tersebut, Paulo dan Katyucia menggeser pasangan terpendek sebelumnya yang juga berasal dari Brazil yaitu Douglas Maistre Breger da Silva dan Claudia Pereira Roch.

Seperti dikutip Huffington Post, tinggi badan Paulo sendiri adalah 35,54 inch atau sekitar 90 cm, sedangkan Katyucia tingginya 35,88 inch atau sekitar 91 cm. Tinggi badan keduanya jika digabungkan tak sampai 200 cm atau sekitar 181 cm. Sedangkan pasangan pemegang rekor sebelumnya, tinggi mereka adalah 35,4 inch atau sekitar 89 cm dan 36,6 inch atau sekitar 92 cm.

Bagi Paulo dan Katyucia, peresmian diri mereka sebagai pasangan menikah terpendek di dunia ini sudah lama dinantikan. Apalagi keduanya telah delapan tahun pacaran. Dan pihak Guiness World Records memang menyatakan baru akan mencatatkan mereka jika sudah menikah.

"Kami sangat bahagia menjadi bagian dari Guinness World Records Day dan memiliki rekor untuk dirayakan. Kami harap rekor baru ini bisa membuat seluruh dunia melihat bahwa semua orang seharusnya diperlakukan sama," ujar keduanya. (TT/int)

18.11.16

259 Orang Bertarung di Pilkades Paluta


TobaTimes, Paluta - Sebanyak 259 orang berebut jabatan kepala desa (kades) pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 5 Desember mendatang di Kabupaten Paluta. Pilkades tersebut akan berlangsung di 108 desa yang tersebar di 14 kecamatan.
Ilustrasi.
Kepala badan PMD dan Pemdes Kabupaten Paluta Hamdan Sukri Siregar melalui Kabid Pemdes Mora G Siregar mengatakan, setelah melalui berbagai tahapan, calon tetap kepala desa sudah ditetapkan dan diumumkan secara terbuka.

Hal ini sesuai dengan SK Bupati Paluta Nomor: 141/473/K/2016 tentang penetapan hasil seleksi administrasi, mental, ideologi, wawancara dan ujian tertulis calon kepala desa tahun 2016. Pengumuman tersebut dilakukan melalui kantor camat masing-masing.

“Kita sudah berkoordinasi dengan seluruh camat. Pengumuman dilakukan melalui kantor camat. Berkasnya akan ditempelkan di kantor camat masing-masing,” kata Mora, Jumat (18/11).

Sesuai dengan pengumuman tersebut, sekitar 259 calon kades akan bersaing dari 108 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Paluta.
Usai pengumuman, para calon kades diberi waktu pelaksanaan kampanye di desa masing-masing yang dijadwalkan pada 24-26 November mendatang.

“Usai pengumuman ini, para calon yang lolos akan diberi waktu kampanye tiga hari yakni pada tanggal 24 hingga 26 November,” jelasnya.

Pada kesempatan ini ia mengimbau agar seluruh masyarakat terutama cakades untuk tetap menjaga ketertiban dan kekondusifan pada saat pelaksanaan kampanye hingga pelaksanaan pilkades selesai. (TT/int)

AKP Syahrul SH MH Kapolsek Padang Bolak yang Baru


TobaTimes, Paluta - Mutasi kembali terjadi di Polres Tapsel. Kali ini Kapolsek Padang Bolak AKP S Siregar dimutasi ke Polsek Torgamba, Polres Labuhan Batu.

Sedangkan posisi sebagai Kapolsek Padang Bolak diisi oleh AKP Syahrul SH MH dari Dit Lantas Polda Sumut. Mutasi ini sesuai dengan Surat Telegram Nomor: ST/1274/XI/2016 yang dikeluarkan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel tertanggal 7 November 2016.

LSM Gempar Paluta Ramlan Pulungan mengucapkan selamat datang kepada Kapolsek Padang Bolak yang baru AKP Syahrul SH MH. Semoga dengan adanya pimpinan baru di Mapolsek Padang Bolak akan menambah semangat baru untuk memberantas kejahatan.

Apalagi di Paluta angka kejahatan berada di daerah perbatasan yang rawan terhadap kegiatan illegal.

Sementara AKP S Siregar selaku mantan Kapolsek Padang Bolak juga mengucapan selamat bertugas di Polsek Torgamba, Polres Labuhan Batu dan tetap bekerja sesuai amanah dan penuh tanggungjawab dalam memberikan pelayanan, pengayoman kepada masyarakat.

“Kepada Kapolsek Padang Bolak yang baru, semoga bisa secepatnya menyesuaikan diri dan segera maksimalkan pekerjaan yang sudah ada. Semoga sukses dan semakin berkiprah di Posek Padang Bolak,” katanya.

AKP Siregar yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Padang Bolak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh kepada dirinya selama bertugas di Polsek Padang Bolak. (TT/int)

Keji Kali Bah! Gara-gara Curi Makanan, Anak Kecil Dibakar Hidup-hidup

Remaja pencuri makanan dibakar hidup-hidup.
TobaTimes - Aksi keji dan mengerika dipertontonkan massa di Nigeria. Seorang remaja yang kelaparan mencuri makanan, tapi oleh massa langsung dihakimi dan dibakar hidup-hidup.

Hal itu terungkap dalam sebuah video yang beredar dan menunjukkan aksi keji sekelompok massa terhadap seorang anak laki-laki yang dituduh mencuri.

Harian Mirror, Jumat (18/11/16) melansir informasi tersebut. Disebutkan, insiden ini terjadi di Distrik Badagry, Kota Lagos, Nigeria.

Dalam rekaman tersebut tampak si bocah dipukuli, berlumuran darah. Kedua kakinya terikat, duduk di tanah menjadi tontonan publik di jalanan kota.

Kemudian dia dikalungi ban, dan dibakar. Api lalu membakarnya hidup-hidup, hingga tewas.

Sesuai informasi, anak itu dituduh sudah berulang kali mencuri, terutama makanan. Terakhir, dia tertangkap basah beraksi di sebuah supermarket. Tak disebutkan secara pasti usia anak ini. Ada yang mengidentifikasi berusia tujuh tahun, ada 15 tahun.

Dalam kerumunan massa, terdengar sejumlah warga meminta agar anak tersebut tak dihakimi, diserahkan saja ke polisi! Tapi permintaan itu tidak ditaggapi massa. Hingga saat ini, belum ada komentar polisi setempat tentang kasus ini. (TT/int)

Ahok: Apapun Pernyataan Saya akan Dipelintir

 
Ahok.

TobaTimes, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut pernyataan apa pun yang keluar dari mulutnya pasti akan dipelintir. Hal itu Ahok disampaikan berkaitan dengan dirinya yang dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan fitnah dan penghinaan.

Ahok dilaporkan salah satu peserta Aksi Damai 4 November, Herdiansyah.

Herdiansyah melaporkan Ahok atas pernyataannya di laman berita online internasional yang menyebut peserta aksi 411 adalah massa yang dibayar sebesar Rp 500 ribu.

"Saya enggak bilang menuduh kok. Saya kan bilang sampaikan kamu baca saja berita-berita yang ada, kan sosmed-sosmed ada. Saya enggak bilang kok, saya ngomong apa aja juga dipelintir," kata Ahok di Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11).

Pernyataan Ahok soal massa ‎yang dibayar sebesar Rp 500 ribu pada aksi 411 termuat di laman berita mobile.abc.net.au dengan judul berita 'Jakarta Governor Ahok Suspect in Blasphemy Case, Indonesian Police Say'.

Dalam berita itu juga terdapat rekaman video pernyataan langsung dari Ahok. ‎"Ahok yang secara garis besar mengatakan 'It's not easy, you send more than 100.000 people, most of them if you look at the news, said they got the money 500.000 rupiahs'". (sumber: jpnn.com/int)

GNPF-MUI Angkat Bicara soal Isu Kudeta


TobaTimes, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) akhirnya angkat bicara tentang isu kudeta yang dikhawatirkan terjadi bila ada aksi lanjutan Bela Islam III.
Habib Rizieq dan Munarman.
Panglima Lapangan GNPF MUI Munarman mengatakan, Indonesia adalah negara hukum. Menurutnya, konstitusi mengatur hak setiap warga negara untuk berkumpul dan menyatakan pendapat. Munarman menambahkan, pemerintah harus paham definisi kudeta.

"Kudeta itu militer pakai senjata, biasanya kudeta itu. Justru kalau kami lihat nggak ada satu pun kekuatan bersenjata, kudeta itu kan dilakukan oleh pihak pemerintah sendiri sebetulnya. Jadi pemerintah pecah diambil alih oleh kekuatan satunya lagi. Itu kudeta," ujarnya, Jumat (18/11).

Dia mengatakan, apa yang dilakukan masyarakat bersama GNPF-MUI, hanya ingin menuntut supaya Indonesia ini hukumnya tegak lurus. Karena itu, dia menampik bila aksi GNPF-MUI disebut bernuansa kudeta.

"Tidak ada motif-motif itu. Kalau mereka ketakutan maka mereka sendiri yang merasa bahwa mereka salah. Melanggar konstitusi dan hukum," tegasnya.

Sementara itu, Ketua GNPF MUI Ustad Bachtiar Nasir tidak menjawab spesifik soal jumlah massa pada 2 Desember 2016.

"Jumlah peserta aksi sangat tergantung kepada kepuasan publik khususnya dalam rasa keadilan mereka. Semakin tersakiti, maka semakin banyak. Tapi kalau semakin adil Insya Allah akan semakin lebih baik kondisinya," ujarnya. (Sumber: jpnn/int)

Soal Kasus Ahok, Kapolri Pertaruhkan Jabatan


TobaTimes, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat memercayakan proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada Bareskrim Polri. Dia menegaskan, perkara dugaan penistaan agama ini akan dilakukan secara transparan.

Ilustrasi.
"Saya minta masyarakat percaya pada langkah-langkah polisi. Dan pertaruhan saya sebagai Kapolri," kata Tito usai menjalani pertemuan dengan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).‎

Dia memohon agar masyarakat mengurungkan niatnya untuk menggelar demo lanjutan. Hal ini menyusul adanya pernyataan sikap Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), yang akan melaksanakan "Aksi Bela Islam III" pada 2 Desember mendatang.

"Kalau percaya (pada polisi) maka tidak perlu ada demo. Ikuti saja. Kalau nanti ada isu alasannya tidak percaya pada polisi, jangan terprovokasi. Jadi saya pikir masyarakat bisa cerdas jangan terbawa, apalagi melakukan aksi anarkistis. Kasihan masyarakat lain yang membutuhkan ketenangan dan ketentraman," ujar Tito.

Tito juga meminta masyarakat tidak mengaitkan kasus Ahok dengan isu SARA. "Kembalikan kepada hukum, hanya kebetulan saja yang bersangkutan memiliki latar belakang agama dan etnis yang spesifik. Tapi ini jangan sampai dibawa ke isu masalah SARA, apalagi dibawa ke isu kemajemukan dan perpecahan. Ini persoalan hukum jadi dikembalikan ke hukum," tegas Tito.

Tito berjanji akan mengusut kasus Ahok untuk diadili oleh pengadilan. Dia meminta, biar keputusan hukum yang memutuskan apakah Ahok bersalah atau tidak.

"Masyarakat jangan sampai terbawa arus, terprovokasi. Yang ada di Indonesia timur, Indonesia bagian barat sudah, ikuti saja proses hukumnya. Jangan terbawa emosi, untuk dibawa ke masalah-masalah perbedaan suku, latar belakang agama, ras, dan lain-lain," ujar Tito. (TT/int)

Suamiku jadi Menantuku, Cucuku jadi Anakku...


TobaTimes, Siantar - Hati TY hancur. Wanita berusia 36 tahun ini tak kuasa menahan tangis ketika mendengar putri pertamanya Ju (19) menikah dengan pria yang sudah 7 tahun hidup bersamanya. Parahnya, JI (29) juga diduga telah mencabuli Im (13), adik Ju.
Ilustrasi.
Kamis (17/11), TY mendatangi Mapolres Pematangsiantar. Maksudnya adalah mengadukan apa yang terjadi pada keluarganya, termasuk pencabulan yang dialami Im. Bersama putri keduanya itu, TY membeberkan cerita yang membuatnya merasa hancur.

Warga Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba ini, mengatakan, sebelum hidup bersama dengan JI, ia pernah memiliki suami berinisial SN (37). Saat menjadi pasangan suami istri dengan SM, TY pun melahirkan dua putri yakni Ju dan Im.

Setelah ditinggal SN, ia hidup bersama dua putrinya. Mereka mengontrak rumah di kawasan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba, yang masih satu kawasan dengan kediaman pertama saat masih bersama SN.

"Kami mengontrak di kamar salah satu sekolah di sana, tepatnya di komplek perumahan guru,” kata wanita yang mengenakan baju berwarna kuning ini.

Setelah tiga tahun berpisah dengan SN, ia semakin getol membesarkan anak-anaknya seorang diri. Namun, ia juga tak menutup hati. "Selanjutnya aku kenalan sama seorang pria yang kini jadi laki keduaku (JI, red). Dia masih lajang. Begitu kenalan, tak lama kami jadian.

Selanjutnya, kami hidup bersama tanpa pernikahan resmi. Kehidupannya tak jelas, di jalanan. Anak saya pun ikut neneknya di Tanjung Pinggir,” kisah TY. Dikatakan, perkenalan mereka pun diketahui oleh abangnya TY.

“Dia (JI, red) tinggal di Simpang Koperasi dan kampungku di Tanjung Pinggir. Jadi dia main-main di situ, kenalan lah kami. Abangku yang pertama kenal. Dia kan bawa motor. Kenal-kenal begitu, terus kami jadian. Setelah jadian, kami terus lari. Kami hidup bersama kurang lebih tujuh tahun,” terangnya.

Setelah berpindah-pindah, JI dan TY kemudian merantau ke daerah Sinasih, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. Di sana, mereka bekerja sebagai pemukul batu.

‘’Kedua anak saya telantarlah entah ke mana-mana. Namun mengetahui kondisi itu, kedua anak saya dijemput bapaknya (SN) dan dibawa ke Nagahuta. Di sana, Im sekolah dan Ju bekerja,” ujarnya.

Setelah tinggal di Sinasih, TY tak diberi izin untuk pulang ke Siantar. Untuk memenuhi biaya hidup, mereka terus bekerja sebagai pemecah batu.

‘’Lalu saya hamil dan butuh biaya. Karena saya tidak bisa bekerja, pendapatan pun minim. Akhirnya, bayi laki-laki yang saya lahirkan, kami berikan ke orang,” tuturnya.

Selanjutnya, selama menjalani hidup di sana, TY hamil lagi. Namun akhirnya ia keguguran. Kemudian hari demi hari, bahkan bulan, berjalan. Lagi-lagi TY hamil.

‘’Anak yang terakhir itulah yang kini sudah berusia 1,5 tahun. Namun saat ini dia dirawat sama adikku. Dari hubungan saya dengan JI, kami dikaruniai dua anak yang hidup,” ungkapnya.

Setelah itu, TY dan JI memutuskan keluar dari Sinasih. Mereka kembali ke kawasan Tanjung Pinggir dan tinggal di sana. ‘’Entah gimana, anakku ini (Ju, red) dihubungi lakiku. Dia pun mau saja. Sejak saat itu mereka kerap berkomunikasi,” jelasnya.

Ya, JI dan Ju kian akrab. Namun TY menganggap hal itu hanya hubungan antara orangtua dengan putrinya. Setelah beberapa bulan kemudian, TY mendengar kabar kalau Ju sudah hamil.

‘’Aku pun tahu dari pacarnya si Ju. Cowoknya itu kan orang Perdagangan. Terus dikasitahunya lagi, si JI sudah menikah dengan putriku (Ju) secara diam-diam. Soal di mana mereka melakukannya, aku tak tahu. Makanya mendengar itu, langsung hancur hatiku,” kata TY dengan mata berkaca-kaca.

TY pun mengingat-ingat tentang Ju saat mereka masih bersama pasca kepulangannya bersama JI dari perantauan di Sinasih.

‘’Si Ju ini memang sering pergi keluar rumah. Handphone-nya pun sering berbunyi. Kalau kutanya siapa yang menelepon, dia mengaku cowoknya dari Lampung. Aku pun curiga. Kubilang sama dia, tak mungkin ia memiliki cowok di Lampung. Kusuruh dia jujur, tapi dia tetap menyembunyikan cerita itu,” katanya sedih.

Kecurigaan TY pun memuncak. Pada hari Jumat, beberapa bulan lalu. Saat itu Ju permisi dan mengaku hendak pergi ke pesta di Tebing. Karena sudah malam hari, TY pun berusaha mencegah. Namun Ju tetap pergi dan tak pulang. Bahkan ketika ditunggui hingga keesokan sorenya, TY tak mendapat kabar dari Ju. Sementara Hp-nya ditinggal di kediaman TY. Sejak saat itu, TY pun mencari informasi tentang putrinya.

Lalu ia pun diberitahu oleh kerabatnya bahwa ternyata Ju sedang bersama JI di kawasan Nagahuta. Bahkan parahnya, keduanya sudah menikah dan tinggal bersama.

‘’Awalnya aku tak percaya. Kemudian aku diajak ke sana langsung. Kami naik kreta tarik tiga. Di sana, kulihat dia (Ju) sedang bersama JI. Mereka memakai sarung di gubuk berdinding tepas. Dia keluar, kutanyai dia diam saja. Apa gak sakit hati awak,” ungkap TY.

Saat itu TY masih sempat menanyai Ju tentang apa yang terjadi sebenarnya. Namun putri pertamanya itu hanya terdiam.

“Baru bersetubuh kalian di sini ya. Itulah yang kubilang, tapi keduanya diam saja. Setelah kami pulang, Ju pun kami tanyai. Tapi dia tetap tidak mengaku dan hanya berdiam diri,” kata TY.

Tepat pada Oktober 2016, TY mendapat kabar buruk. Saat itu ia diberitahu bahwa Ju sudah hamil. Seorang kerabat pun menelepon TY dan menanyai apa yang akan dilakukannya.

‘’Jadi kakak ikhlas Ju hamil? Begitulah dikatakan bibinya saat mengetahui bahwa Ju sudah hamil. Akupun bingung, cemana lagi mau dibuat. Atau kalau pun tidak ikhlas, berakhir bagaimana nantinya? Panik lah, pikiranku bimbang. Lalu Ju datang. Saat ditanya bibinya, dia mengaku dihamili JI. Tapi ketika kutanya, dia tak mengaku. Saat itu Ju sudah hamil 6 bulan,” aku TY.

Selanjutnya dicari cara agar Ju menikah. Lalu Ju pun dibawa ke kawasan Nagahuta. Dia di sidang keluarga di sana. Aku gak bisa berkata apa-apa. Dan, akhirnya Ju dinikahkan dengan JI.

‘’Lanjutlah mereka menikah. Mereka tinggal di daerah Nagahuta. Tapi yang parahnya, Ju sempat cerita ke bibinya kalau Im juga sudah dicabuli oleh JI. Dalam ceritanya kepada bibinya, JI mencabuli Im saat putri keduaku itu masih duduk di kelas enam SD. Sekarang dia sudah SMP. Katanya, Im dibujuk dengan uang Rp50 ribu,” tuturnya sedih.

‘’Sekarang putri pertamaku itu sudah menikah resmi dengan lakiku yang kedua. Mereka tinggal bersama di Nagahuta. Sudah dua minggu ini JI tidak mengirim kami uang. Biaya makan kami gak ada,” pungkasnya.

Dijelaskan, maksud kedatangannya ke Polres Siantar, kemarin, adalah untuk melaporkan JI yang sudah mencabuli Im. Namun saat hendak membuat laporan pengaduan, TY tidak membawa berkas yang berisi data bahwa Im benar anaknya dan masih berusia di bawah umur. Karena laporannya belum diterima, TY pun mengaku akan segera kembali ke kantor polisi. (TT/int)

Diejek Istri Lemah, Suami Gagahi Dua Putrinya


TobaTimes, Kisaran - Seorang pria berinisial BA (35) melampiaskan hasrat seksualnya terhadap dua putri kandungnya sendiri. Ia nekat melakukan tindakan cabul itu karena kecewa terhadap istrinya RR (35). Ia mengaku tersinggung dicap lemah sama istrinya sendiri.
Ilustrasi.
BA menceritakan, istrinya sering mengeluh selalu tidak puas setiap kali mereka berhubungan intim. Selain mengaku tidak puas, istrinya juga sering mengejeknya. Lama kelamaan BA mengaku jenuh. Ia tak lagi tertarik melihat istrinya.

Tapi belakangan ia merasakan ada hal ganjil pada dirinya. Ia malah tertarik terhadap dua putrinya sendiri berinisial CM (usia 14 tahun) dan SD (usia 7 tahun). Bahkan berhasrat ingin mengintimi kedua putrinya. Dia pun nekat dan memaksa putrinya jadi pelampiasan seks.

BA mengaku melakukannya setiap ada kesempatan, baik di rumah bahkan di ladang. Bahkan BA sendiri sudah tak mengingat berapa kali dia melakukan hubungan intim dengan dua putrinya.

Tapi belakangan aib itu terbongkar. Putrinya CM kemudian mengadukan perbuatan bejat ayahnya kepada RS (44), gurunya di sekolah. Lalu RS menemui ibu kandung korban RR dan menceritakan perlakuan bejat yang dialami putrinya.

Saat itu RR sempat tidak percaya. Tapi setelah hal itu ditanyakan langsung ke anaknya CM, air mata RR bercucuran. Hatinya berkecamuk. Bersama RS, ibu korban RR kemudian membuat laporan pengaduan ke Polres Asahan, pada Selasa (15/11).

Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Bayu Putra Samara SIK membenarkan adanya laporan ibu korban. Mendapat informasi tersebut, petugas langsung terjun ke lapangan dan mengamankan tersangka BA berikut dengan barang bukti dari kampungnya di seputaran Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan.

"Ibu kandung korban dan gurunya langsung membuat laporan ke Polres Asahan,” ujar AKP Bayu Putra Samara SIK, kepada METRO ASAHAN, Kamis (17/11).
Saat ini, BA telah diamankan dan statusnya telah ditetapkan sebagai tersangka. BA sendiri telah mengakui melakukan perbuatan tidak senonoh itu kepada anak pertamanya CM dan juga melakukan tindakan serupa kepada putri keduanya (AS). Bahkan, pria yang sudah dikaruniai empat orang anak sudah puluhan kali melakukan perbuatan serupa terhadap kedua korban.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 82 ayat 2 atau Pasal 81 ayat 3 Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Karena perbuatan itu dilakukan oleh ayah kandung korban, maka ditambah 1/3 hukuman menjadi maksimal 20 tahun penjara,” ujar Bayu. (TT/int)

Pak Polisi, Tembak Mati Saja Aku...


TobaTimes, Siantar - Seorang pria berteriak-teriak di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pematangsiantar. Tiba-tiba mobil petugas Rehabilitasi Mercusuar Doa Jalan Sibatu Batu, Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, datang. Pria kemudian lari terbirit-birit ke kantor Mapolres Siantar.
Pria stres bikin onar di Mapolres Siantar.
Sambil berteriak histeris, pria itu minta tolong agar dirinya ditembak mati, ketimbang diajak balik ke panti rehabilitasi. Hal ini spontan membuat keributan di depan pintu masuk kantor Mapolres Siantar, Kamis (17/11) siang, sekira pukul 11.30 WIB.

"Pak polisi tembak mati saja saya. Lebih bagus aku di sini saja. Aku nggak gila. Tolong Pak Polisi, jangan bawa aku kembali ke panti rehabilitasi dari sini. Di sana aku disiksa. Adanya KTP dan aku bukan teroris Pak Polisi," rengek pria yang membawa tas sandang warna hitam dan sebatang kayu rotan itu.

Alhasil, pria tersebut diamankan ke pos penjagaan Mapolres Siantar. Dan ternyata, belakangan diketahui pria yang bikin keributan di depan pintu masuk Mapolres Siantar itu ternayata marga Sihotang (42), warga Kota Siantar, pelarian dari Yayasan Panti Rehabilitasi Mercusuar Doa di Jalan Sibatu-batu.

Dan ketika petugas dari panti rehabilitasi Mercusuar Doa, hendak membawa pria depresi itu, pria tersebut sempat melawan. Saat hendak dimasukkan ke dalam mobil milik Panti Sosial Rehabilitasi Mercusuar Doa, pria itu juga tetap berontak menolak untuk ikut kembali ke panti rehabilitasi.

"Jangan dibawa aku, tolong Pak biarkan aku disini. Bukan gila aku, tapi orang baik-baik dan aku bekas mandor bus," katanya sambil memegangi tangan petugas polisi piket dengan erat tak mau melepasnya.

Karena terus melawan, petugas mengambil tindakan tegas, menyeret paksa pria kurang waras ini dari halaman Mapolres Siantar masuk ke dalam mobil petugas yang ada tulisannya Yayasan Sosial Rehabilitasi Mercusuar Doa di bagian bodi mobil guna dibawa untuk dirawat di Yayasan Panti Rehabilitasi Mercusuar Doa tersebut.

"Dia stres mau membakar rumah, makanya keluarganya menitipkan dia ke panti rehabilitasi Mercusuar Doa. Baru dua hari ia dititip di sana. Dia ini melarikan diri, makanya tadi kami kejar," aku seorang petugas panti rehabilitasi Mercusuar Doa yang enggan namanya disebutkan.

Kasubbag Humas Polres Siantar, AKP Isril Noer membenarkan peristiwa tersebut. “Benar, seorang pria depresi lari masuk ke kantor Mapolres Siantar guna meminta perlindungan agar dirinya tidak dibawa kembali ke panti rehabilitasi oleh petugas rehabilitasi. Dan saat ini pria tersebut sudah kita serahkan setelah kita melihat surat-surat dari petugas rehabilitasi yang menyatakan pria tersebut sedang dalam perawatan mereka,” ujar AKP Isril Noer. (TT/int)

Sering Digituin Pacar, Siswi SMA Lapor ke Polisi


TobaTimes, Siantar - Seorang siswi SMA berinisial Y (16) didampingi ibunya mendatangi Mapolres Siantar guna melaporkan pacarnya H (23) yang masih sekampung di Kecamatan Siantar Martoba.
Ilustrasi.
Ia mengaku ‘ditelantarkan’ pacarnya setelah sering melakukan hubungan suami istri yang seharusnya belum pantas mereka lakukan.

Y tiba di Mapolres Siantar pada Kamis (17/11) sekira pukul 10.00 WIB. Kepada petugas SPKT Polres Siantar, Y mengatakan sudah lama menjalin hubungan pacaran dengan H. Selama pacaran tersebut, Y sudah sering diajak berhubungan intim dengan janji akan menikahinya.

Terakhir mereka melakukan hubungan suami istri itu di salah satu rumah teman di Kecamatan Siantar Timur pada bulan Oktober lalu. Namun, setelah melakukan hubungan terakhir tersebut, terlapor terkesan tidak mau bertanggungjawab. Hingga akhirnya Y memberanikan diri menceritakan hubungan mereka kepada orangtuanya.

Setelah mendengar cerita itu, Y langsung diajak orangtuanya membuat laporan ke Polres Siantar.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kanit  SPKT Ipda Sutari, membenarkan telah menerima laporan Y. Sebelumnya korban telah dibawa visum ke RSUD dr Djasamen Saragih.

“Kita masih periksa korban dan orangtuanya terkait laporannya,” katanya. (TT/int)

17.11.16

GILA...! Pengantin Baru Dipaksa Begituan di Depan Tamu dan Undangan


TobaTimes - Zaman makin ini. Ini kejadiannya di Tiongkok. Pengantin baru dipaksa teman-teman berhubungan badan di depan tamu undangan.
Ilustrasi.
Video aksi gila itu beredar di internet dan tersebar di media sosial Weibo dan kini menjadi perbincangan banyak orang. Dalam video tampak pengantin baru dipaksa teman-temannya untuk melakukan hubungan.

Awalnya pengantin pria dan wanita tampak berbaring di atas kasur dengan selimut merah. Agaknya, itu adalah kamar tidur pernikahan yang dihiasi ornamen warna merah, yang dipercaya sebagai warna keberuntungan di Tiongkok.

Beberapa wanita tampak meminta pasangan pengantin itu menanggalkan pakaiannya mereka. Pengantin wanita akhirnya menyerahkan baju tidur warna pink dan celana dalam warna merah kepada temannya.

Selanjutnya, pengantin pria ikut menyerahkan celana hitamnya kepada orang yang berada di dalam kamar pengantin itu. Tapi hal itu tak lantas membuat teman-temannya puas. “Peluk dia sekarang,” perintah seorang wanita kepada pengantin baru, seperti dilansir Mail Online, Kamis (16/11/16).

Pasangan pengantin tampak grogi untuk memenuhi permintaan teman mereka. Namun, mereka terus dipaksa hingga akhirnya pengantin wanita naik ke atas tubuh pengantin pria.

Ternyata, para tamu masih belum puas dan meminta lebih. Sambil tertawa, para tamu menyuruh keduanya untuk melakukan hubungan badan. Pasangan pengantin tersebut akhirnya melakukan hubungan badan dengan posisi wanita di atas tubuh pengantin pria.

Lalu, seorang tamu menarik selimut merah yang menutupi tubuh mereka. Pasangan itu pun kaget, tapi si pria tampak cekatan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang tanpa busana.

Video hot ini diduga diambil di daerah Zizhou, provinsi Shaanxi, Tiongkok. Video tersebut mendapat kritik keras dari netizen.

“Itu menakutkan. Aku jadi tidak ingin menikah,” kata salah satu netizen. “Aku tak sanggup menonton video itu,” tulis yang lain. (TT/int)

Dikasih Nginap, Malah Ingin Perkosa Istri Teman



TobaTimes, Siantar - Hati-hati memasukkan orang lain ke rumah Anda, apalagi membiarkannya menginap di rumah. Seorang warga Samosir berinisial JS (35) diijinkan menginap, tapi malah ingin memperkosa istri pemilik rumah.

Ilustrasi.
Warga Jalan Bah Tongguran Lorong 7, Kecamatan Siantar Utara, bermarga Sianturi, bisa dikatakan baik dan berhati mulia. Ia ingin menolong JS numpang tidur di rumahnya. Tapi JS malah nekat hendak memperkosa istrinya, Br Sinaga. Peristiwa itu berlangsung Kamis (17/11) sekira pukul 07.00 WIB.

Menurut informasi, Sianturi baru sehari mengenal tersangka saat bertemu di warung tuak. Tersangka mengaku datang ke Siantar untuk mencari pekerjaan dan tidak memiliki saudara. Lantaran kasihan melihat tersangka, dengan tulus Sianturi mengajaknya menginap sementara di rumahnya.

Saat baru bangun tidur sekitar pukul 07.00 WIB, tersangka melihat korban membersihkan ikan. Tiba-tiba tersangka memeluk korban dari belakang dan meremas-remas bagian tubuhnya. Meski ada perlawanan dari korban, tersangka tetap memaksa dan mencoba menciumi korban.

"Saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Entah setan apa yang merasuki saya sehingga saya nekat melakukan ini,” ujar tersangka tertunduk malu.

Ketika korban menjerit minta tolong, pelaku langsung melarikan diri. Karena mendengar jeritan korban minta tolong, warga sekitar mendatangi rumah tersebut dan mengejar tersangka yang keluar dari rumah.

Kasubag Humas Polres Siantar AKP Istril Noer membenarkam telah menerima laporan korban. “Laporannya sudah kita terima dan masih dalam penyelidikan,” ujarnya. (TT/int)

Dua Desa di Paluta Batal Ikut Pilkades



TobaTimes, Paluta - Dua desa di Kabupaten Paluta tidak mengikuti pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang akan dilaksanakan pada awal Desember mendatang. Jadi Pilkades serentak hanya diikuti 108 dari 110 desa.

Ilustrasi.

Kedua desa itu adalah Desa Hatiran di Kecamatan Dolok Sigompulon dan Desa Pasir Lancat di Kecamatan Ujung Batu.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Paluta Hamdan Sukri Siregar melalui Kabid Pemdes Mora G Siregar, Kamis (17/11/16), mengatakan, pembatalan terjadi hanya ada satu calon peserta yang lulus seleksi dan ketidaksiapan kepanitiaan di tingkat desa.

"Dua desa tidak ikut serta dalam pilkades tahun ini. Pelaksanaan Pilkades di dua desa itu ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan,” katanya.

Dia mengatakan, di Desa Hatiran hanya ada calon tunggal, sementara di Desa Pasir Lancat terkendala pada kesiapan panitia desa. “Hal ini sangat bertentangan dengan surat edaran Nomor 141/569/2016 per tanggal 28 September 2016,” ujar Mora.

Ketika ditanya kapan panitia mengumumkan nama calon Kepala Desa Tetap, Kabid Pemdes yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pilkades tingkat kabupaten ini mengatakan, pengumuman akan disampaikan hari ini, Jumat (18/11). Pengumuman tersebut akan ditempelkan di dinding atau papan informasi di kantor kecamatan yang ada di Kabupaten Paluta.

Ketua Komisi A DPRD Paluta Gusman Efendi Siregar meminta agar pelaksanaan pilkades di setiap desa berjalan aman dan tertib. Juga menghindari adanya perselisihan antar warga.

Selain itu, Gusman juga berharap pelaksanaan pilkades serentak nantinya benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh panitia. (TT/int)

Megawati: Yang Menolak Ahok, Dibayar atau Tak Tahu Aturan?


TobaTimes, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, kini ditangani secara hukum. Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan mantan bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok tersebut sebagai tersangka.
Ahok dan Megawati Soekarno Putri
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak semua pihak menghormati proses hukum yang berlaku. Mega juga mengingatkan bahwa meski berstatus tersangka, Ahok tetap calon gubernur. Maka dia berhak menjalankan semua tahapan yang ada, termasuk melaksanakan kampanye.

"Saya bilang, negara kita adalah negara hukum. Jadi ada aturan. Ahok meski sudah tersangka, haknya untuk dipilih tetap ada. Jadi tak ada yang bisa menahan beliau untuk memberikan aspirasinya‎," ujar Mega, Kamis (17/11/16) seperti dilansir jpnn.com.

Karena masih memiliki hak, maka terhadap pihak-pihak yang mencoba menolak kehadiran Ahok maupun calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat saat  berkampanye, Mega menilai ‎ada dua kemungkinan.

"Jadi mereka yang menentang itu, satu memang dibayar atau mereka tak tahu aturan," ujar Mega.

Presiden Indonesia kelima ini kemudian mengajak semua pihak, termasuk media massa untuk dapat berperan sebagai wasit yang baik dalam pelaksanaan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik. (TT/int)

Kata Ahok kepada Anak-anaknya: Kamu Harus Bangga, Papa Tersangka Bukan Karena Koruptor


TobaTimes, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku, penetapannya sebagai tersangka membawa pengaruh terhadap anak-anaknya. Anak-anak Ahok mendapat pertanyaan dari teman-teman.
Ahok
Sebelum berangkat ke Rumah Lembang, Jakarta, Kamis (17/11), Ahok ‎mengaku sempat menyampaikan pesan kepada ketiga anaknya, yakni Nicholas Sean, Nathania, dan Daud Albeenner.

"Saya agak kesiangan, saya ngobrol dengan anak saya. Anak saya kan baru kuliah. ‎Jadi anak saya bilang begini 'Pak di kampus pada tanya saya 'Kenapa sih papamu jadi tersangka? Gimana perasaan kamu gitu loh'. Kalau yang anak cewek agak diam gitu ya, kalau yang bontot agak ngantuk-ngantuk," kata Ahok.

‎Ahok menyampaikan kepada ketiga anaknya harus bangga. Sebab, Ahok  menjadi tersangka bukan karena melakukan tindak korupsi.

"Kalau ada yang ngomongin papamu tersangka, kamu harus bilang 'Kami bangga papa tersangka bukan karena koruptor. Papa kami ini akan menegakkan NKRI, Pancasila, UUD 45'. Jadi kamu harus bangga," ujar Ahok.

Ahok juga menyampaikan kepada ketiga anaknya, dia tidak mau melakukan praperadilan. Sebab, ia ingin kasusnya segera masuk persidangan.

"Biar seluruh Indonesia nonton, apakah saya punya niat, punya maksud menista agama, apalagi menghina agama,"‎ katanya. (TT/int)

Sial Cowok Ini, Habis Gituan dengan Pacar, Langsung Dipolisikan


TobaTimes, Jabar - Sial kali pemuda ini. Ia begituan dengan pacarnya yang masih di bawah umur. Nah, tak lama setelah begituan, dia langsung dipolisikan dan ditangkap oleh Unit Perlindung Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cirebon Kabupaten, di Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Ilustrasi.
Pria itu berinisial RI (16) warga Kecamatan Ciwaringin, dan pacarnya berinisial WN (16). Keduanya telah lama menjalin hubungan pacaran. Kemarin, saat saat keduanya keluar rumah dan berjalan dengan sepeda motor, pelaku meminta untuk berbuat, namun korban sempat menolak.

Dengan rayuan dengan modus akan bertanggung jawab, akhirnya korban menuruti ajakan pelaku untuk berbuat sebanyak satu kali.

Setelah melakukan perbuatan yang tak selayaknya dilakukan oleh seorang anak dibawah umur, korban merasa takut dan menceritakan hal itu kepada keluargannya.

Dari cerita itu, korban dengan didampingi keluargannya untuk melaporkan ke Unit PPA Polres Cirebon Kabupaten. Selang beberapa hari kemudian penyidik langsung menjemput pelaku ke kediamannya. Didepan penyidik pelaku mengakui hal itu atas dasar suka sama suka.

Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Sugeng Hariyanto melalui Kanit Unit PPA Ipda Irwan membenarkan pihaknya telah mengamankan satu orang pelaku yang telah melakukan perbuatan cabul terhadap pacarnya sendiri. Ironisnya hal itu dilakukan oleh seseorang yang masih di bawah umur,

“Betul memang, kami sekitar tanggal 13 telah mengamankan satu orang pelaku yang masih di bawah umur dengan kasus pencabulan terhadap pacarnya dan saat ini pelaku sudah berada di ruang tahanan Polres Cirebon Kabupaten,“ katanya, Selasa (15/11).

Di depan penyidik saat pemeriksaan, pelaku mengakui telah melakukan perbuatan layaknya suami istri, dan menurut pelakupun hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka, karena keduannya sudah lama menjalin hubungan pacaran,

”Di depan penyidik pelaku yang merupakan masih dibawah umur, telah mengakui, namun kami tetap melakukan  proses penyelidikan lebih lanjut, kerana melihat pelaku masih dibawah umur," katanya.

Irwan menjelaskan, meskipun dilakukan suka sama suka, pelaku atas perbuatanya, dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun sampai 15 tahun. (TT/int)

Sedih Kali...! Tangis, Hujan dan Petir Mewarnai Pemakaman Intan


TobaTimes, Samarinda - Intan Olivia Marbun dimakamkan di pemakaman Kristen Phukat, Loa Duri, Kutai Kartanegara, Selasa (15/11/16) lalu. Saat pemakaman, tangis pelayat menggema, hujan dan petir seolah 'marah' atas kejadian yang menimpa bocah kecil ini.
Jenazah Intan diberangkatkan menuju pemakaman.
Sebagaimana diketahui, Intan meninggal akibat ledakan bom molotov yang dilemparkan Juhanda ke halaman Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) pagi. Intan sempat dirawat sebelum tewas usai operasi.

Sejak keberangkatan hingga proses pemakanan Intan hujan deras disertai petir tak putus. Pemakaman Intan turut dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal, Pangdam VI/Mularwaman Mayjen TNI Johny L Tobing dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin.

Sejumlah aparat bersenjata lengkap siaga di sekitar pemakaman. Layaknya pejabat negara, keberangkatan jenazah menggunakan ambulans ke lokasi pemakanan diiringi mobil patroli kepolisian.

Di Simpang Tiga Loa Janan atau wilayah berbatasan Kota Samarinda dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, pengamanan iring-iringan jenazah korban semakin ketat dengan kian banyaknya personel kepolisian di sepanjang jalan.

Sekitar satu kilometer dari lokasi pemakaman, sejumlah personel Brimob bersenjata laras panjang bersiaga di setiap lorong dan semak-semak termasuk di kebun milik warga.

Di tengah derasnya hujan yang mengguyur, Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing memimpin prosesi pemakaman bocah yang belum lama kehilangan bibi dan neneknya itu.

Dian Susan Br Sinaga tampak tegar meski tak bisa menghapus duka dari mukanya ketika peti mati putrinya itu masuk ke dalam kubur sekitar pukul 14.00 Wita.

Sebelum pemakaman, di rumah duka keluarga menggelar sejumlah proses adat dan keagamaan. Pejabat Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda tampak berdatangan untuk bersungkawa.

Sejumlah LSM, komunitas hingga perusahaan juga tampak tak mau ketinggalan mendoakan Intan. Tampak nenek Intan, Nurmayah Boro Simanulang yang datang dari Medan, Sumatera Utara, tak kuat menahan tangis.

Intan merupakan cucu pertama Nurmayah. Dalam kondisi terpukul karena kematian Intan, ia dan keluarga meminta agar pelaku diadili sesuai hukum berlaku.

"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat yang telah membantu dan yang telah peduli dengan anak kami. Semua kata-kata dia jadi kenangan bagi kami, semoga dia tenang di surga," ucap Anggiat Banjarnahor, ayah Intan. (TT/tribunnews/int)

16.11.16

Gara-gara Kasus Ahok, Medsos Panas, Banyak Pertemanan Rusak


TobaTimes, Jakarta - Kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sungguh menyita perhatian publik. Perang sosialita seperti di facebook (FB) pun kian panas.
Ilustrasi.
Yang pro atau mendukung Ahok (sapaan beken Basuki), mati-matian melakukan pembelaan dengan men-share berita-berita terkait.

Sebaliknya yang kontra alias penentang Ahok, melempar kritikan juga dengan men-share berita-berita.

Yang bikin tak terkendali, banyak berita berasal dari sumber yang tidak jelas. Tidak heran dalam FB, saling hujat semakin ramai memanas. Bagi yang tidak ingin terpancing, memilih menghapus pertemanan alias unfriend.

"Mohon maaf, karena terlalu banyak berita-berita yang di-share lebih ke arah pada penghinaan, hujatan, dan berbau SARA, saya terpaksa meng-unfriends orang-orang yang tidak sepaham dengan saya," tulis Tina Zild dalam akun FB-nya.

Demikian juga akun FB atas nama Puspitasari. Dia terpaksa meng-unfriend puluhan nama dalam jaringan pertemanan di akun FB‎-nya.

"Beda pendapat itu sah-sah saja tapi jangan sampai menghina dan menghujat kepercayaan orang lain yang tidak kita ketahui jelas ajaran agamanya. Mohon maaf, saya sangat terganggu dengan postingan maupun komentar-komentar yang bernada penghinaan dan hujatan, jadi saya unfriends saja," komentar Puspitasari. (TT/int)

Warga Serdang Bedagai Dikeroyok di Simalungun


TobaTimes, Simalungun - Simangun Saragih, warga Desa Limbong, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, mengaku dianiaya oleh dua abang beradik SB dan S di depan Jembatan Tumbang Simpang Dolok Merangir, Nagori Pematang Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Rabu (16/11).

Ilustrasi.
Kontributor salah satu media di Kota Siantar ini sebelumnya hendak menanyakan bangunan di depan kios milik SB yang diketahui sebagai oknum PNS di Dishub Provinsi Sumatera Utara.

Pembangunan kios milik SB tersebut diduga telah menutup drainase, sehingga air tidak lancar mengalir kemudian mengakibatkan banjir bila hujan deras turun.

Awalnya korban bertemu dengan seorang wanita diduga istri SB yang sedang berada di kios. Korban pun ingin ketemu dengan SB, namun wanita itu tidak memberikan jawaban, malah pergi memanggil adiknya SB. Tidak lama kemudian wanita itupun pun datang bersama seorang laki laki SB.

Setelah bertemu dengan korban, ternyata SB marah-marah karena kesal mendengar laporan wanita itu yang mengaku telah dimarah-marahi korban.
Mendengar itu korban membantah tuduhan wanita itu dengan memberikan penjelasan maksud kedatangannya untuk konfirmasi. Tiba-tiba SB langsung menganiaya korban dengan cara memukulinya. Parahnya lagi, seorang laki-laki lain diduga adik SB berinisial S turut membantu SB untuk menganiaya korban. Akibatnya bagian leher korban memerah dan lehernya terasa panas dan kejang.

Tidak sanggup menghadapi kedua pelaku itu, korban pun berusaha menyelamatkan diri dengan pergi ke Polsek Serbelawan melaporkan kejadian dialaminya tersebut. Hanya saja ketepatan para personie Polsek Serbelawan di BKO kan dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada susulan di Kota Siantar, Kanit Reskrim Iptu Subakir pun sebatas membawa korban membuat visumke Puskesmas Serbelawan.

Sementara itu Kapolsek Serbelawan melalui Kanit Reskrim Iptu Subakir dikonfirmasi membenarkan korban telah datang ke Polsek Serbelawan untuk melaporkan peristiwa pengeroyokkan yang dialaminya.

"Yang penting kami bawa dulu korban visum ke Puskesmas Serbelawan supaya luka dialami masih nampak untuk di periksa. Sedangkan laporan pengaduannya besok harinya akan kami terima karena personel masih BKO Pengamanan Pilkada susulan di Kota Siantar. Artinya kami akan proses kejadian yang dialami korban sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ujar Subakir. (TT/int)

Bus Terbalik, 8 Penumpang Luka-luka


TobaTimes, Simalungun - Satu unit mobil Perdagangan Trans BK 1012 UT terbalik di Jalan Siantar-Perdagangan KM 9, Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Selasa (15/11) sekira pukul 15.30 WIB.
Bus Perdagangan Trans yang terbalik.
Akibat kejadian tersebut delapan orang penumpang mengalami luka-luka. Sesuai informasi, saat itu mobil melaju dari arah Siantar menuju Perdagangan. Diduga supir ugal-ugalan, setiba di lokasi kejadian mobil Perdagangan Trans tersebut oleng.

Ketika mobil oleng, supir tidak bisa mengendalikan kondisi mobil tersebut hingga terbalik-balik dan berhenti setelah mengenai pohon yang berada di tepi jalan. Pasca kejadian tersebut, supir langsung melarikan diri.

Akibat kejadian tersebut delapan orang penumpang mengalami luka-luka. Yakni, Martha Maria Tarigan (17) warga Perumnas Kerasaan, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Banndar, Kabupaten Simalungun, Baharuddin Sitorus (61) warga Huta IV, Kelurahan Pematang Kerasaan Rejo, Daud Nainggolan (32) warga Jalan Sandang Pangan Ujung, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar.

Kemudian Tiorisma Napitu (42) warga Kelurahan Batu Ara, Kabupaten Tobasa. Kemudian, Julianti (35) warga Huta III Perdagangan, Kecamatan Pematang Bandar, Romida Tambunan (49) warga Ruhut Bosi, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Claudina Tarigan (19) warga Perumnas Kerasaan, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar dan Ernis Gultom (45) warga Ruhut Bosi, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara.

Para penumpang tersebut kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Vita Insani.

Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Sonny Harsono SIK melalui Kanit Laka Ipda J Silalahi, membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap supir Perdagangan Trans yang langsung melarikan diri pasca terjadinya kecelakaan.

Sementara delapan orang penumpang sudah menjalani perawatan di RS Vita Insani. “Mobil Perdagangan Trans yang mengalami kecelakaan sudah diamankan di Polsek Bangun,” ujarnya. (TT/int)

Petinju Taput Diundang Ikuti Program Indonesia Emas


TobaTimes, Taput - Satu-satunya atlet tinju kebanggaan Kabupaten Taput sekaligus mewakili Sumut, Saroha Lumbantobing, dipanggil tim Program Indonesia Emas mengikuti latihan di daerah Sukabumi. Kegiatan itu dalam rangka persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Ilustrasi.
Pemanggilan Satiak Prima tersebut melalui Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Hebat, Laksamana TNI (Purn) Ahmad Sotjipto dengan surat Nomor : 404/PRIMA/XI/2016, akan melaksanakan tes bagi atlet secara bertahap terhadap atlet yang memiliki potensi meraih medali guna lebih memahami kondisi masing-masing atlet, baik kondisi kesehatan maupun fisiknya.

Program Indonesia Emas menunjukkan bukti tiket proses pelaksanaan tes demi kelancaran memantapkan untuk hadir kepada para atlet dan pelatih.
Pelatih tinju Taput  Sopar Lumbantobing didampingi Sekretaris Pertina Taput Jodi Nainggolan mengatakan, undangan pemanggilan mengikuti Pelatnas PRIMA menuju SEA Games dan Asian Games kepada atlet tinju Taput, yaitu Saroha Lumbantobing yang meraih medali perunggu di PON baru-baru ini benar ada.

Bahkan, dari PP Pertina Pusat Jakarta, Pelatnas yang dimulai 15 November di Icuk Sugiarto Training Centre (ISTC) di Cisaat-Sukabumi.

"Sebelum 14 November, Saroha sudah kita berangkatkan untuk persiapan ke tempat Pelatnas ke PP Pertina Jakarta. Kini Saroha sudah berada di Sukabumi mengikuti Program Indonesia Prima," ujar Sopar Lumbantobing yang ditemui di rumahnya di  Tarutung, Rabu (16/11).

Selama ini petinju Taput berjuang maka dibutuhkan negara untuk berjuang membela Indonesia. Maka pemerintah diharapkan memperhatikan para atlet berprestasi begitu juga dengan KONI daerah Taput.

Sementara itu, Ketua KONI Taput Robin Sianturi melalui bendahara KONI Gunawan Hutauruk sangat mengapresiasi atas keberhasilan petinju Taput Saroha Lumbantobing mengikuti Pelatnas.

"Atas keberhasilannya, kini Saroha sudah bekerja di BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) atas prestasi yang digapai bekerjasama dengan Pemkab Taput sesuai visi misi Bupati Taput program seni budaya dan olahraga," tandasnya. (TT/int) 

Apakah Buni Buni Yani Juga akan Jadi Tersangka?


TobaTimes, Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah resmi menyandang status sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Buni Yani.
Lalu, bagaimana dengan Buni Yani si pengunggah video itu? Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan meski kasus ini berkaitan tapi penanganan proses hukum berjalan secara terpisah.

"Masalah Buni Yani itu terpisah, sepenuhnya oleh penyidik Polda Metro Jaya. Yang mana masih terus melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut, prosesnya berjalan," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (16/11/16).

Kendati begitu, Boy mengakui mekanisme penyelesaian perkara mirip dengan gelar perkara kasus Ahok. Penyidik juga bakal meminta pendapat dari sejumlah saksi ahli.

"Mekanismenya hampir mirip. Dalam artian itu perlu pendapat ahli," ujarnya.

Ketika ditanya kapan penyidik menyimpulkan ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan Buni Yani itu, Boy menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik Polda Metro Jaya. Dia berharap Polda Metro Jaya bisa melakukan gelar perkara secara terbuka dan transparan.

"Nanti dilihat dari penyidik Polda Metro Jaya melaksanakan tugas-tugas itu, kita percayakan. Kita harap apa yang dilakukan Polda Metro Jaya dapat juga dilakukan dengan transparan," ujar pungkas Kapolda Banten itu. (TT/int)

Sungai Meluap, Warga Mengungsi ke Sekolah


TobaTimes, Madina - Hujan deras mengguyur bumi Gordang Sambilan mulai Selasa sore menyebabkan sungai Aek Mata yang mengalir ke pusat Panyabungan meluap lagi, Selasa (15/11). Kondisi ini menyebabkan masyarakat mengungsi ke sekolah.
Sungai meluap.
Pantauan wartawan di bantaran Sungai Aek Mata Panyabungan, arus sungai sudah mulai membanjiri pemukiman penduduk kota Panyabungan. Sebab, sungai Aek Mata yang bersumber dari pegunungan Aek Mata dan Siobon ini mengalir di pusat kota Panyabungan. Bukan pertama kali sungai Aek Mata meluap, tapi ini sudah kesekian kalinya.

Di sisi lain, sejumlah warga yang bertempat tinggal di dekat bantaran sungai mulai berkemas menyusun barang seperti pakaian dan perabotan rumah tangga. Lalu membawanya ke halaman SMPN 2 Panyabungan dan gedung sekolah yang ada di sekitar pemukiman penduduk di Kelurahan Kayu Jati Panyabungan.

Mereka memilih berkemas sebagai antisipasi jika terjadi banjir seperti yang pernah terjadi tahun 2012 yang lalu. Kebanyakan warga tidak dapat berbuat banyak dan pasrah semua isi rumah mereka direndam banjir.

Sementara di badan sungai, terlihat banyak material berupa potongan kayu bulat dan kayu balok yang dibawa arus sungai. Kondisi ini menyita perhatian masyarakat dari berbagai kelurahan di pusat Panyabungan, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di pasar lama Panyabungan.

Informasi dihimpun di lokasi, di Desa Siobon atau sumber mata sungai Aek Mata ini, masyarakat juga sedang panik akibat air sungai yang belum juga surut. Bahkan menurut keterangan dari beberapa pihak, ada satu unit rumah di Desa Siobon yang hanyut. Namun informasi tersebut belum dapat dipastikan. Sebab tidak ada akses komunikasi di Desa Siobon yang berada  di kaki gunung. 

Di pihak lain, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina berjibaku bersama warga dekat bantaran sungai Aek Mata untuk menyingkirkan material banjir yang sempat menyebabkan jembatan Aek Mata tersumbat.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang bertempat tinggal di bantaran sungai supaya lebih hati-hati. Cuacanya belum normal. Kepada masyarakat khususnya aparat desa supaya segera memberikan informasi sama kami,” pesan Kepala BPBD Madina Rispan Juliardi kepada wartawan di sekitar sungai Aek Mata. 

Ia menyebut, sampai sekarang pihaknya belum bisa memastikan apakah ada rumah hanyut akibat luapan sungai Aek Mata hari itu. (TT/int)


Di Tanjungbalai Suplai Elpiji Berlebih, tapi Harga Tinggi


TobaTimes, Tanjungbalai - Setiap bulan suplai gas elpiji 3 kilogram 127 ribu tabung. Dengan jumlah tersebut, seharusnya elpiji di Tanjungbalai sudah cukup bahkan berlebih.
Ilustrasi
Itu sesuai data Bagian Ekonomi Pemko Tanjungbalai  suplay elpji berlebih. Anehnya, dipasaran gas melon ini tetap langka dan harganya mencekik leher berkisar antara Rp20.000 sampai Rp25.000 per tabung.

Kondisi tersebut tetap bertahan walaupun Pemko Tanjungbalai bekerjasama dengan UPMS Pertamina I Medan telah melakukan dropping gas elpiji 3 kg ke setiap pangkalan.

Hal itu terungkap saat dilakukan dialog antara Komisi B DPRD, Kepala Bagian Perekonomian Dra Darul Yana Siregar, Kepala Dinas Perindag Rumondang Hasibuan SPd, Plt Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) dengan puluhan orang warga Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai di Kantor DPRD Kota Tanjungbalai, Selasa (15/11) sekira pukul 14.00 WIB.

Dalam dialog tersebut, juga hadir empat agen penyalur gas Dra Darul Yana Siregar, 3 Kg Kota Tanjungbalai seperti PT Mas Gas Nusantara, CV Lima Sinar Abadi, PT Anugerah Tetap Jaya, dan CV Sukses Teguh Gemilang.

Dalam dialog tersebut, Nazaruddin Panjaitan selaku juru bicara dari masyarakat mempertanyakan keberadaan gas bersubsidi yang dalam beberapa bulan ini langka dan mahal. Oleh karena itu, Nazaruddin Panjaitan mempertanyakan tugas dan fungsi dari pemerintah termasuk DPRD, sehingga gas elpiji untuk masyarakat miskin tersebut masih langka dan mahal.

"Kami sudah cukup lama bersabar, melihat langka dan mahalnya gas elpiji untuk masyarakat miskin tersebut dipasaran. Untuk itu, saat ini kami ingin mempertanyakan tugas dan fungsi dari pemerintah termasuk DPRD yang terkesan melakukan pembiaran terhadap langka dan mahalnya gas melon tersebut," ujar Nazaruddin Panjaitan.

Kabag Perekonomian Kota Tanjungbalai, Dra Darul Yana Siregar mengatakan bahwa suplay gas elpiji bersubsidi dari Pertamina ke Kota Tanjungbalai setiap bulannya sebanyak 127.000 tabung. Katanya, jumlah suplay tersebut sebenarnya sudah berlebih. Daraul Yana menduda ada penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mementingkan diri sendiri.

"Dengan suplay sebanyak 127 ribu tabung setiap bulan, maka gas melon untuk Kota Tanjungbalai ini sudah berlebih. Akan tetapi, akibat adanya penyimpangan dalam penyalurannya yang diduga, dilakukan oleh agen dan pangkalan, sehingga harga tebus gas bersubsidi tersebut di masyarakat sangat tinggi," ujar Dra Darul Yana Siregar.
Atas kondisi tersebut, Ketua Komisi B DPRD M Nur Harahap meminta komitmen dari keempat agen gas elpiji, untuk dapat menertibkan pangkalan penyalur gas masing-masing. (TT/int)

Gara-gara Rem Mendadak, Tiga Mobil Tabrakan


TobaTimes, Labura - Tiga kendaraan roda empat terlibat tabrakan beruntun di Jalinsum Kampung Baru Desa Terang Bulan Kecamatan Aek Natas Labura, Selasa (15/11). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Truk ringsek karena tabrakan beruntun.
Berdasarkan informasi, tiga kendaraan tersebut truk Tangki BK 8003 BS yang dikemudikan Yusran (51) warga Medan dan  truk Cold Diesel BK 8655 MD yang dikemudikan  Susanto (38), warga Lubuk Pakam, Deli Serdang. Kemudian kendaraan bus mini  Kijang Innova BK 1970 E yang dikemudikan Ahmad Darwis (42) warga Gunting saga Labura.

Ketiga mbil tersebut berjalan searah dan sejajar dari arah Medan menuju Rantauprapat, setiba di Jalinsum Desa Terang Bulan Kecamatan Aek Natas Labura tepatnya antara KM 243- 244, truk tangki BK 8003 BS yang dikemudikan Yusran tiba-tiba secara mendadak mengurangi kecepatan dengan menginjak rem.

Truk cold diesel BK 8655 MD yang dikemudikan Susanto yang berada di belakang menabrak bagian belakang  truk tangki tersebut.

Waktu yang bersamaan  kendaraan bus mini Kijang Innova BK 1970 E yang dikemudikan Ahmad Darwis pun menabrak bagian belakang  truk cold diesel itu mengakibatkan 2 orang penumpang cold diesel mengalami luka ringan dan kendaraannya mengalami ringsek bagian depan sedangkan truk tangki hanya bomber bagian belakang saja.

“Saya terpaksa rem mendadak karena di depan saya ada truk mau masuk ke warung dan menbelok ke kanan. Dari tadi supir cold diesel itu mau motong,” ucap Yusran, supir truk tangki yang di temui di TKP.

Sementara itu, Ahmad Darwis pengemudi  mini bus Kijang Innova mengatakan, saya tidak laju hanya tiba-tiba truk cold diesel itu rem mendadak dan tidak dapat dihindari hingga tertabrak bagian belakangnya sedangkan mobil saya bagian depan remuk di bagian mesinnya sudah kena. Sedangkan supir cold diesel tidak tampak di TKP.

“Tadi supir saya disini kok dan saya tidak tau kenapa bisa begini yang jelas rem mendadak,” kata kernet cold diesel itu. (TT/int)

Kapolri: Ahok Tidak Ditahan, Kalau Ada Mendesak-desak, Berarti...

Tito Karnavian
TobaTimes, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan tim Bareskrim Polri tidak akan menahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meski sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dicegah bepergian ke luar negeri.

Hal itu didasarkan pada pertimbangan penyelidik Bareskrim Polri yang melihat Ahok tidak memenuhi syarat-syarat penahanan.

“Maka kalau ada desakan-desakan penahanan (terhadap Ahok), maka kemungkinan itu bermotif lain,” ujar Kapolri Tito Karnavian di Mabes Polri, Rabu (16/11/16).

Menurut Tito Ahok berdasarkan syarat penahanan tersangka selama ini sudah berlaku kooperatif. Selain itu mengenai penghilangan barang bukti juga tidak dimungkinkan karena sejumlah barang bukti berupa video dan beberapa dokumen sudah berada di tangan Bareskrim Polri.

Selain itu kemungkinan untuk lari ke luar negeri berdasarkan pertimbangan Ahok sebagai pejabat negara yang cuti dan peserta Pilkada kecil kemungkinan untuk melarikan ke luar negeri.

“Hanya saja tetap dikeluarkan surat cegah ke luar negeri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Tito. (TT/int)

Ahok Minta Pendukungnya Ikhlas, Dia akan Berjuang di Pengadilan

Ahok.
TobaTimes, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berstatus sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Pria yang akrab disapa Ahok itu meminta agar pendukungnya ikhlas.

Menurut Ahok, ‎penetapan tersangka bukan akhir. Sebab, masih ada proses pengadilan yang akan dilalui. Bahkan, ia berharap persidangannya nanti bisa seperti Jessica Kumala Wongso.

"‎Kami ada proses pengadilan yang kami harap akan terbuka, diharap teman-teman TV bisa kayak kopi sianidanya Jessica bisa ditonton semua," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/11/16).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, proses pemeriksaan kasus yang menjeratnya di pengadilan bukan hanya untuk memperjuangkan dirinya sendiri.

"Ini untuk menentukan arah NKRI mau gimana ke depan, karena kita yakin setiap orang itu sama di muka hukum," ungkap Ahok. (TT/int)

Ahok Tersangka, PDIP: Kalau Partai Lain Balik Kanan, Silahkan

Trimedia Panjaitan
TobaTimes, Jakarta - Ketua bidang hukum DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan menyatakan partainya tak akan mundur mendukung Basuki T Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta, meski calon petahana itu berstatus tersangka.

Ini disampaikan Trimedya di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (16/11). Dikatakan bahwa Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri sudah menegaskan tetap konsisten memenangkan Ahok di Pilkada Ibu Kota.

"PDIP satu senti-pun tidak bergeser. Itu sudah perintah Ibu ketua umum (PDIP) dalam rapat terakhir," kata Trimedya.

Sebelumnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, menyatakan partainya akan mengevaluasi dukungan terhadap Ahok bila calon yang diusungnya itu berstatus tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama Islam.

Trimedya pun mempersilakan bila ada di antara partai pengusung lain yang akan undur diri. "Kalau ada partai pendukung lain balik kanan silakan," tegasnya.

Dia menambahkan, status tersangka yang disandang Ahok, tidak berpengaruh pada pencalonannya. Sebab, Ia ditetapkan tersangka setelah menjadi pasangan calon dengan Djarot S Hidayat. (TT/int)

Ahok: Bayangin, Saya Tersangka, Menang 1 Putaran

Ahok.
TobaTimes, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak takut ditetapkan sebagai tersangka. Bareskrim Polri telah menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Kalau memang ditentukan saya tersangka pun proses pemilihan masih berjalan, kita akan fight di pengadilan seperti kasus reklamasi, Rumah Sakit Sumber Waras," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat,  Rabu (16/11).

Ahok juga mengapresiasi bila nanti persidangan terkait tuduhan dugaan penistaan agama kepada dirinya dibuka secara terbuka.

"Kalau penistaan agama, makanya saya minta dinaikkan ke persidangan biar semua orang tonton dan lihat, menarik. Bisa bayangin enggak malunya saya ditersangkakan eh saya menang satu putaran. Malu dia. Kita harus fight. Kita cuma butuh 50 persen plus 1," kata Ahok.

Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukamto mengumumkan Basuki Tjahaja Purnama  (Ahok) resmi menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama. Pengumuman itu disampaikan di Rupatama Mabes Polri. Meningkatkan status Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama," katanya, Rabu (16/11). (TT/int)

Ahok Tersangka, Ini Tanggapan Istana

Ahok memberi keterangan di hadapan pers.
TobaTimes, Jakarta - Bareskrim Polri telah menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama. Pihak Istana Kepresidenan merespons penetapan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersebut.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptoprobowo mengatakan, Polri sudah melakukan proses hukum perkara itu sesuai yang diinginkan masyarakat. "Polri sudah melakukan proses hukum yang adil dan transparan," ujar Johan, Rabu (16/11/16).

Oleh sebab itu, Johan meminta agar semua pihak di masyarakat menghormati proses hukum yang adil dan transparan tersebut. "Semua pihak harus menghormati proses hukum," ujar Johan.

Namun ia enggan mengatakan apakah Presiden Joko Widodo memantau pengumuman penetapan tersangka Ahok atau tidak.

Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara terbuka terbatas yang dilakukan di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Selasa (15/11/16). Dalam gelar perkara, masing-masing pihak dari kepolisian, pelapor, dan terlapor menyampaikan pendapatnya.

Dari hasil gelar perkara, polisi memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan kasus Ahok ke tingkat penyidikan. (TT/int)

Ayah Bunuh Anak Karena Pacaran dengan Mantan Istrinya


TobaTimes, Deliserdang - Seorang ayah warga Jalan Medan-Binjai Km 13,5, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Medan, tega membunuh anak kandung sendiri.
Ilustrasi.
Motif pembunuhan ini lantaran sang ayah merasa takut dan khawatir jika anaknya dijadikan suami oleh mantan istri keempatnya.

Kapolsekta Sunggal Kompol Daniel Marinduri menjelaskan keributan yang berujung kematian itu terjadi, Sabtu (12/11/16).

Sebelum penikaman terjadi, korban bernama Jeri Ariato S, 18, dengan pelaku berinisial AS, terlibat pertengkaran. “Mereka ribut karena pelaku sering melihat korban berada di rumah mantan istri keempatnya,” ujar Kapolsek.

"Saat ribut itulah dada bagian kiri korban terluka bekas tikaman belati yang masih dipegang ayah kandungnya itu,” tambahnya.

Melihat itu, korban yang baru tamat SMA ini dilarikan warga ke RSU Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan intensif. Meski menjalani perawatan medis selama 12 jam, namun nyawa korban tidak tertolong.

Begitu mendapat laporan dari warga penyidik langsung meringkus AS dalam kurun waktu tak sampai 1 x 24 jam. Saat ini, yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsekta Sunggal.

“Barang bukti yang diamankan adalah sebilah pisau. Sampai saat ini, pelaku masih kita periksa intensif,” pungkasnya. (TT/int)