10.9.16

Jangan Ada Copot Mencopot di RSUD Djasamen, Itu Tak Menyelesaikan Masalah

TobaTimes-Beredar kabar bahwa tiga dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Siantar diusulkan untuk dikeluarkan. Namun Penjabat (Pj) Walikota Siantar Jumsadi Damanik menolak usulan itu.
 

Ketiga dokter yang diusulkan adalah dr Harlen Saragih, dr Eva Siboro serta dr Lenni Tampubolon. Usulan tersebut dilayangkan oleh dr Ria Telambanua selaku Direktur Utama (Dirut) RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar.

Jumat (9/9), dr Harlen yang juga Wakil Direktur (Wadir) II RSUD Djasamen Saragih membenarkan hal tersebut. "Ya memang ada suratnya. Itu suratnya dikeluarkan tanggal 2 September yang lalu dan sudah dilayangkan ke Pj Walikota. Tiga dokter yang diusulkan dr Ria untuk dikeluarkan termasuk saya," ungkapnya. 

Harlen melanjutkan bahwa surat tersebut dikeluarkan tanpa sepengetahuan mereka. "Surat itu dibuat tanpa sepengetahuan kami. Diam-diam dia buatnya. Tembusannya pun nggak ada sama kami," ujarnya.

Ketika ditanya apa alasan dr Ria mengeluarkan usulan itu, Harlen menduga bahwa hal itu dikarenakan adanya gejolak di RSUD. "Mungkin ya karena gejolak itulah. Ya kami nggak terimalah karena selama ini kan pelayanan nggak terganggu. Nggak ada alasannya mengeluarkan kami dan kami pun nggak tau kenapa jadi seperti itu," bebernya.

Menanggapi hal itu, Jumsadi mengatakan bahwa dia menolak adanya pencopotan dokter di RSUD. "Saya tidak sepakat dengan usulan dari dr Ria yang ingin mengeluarkan tiga dokter dari rumah sakit," tegasnya.

Jumsadi berpendapat, jika pencopotan itu terjadi maka gejolakdi RSUD tak akan selesai. "Kalau itu terjadi, masalah di sana tidak akan selesai. Kalau copot mencopot yang ada nantinya jadi unsur balas dendam," katanya.

Jumsadi pun mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan yakni pembenahan RSUD. "Yang perlu dilakukan itu adalah pembenahan manajemen secara menyeluruh agar masyarakat dapat merasakan manfaat rumah sakit itu," ujarnya.

"Semua yang ada di rumah sakit harusnya bekerja sesuai porsinya. Pimpinan tetaplah jadi pimpinan, dokter tetap lah jadi dokter dan staf tetaplah jadi staf supaya semua dapat berjalan baik. Bukan copot mencopot," imbuhnya. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment