3.12.16

Ngaku Bisa Masukkan Orang Kerja, Gelapkan Uang Rp25 Juta



TobaTimes, Siantar - Masih saja ada orang percaya dengan penipuan modus memasukkan orang bekerja. Oknum rekanan berinisal BS (50), warga Jalan Pangaribuan, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, dilapor ke Polres Siantar atas kasus penggelapan uang Rp20 juta.

Ilustrasi.
BS menipu korbannya DT (25), warga Dusun I Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Dolok Masihol, Kota Tebing Tinggi, dengan mengaku bisa memasukkan orang bekerja di salah satu perusahaan terkenal.

Saat berada di Polres Siantar, Jumat (2/11), DA menjelaskan bahwa peristiwa itu berlangsung pada Selasa (3/11/2015) di Jalan WR Supratman, tepatnya di kedai nasi.

Awalnya, Kamis (5/3/2015), DA bersama saksi MS (48), warga Jalan Makmur, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur dan PS, warga Jalan Jambu Tebing Tinggi, menyerahkan uang sebanyak Rp25 juta kepada terlapor. Uang tersebut sebagai pelicin agar korban bisa masuk kerja di salah satu perusahaan ternama.

“Dia (terlapor) menjanjikan bisa memasukkan orang kerja di perusahaan itu. Setelah pemberian uang itu, katanya aku akan mulai bekerja pada bulan April 2015. Tapi, sampai sekarang tak kunjung juga kita diterima kerja di perusahaan itu,” bebernya.

Singkatnya, pada bulan Oktober 2015, korban dan terlapor bertemu di Jalan Sudirman. Terlapor berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada 2 November 2015. Hingga jatuh tempo, uang yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp25 juta.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kanit I SPKT Aipda Zilkarnaen, membenarkan telah menerima laporan korban. “Laporannya sudah kita terima dan masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya. (TT/int)

Maling Masuk ke Rumah Sekdes, Babak Belur Dimassa Warga


Ilustrasi.
TobaTimes, Simalungun - Herman Hutagalung (23), warga Simpang Pajak Negeri Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, babak belur dipermak warga karena tertangkap tangan hendak mencuri di rumah Buyung Hermanto (40), Sekdes Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela.

Sesuai informasi, Jumat (2/12) sekira pukul 04.00 WIB, istri Buyung seperti biasa bangun dari tidurnya dan hendak ke dapur guna mempersiapkan keperluan sarapan pagi buat anak dan suaminya.

Namun, tiba-tiba terlihatnya seorang laki-laki yang tidak dikenalnya berada di bawah tangga dalam rumahnya. Dalam keadaan terkejut, istri Sekdes mengambil sebilah parang dan menyuruh pelaku keluar dari rumah. Namun pelaku bukannya keluar, malah memukul bahu korban sehingga parang tersebut terjatuh ke lantai.

Setelah parang terjatuh, pelaku langsung berusaha menguasai parang tersebut dan mengayunkan parang tersebut ke korban dan mengenai jari tangan kiri, setelah itu pelaku berusaha melarikan diri.

Tak terima dengan perlakuan pelaku, korban pun mengejar pelaku walau dirinya terluka. Usahanya untuk mengejar pun berhasil dan sempat terjadi perkelahian yang memancing warga keluar dari rumah. Akhirnya warga pun berdatangan dan mengamankan pelaku. Kemudian warga pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Kapolsek Bangun AKP Jarosman Sinaga melalui Kanit Reskrim Iptu Juni Hendrianto, membenarkan adanya seorang yang diduga hendak menyantroni rumah warga dimassakan. Saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Bangun. (TT/int)

Kakek Berusia 96 Tahun Tewas Disambar Kereta Api


TobaTimes, Simalungun - Seorang kakek yang sudah sangat renta, Karyo Muliyo (96), warga Huta II Joharan, Nagori Parlanaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, tewas setelah disenggol Kereta Api jurusan Rantau Parapat-Medan.
Ilustrasi.
Peristiwa itu berlangsung di rel Kereta Api Huta II Parlanaan, Jumat (2/12) sekira pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan informasi, saat itu Kereta Api melaju dari Rantau Parapat menuju Medan. Sebelum tiba di lokasi kejadian, dari kejahuan masinis sudah membunyikan klakson berkali-kali karena melihat korban sedang berjalan kaki di tepi lintasan rel Kereta Api.

Meski sudah di klakson, korban tak juga menepi dari jalur perlintasan rel Kereta Api, sehingga kecelakaan pun tidak terelakkan. Korban terpental sekitar 10 meter setelah ditabrak Kereta Api.

Warga yang melihat peristiwa itu langsung berduyun-duyun datang ke lokasi kejadian, dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Andi (45), salah seorang warga sekitar, mengatakan, korban sudah tua dan kemungkinan telinga tidak bisa lagi maksimal untuk mendengar, sehingga tidak mendengar suara klakson Kereta Api.

“Biasanya kakek itu naik sepeda. Tapi, tidak tahu kenapa kakek itu jadi jalan kaki,” ujarnya.

Kapolsek Perdagangan AKP Asmara melalui Kanit Reskrim Iptu TL Simamora, mengatakan, sudah menerima laporan dari masyarakat tentang adanya kecelakaan tersebut. (TT/int)

2.12.16

Saat Bangun, Gadis Ini Sadar Dirinya Telanjang, Lalu Lapor ke Polisi


TobaTimes - Sebut saja namannya Mela (16), masih duduk di bangku SMA. Warga Kecamatan Tuminting, Kota Manado, ini melapor ke polisi karena diperkosa 4 pria yang tidak dikenal, Kamis (1/12) dini hari.
Ilustrasi.
Gadis cantik belia berkulit putih ini mengatakan, malam hari sebelum kejadian, dia diajak oleh temannya perempuan bernama Yati untuk ikut pesta minuman keras di tempat kos temannya.

Saat asyik menikmati miras dalam kamar, datang empat lelaki tidak dikenalnya ikut bergabung meneguk miras. Entah apa yang dibisikan salah lelaki kepada Yati, lalu keduanya menuju ke di halaman parkir.

Sekira 15 menit kemudian, Yati dan lelaki tersebut kembali ke kamar, lalu pamit dengan alasan untuk membeli miras. "Dia(pelaku) bersama teman saya katanya mau tambah minuman karena tidak ada campuran Bir Bintang," ujar korban.

Tak lama kemudian, kedua orang tersebut kembali sambil membawa beberapa botol bir. Dan, pesta miras kembali dilanjutkan, diduga salah satu pelaku mencampur minuman dengan obat terlarang.

Melihat korban sudah dalam kondisi setengah mabuk, salah satu pelaku mengajak korban ke kebun pisang belakang rumah. “Dia (pelaku,red) mengajak saya ke kebun, dengan alasan untuk mengambil pisang untuk digoreng, tapi dia membawa sebotol bir,” ujar korban.

Di kebun pisang, pelaku memaksa korban untuk meneguk minuman yang dibawanya. Dan korban mengiyakan. Di saat itu juga pelaku mulai melakukan perkosaan. Karena sudah pusing, korban tidak bisa melawan lagi.

“Saat di kebun, saya minum tiga gelas. Tiba-tiba pusing, meski samar-samar, saya sempat melihat tiga laki-laki lainnya berdatangan menghampiri saya, lalu saya tidak sadar lagi,” tutur korban.

Diduga, disaat korban sedang pingsan, para pelaku menggilir korban. Nah, pagi harinya korban sadar dari mabuknya. Betapa terkejutnya gadis belia itu ketika sadar dirinya sudah tidak mengenakan busana.

“Pas bangun pagi, saya langsung menangis. Baju dan celana ada di samping saya,” tambah korban

Kapolsek Singkil IPTU Marselus Yugo Amboro ketika dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Roly Sahelangi membenarkan adanya laporan tersebut.

”Laporan sudah kami terima dari Polsek Singkil. Untuk membuktkan adanya kejadian tersebut, pihak penyidik akan mencari saksi dari peristiwa itu. Jika benar, maka para pelaku akan segera ditangkap,” terang Sahelangi.(TT/int)

Istri Pamit Acara Wisuda, Rupanya Main di Hotel


TobaTimes, Jabar - Seorang pria bernama Ade Sunandar marah bukan main, Sabtu lalu. Pasalnya, ia menyaksikan sendiri istrinya sedang berdua di hotel dengan seorang pria bertelanjang dada.
Ilustrasi.
Ade memergoki KS, istrinya itu, bersama pria berinisial Rh, yang tak lain adalah rekan kerja sang istri di Puskesmas Kolelet, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

"Saya mencurigai istri saya sejak lama. Lalu saya intai dan saya gerebek saat dia berduaan dengan teman kerjanya di dalam kamar hotel,” ujar Ade kepada wartawan.

Ade menjelaskan, siang hari sebelum peristiwa itu sang istri pamitan untuk ikut acara wisuda di salah satu kampus di Tangerang. Karena curiga, Ade mengikuti sang istri seusai pulang acara wisuda. Rupanya, sang istri bertemu dengan Rh. Keduanya lantas menuju hotel POP Serpong lalu memesan satu buah kamar.

Setelah sang istri dan selingkuhannya masuk kamar, Ade dibantu security hotel menggerebek mereka. Sontak, KS dan Rh kaget saat ditemui tengah dalam kondisi bertelanjang dada.

Keduanya hanya tertunduk lesu, karena dengan jelas yang ada di depan mata mereka adalah suami sah dari KS. ”Bisa dilihat videonya,” ujar Ade.

Atas peristiwa itu, Ade meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD), kepala Dinas Kesehatan serta bupati Lebak agar menindak tegas dan memecat keduanya.

Menurut sumber di Dinkes Lebak, kabar perselingkuhan KS dan Roh sudah sampai ke telinga sejumlah petinggi Dinkes Lebak.

”Di sini (Dinkes Lebak, Red) semua telah mengetahui kabar perselingkuhan dua oknum pegawai Puskesmas Kolelet,” ujar sumber yang minta namanya tidak dikorankan. (TT/int)

27.11.16

Gadis Manis Ini Hilang, Pulanglah! Keluarga Sedih...


TobaTimes, Siantar - Dina Revanza (14), siswi SMA Negeri 6 Pematangsiantar, warga Jalan Bangau, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat, pergi meninggalkan rumah sejak Senin (14/11) malam. Tidak ada pesan. Bahkan nomor handphone-nya tidak dapat dihubungi.

Dina Revanza.
Saat ini keluarga khawatir terhadap keberadaan Dina Revanza. Arjun (45), ayah korban menduga Dina pergi karena tidak terima permintaannya pindah dari SMA Negeri 6 ke salah satu sekolah swasta di Siantar tidak dipenuhi.

Awalnya, kepergian Dina diperkirakan hanya sementara. Namun setelah 10 hari dirinya mulai curiga.

‘’Kami berharap kepada orang yang mengetahui dimana anak kami, agar memberitahukan kepada kami. Kalau Dina membaca berita ini, tolong pulanglah nak. Kami khawatirkan kamu,” kata Arjun, kepada METRO SIANTAR, Kamis (24/11).

Selama ini, Dina tinggal di Jalan Bangau bersama neneknya dan seorang adik perempuannya. Tidak ada masalah yang dikeluhkannya, selain ingin pindah. Bahkan kepada gurunya di SMAN 6, rencana kepindahannya sudah disampaikan.

‘’Saya sudah cek ke sekolah, tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Kawan-kawannya juga tidak tahu. Tapi dari gurunya, Dina pernah meminta tolong untuk dibantu pindah sekolah,” kata Arjun.

Dijelaskan Arjun, saat kepergian Dina, dirinya berada di luar kota.

Dia juga tidak melaporkan kejadian itu ke polisi karena harapannya Dina segera kembali jika suasana hatinya sudah tenang. Ia berharap Dina segera ditemukan dan jika ada yang melihat agar mengabarinya di nomor 0812-6088-5527. (TT/int)
 

Ilmuwan Minta Penghitungan Ulang Pilpres AS, Ini Alasannya...



TobaTimes - Kekalahan Hillary Clinton sebagai presiden Amerika Serikat (AS) memang menyakitkan. Tidak hanya buat Clinton, namun juga pendukungnya.
Demontrasi tolak Trump.
Pasalnya, ibu satu anak itu memenangkan popular vote. Alias suara yang memilih Clinton jauh lebih banyak dibanding yang memilih Donald Trump.

Namun, Trump menang karena sistem Electoral College. Dalam sistem ini kandidat presiden yang mendapat popular vote tidak otomatis memenangkan pemilu. Setiap negara bagian menentukan elector (sekelompok orang yang terpilih) untuk memilih presiden dan wakilnya setelah pemilihan popular vote dilakukan.

Beda angka mereka yang memilih Clinton dengan Trump sangat mencengangkan. Hampir dua juta orang memilih Clinton. Sampai Rabu (16/11), Clinton mengungguli Trump di angka 1,82 juta suara.

Dengan alasan itu lah, sekelompok ilmuan mendesak pihak Clinton untuk menuntut dilakukan penghitungan ulang. Mereka menduga ada kemungkinan pelanggaran peraturan dan pencurian suara.

Ada tiga negara bagian yang diminta untuk dihitung ulang, yaitu Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania. Di tiga negara bagian itu lah Clinton kalah.

Mereka menyatakan menemukan bukti kalau suara total di tiga negara bagian itu dimanipulasi atau di-hack. Penemuan itu pun sudah dipresentasikan di depan ajudan-ajudan top Clinton, pada Selasa (22/11).

‘’Ada perbedaan dari hitungan manual dengan mesin,” ujar seorang sumber. Ilmuan yang meminta perhitungan ulang itu antara lain J Alex Halderman, direktir University of Michigan Center for Computer Security and Society. (TT/int)

Di Pulau Rakyat, Ada Proyek Hotmix Tanpa Plang


TobaTimes, Pulau Rakyat - Saat ini sedang berlangsung perbaikan jalan menuju Dusun I, Desa Tunggul 45, Kecamatan Pulau Rakyat, Asahan. Kondisi jalan yang dulunya kupak-kapik akan diaspal hotmix.
Proyek pengaspalan hotmix tanpa plang.
Tapi warga kecewa, karena di lokasi pengerjaan sama sekali tidak ada plang proyek. Warga yang ingin melakukan pengawasan terhadap proyek itu protes. Terutama mereka yang sering melintasi jalan tersebut, seperti warga dari Desa Persatuan, Desa Bangun, Desa Tunggul 45, dan Desa Opa. 

‘’Sebagai warga, tentu kami ingin tahu ini volume jalan yang diperbaiki berapa, dananya berapa. Jadi kita bisa ikut melakukan pengawasan. Sekarang kan, harus transparan,” ujar S Butarbutar, Kamis (24/11).

Protes serupa disampaikan Tumpal Tampubolon, warga Desa Pulau Rakyat Pekan. Menurut Tumpal, seharusnya sejak awal pengerjaan proyek pihak rekanan sudah memasang papan plang.

‘’Jadi fungsi pengawasan bisa maksimal. Itu penting karena yang melintasi jalan ini nantinya, kami juga,” ujarnya.

‘’Harus jelas itu, dananya berapa, dari mana. Panjang jalan yang diperbaiki berapa. Itu harus disebutkan,” ujarnya lagi.

Kepala Desa Tunggul 45 juga mengaku heran kenapa tidak ada plang di lokasi proyek. Ia mengaku sempat didatangi seseorang yang mengaku rekanan. Si rekanan datang dan menyampaikan rencana melakukan pembongkaran portal di Simpang Desa Orika. ‘’Itu aja. Jadi kan aneh juga ini,” katanya.

Ketua KNPI Samsudin Sitorus juga sependapat dengan warga. Menurutnya, sekarang sudah jamannya transparan. Tak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi.  ‘’Kalau transparan, kita pun enak mengawasinya,” sebut Sitorus. (TT/int)
 

Kapolres Asahan Ajak Masyarakat Jaga NKRI


TobaTimes, Kisaran - Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kebhinekaan sebagai perekat tali silaturahmi, memperkuat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia di Kabupaten Asahan.
Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK silaturahmi dengan FKPD.
Imbauan itu disampaikan Tatan Dirsan Atmaja dalam acara 'Silaturrahmi Kapolres Asahan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan insan pers, di Aula Wira Satya Polres Asahan, Kisaran, Kamis (24/11).

‘’Kita harus merangkai persatuan dan kesatuan bagi keutuhan bangsa, beranjak dari kebhinekaan menuju ke eka an, yaitu NKRI,” ujar Tatan.

Masih Tatan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri atas beraneka ragam adat budaya, bahasa, ras, suku, agama dan kepercayaan. Sebagai anak bangsa, ia mengajak seluruh masyarakat harus mampu merawat dan mendayagunakannya sebagai potensi untuk pembangunan.

‘’Kita semua harus memiliki kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk merawat kebhinekaan itu, sehingga terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan bermartabat, cepat tercapai,” terangnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat Kabupaten Asahan tidak pernah memberikan ruang sedikit pun atas upaya  pihak-pihak tertentu, untuk mengacaukan situasi dan merusak jalinan kerukunan umat beragama yang telah terjalin dengan baik.

‘’Kami berharap, selaku panutan masyarakat, tokoh agama dapat berperan menyejukkan hati masyarakat,” pungkasnya.
Wakil Bupati Asahan H Surya BSc mengatakan, secara umum kondisi Kabupaten Asahan kondusif. Kondisi itu tercipta berkat kerja keras Polres Asahan dan TNI dan pihak keamanan lainnya.

Selain aparat keamanan, tentu masyarakat menjadi pilar utama dalam menjaga kondusifitas. Sebab kata Surya, ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungannya, akan mendorong terjadinya instabilitas sosial.

Untuk mendukung tercipatanya ketenteraman dan ketertiban umum, Pemkab Asahan telah membentuk sarana komunikasi masyarakat (forum), beberapa di antaranya yakni, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) dan sarana komunikasi lainnya.

Masyarakat harus memanfaatkan wadah yang ada untuk menyalurkan aspirasinya. Sehingga segala persoalan baik masalah sosial, agama maupun persoalan lainnya, dapat tertangani dengan cepat. (TT/int)

Nelayan Ungkap Praktik Pungli Oknum Pol Air


TobaTimes, Medan - Praktik pungutan liar (pungli) dialami pengusaha kapal Mariana, asal Kabupaten Batubara. Kali ini, dilakukan oknum Pol Air.
Ilustrasi.
Pengusaha kapal bernama Mariani, mengaku dimintai uang dengan jumlah bervariasi, mulai Rp400 ribu sampai Rp700 ribu setiap bulan oleh oknum Pol Air. Ia menyebutkan, sebesar Rp400 ribu untuk setiap kapal dompeng, Rp600 ribu per kapal 4 peston dan Rp700 ribu per kapal 6 peston.

‘’Jika dihitung seluruhnya dari 20 unit kapal 6 peston, 17 unit kapal 4 peston dan 10 unit kapal dompeng, maka harus dibayar Rp28,2 juta per bulan," ungkapnya, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut, kemarin.

Tapi belakangan pengusaha kapal Mariana mengaku terpaksa menunggak bayar. Hal itu dikarenakan kapalnya yang rusak. ‘’Tapi petugas yang biasa mengambil uang itu tidak percaya dengan kondisi saya. Malah kapal saya diancam bakal ditangkap," sebutnya.

‘’Tapi kalau pengusaha ngasi uang banyak, mereka tidak berani menangkap kapalnya. Kalau kami rakyat kecil dijadikan tumbal hukum. Kapal kami ditangkap demi menegakkan peraturan,” kata pengusaha kapal Mariana ini kesal.

Ia menegaskan, jika ingin menegakkan hukum, maka tangkap semua kapal yang menggunakan alat tangkap ikan sama seperti yang mereka gunakan.

Namun, perwakilan Diskanla Sumut membantah adanya kutipan resmi kepada pengusaha kapal penangkapan ikan di Sumut. ‘’Kutipan itu tidak ada, tapi kami cenderung itu dilakukan pemuda setempat," ujarnya.

Dit Pol Air Poldasu Kombes Pol Syamsul Badhar yang saat itu ikut menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi B DPRD Sumut, mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

‘’Kami tidak ada menerima 600 ribu rupiah dari pemilik kapal seperti yang diterangkan oleh yang termaksud. Jadi itu tidak benar, yang disebutkan oleh ibu itu tidak benar semuanya," bantah Syamsul.

Sementara, Sekretaris Komisi B Aripay Tambunan, yang memimpin RDP mengatakan bahwa kasus ini di RDP-kan karena pelapor merasa keberatan dengan ketidakadilan hukum dan terkait Permen Nomor 2 Tahun 2015.

‘’Jadi di rapat terungkap bahwa ada 11 ribu kapal yang masih menggunakan alat tangkap ikan hela dan trawl. Jadi ini tugas pemerintah juga," ujar Aripay.

Lebih lanjut, politisi PAN ini mengatakan bahwa kasus yang digelar sekarang ini sudah P21 dan sudah ditahapan ke Kejaksaan.

‘’Pihak kepolisian menyebutkan bahwa kasus ini sudah (P-21). Jadi kita tidak bisa mengintervensi kepolisian. Kita akan menyurati kejaksaan asgar segera memberikan keadilan kepada Ibu Mariani," pungkasnya. (TT/int)

Jadi Tersangka Penganiaya Bayi, Prabowo Pasrah


TobaTimes, Batubara - Prabowo (28) kini pasrah setelah polisi mempersangkakannya telah menganiaya Rizky, bayi berumur satu tahun satu bulan buah hati kekasihnya dengan pria lain. Oknum Satpol PP Batubara ini akan tetap berusaha tegar menghadapi masalah yang ia alami.
Prabowo diperiksa polisi.
Saat pemeriksaan berlangsung di Ruang Sat Reskrim Polres Batubara, Kamis (24/11), Prabowo tampak sesekali berusaha menerangkan bahwa dia sama sekali tidak melakukan penganiayaan terhadap bayi tersebut. Tapi, polisi tetap mempersangkakannya melanggar pasal tentang tindak kekerasan terhadap anak.

Usai pemeriksaan, Prabowo mengaku, pasrah dan harus menghadapi masalah yang menimpa dirinya.

‘’Mau bagaimana lagi bang, harus aku hadapi masalah ini,” kata Prabowo.

Pemeriksaan terhadap Prabowo dilakukan setelah polisi mendengarkan keterangan dari Iin alias Dewi (27), ibu dari bayi Rizky yang juga kekasihnya. Sebagaimana kesaksian Iin alias Dewi bahwa luka dan kaki serta tangan anaknya yang patah itu diduga kuat akibat tindakan kekerasan yang dilakukan Prabowo, pria yang belakangan ini sering menginap di tempat tinggalnya.

Namun, Prabowo tetap kukuh tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Rizky. Menurut Prabowo, Rizky sebenarnya sudah lama mengalami sakit. Kondisi kaki dan tangan Rizky itu juga sudah bengkak dan luka, sejak lama.

Soal itu, Prabowo bahkan sempat menanyakan apa penyebab sehingga kaki dan tangan Rizky bisa mengalami bengkak. Dan, saat itu Iin mengatakan bahwa anaknya itu terluka akibat jatuh. 

‘’Jadi, anak itu sebenarnya sudah lama sakit, kaki dan tangannya memang sudah bengkak dan luka,” sebut Prabowo.

Lalu, Prabowo merasa iba dan sudah berulangkali membawa Rizky berobat ke sana-kemari. Bahkan sudah gonta-ganti tukang kusuk yang ia temui agar Rizky segera mendapat kesembuhan.

‘’Itu sebabnya bengkak pada tangan Rizky, sudah lumayan sembuh," kata Prabowo.

Lalu, mengenai kejadian pada Jumat (18/11) pagi lalu, Prabowo mengaku sedang tiidur di samping Rizky. Lalu, disuruh oleh kekasihnya Iin membersihkan tubuh bayi itu.

Saat itu, Prabowo mengaku melihat Rizky menangis dan melihat kaki kiri korban yang bengkak itu tidak bisa digerakkan. Lalu, Prabowo berusaha meluruskan kaki bayi tersebut. Tapi yang terjadi justru di luar dugaannya. Kaki anak itu kemudian mengeluarkan darah. ‘’Saat itu, aku panik lalu kupanggil Iin,” sebut Prabowo.

Tak lama kemudian Iin datang dan masuk ke kamar. Sembari melihat kondisi tubuh anaknya, Iin kemudian memarahinya.

‘’Kamu apakan kaki anakku?" bentak Iin. Kemudian Prabowo berusaha menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak melakukan apa-apa, kecuali berusaha meluruskan kaki anak tersebut.

Setelah itu, mereka cepat-cepat membawa Rizky berobat ke Puskesmas Petatal, Batubara. Selesai berobat sekitar jam 11.00 WIB, kemudian mereka mengantarkan bayi tersebut ke ayah kandungnya di Tanjung Gading. ‘’Jadi, aku sama sekali tidak ada menganiaya anak itu,” tegas Prabowo.

Tapi, polisi tetap memrosesnya. Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Rahmadani.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, Prabowo dipersangkakan melanggar pasal tentang tindak kekerasan terhadap anak. Sedangkan terhadap Iin, dipersangkakan melanggar pasal penelantaran terhadap anak.

‘’Keduanya terancam hukuman penjara di atas lima tahun, sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak," terang Rahmadani singkat.

Sehari sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap Iin, wanita yang dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap bayinya sendiri Rizky di Mapolsek Indrapura, Rabu (23/11), , sekira pukul 12.00 WIB. Namun, Iin membantahnya.

Kepada polisi, wanita asal Dusun Kampung Baru, Dolok Masihul, Serdang Bedagai, ini menduga jika pelaku penganiayaan terhadap bayinya adalah Prabowo, kekasihnya.

‘’Aku gak gila, nggak mungkin aku menganiaya anakku sendiri,” kata Iin.

Iin menuturkan, waktu itu pagi sekira pukul 07.00 WIB, ia sedang menyapu halaman warungnya di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Tiba-tiba, ia mendengar jeritan Rizky dan disusul suara panggilan dari kekasih gelapnya Prabowo dari dalam kamar warungnya itu.
Iin pun langsung masuk ke kamar dan melihat Rizky menjerit dengan kondisi kaki telah berlumuran darah di atas tempat tidur. Melihat kondisi anaknya itu, Iin langsung memarahi Prabowo.

‘’Saya bilang sama dia (Prabowo, red), kenapa kakinya berdarah? Kau apakan dia?

Ketika Iin kembali mendesaknya, Prabowo kemudian mengaku hanya berusaha meluruskan kaki anaknya. Saat melihat kondisi kaki Rizky, Iin menduga seperti ada luka sayatan sepanjang 10 cm di betis anaknya. Setelah melihat kondisi anaknya cukup parah, Iin berusaha membalut kaki Rizky dengan singlet. Kemudian bergegas membawa Rizky berobat ke puskesmas.  

‘’Memang aku tidak sempat memperhatikan apakah ada pisau silet atau benda tajam di sekitar anakku,” ujarnya.

Setelah membawa anaknya berobat, Iin mengaku mengantarkan bayinya ke Sabirin, ayah biologis Rizki. Tapi respon Sabirin, mengecewakan. Padahal, Iin meminta agar Sabirin membawakan anak mereka berobat.

‘’Aku bilang ini anakmu sakit, tolong bawa dia berobat,” kata Iin.

Tapi Sabirin justru hendak meninggalkannya dan pergi dengan mengendarai mobil pick up Granmax miliknya, sembari melemparkan uang sebesar Rp2 ratus ribu.

Karena tak terima, Iin jengkel dan meletakkan bayinya di tanah persis di samping mobil pick up Granmax tersebut. Setelah itu, dia kembali ke warungnya di Sumber Padi. Sementara Po kembali ke rumahnya di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun. Atas tindakannya itu, oleh penyidik kemudian mempersangkakan Iin dengan tindak pidana penelantaran anak. (TT/int)

Konfercab HMI Cabang Psp ke-31 Siap Lahirkan Pemimpin Terbaik


TobaTimes, Sidimpuan - Sebagai bagian dari peraturan organisasi (AD/ART) yang harus dijalankan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Padangsidimpuan (Psp) yang meliputi (Psp, Tapsel, Paluta dan Palas) menyelenggarakan Konferensi Cabang (KONFERCAB) yang ke-XXXI.

Irham Bakti Pasaribu.
Kegiatan yang digelar di Aula SMKN 2 Psp ini berlangsung mulai Sabtu (26/11) hingga hari ini Minggu (27/11).

Ketua Umum HMI Cabang Psp, Irham Bakti Pasaribu menyampaikan, sesuai amanah yang tercantum dalam peraturan organisasi perlu dilakukan konferensi.

Menurut Irham, pada konferensi ini, ada tiga orang kader terbaik mereka yang telah mengajukan diri sebagai bakal calon Ketua Umum HMI Cabang Psp untuk Periode 2016-2017.

"Adapun ketiga calon ketua tersebut yakni Amiruddin Laoly, Ranto Bangun Harahap dan Parulian Siregar," ujarnya, Sabtu (26/11) pada pembukaan konferensi.

Menurut Irham, suara yang akan diperebutkan nantinya berdasarkan keputusan 'Steering Committee' panitia pelaksana dengan jumlah delapan suara, dan dari enam Komisariat penuh yang ada di wilayah kerja HMI Cabang Psp.

"Harapan kami kepengurusan berikutnya bisa lebih baik lagi dan program kerja yang telah kami laksanakan pada masa kami (sebelumnya). Jika dirasa baik, mohon untuk dilanjutkan dan dikembangkan," pinta Irham.

Ketua Panitia penyelenggara Konfercab Mustopa Arifin mengatakan, amanah konstitusi mewajibkan setiap cabang (HMI,red) harus menjalankan roda organisasi. Dan salah satu di antaranya adalah mengadakan konferensi.

"Untuk pelaksanaan Konferensi Cabang kali ini pembukaan diselenggarakan di Aula SMK Negeri II Kota Padangsidimpuan dan di Aula Gedung Bina Insani Kota Padangsidimpuan," jelasnya didampingi sekretaris Putra Julkipli Harahap dan bendahara Ahmad Efendi Harahap.

Dengan digelarnya Konferensi ini, bisa menjadikan regenerasi kepemimpinan untuk HMI yang lebih baik lagi ke depannya. Meski hanya dengan semangat dan digelar sederhana, namun tetap menjaga nilai-nilai yang ada.

"Yang pasti, dengan Konferensi HMI ketigapuluh satu ini, harus dapat melahirkan pemimpin dan rekomendasi-rekomendasi terbaik untuk kemajuan HMI dan dapat berkontribusi untuk masyarakat umum,” pungkasnya. (TT/int)

Pembangunan Mapolres Palas Mulai Rampung


TobaTimes, Palas - Bangunan Kantor Polres di Kabupaten Padang Lawas sudah berdiri yang berada di perbatasan Kecamatan Barumun dan Sosa. Meski masih belum dalam tahap pengerjaan, tapi sepertinya sudah mulai rampung.
Ilustrasi.
Bahkan, pematangan lahan sudah dilakukan di halaman depan kantor polres tersebut. Seakan kantor itu sudah siap ditempati.

Bupati Palas H Ali Sutan Harahap (TSO) saat disinggung soal gedung Polres belum lama ini mengatakan, ke depan akan dilakukan serah terima aset. Dengan begitu, diharapkan akan secepatnya terbentuk Polres Palas. "Kita berharap Kapolda lah yang meresmikan sekaligus penyerahan aset ini," kata TSO.

Hanya saja, belum dapat gambaran kapan peresmian dan serah terima aset itu dilakukan. Dalam kesempatan itu, TSO hanya menyebutkan pentingnya pendirian Polres Palas. Terlebih, wilayah ini berada di perbatasan.

"Tujuannya untuk penyelamatan putra putri Palas. Apalagi daerah kita berada di perbatasan dan sangat rawan narkoba," kata TSO.

Apalagi, sambung TSO, peredaran narkoba di daerah ini sangat membahayakan. Pintu masuknya sangat banyak. Dari hutan saja masuk. Sementara, untuk ketersediaan personel masih sangat terbatas. Bisa dibayangkan, dari 303 desa yang ada, polisi saat ini hanya ada 91 orang.

"Berarti perbandingannya satu polisi harus tiga atau empat desa. Karena itulah kehadiran Polres di daerah ini sangat penting,” ujarnya.

Seperti diketahui, bangunan Polres Palas ini sendiri terbangun atas bantuan dari perusahaan-perusahaan di daerah tersebut. (TT/int)

Martabe Sosialisasi Operasi Katarak Gratis


TobaTimes, Tapsel - Kabar gembira bagi masyarakat di Kabupaten Tapsel dan wilayah kabupaten, kota sekitarnya dan bahkan di sebagian wilayah Sumatera Utara.
Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu meninjau stand Tambang Martabe.
Pasalnya, Tambang Emas Martabe yang beroperasi di Aek Pining, Batangtoru, Kabupaten Tapsel berencana menggelar bhakti sosial dengan kegiatan pemeriksaan dan operasi katarak gratis, akhir tahun ini.

Melalui brosur dan berbagai kesempatan, Tambang Emas Martabe terus melakukan sosialisasi tentang rencana kegiatan sosial tersebut kepada masyarakat luas.

Pada momen pameran pembangunan sebagai rangkaian peringatan HUT ke-66 Kabupaten Tapsel yang digelar di Alun-alun Sipirok, Tambang Martabe juga memanfaatkannya sebagai sarana sosialisasi.

Dengan promosi dan sosialisasi yang disajikan, berdampak pada tingginya animo masyarakat mengunjungi stand Tambang Martabe tersebut.

Apalagi, selain brosur, penjaga stand juga memutar kegiatan pemeriksaan dan operasi katarak di layar LCD di dalam stand. Sehingga menambah pemahaman bagi warga yang menyaksikan.

"Kita fokus mempromosikan dan mensosialisasikan rencana kegiatan pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis tahun ini," sebut Augusta Sirait saat ditemui Metro Tabagsel di stand Tambang Martabe, beberapa waktu lalu.

Selain menjadikan sarana sosialisasi, sambung Sirait, stand Tambang Martabe juga tetap memamerkan berbagai jenis bantuan yang mengandung mineral di Batangtoru. Selain itu ada juga produk organik dari kelompok tani binaan Tambang Martabe seperti beras, jagung dan lainnya.

"Kita tetap memajang batu mineral, sebagai upaya memberikan  edukasi kepada masyarakat tentang kekayaan yang ada di Batangtoru. Ada juga produk organik dari Koptan binaan Tambang Martabe selama ini," pungkas Augusta. (TT/int)

Pemkab Tapsel Terima Ambulans dari Kementerian Kesehatan


TobaTimes, Tapsel - Pemkab Tapsel melalui Dinas Kesehatan menerima satu unit mobil ambulans dari Kementerian Kesehatan, tahun 2016.
Penyerahan ambulans secara sibolis.
Atas nama Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementrian Kesehatan, Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu SH menyerahkan secara simbolis mobil ambulance tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan dr Ismail Fahmi MKes pada rangkaian  peringatan HUT Tapsel ke-66 Tapsel, di halaman Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Kamis (24/11) lalu.

Pada kesempatan itu Bupati menyampaikan, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya terus dilakukan. Berbagai potensi terus disinerjikan termasuk mengusulkan satu unit ambulan untuk menambah daya jangkau pelayanan kesehatan bagi masyarakat Tapsel yang tersebar di 14 kecamatan, 212 desa dan 36 kelurahan.

Selain itu, ambulan tersebut juga akan menambah akselerasi pembangunan yang terus dilakukan khususnya di sektor kesehatan.

Peningkatan pelayanan kesehatan  dasar bagi masyarakat, telah menjadi salah satu obsesi sejak diberikan amanah memimpin daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Dalihan Natolu ini. Hal itu sesuai dengan visi misi dalam mewujudkan masyarakat Tapsel yang cerdas, sehat  dan sejahtera.

Kepala Dinas Kesehatan Tapsel dr Ismail Fahmi MKes mengatakan, diterimanya bantuan ambulan tersebut adalah atas tingginya kepedulian dan perhatian Bupati terhadap peningkatan derajat kesehatan seluruh masyarakat Tapsel.

"Peruntukannya adalah untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di daerah," ungkapnya. (TT/int)
 

Para Sopir Angkot Kompak Bersihkan Jalan



TobaTimes, Tapsel - Hari jadi ke-66 Kabupaten Tapsel diharapkan menjadi tahun kebangkitan menuju Tapsel yang cerdas, sehat dan sejahtera. Makna peringatan HUT Tapsel ternyata bukan hanya di kalangan wakil rakyat, ASN, pelajar, mahasiswa, OKP atau ormas saja.
Supir angkot gotongroyong bersihkan jalan.
 Namun, bagi masyarakat bisapun sudah mulai berperan dan memaknai peringatan hari jadi ini dengan berbagai kegiatan positif. Seperti menggalakkan gotong royong.

Hal inilah yang dilakukan para sopir angkot yang biasa mengantar anak sekolah ke MTsN Sipirok, Kamis (24/11) lalu. Pantauan wartawan, sebanyak 12 orang sopir melakukan pembersihan jalan menuju sekolah milik pemerintah tersebut.

Ruas jalan dengan panjang sekitar 2 km, mulai dari Simpang BP2KP Tapsel hingga MTsN Sipirok, dibersihkan dengan menggunakan mesin babat, dan peralatan lainnya.

"Kami menggelar gotongroyong, membersihkan jalan yang biasa kami lalui untuk mengantar anak sekolah. Ini bagian dari memaknai hari jadi Kabupaten Tapsel ke-66," ungkap Anwar Hutabarat (44) salah seorang sopir.

Dikatakan, kendatipun jalan tersebut milik pemerintah, namun sebagai warga yang biasa memanfaatkannya sangat pantas membersihkan fasilitas umum tersebut, agar aman dan nyaman saat melewatinya.

"Kami juga warga, dan sebagai warga harus berterima kasih pada pemerintah yang sudah membangun jalan ini. Kita harus merubah pola fikir, jangan menunggu dan berpangku tangan dengan kondisi yang ada, karena setiap warga merupakan bagian dari pembangunan juga," ungkap sopir yang juga berperan sebagai agen di salah satu loket angkutan tersebut. (TT/int)
 

Pesantren Darul Mursyid Tapsel Dominasi Perolehan Medali M2EE 2016


TobaTimes, Tapsel - Pada event Methodist-2 Education Expo (M2EE) 2016, Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM), Kabupaten Tapsel berhasil mendominasi perolehan medali pada dua bidang studi, yakni Ekonomi dan Biologi.
Riana Siregar foto bersama tim Darul Mursyid pada event M2EE 2016.
Kepala Divisi Pembinaan Kejuaraan Sains PDM, Suheili Pulungan mengatakan, M2EE yang digelar 18-19 November 2016 lalu, merupakan lomba sains rutin yang paling SLTA bergengsi untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara. Ajang tersebut memperlombakan enam bidang studi. Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan Bahasa Inggris.

"Animo pelajar melalui sekolah semakin bertambah setiap tahunnya dalam mengikuti event tersebut," ucapnya.

Siswa PDM berhasil menodminasi perolehan juara pada dua bidang studi yakni Bidang studi Biologi dan Ekonomi. Pada Bidang studi Biologi siswa PDM berhasil meraih juara sebanyak sembilan yang terdiri dari dua Medali Emas atas nama Bayu Ariandi dan Afifah Nur.

Selain itu sebanyak 4 (empat) Perak atas nama Ahmad Yusril, Ilham Riski, Fakhri Husein, Isma Veronika, dan sebanyak tiga Perunggu atas nama Uswatun Qasanah, Dira Anta Qari, M Ihsan Manura.

Sedangkan untuk Bidang Studi Ekonomi siswa PDM juga meraih juara sebanyak sembilan yang terdiri dari dua emas atas nama M Anwar Ibrahim dan Adila Indah Sari.

Sebanyak dua Perak atas nama Ratma Budiana dan Dimas Ferdi Hasan dan sebanyak lima Perunggu atas nama Widyia Lembayung, Ayu Azhari, Fitriani, Aulia Akbar, Nanda Ajie.

Jafar Syahbudin Ritonga sebagai Direktur PDM menyampaikan, sangat bangga atas perolehan juara siswanya yang tahun ini kembali berhasil merebut juara umum dua, setelah tahun lalu diraih oleh SMAU CTF.

Prestasi ini menurutnya sangat penting sebagai modal untuk bisa meraih yang terbaik yakni juara umum satu pada tahun yang akan datang.

“Alhamdulillah atas anugerah Allah SWT ini, prestasi yang ditorehkan siswa PDM pada M2EE cukup konsisten dalam lima tahun terakhir dan mampu memberikan warna tersendiri. Dimana PDM merupakan satu-satunya yang berasal dari pesantren dan mampu meraih juara umum dua," terang Jafar Syahbudin Ritonga yang juga merupakan dosen Pascasarajana di Universitas Harapan Medan.

Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir) yang mengelola PDM ini menambahkan, PDM tidak boleh berpuas diri karena masih ada lagi prestasi yang lebih baik yang bisa diraih yakni Juara Umum I. (TT/int)