10.11.17

Sadis Bah! Kakek Tikami Cucu yang Masih Balita Hingga Tewas


TobaTimes - Mengerikan. Seorang kakek tega menikami cucunya yang masih balita hingga tewas. Belum diketahui apa motif dan penyebab seorang kakek ini tega menikami 2 orang cucunya. Kejadian itu berlangsung Jumat (10/11) siang sekitar pukul 12.25 WIT saat komplek sedang sepi di kawasan perumahan di Jalan Danau Tempe, Kampung Salak, Sorong Barat, Sorong, Papua.

Putri yang tewas ditikami kakek.
Menurut salah seorang warga, kejadian tersebut berlangsung sangat singkat, saat itu ayah dan ibu korban juga sedang berada di rumah. Kakek korban baru saja datang dari Makassar sehari sebelum kejadian, tepatnya Kamis (9/11/17). Konon, si kakek juga melarikan diri dari Makasar karena melakukan pembunuhan.

Awalnya kedatangan kakek tersebut ingin mencari celananya yang ada di rumah anak tirinya itu. Namun Acce ibu korban mengatakan bahwa celananya tidak ada disana. Mungkin ia tersinggung atas hal tersebut. “Pelaku datang ke rumah orang tua korban dengan alasan mau cari celananya, tapi ibu korban bilang tidak ada celana ta di sini bapak,” ujar sumber.

Warga lainnya bernama Dijelaskan Dahniar, warga Jalan Trikora, Kampung Salak, Sorong Barat, Sorong , Papua ini saat kejadian kakek tersebut tiba tiba menikami Putri (3) balita yang masih berusia 3 tahun di bagian dada dan mengenai jantung.

“Tak disangka-sangka pelaku langsung menusuk 2 cucunya. Nenek korban yang juga istri dari pelaku sedang cuci piring di dapur keluar dan kaget dan teriak” jelas Dahniar

Dikatakan, Putri yang ditikam di jantungnya meninggal dunia. Sementara Ipul yang empat tahun yang ditikam perutnya hingga keluar tali perut atau usunya saat memeluk kakek yang baru datang ke Sorong. Sedangkan seorang kakaknya Saipul berusia empat tahun juga tak luput dari tikaman pelaku, mengenai perut hingga usus terburai. sedangkan seorang saudaranya yang lain berhasil lari dari perlaku yang menikami adiknya.

“Bapak korban yang tengah tidur di kamar terkaget bangun karna teriakan istri dan mamanya, langsung bergegas keluar dan melihat anak2nya sudah terbujur kaku dan bersimbah darah dilantai.” tambahnya

Korban pun selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Sorong. Sementara pelaku tak sempat dikejar bapak korban lari ke kantor polisi. Saat kejadian Nenek korban tengah mencuci piring berteriak melihat kejadian tersebut.

“Bapak korban langsung masuk kamar ambil pisaunya mau mengejar pelaku yg sudah melarikan diri. Tapi karena dihadang sama para tetangga sekitar jadi bapak korban tidak sempat membalas atau menghakimi sendiri si pelaku,” sebut Dahniar melalui sambungan telepon. (bbs/int)

6.11.17

Aduh! Jatuh dari Boncengan Suami, Tubuh Istri Hancur


TobaTimes - Aduh! Ngeri kejadian ini.Sepasang suami istri mengalami kecelakaan maut. Tubuh sang istri yang dibonceng suami, jatuh ke sebelah kanan dan langsung dilindas roda truk hingga remuk.

Jasad korban ketika dievakuasi polisi,

Peristiwa itu itu terjadi di Jalan Sudirman KM 155-156, persisnya di Kelurahan Bunut, Kecamatan Kota Kisaran Barat, sekitar lapangan Golf Bunut, Minggu (5/11/17) sekira pukul 15.30 WIB.

Nani, ibu rumah tangga berusia 41 tahun itu, tewas menggenaskan dilindas truk tangki BK 9470 VO. Terakhir diketahui truk tersebut dikemudikan Podo Rahmadi (53), warga Lingkungan III, Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.

Tubuh Nani hancur setelah dilindas ban belakang sebelah kiri truk, hingga tak bisa lagi dikenali. Kepala hancur, isi perut terburai, tangan kiri kanan lepas dan paha kiri hancur.

“Jasad korban sudah kita evakuasi ke ruang jenazah RSUD Kisaran. Suami korban juga masih trauma, pingsan, belum bisa kita mintai keterangan. Kedua kendaraan sudah kita amankan di pos katarina,” kata Kanit Laka Polres Asahan Iptu Rusdi SH pada wartawan di ruangannya, sekira pukul 18.25 WIB.

Rusdi mengatakan, saat itu korban yang berboncengan dengan suaminya, Suratno (50) warga Dusun X Perkampungan Sei Balai Kabupaten Batubara mengendarai sepedamotor Honda Mega Pro BK 6637 VAL coba mendahului truk dari jalur kiri.

“Mereka satu jalur, sama-sama datang dari arah Rantauprapat menuju Medan. Di lokasi, dimana kondisi jalan bergelombang, korban terjatuh ke sebelah kanan dan langsung disambut ban truk belakang sebelah kiri. Saat itu posisi korban dan suaminya persis di samping kiri truk. Suami korban tidak mengalami luka sedikitpun,” ungkap Rusdi.

“Saya nggak tahu. Memang pas itu terasa seperti nabrak sesuatu saya. Diteriaki, saya langsung berhenti,” ucap Podo, supir truk saat ditanyai usai diamankan di Pos Lantas Katarina.

Amatan wartawan, akibat kejadian ini, lalu lintas sekitar lokasi sempat mengalami kemacetan. Sejumlah pengendara maupun warga berkerumun melihat jasad korban yang saat itu hanya ditutupi koran bekas dan daun pisang.

“Kasihan nya. Kek manalah perasaan suaminya ya. Kayaknya orangnya agak gemuk, keliatan dari tangannya,” celetuk seorang warga sembari terus merekam kejadian itu. (bbs/int)

1.11.17

Gara-gara Mirip Ahok, Anak Ini Di-bully dan Ditonjok di Depan Guru


TobaTimes - Seorang anak bernama Josep Sebastian Zebua, pelajar kelas 3 SDN 16 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi korban bully di sekolahnya akibat wajahnya mirip mantan Gubernur DKI Ahok. Padahal Bastian adalah suku Nias. Kisah tragis Bastian diungkapkan oleh sang paman, Bearo Zalukhu, di akun facebooknya, Senin (30/10/17).

Bastian yang di-bully karena mirip Ahok.
Tulisan ini ditujukan pada Presiden RI, Kepolisian RI, Menteri Pendidikan RI, Gubernur DKI, KPAI, media cetak dan elektronik Indonesia. Hingga Selasa (31/10/2017) pukul 11.00, postingan ini sudah 5.231 kali dibagikan dan sudah masuk 3.500 komentar. Dijelaskan Boni, sapaan Bearo,  Senin (30/10/2017) pagi tadi tiba-tiba sangat ingin menemui keponakannya. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam hatinya entah itu apa.

Dan benar, sesampainya di rumah Bastian, Boni menjumpai keponakannya sedang main tab di rumah. Bastian bolos sekolah hari ini. Bahkan sudah 2 minggu bolos.
Mama Bastian menceritakan anaknya takut sekolah. Bastian takut datang ke sekolahnya sendiri.

Sambil bercerita, Mama Bastian memperlihatkan telapak tangan anak laki-laki berumur 10 tahun itu ke Boni. Telapak tangan Bastian bengkak gara-gara ditusuk pena oleh teman-temannya di sekolah.

Mama Bastian lanjut bercerita, sejak kasus Ahok muncul dan munculnya kata "Pribumi" oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dalam pidato pelantikannya, Bastian mendapat julukan "Ahok" dari teman-teman sekolahnya. Kalimat bunuh "Ahok" juga sering terlontar dari teman-teman Bastian yang ditujukan buat Bastian.

Mama Bastian bercerita pernah menyaksikan Bastian ditonjok temannya di dalam barisan saat upacara di sekolah. Guru yang ada dan menyaksikan di situ diam tak mengambil tindakan apapun. Baju seragam sekolah Bastian juga pernah dimasuki pasir oleh teman-temannya. Pasir dimasukkan lewat kerah baju Bastian.

Bastian juga pernah tidak boleh masuk ke dalam kelas karena agama yang dianutnya berbeda dengan agama teman-temannya yang lain. Bastian baru boleh masuk kelas jika pindah agama. Begitulah kekerasan verbal yang dilakukan oleh teman-teman Bastian yang lagi-lagi dibiarkan oleh guru yang ada di sana. Akhirnya pihak keluarga berencana memindahkan Bastian ke sekolah Katolik yang ada di sekitarnya. (bbs/int)
 

23.10.17

Raja-raja Rapat dan Teken Petisi Mandailing Bukan Batak


TobaTimes - Sejumlah Raja Panusunan di Mandailing Natal bersama belasan organisasi mencuatkan penegasan bahwa Mandailing bukan Batak. Penegasan itu dituangkan dalam bentuk petisi. Pertemuan Raja-raja Panusunan dan organisasi kemasyarakatan itu berlangsung di Sopo  Godang Kotasiantar, Panyabungan, Mandailing Natal, Sabtu (21/10/17).

Rapat raja-raja Panusunan untuk Petisi Mandailing Bukan Batak. [Foto: mandailingonline.com]
Petisi ini berisi sikap etnis Mandailing yang menegaskan bahwa Mandailing bukan Batak. Bahwa Mandailing tidak memiliki kaitan dengan Batak, baik secara kebudayaan maupun sosiokultural.

Petisi itu juga meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia dan instansi negara serta instansi swasta supaya tidak mengkaitkan Mandailing dengan Batak.

Bahwa Mandailing adalah etnis tersendiri yang tidak dapat dikaitkan dengan nama lain. Mandailing tak bisa disebut Batak, karena sebagai sebuah bangsa, Mandailing memiliki peradaban dan kebudayaan yang luhur sejak sebelum abad 13 Masehi.

Kepada seluruh kaum Mandailing yang berdomisili di tanah Mandailing maupun di perantauan supaya selalu meninjukkan identitasnya sebagai orang Mandailing.

Kepada generasi muda Mandailing supaya giat mempelajari sejarah Mandailing agar lebih memahami dan memperkuat serta mempertegas identitas kemandailingannya.

Petisi itu akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, menteri terkait, gubernur dan bupati serta lembaga-lembaga terkait. (sumber berita dan selengkapnya baca di sini)

19.10.17

Siswi SMA Diculik, Wajah Disilet, Ditemukan Berdarah-darah


TobaTimes - Nadia (17), siswi Kelas XII SMA Teladan ditemukan warga berlumuran darah di sekitar Tanjung Pinggir Jalan Rondahaim Purba, Kelurahan Pondok Sayur, Siantar Martoba, Kamis (19/10) sekira pukul 07.00 WIB.

Siswi SMK Siantar korban penculikan.
Untung saja korban masih keadaan sadar. Saat ditanyai warga, korban mengaku tinggal di Jalan Tanah Jawa, Kelurahan Melayu, Siantar Utara. Selanjutnya, warga menghubungi keluarga korban. Akhirnya korban pun dibawa ke Rumah Sakit Horas Insani untuk mendapat perawatan medis. Sementara ibu korban membuat laporan ke kantor Kepolisian.

Setelah beberapa jam dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) korban yang wajahnya dipenuhi luka lebam ini dibawa ke ruang inap. Ayah korban terlihat duduk di pinggiran tempat korban berbaring.

Iwel, kakak korban yang ditemui di depan ruang inap tempat korban menceritakan awal kronologis kejadian yang menimpa adiknya ini.

Dari keterangan salah seorang teman korban kepada keluarga, pada Rabu 18 Oktober 2017, saat korban masih les sore di sekolah, korban dihubungi seorang pria berinisial DS.

Dari pembicaraan mereka di telepon, D S mengatakan kepada korban untuk segera mengambil paket titipan barang, dengan syarat, korban seorang diri dan tidak mengajak teman.

Namun saat itu korban menolak untuk pergi seorang diri. Dia mengatakan akan mengajak seorang temannya yang juga satu kelas dengannya. Permintaan itu pun disetujui DS.

Ditemani seorang temannya, korban pun akhirnya menemui DS di depan Alfamart Jalan Cokro, Kelurahan Baru, Siantar Utara. Saat bertemu, DS meminta untuk membonceng korban, sementara temannya naik sepeda motor sendiri.

Ketiganya pun bergerak ke tempat yang dikatakan DS. Bukannya jalan seiringan, saat berada di persimpangan lampu merah Jalan Tangki, persis di seberang Mapolsek Siantar Utara. DS memacu sepedamotor korban dan meninggalkan teman sekelas korban itu.

Singkat cerita, pada malam harinya pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban. Hampir seluruh daerah yang ada di Kota Pematangsiantar mereka masuki, namun hasilnya nihil. Dari keterangan teman sekelas korban yang juga ikut menemui DS, pihak keluarga pun berusaha menghubungi DS.

Awalnya D S mengaku tidak mengetahui keberadaan korban, dia berdalih saat itu sedang berada di kampung sang istri. Setelah didesak, DS akhirnya mengaku. Dengan penuh percaya diri, pria itu mengatakan bahwa dia telah membunuh korban. Awalnya dia mengaku membuang jenazah korban ke daerah tanjung pinggir.

Pihak keluarga beserta tetangga langsung berpencar mencari keberadaan korban. Sampai yang terakhir, mereka mendapat kabar dari salah seorang warga. Kondisi awal korban saat ditemukan warga cukup tragis. Tang korban di ikat dengan menggunakan jilbab korban ke belakang badannya. Sekujur wajahnya dipenuhi luka lebam dan luka sayatan. Di sekitar pelipis mata berlubang yang menurut pengakuan korban, wajahnya telah di injak injak D S. (bbs/ms/int)

18.10.17

Viral Bah! Istri Pertama Ikut Duduk di Pelaminan Pernikahan Suami dengan Istri Muda


TobaTimes - Sebuah foto pernikahan yang tidak biasa beredar di media sosial. Foto tersebut menggambarkan tidak hanya ada dua mempelai di kursi pelaminan, tapi tiga orang! Ini terjadi di Mesir, kursi pelaminan diduduki oleh tiga orang. Selain dua orang mempelai kursi pelaminan juga diduduki oleh istri pertama atau istri tua si mempelai pria.

Foto-foto yang beredar di medsos.
Foto yang menunjukkan ketiganya pun langsung menarik perhatian warga net. Terlebih, istri pertama si mempelai pria tampak begitu ceria dengan menunjukkan ekspresi wajah yang berbinar-binar, ditambah ada senyum dan tawa di bibirnya.

Anehnya, pada foto lain yang diunggah mempelai pria bernama Mo'taz Hilal di laman pribadi Facebooknya, menunjukkan istri mudanya tampak memberikan ekspresi kesal saat Mo'taz memegang kepala istri pertamanya yang duduk diantara mereka. Wanita yang mengenakan pakaian pengantin berwarna peach itupun sama sekali tidak tersenyum dan cenderung menunjukkan wajah masam.

Akan tetapi, di foto lain, ketika Mo'taz duduk diantara istri-istrinya, kedua istri tersebut pun tersenyum sumringah. Istri kedua yang tadi berwajah masam, akhirnya tersenyum lepas dan lebar. Sementara, istri pertama yang mengenakan gaun berwarna hijau dengan hijab yang cantik, tersenyum sambil menggandeng suami yang dicintainya itu.

Unik memang hal yang dialami oleh ketiga orang ini. Pasalnya, sebagian besar wanita tentu tidak mau dimadu dan diduakan. Tapi, istri pertama Mo'taz kabarnya justru membantu meyakinkan orang tua istri kedua suaminya agar dapat menikah dengan suaminya tersebut, meski awalnya sempat merasa sedih.

"Istri pertama saya awalnya kesal, tapi karena dia benar-benar mencintai saya, dia akhirnya berdamai dengan perasaan kesalnya sendiri. Bahkan, dia membantu meyakinkan orangtua istri kedua saya agar dapat menikah dengan saya," ucap Mo'taz seperti yang dikutip dari Step Feed, Rabu (18/10/17). (bbs/int)

16.10.17

Chat Tak Dibalas, Call Tak Diangkat, ternyata Pacar Sudah...


TobaTimes - Sedih kali bah. Naftali Mahansa Madani Yoga Sitepu alias Dedek (26), nekat mengakhiri hidup dengan cara menggantung diri. Jenazahnya ditemukan warga Sabtu (14/10/17), sekira jam 13.00 Wib, masih tergantung di salah satu kamar di rumah di Jalan Sei Brantas No 63, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Sunggal.

Pacar tewas gantung diri.

Penemuan itu pun sontak membuat warga sekitar heboh dan berduyun-duyun memadati sekitar rumah. Informasi diperoleh, pria berusia 26 tahun itu pertama kali ditemukan tewas Tince Boru Gultom (44) dan Dekon Manalu (54) yang tinggal bersebelahan dengan kos-kosan korban.

Menurut Manalu, ia mendapat telepon dari Kartika, yang mengatakan bahwa Dedek sudah beberapa hari tidak ada kabar. “Karena ditelpon, aku tengok sama boru Gultom. Rupanya dia udah tergantung di dalam kamar. Memang pas kami kintip dari jendela, banyak tali plastik berserakan di dalam,” katanya.

Melihat kejadian tersebut, Manalu langsung memberitahukan peristiwa tersebut ke warga sekitar dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Sunggal. Personel Polsek Medan Sunggal yang mendapat informasi itu langsung turun ke lokasi bersama tim Inafis Polrestabes Medan dan langsung memasang garis police line.

“Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polrestabes Medan, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan kelamin korban mengeluarkan cairan,” ujar Kanit Reskrim, Iptu Martua Manik.

Sementara itu, Kartika bercerita bahwa Senin (9/10) lalu, mereka bertengkar mulut. Pun begitu, Kartika tidak mau membeberkan permasalahan keduanya. “Hari senin itu memang kami ribut, dari situ lah dia gak mau angkat telpon aku. Chat aku juga gak di balas. Selesai ribut itu aku pergi dari kos dan pergi ke rumah orangtua ku di Brayan,” katanya sambil menangis. (bbs/int)

15.10.17

Beruang Masuk Kampung, Warga Ketakutan, Ratusan Ternak Dimangsa


TobaTimes - Warga Pusuk Pardamean, Nagori Talun Kondot, Kecamatan Panombeian Panei, Simalungun dihantui rasa takut, setelah  kawanan beruang masuk ke perkampungan dan merusak tanaman serta memangsa ratusan ternak.

Peristiwa masuknya hewan liar itu ke perkampungan warga sudah diketahui sejak beberapa hari belakangan. Saat itu ada warga yang melihat langsung beruang di kampung tersebut.

Beruang.

Pangulu Nagori Talun Kondot Sardin Saragih juga mengakui hal itu. Menurutnya, keberadaan beruang yang masuk perkampungan itu sudah santer terdengar seminggu belakangan. Beberapa warga pun mengaku sudah melihat beruang tersebut. Apalagi, belakangan ratusan ekor hewan ternak dan peliharaan warga dimangsa.

“Kalau jumlah hewan yang dimangsa, ada ratusan. Ayam-lah yang paling banyak. Ratusan ekor. Ada juga beberapa anjing yang ikut dimangsa,” kata Sardin.

Ditambahkan, dalam memangsa ternak warga, beruang itu langsung masuk ke kandang di sekitar kediaman masyarakat. Tak hanya itu, banyak tanaman di kebun dan lahan pertanian yang dirusak hewan tersebut.

Mendapati informasi adanya hewan liar berkeliaran tersebut, pangulu langsung melaporkannya ke petugas keamanan. Selanjutnya dilanjutkan ke petugas Badan Kondervasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Siantar-Simalungun. Kemarin (14/10/2017), petugas gabungan pun melakukan pencarian beruang itu.

Namun hingga tadi malam sekira pukul 23.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil. “Kalau dilihat dari jejak hasil perburuan dan tanda-tanda di lapangan, diperkirakan beruang itu berjumlah lebih dari seekor,” jelasnya.

Dia menerangkan, kondisi itu pun membuat warga tidak berani keluar rumah, apalagi ke ladang. “Warga ketutan keluar rumah maupun ke kebun. Takut terjadi apa-apa, namanya hewan liar,” ungkapnya.

Bahkan menurutnya, aktivitas pertanian di Pusuk Pardamean itu sangat terganggu dan lumpuh. “Saat ini kondisi kampung ini sedang dilanda ketakutan,” jelasnya.

Manajer Taman Hewan Pematangsiantar Khoiruddin melalui stafnya Rio kepada Metro Siantar (Jawa Pos Group)  ini mengatakan bahwa pihaknya ikut mendampingi petugas BKSDA dalam melakukan pencarian beruang di Nagori Talun Kondot. “Iya Bang, kita ikut membantu melakukan pencarian. Tapi sampai sekarang belum ketemu,” jelasnya tadi malam.

Sementara Kapolsek Panei Tongah melalui Kanit Reskrim Aiptu D Marbun juga membenarkan adanya informasi beruang yang berkeliaran di Nagori Talun Kondot. “Sudah beberapa hari ini info itu ada. Dan kita pun sudah tiga hari siaga di sekitar lokasi,” kata Marbun.

Dan kemarin, menurut Marbun, personel Polsek Panei Tongah juga ikut melakukan pencarian terhadap binatang liar tersebut. “Sejauh ini belum ketemu. Masih dicari,” katanya.(sumber: metrosiantar.com)

11.10.17

Hakim: Kalian Kira Bayi Itu Jengkol? Tega Kalian...


TobaTimes - Suasana persidangan di Pengadilan Negeri Simalungun berlangsung menarik. Seorang majelis hakim Melinda Aritonang SH marah kepada terdakwa perkara penjualan bayi saat disidangkan pada Selasa (10/10/17). Muncul kata jengkol.

“Kalian kiranya bayi itu jengkol? Itu bayi punya nyawa,” kata Melinda di hadapan para terdakwa.

Susana sidang perkara jual-beli  bayi.
Kemarahan sang hakim meledak karena terdakwa AFN, yang juga ibu bayi, mengatakan bahwa ia menjual bayinya karena tak sanggup membayar biaya persalinan. Ia memberikan bayinya kepada orang lain dengan sejumlah imbalan.

“Hanya kalian yang bisa mengubah hidup kalian. Masa tega kalian perjualbelikan bayi,” kata Hakim Melinda lagi.

Dalam persidangan terungkap, penyerahan bayi dilakukan melalui perantara bernama Wendri yang menerima imbalan Rp7,5 juta dan Demsi Manurung menerima Rp3 juta.

Sidang dipimpin Hakim Ketua Rozianti SH didampingi Justiar Ronal SH dan Melinda Aritonang SH. Sedangkan Jaksa Penuntut Umum adalah Novaratna Tarigan SH dan Julita Nababan SH dengan para terdakwa AFN, Wenri Sigiro, Demsi br Manurung, dan Guntur Manihuruk.

Kasus ini berawal ketika AFN hamil di luar nikah. Sekira Januari 2017, kandungan AFN berusia kurang lebih 6 bulan, AFN bertemu Wendri Sigiro.

Ibu bayi yang bekerja di salah satu kafe di Parapat ini bercerita kepada Wendri soal kehamilannya yang tidak ditanggungjawabi pacarnya. AFN meminta Wendri mencari orang yang mau mengurus bayinya, kelak setelah lahir.

Wendri Sigiro lalu bertemu dengan Demsi br Manurung. Demsi Manurung memiliki ipar bernama Elisbet Silalahi. Elisbet Silalahi menghubungi Guntur Manihuruk yang sudah menikah beberapa tahun tetapi belum memiliki anak. (bbs.int)

9.10.17

Untuk Namboru dan Amangboru, Aku Terlanjur Mengasihi Kalian...


TobaTimes - Cerita ini sudah lama terjadi, yaitu Maret 2017 lalu. Juga sudah banyak ditulis beberapa media online. Namun kisah Hotmaria Ompusunggu ini kembali menjadi viral karena kehebohan gagalnya pernikahan Tika Romauli Siregar.

Salah satu foto prawedding Hotmaria. (Facebook)
Hotmaria juga gagal menikah. Padahal ia sudah melaksanakan foto pre-wedding dengan calon suaminya. Berbeda dengan Tika yang gagal menikah karena merasa dihina oleh calon ibu mertuanya, Hotmaria tak mau mengungkapkan secara terbuka penyebab kegagalannya menikah. Ia hanya menyebut soal perbedaan yang tak bisa dikompromikan lagi.

Kisah Hotmaria sebenarnya lebih mengharu-biru dan lebih happy ending. Meski gagal menikah, sama sekali tak ada 'ribut-ribut' dengan keluarga calon suaminya, termasuk mantan calon mertuanya. Gadis cantik ini bahkan meminta maaf kepada mantan calon mertuanya itu.

"Untuk namboru dan amangboru, aku terlanjur mengasihi kalian sebagai orang tuaku, keluarga baruku. Ampuni aku utk setiap kesalahanku terutama kelemahanku untuk bertahan. Aku berdoa yang terbaik utk kalian berdua. Kekuatan dari Tuhan dan jawaban terbaik dari Tuhan pasti akan diberikan untuk namboru dan amangboru. Tidak sedikit pun aku sakit hati atau membenci kalian berdua. Apapun masalah yang lalu, aku sudah melupakannya karena yang perlu kuingat adalah perlakuan dan niat baik Namboru dan Amangboru," tulis Hotmaria di statusnya.

Dalam statusnya Facebook, Hotmaria mengunggah 13 foto pre-wedding yang di setiap foto ia menuliskan kisahnya terkait pembatalan pernikahan. Wajah sang pria tidak diperlihatkan demi privasi mantan calon suaminya itu.

Inilah kisah Hotmaria yang dia tulis di akun Facebooknya.

Inilah salah satu bagian hidup yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidupku. Putus cinta, patah hati, sudah jadi hal yang berulang dalam hidupku. Kukira aku terbiasa, tapi ternyata yang kali ini cukup membuatku sangat hancur. Tapi Tuhan tetap tolong. Tuhan tetap menopang dan menguatkan, asalkan kita berserah dan percaya sepenuhnya padaNya.

Hai… Apa kabar?
Akhirnya kuputuskan utk post foto pertama di Instagram baru ini.
Tadinya sesuai dgn kebaharuannya, aku ingin post semua ttg hidup baruku.
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain….
 

Sebenarnya ingin post di tanggal yang tepat nantinya, tp terlalu lama aku bersembunyi dan pura-pura tegar. Biarlah ini jadi caraku untuk mengikhlaskan dan bangkit memulai lembaran baru di hari pertama di minggu yang baru, seminggu setelah tidak ada lagi “kami".

6 Mei 2017 nanti seharusnya jd hari sakral utkku dan pasanganku yg lalu. Hari pernikahan kami. Hari yang sangat kutunggu-tunggu.
Semua hal sudah disiapkan. Waktu itu. Iya kemarin itu…
Aku sudah lihat cincin kami walau hanya lihat foto, tinggal tebus saja. Cantik. Bagus sekali…
Jasnya pun tinggal dipaskan, songket pun sudah terjahit rapi sekali. Ya sudah semua….
Tidak perlu untuk diceritakan apa alasan sampai akhirnya hubungan kami berakhir.
Yang aku ingin bagikan disini adalah…
 

Mencintailah sekuat kamu bisa mencintai. Berjuanglah lebih kuat dari kemampuanmu berjuang. Bersabarlah semampumu bersabar. Mencintailah sampai kau jadi orang paling bodoh dalam mencinta. Kata orang sih jangan. Tapi banyak orang lebih memilih mencintai dengan bodoh daripada kehilangan orang tersebut. Apalagi jika sudah persiapan nikah, biasanya tetap lanjut saja karena ‘terlanjur jauh’.
 

Tapi Tuhan gak pernah tidur, apapun caraNya, Dia bisa menyatukan bisa pula memisahkan.

Pasanganku tidak buruk. Dia tampan. Aku sayang sekali padanya, bahkan sampai detik ini. Aku sangat mengasihi dia lebih dan kurangnya. Aku pun percaya dia sayang sekali padaku. Dia selalu menjagaku. Omelannya kalau bajuku kurang sopan pun selalu membuat aku merasa diperhatikan olehnya. Pendiam, tapi gak akan berhenti bicara kalau sudah ingin bicara. Suka pura-pura gak lapar, padahal nanti makannya bisa berkali lipat porsinya. Cool banget kayak kulkas, kaku seperti kanebo kering, itu sebutanku untuknya. Aku merasa sangat bahagia ketika aku berhasil membuatnya tertawa. Demi Tuhan,aku sangat menyayanginya….

Hanya saja kami tak kunjung cocok sampai menjelang pernikahan kami. Sangat sakit pilihan itu, tapi ya banyak hal yang tidak bisa diceritakan. Bukan main-main sampai kami bisa memutuskan menikah, tapi ntahlah, Tuhan izinkan semua terjadi sampai aku menyerah. Ya aku berhenti dan menyerah.
 

Bukan sesaat aku putuskan untuk menyerah, namun benar-benar di saat aku merasa sudah lelah dan sudahlah aku tak sanggup lagi untuk bertahan. Aku percaya kekuatan itu dari Tuhan, dan ketika aku tak berdaya lagi mungkin di saat itulah aku harus berhenti dan menyerah. Salahku? Ya salahku yang tak berdaya untuk mempertahankan hubungan kami.

Hai kamu yang pernah menjadi calon suamiku. Aku masih merindukanmu hingga hari ini. Kunikmati memandang wajahmu terakhir kali saat kau berbesar hati datang ke rumah untuk terakhir kalinya. Pamit dan bicara baik-baik kpd Mama. Semua fotomu yang kuabadikan sengaja maupun sembunyi-sembunyi pun masih lengkap di hpku, belum mampu untuk menghapusnya. Aku ingat sekali setiap momen apa saja di setiap foto itu. Karena setiap waktu denganmu itu berharga.

Foto-foto prewedding kita bagus sekali, sayang mau dibuang. Senyum kita lepas sekali, jarang-jarang aku bisa menikmati senyumanmu seharian kemarin itu. Terukir jelas dan indah bagaimana kamu kecup pipiku lamaaaa banget karena sedang difoto. Disitu aku merasa bahagia sekali. Hari itu. 


Ya. Masih sering aku lihat foto kita setiap aku rindu. Chat dari pertama kenal pun masih tersimpan meski kini kita tak lg berteman. Berharga setiap kenangan dgnmu, krn aku benar2 belajar utk mengasihi, bersabar, mendengarkan, memahami dan menggunakan akal untuk menikmati setiap waktu dgnmu.

Sepanjang jalan kini hanya kenangan tentang kita yang tergambarkan, makanya aku belum ingin nyetir terlalu jauh sendiri. Handphone pun kini tak ada lagi notifikasi darimu, tentu sudah mulai terasa sepi. Tak pernah kubayangkan akhirnya harus berpisah lagi dgn pria yang sudah sangat kusayangi, kucintai dirinya dan keluarganya. Ah, terlalu banyak kenangan kita. Banyak sekali dalam waktu yang singkat itu.Seperti mimpi rasanya ternyata bukan kamu orang yang akan kulihat setiap hari. Bukan kamu yg akan aku ganggu kalau aku didiamin krn terlalu serius nonton TV. Bukan aku yang akan jahilin kamu tiap kamu workout yang katanya pengen kurus, tp setelahnya malah ngemil. Bukan aku yang akan merawatmu jika tiap weekend kamu demam, bukan aku yang akan duduk di lantai lihatin kamu istirahat krn sakit hehehe… Bukan tanganmu yang akan kugenggam kemana pun kita pergi. Bukan lagi wajahku yang akan selalu tersenyum di layar hpmu.

Seperti mimpi rasanya ternyata bukan kamu orang yang akan kulihat setiap hari. Bukan kamu yg akan aku ganggu kalau aku didiamin krn terlalu serius nonton TV. Bukan aku yang akan jahilin kamu tiap kamu workout yang katanya pengen kurus, tp setelahnya malah ngemil. Bukan aku yang akan merawatmu jika tiap weekend kamu demam, bukan aku yang akan duduk di lantai lihatin kamu istirahat krn sakit hehehe… Bukan tanganmu yang akan kugenggam kemana pun kita pergi. Bukan lagi wajahku yang akan selalu tersenyum di layar hpmu.

Untuk namboru dan amangboru, aku terlanjur mengasihi kalian sebagai orang tuaku, keluarga baruku. Ampuni aku utk setiap kesalahanku terutama kelemahanku untuk bertahan. Aku berdoa yang terbaik utk kalian berdua. Kekuatan dari Tuhan dan jawaban terbaik dari Tuhan pasti akan diberikan untuk namboru dan amangboru. Tidak sedikit pun aku sakit hati atau membenci kalian berdua. 


Apapun masalah yang lalu, aku sudah melupakannya karena yang perlu kuingat adalah perlakuan dan niat baik Namboru dan Amangboru.Kasihilah aku karena bukan sesuatu yg mudah untuk aku putuskan ini semua. Bukan maksud buruk keputusan sanggup kukatakan. Bukan aku tak lagi mencintai putra Namboru dan Amangboru, namun, sudahlah alasannya tidak dapat kujelaskan dari kejauhan, krn aku yg merasakan. Maafkanlah aku…

Juga Terutama Mama yang selalu luar biasa. Mama sungguh hebat. Aku tahu mama jauh lebih hancur, tapi Mama tutupi itu semua untuk menguatkan aku. Mama sungguh bijak, sangat bijak mengajarkanku bagaimana berperilaku bijak atas cobaan yang terlalu berat untuk perempuan seusiaku. Mengajarkan tetap mengasihi dan mendoakan yang terbaik untuk orang lain.
 

Ah Tuhan, Engkau teramat luar biasa menciptakan orang-orang luar biasa dalam hidupku..
Untuk kisah ini, terimakasih aku jd orang pilihanMu untuk menjalaninya. Aku merasa spesial dgn kisah hidup yang tidak biasa ini.
Terpujilah nama Tuhan.

(Fet)


(sumber berita di sini)

Bayi Dipukuli Sangat Kasar, Tangisannya Terdengar Memilukan


TobaTimes - Sebuah video memilukan beredar di media sosial. Seorang bayi dipukuli seperti maling. Video tersebut diunggah oleh akun instagram @lambe_julid Jumat (8/10) sekitar pukul 23.00 wib ini. Dalam video tampak seorang perempuan berbaju warna biru memukuli bayi itu untuk menghentikan tangisnya.

Seorang perempuan memukuli bayi dengan kasar.
Perempuan itu berkali-kali memukuli bayi yang diperkirakan masih berumur 1-2 bulan. Tentu saja jerit tangis si bayi menjadi-jadi dan terdengar sangat memilukan. Tapi si perempuan tampak makin emosi dan terus melayangkan pukulan pada bayi malang itu.

Wajah sang bayi pun sampai terlihat memerah akibat pukulan bertubi-tubi yang diterima dari perempuan tersebut. Bukannya berhenti memukul, perempuan yang rambutnya diikat itu malah terus memukuli bayi itu dengan sekuat tenaga.

Saking kerasnya, pukulan si perempuan yang entah memiliki hubungan apa dengan si perempuan pun terdengar sangat jelas sekali. Anehnya, orang yang merekam kejadian tersebut hanya diam saja tanpa melakukan apapun kecuali terus merekam.

Tak ada keterangan apapun dari video tersebut, terkait waktu kejadian, lokasi dan keterangan lainnya. Sebagaimana dilansir pojoksatu.id, video tersebut sudah pernah diunggah di media berbagi video. Tepatnya pada 19 November 2016 atau sekitar 10 bulan lalu oleh akun Hery Gunawan. Namun, sang pemilik akun juga tak memberikan keterangan apapun di video tersebut.

Ia hanya memberikan judul ‘Manusia biadab menyiksa bayi’ pada video itu. Sementara, berdasar bahasa yang digunakan perempuan di dalam video itu, diduga bukan terjadi di Indonesia. Jika ingin menontonnya, Anda bisa melakukan pencarian di youtube. (sumber: pojoksatu.id/int)
 

8.10.17

Cemburu, Patar Simbolon Bunuh Istri, Lalu Bakar Rumah


TobaTimes - Peristiwa sadis terjadi di Samosir, daerah yang dianggap tenang dan penuh nilai-nilai kekerabatan. Patar Simbolon membunuh istrinya Pitta Uli Br Girsang (42) dengan sadis, lalu membakar rumah tempat tinggal mereka. Warga Pangururan pun gempar oleh peristiwa. Bukan hanya rumah mereka, rumah mereka tetangga juga ikut terbakar.

Patar Simbolon diamankan petugas.

Kejadian itu berlangsung pada Jumat (6/10/17) sekitar pukul 08.00 WIB, tepatnya di rumah pasangan suami istri ini di Dusun Lumban Lobu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, yang kemudian dilaporkan para tetangga ke polisi sekitar pukul 10.00 WIB.

Informasi dihimpun, sebelum membakar rumahnya, pelaku terlebih dahulu mengeluarkan anak-anaknya dan jenazah istrinya keluar rumah.

“Kita tidak melihat langsung kejadian, namun informasi yang kami dapatkan dari warga, kejadian diperkirakan sekitar pukul 08.00 WIB setelah anak-anak korban berangkat sekolah,” terang Kepala Dusun I, Desa Rianiate Edison Simbolon di ruang jenazah RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan.

"Kami tidak tahu apa motif pembunuhan ini, tapi beberapa minggu terakhir mereka terlihat sering cekcok. Mayat korban kita temukan kurang lebih 70 meter dari rumahnya yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Perumahan Korpri milik Pemkab Samosir,” lanjut Edison.

Edison menyampaikan, pihaknya sudah meminta bantuan Dinas Sosial Kabupaten Samosir agar mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara untuk keluarga korban dan keluarga Herlin Simbolon, tetangga korban, yang rumahnya juga ludes terbakar.

Kepala Desa Rianiate Tumpak Sitanggang juga mengatakan hal serupa. Dia menyebut bahwa pemukulan diduga terjadi akibat konflik rumah tangga.

Sementara, salah seorang warga setempat yang tak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa korban dipukul di bagian kepalanya menggunakan benda keras dan tumpul. Menurut rumor yang berkembang di masyararakat, Patar cemburu dan menuduh istrinya punya hubungan dengan pria lain.

Dan, tak lama usai laporan warga, personel yang dipimpin Kabag Ops Polres Samosir Kompol Bernard Naibaho berhasil mengamankan pelaku.

“Tersangka sudah diamankan ke Mapolres Samosir dan korban sudan dievakuasi ke RSUD Pangururan untuk dilakukan visum,” ujar Kompol Bernard Naibaho.

Pitta Uli Girsang kesehariannya bekerja sebagai petani, meninggalkan 8 orang anak, 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Jenazah korban masih berada di ruang jenazah RSUD dr Hadrianus Sinaga untuk keperluan otopsi. (bbs/int)

Manfaat Sangge-sangge untuk Kesehatan dan Kecantikan


TobaTimes - Tanaman serai atau dalam bahasa Batak disebut sangge-sangge, ternyata memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan dan kecantikan. Semua orang tentu kenal dengan sangge-sangge, sebab daun itu ini merupakan salah satu bumbu untuk berbagai masakan khas Indonesia.

Sangge-sangge.
Bukan hanya di Indonesia, daun serai ini juga sangat terkenal di Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia dan beberapa negara di benua Afrika dan Amerika untuk keperluan kuliner dan obat. Berikut beberapa manfaat sangge-sangge:

* Diabetes

Hasil teh serai dapat membantu untuk membersihkan / detoksifikasi pankreas dan meningkatkan fungsinya, sehingga menurunkan tingkat gula darah pada penderita diabetes.

*  Mencegah Kanker

Sebuah penelitian menemukan bahwa serai mengandung citral, salah satu zat anti-kanker yang dapat membunuh sel kanker. Namun tetap mempertahankan sel atau jaringan sehat dalam tubuh kita. Namun, ini tidak berarti bahwa minum air rebusan serai / teh sendiri akan menyembuhkan kanker secara permanen, melainkan dapat membantu.

* Minyak Angin

Daun Serai memiliki kandungan minyak atsiri sehingga dapat membantu dalam melakukan tindakan balsamic yang dapat digunakan dalam masalah pada saluran pernapasan. Secara umum daun serai ini dapat digunakan untuk meringankan gejala yang berhubungan dengan flu dan demam dingin seperti halnya manfaat temulawak untuk menghangatkan tubuh.

* Mengurangi Kolesterol

Daun sangge-sangge memiliki zat anti-kolesterol dan anti-aterosklerosis, keduanya membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari usus, serta oksidasi LDL (kolesterol jahat) dalam darah, sehingga mencegah salah satu proses awal dalam pembentukan plak aterosklerotik.

* Anemia

Zat besi yang terkandung dalam daun serai penting untu ksintesis hemoglobin (protein dalam sel darah merah bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh). Serai dapat membantu untuk berbagai jenis anemia, terutama yang disebabkan dari kekurangan zat besi.

* Membersihkan Bakteri

Berkat kandungan sifat anti-septik, minum teh sereh dapat membantu untuk menghilangkan mikro-organisme jahat dalam tubuh, detoksifikasi dan membersihkan darah, menghilangkan bakteri, jamur atau ragi.

* Anti Inflamasi dan Anti Septik

Karena sifat anti-inflamasi dan anti-septik, jus serai dapat digunakan sebagai herbal penting untuk mengobati arthritis, asam urat dan radang saluran kemih.

*  Menurunkan Berat Badan

Minum teh serai membantu untuk mencairkan lemak dengan cara detoksifikasi. Efek diuretik membantu melancarkan BAB dalam volume tinggi, efektif dan cepat, mengakibatkan penurunan berat badan.

* Mengatasi Insomnia


Insomnia atau sulit tidur dapat terjadi karena ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh ataupun gangguan saraf. Kegiatan pemurnian dan efek menenangkan dari serai membantu meningkatkan proses dan kualitas tidur.

* Kesehatan Pencernaan

Manfaat daun serai yang paling terkenal adalah untuk kesehatan pencernaan, ia mengatur fungsi usus dan motilitas dengan sifat anti-mikroba yang ia miliki. Zat ini membantu untuk membunuh bakteri jahat dan parasit, dan mengembalikan bakteri baik dalam usus, sehingga membantu meningkatkan masalah pencernaan seperti gangguan pencernaan, sembelit, diare, kembung usus, perut kembung, kejang perut, muntah dan kram.

Selain itu, daun serai selain untuk kesehatan ternyata juga digunakan untuk kecantikan kulit, kok bisa ? Ketika darah dimurnikan, sirkulasi ditingkatkan, salah satu efek yang dirasakan adalah kesehatan kulit. Minum teh serai membantu meningkatkan masalah jerawat, eksim dan psoriasis.

Peredaran darah yang lancar juga menghambat penuaan dini dan fleks yang ada pada kulit yang juga dapat kita temukan pada manfaat kunyit yang mungkin belum banyak diketahui orang. (berbagai sumber/int)

7.10.17

Lagi-lagi Pembantaian, Dilihatnya Istri Bersama Pria Lain


TobaTimes - Kasus pembantaian terjadi lagi di Kabupaten Tapsel. Motif hampir sama, penyebabnya diduga tentang perselingkuhan. Pembantaian terjadi di Huta Pardomuan, Aek Badak, Kecamatan Sayurmatinggi, Tapsel.

Dalam peristiwa itu, HS (40) warga Huta Pardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi kritis usai dibantai pelaku IL (34) warga Desa Sayur Matinggi, Jumat (6/10) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.

Korban pembantaian saat ditangis para medis.

Informasi dihimpun dari Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Isma Wansa, pembantaian itu terjadi saat korban ketahuan tengah berduaan dengan istri pelaku berinisial I br H.

Saat itu, korban yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini sedang berada dalam kamar rumah korban bersama istri pelaku.

Menurut I br H kepada polisi, dia sudah lama pisah ranjang dengan pelaku atau sekitar Juni 2017 lalu. Sebelumnya, Kamis (5/10) sekira pukul 19.00 WIB, dia mendatangi rumah korban. Tidak hanya I br H. Temannya berinisial H br N bersama selingkuhannya juga berada di rumah itu.

Tepatnya Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB, pelaku mengetahui perselingkuhan istrinya dan mendatangi kediaman korban. Dia langsung mendobrak pintu.

Melihat istrinya bersama pria lain, pelaku kalap dan langsung membantai korban pakai parang dan gunting. Aksi brutal pelaku tidak berhenti sampai di situ. Dia kemudian mengambil botol dan menghantam kepala korban. Korban lalu terjatuh. Dia tersungkur bersimbah darah. Melihat itu, pelaku langsung melarikan diri.

“Korban mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit (RSUD Kota Padangsidimpuan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Isma Wansa.

Untuk motif pembantaian, sesuai pengakuan istri pelaku yang kini dijadikan sebagai saksi, pelaku merasa cemburu karena mendengar istrinya akan menikah lagi dengan korban.

“Sampai saat ini unit Reskrim Polsek Batang Angkola dan Buser Polres Tapsel sedang melakukan pengejaran untuk menangkap pelaku,” pungkasnya.

Korban tak menyangka, hubungannya dengan I br H membawa petaka. Apalagi peristiwa berdarah itu terjadi dini hari dan di rumanya sendiri, saat dia sedang terlelap.

Menurut korban, wanita yang dicintainya itu sudah ditalak III oleh suami sah-nya (pelkau, red). Dengan alasan itu pula, korban mengaku lebih leluasa berhubungan dengan istri pelaku.

“Dia kan sudah cerai, talak tiga, tinggal jidarnya bulan tiga ini,” katanya menyampaikan alibi dalam menjalin hubungan terlarang dengan istri pelaku.

Ditanya bagaimana cara pelaku masuk ke dalam rumah, korban mengaku dengan cara mencongkel pintu. “Saat dia masuk, saya masih tidur. Saya kaget dia langsung menghantamkan parang ke saya. Saat itu istrinya masih nangis-nangis,” tambanya.

Korban juga mendapat sabetan pada punggung dan hantaman benda tumpul pada mata kirinya. Saat peristiwa itu terjadi, tak ada yang melerai hingga korban kritis dan dilarikan ke rumah sakit. (bbs/int)

6.10.17

Sebelum Bunuh Diri, Begini Isi Surat Ayah Kepada Anak-anaknya...


TobaTimes - Seorang ayah bernama K Sihaloho (29) mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Diduga, aksi nekat itu dilakukannya karena himpitan ekonomi. Warga Dusun 1 Lumban Sirait, Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Tobasa, itu ditemukan tergantung dengan tali ayunan di rumahnya, Rabu (4/10/17) pagi.

Rumah korban bunuh diri ramai dikunjungi warga.
Orang pertama yang melihat jasad korban adalah istrinya Br Gultom. Saat bangun pagi, Br Gultom kaget menyaksikan suaminya sudah tergantung di ruang tengah. Sambil histeris dia memanggil tetangga untuk menurunkan korban, tapi suaminya sudah tiada.

Di sekitar lokasi penemuan jasad korban, ditemukan surat yang diduga ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya. Demikian penggalan isi surat itu:

Aku tidak butuh apa-apa lagi di dunia ini. Aku hanya ingin kalian semua anak-anak aku jadi orang sukses, biar gak seperti aku ini, hanya budak yang tidak tau diri.

Selain tulisan di kertas, almarhum juga meninggalkan pesan melalui tulisan dalam kaos oblong warna putih yang berbunyi: Hati yang terluka, siapa aku ini 7 haloho naso marina marama apa budak bukan manusia pelengkap saja aku. Seorang budak kasih kerja biar bisa makan. Aku bukan apa2 di dunia ini hanya orang yang tak tau diri.

Kepala Desa Sigapiton JE Gultom membenarkan kejadian itu. “Biasalah, masalah keluarga. Tetapi si korban langsung mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri,” katanya.

Kanit Reskrim Iptu D Habeahan mengatakan, kejadian murni bunuh diri. "Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak bersedia diotopsi, yang ditandatangani istri almarhum, mertuanya serta Kepala Desa Sigapiton,” katanya. (bbs/int)

Ngeri! Anggota DPRD Tewas Mengenaskan Saat Salurkan Hobi


TobaTimes - Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Syaiful Iqbal Ashofa SH (40), ditemukan tewas mengenaskan, Kamis (5/10/17) sore, pukul 16.00 WIB. Dia kehilangan nyawa saat menyalurkan hobinya berolahraga paralayang di Gunung Banyak, Kecamatan Songgokerto, Kota Batu, Malang.

Syaiful Iqbal Ashofa
Korban terjun bebas dari ketinggian sekitar 20-an meter, setelah parasutnya melintir karena diterpa angin kencang yang tidak beraturan (turbulensi).

Syaiful, warga Jalan Tenggamus, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur yang punya lisensi olahraga ekstrem itu tak dapat mengendalikan parasutnya. Akibatnya, tubuhnya meluncur deras ke bawah.

“Kepala belakangnya terluka parah,” kata salah seorang penjaga launching paralayang bernama Imam (32) yang ikut menemani jenazah korban sebelum dijemput pihak keluarganya.

Dijelaskan, korban mengudara (take off) pukul 16.00 WIB, dengan estimasi waktu 10-15 menit. Lalu angin berhembus kencang dan korban hilang kendali. “Tubuhnya tersangkut di pohon pinus, helmnya lepas, dan dia jatuh ke aspal jalan dari ketinggian 20 meter,” bebernya di RSU Karsa Husada, Kota Batu.

Nyawa anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan Muara Enim itu pun tak tertolong. Kasatreskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dugaan sementara, korban terjatuh dari ketinggian akibat parasut yang melilit. Penyebabnya kemungkinan besar karena diterpa angin besar. Salah satu risiko paralayang yakni ketika angin tidak beraturan.

“Untuk pastinya, kami masih lakukan penyelidikan,” ungkap Daky, tadi malam. Sementara itu, Setyohadi, petugas RS Paru Karsa Husada, menjelaskan, korban masuk ke RS, pukul 16.40 WIB.

Saat tiba, kondisi sudah meninggal. Luka terparah korban pada kepala bagian belakang. Diduga karena memang dia terjatuh ke aspal jalan di kawasan Songgoriti.

Diketahui, Syaiful berlibur ke Malang sejak Rabu (4/10/17). Karena hobi olahraga paralayang, kemarin dia pergi ke Gunung Banyak untuk berlatih. Namun secara detail dia belum mengetahui kronologinya. (bbs/int)
 

5.10.17

Pembantaian Berdarah, Polisi Cari Hp Membuktikan Perselingkuhan


TobaTimes - Kasus pembantaian pasangan suami istri di Sipirok terus diselidiki. Polisian kini mencari handphone (Hp) milik istri almarhum sebagai petunjuk apakah motif perselingkuhan benar atau tidak.

Istri korban pembantaian di Sipirok.
Soalnya, istri almarhum Helmy Dayanti Harahap (25) yang masih dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan membantah pernyataan pelaku Riski Herianto yang menyatakan bahwa ia membunuh korban karena ketahuan selingkuh dengan istrinya. Dayanti mengaku tidak mengenal pelaku.

“Istri korban dirawat di Adam Malik. Kemarin sudah kita periksa. Sementara pengakuan soal perselingkuhan itu belum ada dari korban,” kata Ismawansa.

Sementara masalah handphone dimunculkan sebagai barang bukti dalam kasus ini karena handphone tersebut diduga digunakan untuk hubungan komunikasi antara pelaku dan istri korban.

“Itu masih dalam penyelidikan kita. Ada beberapa barang bukti yang kita cari termasuk handphone. Motif perampokan belum. Barang berharga tidak ada yang hilang,” ungkap Kasat Reskrim menyahuti pertanyaan wartawan terkait bukti pesan singkat atau telepon, dalam hubungan komunikasi antara pelaku dengan istri almarhum.

Ismawansa menerangkan, polisi masih akan terus mencari beberapa alat bukti dan petunjuk dalam kasus ini.

Bukan itu saja, adanya dugaan pelaku pengguna Narkoba, hal itu juga diakui langsung oleh pelaku. Bahkan sebelum pelaku membantai Pasutri itu, Riski lebih dulu menggunakan sabu.

“Sebelum melakukan pelaku juga lebih dulu menggunakan narkoba sabu, jadi memang kuat ada pengaruh narkoba yang membuat pelaku nekat,” tukasnya saat melakukan pemaparan di Mapolres Tapsel, Kamis (5/10).

Sebelumnya, Helmi Dayanti (25), korban yang ikut dibantai pelaku dan menewaskan suaminya Parlindungan Siregar, mengaku sama sekali tidak mengenal Riski Herianto. Padahal, pelaku sendiri mengaku menjalin hubungan dengan wanita yang masih mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Medan. (bbs/int)

BACA JUGA
1. Pembantaian Berdarah di Sipirok, Suami Tewas, Istri Sekarat
2. Di Balik Aksi Pembantaian Suami-istri Itu Ada Kisah Asmara Gelap

4.10.17

Sedih, Melawan Rampok, Kakek Terserang Jantung dan Meninggal


TobaTimes - Seorang kakek berusaha menghalau perampok dan mencoba melawannya. Aksi pencurian terjadi di rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Siborang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Rabu (4/10/17) dini hari sekira pukul 03.00 WIB. Tapi perlawanan sang kakek berakhir duka. Ia terkena serangan jantungdan meninggal.

Korban ketika disemayamkan di rumah duka.
Kakek tersebut, Pandapotan Lubis (56), meninggal usai ‘bertarung’ melawan pelaku yang berusaha mengambil harta berharga miliknya. Saat korban berusaha mengejar pelaku dia terjatuh dan akhirnya meninggal.

Menurut informasi, ketiga pelaku perampokan itu adalah Irfan Pulungan, Rusdi Nasution dan Ivan Pulungan, ketiganya masih remaja. Mereka merencanakan perampokan itu di salah satu warung internet (warnet). Mereka sering nongkrong dan menghisap lem di kolong Jembatan Siborang.

Pelaku bernama Irfan bertugas mencongkel jendela kamar korban dengan menggunakan alat berupa obeng. Setelah jendela terbuka, Irfan dan rekannya Ivan Pulungan masuk ke dalam kamar. Sedangkan Rusdi Nasution bertugas menunggu di luar rumah untuk memantau situasi.

Setelah berada di dalam rumah, mereka menuju lemari dan menggasak harta berharga di dalamnya. Mereka berhasil mengambil uang. Namun korban terbangun dan langsung berteriak ‘maling, maling’ hingga bikin keduanya berusaha melarikan diri.

Sempat terjadi aksi saling tarik-menarik antara pelaku dan korban, namun ayah dari lima anak itu terjatuh. Dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, ia menghembuskan nafas terakhir.

“Dipastikan karena serangan jantung, korban sempat tarik-tarikan dengan pelaku. Sempat juga (korban) tadi di bawa ke rumah sakit, tapi di perjalanan sudah meninggal,” kata Kasat Reskrim Polres Kota Psp AKP Zul Efendi.

Zul Efendi mengatakan, kedua pelaku Irfan Pulungan dan Rusdi Nasution sudah diamankan, sementara Ivan masih dalam pengejaran. Polisi mengamankan barang bukti berupa uang Rp14.200.000 dari TKP dan uang sebesar Rp3.400.000 dari tangan pelaku Rusdi Nasution. Korban yang meninggal dunia telah dimakamkan di TPU Silandit, usai sholat Dzuhur pada hari yang sama. (bbs/int)
 

3.10.17

Wow! Ular Piton Lemas Usai Telan Seekor Kambing, Ini Fotonya...


TobaTimes - Seekor ular piton sepanjang 6 meter dengan perut mengembung terkapar dan lemas setelah menelan seekor kambing. Ular itu menjadi tontonan warga Desa Banjar Aur Utara, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Madina.

Ular piton lemas setelah menelan seekor kambing.
Menurut sejumlah warga, ular piton diduga sudah sering memangsa ternak warga. Sebab banyak warga selalu kehilangan ternak. Berat ular diperkirakan mencapai sekitar 50 kilogram. Setelah menjadi tontonan, warga sepakat melepas piton itu ke hutan.

Sesuai informasi, Senin (2/1) pagi sekira pukul 09.00 WIB, salah seorang warga bernama Zuber Rambe (50) dan beberapa warga lain hendak ke kebun dan tiba-tiba dikagetkan seekor ular piton tengah lemas.

Ular itu berada di bantaran anak sungai. Berbekal peralatan kebun berupa tali, parang dan karung, Zuber yang juga dikenal mahir dalam menaklukkan (pawang) ular ditemani warga lainnya bergegas cepat, lalu melumpuhkan kepala ular yang masih berproses mencerna makanan.

Dengan karung goni, mereka menutup kepala ular dan kemudian mengikatnya. Lalu mengangkat ke permukaan. Ular itu diduga telah menelan kambing dewasa milik Gembira Harahap yang hilang pada malam hari itu. “Mau dijual tapi tidak mau orang sana, terlalu besar kata orang itu,” kata Faisal Hasibuan, warga yang juga merupakan tokoh pemuda di kecamatan itu.

Selanjutnya, ular dilepas ke dalam hutan yang juga berdekatan dengan perkebunan di Desa Air Apa, Kecamatan Sinunukan. Alasan warga mengembalikan ular ke hutan adalah, karena takut akan memberatkan warga sekitar nantinya jika harus membunuhnya.

“Ada risih, kasihan juga. Jadi dilepaslah ke dalam hutan. Tapi sudah jauh dari lingkungan permukiman. Mudah-mudahan tidak mengganggu lagi,” ujar Faisal. (sumber berita di sini)

Oh...Anakku, Tolong...! Anakku Terbakar...


TobaTimes - Peristiwa tragis dialami seorang balita berusia dua tahun enam bulan bernama Chandra Syahputra. Ia tewas terpanggang setelah rumah orangtuanya di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai, Jumat (29/9) sekira pukul 11.00 WIB terbakar. Nyawa bocah malang itu tidak dapat diselamatkan karena seluruh tubuhnya ‘dijilat’ api.

Ilustrasi.

Biah (34), ibu korban, tak kuasa menahan tangis. Ia menjerit histeris menangisi anaknya yang meninggal dijilat api. "Oh, anakku, anakku," rintihnya.

Menurut informasi, peristiwa naas yang menimpa anaknya bermula saat mereka lagi nonton tv bersama Emi yang merupakan ibunya (nenek dari korban). Tiba-tiba nenek Emi bangkit dari tempat duduk menuju belakang rumah dan mengambil jeregen berisik bensin dan meletakanya diatas dinding rumah yang terpasang meteran listrik.

Tiba-tiba kabel listrik yang terdapat pada dinding rumah mengeluarkan percikan api dan menyambar jerigen berisi minyak bensin. Menyaksikan kejadian itu Emi dan Biah bergegas ke belakang rumah untuk mengambil air guna memadamkan api. Namun saat itu Biah lupa membawa anaknya yang masih ada di ruang tamu. Api yang membesar ternyata menyambar Chandra hingga seluruh tubuhnya terbakar.

“Saya menjerit minta tolong kepada warga yang berada di sekitar tempat tinggal kami,” kata Biah terbata-bata.

Tak lama kemudian warga datang untuk memberikan bantuan. Menyaksikan korban terbakar warga langsung membawa korban ke RSUD Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai untuk dilakukan penanganan medis. Namun akibat luka bakar yang dideritanya cukup parah, nyawa Chandra tidak dapat ditolong.

Sementara Nasib, kakek Chandra, mengatakan, peristiwa yang menimpa cucunya Chandra semuanya karena takdir dan semuanya itu datang dari Allah. “Pagi tadi cucu ku itu sehat dan makan bersama orang tuanya. Namun ajalnya tiba apa mau kita lakukan. Kita hanya bisa berserah kepada Allah. Saat ini ayah cucuku itu sedang bekerja di luar negeri sebagai TKI.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai AKP Hery Sopyan dan KBO Ipda HJ Parapat beserta jajaran dan Kapolsek Sei Tualang Raso Tanjungbalai Iptu Mauluddin, Camat Sei Tualang Raso Maspar Suryadi SAg MM, Lurah Sei Raja Asmui Abdulah dan tokoh masyarakat H Ganti Panjaitan mengucapkan turut berduka dan berlangsungkawa atas meniggalnya seorang bocah anak dari saudara Daman dan Biah.

Kapolsek Sei Tualang Raso Tanjungbalai Iptu Mauluddin menyatakan pihaknya lagi melakuan penyelidikan. “Berhubung keluarga masih shock kita cukupkan dulu pada penyelidikan saja,” ujar Mauluddin.

Setelah mendapat kabar insiden tragis yang menewaskan putranya, Daman (36) ayah dari Chandra Syahputra (2 tahun 6 bulan) yang tewas terpanggang di rumahnya langsung pulang ke Tanjungbalai. Setelah Daman sampai, jenazah bocah malang itu dimakamkan di pemakaman muslim di Kecamatan Sei Tualang Raso.

Itu dikatakan Nasib kakek dari Chandra, Sabtu (30/9). Nasib mengatakan, setelah kejadian yang menimpa cucunya pihak keluarga telah mengabari Daman atas peristiwa yang menimpa Chandra.

“Ayah dari almarhum cucuku sudah pulang. Saat ini dia bekerja sebagai TKI di Malaysia. Kami langsung mengabari peristiwa yang menimpa cucuku itu pada ayahnya. Katanya si Daman akan pulang sebelum pemakaman. Jenazah cucuku dimakamkan di pemakaman umum di Kecamatan Sei Tualang Raso,” ucap Nasib.

Nasib mengatakan, pihak keluarga sudah pasrah dengan insiden yang menewaskan cucunya tersebut. “Apo mau dibilang, sudah begini suratan takdirnyo. Kalau sodih ya sodih lah semuo keluarga. Tapi ondak bagaimana kalau sudah itu suratan takdir dari Allah,” ucapnya dengan wajah sedih.

Sementara Baih (34) masih tampak shock dengan peristiwa yang menewaskan anaknya. Baih hanya bisa menangis meratapi jenazah anaknya. Ia tidak menyangka anaknya tewas dengan cara sangat sangat tragis. Namun Baih belum bisa dimintai keterangan terkait pristiwa tersebut. (bbs/int)

2.10.17

Terharu, Lampu Teplok Membuatnya Bercita-cita jadi Presiden


TobaTimes - Sebuah dusun bernama Toba Holbung, Desa Siregar Aek Nalas, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) kini belum dialiri listrik. Setiap malam, desa itu diselimuti kegelapan.

Belajar dengan lampu teplok.
Selain itu, jalan menuju dusun itu juga rusak parah, sulit dilalui. Tersebutlah seorang anak Martahan Butar-butar (9), siswa Kelas 3 SD Negeri Marom, mengau sulit mengenyam pendidikan di kampung merkeka. Selain sulit belajar malam hari, jarak yang yang ditempuh ke sekolah juga sangat jauh.

"Bila kumpul teman-teman di sekolah, mereka cerita film anak-anak (kartun, red) yang mereka tonton di rumah masing-masing. Saya menikmati ceritanya walaupun sebatas cerita," katanya.

"Saya ingin seperti mereka bisa belajar dan nonton film agar tidak hanya dengar cerita," katanya lagi.

Saking sedihnya belajar tiap malam dengan lampu tepplok, Martahan mengaku bercita-cita ingin jadi presiden, supaya bisa membangun listrik di pelosok dan memperbaiki jalan.

Rical Sirait (27), warga lain, mengatakan bahwa mereka sangat berharap dapat menikmati listrik. Ada 15 rumah tangga dan berpenduduk sekitar 70 jiwa yang membutuhkan penerangan listrik.

"Selama ini kami belum bisa menikmati arti daripada kemerdekaan. Kami memohon supaya pemerintah pusat maupun daerah segera mendengar jeritan kami," harap Rical. (sumber: newtapanuli)

1.10.17

Ayah Bunuh Putri Kandung, Dikubur di Samping Rumah


TobaTimes - Seorang ayah tega menghabisi putrinya sendiri dengan cara menggorok lehernya. Peristiwa terjadi April 2017 lalu dan tersimpan rapi selama 5 bulan. Di akhir September kemarin, kasus sadis itu akhirnya terungkap. Saat sang ayah ingin menguburkan jasad putri yang telah dibunuhnya, ia menyuruh putrinya yang lain, adik korban, untuk mengangkat jenazah itu.

Ayah pembunuh anak diborgol polisi.
Polisi mendapatkan laporan dari kakek korban akhirnya meluncur ke lokasi kejadian di Dusun Aek Lobu, Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kamis (28/9/17) pukul 14.30 WIB. Ayah berdarah dingin itu ditangkap tanpa perlawanan. Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya.

Paur Subbag Humas Polres Tapteng Aiptu Hasanuddin Hasibuan kepada wartawan, Jumat (29/9/17), mengatakan, pembunuhan sadis itu terjadi karena korban bernama Safrida Batee (22) menolak diajak ayahnya memanen daun nilam. Antonius mendatangi kamar putrinya dengan membawa sebilah pisau. Selanjutnya Antonius mendatangi korban ke kamar korban dengan membawa sebilah pisau pemotong nilam lalu menggorok leher korban di dalam kamar tidur korban.

Esok harinya, Selasa (18/4/17) sekira pukul 06.00 WIB, Antonius menyuruh anaknya, RB, yang masih berumur 14 tahun, mengangkat jasad korban untuk dikuburkan di samping rumah mereka. Namun RB mengatakan tidak mampu mengangkat jasad kakaknya dengan alasan terlalu berat, dan akhirnya Antonius-lah yang mengangkat jasad putrinya yang telah dibunuhnya itu. (bbs/innt)

“Antonius mengangkat mayat korban dengan cara memundak dan kemudian langsung mengubur korban di samping kanan rumahnya dengan jarak sekitar seratus meter,” ujar Aiptu Hasanuddin Hasibuan.

Takut dibunuh ayahnya, 3 minggu kemudian sejak peristiwa itu, RB merantau ke Pulau Nias. Sementara, 2 adik RB yang masih berumur 13 tahun dan 6 tahun, tetap tinggal bersama ayahnya di rumah mereka.

Lalu pada Rabu (13/9/17) sekira pukul 15.00 WIB, kakek korban, Yafeti Batee (74), menghubungi RB yang telah berangkat ke Pulau Nias melalui sambungan telepone selular dan mempertanyakan keberadaan cucunya, Safrida. Sebab saat Yafeti ke rumah Antonius dan menanyakan kenapa Safrida tidak pernah kelihatan, Antonius mengatakan bahwa Safrida bersama RB merantau Pulau Nias.

“Kakek korban menelepon RB menanyakan keberadaan korban, apakah ikut dengan RB ke Pulau Nias. Lalu RB mengatakan kakaknya Safrida sudah dibunuh bapak mereka. Selanjutnya, kakek korban menyuruh RB pulang dari Nias dan pada Kamis (28/9/17), RB tiba di Sibolga. Kemudian, pukul 10.00 WIB, RB bersama kakeknya membuat pengaduan ke Polsek Pinangsori,” jelas Aiptu Hasanuddin.

Berdasarkan laporan dan keterangan tersebut, Kasat Reskrim dan Kanit Reskrim Polsek Pinangsori berserta tim gabungan melakukan kordinasi degan kepala desa dan kepala dusun untuk mengetahui keberadaan pelaku. Antonius berada di rumahnya di puncak gunung Danau Pandan yang memakan waktu 4 jam perjalanan untuk bisa tiba di sana.

“Kamis (28/9) pukul 14.30 WIB, tim yang dipimpin Kasat Reskrim berangkat dari Polsek Pinangsori. Setelah menempuh perjalanan naik turun gunung selama 4 jam, tim tiba di dekat rumah pelaku. Akhirnya pelaku ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan,” ujarnya.

Usai menangkap pelaku, dilakukan interogasi dan pelaku pun menunjukkan kuburan putrinya itu yang berjarak puluhan meter dari rumahnya.

Sekarang tersangka sudah diamankan di Polsek Pinangsori dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk sementara, tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP hukuman penjara maksimal 15 tahun,” ucap Aiptu Hasanuddin. (bbs/int)

Ayah Bunuh Putri Sendiri, Adiknya Disuruh Ngangkat Jenazahnya


TobaTimes - Seorang ayah tega menghabisi putrinya sendiri dengan cara menggorok lehernya. Peristiwa terjadi April 2017 lalu dan tersimpan rapi selama 5 bulan. Di akhir September kemarin, kasus sadis itu akhirnya terungkap. Saat sang ayah ingin menguburkan jasad putri yang telah dibunuhnya, ia menyuruh putrinya yang lain, adik korban, untuk mengangkat jenazah itu.

Pelaku pembunuh anak diborgol polisi.

Polisi mendapatkan laporan dari kakek korban akhirnya meluncur ke lokasi kejadian di Dusun Aek Lobu, Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kamis (28/9/17) pukul 14.30 WIB. Ayah berdarah dingin itu ditangkap tanpa perlawanan. Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya.

Paur Subbag Humas Polres Tapteng Aiptu Hasanuddin Hasibuan kepada wartawan, Jumat (29/9/17), mengatakan, pembunuhan sadis itu terjadi karena korban bernama Safrida Batee (22) menolak diajak ayahnya memanen daun nilam. Pelaku adalah petani nilam, sumber penghasilan bagi keluarga ini. Sedangkan istri pelaku sudah terlebih dulu meninggal dunia.

“Pelaku bernama Antonius Batee menggorok leher putri kandungnya hingga tewas. Itu terjadi Senin (17/4) sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Aiptu Hasanuddin Hasibuan.

Cerita pelaku kepada polisi bahwa awalnya korban baru pulang jalan-jalan. Sampai di rumah, Antonius bertanya pada putrinya darimana saja dia. Korban menjawab bahwa dia baru pulang jalan-jalan. Kemudian, Antonius mengajak putrinya ke kebun untuk mengambil daun nilam. Namun korban menolak.

“Malas aku, Pak. Jangan paksa aku,” ujar korban seperti yang ditirukan Antonius kepada polisi.

"Kalau kau tidak mau, kugorok nanti lehermu,” ujar pelaku membalas perkataan putrinya.

Korban menjawab “bunuhlah kalau berani”.

Dan, tak berapa lama usai percakapan itu, Antonius mendatangi kamar putrinya dengan membawa sebilah pisau. Selanjutnya Antonius mendatangi korban ke kamar korban dengan membawa sebilah pisau pemotong nilam lalu menggorok leher korban di dalam kamar tidur korban.

Hingga esok harinya, Selasa (18/4) sekira pukul 06.00 WIB, Antonius menyuruh anaknya, RB, yang masih berumur 14 tahun, untuk mengangkat jasad korban untuk dikuburkan di samping rumah mereka. Namun RB mengatakan tidak mampu mengangkat jasad kakaknya dengan alasan terlalu berat, dan akhirnya Antonius-lah yang mengangkat jasad putrinya yang telah dibunuhnya itu. (bbs/int)

28.9.17

Di Balik Aksi Pembantaian Suami-istri Itu Ada Kisah Asmara Gelap


TobaTimes - Aksi sadis pembantaian suami istri di Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (27/9/17), ternyata bermotif asmara. Itu terungkap setelah satu orang pelaku berhasil ditangkap polisi, Kamis (28/9/17) sore.

Korban pembantaian.

Pelaku bernama Rizki Harianto (25) itu ditangkap bukit di Pulobauk, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Psp. Rizki merupakan warga Samora, Kelurahan Wek II, Kecamatan Psp Tenggara.

Kepada polisi, Riski mengaku nekad menghabisi nyawa Parlindungan Siregar dan membantai istrinya Helmi Dayanti (25) lantaran diancam bunuh oleh korban. Ia diancam dibunuh setelah kisah asmaranya dengan istri korban ketahuan.

Rizki mengaku mengenal Helmi sebulan silam di Pasar Sipirok. Dari pertemuan itu, kemudian keduanya menjalin hubungan terlarang hingga melakukan hubungan suami istri sebanyak dua kali di tempat tinggal korban sendiri.

“Saat suaminya (Korban) keluar,” kata pelaku, yang mengaku menumpang truk Fuso untuk melarikan diri dan turun di Batunadua, Kecamatan Psp Batunadua.

Selama ini, Rizki bergaul dan berteman dengan korban di Aek Sulum, di daerah usaha karaoke milik korban, dan ia juga kerap masuk hiburan ke karaoke itu. Namun ia ditelepon korban dan mengancam membunuhnya karena selingkuh dengan istrinya, yang turut menjadi korban keganasannya di pagi buta itu.

“Angkon na mate au bang nia (Harus mati aku katanya, red) melalui telepon,” kata pelaku yang dihadiahi dua timah panas di paha dan pantatnya setelah berusaha melarikan diri.

Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal menjelaskan, ia dan timnya mengejar dan menangkap pelaku di salahsatu bukit yang lahannya milik paman korban, Arlin. Namun setelah dibawa ke Markas Polres untuk interogasi, pelaku kemudian mencoba melarikan diri hingga dilumpuhkan dengan tembakan sebanyak dua kali di bagian paha.

“Dalam penyelidikan kita dan dari keterangan saksi saksi yang kita dapat di lapangan. Ternyata modus operandi yang dilakukan pelaku karena korban mengancam akan membunuh pelaku. Yang ternyata pelaku ini ada affair dengan istri korban, sehingga si pelaku karena takut dibunuh dia, bawa parang senjata tajam ke rumah pelaku, dengan modus seolah-olah ada perampokan,” terangnya.

Iqbal menyebut, keterangan pelaku telah melakukan hubungan badan dengan istri korban sebanyak dua kali. (sumber berita di sini)

Baca Juga: Pembantaian Berdarah di Sipirok, Suami Tewas, Istri Sekarat

27.9.17

Pembantaian Berdarah di Sipirok, Suami Tewas, Istri Sekarat


TobaTimes - Rabu (27/9/17) pagi, warga Kota Sipirok, Kabupaten Tapsel, mendadak tersentak dan heboh atas dugaan aksi pembunuhan pada Rabu (26/9/17) pagi. Peristiwa itu tepatnya terjadi di Aek Sulum, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok.

Korban pembantaian sekarat.
Menurut informasi, pada subuh menjelang pagi (fajar) pasangan suami istri (pasutri) ditemukan bersimbah darah penuh luka bacok. Sang suami, Parlindungan Siregar (31), tewas bersimbah darah di lantai rumahnya di pinggir Jalinsum Sipirok-Tarutung dengan wajahnya, leher, kepala tangan dan perut dipenuhi luka bacok.

Sementara istrinya, Helmy Damayanti Harahap (25), juga mengalami hal serupa. Namun, kondisinya kritis dan saat ini sedang dalam proses pemberangkatan rujuk menuju RS di Medan. Menurut informasi, korban punya anak 1, masih SD. Saat peristiwa terjadi, kebetulan anaknya bersama neneknya di Kelurahan Sipirok Godang

Informasi yang dihimpun, aksi pembunuhan tersebut diduga dilakukan pada Rabu (26/9/17) sekitar pukul 5.00. Pelakunya diperkirakan dua orang, yang saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. 

Namun, motif pembunuhan masih dalam didalami oleh pihak kepolisian. Diduga kuat, itu pembunuhan murni, bukan perampokan. Sebab, berdasarkan kondisi lapangan, barang barang milik korban, tidak diganggu sama sekali.

Helmidayanti Harahap (25) masih mendapatkan perawatan akibat luka bacok di bagian kepala dan tangannya. Ia mengaku ada dua orang yang tak dikenalnya, yang diduga kuat sebagai pelaku yang menghabisi nyawa Parlindungan Siregar.

Berdasarkan informasi, aksi sadis yang menghabisi nyawa Parlindungan Siregar dan membuat Helmidayanti Harahap kritis di RSUD Sipirok ini, baru diketahui Rabu (27/9/17) sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu datang beberapa warga yang melapor ke Polsek Sipirok memberitahukan adanya kejadian pembunuhan di sebuah rumah yang dihuni keduanya di jalan umum lintas Sipirok-Tarutung, tepatnya di Aek Sulum Desa Marsada, Kecamatan Sipirok.

Mendapat laporan tersebut, petugas kepolisian langsung menuju lokasi. Sampai di lokasi, dan mencek TKP polisi menemukan korban atas nama Parlindungan Siregar dalam kondisi tergeletak bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa.

Sementara, Helmidayanti, Istri Parlindungan ditemukan masih dalam kondisi hidup, namun mengalami luka bacok di bagian kepala dan tangan, dan kemudian dilarikan ke RSUD Sipirok. Dari keterangan Helmidayanti, ia mengaku sempat melihat dua orang yang tidak dikenalnya dan menganiaya suami dan dirinya.

" Benar, masih kita lidik." ungkap Kapolsek Sipirok AKP S Harahap. (Sumber berita di sini)

25.9.17

Anggida Sakit Aneh, Usia Sudah 20 tapi Tubuh Tetap Kecil


TobaTimes - Sedih dan prihatin melihat pasangan Safran Siregar (49) dan Annum Maya Sari Batubara (48), warga Desa Ubar, Kecamatan Padang Bolak Julu, Kabupaten Paluta. Mereka punya anak yang terserang penyakit aneh. Sudah 20 tahun usianya, tapi badannya masih seperti anak berusia 5 tahun. Berat badannya hanya 14 kilogram.

Anggida terbaring lemah di rumah sakit.
Anak itu bernama Anggida Rojak Siregar, kini terbaring lemah dan dirawat ke RSU Kota Padangsidimpuan. Anggida dirawat di Sal III RSUD Kota Padangsidimpuan. Ia merupakan pasien rujukan dari RS Aek Haruaya Paluta. Pria kelahiran Bali 3 Juli 2007 hanya memiliki tinggi badan kurang lebih 60 Cm.

Sang ibu, Annum Maya Sari, Jumat (22/9/17 kepada wartawan mengatakan,  Anggida sudah sakit sejak berumur 40 hari. Anggida didiagnosa oleh dokter RS Sanglah Denpasar, Bali, menderita Anemia, hyperteroit dan kekurangan hormon. Hingga kemudian mereka pindah ke Paluta tahun 2000, kondisi Anggida tetap seperti itu.

Namun seminggu terakhir, kondisi Anggida makin parah. Dokter di RS Aek Haruaya mendiagnosa, Anggida mengalami pembengkakan hati, limpah, jantung dan anemia. Berdasarkan itulah dia (Anggida) dirujuk ke RSUD Kota Padangsidimpuan untuk melakukan transfusi darah karena RSUD Aek Haruaya tidak memiliki bank darah.

Di RSUD Kota Padangsidimpuan, tim dokter yang menanganinya menyarankan agar Anggida di rujuk ke RS di Medan. Akan tetapi, melihat kondisi Anggida dan kondisi ekonomi keluarga yang kurang memenuhi, sang ibu merasa resah.

“Bagaimanalah kami mau membawanya ke Medan. Melihat kondisinya saat ini lemah. Keadaan ekonomi kami juga kurang mencukupi, saya jadi berpikir merujuknya. Walaupun biaya pengobatannya di tanggung BPJS, untuk biaya sehari hari di sana (Medan) tentu tidak sedikit. Terus terang, kami membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk biaya pengobatan Anggida ini. Kami takkan lelah berusaha untuk mengobati Anggida karena kami masih mempercayai kuasa Allah SWT,” ujar Annum lirih. (bbs/int)

 

24.9.17

Nga Sega Bah, Gadis SMP Putus Sekolah Karena Dicabuli Oknum Sintua


TobaTimes - Seorang gadis berinisial YS yang masih duduk di bangku kelas II SMP, kini terpaksa mendekam di rumah dan tak melanjutkan sekolahnya. Hal itu terjadi karena YS, warga Kabupaten Toba Samosir itu, menjadi korban percabulan seorang pria beristri. Ironisnya, pria itu adalah seorang sintua (penatua) di salah satu gereja.

YS, korban pencabulan.

"Sudah kami laporkan ke polisi dan sudah masuk persidangan. Untuk menunggu proses lanjutan korban, YS menghentikan sekolahnya, " ujar orangtua korban RS, Minggu (24/9/17).

Padahal, katanya, YS memiliki cita-cita anak yang tinggi, yaitu menjadi dokter. Tapi harus terhenti karena ulah seorang tokoh agama TS menjadikannya sebagai pelampiasan hawa nafsu. “TS saya percayai dalam pembinaan remaja. Tapi tega berbuat senonoh pada diriku dan harus melayani kemauannya untuk memuaskan hawa nafusnya,” ujar YS.

Menurut RS, peristiwa terjadi ketika YS sedang mengikuti pembinaan remaja dan saat itu pada malam hari. Saat pulang, TS menawarkan jasa untuk mengantarkan YS pulang ke rumah menaiki sepeda motor, sebab kebetulan jarak rumah korban ke tempat pembinaan remaja lumayan jauh. YS menerima tawaran itu. Tapi YS bukannya dibawa pulang, tapi dibawa kesuatu tempat ke desa tetangga.

“ Di tempat gelap, saya dijadikan pemuas nafsunya, ketika pulang saya diturunkan di pintu gerbang desa,” ungkap YS seperti dilansir newtpanuli.com. TS juga mengancan YS agar tidak memberitahu hal itu kepada siapapun. Jika ketahuan, dia akan dibunuh.

Karena ancaman itu, YS akhirnya tutup mulut. Bahkan ketika pelaku kembali melakukan hal yang sama secara berulang, YS hanya bisa diam karena ketakutan. “Perbuatannya sudah 5 kali di tempat berbeda,” ungkap YS sambil menangis.

Orangtuanya RS berharap agar hal ini secepatnya diputuskan pengadilan, mengingat korban harus melanjutkan pendidikannya karena ia anak semata wayang dan diharapkan sebagai penerus yang berpangkat. “Hanya dia yang kami andalkan bisa menjadi pejabat dan harus sekolah setinggi-tingginya," ujarnya.

Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoli membenarkan pengaduan itu. Dijelaskan, kasus telah tahap dua. "Kasus tersebut sudah kita proses. Tersangka TS sudah di tahan. Sudah kita limpahkan ke kejaksaan, dan saat ini, sedang dalam tahap persidangan di pengadilan," ujar AKP Manson Nainggolan. (sumber berita di sini)

Merinding...! Pesawat Diserbu Ribuan Lebah di Bandara Kualanamu


TobaTimes - Ribuan kawanan lebah dilaporkan menyerbu bagian ujung sayap kanan pesawat Citilink Indonesia dengan nomor penerbangan QG 885 rute Batam–Kualanamu, Jumat (22/9/2017) tidak lama setelah mendarat pukul 11.42 WIB.

Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S Butarbutar, Jumat (22/9/17), menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, pesawat dengan nomor penerbangan QG-885 tujuan Batam-Medan mendarat dengan selamat pada pukul 11.42 WIB.

Pesawat Citilink diserbu lebah.
Pada saat pesawat dipandu ke area parkir pesawat tiba-tiba sekumpulan lebah menempel pada ujung sayap pesawat. “Seusai menurunkan penumpang, petugas ground service berkoordinasi dengan teknisi dan petugas dari unit lainnya di bandara mengenai insiden tersebut."

"Pada pukul 12.30 WIB dilakukan pembersihan dengan menyemprotkan bagian sayap tersebut dengan air yang dilakukan petugas unit pemadam kebakaran bandara sehingga bagian sayap kembali bersih,” kata Benny.

Benny mengatakan,  penyemprotan dan pemeriksaan ulang terhadap seluruh kondisi pesawat dilakukan sesuai prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan.

Setelah tidak ada kejanggalan teknis lainnya, pesawat dengan nomor penerbangan QG-884 rute Kualanamu-Batam bisa dinyatakan layak terbang. “Penerbangan lanjutan untuk kembali ke Batam dilakukan pada pukul 14.27 WIB, walau sempat mengalami keterlambatan atau delay selama satu setengah jam. Pesawat dilaporkan juga telah mendarat dengan selamat di bandara Batam pukul 15.55 WIB,” kata Benny lagi.

Benny mengatakan, pihaknya akan mengadakan pertemuan tersendiri guna membahas penyebab kemunculan sekumpulan lebah di area bandara. Ini mengingat kawasan bandara termasuk di areal landasan pacu harus terbebas dari binatang liar atau aktivitas apapun yang membahayakan. Laporan juga menyebutkan bahwa peristiwa ini juga dialami beberapa penerbangan lainnya.

“Penyebab kemunculan lebah di area sekitar bandara diduga karena habitat atau sarang lebah terganggu oleh aktivitas penebangan pohon, sehingga koloni lebah menyebar dan berkumpul pada objek lain, termasuk pesawat yang ada di bandara,” katanya.

Kawanan lebah yang mengganggu bandara Kualanamu dibersihkan menggunakan air mobil pemadam. Detik-detik serangan kawanan lebah itu berhasil direkam melalui video oleh netizen. "Kejadian langka tadi siang, burung besi di serang lebah/tawon @Kualanamu," tulis pemilik akun Yoan Lyan di Facebook.

Belum diketahui penyebab serangan kawanan lebah tersebut, namun akibatnya pesawat sempat mengalami penundaan penerbangan. Pesawat terbang milik maskapai penerbangan Citilink, diserang ribuan lebah saat terparkir di apron Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (22/9/2017).

Informasi yang dihimpun, ribuan kawanan lebah itu mengerumuni bagian sayap kanan pesawat. Lebah-lebah itu bahkan seperti telah membentuk sarangnya di sayap pesawat tersebut. (bbs/int)
 

Yorida Sihombing: Kejam Kali, Ambillah Mobilnya, Kenapa Ikut Nyawanya...


TobaTimes - Lagi-lagi informasi mengerikan terjadi di Medan. Seorang supir Grab, taksi online, bernama David Simanjuntak (46), tewas dibunuh begal yang bertujuan merampok mobilnya. Yorida Sihombing, istri almarhum, menangis pedih atas kepergian suaminya, Sabtu (23/9/17). Yorida berharap pelaku segera ditangkap.

Istri David Simanjuntak.
"Gak penting mobil lagi samaku udah trauma aku. Yang penting dapat orangnya," kata Yorida saat menunggu kedatangan jasad suaminya dari RS Bhayangkara di rumah duka Jalan Kemiri II, Gang Harjo, Medan Kota.

Tubuhnya tersandar bersandar pada dinding rumah saat para kerabat datang memberi penghiburan. Yorida tak menyangka, hidup suaminya yang berprofesi sebagai sopir Grab harus berakhir tragis dirampok oleh penumpangnya. Ia menduga, sang pelaku adalah pecandu narkoba. "Kejam kali. Ambillah mobilnya jangan nyawanya," kata Yorida menyesal.

David menghembuskan nafas terakhir tadi malam dengan luka senjata tajam di sekujur tubuhnya. Jasad David ditemukan terbujur kaku di dalam selokan dekat kos-kosan Jalan Sempurna, Medan Kota, pada Minggu (24/9/17) sekira pukul 1 dinihari oleh satpam kos-kosan bernama Hendro Siagian (24).

Menurut Hendro kepada polisi, sebelum menemukan jasad korban, ia tak mendengar suara keributan sebelumnya. Jasad David diduga dibuang di lokasi setelah terlebih dahulu dihabisi oleh penumpangnya di dalam mobil.

Yorida menuturkan, pada malam naas itu, sekira pukul 8 malam, ia masih sempat kontak lewat telepon dengan suaminya. "Tapi jam 11 HP-nya udah gak bisa dihubungi lagi," tuturnya.

Di rumah duka, pelayat mulai mengalir ke rumah duka. Tenda mulai dipasang. Keluarga tengah menanti kedatangan jenazah David yang diotopsi di RS Bhayangkara Medan. Almarhum David meninggalkan seorang istri Yorida Sihombing dan dua putri masing-masing Dita Simanjuntak pelajar kelas 2 SMA dan Michele Simanjuntak pelajar kelas 4 SD.

Apakah pelaku sudah ditangkap? Kapolsek Medan Kota Kompol Martuasah Tobing mengatakan belum. "Belum, belum. Doakan ya nanti kalau sudah dapat pasti dikabari," katanya. (bbs/int)