5.11.16

Di Danau Toba Perlu Ada Galangan Kapal


TobaTimes, Tobasa - Untuk menyokong program pemerintah mewujudkan Danau Toba sebagai kawasan destinasi wisata yang unggul, perlu kiranya disiapkan sarana dan prasarana pendukung. Dalam hal kelengkapan trasportasi danau, misalnya, sudah saatnya dibangun depot BBM dan galangan kapal.

Kapal wisatawan berlayar di Danau Toba.
Hal itu dikatakan salah seorang pemerhati pariwisata Tobasa Abdi PH Saragi, Sabtu (5/11/16). Menurutnya, hal itu akan memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba dengan kapal.

"Berkunjung ke Danau Toba, wisatawan tentu ingin menjelajahi danaunya. Fasilitas transportasi danau harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Ketika seorang wisatawan menaiki kapal mengelilingi Danau Toba, bagaimana keselamatan jiwanya? Untuk itu, kapal yang digunakan harus bisa menjamin keselamatan jiwa wisatawan," katanya.

Oleh karena itu, seyogianya ada lembaga yang menjamin laik tidaknya sebuah kapal beroperasi. Dan setiap kapal harus dilengkapi dengan alat-alat keselamatan seperti pelampung, life jakets, pelempar tali penolong, isyarat visual dan alat-alat keselamatan lainnya.

"Jika ini terpenuhi, maka wisatawan akan merasa nyaman," ujar Saragi.

Dia mengatakan, program pengembangan wisata Danau Toba sangat menjanjikan. Sektor tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah pusat, provinsi dan daerah, serta masyarakat harus serius mendukung program tersebut.

Sementara, Kadishubkominfo Tobasa Ir Pargaulan Sianipar mengatakan bahwa keberadaan galangan kapal sudah menjadi bahan perhatian Pemkab Tobasa.

"Kita sedang cari lahan, namun belum fiks. Padahal untuk pembangunannya, akan ada bantuan dari Pusat. Jadi kami berharap semua pihak khususnya masyarakat Tobasa turut mendukung," katanya. (TT/int)

Istri Nyerah, Tak Kuat Layani Suami 5 Kali Sehari


TobaTimes - Ini pengakuan seorang istri, sebut saja Mela (nama samaran). Ia punya suami hiperseks dan tak kuta harus mandi basah 5 kali setiap hari.

Ilustrasi.
Mela (27) dan suaminya Unto (32), masih tergolong pangan muda. Unto bekerja sebagai debt collector di sebuah perusahaan peminjaman uang dengan jaminan di Serang, Banten. Meskipun suami seorang debr collctor, tapi ternyata biaya kehidupan rumah tangga sering defisit.

Pasalnya, Unto doyan meminjam uang hingga utangnya segudang tersebar di mana-mana. Terutama utang ke kantor yang mencapai ratusan juta. Lantaran tidak jujur soal uang yang tak jelas peruntukannya, ibu dua anak ini lalu menyeret sang suami ke Pengadilan Agama.

Di sana, Mela melayangkan gugatan cerai untuk Unto. Alasan Mela, ia tak pernah dinafkahi suami dan tidak dihargai sebagai istri.

"Capek punya suami enggak jujur soal keuangan. Punya suami debt collector, tapi biaya hidup malah tekor,” ujar Mela.

Mela kesal dengan sikap Unto yang mengatur keuangan sendiri untuk membiayai rumah tangga selama enam tahun. Buat keperluan sehari-hari, permintaan Mela hanya ditakar suami. Sehari buat belanja hanya dijatah Rp 20 ribu, kadang disuruh mengutang ke warung.

Giliran waktunya makan, banyak permintaan yang aneh-aneh, maunya menu yang enak-enak. “Gila kan, uang gaji dia ke mana? Enggak pernah dikasih ke saya tuh, gaji pertama doang, selanjutnya ga ada,” ujarnya ketus.

Nah, giliran di ranjang, pria menikahinya tahun 2009 itu, selalu ingin terpenuhi hasratnya. Unto selalu marah kalau Mela tak mampu memberikan servis memuaskan sampailelah. Unto terbilang hiperseks.

Dalam sehari, Mela bisa mandi lebih dari lima kali akibat Unto terus-terusan minta dilayani tak mengenal waktu dan tak merasa lelah.

“Saya bukannya enggak mau memberi kepuasan, tapi sudah ilfil duluan. Boro-boro semangat, lebih baik diam, enggak banyak gerakan. Makanya, kita sering cekcok gara-gara bahas gituan,” ucapnya.

Pas malam pertama bagaimana?

“Saya servis abis sampai molor. Waktu itu kan belum tahu kelakuan dia sebenarnya,” katanya.

Kalau tidak sampai terpuaskan saat berhubungan suami istri, Unto suka uring-uringan dan bersikap menyebalkan. Amarah demi amarah kerap dia lontarkan sampai berdampak pada pengurangan jatah belanja. (TT/int)

Calon Kades se-Paluta Ditetapkan 17 November


TobaTimes, Paluta - Setelah melalui berbagai rangkaian dan tahapan pilkades, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Paluta akan menetapkan Calon Kepala Desa pada 17 November mendatang.

Ilustrasi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Paluta Hamdan Sukri Siregar kepada wartawan, Jumat (4/11).
“Penetapan calon kades, Kamis 17 November mendatang,” katanya.

Tahapan pelaksanaan pilkades ini sudah memasuki tahap penelitian berkas calon dan penyampaian visi dan misi cakades yang dilaksanakan panitia kabupaten sejak 21 Oktober hingga 14 November mendatang.

Pihak panitia saat ini sedang melakukan rapat evaluasi dan verifikasi terhadap berkas dan hasil penyampaian visi misi yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu oleh seluruh bakal cakades yang telah mendaftar secara resmi.

“Tahapan penelitian berkas dan penyampaian visi dan misi sudah selesai dilaksanakan. Saat ini kita sedang melakukan rapat evaluasi atas berkas dan penyampaian visi misi dari semua calon,” tambahnya.

Hasil evaluasi dan verifikasi berkas dan penyampaian visi misi ini akan menjadi dasar utama bagi panitia untuk menetapkan bakal calon menjadi calon tetap dan ikut bertarung pada pilkades yang jadwalnya akan digelar pada awal Desember mendatang.

“Setelah rapat evaluasi dan verifikasi berkas dan penyampaian visi misi tersebut selesai dilaksanakan, selanjutnya akan mengumumkan calon tetap yang dinyatakan lolos dan berhak menjadi calon tetap,” sebutnya.

Ia mengingatkan, untuk jumlah calon kepala desa (cakades) yang akan bersaing pada pilkades serentak di 110 desa di wilayah Kabupaten Paluta dibatasi minimum dua orang dan maksimal lima orang.

Aturan itu sesuai dengan UU Desa No 6/2014 tentang Desa. Apabila jumlah cakades lebih dari lima orang, maka bakal diseleksi langsung oleh tim dari kabupaten.
Proses seleksi dilakukan berdasar pembobotan meliputi pendidikan, usia serta tes tertulis dan wawancara langsung. Penentuan cakades yang berhak mengikuti pilkades berdasarkan peringkat dari hasil proses seleksi.

Apabila jumlah cakades hanya satu orang hingga waktu pendaftaran dan waktu perpanjangan pendaftaran berakhir, maka pelaksanaan Pilkades ditunda. Selain itu, pendaftaran cakades tidak dipungut biaya alias gratis.

Hal ini dipertegas dengan diterbitkannya surat edaran Nomor 141/569/2016 pertanggal 28 September 2016.

Untuk diketahui, pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Paluta dijadwalkan digelar pada awal Desember mendatang dan pelaksanaan pilkades serentak tahun ini akan diikuti 110 desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Paluta. (TT/int)

IRT Pingsan Dijambret Saat Demo 4 November


TobaTimes, Labura – Meski polisi sangat ramai dalam rangka pengamanan aksi demonstrasi terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok di Mapolsek Kualuh Hulu, ternyata tidak menyurutkan nyali kawanan jambret untuk beraksi, Jumat (4/11) sekira pukul 14.00WIB.

Ilustrasi.
Informasinya, Suprida Yuli Ningsih alias Yuli  (19), warga Desa Sidua-dua Kecamatan Kualuh Selatan Labura berboncengan dengan Syahfitri Rahmayanti alias Fitri (19), warga Ledong Timur dengan menumpangi sepedamotor Honda Beat BK 4563 VAZ.

Korban berencana ke Ledong Timur untuk melihat aksi demo. Setiba di TKP, dua orang pria yang menumpangi sepedamotor tanpa plat memepet penumpang Honda Beat tersebut. Dengan sigap, penjambret mengambil dompet yang diletakkan di depan (kantong)  sepedamotor.

Merasa shock usai dijambret, Yuli lemas dan menghentikan sepedamotor Beat yang di kenderainya. Tak berapa lama, Yuli kemudian pingsan di lokasi kejadian hingga mengundang perhatian para pengunjukrasa.

Setelah dibantu warga dibawa ke Mapolsek Kualuh Hulu, Yuli kemudian sadar dan menangis. “Dompet yang dijambret itu berisi handpone android dan uang sebanyak ratusan ribu,” kata Yuli.

Sementara Fitri menjelaskan bahwa dirinya tidak memperhatikan ada dua pria yang membuntuti sepedamotor yang ditumpangi mereka. “Geraknya cepat sekali. Begitu mendekat, saah seorang pria itu langsung mengambil dompet milik Yuli. Penjambret itu langsung tancap gas dan menghilang,” jelas Fitri, saat menemani Yuli yang masih trauma di Mapolsek Kualuh Hulu.

Kapolsek Kualuh Hulu AKP Muslim Jaya mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku jambret. “Pelaku jambret masih dalam pengejaran,” jelasnya. (TT/int)

Bacok Kuli, Abang Beradik Masuk Sel


TobaTimes, Siantar - Personel Polsek Siantar Barat meringkus abang beradik yang terlibat kasus pengeroyokan dan pembacokan terhadap seorang kuli bangunan bernama Suriyanto (39), warga Jalan Madura Bawah, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat.

Ilustrasi.
Peristiwa pengeroyokan dan pembacokan ini terjadi di Jalan Madura Gang Jispam, tepatnya belakang Masjid Rahmat, Kelurahan Banten pada Minggu malam (23/10), sekira pukul 21.30 WIB.

Informasi yang diperoleh, kedua abang beradik yang terlibat kasus pengeroyokan dan pembacokan tersebut bernama Surya Sastra Alias Parangat (30) dan Surya Koko alias Kojel (28), warga Jalan Madura Bawah yang masih tetangga korban.

Kapolsek Siantar Barat Iptu David Sinaga, membenarkan telah meringkus dua orang pelaku penganiayaan dan pembacokan itu.

“Kedua pelaku yang merupakan abang beradik kandung tersebut kita tangkap di Jalan Madura Bawah, Kamis (3/11) sekira pukul 14.30 WIB dan saat ini keduanya sudah kita inapkan ke dalam sel dan diperiksa lebih lanjut,” ujar Iptu David Sinaga.

“Kondisi saya begini karena dikeroyok dan dibacok oleh Sastra, Kojel dan Dede. Masalah utang uang Rp50 ribu yang dipinjam Sastra pada bulan Mei 2016 lalu. Saat saya minta, Sastra tidak mau bayar hingga sampai sekarang,” ujar korban Suriyanto yang terbaring di RSUD Djsamen Saragih Pematangsiantar, Selasa (25/10) kemarin.

Sebelumnya, diceritakan korban Suriyanto, awalnya ia dan temannya Yudi bertemu dengan ketiga pelaku. Lalu korban melihati pelaku Sastra. Tak senang dilihati, kemudian Sastra menantang korban. Sambil mengeluarkan kunci T yang diselipkan dipinggangnya, Sastra mengejar korban.

“Sambil memegang kunci T pelaku mengejar saya dan terjadilah pergumulan antara saya dengan pelaku. Namun saat saya dan pelaku berkelahi, tiba-tiba saya dibacok pelaku lainnya dari belakang hingga saya terduduk, dan pelaku tetap memukuli saya,” beber Suriyanto

Melihat ribut-ribut, wargapun datang dan melerai perkelahian satu lawan tiga itu. Kemudian melihat korban sudah bersimbah darah, warga langsung melarikan korban ke RSU Suaka Insani Jalan Seram. Karena luka yang di deritanya cukup parah, korban dirujuk ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Akibat kejadian itu korban mengalami luka pada bagian bahu belakang sebelah kanan, hingga harus dijahit sebanyak 63 jahitan. (TT/int)

Wow, Lamborghini Raffi Ahmad Nabrak Pohon

Lamborghini Raffi Ahmad
TobaTimes, Jakarta - Raffi Ahmad ketiban sial. Mobil Lamborghini miliknya menabrak pohon dan ringsek pada bagian depan.

Akibatnya, rencana Raffi menyusul gathering bersama teman-temannya di Lamborghini Club Indonesia (LCI) di Malang, Jawa Timur, yang digelar Jumat (5/11/16) hari ini, akhirnya batal.

Mobilnya yang sudah terlebih dulu sampai di Malang menabrak pohon. Mobil Lamborghini tipe Aventador LP700 Dust-4 yang berwarna putih itu ringsek di bagian depan.

Manajer Raffi, Mira, menerangkan bahwa insiden tersebut terjadi pada pukul 14.15 kemarin (4/11). Mobil Raffi  dikendarai oleh salah satu staf Lamborghini dari Jakarta. Mira belum tahu pasti detail ceritanya.

”Kemungkinan lepas kendali karena enggak bisa nyetirnya, mungkin ya,” katanya.

Saat mengetahui bahwa mobilnya sudah ringsek, Raffi Ahmad tidak berkomentar apa-apa. ”Dia diem aja,” tambah Mira.

Sementara itu, perwakilan LCI menolak memberikan komentar. Mereka sepakat menjadikan masalah kecelakaan tersebut sebagai persoalan internal. (TT/int)

4.11.16

Siapa Donatur Dana Demo 4 November? Ini Jawaban Habib Rizieq...

 
Habib Rizieq Shihab.

TobaTimes, Jakarta - Banyak pihak berspekulasi bahwa dana unjuk rasa besar-besaran 4 November berasal dari kelompok tertentu. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akhirnya buka suara terkait hal itu.

Rizieq menjelaskan semua logistik dan dana keperluan demonstrasi berasal dari kaum muslim.

“Semua dari urunan umat. Alhamdulilah gerakan nasional pengawas Fatwa MUI punya sumber daya dari yang kaya. Allah menggerakkan hati umat Islam untuk turun ke Jakarta dengan ongkos sendiri,” katanya, di Jakarta.

Habib Rizieq mengatakan uang swadaya umat bisa dilihat sendiri di lapangan.

“Bisa lihat sendiri di beberapa rumah warga di Jakarta yang dijadikan dapur umum. Ini dananya jelas, dana tidak terbatas yang kasih dana dari Allah yang maha kaya,” katanya.

Habib Rizieq melanjutkan pihaknya bertekad melakukan aksi damai dan berjanji tidak akan ada kerusuhan.  Selain itu, dia juga meminta agar TNI dan Polri kooperatif dengan pendemo di lapangan.

Nantinya apabila ada tindakan represif dari anggota baik itu TNI maupun Polri, Habib Rizieq mengatakan akan melakukan pembelaan bagi umat Muslim.

“Kami minta jangan ada represif. Kalau ada anggota kami yang disiksa, disakiti, kami wajib melakukan pembelaan,” tuturnya. (TT/int)

Ahmad Dhani Ikut Demo, Bawa Poster Berbunyi: Dahlan Iskan Tega Kau Tahan, Tapi Ahok Kau Biarkan

 
Ahmad Dhani ikut Demo 4 November.

TobaTimes, Jakarta - Ahmad Dhani yang saat ini maju sebagai salah satu calon Wakil Bupati Bekasi, ikut turun dalam aksi dmeo 4 November 2016 di Jakarta.

Ahmad Dhani datang bersama sang istri Mulan Jameela dan putrinya, Safeea. Dalam aksi itu, Ahmad Dhani sempat memberikan sedikit orasi soal kasus-kasus yang menjerat Ahok mulai dari reklamasi, Sumber Waras, dan yang mutakhir soal penistaan agama yang berbuntut aksi hari ini.

"Untuk kasus penistaan agama ini kita tak akan diam, Allahu Akbar!” seru Dhani di tengah kerumuanan massa.
Ahmad Dhani turut serta unjuk rasa 4 November.

Tak hanya itu, Ahmad Dhani juga membawa poster bertuliskan menarik, “Dahlan Iskan Tega Kau Tahan, Tapi Ahok Kau Biarkan”.

Tampaknya tulisan itu ditujukan kepada pemerintah Jokowi saat ini yang dianggap tidak adil. (TT/int)

Relokasi Pedagang Pasar Sibuhuan Kelar Akhir Tahun


TobaTimes, Palas - Relokasi pedagang dari Pasar Sibuhuan ke Pasar Baru di Banjar Raja ditargetkan selesai akhir tahun ini. Pedagang kaki lima kini sudah tertib dan mulai berjualan di Pasar Baru.

Ilustrasi pasar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Palas Dingin Rambe, Kamis (3/11) mengatakan, rencana relokasi Pasar Sibuhuan ke Pasar Baru masih menunggu payung hukum yang jelas.

Untuk Rancangan Peraturan Bupati (Perbup) dan SK Bupati tentang pemindahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Palas serta SK sebagai payung hukumnya sudah mereka ajukan ke Bagian Hukum Setdakab.

“Termasuk SK tim relokasi Pasar Sibuhuan dari Bupati juga sudah diajukan. Terkait data-data yang diperlukan sebagai faktor pendukung terbitnya payung hukum juga telah kita sampaikan,” ungkap Dingin.

Memang, katanya, pihaknya belum bisa berbuat lebih jauh terkait pemindahan pasar tersebut, sebelum dikeluarkan payung hukum. Namun jika payung hukum sudah ada, maka langkah pertama yang akan dilakukan adalah mendata seluruh pedagang, baik pedagang kios, asongan, dan juga pedagang musiman.

“Setelah pedagang secara keseluruhan didata, maka tim akan mengundang pedagang untuk bermusyawarah sambil mensosialisasikan rencana pemindahan Pasar Sibuhuan itu. Rencana sosialisasi pemindahan akan berlangsung selama tiga kali berturut-turut,” jelasnya.

“Harapan kita, pedagang di Pasar Sibuhuan dengan suka rela, tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk pindah ke Pasar Baru Sibuhuan. Yakin dan percayalah tim relokasi akan memberikan pelayanan fasilitas yang terbaik kepada pedagang yang akan direlokasi,” jelasnya lagi.

Sebagai bentuk upaya lainnya, pihaknya juga telah menjajaki perbankan mulai dari Bank Sumut, Mandiri, BRI, BNI terkait pemenuhan kredit pembayaran tempat berjualan di Pasar Baru Sibuhuan.

“Selain payung hukum, kita juga sudah mempertimbangkan pihak perbankan yang mau bekerja sama dengan pemkab. Namun, tetap berpedoman terhadap kondisi perekonomian para pedagang nantinya,” imbuhnya.

Rencananya, tim relokasi akan mengupayakan pemindahan Pasar Sibuhuan ke Pasar Baru Sibuhuan paling lambat pertengahan Desember 2016 dan akhir. Desember semua aktivitas berjualan sudah berlangsung di Pasar Baru Sibuhuan.

Kabag Hukum Setdakab Palas Agus Saleh Syaputra Daulay mengatakan, pihaknya telah menerima rancangan Perbup dan SK Bupati terkait relokasi dari Instansi Diskoperindag.

“Namun belum bisa kita keluarkan secepatnya, karena Perbup dan SK tersebut menyangkut hal- hal yang sensitif. Kita perlu mempelajari dan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait. Sehingga payung hukum yang kita keluarkan benar-benar sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” singkatnya. (TT/int)

USI Taekwondo Club Ikuti Open Championship se-Indonesia


TobaTimes, Siantar - Ketua Yayasan Universitas Simalungun (USI) Amsar Saragih memberangkatkan para atlet USI Taekwondo Club dengan doa dan adat Simalungun, dengan cara menaruh beras tenger di atas kepala masing masing tim yang akan bertanding.

Tim USI Taekwondo Club foto bersama dengan para pelatih dan Ketua Yayasan USI Amsar Saragih.
Acara pemberangkatan tersebut digelar di depan Aditorium USI, Jalan  SM Raja, Pematangsiantar, Kamis (3/11).

Tim yang berangkat berjumlah sekitar 9 orang yang terdiri dari pelatih dan atlet, antara lain pelatih, Bizmar Sibuea SPd dan Official Dian Purba MSi. Dan, para atlet, A Aduli, Aris Subhari, Devi Sihotang, Prasmasari, Rafi Ishak, Ibka Jauhar dan Hafiz Saragih.

USI Taekwondo Club akan berangkat ke Pulau Batam untuk mengikuti Kepri Open Championship se-Indonesia. Pertadingan akan digelar di Harbour Bay Mall mulai tanggal 4-6 November.

Bizmar Sibuea mengatakan, persiapan yang diberikan kepada para atlit mulai latihan teknik selama satu bulan. Mereka ini merupakan regenerasi dari tim atau altet sebelumnya yang sudah melakukan aktifitas di luar daerah.

“Targetnya adalah bisa dapat medali. Itu sudah cukup dan kami tidak muluk-muluk karena mereka ini merupakan para atlet yang baru dibina,” terangnya.

Ketua Pengurus Yayasan USI Amsar Saragih meminta kepada para atlet untuk membangun sportifitas, sehingga nama USI dan Kota Pematangsiantar bisa menjadi harum.

“Persiapkan mental kalian semua. Biar bagaimanapun mental itu bukti kesiapan untuk bertanding. Dan gunakanlah pertandingan ini menjadi pengalaman untuk mematangkan diri pada kegiatan lainnya. Harapan kami, kalian berangkat dengan sehat dan pulang dengan sehat. Gunakanlah sportifitas serta bawalah nama baik USI dalam semua prestasi. Mudah-mudahan kita semua mampu meraih prestasi,” jelasnya sebelum menaburkan beras tenger di atas kepala tim yang berangkat.

Senada disampaikan Corry Purba. Ia berpesan kepada mereka untuk meraih prestasi yang baik. Mereka juga dimintakan untuk cepat beradaptasi pada lingkungan.

“Semoga USI mampu meraih prestasi yang lebih baik,” katanya singkat. (TT/int)

Warga Trans Aliaga Rindu Jalannya Diaspal


TobaTimes, Palas - Masyarakat Trans Aliaga yang berdomisili di Desa Ujung Batu 1 hingga Desa Ujung Batu 5 mendambakan perbaikan akses jalan di Simpang Aliaga menuju ke lokasi Trans Aliaga.

Ilustrasi.
Mereka berharap agar pemerintah segera melakukan pengaspalan badan jalan, mengingat akses jalan yang berstatus jalan kabupaten itu merupakan urat nadi bagi masyarakat Trans Aliaga yang dominan berprofesi sebagai petani kelapa sawit.

Perbaikan jalan itu sebagai sarana transportasi angkutan barang dan jasa yang mendukung potensi pendapatan ekonomi masyarakat.

Pantauan wartawan di lapangan, kondisi badan jalan yang berlubang dan dipenuhi batu-batu bulat yang menonjol ke atas. Setiap pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas.

"Kami membutuhkan akses jalan yang baik dan layak untuk dilalui. Apalagi truk pengangkut buah sawit setiap hari melintas dari sini untuk membawa sawit ke pabrik kelapa sawit. Tentu saja, dengan kondisi jalan seperti ini, harga jual sawit di tempat kami lebih murah daripada petani sawit yang di pinggir jalan protokol," ungkap salah satu warga Desa Ujung Batu 1 Nurdin Nasution.

"Saat ini harga jual sawit di tempat kami Rp1.450 per kg. Padahal di PKS harganya mencapai Rp1.650 per kg. Itu disebabkan biaya transportasinya tinggi. Tingginya biaya angkutan buah sawit dari masyarakat ke PKS karena kondisi jalan yang buruk. Coba kalau jalannya bagus, tentu biaya angkutannya akan lebih murah," ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Desa Aliaga H Faisal Hasibuan. Ia mengatakan, untuk mendukung kelancaran transportasi angkutan hasil pertanian, pemkab diminta segera meningkatkan perbaikan jalan kabupaten tersebut, apalagi setiap tahun selalu diusulkan melalui Musrenbang.

"Bila musim kemarau jalan ini berdebu. Kalau musim hujan pasti becek. Hal ini sangat mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat di sini. Setahu saya, setiap tahun soal  perbaikan jalan ini selalu diusulkan. Tapi sampai sekarang belum terealisasi," sebutnya.

"Kapan lagi masyarakat kecil bisa menikmati pembangunan setelah 71 tahun Indonesia merdeka? Masa jalannya masih begini juga. Maunya Pemkab membuat program pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan dan yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak," tambahnya. (TT/int)

Pemilik Ganja Dorong Polisi, Berusaha Kabur


TobaTimes, Sibolga – Seorang pria berinisial AH (32) yang ketahuan membawa ganja dan hendak diamankan, berusaha kabur dengan mendorong polisi. Namun, akhirnya dia berhasil ditangkap.
Ilustrasi.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bongkar muat ikan ini diamankan pada Senin (31/10) sekitar pukul 15.00 WIB oleh personel Sat Narkoba Polres Sibolga yang mendapat informasi bahwa ada peredaran narkotika di seputaran Kelurahan Angin Nauli.

Setelah mendapatkan ciri-ciri pelaku, polisi melakukan pengintaian dan AH yang merupakan warga Jalan Ketapang Sibolga didapati sedang mengendarai roda dua Honda Beat BB 3944 NI di persimpangan Jalan MT Haryono-Ade Irma Suryani dan polisi langsung menghadang AH.

Namun, dengan jarak lebih kurang 50 meter, AH berhenti dan melarikan diri dengan menjatuhkan kendaraan roda duanya. Namun petugas dapat menangkapnya. Akan tetapi , AH mencoba melarikan diri dengan mendorong petugas sehingga dia kembali terlepas dan melarikan diri. Petugas kemudian melakukan pengejaran dan AH kembali ditangkap. Karena tak bisa melarikan diri lagi, AH mengeluarkan bungkusan plastik dari saku celana belakang, namun ia membuangnya ke parit.

Setelah tersangka ditangkap dan bungkusan yang dibuang ke parit diambil, diketahui ternyata berisi ganja 10 bungkus. Dan ketika AH mengambil kantongan plastik, ada 4 bungkus yang tercecer, kemudian dia diamankan dan dibawa ke Mapolres Sibolga.

Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Sibolga Ipda R Sormin, Rabu (2/11) mengatakan bahwa AH memperoleh ganja dari seorang laki-laki yang tidak dikenal seharga Rp150 ribu.

“Barang bukti dalam kasus ini, 14 bungkus kecil ganja terbungkus kertas warna coklat, setelah ditimbang beratnya 25,3 gram. Sebelumnya ganja ini sebanyak 15 bungkus, namun 1 bungkus tidak dapat ditemukan ketika tersangka membuang ke parit. Dan saat dilakukan tes urine, ternyata AH positif mengandung ganja,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa AH saat ini ditahan di RTP Polres Sibolga dan disangkakan melanggar Pasal 114 ayat 1 sub 111 ayat 1 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 5 tahun.

Sementara, AH  mengaku membeli ganja dari orang yang tidak dia kenal dan sudah 20 kali berlangsung. Namun, ia mengaku bahwa ganja itu ia konsumsi sendiri daan tak dijual. “Saya konsumsi sendiri dan tidak dijualkan kepada orang lain,” jelasnya. (TT/int)

3.11.16

Aneh, Cewek Cantik Bawa Ekstasi saat Keluar dari Lapas


TobaTimes, Tanjungbalai - Aneh tapi nyata. Setelah berkunjung dari Lapas Kelas II B Pulau Simardan Kota Tanjungbalai, Yurika Indah Sari (33) malah membawa oleh-oleh 198 butir ekstasi. Cewek cantik asal Aceh ini pun dibekuk Satnarkoba Mapolres Tanjungbalai, Selasa (1/11) petang.

Tersangka Rika saat diamankan petugas ke Mapolres Tanjungbalai.
Informasinya, sebelumnya Rika berkunjung ke Lapas untuk menjenguk kakaknya berinisial S yang menjalani hukuman karena kasus narkotika. Ketika pulang, wanita  asal Dusun Peunaron Sejahtera, Kelurahan Peunaron Lama,  Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang telah berdomisili di Tembung, Kecamatan Percut Setuan ini dititipi oleh-oleh oleh kakaknya.

Ketika itu, pihak satuan narkoba Polres Tanjungbalai  mendapat informasi, bahwa oleh-oleh yang dibawa pulang Rika diduga obat-obatan terlarang.

Pada saat keluar dari lapas, Rika naik ke mobil Avanza yang di dalamnya terdapat dua orang pria. Selanjutnya petugas datang penghampiri, namun mobil yang mereka kendarai tersebut tancap gas. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Tepat di simpang Pulau Simardan, akhirnya petugas berhasil menjegat mobil mereka dan melakukan pemeriksaan. Ketika dilakukan penggeledahan, hasilnya ditemukan 198 butir ekstasi yang disembunyikan di dalam jelana jens yang terdapat di tas tersangka Rika.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK melalui Kasat Narkoba AKP Muhammad Yunus Tarigan SH membenarkan penangkapan tersebut.

Tarigan menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, obar-obatan terlarang itu didapatkan dari kakaknya berinisial S yang menjalani hukuman di Lapas Pulau Simardan karena perkara narkotika. Ini telah kedua kalinya  ia lakukan dengan modus yang sama.

"Saat membesuk S, tersangka dititipi celana yang di dalamnya terdapat 198 butir pil ekstasi untuk dibawa ke Kota Medan. Tersangka mengaku mendapat upah Rp2 juta untuk membawa narkoba tersebut," ungkap Tarigan.

Dikatakannya, untuk membongkar sindikat tersangka di dalam lapas, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak lapas untuk mengungkap kasus ini. Atas perbuatannya,  tersangka dijerat pasal 114 ayat (2) sub Pasal 112 Ayat (2) dari Undang Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Sementara dua orang pria yang diamankan bersama tersangka, masih dijadikan saksi.

Terkait hal ini, Kalapas Kelas II B Pulau Simardan, Kota Tanjungbalai, sayangnya belum dapat ditemui. (TT/int)

14 Hari Tidak Pulang, Siswi SMA Dilaporkan Hilang


TobaTimes, Siantar - Seorang pelajar asal Kabupaten Simalungun dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Mapolres Siantar. Siswi tersebut sudah 14 hari tak pulang-pulang ke kosnya hingga saat ini.

Ilustrasi.
Pelajar yang hilang itu seorang perempuan bernama Ade Flora Sinurat (15), warga Dolok Marimbun Desa Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun.

Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Siantar, Arisan Sinurat (53), orangtua dari pelajar yang hilang tersebut mengaku bahwa kejadiannya di Jalan Sarinemba, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, tepatnya, Selasa (18/10) sekira pukul 13.30 WIB.

Menurut Sinurat, awalnya Kamis (20/10) sekira pukul 14.00 WIB, Arisan mendapat telepon dari teman anaknya, mengatakan bahwa anaknya tidak pulang ke kosnya mulai Selasa (18/10). Mendengar hal tersebut, ia dan keluarganya mencoba mencari korban, namun tidak diketemukan juga.

Dikatakan, pada Minggu (30/10), ia kembali mendapat SMS dari orang yang tidak dikenal, yang mengaku sebagai anaknya dan mengatakan bahwa dirinya berada di Jalan Rambutan Batam. Dan meminta  uang sebesar Rp5 juta.

Kemudian, pada tanggal 31 Oktober 2016, pelapor ditelepon nomor yang sama dan mengaku sebagai anaknya dan meminta pelapor supaya mengirim uang tersebut ke rekening yang akan dikirim korban, namun pelapor tidak mengirim uang tersebut, karena merasa bahwa pernyataan tersebut tidak benar, sehingga pelapor dan keluarga tetap berusaha mencari korban.

Atas peristiwa tersebut, ia dan keluarga merasa kehilangan anak perempuannya, sehingga melaporkan masalah ini ke Mapolres Siantar, Rabu (2/11) sekira pukul 12.30 WIB.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA, melalui Kasubag Humas AKP Isril Noer membenarkan kejadian tersebut.

“Benar laporan anak hilang tersebut sudah kita terima sesuai LP/454/XI/2016/SU/STR. Kini kasusnya dalam lidik,” ujar Isril. (TT/int)

Dua Bulan Ditinggal, Lampu Nyala, Rumah Terbakar


TobaTimes, Siantar - Ditinggal dalam keadaan keadaan kosong dan lampu menyala 24 jam, Rumah Ponnis Parangin-angin di Jalan Farel Pasaribu Bawah, Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Selatan, nyaris ludes terbakar, Rabu (2/11) pukul 01.00 Wib.

Ilustrasi.
Berdasarkan informasi, asal api belum diketahui, namun diduga berasal dari korsleting arus pendek listrik. Akibatnya, plafon teras dan kosen jendela, serta dua unit kursi yang ada di teras rumah tersebut terbakar.

Amuk api pertama kali diketahui seorang pengendara sepedamotor yang saat itu ketepatan melintas, lalu diberitahukan ke P Ginting (43), warga setempat, yang merupakan pemilik warung kopi yang berada tepat di depan lokasi kejadian, yang saat itu hendak menutup warungnya. Dan saat itu, Ginting melihat asap mengepul dari plafon rumah korban, lalu ia mencoba memadamkan api tersebut dengan mengambil air dari rumahnya sambil berteriak-teriak api…api.

Karena api semakin merembet dan membesar, kemudian ia membangunkan tetangga, korban bermarga Sukatendel dengan cara menggedor pagar besi rumah sambil memanggil-manggil pemilik rumah. Selanjutnya, setelah pemilik rumah bangun, Sukatendel dibantu keluarganya dan Ginting dengan menggunakan selang seadanya, milik Sukatendel menyirami api yang membakar rumah korban. Dan, sekitar dua puluh menit kemudian akhirnya api dapat dipadamkan warga tersebut..

Ditemui di warung kopi depan lokasi kejadian, Ginting warga setempat, mengatakan bahwa rumah itu merupakan milik Ponnis Parangin-angin, yang tak lain adalah Mertua dari Simpang Sembiring. Rumah itu sudah ditinggal kosong  dengan kondisi lampu menyalah 24 jam selama dua bulan, terhitung sejak beredarnya isu begu ganjang di kampung tersebut.

“Pemilik rumah sudah pindah, kalau nggak salah dipanti jompo. Dulu pemilik rumah tersebut tinggal bersama menantunya. Tapi karna isu-isu begu ganjang itu, mungkin menantunya nggak tahan dan pindahlah mereka,” ungkap Ginting

“Pas saat itu saya mau menutup pintu kedai. Tiba-tiba seorang pengendara sepedamotor yang melintas ada melihat api dan memberitahukan kepada saya.

“Lalu saya  ambil air di dalam ember dan menyiramkan air tersebut ke api, namun api tidak padam. Kemudian saya menggedor rumah tetangga korban. Bangunlah istri Sukatendel. Lalu saya bersama keluarga Sukatendel yang memadamkan api tersebut dengan menggunakan selang dari rumah Sukatendel,” katanya.

Lurah Pardamean Samantio Sinaga ditemui dikantornya, membenarkan kejadian tersebut. “Benar peristiwa kebakaran itu terjadi  pukul 01.00 WIB. Rumah dalam keadaan kosong. Rumah itu kosong terhitung sejak isu begu ganjang merebak, kurang lebih 2 bulan kosong,” akunya.
Tambahnya, pemilik rumah mengungsi ke rumah anaknya. Api dimatikan warga. Pemadam tidak turun. Dihubungi pihak pemadam tapi tidak ada mengangkat. Api dapat dipadamkan kira- kira 20 menit setelah kejadian.

“Yang terbakar adalah plafon teras dan kosen jendela, serta dua unit kursi. Asal Api belum diketahui,” ujarnya

Di lokasi terpisah, Kasubag Humas Polres Siantar, AKP Isril Noer juga membenarkan kejadian tersebut. “Benar kejadiannya tadi malam, dan anggota kita sudah turun ke lokasi melakukan olah TKP. Untuk sementara  kasus kebakaran rumah tersebut diduga akibat korsleting arus pendek listrik dan kini kasusnya masih dalam lidik,” ungkapnya. (TT/int)

2.11.16

Siapakah Dalang Aksi Demo 4 November? Ini Dia...

Ribuan massa mendemo Ahok beberapa waktu lalu.

TobaTimes, Jakarta - Meski terkesan guyon, pernyataan ini ada benarnya, yaitu tentang siapa dalang aksi besar yang akan digelar tanggal 4 November nanti.

Ada sejumlah kalangan berspekulasi, dalangnya adalah Ketua Umum Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ataupun partainya, Demokrat. Tapi Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) ‎Satyo Purwanto, Rabu (2/11/2016), mengatakan, hal itu tidak benar.

Menurutnya, sejatinya orang menjadi dalang ribuan massa menggeruduk Istana Negara nanti adalah Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Saya rasa bukan SBY, tapi Ahok sendiri,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Komeng ini mengatakan bahwa aksi 4 November tidak akan terjadi jika Ahok bisa menjaga mulutnya, sehingga insiden pernyataan negatif yang menyinggung umat Islam tidak terjadi di Kepulauan Seribu.

“Ya kan ini karena Ahok ngomong soal Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu yang memicu aksi 4 November,” katanya. (TT/int)

Bawa Lari Pacar dari Siantar, Ditangkap di Batam


TobaTimes, Siantar - Seorang pria pengangguran berinisial HA (20), warga Jalan Merbau, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, harus berhadapan dengan pihak kepolisian. Ia diringkus dari Batam, Kepulauan Riau, usai melarikan diri selama 36 hari dari pencarian kepolisian.

Ilustrasi.
HA ditangkap pada Minggu (30/10) lalu, dan kini HA mendekam di Rumah Tahanan Polisi (RTP) Mapolres Siantar. Penangkapan terhadap HA dilakukan setelah Am (46), orangtua pacar tersangka berinisial MR (20) membuat laporan pengaduan resmi dengan nomor LP/387/IX/2016/SU/STR ke Polres Siantar pada Sabtu (24/9) silam. Saat itu, Aminuddin melaporkan HA dengan tuduhan tindak pidana melarikan anak yang belum dewasa dan melanggar pasal 332 KHUPidana.

Pengaduan itu muncul lantaran beberapa hari sebelumnya MR yang berkediaman di Jalan Tambun Timur, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba pergi dari rumahnya dan tinggal di rumahorangtua HA. Setelah beberapa hari dicari, MR kemudian menelepon Am dan mengaku sudah melakukan hubungan layaknya suami istri dengan HA.

Mendengar pengakuan MR, Am tentu saja terkejut dan langsung bergegas menuju kediaman HA untuk membawa pulang MR. Namun sayangnya, pada malam harinya tepatnya sekira pukul 19.30 WIB, MR secara diam-diam kembali meninggalkan rumah.

Saat meninggalkan rumah, MR pun mengirimkan pesan singkat kepada Am. Dalam pesannya, MR mengatakan bahwa dirinya meninggalkan pesan dalam secarik kertas berwarna biru yang diselipkan di bawah bantal yang ada dikamarnya.

Mengetahui hal itu, Am pun mengambil kertas itu dan membacanya. Dalam kertas itu, MR menuliskan bahwa dia telah pergi dengan HA dan meminta keluarganya agar tidak mencarinya.

Tak terima dengan perlakuan itu, Am pun mendatangi rumah orangtua HA. Tetapi rumah HA terkunci dan tak ada seorang pun di rumah itu. Atas dasar itulah, Am akhirnya melaporkan HA ke Polres Siantar.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK melalui Kasubbag Humas AKP Isril Noer membenarkan adanya penangkapan itu. "Penangkapan itu berhasil kita lakukan berkat adanya koordinasi dengan Polres Batam dan keluarga MR. HA sekarang sudah kita tahan dan kita tetapkan sebagai tersangka," jelasnya. (TT/int)

Banyak Dana Mengalir ke Desa, Jabatan Kades Jadi Rebutan


TobaTimes, Palas - Menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades) yang akan digelar serentak di 109 desa pada 13 Desember mendatang, menjadi topik pembicaraan hangat di Kabupaten Padang Lawas (Palas). Mereka menilai, jabatan kepala desa saat ini akan menjadi rebutan.

Ilustrasi.
Bahkan, warga memprediksi, Pilkades tahun ini akan lebih panas dari sebelumnya. Pasalnya, posisi kepala desa sebagai pengguna anggaran untuk dana desa bakal lebih strategis.

“Dana banyak mengucur ke desa. Makanya, jabatan kades bakal banyak yang memperebutkan. Kita memprediksi pilkades tahun ini akan berbeda suhu politiknya dengan sebelumnya. Selain tingginya suhu politik untuk pemenangan calon tertentu, diyakini jumlah calon yang akan mendaftar juga lebih banyak,” kata K Pulungan, salah seorang warga Palas, kemarin (31/10).

"Kita lihatlah. Pasti tinggi suhu politiknya. Main uang pasti akan terjadi, belum lagi jumlah calon yang lebih banyak bersaing," sebutnya.

Memang, apa yang disampaikan K Pulungan tidak mengada-ada. Kucuran dana desa saat ini sudah membuat posisi kepala desa lebih menentukan.

Bahkan, anggaran yang dikelola kepala desa lebih besar dibanding anggaran yang dikelola camat.
Untuk perbandingan saja, anggaran dana desa mencapai Rp700 juta hingga Rp800 juta per tahun. Sementara, anggaran kecamatan hanya berkisar Rp500 juta.

"Apa nggak berebut orang jadi kepala desa. Anggaran dana desa saja mencapai Rp800 juta. Sementara camat hanya Rp500 juta," tambah K Pulungan diiyakan beberapa warga lainnya.

Apa yang disampaikan K Pulungan dibenarkan Hadi Hasibuan. Bahkan, Hadi mengkhawatirkan, konflik horizontal di tingkat desa akan bertambah runcing dibanding sebelumnya.

"Dulu, dana Bangdes yang dikelola hanya Rp9 juta per tahun sempat gontok-gontokan. Apalagi ini ratusan juta. Masyarakat pendukung juga yang jadi korban," ujar Hadi. (TT/int)

Hidupkan Kereta Siantar Ekspres sebagai Akses ke Danau Toba


TobaTimes, Jakarta - Akses menuju Danau Toba terus dicari solusi tercepat, termurah, dengan impact (dampak) yang paling produktif dan ekonomis. Itulah cara yang paling masuk akal dan bisa membuat danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia itu cepat hidup dan berkembang sebagai destinasi kelas dunia.

Kawasan Danau Toba.
“Langkah aktivasi jalur kereta dari Medan ke Pematangsiantar 127 kilometer via Lubuk Pakam dan Tebing TInggi juga segera diaktivasi,” kata Hiramsyah Sambudy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, Senin (31/10).

Dari sisi akses, progressnya terlihat oke. Itu terlihat dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Danau Toba, terkini. Saat ini, terdapat jalur kereta api lama dari Medan-Siantar yang berada di bawah pengelolaan Divisi Regional I (Sumatera Utara dan Aceh). Di jalur tersebut saat ini beroperasi kereta Siantar Express dengan frekwensi satu kali setiap hari. “Jika jalur ini diteruskan ke Parapat, maka bisa menjadi alternative akses ke Danau Toba dari Medan dan Kualanamu. Itu akan sangat mungkin karena jaraknya tinggal 40 km lagi,” timpal Arie Prasetyo PIC Danau Toba Kemenpar.

Terkait rencana jalur kereta api tersebut, Arie mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kemenhub. Hasilnya? PT KAI telah menyusun proposal dan studi inception report untuk jalur kerata api Medan-Danau Toba. Keseriusan Kemenpar untuk membangun 3A, Akses, Atraksi dan Amenitas memang tidak tanggung-tanggung di Danau Toba.

“Tahun 2017 pembangunan fisik terkait 3A itu sudah mulai, Badan Otorita sudah akan bekerja untuk mewujudkan Danau Toba sebagai the world class tourism destination,” kata Menpar Arief Yahya.

Danau Toba, adalah satu dari tiga kawasan 10 Bali Baru yang mendapatkan prioritas pembangunan infrastruktur seperti aksesabilitas jalan, penyediaan akses baku, sanitasi, terus bergerak memacu pembangunan kawasan wisata. Dari mulai akses, atraksi dan amenitas, semuanya terus digenjot dari hari ke hari. Semua lini semakin bersemangat untuk cepat-cepat menyulap Danau Toba menjadi objek wisata berkelas dan dipromosikan besar-besaran di mancanegara.

“Kami serius menggarap Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Kami sudah mengajak stakeholder melihat bagaimana Tiongkok mendesain landscape dan memoles wajah Danau West Lake di Hangzhou. Danau Toba lebih besar, lebih jernih airnya, lebih dalam, lebih berpotensi, jika digarap serius dan kompak. Danau Toba adalah danau nomor dua terbesar setelah Victoria Lake di Afrika. Itu potensi yang luar biasa, baik alam maupun budayanya,” sambung Hiramsyah.

Dan faktanya, banyak keistimewaan Danau Toba yang layak dijadikan tujuan wisata kelas dunia. Pulau Samosir misalnya. Pulau yang berada di tengah Danau Toba itu mempunyai luas 64 ribu hektare. Luasnya tidak kalah dengan Singapura. Culture-nya? Jangan ditanya lagi. Dari mulai tampilan rumah adat, seni budaya, makam raja-raja Batak, semuanya ada di sana. Ibarat memesan makanan di restoran siap saji, Anda dapat menemukan wisata alam, budaya, sejarah, kuliner, hingga spiritual sekaligus.

Tak ingin menyia-nyiakan potensi besar tadi, tim Pokja Percepatan 10 Bali Baru langsung bergerak cepat menggandeng semua pihak untuk mempercepat pembangunan akses, atraksi dan amenitas. Dan saat ini, semuanya sedang running.

Amenitasnya? Juga ikut digeber. Dari paparan Arie, pada 24-25 Oktober 2016, tim Konsultan Aedas telah melakukan kunjungan lapangan ke Kawasan Otoritatif 600 ha di Tobasa. Dari hasil kunjungan lapangan itu, tim Aedas akan langsung menyiapkan materi visioning masterplan yang akan dipresentasikan dalam Rapat Tingkat Menteri terkait Danau Toba. “Jadwal rapat tingkat menteri  masih tentatif. Sekitar 15 November 2016,” tambahnya.

Atraksinya? Disinkronkan dengan hasil kunjungan Menpar Arief Yahya dan Tim Danau Toba ke Xi Hu, Hangzhou Tiongkok. Hal yang sangat wajar mengingat Danau di Hangzhou itu adalah satu dari 7 destinasi paling indah di Tiongkok. Selain itu, Xi Hu juga sudah diakui UNESCO sebagai salah satu situr peninggalan sejarah dunia. Keindahan Xi Hu juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan penyair sejak abad ke-9.
“Hasil kunjungan itu akan kami tindaklanjuti.  Pada 7-9 November akan diadakan pertemuan di Kabupaten Samosir yang diprakarsai Pemprov Sumut dengan para Bupati di Kawasan Danau Toba. Agenda rapatnya adalah mem-follow up kunker ke Hangzhou pada 10-13 Oktober 2016,” papar Arie.

Satu hal lain yang sedang disiapkan adalah persiapan mempromosikan Geopark Toba ke level dunia. Actionnya? Sudah mulai digeber sejak 25 Oktober 2016. Di 25 Oktober, Arie mengaku sudah menggelar rapat terkait Geopark Toba bersama Penasihat Senior Kementerian Pariwisata Harry Waluyo , Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural. Hari Untoro Drajat dan Ketua Pokja 10 Destinasi Prioritas.

“Agenda rapat membahas kemungkinan pengusulan Geopark Toba sebagai Unesco Global Geopark-UGG. Sebelumnya Geopark Toba  ditetapkan sebagai Global Geopark Network-GGN di 2016,” beber Arie.
D
an mimpi ini langsung dilanjutkan dengan rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim dan Sumber Daya. Hasilnya? Kemenko Maritim dan Sumber Daya sepakat dengan pengusulan Geopark Toba sebagai Unesco Global Geopark-UGG. “Implikasinya adalah penyiapan dossier. Itu harus diselesaikan pada 30 November 2016,” pungkas Arie. (TT/int)

Puluhan Ribu Pelayat Hadiri Pemakaman Ibunda DL Sitorus


TobaTimes, Tobasa - Puluhan ribu pelayat, baik dari masyarakat biasa hingga politikus, pengusaha dan para pejabat, tampak mengadiri acara adat pemakaman Theresia br Panjaitan (Op Sabar), ibunda Dr Sutan Raja DL Sitorus, Selasa (1/11).

Ratusan karangan bunga pemakaman Ibunda DL Sitorus.
Setelah melaksanakan berbagai prosesi adat, sejak Minggu (30/10), Theresia br Panjaitan dikebumikan di pemakaman keluarga di Talak Batu, Desa Parsambilan, Kecamatan Silaen, Tobasa, Selasa (1/11) sekira pukul 18.45 WIB.

Berbagai rangkaian adat  Batak di ruma parsaktian DL Sitorus di Parsambilan, antara lain pada Minggu (30/10) acara adat parmompoon (jenazah dimasukkan ke peti), Senin (31/10) pangarapotan (rapat untuk membicarakan bagaimana prosesi adat yang akan dilaksanakan pada saat pemakaman) dan Selasa (1/11) acara adat partuatna (pemakaman).

Sebelum pemakaman, selepas berangkat dari rumah duka sekira pukul 17.30 WIB, digelar acara kebaktian di Gereja HKBP Silaen. Usai kebaktian, dilanjutkan acara pemakaman yang dihadiri DL Sitorus serta anak cucunya dan para kerabat.

"Setelah acara pemakaman, besok (Rabu) terakhir digelar acara adat manuan raja niduhutduhut (menanam kembang di makam)," ujar Baringin Silaen ST, salah seorang kerabat keluarga DL Sitorus yang diwawancarai di sela-sela acara pemakaman, Selasa (1/11).

Seperti diberitakan sebelumnya, Theresia br Panjaitan berpulang di usianya yang ke-98 tahun di ruma parsaktian  keluarganya di Parsambilan, Desa Sinta Dame, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Selasa (25/10) pukul 15.00 WIB. Op Sabar br Panjaitan  yang lahir pada 31 Desember 1918 lalu itu meninggal karena usia sudah uzur dan sudah sekitar 3,5 tahun menjalani perawatan di rumah.

Almarhumah hanya memiliki anak semata wayang, yaitu pengusaha sukses Dr Sutan  Raja DL Sitorus. Anak-anak DL Sitorus adalah Sabar Sitorus yang memiliki satu anak perempuan. Kemudian, Sihar Sitorus memiliki dua anak, Hakim Sitorus satu anak, Renta br Sitorus memiliki dua anak dan Ika br Sitorus memiliki satu anak.

Dalam hidupnya, Ibu Theresia menjadi panutan bagi Dr Sutan  Raja DL Sitorus. Kesuksesannya menjadi pengusaha tidak terlepas dari peran ibunda tercintanya. Hal itu diakuinya, dimana dalam setiap menyampaikan kata sambutan di depan umum, Dr Sutan Raja DL Sitorus selalu menceritakan bahwa ibunyalah yang selalu dihormati sebagai pengganti Tuhan yang hidup di bumi ini.

Saat ini Dr Sutan Raja DL Sitorus adalah seorang pengusaha sukses yang bergerak di bidang kelapa sawit dan ia sukses mengembangkan usahanya karena selalu hormat dan taat kepada orangtua yang selama ini mendidiknya. (TT/int)

Upah Minimum di Sumut Rp1,9 Juta


TobaTimes, Medan - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, Pemprovsu telah menetapkan UMP tahun 2017 dan harus dipedomani bagi perusahaan juga bagi seluruh serikat pekerja di Sumut.

Ilustrasi.
“Saya berharap apa yang sudah menjadi kesepakatan antara serikat kerja dan pengusaha ini bisa dipatuhi demi menjaga kondusifitas. Ini sudah disepakati Dewan Pengupahan Daerah, mudah-mudahan bisa diterima semua pihak,” kata Erry, Senin (31/10).

Usai saat bertemu Dewan Pengupahan Daerah Sumut yang terdiri atas Johny Sitanggang, Laksamana Adhayaksa, dan Martono dari unsur APINDO,
Nelson Manalu mewakili unsur serikat pekerja dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bukit Tambunan di Kantor Gubsu, Kamis (27/10), Gubsu mengeluarkan Surat Keputusan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Utara tahun 2017 sebesar Rp1.961.354,69. Surat Keputusan Gubsu tetang  UMP 2017 ditetapkan tanggal 28 Oktober 2016 tersebut menjadi acuan dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota tahun 2017.

Dalam kesempatan itu, Gubsu meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sumatera Utara menjadikan UMP tahun 2017 sebagai acuan penyusunan UMK yang harus sudah ditetapkan paling lama tanggal 22 November 2016. Kepada para pengusaha , Erry juga mengingatkan untuk menidaklanjutinya dengan mentaati hasil ketetapan UMP maupun UMK yang berlaku.

Jika dibanding tahun lalu, UMP Sumatera Utara naik 8,25% dari angka UMP 2016 sebesar Rp1.811.875. Dijelaskan Gubsu, sejak dua tahun terakhir penghitungan Upah Minimum Regional memakai instrumen yang lebih sederhana. Dulu UMP ditetapkan mengggunakan lebih dari 50 indikator KHL (Kebutuhan Hidup Layak).

“Jadi sangat rumit sekali dan kenaikannya biasanya tidak lebih dari 5%,” sebutnya.

Saat ini, lanjut Gubsu, penghitungan UMR hanya memperhatikan dua komponen saja, yaitu pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Setelah dua komponen ini dirumuskan dan hasilnya ditambahkan dengan UMR tahun lalu.

“Ternyata hasilnya lebih baik dari pada menggunakan 50 KHL yang sudah diterapkan hampir lebih dari 20 tahun. Dengan dua indikator itu, UMR naik 8-10% setiap tahun, sedangkan menggunakan komponen KHL kenaikannya hanya berkisar 5% saja,” jelas Erry.

Adapun perhitungan UMP tahun 2017 berdasarkan ketentuan yang berlaku didasarkan pada nilai UMP 2016 sebesar Rp1.811.875,- ditambah dengan tingkat inflasi nasional year on year bulan September 2015 sampai dengan bulan September 2016 dari Bank Indonesia sebesar 3,07% dan persentase Pertumbuhan Domestik Bruto Nasional Kwartal III dan IV Tahun 2015 serta Kwartal I dan II tahun 2016 dari Badan Pusat Statistik sebesar 5,18%.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bukit Tambunan menjelaskan, nilai UMP Sumut tahun 2017 tersebut hanya berlaku bagi pekerja lajang untuk masa kerja 0-1 tahun. Dia mengatakan, bagi pengusaha yang mampu membayar pekerja dengan masa kerja 0-1 tahun di atas nilai UMP tersebut, agar  melakukan perundingan bipartit dan mengaturnya dalam materi perjanjian kerja.

“Bagi pekerja dengan masa kerja di atas satu tahun, pengusaha wajib memberlakukan ketentuan tentang struktur dan skala upah dalam pembayaran upahnya,” pungkas Bukit yang juga merupakan Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) ini. (TT/int)

1.11.16

Soal Aksi 4 November, Jokowi: Demo Itu Hak, tapi Jangan Paksakan Kehendak


TobaTimes - Aksi besar-besaran akan digelar Jumat, 4 November mendatang, sebagai kelanjutan protes atas pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga menistakan agama. Apa respons Presiden Joko Widodo mengenai hal ini?

Ilustrasi.
‘’Demonstrasi adalah hak demokratis warga tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak,” tegas Presiden Jokowi, usai menghadiri acara 'Hari Menabung Nasional' di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (31/10).

Jokowi juga mengatakan pemerintah akan menjamin hak menyampaikan pendapat, tapi juga akan mengutamakan ketertiban umum. Selain itu, Jokowi sudah memerintahkan aparat keamanan agar tetap siaga mengawal aksi tersebut.

‘’Aparat keamanan sudah saya minta bersiaga dan melakukan tugas secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun," kata Jokowi.

Jokowi juga berharap tokoh agama dan politik lainnya ikut mendinginkan suasana. Ia ingin agar sosok-sosok penting di Indonesia ikut membawa kesejukan di antara rivalitas yang berlangsung.

‘’Saya berharap tokoh-tokoh agama ikut mendinginkan suasana, ikut memberi kesejukan, tokoh politik ikut mendinginkan suasana. Kita tertawa bareng,” terang Jokowi.

Ia mencontohkan bahwa rivalitas dalam pesta demokrasi tak terjadi terus-menerus. Dia berharap segala rivalitas dalam demonstrasi nantinya berujung pada kesejukan untuk bahu membahu membangun negeri.

‘’Saya kira kita di dalam sampai tertawa bareng, rivalitas (hanya) ada pada saat pilpres. Itulah demokrasi. Setelah itu bersama-sama bahu-membahu membangun negara dari segala sisi.

Ini yang kita sampaikan. Mungkin Pilres 2019 nanti kita rivalitas lagi, tapi setelah itu membaur lagi,” sebut Jokowi lagi.

Pesan senada disampaikan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo berpesan agar demonstrasi pada Jumat, 4 November, dilakukan sesuai aturan. Ia mengingatkan agar tidak ada upaya untuk memecah-belah bangsa dalam aksi tersebut.

‘’Jangan sampai ada unsur yang mau memecah belah bangsa, itu yang kita jaga," kata Prabowo, usai bertemu Presiden Jokowi di kediamannya Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Senin (31/10).

Menurut dia, kemajemukan bangsa harus tetap dijaga. Tak boleh ada yang mempertentangkan perbedaan suku, agama dan ras.

‘’Kita negara majemuk. Banyak suku, agama, ras. Kalau ada masalah kita selesaikan dengan sejuk dan damai," tuturnya.

Ia menginginkan demonstrasi berjalan tertib. Dia sependapat dengan Jokowi, Prabowo menyebut unjuk rasa merupakan hak konstitusional.

‘’Saya selalu berharap suasana baik sejuk. Bapak presiden sepintas mengatakan demo hak konstitusional. Beliau juga ingin yang baik kondusif dan itu yang kita inginkan," tukasnya.

Jokowi dan Prabowo bertemu selama 2 jam. Jokowi mengaku ingin menepati janjinya dua tahun lalu setelah terpilih menjadi presiden. Keduanya menunjukkan keakraban. Mulai dari santap nasi goreng hingga berkuda bersama.

Prabowo mengaku sangat senang mendapat kunjungan Presiden Jokowi. Pertemuan ini menurut Prabowo menunjukkan keeratan silaturahmi.

‘’Saya tentunya merasa sangat dihormati. Beliau datang saya ingin menyampaikan bahwa saya hubungannya baik dengan beliau. Pernah rival tapi komunikasi baik dan saya kira itu bagus dalam budaya berbangsa,” pungkas Prabowo. (TT/int)

Banjir Kembali Melanda Kota Tua Barus


TobaTimes, Barus - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah (Tapteng), menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu dilanda banjir. Sejak Minggu (30/10) pagi hingga Senin (31/10), sungai Aek Sirahar kemudian meluap dan masuk ke pusat Kota Barus.

Suasana banjir di salah jalan di Barus.
Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan, seperti Mis NU di Jalan Jendral Sudirman Pasar Batu Gerigis, MAN Barus di Jalan Ferdinand Lumban Tobing. Bahkan fasilitas umum seperti Kantor Pos Barus di Jalan Jenderal Sudirman juga terendam.

Tak hanya itu, ratusan rumah penduduk di sepanjang Jalan Pasar Baru menuju Kelurahan Padang Masiang dan Jalan Iman Bonjol dan Jalan Merdeka, yang tersebar di tiga desa, terendam banjir, yakni Desa Kinali, Desa Pasar Terandam dan Desa Ujung Batu. Ketinggian air antara 30 cm hingga 50 cm.

Sejumlah warga yang berada Dusun Pasar Baru, Kelurahan Padang Masiang, khususnya warga yang bermukim di pinggiran sungai terlihat siap siaga mengemasi barang-barang di rumahnya dan sebagian lagi berjaga-jaga memantau perkembangan air. Mereka khawatir sungai Aek Sirahar kembali meluap.

“Kami sudah siaga sejak kemarin sore,” ujar Munir Tumanggor (38), warga setempat, yang sangat khawatir bila tiba-tiba sungai meluap.

J Simbolon, warga lainnya mengatakan bahwa banjir yang melanda Kecamatan Barus ini sudah sangat sering terjadi. “Kalau selama satu tahun terkhir ini, Kantor Pos Barus sudah tiga kali terendam. Kalau sudah begini, luapan air yang datang membawa lumpur dan sampah hingga kita harus ekstra dalam bekerja. Walau begitu, pelayanan kami tetap berjalan karena sistem tidak berperngaruh,” ujar pria yang merupakan staf di Kantor Pos Barus ini.

Terpisah, Sekcam Barus Usman Edi mengatakan, banjir memang sering terjadi di Barus selama setahun terakhir. Dikatakan, curah hujan yang berlebihan di bulan Oktober ini memang menyebabkan ketinggian air sungai semakin meningkat sehingga menyebabkan sungai meluap.

“Ketinggian air di pemukiman bervariasi, antara 30 cm hingga 60 cm. Saat ini memang sungai Aek Sirahar kerap meluap hingga ke pemukiman dan banjir hari ini sudah terjadi sejak tadi subuh sekira pukul  03.20 WIB. Banjir sudah memasuki rumah-rumah warga dan merusak sejumlah tanaman penduduk,” imbuhnya. (TT/int)

31.10.16

Sadis! Tubuh Sofyan Lubis Dipotong-potong


TobaTimes - Kasus pembunuhan sadis terjadi di kawasan Pondok Gede, Bekasi. Korbannya adalah Sopyan Lubis (43). Korban dibunuh dan dimutilasi secara sadis. Jenazahnya dimakamkan di kontrakan dengan semen keras.

Ilustrasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, kasus ini telah diungkap Polsek Cipayung dan diambil alih Polda Metro Jaya.

“Pelakunya adalah RLS, dia penghuni di indekos Pak Chairul yang ada di Jalan Raya Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi,” kata Awi, Senin (31/10).

Menurut Awi, kejadian ini terungkap setelah kakak korban yang curiga karena korban menghilang. “Kakak korban terus menanyakan ke pelaku di mana keberadaannya, tapi pelaku selalu berkata tidak tahu,” sambung dia.

Hingga akhirnya pelaku mengaku bahwa dia telah menghabisi korban. Dari pengakuan itu, terungkaplah motif pelaku yang sakit hati karena ditagih uang oleh korban.

“Korban dan pelaku ini adalah keluarga, sepupu kandung. Tepatnya pada Senin (24/10) pagi sekira pukul 07.40 WIB pelaku dan korban cekcok mulut,” beber Awi.

Korban menagih ongkos pulang ke rumah kepada pelaku. Tapi tidak dikasih oleh pelaku dan korban malah mengata-ngatai pelaku serta keluarganya.
Hal ini menyulut emosi pelaku yang langsung menghantam korban. Tak sampai di situ, korban juga dihantam menggunakan potongan besi hingga meninggal dunia.

Setelah itu, pelaku lantas menghubungi Gusfari untuk membawa jasad korban ke indekos korban. “Saat itu, pelaku berdalih bahwa korban pingsan, tidak meninggal dunia,” ucapnya.

Ketika sampai di indekos korban, Gusfairi lantas pergi. Pelaku kemudian meminta rekannya bernama RH untuk menggali tanah di sampinh kontrakan korban yang ada di Cipayung, Jakarta Timur.

Sementara pelaku ke toilet dan memotong jasad korban menjadi 13 potongan. Setelah RH selesai menggali lobang, pelaku lantas menguburkan jasad korban. “RH sempat kaget saat melihat pelaku menguburkan korban,” ucap Awi.

Jasad dimasukan ke lubang yang digali, untuk menutupi aksinya, tempat penguburan itu disemen hingga rapi.

Polisi lantas membongkar semen dan mendapati jasad korban yang telah terpotong. Dari situ juga polisi mengamankan sebilah besi penyangga kursi roda, dua martil, satu golok, satu sendok, satu cangkul, satu garpu, satu ember, empat buah obeng sebagai barang bukti.

Awi menambahkan, sejauh ini penyidik telah memeriksa sopir taksi grab yang membawakan jasad korban. Sementara RH yang membantu menggalikan lubang masih dicari keberadaannya. ‘’Karena ini dua lokasi, jadi diambil alih Polda Metro Jaya dalam penanganannya,” tutup Awi. (TT/int)

Ayah Tahu dari SMS, Putrinya Sudah Begituan dengan Pacar


TobaTimes, Siantar - Hati ayah manapun pasti hancur jika mengalami hal seperti dialami HY (45). Ia sangat marah ketika membaca pesan pendek (SMS) di telepon seluler putrinya, sebut saja Mela (16).
Ilustrasi.
Pasalnya, pesan itu berisi ajakan berhubungan badan dengan seorang pria berinisial RV (19), yang pekerjaannya tidak menetap alias mocok-mocok. Pria itu diketahui warga Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari.

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kasubag Humas AKP Isril Noer mengatakan, pihaknya mendapat laporan tindak asusila dari orangtua korban pada Senin (31/10), sesuai LP/450/X/2016/SU/STR.

Orangtua korban terkejut setelah melihat pesan pendek yang dikirim RV kepada pacarnya yang masih duduk di bangku SMA tersebut.

“Setelah mendapat SMS itu, orangtuanya menginterogasi korban. Korban lalu mengaku pernah berhubungan badan sebanyak tiga kali dengan pacarnya RV,” kata Isril Noer.

Hubungan layaknya suami-istri tersebut dilakukan keduanya di rumah abang kandung pelaku. Terakhir hubungan badan itu dilakukan pada Jumat (28/10 kemarin.

Polisi yang mendapat laporan itu segera melakukan penyelidikan. Penyidik melakukan visum terhadap korban ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar guna melengkapi alat bukti. (TT/int)

Pembongkaran Jembatan Kisruh, Warga Hadang Alat Berat


TobaTimes, Pulau Rakyat - Lewat jalur diplomasi sudah ditempuh warga agar jembatan yang mereka bangun secara swadaya tidak dibongkar pihak PTPN IV Pulau Raja. Tapi ketika permohonan warga tidak diindahkan, mereka marah. Alat berat yang sengaja didatangkan perusahaan milik BUMN mereka hadang.

Kisruh pembangunan jembatan.
Kisruh pembongkaran jembatan itu terjadi Minggu (30/10), di Lingkungan VII, Kelurahan Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Asahan. Tensi warga semakin mengubun-ubun saat melihat alat berat datang ke lokasi hendak melakukan pembongkaran jembatan.

Ada ratusan warga menduduki lokasi jembatan mencegah jangan sampai terjadi pembongkaran jembatan. Sementara pihak PTPN IV Pulau Raja tetap berusaha meneruskan misinya membongkar jembatan yang dibangun warga. Sehingga tidak ada titik temu dan antara warga dengan pihak perkebunan PTPN IV Pulau Raja nyaris terjadi bentrok.

Tapi kekhawatiran terjadinya bentrok antara warga dengan pihak PTPN IV Pulau Raja tidak sampai pecah menyusul kedatangan sejumlah petugas kepolisian. Kapolsek Pulau Raja AKP Dahrun Harahap yang turun langsung memimpin pasukannya berusaha mengamankan kedua belah pihak jangan sampai terjadi kontak fisik. Tindakan serupa juga dilakukan Sofyan Ismail, Anggota DPRD Asahan. Sofyan Ismail juga tampak berusaha menenangkan warganya jangan sampai bertindak anarkis.

Mutija, salahseorang warga Lingkungan VII, Kelurahan Aek Loba, mengatakan sangat kecewa terhadap sikap PTPN IV Pulau Raja. Menurut Mutija, sejak zaman penjajahan Belanda, jembatan yang mereka pertahankan itu sudah ada.

Dia mengungkapkan bahwa keberadaan jembatan itu sangat membantu warga, terutama untuk menunjang aktivitas perekonomian. Ia mengklaim warga sebenarnya sudah cukup bersabar. Jauh sebelumnya, mereka sudah menyurati Manager PTPN IV Pulau Raja, agar tidak dilakukan pembongkaran terhadap jembatan tersebut.

“Kami sudah dua kali menyurati Manager PTPN IV Pulau Raja tapi tidak diindahkan,” sebut Mutija.

“Melalui jembatan ini lah kami melintas untuk mencari nafkah, mencari rumput makanan ternak lembu,” katanya lagi.

Maka, atas kesadaran warga pula kemudian membangun kembali jembatan yang sebelumnya dibongkar oleh pihak PTPN IV Pulau Raja. Ia menyebutkan, sebelumnya sudah ada jembatan di lokasi itu tapi kemudian dibongkar pihak PTPN VI.

“Atas kesepakatan warga, kami membangun kembali jembatan tersebut. Setelah jembatan selesai kami bangun, tiba-tiba perusahaan mau membongkarnya lagi. Ya… kami marah,” tandas Mutija, menjelaskan alasan mereka menghadang alat berat yang sengaja didatangkan pihak PTPN IV ke lokasi. 

Menurut Mutija, jembatan itu sebenarnya merupakan akses yang menghubungkan warga Lingkungan VII dengan Desa Tunggul 45 maupun Desa Persatuan.

Sementara, dari informasi dihimpun koran ini, pihak perkebunan PTPN IV Pulau Raja sengaja membongkar jembatan tersebut untuk menghalau ternak warga tidak masuk ke areal kebun, terutama ke areal perkebunan yang baru ditanami kelapa sawit.

Sofyan Ismail, Anggota DPRD Asahan, menuturkan, sebelumnya ada jembatan di lokasi itu tapi sudah dihancurkan pada saat PT Varem membuka pabrik kelapa sawit. Perusakan jembatan itu dilakukan saat PTPN IV Pulau Raja memberikan perluasan jalan menuju PKS PT Varem. Kemudian warga membangun kembali jembatan itu secara swadaya dan bermohon agar jangan dibongkar.

Sementara, Kapolsek Pulau Raja AKP Dahrun Harahap mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Tidak anarkis. “Kita masih menunggu kedatangan manager agar dimuswarahkan kembali,” kata AKP Dahrun Harahap berusaha menenangkan warga. Ke pihak PTPN IV Pulau Raja, AKP Dahrun Harahap juga meminta agar jangan melakukan pembongkaran terhadap jembatan yang dibangun warga sebelum ada keputusan Manager PTPN IV.

Lalu dilakukan dialog antara Anggota DPRD Asahan Sofyan Ismail, yang mewakili warga, pihak PTPN IV Pulau Raja diwakili Asisten Kepala (Askep) Edy Harianto serta disaksikan Kapolsek Pulau Raja AKP Dahrun Harahap.

Lewat dialog itu kemudian disepakati dilakukan pertemuan lanjutan di Kantor DPRD Asahan di Kisaran, Jumat (4/11) mendatang.

Setelah ada kata sepakat, kemudian pihak PTPN IV Pulau Raja membawa kembali alat beratnya. Warga pun kemudian membubarkan diri. (TT/int)

Batu Hobon Dikabarkan Terbelah, Netizen Heboh!


TobaTimes, Samosir - Sebuah kabar heboh di jejaring sosial, konon Batu Hobon Terbelah. Batu Hobon merupakan situs sakral di tanah Batak dan dianggap sebagai sebuah keajaiban. Batu ini terletak di Sianjurmula-mula, Pulau Samosir.

Batu Hobon terbelah seperti beredar di Medsos.
Kabar geger ini pertama kali diunggah di dinding (wall) akun Facebook Enni Martalena Pasaribu. Mengetahui informasi itu, tokoh Batak bernama Monang Naipospos mengaku terkejut. Namun Monang mengaku belum tahu apakah kabar itu benar atau tidak. Jika kabar itu benar, Monang meminta masyarakat Batak bersatu.

"Saya belum tahu. Saya meminta kepada kita semua untuk menonjolkan spirit Batak dan hal-hal yang melestarikan budaya Batak. Tak hanya batu saja," ujar Monang seperti dikutip salah satu media, Sabtu (29/10).

Jika benar dilakukan pemugaran Batu Hobon, Monang menyesalkan hal itu. Menurutnya, untuk menjaga kealamian, Batu Hobon seharusnya tak dipugar. "Bingung, kenapa mendapat sorotan berlebihan. Kan ada sisi-sisi yang harus terbuka luas ke langit. Kedua, masih banyak spirit Batak yang bisa ditonjolkan selain Batu Hobon. Tapi malah ditinggal," katanya.

Sementara itu, Enni sang pengunggah perdana foto terbelahnya Batu Hobon menulis di dinding akun Facebook-nya:

Renovasi atau pemugaran? Situs bersejarah Batu Hobon di sianjur mula-mula kab. Samosir milik keturunan Op Guru Tatea Bulan yg berusia ribuan tahun . Seperti terlihat digambar batu sudah terbelah dalam mengerjakan proyek ini apakah sudah ada musyawarah ? Siapa yg bertanggungjawab atas ini ? Seharusnya dijaga keasliannya. Sedih melihatnya.

Saat dihubungi, Enni mengatakan bahwa foto diperoleh dari keluarganya di Samosir. Ia menjelaskan, hancurnya Batu Hobon terjadi karena proses renovasi yang tak terencana dengan baik. Ia mengatakan bahwa proses renovasi tak pernah meminta izin dengan keturunan Guru Tatea Bulan.

"Tidak ada musyawarah kepada keturunan Guru Tatea Bulan. Saya sudah berdiskusi dengan ketua Guru Tatea Bulan ND Malau, dan Ketua Pomparan Sariburaja S Pasaribu. Kami meminta ini dihentikan," kata Enni.

Tak hanya itu, ia juga meminta pihak yang melakukan renovasi agar bertanggungjawab. "Kami tidak Terima, saya juga selaku Boru Sariburaja tidak terima. Keasliannya sudah dihilangkan," sambungnya.

Disinggung mengenai pelaku renovasi, Enni tak mengetahui pasti. Namun ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir mengetahui hal ini.
"Tidak tahu pasti, tapi saya yakin Pemkab Samosir tahu. Siapapun kami minta sekali lagi hentikan proses ini," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Batu Hobon merupakan warisan budaya bagi masyarakat Suku Batak. Batu Hobon diriwayatkan sebagai tempat bermukimnya Raja Batak. Konon, para tetua adat dan orangtua Suku Batak pula bahwa Batu Hobon konon merupakan karya cipta Raja Uti, cucu Si Raja Batak dari anak pertamanya, Guru Tatea Bulan.

Berbagai sumber menyatakan, Batu Hobon (Peti Batu) tempat penyimpanan barang-barang pusaka Batak seperti gondang saparangguan (seperangkat gendang Batak), Pagar (ramuan penangkal penyakit), hujur sumba baho (tombak bertuah), piso solom Debata (pedang bertuah),  pungga Haomasan (Batu Gosok Emas),  tintin Sipajadi-jadi (Cincin Ajaib), tawar Sipagabang-abang, Sipagubung-ubung, Sipangolu na Mate, Siparata Naung Busuk (Obat yang mampu menghidupkan yang sudah mati, dll. (TT/int)

30.10.16

Kijang Hantam Mopen, 11 Warga Taput Luka-luka


TobaTimes, Taput - Sebanyak 11 orang warga Sitarelaman, Desa Banuaji II, Kecamatan Adiankoting, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tarutung untuk mendapat perawatan medis setelah mobil yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah mobil pribadi merek toyota kijang yang dikemudikan Hamdan Syahputra.

Kijang hantam bus.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Desa Sibabanihuting Palopat, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sabtu (29/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Selain mengakibatkan korban luka, kedua kendaraan yang terlibat laka ringsek.

Polisi menduga, kecelakaan itu diakibatkan ulah Hamdan Syahputra pengemudi mobil kijang grand long diesel BK 1895 ID kurang hati hati hingga hilang kendali.

“Tapi gak  tahu kenapa, dia malah oleng lari jalur lalu masuk jalur satunya lagi, sehingga bertabrakan dengan mopen yang datang dari arah berlawanan,” ujar salah seorang warga.

Kasat Lantas Polres Taput AKP LS Gultom melalui Kasubag Humas, AIPTU W Baringbing yang dihubungi NEW TAPANULI Minggu (30/10) membenarkan peristiwa tabrakan tersebut.

“Kecelakaan melibatkan Kijang Grand dan Mopen terjadi di Jalan umum KM 07-08 Tarutung-Sibolga Desa Sibabanihuting Palopat. Meski tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, namun 11 orang penumpang dari kedua kendaraan luka luka dan dilarikan ke RSU Tarutung,” ujarnya.

Ke sebelas warga yang mengalami luka luka itu katanya pada semuanya merupakan warga Sitarelaman Desa Banuaji II penumpang dari mopen merk daihatsu no.pol BB 1920 BA yang di kemudikan oleh Indro Hutapea.

Mereka adalah Risman Yun Sihombing (54), Indra Hutagalung (5), Veri Vera Hutapea, (36), Liama Simanungkalit, (38), Resdi Hutapea, (46), Romla Purba, (62), Julita Oktavia Hutapea, (34), Indro Hutapea, (26).

Kemudian Dorne Hutagalung, (48), Irma Siregar, (32) dan Rukiati Sipahutar, (60) dan 1 orang penumpang mobil kijang grand  long atas nama Gunawan , (30) penduduk batang kuis jl.veteran no.37 medan mengalami sakit pada dada.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkana bahwa peristiwa tabrakan berawal saat mobil pribadi merk toyota kijang grand long diesel no.pol BK 1895 ID yang di kemudikan oleh Hamdan Syahputra datang dari arah Sibolga jurusan Tarutung.

Setibanya di TKP di duga lalai dan kurang hati hati pada jalan menikung ke kiri arah jurusannya dan cuaca gerimis sehingga slip.

“Ketika mengrem dan kenderaannya lari ke jalur sebelah kanan jurusannya sehingga menabrak mopen merk daihatsu no.pol BB 1920 BA yang di kemudikan oleh Indro Hutapea  yang datang dari arah berlawanan,” katanya.

Ia juga juga menjelaskan perkara kecelakaan lalu lintas (laka lantas) itu sudah ditangani.

Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi serta kedua mobil telah diamankan sebagai barang bukti.

“Kami sedang menangani kasus laka lantas ini. Sopirnya masih dimintai keterangan. Namun kesebelas wargasitarelaman dan satu orang warga Medan korban yang luka-luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Tarutung,” tandasnya.(TT/int)

Fam Trip Eropa Kunjungi Danau Toba Awal November


TobaTimes, Jakarta - Program Fam Trip Tour Operator lima negara Eropa, pada 17-25 November 2016 membidik Danau Toba sebagai salah satu destinasi kunjungan. Agenda yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu diharapkan bisa membuat Danau Toba makin ngetop, makin popular, makin familiar di Eropa.
Tari Sigale-gale.
Sebab, Danau Supervolcano yang terbentuk oleh letusan dahsyat 74.000 tahun silam itu sudah dikenal dan banyak dikunjungi wisatawan Eropa.

Dikatakan, ada 19 nama dari lima negara di Eropa yang akan datang mulai dari Polandia, Austria, Hungaria, Slovakia hingga Bulgaria. Itu terdapat dalam list partisipan yang diboyong Kemenpar.

“Yang terbanyak dari Polandia. Dan kegiatan ini akan memperkaya pemahaman orang tentang potensi wisata di Danau Toba, Jakarta, Tana Toraja dan Wakatobi,” ujar Nia Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar, Senin (17/10).

Nia Niscaya mengatakan, Danau Toba merupakan danau terbesar kedua di dunia dan danau vulkanik terbesar nomor 1 di dunia. “Toba juga tercatat sebagai danau terdalam di dunia. Dalamnya 500 meter. Ini membuat Danau Toba sangat layak untuk dikunjungi Famtrip Tour Operator Eropa,” katanya.

Setelah itu, ada Pulau Samosir, yang luasnya sebesar Singapura. Ada sajian pertunjukan Sigale-gale yang siap menyapa. Bagi yang belum tahu, Sigale-gale adalah sebuah boneka yang memiliki cerita mistis. Bonekanya bisa menari sendiri.

"Semuanya bisa dilihat dengan mata kepala sendiri di lokasi tempat asal muasal cerita itu dibuat,” ujar Nia.

Seluruh peserta famtrip juga akan digiring ke Desa Ambarita. Inilah salah satu tempat wisata yang kaya akan peninggalan sejarah di masa kepemimpinan Raja Sidabutar, tokoh yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di pulau tersebut.

“Di sini peserta famtrip bisa melihat dari dekat makam Raja Sidabutar, yang berusia 450 tahun. Bisa menyaksikan rumah adat Batak yang masih terpelihara. Jadi semua tour operator punya gambaran paket-paket apa yang bisa disiapkan saat berwisata ke Danau Toba,” ujar Nia.(TT/int)

Rp766 Miliar Dikucurkan ke Danau Toba tahun 2017


TobaTimes, Jakarta - Kawasan Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat, telah dipilih pemerintah sebagai prioritas pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional.

Danau Toba
Untuk itu, tahun 2017 mendatang, pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang di ketiga wilayah itu akan segerla dilaksanakan. Untuk melangsungkan program tersebut berbagai kementerian dan lembaga akan terlibat di dalamnya, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan menggarap bagian infrastruktur.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp766 miliar yang telah masuk dalam Pagu Tahun Anggaran 2017. "Rp766 miliar itu sudah eligible, sudah jadi bagian datri program pariwisata keseluruhan," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (KPIW) Rido Matari Ichwan di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Sesuatu data, khusus untuk Danau Toba, Dana yang berasal dari APBN 2017 itu terbagi untuk beberapa program sebagai berikut:

- Penyediaan air baku Rp166,9 miliar, pemeliharaan jalan nasional, preservasi dan pelebaran Rp278,4 miliar.
- Sektor air bersih, persampahan, pengelolaan air limbah dan penataan kawasan kumuh di Danau Toba Rp57,06 miliar.
- Perumahan swadaya di Danau Toba Rp15,75 miliar

"Itu frame dari pemerintah, dan pemerintah cukup segitu tidak perlu menyediakan semua. Banyak swasta yang akan memanfaatkan kerangka pembangunan itu," ujar Rido Matari. (TT/int)

Rebutan Wanita Panggilan di Acara Ultah Berujung Penganiayaan


TobaTimes - Seorang pria bernama Roso merayakan ulang tahun ke-45 di kawasan eks lokalisasi Gunung Taraf Bayur, Sempaja Utara, Samarinda, Kalimanntan Tomur (Kaltim).

Ilustrasi.
Usai pesta, dia harus berurusan dengan polisi. Roso kemudian diperiksa di Polsekta Samarinda Utara dini hari Selasa (25/10).

Menurut informasi, saat pesta ultah itu,  dia mengajak sejumlah rekan untuk menenggak  minuman keras (miras) di kawasan tersebut. Dalam perayaan itu, salah seorang rekan Roso, sebut saja Dudu (43), mengajak seorang perempuan yang diketahui merupakan PSK.

Ternyata, Roso menaruh hati kepada perempuan tersebut. Beberapa kali Roso mengajak duduk berdampingan, namun si perempuan lebih manut dengan kemauan Dudu. Tidak puas, ditambah pengaruh miras, Roso mulai naik pitam. Dudu yang melihat gelagat kurang baik langsung duluan pamit.

Di luar, Dudu menanti Roso untuk membicarakan hal tersebut. Sempat terjadi adu mulut, Roso yang datang dengan sebotol minuman keras lantas memecahnya kemudian menggoreskan ke wajah Dudu.  Setelah itu, Roso pergi dan Dudu dibawa ke RSUD AW Sjahranie.

Dudu tidak tinggal diam. Dia pun menghubungi aparat penegak hukum. Setiba di lokasi kejadian, polisi mengamankan senjata sebagai barang bukti. Pelaku pun diamankan di kediamannya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Erick Budi Santoso menuturkan, keributan yang berujung penganiayaan ditengarai masalah rebutan perempuan panggilan.

"Keduanya sudah ditemukan dan kami upayakan damai, karena pelaku maupun korban memiliki hubungan pertemanan," ujar Erick. (TT/int)

DPRD Tapsel Setujui Perda tentang Gotong-royong


TobaTimes, Tapsel - DPRD Kabupaten Tapsel menyetujui empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk selanjutnya disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Ilustrasi.
Pengambilan keputusan terhadap keempat Ranperda tersebut melalui rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Tapsel di ruang sidang paripurna, Jumat (28/10).

Adapun Ranperda yang disetujui untuk diundangkan tersebut, pertama tentang urusan Pemerintah Daerah, kedua tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, ketiga tentang Gotong Royong Masyarakat, dan keempat tentang P-APBD 2016.

Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu SH dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada eksekutif maupun legislatif yang secara bersama membahas demi kesempurnaan Ranperda untuk dijadikan Perda.

"Terhadap beberapa saran dan pendapat untuk perbaikan yang direkomendasi Pansus maupun komisi-komisi DPRD, akan segera ditindaklanjuti dan selanjutnya disampaikan ke Gubernur untuk dievaluasi," ungkapnya.

Dikatakan, setelah Perda, urusan Pemda ditetapkan dan diundangkan, maka akan menjadi pedoman untuk penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang lebih baik ke depan.

Dan menyangkut ranperda pembentukan dan susunan perangkat daerah (suorta),  akan menjadi dasar penyusunan peraturan Bupati tentang Suorta, serta tata kerja perangkat daerah.

Syahrul juga mengapresiasi anggota dewan yang telah berinisiatif membuat ranperda Gotong Royong masyarakat tersebut.

"Perda Gotong Royong masyarakat ini dinilai urgen dalam rangka membangkitkan kembali nilai-nilai tentang gotong royong yang ada di masyarakat dan melestarikannya," sebutnya.

Selain itu tambah Syahrul, sejalan dengan tufoksi camat yang diatur dalam undang-undang 23 Tahun 2014 pasal 225, sejalan dengan semangat dan nilai 'marsialap ari' atau kearifan lokal tumbuh kembali.

Syahrul juga menyadari bahkan mengapresiasi evaluasi untuk penyempurnaan penyusunan ranperda P-APBD Tahun Anggaran 2016, seperti berbagai masukan dan kritikan yang disampaikan Komisi/Gabungan Komisi.

Pada P-APBD 2016 Tapsel, jelas Syahrul, lebih banyak bersifat pergeseran akibat pengurangan anggaran terkait berkurangnya realisasi pendapatan yang telah ditetapkan pada APBD induk.

"Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian program dan kegiatan yang telah ditetapkan pemerintah seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan DAK Non Fisik,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjutnya, Rancangan P-APBD 2016 tersebut akan dievaluasi kepada Gubernur Sumut guna tercapainya keserasian antara kebijakan daerah maupun kebijakan Pemprov dan kebijakan Nasional.

Hadir pada paripurna tersebut Wakil Bupati Tapsel Aswin Effendi Siregar, Plt Sekda Marasaud, wakil pimpinan DPRD Naswardi Sihaloho dan Husin Sogot Simatupang serta 25 dari 30 Anggota dewan, dan pejabat lingkungan Pemkab Tapsel. (TT/int)