8.8.16

Usai Pesta Ultah di Hotel, Siswi SMA Tanjungbalai Tewas, Diduga Disetubuhi Satpam

TobaTimes-Jajaran Polres Tanjungbalai mengamankan seorang tersangka kasus tewasnya Desy siswi SMA Negeri 3 Tanjungbalai, Sabtu (6/8). Berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan polisi, sebelum korban meninggal dunia, seorang satpam hotel bernama Hendri sempat menyetubuhi korban yang dalam keadaan mabuk.


"Kita masih terus melakukan penyelidikan atas tewasnya siswi SMA tersebut," kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan melalui Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga.

Sinulingga mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan telah mengamankan 1 orang tersangka atas kematian siswi tersebut. "Saat ini kita sudah mengamankan satu orang tersangka berinisial HS," katanya.

Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tewasnya Desy berawal saat korban dan temanya sekolah IP janjian menghadiri pesta teman mereka yang berulang tahun di salah sebuah hotel di Jalan Sudirman, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai.

Selanjutnya setelah pulang sekolah, pertemuan tersebut pun dilakukan kedua remaja  putri ini di sebuah salon sambil merias diri mereka. Lalu keduanya pergi ketempat hiburan malam tepat pesta ulang tahun teman mereka berlangsung. Di hotel tersebut, bersama teman-teman yang lain, mereka masuk ke dalam sebuah kamar Karaoke untuk bernyanyi.

Namun sayangnya pesta ultah tersebut, bukan hanya sekedar pesta, akan tetapi selain nyanyi, diduga ada yang dimakan atau diminum korban, sehingga mengalami kejang kejang dan tak sadarkan diri, sampai dibawa kek amar untuk ditenangkan dan disadarkan.

Saat korban bersama temannya di dalam kamar, Satpam Hotel bernama Hendri berpura-pura memandikan agar peningnya hilang. "Saat korban dalam keadaan pening dan tak sadarkan diri, korban dibawa ke kamar untuk ditenangkan, namun seorang satpam hotel. masuk ke dalam kamar. Selanjutnya Satpam tersebut menganjurkan kepada IP agar korban dimandikan. Lalu baju korban dibuka, lalu Satpam memandikannya dan korban diletakkan di lantai beralaskan selimut kamar hotel,” katanya.

Selanjutnya sambil menunggu korban sadar, satpam tersebut menyuruh IP tidur dan satpam tersebut berjanji akan mengurut atau mengusuk badan korban, agar terasa enak dan cepat sadar.

"Kusuk badan yang dilakukan Satpam bukan untuk menyadarkan korban, melainkan ada niat buruk diduga karena melihat tubuh korban yang hanya memakai celana dalam saja, Hendri melakukan hubungan suami istri, lalu Hendri meninggalkan IP dan korban di dalam kemar," ucap Sinulingga.

Saat IP terbangun IP melihat korban dalam keadaan tanpa busana dan mengeluarkan darah dari kemaluannya. Selanjutnya IP membawa korban ke rumah Sakit Husada selanjutnya kemudian memberitahukan kondisi korban kepada orang tua korban. Namun pihak medis yang memberikan pertolongan tak mampu menyelamatkan nyawa korban. "Kita masih menunggu hasil dari otopsi dan saat ini kita terus melakukan pengembangan, " ujar Sinulingga.

Pihak keluarga dari  Desy Azmira Lubis meminta pihak kepolisian Mapolres Tanjungbalai untuk mengusut tuntas penyebab kematian Desy yang dianggap meninggal secara tidak wajar. Di mana Desy meregang nyawa dalam keadaan mulut berbuih setelah menghadari ulang tahun temannya disalah satu tempat hiburan malam di kawasan KM 7  kota Tanjungbalai. Desy sempat dilarikan  ke RSU Hadi Husada untuk mendapat pertolongan, namun kerena kondisinya yang keritis sehingga nyawa Desy tak tertolong.

"Saya berharap polisi dapat mengusut tuntas pelaku atas kematian anak saya yang tak wajar," kata Asmidar (41)  ibu kandung Desy yang ditemui awak koran ini di rumah duka setelah pemakaman Desy, Minggu (7/8).

Asmidar mengatakan pelaku harus mendapat ganjaran yang seberat-beratnya atas perbuatan yang dilakukan para pelaku sehingga nantinya tidak ada korban berikutnya. "Segera pelaku ditindak agar jangan ada lagi anak gadis di Tanjungbalai  menjadi korban berikutnya," kata Asmidar sembari menteskan air mata.

"Jumat (5/8) siang itu dia permisi mau merayakan ulang tahun temannya jadi saya izinkan dan saya bilang pulangnya jangam lama-lama, diiyakannya.Dia pun pergi dari rumah dan sampai dipersimpangan dia jumpa sama neneknya minta antarkan ke depan Salon Alvira di Jalan Sudirman dengan alasan menunggu temanya.

Ketika jam 10 malam saya hubungi Hp nya tidak aktif. Saya tanyak temanya nggak ada yang tau, namun saya berfikir dia tidur tempat temanya," ucap Asmidar.

Namun setelah pukul 7.15 WIB dirinya mendapat kabar Desy sudah berada di rumah sakit diantar temannya dalam keadaan kritis dengan mulut berbuih dan tak dapat tertolong hingga Desy akhirnya meninggal dunia. "Kami harap yang sebesar besarnya polisi dapat mengusut tuntas atas kematian anak kami ini," ucap Asmidar dengan air mata yang terus menetes. (sumber: metroasahan)

0 comments:

Post a Comment