1.9.16

9 PTS di Sumut Ditutup, Ini Nama-namanya...


TobaTimes-Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) menutup 9 perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Ditutupnya sembilan PTS tersebut merupakan bagian dari 104 PTS di Indonesia, yang juga ditutup.

Ilustrasi.
Kesembilan PTS di Sumut yang dinyatakan tutup itu adalah: Kesehatan Lingkungan Binalita Sudama, Sekolah Tinggi Teknik Graha Kirana dan Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa, Akademi Kebidanan Jaya Wijaya, Akademi Sekretaris Manajemen Lancang Kuning, Akademi Teknologi Lorena, Akademi Manajemen Gunung Leuser, Akademi Pertanian Gunung Sitoli serta Universitas Prestom Indonesia.

Koordinator Kopertis Wialyah I Sumut Prof Dian Armanto mengatakan, dari kesembilan PTS itu, beberapa di antaranya memang telah diumumkan ke publik. Namun, setelah tim melakukan monitoring dan evaluasi perguruan tinggi bermasalah ditemukan perkembangan dan diputuskan beberapa PTS lagi dinyatakan status tutup.

"Penutupan itu berdasarkan hasil perkembangan PTS tersebut. Di mana, hingga Agustus 2016 setelah dilakukan verifikasi ulang oleh tim Kemenristek Dikti," ungkap Prof Dian kepada wartawan, Rabu (31/8).

Dijelaskannya, penutupan kesembilan PTS itu juga merupakan hasil kesepakatan dan kemauan pengelola dengan banyak alasan. Antara lain, karena tidak ada mahasiswa, sehingga tidak bisa mengelolanya. Selain itu, tidak sanggup mengikuti pembinaan, tidak sanggup memenuhi syarat layanan pendidikan dan lainnya.

"Penutupan itu karena PTS sudah tidak memenuhi standar perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan, terutama Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Surat pencabutan izin operasional kepada kesembilan PTS yang ditutup itu akan kita berikan mulai besok (hari ini, red)," sebut Dian.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain sembilan PTS yang dinyatakan ditutup, terdapat 18 PTS lainnya diaktifkan setelah sempat non aktif. Selanjutnya,18 PTS itu kemudian diubah menjadi status pembinaan pada Novermber 2015.

Ke-18 PTS yang diaktifkan setelah dilakukan pembinaan itu yakni Sekolah Tinggi Bahasa Asing Swadaya Medan, Akademi Keuangan Perbankan Swadaya Medan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya Medan, Politeknik Tugu 45 Medan, Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia, Politeknik Trijaya Krama.

Kemudian Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Medan, Politeknik Yanada, Akademi Kebidanan Eunice Rajawali Binjai, Politeknik Profesional Mandiri, AMIK STIEKOM, STIH Benteng Huraba, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Akademi Kebidanan Dewi Maya, Amik Intelcom Global Indo Kisaran, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riama, STIKP Riama dan Universitas Setia Budi Mandiri.

"Kami memberikan tenggat waktu 6 bulan ke depan agar ke-18 PTS segera melakukan perbaikan. Jika dalam masa pembinaan itu belum juga ada perbaikan, maka akan diusulkan ke Kemenristek Dikti untuk ditutup," papar Dian

Dia menambahkan, ke-18 PTS dalam pembinaan tersebut karena terjadi berbagai hal. Seperti, konflik yayasan dengan pengelola perguruan tinggi atau internal dalam tubuh yayasan, ketiadaan mahasiswa, rasio dosen dan mahasiswa (nisbah) tidak seimbang, dosen berkualifikasi S2 tidak sampai 6 orang, lembaga tidak terdaftar di Depkumham, buka kelas jauh tanpa izin dan lainnya.

Selain itu, lanjut Dian, juga terdapat 2 PTS di Sumut yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) namun masuk di Kemenristek Dikti, yang masuk dalam pembinaan. Yaitu, STIT Al Hikmah Tebingtinggi dan STAI Al Ikhlas Sidikalang. (int)

0 comments:

Post a Comment