TobaTimes, Siantar - Saat nunggu angkot di Pasar Horas Kota Pematangsiantar, dua pelajar SMP Negeri 1 Panei Tongah Kabupaten Simalungun menjadi korban pemalakan anak punk.
Ilustrasi. |
Kedua korban adalah Lambert Rizky Syah Putra Sigiro (15) dan Herianto Damanik (14), keduanya warga Panei Tongah, Kelurahan Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun.
Keduanya menjadi korban pemalakan usai beribadah Minggu (20/11) di Gereja Khatolik Jalan Bali. Selanjutnya mereka pergi ke Pasar Horas, sesampai di Pasar Horas kedua korban pun makan mie. Usai makan mie, selanjutnya kedua korban berencana pulang ke rumah mereka dan pergi ke halte Gok Prima menunggu bus.
Namun, saat menunggu bus di halte Gok Prima, seorang pria yang dikenal Herianto Damanik bernama Firman Simanjuntak (17), pelajar SMA, warga Panei Tongah, Kelurahan Panei Tongah, Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun memanggil kedua korban.
“Saat kami hendak naik bus Gok Prima, tiba-tiba kami dipanggil oleh pelaku Firman Simanjuntak yang merupakan anak punk itu. Kami pun dibawa mereka ke Gang. kemudian ia dan teman-temannya meminta agar melihat handpone (HP) Oppo milik saya, saya menolaknya,” ungkap korban Rizki Silalahi (15).
Selanjutnya, terlapor beserta temannya mendekati korban dan mengambil paksa HP milik korban dari dalam baju. Terjadilah perlawanan, namun terlapor bersama temannya berhasil mengambil HP Oppo milik korban.
Akibat pemalakan tersebut korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp1,5 juta. Dan pada Jumat (25/11), sekira pukul 12.30 WIB, kedua korban bersama orang tuanya mendatangi kantor Polres Siantar guna melaporkan kasus pemalakan tersebut.
Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer, melalui Kanit I SPKT Ipda Zulkarnain membenarkan kejadian itu. “Benar, laporan korban sudah kita terima, sesuai LP/479/XI/2016/SU/STR. Dan kasusnya dalam lidik kita guna mengejar pelakunya,” katanya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment