8.10.16

Inong, Nga Matutung Be Na Pinungkamon...


TobaTimes, Doloksanggul - Nga matutung nabinukkamon, inong...! (Sudah ludes terbakar rumah peningalanmu ini, Ibu). Tangisan itu terlontar dari kesedihan Marnala Lumbanbatu, warga Doloksanggul, setelah melihat rumah peninggalan orang tuanya di jalan Pemuda Doloksanggul, ludes terbakar, Sabtu (8/10) dinihari pukul 04.00 WIB.

Warga menyaksikan puing-puing rumah yang terbakar.
Dia dan beberapa keluarga korban kebakaran yang menghanguskan gudang milik toko milik Dorma dan 7 Rumah semi permanen itu tidak banyak bercerita dan masih terlihat syok. Dia juga menyebutkan kalau semua harta benda orang tuanya itu ikut terbakar.

“Tidak ada yang bisa kami selamatkan, semua telah ludes terbakar dalam sekejap, padahal dirumah ini saya dan bersama abang, adik dan kakak saya dibesarkan sejak tahun 1960 silam,” isak Marnala memandangi arang sisa kebakaran.

Tanpa daya, para keluarga korban hanya bisa menangis melihat rumahnya itu dijilati api hingga ludes terbakar. Bahkan ada yang sempat pingsan setelah mengetahui rumah dan harta benda miliknya sudah tiada. Namun dia segera dipapah kerabatnya sembari turut menangis.

Bunyi sirene mobil pemadam kebakran yang nyaring terdengar seakan membuat keluarga korban makin histeris. Begitu juga dengan warga sekitar ikut menjerit jerit jerit minta tolong dan memanggil Tuhan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, akan tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Gudang yang terbakar itu disebut-sebut milik Dorma Pasaribu, kemudian 1 unit rumah milik A. Torang Pura, 1 pintu milik A Duma Simamora, 1 pintu rumah milik Marnala Lumbanbatu. Kemudian 1 pintu rumah milik A Loren Samosir, 1 puntu milik Op Taripar Manalu, 1 pintu rumah milik A Oslen Purba dan satu pintu rumah milik Togi Lumbangaol.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu namun menurut informasi, api diduga berasal dari salah satu dapur arah rumah korban atas nama A Duma Simamora. Kondisi rumah yang gandeng dan berbahan kayu itu, menyebabkan kobaran api begitu cepat membesar dan menjalar ke rumah disekitarnya.

Empat unit mobil pemadam kebakaran yang datang sempat jadi sasaran cemoohan warga karena dinilai terlambat kedatangan ke lokasi. Petugas sempat kewalahan menjinakkan sijago merah karena saat kejadian angin begitu kencang ditambah kepanikan warga yang berteriak teriak.

Warga dan petugas pemadam berjibaku menyemprotkanair. Banyaknya warga yang berkerumun menonton peristiwa kebakaran itu menghambat laju mobil pemadam ke titik api. Sekitar satu jam kemudian api berhasil dipadamkan.

Togi Lumbangaol salah seorang korban lain mengatakan, saat kejadian ia berada di dalam rumah. Karena ada teriakan kebakaran ia pun langsung keluar. “Apinya cepat membesar. Kita semua kewalahan memadamkan api yg sudah menjalar kemana-mana,” terangnya.

Kasubag Humas Polres Humbahas IPDA R Sianipar mengatakan, penyebab kebakaran belum diketahui dan masih dalam penyelidikan pihaknya dengan memintai keterangan dari sejumlah saksi. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan telah mengamankan sebagian bahan bangunan yang hangus terbakar sebagai barang bukti.

“Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan apa yang menjadi penyebab kebakaran tersebut, namun begitu kita langsung melakukan olah TKP mengecek dan mengamankan TKP. Dari hasil cek TKP diperkirakan kerugian materia mencapai ratusan juta rupiah,” ucapnya.

Sementara, Kepolisian memasang garis polisi di seputar lokasi kebakaran. Mereka masih menyelidiki penyebab peristiwa itu. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment