TobaTimes-Kecelakaan maut antara mobil Avanza BK 1718 ZK dengan Bus KUPJ Tour BK 7651 DN terjadi di jalinsum Batubara, Rabu 10 Agustus 2016 sekitar pukul 10.45 WIB. Tujuh nyawa melayang dalam peristiwa itu.
Peristiwa itu terjadi di Km 126-127 Medan-Kisaran, Desa Perkebunan Kwala Gunung, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Tujuh korban meninggal dunia merupakan penumpang mobil Avanza BK 1718 ZK. Seluruhnya masih satu keluarga dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Sedangkan penumpang yang ada di bus KUPJ Tour dengan nomor pintu 057, berjumlah 11 orang termasuk sopir. Seluruhnya selamat. Namun diantaranya ada yang mengalami luka berat.
Menurut informasi, mobil Avanza BK 1718 ZK yang dikemudikan Budianto (30), melaju dari arah Medan menuju arah Kisaran. Saat itu, mobil Avanza melaju kencang hendak mendahului mobil pribadi lain di depannya. Tapi Budianto diduga tidak konsentrasi sehingga mobil yang dikemudikannya oleng kemudian melaju ke sisi kanan.
Pada saat bersamaan Bus KUPJ Tour BK 7651 DN yang dikemudikan Suharianto Aritonang (24), datang dari arah berlawanan. Melihat mobil Avanza muncul tiba-tiba, Suharianto yang saat itu hendak ke Medan dengan 10 orang penumpang panik. Saat itu, dia masih sempat berusaha membanting stir ke arah kiri. Namun upayanya tetap tidak bisa menghindari tabrakan.
Suharianto merasakan kakinya terjepit dan melihat mobil Avanza sudah menempel dengan bagian depan bus yang dikemudikannya. Akibat benturan keras itu, kondisi kedua mobil rusak berat. Para penumpang mobil Avanza tampak berserak dengan kondisi luka parah di sekitar lokasi kejadian.
Dalam insiden itu, empat orang penumpang mobil Avanza diketahui meninggal di lokasi kejadian. Sementara penumpang lainnya yang mengalami luka-luka oleh petugas Sat Lantas dibantu warga langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis. Sebagian dilarikan ke Klinik Miftah Hakim. Sebagian lagi dievakuasi ke Puskesmas Limapuluh, Batubara.
Tapi nyawa tiga penumpang mobil Avanza lainnya yang sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas tidak tertolong. Sehingga total penumpang mobil Avanza yang tewas dalam kecelakaan itu berjumlah tujuh orang.
Sopir KUPJ Tour Suharyanto Aritonang ketika diwawancarai koran ini mengatakan, saat itu ia melaju santai. Ia sama sekali tidak menduga jika dari arah berlawanan muncul tiba-tiba mobil Avanza hingga tabrakan tak dapat terhindarkan. “Tadi di dalam mobil saya ada sekitar sepuluh orang penumpang, saat di lokasi mobil itu tiba-tiba muncul dari arah berlawanan dan mengambil jalur saya,” ujarnya.
Ia mengaku masih sempat berusaha banting stir ke kiri, tapi tabrakan tidak terelakkan. “Mungkin kalau tidak saya buang arah kami bisa mati semua,” katanya sambil menahan rasa sakit pada kakinya yang mengalami patah tulang.
Penumpang bus KUPJ bernama Sulasmin (51) juga mengatakan bahwa mobil Avanza itu mengambil jalur Bus KUPJ yang ditumpanginya. “Saat itu saya duduk di bangku nomor dua dan mobil Avanza itu tampak melaju dari arah berlawanan dari arah Medan dan mencoba mendahului mobil pribadi di depannya. Namun mobil itu seperti oleng dan hilang kendali hingga mengambil jalur Bus KUPJ yang saya tumpangi dan tabrakan pun tak dapat dihindari,” ungkapnya sembari mengaku baru sadar ketika berada di Puskesmas ini.
Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, didampingi Kanit Laka IPTU CH Manurung menerangkan, bahwa terjadinya laka lantas itu akibat sopir Avanza bernama Budianto kurang konsentrasi, sehingga keluar jalur arah kanan dan terjadi tabrakan dengan bus KUPJ Tour yang datang dari arah berlawanan.
“Diduga sopir mobil Avanza itu mengantuk,” sebut Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, yang datang langsung ke lokasi memimpin evakuasi para korban.
Ia menyebutkan, seluruh korban langsung dievakuasi agar segera mendapat penanganan medis. Namun, nahas tujuh korban meninggal dunia dalam kejadian itu. Sebagian lagi masih dalam perawatan medis. Sebagian di Puskesmas Limapuluh dan sebagian lagi di Klinik Miftah Hakim.
Nama-nama tujuh orang penumpang mobil Avanza yang tewas, yakni Budianto (sopir) (berusia 30 tahun), Enni (28 tahun), Sarjo (50 tahun), Semi (70 tahun), Akbar (3 tahun), Surianto (35 tahun), Sumarti (70 tahun), Seluruh korban meninggal berasal dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan air Batu, Asahan. (bbs/int)
Peristiwa itu terjadi di Km 126-127 Medan-Kisaran, Desa Perkebunan Kwala Gunung, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Tujuh korban meninggal dunia merupakan penumpang mobil Avanza BK 1718 ZK. Seluruhnya masih satu keluarga dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Sedangkan penumpang yang ada di bus KUPJ Tour dengan nomor pintu 057, berjumlah 11 orang termasuk sopir. Seluruhnya selamat. Namun diantaranya ada yang mengalami luka berat.
Menurut informasi, mobil Avanza BK 1718 ZK yang dikemudikan Budianto (30), melaju dari arah Medan menuju arah Kisaran. Saat itu, mobil Avanza melaju kencang hendak mendahului mobil pribadi lain di depannya. Tapi Budianto diduga tidak konsentrasi sehingga mobil yang dikemudikannya oleng kemudian melaju ke sisi kanan.
Pada saat bersamaan Bus KUPJ Tour BK 7651 DN yang dikemudikan Suharianto Aritonang (24), datang dari arah berlawanan. Melihat mobil Avanza muncul tiba-tiba, Suharianto yang saat itu hendak ke Medan dengan 10 orang penumpang panik. Saat itu, dia masih sempat berusaha membanting stir ke arah kiri. Namun upayanya tetap tidak bisa menghindari tabrakan.
Suharianto merasakan kakinya terjepit dan melihat mobil Avanza sudah menempel dengan bagian depan bus yang dikemudikannya. Akibat benturan keras itu, kondisi kedua mobil rusak berat. Para penumpang mobil Avanza tampak berserak dengan kondisi luka parah di sekitar lokasi kejadian.
Dalam insiden itu, empat orang penumpang mobil Avanza diketahui meninggal di lokasi kejadian. Sementara penumpang lainnya yang mengalami luka-luka oleh petugas Sat Lantas dibantu warga langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis. Sebagian dilarikan ke Klinik Miftah Hakim. Sebagian lagi dievakuasi ke Puskesmas Limapuluh, Batubara.
Tapi nyawa tiga penumpang mobil Avanza lainnya yang sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas tidak tertolong. Sehingga total penumpang mobil Avanza yang tewas dalam kecelakaan itu berjumlah tujuh orang.
Sopir KUPJ Tour Suharyanto Aritonang ketika diwawancarai koran ini mengatakan, saat itu ia melaju santai. Ia sama sekali tidak menduga jika dari arah berlawanan muncul tiba-tiba mobil Avanza hingga tabrakan tak dapat terhindarkan. “Tadi di dalam mobil saya ada sekitar sepuluh orang penumpang, saat di lokasi mobil itu tiba-tiba muncul dari arah berlawanan dan mengambil jalur saya,” ujarnya.
Ia mengaku masih sempat berusaha banting stir ke kiri, tapi tabrakan tidak terelakkan. “Mungkin kalau tidak saya buang arah kami bisa mati semua,” katanya sambil menahan rasa sakit pada kakinya yang mengalami patah tulang.
Penumpang bus KUPJ bernama Sulasmin (51) juga mengatakan bahwa mobil Avanza itu mengambil jalur Bus KUPJ yang ditumpanginya. “Saat itu saya duduk di bangku nomor dua dan mobil Avanza itu tampak melaju dari arah berlawanan dari arah Medan dan mencoba mendahului mobil pribadi di depannya. Namun mobil itu seperti oleng dan hilang kendali hingga mengambil jalur Bus KUPJ yang saya tumpangi dan tabrakan pun tak dapat dihindari,” ungkapnya sembari mengaku baru sadar ketika berada di Puskesmas ini.
Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, didampingi Kanit Laka IPTU CH Manurung menerangkan, bahwa terjadinya laka lantas itu akibat sopir Avanza bernama Budianto kurang konsentrasi, sehingga keluar jalur arah kanan dan terjadi tabrakan dengan bus KUPJ Tour yang datang dari arah berlawanan.
“Diduga sopir mobil Avanza itu mengantuk,” sebut Kasat Lantas AKP Nasib Manurung, yang datang langsung ke lokasi memimpin evakuasi para korban.
Ia menyebutkan, seluruh korban langsung dievakuasi agar segera mendapat penanganan medis. Namun, nahas tujuh korban meninggal dunia dalam kejadian itu. Sebagian lagi masih dalam perawatan medis. Sebagian di Puskesmas Limapuluh dan sebagian lagi di Klinik Miftah Hakim.
Nama-nama tujuh orang penumpang mobil Avanza yang tewas, yakni Budianto (sopir) (berusia 30 tahun), Enni (28 tahun), Sarjo (50 tahun), Semi (70 tahun), Akbar (3 tahun), Surianto (35 tahun), Sumarti (70 tahun), Seluruh korban meninggal berasal dari Dusun I, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan air Batu, Asahan. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment