TobaTimes, Sumbar - Gila! Masih SD tapi sudah kecanduan pornografi. Sebanyak 4 murid di Kabupaten Solok itu kecanduan setelah beberapa kali melakukan hubungan sejenis dengan FJ, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Ilustrasi. |
Setelah diinterogasi, murid SD itu mengaku ketagihan masturbasi karena pernah disodomi FJ, siswa MTs siswa MTs Gunungtalang, Kabupaten Solok. Kejadian itu membuat marah keluarga korban. Beruntung pelaku dapat diamankan aparat kepolisian, sehingga terhindar dari aksi bulan-bulanan massa.
Kapolres Arosuka Kabupaten Solok AKBP Reh Ngenana didampingi Kasat Reskrim AKP Edwin menyebutkan, empat siswa SD dijadikan sasaran sodomi oleh FJ. Korbannya berinisial FA, RY, RK dan RV.
Para korban merupakan murid salah satu SD di daerah tersebut. Selain siswa SD, korban lainnya seorang siswa SMP berinisial AZ. “Pelaku sudah kita amankan Selasa (20/9),” ungkap Kapolres Arosuka AKBP Reh Ngenana kepada wartawan.
AKBP Reh Ngenana mengatakan, aksi pelaku yang masih duduk di bangku kelas 2 MTs ini diketahui dari informasi salah seorang guru korban. Ketika itu sang guru mendapati salah seorang korban tengah masturbasi di pinggir sungai kawasan Kecamatan Batangbarus. Lantas sang guru langsung melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua korban.
Kepada orang tua dan guru, si korban mengaku dia kecanduan melakukan itu akibat pernah berhubungan sejenis dengan pelaku. “Nah, dari informasi inilah terungkap korban-korban yang pernah disodomi pelaku,” ujar AKP Edwin menambahkan.
Informasi itu membuat marah masyarakat sekitar, terutama para orangtua korban. Usai mereka melaporkan kejadian ini ke Mapolres Solok Arosuka, warga setempat langsung mendatangi kediaman pelaku. Beruntung, pelaku berhasil diamankan petugas ke Mapolres Selasa (20/9), sekitar pukul 22.30.
Kepada petugas, RJ mengaku telah beberapa kali melakukan aksi sodomi. Seingat pelaku, dia pernah berbuat hal terlarang itu sekitar bulan Juni lalu di toilet Balai Latihan Kerja Keterampilan Provinsi (BLKKP) di kawasan Jorong Lubukselasih, Nagari Batangbarus. Perbuatan itu terjadi beberapa kali di lokasi yang sama.
Selain itu, pelaku juga pernah melakukan sodomi di kawasan sungai, toilet mushala dan tempat lain di kawasan Lubukselasih.
Dalam menjalankan aksi terlarangnya itu, pelaku tidak membujuk korban dengan uang, melainkan membelikan para korbannya satu kotak kelereng. “TKP-nya cukup banyak. Pelaku sudah melakukan aksi sodomi setahun belakangan,” sebut Golet Rusli.
Di sisi lain, orang tua pelaku tidak pernah menduga anaknya akan terjebak kasus asusila. Pasalnya, saat di rumah, putra bungsu dari empat bersaudara itu tidak pernah memperlihatkan gelagat mencurigakan. “Di rumah, dia biasa-biasa saja. Tidak ada yang aneh,” sebut orang tua pelaku yang mendampingi anaknya saat diinterogasi petugas.
Namun, orangtua pelaku mengakui, saat belia anaknya pernah menjadi korban sodomi. “Tapi siapa yang menyodominya, dia juga tidak ingat. Karena waktu masih kecil sekali,” kata ibunya.
Di samping pernah jadi korban sodomi, pelaku mengaku ketagihan menonton film porno melalui smartphone. Pelaku mengaku hanya menyodomi 3 orang korban, selebihnya hanya menonton film porno bersama korban. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment