TobaTimes - Seorang ayah tega menghabisi putrinya sendiri dengan cara menggorok lehernya. Peristiwa terjadi April 2017 lalu dan tersimpan rapi selama 5 bulan. Di akhir September kemarin, kasus sadis itu akhirnya terungkap. Saat sang ayah ingin menguburkan jasad putri yang telah dibunuhnya, ia menyuruh putrinya yang lain, adik korban, untuk mengangkat jenazah itu.
Pelaku pembunuh anak diborgol polisi. |
Polisi mendapatkan laporan dari kakek korban akhirnya meluncur ke lokasi kejadian di Dusun Aek Lobu, Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kamis (28/9/17) pukul 14.30 WIB. Ayah berdarah dingin itu ditangkap tanpa perlawanan. Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya.
Paur Subbag Humas Polres Tapteng Aiptu Hasanuddin Hasibuan kepada wartawan, Jumat (29/9/17), mengatakan, pembunuhan sadis itu terjadi karena korban bernama Safrida Batee (22) menolak diajak ayahnya memanen daun nilam. Pelaku adalah petani nilam, sumber penghasilan bagi keluarga ini. Sedangkan istri pelaku sudah terlebih dulu meninggal dunia.
“Pelaku bernama Antonius Batee menggorok leher putri kandungnya hingga tewas. Itu terjadi Senin (17/4) sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Aiptu Hasanuddin Hasibuan.
Cerita pelaku kepada polisi bahwa awalnya korban baru pulang jalan-jalan. Sampai di rumah, Antonius bertanya pada putrinya darimana saja dia. Korban menjawab bahwa dia baru pulang jalan-jalan. Kemudian, Antonius mengajak putrinya ke kebun untuk mengambil daun nilam. Namun korban menolak.
“Malas aku, Pak. Jangan paksa aku,” ujar korban seperti yang ditirukan Antonius kepada polisi.
"Kalau kau tidak mau, kugorok nanti lehermu,” ujar pelaku membalas perkataan putrinya.
Korban menjawab “bunuhlah kalau berani”.
Dan, tak berapa lama usai percakapan itu, Antonius mendatangi kamar putrinya dengan membawa sebilah pisau. Selanjutnya Antonius mendatangi korban ke kamar korban dengan membawa sebilah pisau pemotong nilam lalu menggorok leher korban di dalam kamar tidur korban.
Hingga esok harinya, Selasa (18/4) sekira pukul 06.00 WIB, Antonius menyuruh anaknya, RB, yang masih berumur 14 tahun, untuk mengangkat jasad korban untuk dikuburkan di samping rumah mereka. Namun RB mengatakan tidak mampu mengangkat jasad kakaknya dengan alasan terlalu berat, dan akhirnya Antonius-lah yang mengangkat jasad putrinya yang telah dibunuhnya itu. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment