Tobatimes, Asahan - Meski sejumlah titik masih tergenang termasuk pekarangan rumah warga di desa-desa Kecamatan Tinggi Raja, namun pada Sabtu (12/11) pagi, air sudah mulai surut dan sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kondisi beberapa desa yang dilanda banjir. |
Tapi kekhawatiran dampak banjir bergeser ke warga di Desa Tinggi Raja. Meski banjir tidak separah yang dialami warga Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu, tapi di Desa Tinggi Raja, sedikitnya ada 773 warga terkena dampak banjir tersebut.
Camat Tinggi Raja Armansyah menyebutkan, pihaknya sampai pukul 04.00 WIB masih berada di lapangan. Namun, alhamdulillah kini air mulai surut, sehingga warga merasa tenang.
Meski demikian, Armansyah tetap mengajak warga agar melakukan gotong royong membersihkan batu-batuan, kayu yang tertinggal akibat dibawa air di jalan besar Piasa Ulu, jalan yang menghubungkan dua desa, Desa Teladan dan Sidomulyo. Kemudian mengajak warga gotong royong membersihkan rumah-rumah warga.
Untuk mengantisipasi warga terkena penyakit, pihaknya tetap menyiagakan petugas medis di posko yang telah disiapkan. Kemudian petugas dari BPBD, Satuan Tagana dari BNPB dan juga relawan dari PDI Perjuangan Asahan masih standby di lokasi banjir.
Selain ikut gotong rotong, relawan PDI Perjuangan bersama BPBD Asahan tanpa lelah menyalurkan bantuan bahan makanan dan bantuan pengobatan terhadap para korban banjir.
Sekretaris PDI Perjuangan Asahan Rosmansyah STP meminta pemerintah tegas dan menghentikan penebangan di bagian hulu Sungai Asahan. Menurut Rosmansyah, banjir ini akibat kawasan tangkapan air sudah gundul.
Solusi lain, menurut Anggota Komisi D DPRD Asahan ini, pengerukan segera dilakukan terhadap Sungai Piasa di Desa Piasa Ulu dan anak sungai Hiayang.
“Melihat kondisi ini, maka sudah seharusnya dilakulan normalisasi terhadap sungai di Desa Sei Piasa dan Sungai Hiayang,” ujarnya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment