7.11.16

Danau Toba akan Dipasarkan Secara Digital


TobaTimes, Jakarta - Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar) terus membenahi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 'Bali Baru' yang diprogramkan pemerintah. Kini Kemenpar siap memasarkan Danau Toba secara digital.

Danau Toba.
Menpar Arief Yahya juga selalu memantau perkembangan dengan kacamata 3A, yaitu atraksi, akses dan amenitas.

Atraksi terus dipoles. Dicarikan sisi paling kuat sebagai magnit untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke sana. "Tidak mungkin hanya danau-nya, sebab itu harus dinemukan kombinasi cantik antara nature (alam), culture (budaya) dan man made (kreasi manusia). Inilah nanti didesain secara integrated oleh Badan Otorita di sana," ujar Mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.

Sedangkan akses, katanya, percepatan perpanjangan landasan pesawat di bandara Silangit dari 2200 meter menjadi 2.650 meter. Pelebaran runaway dari 30 meter menjadi 45 meter, pembangunan terminal, yang semula didesain untuk kapasitas 100 ribu penumpang setahun, sekarang per bulan sudah 15 ribu dan per tahun 180 ribu.

"Sudah overloaded, sehingga harus sekalian di desain untuk 10-20 tahun yang akan datang. Silangit tidak lama lagi harus sudah menjadi international airport," katanya.

Jalan dari Silangit ke Parapat sudah diperlebar di kanan kiri. Outer ring road di Samosir sedang dalam proses oleh Kemen PU PR. Jalan tol dari Kuala Namu ke Tebing TInggi, lanjut ke Pematang Siantar. Lalu pelebaran jalan dari Siantar ke Parapat.

"Ditambah lagi aka nada aktivasi kereta api dari Medan ke Pematang Siantar. Itu akan sangat membantu pengembangan akses menuju danau terdalam di dunia tersebut," ungkapnya.

Terakhir Amenitas. Arief Yahya mengatakan, amenitas membangun fasilitas hotel, akomodasi, resort, restoran, cafĂ© dan lainnya. Salah satu tugas BOP Danau Toba adalah membentuk KEK –Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata seperti Nusa Dua Bali-nya Danau Toba. "Saya tidak terlalu khawatir, karena sekarang sudah banyak investor yang siap masuk ke kawasan Danau Toba," paparnya.

Lalu bagaimana memasarkan Danau Toba agar bisa menjangkau semua?

"Tidak ada cara lain, Go Digital! Customers kita sudah digital lifestyle, sudah bergaya hidup digital. 70 persen orang search and share dengan digital. Karena itu kita tidak boleh menggunakan cara konvensional untuk menjaring mereka. Ketika customers sudah berubah, maka kita sebagai penyedia jasa juga haru berubah pula," tegasnya.

Ringkasnya, Kemenpar akan menyediakan pasar digital, lalu para pelaku industry dan pebisnis menggunakan pasar itu untuk berjualan. Pasar itu tidak tampak mata, tetapi berada di dunia maya, atau istilahnya Digital Market Place. (TT/dtc/int)

0 comments:

Post a Comment