TobaTimes-Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Palas memastikan tidak ada Hotsopt di Kabupaten Palas sejak beberapa hari terakhir. Hingga Jumat (26/8), pantauan Dishutbun melalui data BMKG di internet, perkiraan titik api di wilayah Palas juga dipastikan nihil. Meski begitu, Dishutbun terus memantau potensi hotspot pagi dan sore.
“Sampai hari ini sudah tidak ada lagi, itu sesuai data yang dihimpun dari BMKG,” kata Rahman J Siregar mewakili bidang Perlindungan Hutan kepada Metro Tabagsel kemarin.
Begitu pun daerah yang masih perlu diantisipasi sering terjadi kebakaran lahan seperti Kecamatan Sosa, Huragi, Lubuk Barumun, Barumun masih tetap dipantau.
“Hanya antisipasi saja tetap kita pantau pada lahan didaerah ini yang sering kebakaran, kalau titik api mudah-mudahan tak ada lagi,” ujar Rahman.
Sementara Kabid Pelayanan dan Data BMKG wilayah I Medan Sunardi Skom yang dihubungi via selulernya menyikapi kondisi ini mengatakan, Sumut saat ini memasuki musim penghujan. Di masa transisi selalu dibarengi dengan hujan yang diiringi dengan angin kencang.
“Dipekirakan musim hujan sampai bulan Oktober nanti,” kata Sunardi lewat pesan singkatnya.
Amatan Metro Tabagsel, sejak beberapa hari terakhir cuaca di Sibuhuan tak begitu bersahabat. Sebentar panas, tiba-tiba hujan ringan yang disertai angin kencang.
Sementara warga terus berharap hujan turun mengingat musim kemarau yang cukup panjang melanda kabupaten Palas tahun ini. Bahkan, di beberapa tempat, warga dan anak-anak sekolah telah melakukan Salat Istisqo berharap hujan. (int)
Ilustrasi titik api di Indonesia. |
Begitu pun daerah yang masih perlu diantisipasi sering terjadi kebakaran lahan seperti Kecamatan Sosa, Huragi, Lubuk Barumun, Barumun masih tetap dipantau.
“Hanya antisipasi saja tetap kita pantau pada lahan didaerah ini yang sering kebakaran, kalau titik api mudah-mudahan tak ada lagi,” ujar Rahman.
Sementara Kabid Pelayanan dan Data BMKG wilayah I Medan Sunardi Skom yang dihubungi via selulernya menyikapi kondisi ini mengatakan, Sumut saat ini memasuki musim penghujan. Di masa transisi selalu dibarengi dengan hujan yang diiringi dengan angin kencang.
“Dipekirakan musim hujan sampai bulan Oktober nanti,” kata Sunardi lewat pesan singkatnya.
Amatan Metro Tabagsel, sejak beberapa hari terakhir cuaca di Sibuhuan tak begitu bersahabat. Sebentar panas, tiba-tiba hujan ringan yang disertai angin kencang.
Sementara warga terus berharap hujan turun mengingat musim kemarau yang cukup panjang melanda kabupaten Palas tahun ini. Bahkan, di beberapa tempat, warga dan anak-anak sekolah telah melakukan Salat Istisqo berharap hujan. (int)
0 comments:
Post a Comment