TobaTimes, Siantar - Roland Simbolon (35), warga Jalan Kertas Koran, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, babak belur dihajar massa.
Ilustrasi. |
Peristiwa itu berlangsung pada Kamis (27/10) sekira pukul 14.00 WIB. Oleh warga sekitar, tersangka kemudian diserahkan ke Polsek Siantar Martoba untuk diproses hukum.
Saat ditemui di Polsek Siantar Martoba, Roland membantah tuduhan warga tersebut. “Saya memang tukang botot. Saya tidak ada mencuri, Bang. Saya tinggal di Jalan Kertas. Punya anak dua dari istri bernama Nurhazizah Silalahi. Anak saya dua, paling besar kelas lima SD dan paling kecil masih TK,” bebernya.
Ia mengaku masih tiga bulan sebagai tukang botot. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kernet mobil. “Sebelumnya, saya tadi baru siap jual botot kaleng dan alumanium seharga Rp14 ribu di toke Jalan Bali. Karena hanya mendapat uang segitu, saya pun lanjutkan lagi berbotot,” katanya.
“Saya pun berbotot ke belakang Gereja HKBP itu. Sampai di kamar mandi, saya buang air kecil. Kemudian, karena saya kelelahan, saya tidur sebentar di depan kamar mandi gereja itu. Saat saya terbangun dan hendak jalan, ada warga yang menanyai saya. Saya disuruh nggak usah dulu pergi, saya pun mau. Tapi, tiba-tiba orang itu memukul saya pakai broti. Makanya saya lari ke arah Perumahan Bersatu Maju. Disitulah saya diteriaki maling, dan saya pun ditangkap dekat Perumahan Bersatu Maju,” bebernya.
Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, warga mengamankan seorang pria yang terduga pencuri. Saat ini kita masih meminta keterangan dari terduga,” ujarnya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment