TobaTimes-Tim penyelam akhirnya berhasil menemukan jasad Naomi br Lubis (15), Rabu (10/8) pagi sekira pukul 10.30 WIB. Siswi kelas 3 SMP itu ditemukan dengan posisi telungkup didasar danau pada kedalaman 30 meter.
“Kami temukan dikedalam 30 Meter. Dari lokasi awal jatuhnya korban sekitar 50 Meter ketengah. Saat kami temukan, posisinya telungkup di lumpur. Bukan tertimbun,” ujar Jhon Haiden Manurung salah satu penyelam yang diwawancarai bersama tim Basarnas usai melakukan evakuasi.
Menurut pengakuan teman-teman sekelas di Kelas IX E SMP Negeri 4 Laguboti, seminggu sebelum kejadian Naomi suka menyendiri dan tidak ceria. Hal itu diakui teman sekelas almarhum yang datang kerumah duka didampingi para guru-guru dan Kepala Dinas Pendidikan.
“Yang aneh tidak ada. Namun baru-baru ini, Naomi sukamenyendiri. Biasanya saat istirahat Naomi jajan atau keluar ruangan main-main dengan teman lainnya, tapi terakhir ini, dia di ruangan saja,” ujar Farid Janto, teman sekelasnya.
Hal yang sama diakui Janriko Tambunan, teman sebangku Naomi. “Sabtu kemarin masih masuk kelas. Dia diam saja, tak cerita apa-apa, dan tak keluar dari kelas meski sudah jam istirahat,” katanya.
Pantauan di rumah duka, kedua orangtua almarhum terus menangis dan selalu memeluk peti jenazah almarhum. Para pelayat juga terlihat banyak yang menitikkan airmata, termasuk teman sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Naomi hilang di pantai Lumban Binanga, Minggu (7/8) sore. Saat itu Naomi datang bersama 6 orang saudara lainnya. Namun yang turun ke pantai hanya Naomi serta adiknya. Di pantai yang kedalaman airnya hanya selutut, Naomi dan adiknya foto-foto.
Berbagai upaya pencarian dari hari pertama terus dilakukan. Baik tim Basarnas, BPBD, relawan dan masyarakat sekitar. Adayang melakukan pencarian penyelaman manual, penyelaman dengan oksigen, hingga penyisiran dengan jaring. Namun pencarian baru membuahkan hasil setelah hari ke empat hilangnya korban. (bbs/net)
“Kami temukan dikedalam 30 Meter. Dari lokasi awal jatuhnya korban sekitar 50 Meter ketengah. Saat kami temukan, posisinya telungkup di lumpur. Bukan tertimbun,” ujar Jhon Haiden Manurung salah satu penyelam yang diwawancarai bersama tim Basarnas usai melakukan evakuasi.
Menurut pengakuan teman-teman sekelas di Kelas IX E SMP Negeri 4 Laguboti, seminggu sebelum kejadian Naomi suka menyendiri dan tidak ceria. Hal itu diakui teman sekelas almarhum yang datang kerumah duka didampingi para guru-guru dan Kepala Dinas Pendidikan.
“Yang aneh tidak ada. Namun baru-baru ini, Naomi sukamenyendiri. Biasanya saat istirahat Naomi jajan atau keluar ruangan main-main dengan teman lainnya, tapi terakhir ini, dia di ruangan saja,” ujar Farid Janto, teman sekelasnya.
Hal yang sama diakui Janriko Tambunan, teman sebangku Naomi. “Sabtu kemarin masih masuk kelas. Dia diam saja, tak cerita apa-apa, dan tak keluar dari kelas meski sudah jam istirahat,” katanya.
Pantauan di rumah duka, kedua orangtua almarhum terus menangis dan selalu memeluk peti jenazah almarhum. Para pelayat juga terlihat banyak yang menitikkan airmata, termasuk teman sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Naomi hilang di pantai Lumban Binanga, Minggu (7/8) sore. Saat itu Naomi datang bersama 6 orang saudara lainnya. Namun yang turun ke pantai hanya Naomi serta adiknya. Di pantai yang kedalaman airnya hanya selutut, Naomi dan adiknya foto-foto.
Berbagai upaya pencarian dari hari pertama terus dilakukan. Baik tim Basarnas, BPBD, relawan dan masyarakat sekitar. Adayang melakukan pencarian penyelaman manual, penyelaman dengan oksigen, hingga penyisiran dengan jaring. Namun pencarian baru membuahkan hasil setelah hari ke empat hilangnya korban. (bbs/net)
0 comments:
Post a Comment