6.8.19

Kristina Gultom Siswi SMK Taput, Tewas Mengenaskan dan Diduga...


TobaTimes - Siswi SMK Kristina Br Gultom (20) ditemukan tewas dalam posisi telungkup tanpa busana di perladangan Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Senin (5/8/19).

Proses evakuasi jasad Kristina Gultom.
Penemuan mayat Kristina yang diduga korban pemerkosaan ini sedang viral di media sosial Facebook. ALFONSO Situmorang merupakan satu di antara warganet yang membagikan penemuan mayat Kristina yang diketahui sebagai pelajar SMK Swasta Karya Tarutung.

Alfonso Situmorang membagikan empat foto dan satu video, yang disertai status sebagai berikut di sebuah grup. Saat ini Penyidik Polres Taput telah mengevakuasi mayat dan masih proses penyelidikan.

Informasi yang diperoleh, jenazah Kristina ditemukan dalam posisi telungkup tanpa busana. Jenazah Kristina ditemukan di antara semak pohon bambu dekat perladangan warga, sekitar pukul 08.00 WIB.

Pada video yang dibagikan Alfonso Situmorang, terlihat seorang perempuan mangis tersedu-sedu di sekitar lokasi penemuan jenazah Kristina.

Perempuan yang menangis meraung-raung itu diduga sebagai ibu korban. Itu diketahui dari kata-kata yang diucapkannya dan menyebut ingin melihat wajah putrinya.

Jenazah Kristina telah dievakuasi dari lokasi penemuan menggunakan mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Pemkab Taput.

Terlihat warga sangat banyak yang berada di lokasi penemuan jenazah Kristina. Dari percakapan yang terdengar di video, Kristina sedang PKL di kantor pemerintahan.

Ada yang menyebut di Kantor Dispora Tapanuli Utara, dan ada juga yang menyebut di Kantor Bupati Tapanuli Utara,

Kristina ditemukan oleh ayahnya, Sardi Gultom dan sejumlah warga lainnya yang memang melakukan pencarian, setelah Kristina tidak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi.

Jenazah korban dievakuasi sekitar pukul 11.20 menuju Rumah Sakit Tarutung untuk divisum. Sementara, polisi masih berada di lokasi penemuan mayat dan telah membuat police line.

Dikabarkan, terduga pelaku sdah diamankan di Polres Taput untuk dimintai keterangan.

Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan, Polres Tapanuli Utara berjanji segera mengungkap kasus kematian Kristina siswi SMK Swasta Karya Tarutung yang diduga diperkosa sebelum dibunuh.

“Polisi sedang mendalami kasus kematian Kristina ini,” ujar Sutomo M Simaremare.

Kata Sutomo, Kristina merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya dan sedang menjalani praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput.

Sardi menemukan putrinya sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumahnya.

Mendapat informasi tersebut, petugas Satreskrim Polres Taput pada pukul 08.00 WIB pun bergegas menuju lokasi korban ditemukan.

Sutomo menjelaskan, saat melakukan olah TKP, petugas mengamankan barang bukti dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Tarutung. Korban ditemukan tanpa busana.

Korban merupakan putri dari pasangan Tiomasretna boru Simatupang dan Sardi Gultom.

“Ya, mendekati kebetulan korban tanpa busana, tapi kita belum bisa pastikan. Tapi, masih kita dalami agar tidak simpang siur,”ujar Sutomo.

Dari lokasi kejadian, polisi menemukan pakaian dalam (bra) korban sekitar 3 meter. Lalu, 1 meter dari posisi korban didapati celana dalam korban.

“Kemudian pukul 11.20 WIB kami dibawa ke Rumah Sakit Umum Tarutung untuk mendapatkan visum,” jelasnya.

Siapa diduga pelaku? Aiptu Simaremare mengaku masih mendalami kasus tersebut.

Namun, saat ini Polres Taput sudah mengamankan seseorang yang menurutnya belum bisa disebut namanya.

“Proses penyelidikannya kan harus cepat. Jadi artinya kami di situ kan lagi proses, dan berusaha mengungkap ini,” jelas Sutomo.

“Kalau sekarang pihak polres lagi berusaha mengungkap. Sesuai petunjuk alibi masyarakat, ada seseorang kita amankan. Tapi belum bisa kita sebut ke publik siapa namanya kalau belum terbukti,” sambungnya.

Seorang warga Darisson Hutapea, warga dusun Bahal Nagodang desa Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Taput mencuriga seorang pria.

Darisson curiga kepada RH. Karena pada Minggu (4/8) sore Darisson melihat RH berboncengan dengan seorang perempuan berbaju merah di sekitaran dusun Sitolu-tolu.

Di lokasi RH berboncengan dengan perempuan berbaju merah itu, ayah korban bersama saksi Sanggam memutuskan untuk melakukan penyisiran ke arah Dusun Sitolu-tolu.

Sanggam Hutapea langsung melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan dengan dalam posisi telungkup di bawah pohon bambu dan salak. (bbs/int)

Ini Penyebab Boru Sagala Mengakhiri Hidup di Pohon Mangga


TobaTimes - Seorang perempuan ditemukan tewas tergantung di pohon dekat kontrakannya di Jalan Nusa Indah, Kompleks Pemda, Medan Selayang, Medan, Senin (5/8/19) pagi.

Jasad Florintina diturunkan dari pohon mangga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jasad perempuan bernama Florentina Br Sagala (49) itu pertama kali ditemukan anak tetangganya yang juga pemilik kontrakan.

"Anak saya yang kabari, kebetulan setiap pagi pukul 06.00 Wib menyapu halaman rumah sebelum berangkat ke sekolah," jelas Joni Sitanggang, tetangga Fiorentina.

Peristiwa itu lalu dilaporkan ke kepala lingkungan (kepling) setempat dan diteruskan ke kepolisian. Tak lama berselang, petugas Polsek Delitua bersama Babinsa tiba di lokasi.

Petugas langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Selanjutnya, mereka mengevakuasi jasad Fiorentina ke rumah sakit.

Belum ada keterangan resmi terkait kejadian ini. Namun warga menduga Fiorentina nekat bunuh diri karena masalah rumah tangga.

Joni mengatakan Fiorentina baru 4 bulan mengontrak di rumahnya. Menurut dia, keluarga tetangganya itu memang kurang harmonis karena himpitan ekonomi.

Sementara Kepala Lingkungan IX, Kelurahan Selayang, Medan Tuntungan, Roni (40) mengatakan, aksi bunuh diri diduga terjadi sekitar pukul 06.00 Wib.

"Menurut petugas jaga malam sekitar pukul 05.00 Wib belum ada kejadian," sebutnya.

Dia juga mengatakan, Fiorentina punya terhimpit masalah ekonomi. "Putranya pun batal berangkat kerja ke Malaysia karena masalah administrasi," ucap Roni. (bbs/int)