3.9.16

Hilang 8 Hari, Ternyata Dibunuh Gara-gara Utang


TobaTimes-Misteri penemuan mayat tinggal kerangka yang ditemukan di areal konservasi PT SSL Desa Pangirkiran Dolok, Kecamatan Barumun Tengah (Barteng), Palas, pada Rabu (17/8) lalu, terkuak. Pria yang diketahui bernama Pendi Sihombing (32) warga perumahan karyawan perkebunan Unterudang II PT Torganda ini, ternyata dibunuh sebelum ditemukan setelah delapan hari menghilang.

Ilustrasi.
Hal itu terungkap, Kamis (1/9) saat pihak Polres Tapanuli Selatan menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus tersebut. Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana SIK MCTP memaparkan, kasus pembunuhan yang diduga kuat sudah direncanakan itu terungkap berkat penyidikan yang dilakukan pihaknya dari Satreskrim Polres Tapsel dan Personil Polsek Barteng.

"Kasus ini terungkap berkat kerja keras petugas kita yang terus melakukan penyidikan, dan diketahui ada 3 tersangka yang terlibat," sebutnya didampingi Kasat Reskrim AKP Jama K Purba dan Kapolsek Barteng AKP Asmon Bufitra.

Dijelaskan Rony, beberapa hari setelah penemuan mayat yang diketahui bernama Pendi Sihombing (32), pihaknya langsung menelusuri orang-orang yang dicurigai dan diketahui dekat dengan korban.

Hasilnya, terang mantan penyidik KPK ini, ada tiga warga Sihoringkoring, Barteng yang tidak berada di tempatnya. Mendapat info keberadaan ketiganya, petugas pun bergerak menuju daerah Suram Provinsi Riau. Dan, dua dari tiga tersangka berhasil dibekuk dan diboyong ke Mapolres Tapsel, Minggu (28/8).

"Ada 3 tersangka, namun baru dua yang kita tangkap dengan inisial MSS dan AP. Dan keduanya mengaku hanya ikut membantu dan diminta oleh MH," sebut Kapolres dan masih tetap melakukan pengejaran terhadap MH yang diketahui sebagai otak pelaku dan yang merencanakan pembunuhan.

Dari 2 pelaku yang diamankan yaitu N Sahala Siregar dan Aminuddin Pulungan, mereka mengaku hanya diminta bantu oleh MH dengan imbalan uang." Jadi keduanya mengaku diminta bantu oleh MH dengan imbalan uang. Mereka yang memancing korban untuk datang dengan modus mau menjual babi hasil buruan mereka kepada korban yang diketahui juga berprofesi sebagai toke babi," sebut Kapolres.

Motif pembunuhan, sambung Kapolres, dipicu persoalan utang piutang. Namun, belum bisa dijelaskan detail karena pelaku utamanya belum ditangkap. “Motif sementara menurut keterangan dua pelaku yang sudah ditangkap karena utang piutang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Selasa (9/8), Pendi Sihombing pamit membeli bensin dan gas ke pasar. Sepekan berlalu, pria berusia 32 tahun ini, tak kunjung pulang ke rumah. Pada hari ke delapan, tepatnya 17 Agustus, Pendi ditemukan sudah tidak bernyawa. Jasad yang sudah tinggal tulang belulang itu, ditemukan tidak utuh. Kepala dan tubuhnya terpisah.

Pendi Sihombing yang tercatat sebagai warga Unterudang II, Kecamatan Barumun Tengah (Barteng) Kabupateng Padang Lawas (Palas), ditemukan di Lahan Kosnservasi PT SSL Rabu (17/8) dengan kondisi mengenaskan. Bagian tengkorak kepalanya ditemukan terpisah dari badannya yang sudah tinggal tulang belulang.

Informasi dihimpun, Selasa (9/8), Pendi yang tinggal di perumahan karyawan perkebunan Unterudang II PT Torganda berangkat ke Desa Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah dengan mengendarai sepedamotor jenis Jupiter Z. Saat pergi, ia membawa dua jerigen kosong dan satu tabung gas ukuran 12 kilogram.

“Sewaktu pergi dia mau membeli minyak (bensin,red) dan gas ke Pasar Binanga, pakai kereta Jupiter Z warna merah menggunakan keranjang gandeng,” ungkap sejumlah saksi yang ikut mencari Pendi.

Setelah hampir seminggu, Pendi tak juga kunjung pulang. Warga dan pihak keluarga terus berusaha mencari keberadaannya. Untuk memastikan keberadaan Pendi, keluarga menanyai pemilik usaha penjualan bensin dan gas yang dikunjunginya. Pemilik tempat membenarkan, kalau Pendi datang membeli bensin dan gas.

Hingga Selasa (16/8) keberadaan Pendi belum juga diketahui. Akhirnya warga dan keluarga sepakat melakukan pencarian dengan menyusuri tempat-tempat yang diduga dilewati Pendi. Dan Rabu (17/8) pencarian berbuah hasil, jasad Pendi ditemukan di lahan hutan konservasi PT SSL dengan kondisi mengenaskan.

Bagian kepalanya ditemukan terpisah sekitar 8 meter dari jasad tubuhnya yang tinggal belulang. Jasad Pendi dikenali dari pakaian yang masih melekat di jasadnya dan sandal yang ditemukan di sekitar lokasi.

Namun, untuk motif dan dugaan kematian Pendi, pihak Kepolisian Sektor Barteng masih melakukan penyidikan. Diketahui, sepeda motor, dua jerigen bensin dan tabung gas 12 kilogram yang dibawa Pendi tidak ditemukan di lokasi.“Kita masih lakukan penyidikan, untuk kendaraan (korban,red) memang tidak ada ditemukan di lokasi,” tukas Kapolsek Barteng AKP Asmon Bufitra saat dihubungi, Kamis (18/8) lalu. (int)

0 comments:

Post a Comment