1.10.16

BHL PT SIP Dipertimbangkan jadi Karyawan Tetap

TobaTimes, Mandoge - PT Sawit Inter Perkasa (SIP), merespon langsung tuntutan karyawan agar diangkat menjadi karyawan tetap. Sedangkan, terkait limbah dan polusi udara hasil dari pengolahan kelapa sawit, PT Sawit Inter Perkasa mengklaim tidak melampaui ambang batas baku mutu limbah.

Suasana pertemuan antara BHL dengan Kepala Personalia PT SIP, Jumat (30/9).
Hal itu disampaikan Kepala Personalia PT SIP Sisdianto, saat menerima perwakilan BHL (Buruh Harian Lepas) yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (29/9) dan Jumat (30/9). Sisdianto menjelaskan, akan mempertimbangkan pengangkatan BHL menjadi karyawan tetap. Tentu BHL yang telah memenuhi syarat.

“Akan kita pertimbangkan. Bagi yang telah memenuhi syarat akan kita angkat menjadi karyawan tetap,” pungkas Sisdianto.
Mengenai limbah dan polusi udara yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit, Sisdianto mengklaim bahwa kualitas limbah tidak melampaui ambang batas baku mutu.

Setelah mendengar penjelasan Kepala Personalia PT SIP, massa akhirnya membubarkan diri.

Namun, sebelum membubarkan diri, koordinator aksi M Azis Manurung menegaskan akan melakukan aksi serupa dengan jumlah massa lebih besar apabila perusahaan PT Sawit Inter Perkasa (SIP) (sebelumnya sempat tertulis PT Sawita Inter Perkasa), tidak memenuhi tuntutan mereka.

Sebelum pertemuan digelar, ratusan massa terdiri dari buruh dan warga Dusun I, Desa Sionggang, Kecamatan Bandar Pasir (BP) Mandoge, Asahan, menggelar aksi ke pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Sawit Inter Perkasa di Desa Sionggang. Aksi itu digelar sejak Kamis sampai Jumat (29-30/9).

Mereka menuntut agar manajemen PT SIP mengangkat buruh harian lepas (BHL) yang telah bekerja lebih dari 4 tahun secara berturut-turut menjadi karyawan tetap. Juga meminta perusahaan tidak mencemari lingkungan akibat limbah pengolahan kelapa sawit, baik limbah cair maupun polusi udara. Mereka juga meminta agar perusahaan merealisasikan kompensasi dana CSR, terutama kepada warga yang terkena dampak limbah.

Amatan koran ini, selama aksi berlangsung pihak kepolisian dari Polres Asahan, Polsek Prapat Janji dan Polsek Bandar Pasir Mandoge melakukan pengawalan ketat. Kasat Sabhara Polres Asahan AKP Jonggara Hutajulu SSos yang memimpin langsung pengamanan berpesan kepada para pengunjuk rasa agar menyelesaikan persoalan dengan dialog.

“Persoalan harus diselesaikan dengan kepala dingin. Kita (Polres Asahan red.) siap memediasi BHL dengan manajemen perusahaan,” kata Jonggara, didampingi Kapolsek Prapat Janji AKP Boris dan Kapolsek Bandar Pasir Mandoge saat berusaha menenangkan massa. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment