23.10.16

Seru! Walikota Nyamar Kernet Truk, Kena Pungli Pegawai Dishub


TobaTimes - Walikota Jambi Sy Fasha melakukan sidak ke terminal truk dikawasan paal 10 Kota Jambi. Ia menyamar menjadi kernet Truk batu bara melintasi titik yang menjadi lahan praktik pungli tersebut.

Ilustrasi.
Duduk pesis di samping sang supir, Wali Kota mulai bergerak dari perempatan paal 10 menuju terminal truk di kawasan paal 10 Kota Jambi. Menaiki trukc BH 8*1* XU yang bermuatan batu bara, Wali Kota yang super aktif itu melihat langsung aksi anak buahnya.

Di terminal paal 10, Fasha menangkap tangan aksi Pungli yang dilakukan anak buahnya. Para pegawai Dinas Perhubungan Kota Jambi memungut retribusi di luar terminal. Parahnya mereka tidak memberikan karcis kepada para supir. Hal tersebut disaksikan langsung oleh Walikota Jambi Sy Fasha. Usai memberikan uang retribusi, Walikota Jambi Sy Fasha langsung turun dari truk.

Begitu melihat Walikota turun, dua pegawai Dishub terkejut. Terlihat wajah kaku dan cemas menghadapi orang nomor satu di Kota Jambi tersebut. "Ngapain kamu di sini. Ngapo truk dak masuk ke terminal," kata Fasha.

Dengan berbagai alasan, sang pegawai yang diketahui Tenaga Kerja Kontrak (TKK) itu mengelak. Beragam alasan ia sampaikan dengan raut wajah cemas sambil menunduk. Ia berdalih terminal belum bisa berfungsi karena lagi dalam tahap renovasi.

Fasha melakukan interogasi terhadap pegawai tersebut. Ternyata diketahui yang berjaga pada malam itu ada 4 orang, ada juga pegawai PNS. Sua pegawai TKK itu mengaku bahwa mereka bergiliran jaga, ada dua orang lagi istrahat di suatu pos terminal.

"Coba lihat karcis kamu. Tadi kenapa tidak diberikan karcis," kata Fasha.

Fasha melanjutkan kembali perjalanannya menyisiri titik Pungli yang sudah ia kantongi. Perjalanan selanjutnya dilakukan Fasha ke Jembatan Auduri I.

Dia melakukan hal yang berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya menyamar menjadi kernet truk, namun untuk ke Audiri dia mengikuti truk dengan mengendarai Xenia Putih.

Hal yang sama tetap terjadi. Truk angkutan barang yang berada didepannya langsung disetop oleh dua orang pegawai Dishub berseragam lengkap. Dan terlihat jelas sang sopir truk memberikan uang, namun petugas tidak meberikan karcis.

Sontak saja, Fasha langsung turun dan menuju arah sang pegawai. Tentu saja sang pegawai tersebut terkejut dan cemas, terlihat jelas raut wajahnya berubah menjadi pucat.

"Gawat kamu ni, lah digaji negara, kamu malah begini. Karcis dak kamu kasih duit kamu ambek," cetus Fasha.

Kepada sejumlah wartawan Fasha mengatakan Sidak yang ia lakukan untuk menindaklanjuti tanggapaan miring masyarakat terhadap pungli di Kota Jambi. "Tadi saya sengaja naik truk batu bara. Memang tertangkap tangan oknum pegawai Dishub mengambil Pungli. Mereka ngambil uang supir Rp 2000, karcis tidak diberikan," katanya.

Seharusnya, kata Fasha mobil tersebut masuk terminal, namun oleh pegawai dishub mobil tidak diarahkan ke dalam terminal.

Para petugas dishub memungut retribusi di depan terminal.  Seharusnya para supir membayar retribusi dengan besaran variatif, tergantung besar kecilnya truk. “Seharusnya truk bayar empat sampai enam ribu,” ujarnya.

Fasha mengungkapkan, meskipun nilainya pungli yang dilakukam oknum petugas Dishub tersebut kecil, namun jika yang melintas satu malam ada 500 truk, mereka bisa mendapatkan uang Rp 1 juta. "Saya perkirakan ada sekitas empat ratus sampai lima ratus truk yang melintas setiap malam," sebutnya.

Fasha menuturkan, ada juga kejanggalan lain di terminal truk paal 10. Lampu terminal tidak menyala, padahal lampu jalan di sebelahnya tetap menyala. “Jadi memang agak gelap. Nanti itu harus dinyalakan,” ujarnya. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment