18.9.16

Ini Kisah Nadia, Budak Nafsu Tentara ISIS


TobaTimes-Sudah seringkali kekejian ISIS terekspos ke publik. Banyak korban harus kehilangan nyawa dengan cara-cara keji, bahkan sebagian perempuan terbelenggu menjadi pemuas nafsu para tentara ISIS. Beberapa di antaranya selamat dan mampu jadi inspirasi banyak orang.
Nadia Murad.
Satu diantaranya adalah Nadia Murad Basee Taha. Kini,PBB memberi kepercayaan kepadanya sebagai duta kehormatan (goodwill ambassador) untuk penyintas kejahatan perdagangan manusia. Organisasi terbesar di dunia itu tentu tak sembarang alasan mendaulat wanita 23 tahun itu sebagai duta, Nadia dianggap gigih memperjuangkan hak kaum hawa korban perdagangan manusia.

"Penobatannya sebagai duta kehormatan menandai kali pertama PBB memberikan penghargaan kepada para penyintas kejahatan atas penderitaan mereka," demikian pernyataan tertulis PBB, Jumat 17 September 2016.

Bersama PBB, Nadia akan mengampanyekan program penghentian perdagangan manusia. Dia juga akan mewakili para korban perdagangan manusia dalam menuntut keadilan.

Sebagai korban perdagangan manusia, Nadia mengaku bersyukur karena masa kelam itu sudah berlalu. Kini, dia bertugas membuka mata dan hati dunia untuk lebih peduli terhadap para korban perdagangan manusia yang sebagian besar adalah para pengungsi dan etnis minoritas, khususnya perempuan. Dia berharap praktik keji yang terus dilestarikan ISIS itu bisa segera berakhir.

"Mungkin saya adalah salah satu yang beruntung. Sebab, saya bisa melarikan diri dari cengkeraman mereka (ISIS) saat ribuan lainnya masih terperangkap di sana," ujar Nadia dalam acara resmi di markas besar PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Dia lantas menyerukan pembebasan sekitar 3.200 perempuan dan gadis Yazidi yang saat ini masih menjadi budak seks ISIS. Kenangan Nadia kembali ke 2014, tahun yang tak terlupakan baginya. Pada tahun itulah kehidupannya berubah. Bersama banyak suku Yazidi lainnya, dia menjadi korban kebiadaban militan ISIS.

"Saya menjadi pemuas nafsu mereka. Dan, saya tidak sendirian," ujar gadis Iraq itu.

Dari Kocho, desa kecil di dekat Kota Sinjar, Provinsi Nineveh, dia dibawa ke sarang ISIS di Provinsi Mosul. Di Mosul, dunia Nadia hancur. Tidak hanya merenggut enam saudara laki-laki darinya, ISIS juga merenggut keperawanannya secara paksa.

Dia diperkosa ramai-ramai, bergantian. Dia lantas diperjual belikan di kalangan internal ISIS untuk melayani birahi mereka. Nadia pun berpindah dari satu majikan ke majikan lain.

Tak mau terus-menerus dihampiri mimpi buruk tentang masa lalu sebagai budak seks ISIS, Nadia menuntut keadilan. Melalui Akmal Clooney, dia minta ISIS dan para pelaku kejahatan perdagangan manusia diseret ke meja hijau. Nadia ingin mereka dihukum.

"Saya khawatir jika suatu saat nanti ISIS kalah maka militan dan teroris ISIS akan mencukur janggut mereka dan kembali ke masyarakat begitu saja," katanya. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment