Ilustrasi. |
Mendapatkan perlakuan tak senonoh itu, MG tentu terkejut dan tidak terima. MG kemudian menemui N yang ketika itu berusaha berlalu.
"Pas dipegangnya dadaku, dia langsung pergi sambil ketawa. Kujumpai dia, terus kupukul punggungnya. Habis kupukul, dibalasnya. Dipukulnya lagi punggungku. Terus kutendang dia. Sempat juga kami maki-makian sebelum aku pulang," ujar MG.
Sehari setelah kejadian itu, tepatnya pada Jumat (9/9), tidak ada permasalahan yang terjadi. "Hari Jumatnya nggak ada masalah. Biasa aja semuanya," lanjutnya lagi.
Tapi pada Sabtu (10/9), N tiba-tiba mendatangi MG ke ruang kelasnya dan memarahi MG lantaran menendangnya. "Hari Sabtu, datang dia ke kelas. Dimarah-marahinya aku karena menendang kakinya," ucapnya.
Dan ketika keributan terjadi di ruang kelas MG, guru di sekolah itupun mendengar dan mempertanyakan apa masalah yang sedang terjadi. MG lantas menceritakan apa yang sudah terjadi. "Di situlah terbongkar kejadian itu. Sebelumnya aku nggak mau ngasih tau sama guru, tapi karena sudah dimarah-marahi, akhirnya kuceritakan," terangnya.
MG juga mengungkapkan bahwa tindakan pelecehan seksual sudah sering dilakukan N terhadap siswi-siswi lain. "Memang sudah sering dia seperti itu. Kadang dia peganga bibirnya, terus tangan ditempelkan ke bibir siswi. Kadang juga dipegangnya pantat siswi yang lain. Sudah sering dia kayak gitu," ungkapnya.
Sementara N yang ditanyai terkait hal tersebut membantahnya. "Nggak benar itu. Fitnah itu semua. Nggak betul itu," ujar warga Nagori Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun ini sembari berlalu.
Jontianus Perangin-angin, Wakil Kepala Sekolah mengatakan, dia sudah membicarakan hal itu bersama Safruddin, Kepala Sekolah. Namun sayangnya, tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah atas perbuatan N.
"Ini sudah kami bicarakan dengan kepala sekolah. Jadi kesimpulan yang kami dapatkan bahwa ini menjadi perbuatan pertama dan terakhirnya, kalau terulang lagi dia akan kami pecat. Untuk saat ini kita hanya berharap semoga dia berubah," tuturnya.
Saat disinggung mengenai pernyataan MG yang mengatakan bahwa pelecehan seksual itu sudah sering dilakukan N terhadap siswi-siswi lain, Jontianus mengatakan bahwa selama ini belum pernah ada siswi yang melapor terkait hal tersebut. "Tapi selama ini memang belum ada siswi yang melapor soal itu," ucapnya singkat.
AD, salah seorang keluarga MG yang coba ditanyai terkait upaya yang akan ditempuh atas kejadian itu, mengatakan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum jika memang kejadian serupa masih terjadi.
"Kalau memang masih terulang, kita akan tempuh jalur hukum," ujarnya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment