TobaTimes-Kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya nyawa terjadi di tangkahan batu padas Dusun VII, Desa Mangkai Lama, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Kejadian nahas itu dialami Poniman Ginting (55). Buruh tukang pukul batu ini tewas tertimpa reruntuhan batu.
Peristiwa malang itu terjadi Selasa (13/9) siang, sekira pukul 13.00 WIB. Saat itu, Poniman Ginting bekerja memecahkan batu padas di lokasi tangkahan batu milik Banjarnahor.
Tiba-tiba sebongkah batu padas dengan berat diperkirakan mencapai sekitar 1 ton runtuh dan mengenai tubuh korban. Akibat terkena reruntuhan batu itu, korban mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kiri, hidung patah dan luka robek pada kaki sebelah kiri.
Putra Siregar (38), supir truk yang melihat kejadian itu langsung berlari memberikan pertolongan. Korban selanjutnya dibawa ke bidan Diana di Dusun VII, Desa Mangkai Lama. Tapi karena lukanya sangat serius, Poniman Ginting kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Karya Husada Perdagangan, Simalungun. Namun sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong lagi.
Setelah itu, jasad korban dibawa ke rumah duka di Dusun VII, Desa Mangkai Lama. Putra Siregar yang ikut mendampingi korban ke rumah sakit menuturkan, saat kejadian korban sedang merajang atau memecah batu. Tiba-tiba reruntuhan batu mengenai tubuhnya. Menurut Putra Siregar, jarak antara korban dengan titik reruntuhan batu sekira 3 meter.
“Jarak antara korban dengan reruntuhan batu itu sekira tiga meter lah,” ujar Putra Siregar, sopir truk asal Desa Jahoran, Kecamatan Bandar, Simalungun itu.
Istri korban Rosmiaty (55) juga melihat langsung kejadian itu. Dia juga lah yang meneriaki Putra Siregar agar segera memberikan pertolongan pada suaminya saat itu.
“Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba korban tertimpa reruntuhan batu padas yang berukuran sekitar 1 ton dari atas lokasi korban berdiri,” ujar Rosmiaty, berurai air mata.
Kapolsek Limapuluh AKP N Sembiring, melalui Kanit Reskrim IPDA Alpen Sagala, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan mendatangi rumah duka. "Benar ada peristiwa tukang batu yang mengakibatkan korban meninggal dunia, keluarga juga sudah memakamkanya," ujar Sagala. (TT/int)
TKP tewasnya Poniman Ginting. |
Tiba-tiba sebongkah batu padas dengan berat diperkirakan mencapai sekitar 1 ton runtuh dan mengenai tubuh korban. Akibat terkena reruntuhan batu itu, korban mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kiri, hidung patah dan luka robek pada kaki sebelah kiri.
Putra Siregar (38), supir truk yang melihat kejadian itu langsung berlari memberikan pertolongan. Korban selanjutnya dibawa ke bidan Diana di Dusun VII, Desa Mangkai Lama. Tapi karena lukanya sangat serius, Poniman Ginting kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Karya Husada Perdagangan, Simalungun. Namun sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong lagi.
Setelah itu, jasad korban dibawa ke rumah duka di Dusun VII, Desa Mangkai Lama. Putra Siregar yang ikut mendampingi korban ke rumah sakit menuturkan, saat kejadian korban sedang merajang atau memecah batu. Tiba-tiba reruntuhan batu mengenai tubuhnya. Menurut Putra Siregar, jarak antara korban dengan titik reruntuhan batu sekira 3 meter.
“Jarak antara korban dengan reruntuhan batu itu sekira tiga meter lah,” ujar Putra Siregar, sopir truk asal Desa Jahoran, Kecamatan Bandar, Simalungun itu.
Istri korban Rosmiaty (55) juga melihat langsung kejadian itu. Dia juga lah yang meneriaki Putra Siregar agar segera memberikan pertolongan pada suaminya saat itu.
“Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba korban tertimpa reruntuhan batu padas yang berukuran sekitar 1 ton dari atas lokasi korban berdiri,” ujar Rosmiaty, berurai air mata.
Kapolsek Limapuluh AKP N Sembiring, melalui Kanit Reskrim IPDA Alpen Sagala, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan mendatangi rumah duka. "Benar ada peristiwa tukang batu yang mengakibatkan korban meninggal dunia, keluarga juga sudah memakamkanya," ujar Sagala. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment