26.9.16

Warga Tanjungbalai Giatkan Gotong Royong Cegah Banjir Rob

 
Walikota Tanjungbalai M Syahrial (baju kuning) memimpin kegiatan gotong-royong.

TobaTimes, Tanjungbalai - Untuk mengantisipasi ancaman banjir rob atau banjir air laut saat pasang, Walikota Tanjungbalai M Syahrial mewajibkan seluruh jajaran Pemko Tanjungbalai termasuk kepala lingkungan agar menggalakkan aksi pembersihan drainase, baik di kiri dan kanan jalan di Kota Tanjungbalai.

"Untuk mengantisipasi dampak negatif yang lebih berat di kemudian hari akibat terjadinya banjir rob, Walikota Tanjungbalai telah menginstruksikan seluruh pejabat terkait di lingkungan Pemko Tanjungbalai, termasuk kepala lingkungan, agar lebih meningkatkan frekuensi gotong royong di daerah masing-masing,” ujar Kabag Humas Pemko Tanjungbalai Nurmalini Marpaung SSTP, Minggu (25/9).

Gotong royong tersebut lebih diprioritaskan kepada pembersihan dan pendalaman saluran atau drainase termasuk riol-riol di kiri kanan jalan.

Walikota Tanjungbalai juga tidak segan-segan terjun langsung melakukan kegiatan kebersihan tersebut. Hal itu dilakukan dengan harapan, kedepan setiap aparatur Pemko Tanjungbalai juga ikut menggerakkan aksi gotong royong tersebut di daerah tempat tinggal masing-masing.

Nurmalini menyebutkan baru-baru ini, sebahagian daerah di Kota Tanjungbalai juga sempat terendam akibat banjir rob tersebut atau dikenal dengan sebutan pasang keling.

Oleh karena itu, Walikota langsung memimpin aksi gotong royong membersihkan saluran drainase di kawasan Water Front City (WFC) Kota Tanjungbalai, termasuk membersihkan dan memperdalam saluran drainase di pinggiran kota seperti di Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai.

Baru-baru ini, selama seminggu banjir rob telah melanda sejumlah kawasan permukiman penduduk di Kota Tanjungbalai termasuk di kawasan inti kota. Peristiwa tersebut sontak membuat sebahagian warga terkejut, karena luapan air akibat banjir rob yang demikian besarnya sudah lama tidak terjadi.

Walaupun luapan banjir rob tersebut hanya berlangsung selama beberapa jam, namun karena terus berulang setiap hari selama seminggu, membuat masyarakat khususnya pemilik usaha terganggu melakukan aktivitas. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment