TobaTimes-Naomi br Lubis (15) warga Haunatas 2, Kecamatan Laguboti, Tobasa menghilang di perairan Danau Toba, tepatnya di Pantai Lumban Binanga, Laguboti, Minggu (7/8) sore sekira pukul 14.00 WIB. Siswi yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP 4 Laguboti itu dikabarkan hanyut saat mandi-mandi bersama teman-temannya.
Informasi yang dihimpun dilokasi kejadian, awalnya Naomi datang ke pantai bersama temannya Johan Lubis. Sesampai di pantai Lumban Binanga, mereka bermain di sekitar pinggiran Danau. Bukan berenang, tapu jalan-jalan sambil foto di bibir pantai.
Saat bermain di pinggiran danau, kaki Naomi terperosok di air dan jatuh terbalik kedalam air. Seketika, Naomi terbawa arus dan menghilang, di kedalaman air yang tidak mencapai 1 meter. "Informasi yang saya dengar, mereka foto-foto di pinggir pantai. Lalu kakinya terperosok dipasir dan terbalik. Begitu terbalik, langsung terbawa arus. Padahal airnya tidak dalam," kata Hotmei Sinurat, warga Laguboti yang ditemui di lokasi kejadian.
Diterangkan, masyarakat dan teman Naomi langsung melakukan pencarian. Namun Naomi menghilang begitu saja. Kemudian para nelayan, Polisi dan Basarnas juga turun melakukan pencarian, namun hingga pukul 19.45 WIB belum membuahkan hasil.
Mistis Di Balik Hilangnya Naomi
Sebelum kejadian masyarakat setempat sudah melarang Naomi mandi di pantai. Sebab ada legenda hilangnya boru Pasaribu di pantai itu.
"Sebelum berenang, kawan saya marga Hutajulu sempat tanya boru apa. Di jawab korban boru Lubis. Mengetahui itu, korban dilarang terlalu dekat ke pantai. Hutajulu menceritakan, hingga saat ini di lokasi itu dilarang mandi boru Pasaribu. Begitu ceritanya," katanya tak ingin memperdalam kisah itu.
Pantauan di lokasi kejadian Tim Sar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pencarian di sekitar kejadian mulai dari pukul 3 sore.
BACA JUGA: Ribuan Orang Ikut Cari Naomi yang Hilang di Danau Toba
Kapolsek Laguboti AKP O Simanjuntak membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, malam ini jika ombak surut, direncanakan akan melakukan penyisiran pakai doton (jaring) dengan kapal nelayan. "Sampai sekarang belum ada hasil, namun akan terus lakukan pencarian, dan tetap pantau dilokasi kejadian ini," tandasnya.
Kapos Basarnas Pembantu Danau Toba, Torang M Hutahaean menerangkan, pihaknya telah menurunkan tim selam. Namun karena malam hari, tim tidak bisa beraktifitas. Namun dipastikan, pihaknya akan berada dilokasi melakukan upaya-upaya pencarian. (bbs/int)
Informasi yang dihimpun dilokasi kejadian, awalnya Naomi datang ke pantai bersama temannya Johan Lubis. Sesampai di pantai Lumban Binanga, mereka bermain di sekitar pinggiran Danau. Bukan berenang, tapu jalan-jalan sambil foto di bibir pantai.
Saat bermain di pinggiran danau, kaki Naomi terperosok di air dan jatuh terbalik kedalam air. Seketika, Naomi terbawa arus dan menghilang, di kedalaman air yang tidak mencapai 1 meter. "Informasi yang saya dengar, mereka foto-foto di pinggir pantai. Lalu kakinya terperosok dipasir dan terbalik. Begitu terbalik, langsung terbawa arus. Padahal airnya tidak dalam," kata Hotmei Sinurat, warga Laguboti yang ditemui di lokasi kejadian.
Diterangkan, masyarakat dan teman Naomi langsung melakukan pencarian. Namun Naomi menghilang begitu saja. Kemudian para nelayan, Polisi dan Basarnas juga turun melakukan pencarian, namun hingga pukul 19.45 WIB belum membuahkan hasil.
Mistis Di Balik Hilangnya Naomi
Sebelum kejadian masyarakat setempat sudah melarang Naomi mandi di pantai. Sebab ada legenda hilangnya boru Pasaribu di pantai itu.
"Sebelum berenang, kawan saya marga Hutajulu sempat tanya boru apa. Di jawab korban boru Lubis. Mengetahui itu, korban dilarang terlalu dekat ke pantai. Hutajulu menceritakan, hingga saat ini di lokasi itu dilarang mandi boru Pasaribu. Begitu ceritanya," katanya tak ingin memperdalam kisah itu.
Pantauan di lokasi kejadian Tim Sar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pencarian di sekitar kejadian mulai dari pukul 3 sore.
BACA JUGA: Ribuan Orang Ikut Cari Naomi yang Hilang di Danau Toba
Kapolsek Laguboti AKP O Simanjuntak membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, malam ini jika ombak surut, direncanakan akan melakukan penyisiran pakai doton (jaring) dengan kapal nelayan. "Sampai sekarang belum ada hasil, namun akan terus lakukan pencarian, dan tetap pantau dilokasi kejadian ini," tandasnya.
Kapos Basarnas Pembantu Danau Toba, Torang M Hutahaean menerangkan, pihaknya telah menurunkan tim selam. Namun karena malam hari, tim tidak bisa beraktifitas. Namun dipastikan, pihaknya akan berada dilokasi melakukan upaya-upaya pencarian. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment