27.7.19

Istri Kawin Lagi, Depresi dan Meninggal Mendadak


TobaTimes - Identitas pria yang meninggal secara tiba-tiba di Jalan Sumbawa, Kelurahan Bantan pada Kamis (25/7) lalu akhirnya terungkap. Korban bernama Anton Girsang (41). Ia merupakan karyawan PTPN IV Marihat. Korban diduga depresi sejak ditinggal istri tercinta.

Jasad korban ketika dibawa ke RS.
Elijon Girsang (48) abang korban ditemui di kamar mayat menceritakan, adiknya itu sudah hilang sejak tiga hari yang lalu. Pihak keluarga sudah melakukan pencarian di berbagai tempat. Namun tak kunjung ditemukan.

Keberadaan korban diketahui keluarga dari media sosial (medsos) yang menyebutkan ada seorang pria ditemukan meninggal. Oleh keluarga memastikan informasi tersebut.

“Setelah kami lihat di rumah sakit, keluarga baru yakin kalau itu adalah adik saya,” kata Elijon.

Menurut Elijon, selama ini korban tinggal di Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Statusnya masih karyawan PTPN IV Marihat.

Sejak 8 tahun yang lalu, korban ditinggal istrinya dan menikah dengan lelaki lain. Sementara dari hasil pernikahannya, korban memiliki dua orang anak.

“Sejak ia ditinggal istrinya, adik kami ini merasa depresi,” kata Elijon sembari mengatakan akan membawa jenazah adiknya itu untuk dimakamkan.

Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya membenarkan penemuan mayat tersebut. Bahkan pihak keluarga sudah datang dan telah dilakukan serah terima.

“Jenazah korban dengan resmi dan diterima langsung oleh abang kandung korban. Korban dibawa keluarganya ke rumah duka di Lorong 20 Parluasan, Siantar Martoba,” ujar Kapolsek.

Sebagaimana diketahui, warga Jalan Sumbawa, Kelurahan Banten tiba-tiba dihebohkan dengan seorang pria berjalan sempoyongan dan tiba-tiba terjatuh di pinggir jalan. Saat itu, korban sulit bernafas. Namun, saat hendak dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia. (bbs/int)
Baca Juga: Sempoyongan, Seorang Pria di Siantar Tiba-tiba Meninggal

26.7.19

Sempoyongan, Seorang Pria di Siantar Tiba-tiba Meninggal


TobaTimes - Warga Jalan Sumbaya Simpang Sunda, Kecamatan Siantar Barat tiba-tiba dihebohkan dengan adanya seorang pria hendak datang ke sebuah warung dengan sempoyongan dan kemudian meninggal dunia.

Jasad Mr X dibawa ke RS

Informasi dihimpun, pria yang berusia sekitar 40 tahun itu berjalan dengan sempoyongan dan saat di jalan tiba-tiba terjatuh. Warga di lokasi berupaya melakukan pertolongan, tapi saat itu kondisi pria tersebut sudah lemas dan kesulitan bernafas.

Sekita 15 menit kemudian, kondisi korban sudah tidak bernyawa dan pihak kepolisian yang turun ke lokasi langsung membawanya ke kamar mayat RSU Djasamen Saragih.

Menurut Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya tidak ada ditemukan identitas korban dan pihaknya masih melakukan pencarian keluarganya.

"Kejadiannya Mr X itu hendak masuk ke sebuah warung dengan keadaan sempoyongan. Tiba-tiba jatuh dan sekitar 15 menit hendak mau dibawa ke rumah sakit, Mr X itu meninggal dunia," ujar Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kematian korban apakah karena sakit atau bukan. (bbs/int)

22.7.19

Perhatian, Jalan Batu Lubang Sibolga Dialihkan


TobaTimes - Bagi Anda pengemudi atau pengendara yang ingin bepergian ke Kota Sibolga, untuk sementara Anda tidak bisa melewati terowongan Batu Lubang Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Batu Lubang Sibolga.
Pasalnya, selama 10 hari terhitung tanggal 20-29 Juli 2019 dilakukan pengaspalan Jalan Lintas Provinsi Sumatera (Jalinsum) di sekitar Batu Lubang. Maka untuk kelancaran arus lalu lintas, Satlantas Polres Tapteng melakukan pengalihan arus lalu lintas dari jalan Rampa-Poriaha dan sebaliknya.

Personel Polres Tapteng Bripka Sarba Purba mengatakan, pengalihan arus lalulintas ini dilakukan karena ada pengerjaan pengaspalan ruas jalan Sibolga-Tarutung di sekitaran Batu Lubang.

Pengalihan arus ini diberlakukan mulai siang ini pukul 14.00 WIB sampai 18.00 WIB, karena ada pengaspalan di sekitar Batu Lubang. Masyarakat pengguna jalan akan dialihkan melalui jalan Rampa-Poriaha,” ungkapnya.

Menurutnya, pengalihan jalan dilakukan pada jam-jam tertentu saat dilakukan pengerjaan pengaspalan.

“Manakala ada rekan, keluarga maupun angkutan expedisi atau angkutan lainnya yang akan berangkat dari Sibolga menuju Medan atau sebaliknya agar mengambil rute jalur melalui Jalan Rampa Poriaha,” sambungnya.

Bripka Sarba menjelaskan, pengalihan arus ini terpaksa dilakukan karena jalan di sekitar Batu Lubang sangat sempit.

“Badan jalan di sekitaran Batu Lubang itu kan sempit, sehingga arus lalu lintas terpaksa dialihkan agar tidak terjadi kemacetan,” jelasnya.

Namun, kata Sarba, pihaknya belum bisa memastikan jadwal pengaspalan dilakukan setiap harinya hingga pekerjaan tersebut selesai.

“Itu tergantung pihak rekanan yang mengerjakan proyek pengaspalan,” katanya.

Kapos Lantas Sitahuis ini menghimbau masyarakat pengguna jalan agar bersabar dan tetap menjaga keselamatan selama berkendara. Pengemudi juga diharapkan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Masyarakat diimbau supaya berhati-hati dalam berkendara dan utamakan keselamatan serta patuhi aturan lalu lintas,” ujarnya. (bbs/int)