TobaTimes- Mobil Innova BK 1852 YL yang dikemudikan AR dengan empat penumpang dari Labura yang berencana memancing ke Batangtoru mengalami kecelakaan di Jalan Raja Inal Siregar, tepatnya di sekitaran Terminal Batunadua, Minggu (28/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Cewek cantik bernama Kiki Andriani Lubis atau biasa disapa Fani, menjadi korban dalam kecelakaan itu. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, perempuan berusia 23 tahun itu memang sudah menunjukkan gelagat aneh kepada orang di sekitarnya, termasuk kepada ibundanya, Asnidar Nasution (50).
“Umak... pamit ma au, umak (Ibu.. pergilah saya, ibu),” ucap Asnidar menirukan perkataan putrinya Kiki Andriani Lubis, sebelum meninggalkan rumah, pada Jumat (26/8) lalu.
Rumah duka yang beralamat di Kelurahan Batunadua Jae, Kecamatan Batunadua masih ramai dikunjungi pelayat. Ibu korban dan keluarganya saat itu sedang beristirahat sejenak di dalam rumah ketika disambangi wartawan.
“Sebelum meninggalkan rumah, itu yang saya ingat ucapannya. Saat itu, dia (Kiki, red) menyalam saya. Ada sekitar 3 kali disalamnya sebelum pamit dari dalam rumah ini,” kata Asnidar, mengingat kembali sikap putrinya sebelum pergi meninggalkan rumah.
Dengan meneteskan air mata, Asnidar melanjutkan ceritanya, pagi hari, Minggu (28/8), ada datang orang yang mengaku kawan anaknya memberitahukan tentang peristiwa kecelakaan putrinya.
“Nangkin adong mangalap au, manyogoti, tabrakan si Kiki etek, keta ma jolo etek tu rumah sakit (Tadi ada yang menjemput saya, pagi tadi, menyatakan kecelakaan si Kiki dan mengajak saya ke rumah sakit),” jelasnya.
Setelah berbicara sebentar, ia meminta kepada orang yang menjemputnya untuk bersabar. Ia ingin melakukan sholat sebelum berangkat ke rumah sakit untuk menemui putrinya.
Saat di RS Inanta, ia sempat menanyakan kepada orang yang menjemputnya bagaimana kondisi putrinya. Namun, tidak ada yang berani menjawab. “Heran au, songon na modom nida au si Kiki. Hu sapai inda dong na ra manjawab (saya heran, kelihatan seperti tidur si Kiki. saya tanyakan kepada orang itu tidak ada yang mau menjawab. Kenapa, nak? Kubilang. Tak kulihat ada luka di bagian dagunya. Rupanya dia sudah meninggal,” tuturnya.
“Ada SMS-nya terakhir samaku tadi malam, isinya menanyakan kenapa handphoneku tidak aktif. Ternyata itu SMS terakhirnya,” pungkas wanita paruh baya yang tak lagi tinggal serumah dengan ayah korban, Muhammad Yusuf Lubis (52). (int)
 |
| Ilustrasi. |
“Umak... pamit ma au, umak (Ibu.. pergilah saya, ibu),” ucap Asnidar menirukan perkataan putrinya Kiki Andriani Lubis, sebelum meninggalkan rumah, pada Jumat (26/8) lalu.
Rumah duka yang beralamat di Kelurahan Batunadua Jae, Kecamatan Batunadua masih ramai dikunjungi pelayat. Ibu korban dan keluarganya saat itu sedang beristirahat sejenak di dalam rumah ketika disambangi wartawan.
“Sebelum meninggalkan rumah, itu yang saya ingat ucapannya. Saat itu, dia (Kiki, red) menyalam saya. Ada sekitar 3 kali disalamnya sebelum pamit dari dalam rumah ini,” kata Asnidar, mengingat kembali sikap putrinya sebelum pergi meninggalkan rumah.
Dengan meneteskan air mata, Asnidar melanjutkan ceritanya, pagi hari, Minggu (28/8), ada datang orang yang mengaku kawan anaknya memberitahukan tentang peristiwa kecelakaan putrinya.
“Nangkin adong mangalap au, manyogoti, tabrakan si Kiki etek, keta ma jolo etek tu rumah sakit (Tadi ada yang menjemput saya, pagi tadi, menyatakan kecelakaan si Kiki dan mengajak saya ke rumah sakit),” jelasnya.
Setelah berbicara sebentar, ia meminta kepada orang yang menjemputnya untuk bersabar. Ia ingin melakukan sholat sebelum berangkat ke rumah sakit untuk menemui putrinya.
Saat di RS Inanta, ia sempat menanyakan kepada orang yang menjemputnya bagaimana kondisi putrinya. Namun, tidak ada yang berani menjawab. “Heran au, songon na modom nida au si Kiki. Hu sapai inda dong na ra manjawab (saya heran, kelihatan seperti tidur si Kiki. saya tanyakan kepada orang itu tidak ada yang mau menjawab. Kenapa, nak? Kubilang. Tak kulihat ada luka di bagian dagunya. Rupanya dia sudah meninggal,” tuturnya.
“Ada SMS-nya terakhir samaku tadi malam, isinya menanyakan kenapa handphoneku tidak aktif. Ternyata itu SMS terakhirnya,” pungkas wanita paruh baya yang tak lagi tinggal serumah dengan ayah korban, Muhammad Yusuf Lubis (52). (int)
0 comments:
Post a Comment