TobaTimes - Cerita ini sudah lama terjadi, yaitu Maret 2017 lalu. Juga sudah banyak ditulis beberapa media online. Namun kisah Hotmaria Ompusunggu ini kembali menjadi viral karena kehebohan gagalnya pernikahan Tika Romauli Siregar.
Salah satu foto prawedding Hotmaria. (Facebook) |
Kisah Hotmaria sebenarnya lebih mengharu-biru dan lebih happy ending. Meski gagal menikah, sama sekali tak ada 'ribut-ribut' dengan keluarga calon suaminya, termasuk mantan calon mertuanya. Gadis cantik ini bahkan meminta maaf kepada mantan calon mertuanya itu.
"Untuk namboru dan amangboru, aku terlanjur mengasihi kalian sebagai orang tuaku, keluarga baruku. Ampuni aku utk setiap kesalahanku terutama kelemahanku untuk bertahan. Aku berdoa yang terbaik utk kalian berdua. Kekuatan dari Tuhan dan jawaban terbaik dari Tuhan pasti akan diberikan untuk namboru dan amangboru. Tidak sedikit pun aku sakit hati atau membenci kalian berdua. Apapun masalah yang lalu, aku sudah melupakannya karena yang perlu kuingat adalah perlakuan dan niat baik Namboru dan Amangboru," tulis Hotmaria di statusnya.
Dalam statusnya Facebook, Hotmaria mengunggah 13 foto pre-wedding yang di setiap foto ia menuliskan kisahnya terkait pembatalan pernikahan. Wajah sang pria tidak diperlihatkan demi privasi mantan calon suaminya itu.
Inilah kisah Hotmaria yang dia tulis di akun Facebooknya.
Inilah salah satu bagian hidup yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidupku. Putus cinta, patah hati, sudah jadi hal yang berulang dalam hidupku. Kukira aku terbiasa, tapi ternyata yang kali ini cukup membuatku sangat hancur. Tapi Tuhan tetap tolong. Tuhan tetap menopang dan menguatkan, asalkan kita berserah dan percaya sepenuhnya padaNya.
Hai… Apa kabar?
Akhirnya kuputuskan utk post foto pertama di Instagram baru ini.
Tadinya sesuai dgn kebaharuannya, aku ingin post semua ttg hidup baruku.
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain….
Sebenarnya ingin post di tanggal yang tepat nantinya, tp terlalu lama aku bersembunyi dan pura-pura tegar. Biarlah ini jadi caraku untuk mengikhlaskan dan bangkit memulai lembaran baru di hari pertama di minggu yang baru, seminggu setelah tidak ada lagi “kami".
6 Mei 2017 nanti seharusnya jd hari sakral utkku dan pasanganku yg lalu. Hari pernikahan kami. Hari yang sangat kutunggu-tunggu.
Semua hal sudah disiapkan. Waktu itu. Iya kemarin itu…
Aku sudah lihat cincin kami walau hanya lihat foto, tinggal tebus saja. Cantik. Bagus sekali…
Jasnya pun tinggal dipaskan, songket pun sudah terjahit rapi sekali. Ya sudah semua….
Tidak perlu untuk diceritakan apa alasan sampai akhirnya hubungan kami berakhir.
Yang aku ingin bagikan disini adalah…
Mencintailah sekuat kamu bisa mencintai. Berjuanglah lebih kuat dari kemampuanmu berjuang. Bersabarlah semampumu bersabar. Mencintailah sampai kau jadi orang paling bodoh dalam mencinta. Kata orang sih jangan. Tapi banyak orang lebih memilih mencintai dengan bodoh daripada kehilangan orang tersebut. Apalagi jika sudah persiapan nikah, biasanya tetap lanjut saja karena ‘terlanjur jauh’.
Tapi Tuhan gak pernah tidur, apapun caraNya, Dia bisa menyatukan bisa pula memisahkan.
Pasanganku tidak buruk. Dia tampan. Aku sayang sekali padanya, bahkan sampai detik ini. Aku sangat mengasihi dia lebih dan kurangnya. Aku pun percaya dia sayang sekali padaku. Dia selalu menjagaku. Omelannya kalau bajuku kurang sopan pun selalu membuat aku merasa diperhatikan olehnya. Pendiam, tapi gak akan berhenti bicara kalau sudah ingin bicara. Suka pura-pura gak lapar, padahal nanti makannya bisa berkali lipat porsinya. Cool banget kayak kulkas, kaku seperti kanebo kering, itu sebutanku untuknya. Aku merasa sangat bahagia ketika aku berhasil membuatnya tertawa. Demi Tuhan,aku sangat menyayanginya….
Hanya saja kami tak kunjung cocok sampai menjelang pernikahan kami. Sangat sakit pilihan itu, tapi ya banyak hal yang tidak bisa diceritakan. Bukan main-main sampai kami bisa memutuskan menikah, tapi ntahlah, Tuhan izinkan semua terjadi sampai aku menyerah. Ya aku berhenti dan menyerah.
Bukan sesaat aku putuskan untuk menyerah, namun benar-benar di saat aku merasa sudah lelah dan sudahlah aku tak sanggup lagi untuk bertahan. Aku percaya kekuatan itu dari Tuhan, dan ketika aku tak berdaya lagi mungkin di saat itulah aku harus berhenti dan menyerah. Salahku? Ya salahku yang tak berdaya untuk mempertahankan hubungan kami.
Hai kamu yang pernah menjadi calon suamiku. Aku masih merindukanmu hingga hari ini. Kunikmati memandang wajahmu terakhir kali saat kau berbesar hati datang ke rumah untuk terakhir kalinya. Pamit dan bicara baik-baik kpd Mama. Semua fotomu yang kuabadikan sengaja maupun sembunyi-sembunyi pun masih lengkap di hpku, belum mampu untuk menghapusnya. Aku ingat sekali setiap momen apa saja di setiap foto itu. Karena setiap waktu denganmu itu berharga.
Foto-foto prewedding kita bagus sekali, sayang mau dibuang. Senyum kita lepas sekali, jarang-jarang aku bisa menikmati senyumanmu seharian kemarin itu. Terukir jelas dan indah bagaimana kamu kecup pipiku lamaaaa banget karena sedang difoto. Disitu aku merasa bahagia sekali. Hari itu.
Ya. Masih sering aku lihat foto kita setiap aku rindu. Chat dari pertama kenal pun masih tersimpan meski kini kita tak lg berteman. Berharga setiap kenangan dgnmu, krn aku benar2 belajar utk mengasihi, bersabar, mendengarkan, memahami dan menggunakan akal untuk menikmati setiap waktu dgnmu.
Sepanjang jalan kini hanya kenangan tentang kita yang tergambarkan, makanya aku belum ingin nyetir terlalu jauh sendiri. Handphone pun kini tak ada lagi notifikasi darimu, tentu sudah mulai terasa sepi. Tak pernah kubayangkan akhirnya harus berpisah lagi dgn pria yang sudah sangat kusayangi, kucintai dirinya dan keluarganya. Ah, terlalu banyak kenangan kita. Banyak sekali dalam waktu yang singkat itu.Seperti mimpi rasanya ternyata bukan kamu orang yang akan kulihat setiap hari. Bukan kamu yg akan aku ganggu kalau aku didiamin krn terlalu serius nonton TV. Bukan aku yang akan jahilin kamu tiap kamu workout yang katanya pengen kurus, tp setelahnya malah ngemil. Bukan aku yang akan merawatmu jika tiap weekend kamu demam, bukan aku yang akan duduk di lantai lihatin kamu istirahat krn sakit hehehe… Bukan tanganmu yang akan kugenggam kemana pun kita pergi. Bukan lagi wajahku yang akan selalu tersenyum di layar hpmu.
Seperti mimpi rasanya ternyata bukan kamu orang yang akan kulihat setiap hari. Bukan kamu yg akan aku ganggu kalau aku didiamin krn terlalu serius nonton TV. Bukan aku yang akan jahilin kamu tiap kamu workout yang katanya pengen kurus, tp setelahnya malah ngemil. Bukan aku yang akan merawatmu jika tiap weekend kamu demam, bukan aku yang akan duduk di lantai lihatin kamu istirahat krn sakit hehehe… Bukan tanganmu yang akan kugenggam kemana pun kita pergi. Bukan lagi wajahku yang akan selalu tersenyum di layar hpmu.
Untuk namboru dan amangboru, aku terlanjur mengasihi kalian sebagai orang tuaku, keluarga baruku. Ampuni aku utk setiap kesalahanku terutama kelemahanku untuk bertahan. Aku berdoa yang terbaik utk kalian berdua. Kekuatan dari Tuhan dan jawaban terbaik dari Tuhan pasti akan diberikan untuk namboru dan amangboru. Tidak sedikit pun aku sakit hati atau membenci kalian berdua.
Apapun masalah yang lalu, aku sudah melupakannya karena yang perlu kuingat adalah perlakuan dan niat baik Namboru dan Amangboru.Kasihilah aku karena bukan sesuatu yg mudah untuk aku putuskan ini semua. Bukan maksud buruk keputusan sanggup kukatakan. Bukan aku tak lagi mencintai putra Namboru dan Amangboru, namun, sudahlah alasannya tidak dapat kujelaskan dari kejauhan, krn aku yg merasakan. Maafkanlah aku…
Juga Terutama Mama yang selalu luar biasa. Mama sungguh hebat. Aku tahu mama jauh lebih hancur, tapi Mama tutupi itu semua untuk menguatkan aku. Mama sungguh bijak, sangat bijak mengajarkanku bagaimana berperilaku bijak atas cobaan yang terlalu berat untuk perempuan seusiaku. Mengajarkan tetap mengasihi dan mendoakan yang terbaik untuk orang lain.
Ah Tuhan, Engkau teramat luar biasa menciptakan orang-orang luar biasa dalam hidupku..
Untuk kisah ini, terimakasih aku jd orang pilihanMu untuk menjalaninya. Aku merasa spesial dgn kisah hidup yang tidak biasa ini.
Terpujilah nama Tuhan.
(Fet)
(sumber berita di sini)
0 comments:
Post a Comment